Anda di halaman 1dari 14

Review Journal Real-Time 2-D Temperature Imaging Using Ultrasound

dengan jurnal pembanding


Ultrasound Transducer and System for Real-Time Simultaneous Therapy and Diagnosis for Noninvasive Surgery of Prostate Tissue

Tugas Kuliah INSTRUMENTASI BIOMEDIS Dr. Sastra Kusuma Wijaya

Siti Julaiha / 0906597420


Pasca Sarjana Teknologi Biomedis

Universitas Indonesia

Real-Time 2-D Temperature Imaging Using Ultrasound Ultrasound Transducer and System for Real-Time (Metode untuk estimasi noninvasif perubahan suhu menggunakan Simultaneous Therapy and Diagnosis for Noninvasive diagnostik ultrasound). Surgery of Prostate Tissue
Dalong Liu, Student Member, IEEE, and Emad S. Ebbini, Senior Member, IEEE Received May 2, 2009; revised July 16, 2009. First published October 30, 2009; published January 4, 2010. D. Liu ,Department of Biomedical Engineering, University of Minnesota, Minneapolis, MN 55455 USA, S. Ebbini is with the Department of Electrical and Computer Engineering, University of Minnesota, Minneapolis, MN 55455 USA , Dlong Liu, Student Member, IEEE, and Emad S. Ebbini, Senior Member, IEEE) Jong Seob Jeong [Student Member, IEEE], Jin Ho Chang [Member, IEEE], and K. Kirk Shung [Fellow, IEEE] NIH Resource Center for Medical Ultrasonic Transducer Technology, Department of Biomedical Engineering, University of Southern California, Los Angeles, CA 90089, USA. Published in final edited form as: IEEE Trans Ultrason Ferroelectr Freq Control. 2009 September ; 56(9): 19131922. doi:10.1109/TUFFC

Problem yang hendak diselesaikan


Memecahkan keterbatasan dalam memonitor dan memandu atau memberi pedoman saat dilakukan terapi invasif minimal, misalnya, pada Ultrasound Ablasi Rf dan Ultrasound dengan intensitas fokus yang tinggi (HIFU). Model linier, Echoshift dan spektra yang sering digunakan saat ini untuk memperkirakan perubahan suhu dapat mengakibatkan terhambatnya proses terapi pada klinik. Keterbatasan ini dikarenakan adanya deformasi atau perubahan pada jaringan asli (misalnya, karena pernapasan dan siklus jantung). Deformasi pada jaringan menyebabkan Echo dan pergeseran spektrum mudah menyamarkan pergeseran atau perubahan yang ditimbulkan oleh suhu. Tegangan jaringan terjadi karena peralihan sumber pemanasan yang cepat (seperti dalam HIFU berdenyut atau kontrol ON / OFF ablasi RF). Metode yang ada saat ini menghasilkan artefak karena adanya kesalahan area pengambilan jaringan sampling pada laju frame pada pencitraan 2D dari USG yang khas . Adanya kesalahan sampel yang tidak dapat dipulihkan pada saat akuisisi data pada laju frame rate yang rendah. Dan kekeliruan memperkirakan tanggapan terhadap perubahan pada laju frame normal yang menyebabkan hilangnya pelacakan estimasi suhu. Rumitnya proses Pembuatan IMPCA yaitu array yang tersusun dengan tiga baris bertahap . Refleksi IMCPA,sinyal terapi dapat merusak kualitas sinyal gambar yang diterima oleh pusat baris array. Adanya refleksi sinyal terapi yang diterima oleh pusat baris array saat penggunaanya untuk proses pencitraan, karena sinyal yang digunakan untuk pengobatan dan pulsa sinyal untuk pencitraan bila ditransmisikan pada target dan pada saat yang sama, maka sinyal pencitraan tidak dapat dideteksi karena adanya amplitude tinggi dari refleksi sinyal terapik. Material untuk desain array dibuat dengan komposit 1-3 piezoelektrik untuk konformasi permukaan dan impedansi akustrik rendah yang digunakan untuk transducer pada proses terapi dapat memberikan hasil yang berbeda bila digunakan untuk transducer proses pencitraan. Kurangnya resolusi aksial pada kode Barker 3 siklus per bit dibandingkan dengan kode Barker 2-siklus-per-bit. .

Apakah problem-problem tsb pernah dipecahkan sebelumnya, jika ya, jelaskan kenapa penulis masih tetap menulis paper di jurnal tsb; jika tidak apa keuntungnya jika problem tsb diselesaikan?
Problem problem belum pernah dipecahkan sebelumnya sehingga memberikan tantangan bagi peneliti untuk menelaahnya. Keuntungan dalam mengatasi masalah masalah diatas dengan metode yang diusulkan penulis yaitu pelaksanaan estimasi suhu realtime noninvasif akan menjadi keberhasilan dalam aplikasinya bagi terapi termal karena menjadikan terapi ini kurang invasif dan menjadikan sumber pemanasan yang lebih unggul/canggih. Penggunaan laju frame tinggi adalah suatu keuntungan untuk mengatasi kekurang tanggapan/respon mekanis terhadap perubahan suhu dan kesalahan sample pada laju frame rendah dan normal. Adanya perubahan cepat yang dapat terjadi dari kesalahan sampel dapat dipulihkan dan menghindari hilanya estimasi pelacakan suhu. Problem problem ada yang pernah dipecahkan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu - Pengurangan intensitas sinyal yang ditranmisikan pada sinyal terapi atau meningkatkan intensitas sinyal yang ditransmisikan pada proses pencitraan memberikan penyelesain masalah refleksi sinyal terapi yang diterima pusat barris array untuk pencitraan. Namun penyelesain problem ini bukan merupakan solusi praktir karena intensitas sinyal terapi yang besar untuk menhasilkan termal nekrosi dan intensitas USG diagnotis tetap harus berada pada standar yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) [17], [18]. - Transduser HIFU tanpa lapisan dukungan memungkinkan transmisi energy maksimal ke arah depan dan untuk meringankan kesulitan fabrikasi array karena apisan yang cocok akan mengurangi impedansi akustik, dan ketidakcocokan antara transduser dan tubuh menghasilkan efisiensi transmisi yang tinggi. [19], [25]. Namun hasil penelitian ini belum begitu memadai apabila proses terapi dan pencitraan dilakukan secara bersamaan. - Asumsi amplitudo sinyal harmonik kedua pada 8 MHz adalah kurang dari -10 dB sebagai dasar frekuensi [31]. Namun asumsi ini dapat menurunkan rasio signal to noise (SNR) dari sinyal pencitraan dan menghasilkan kualitas gambar yang buruk. - Dimensi total dari array terapi adalah 24 mm 28 mm, yang bisa menghasilkan intensitas sekitar 2000 W/cm2 di focal spot [23} tidak mampu melindungi jaringan normal dai kisi kisi bbeam HIFU. Kerena itu peneliti mencoba untuk melakukan perancangan untuk mengatasi masalah yang ada dalam mencapai suatu keberhasilan yaitu - Dapat dilaksanakannya secara bersamaan proses terapi dan pencitraan selama melakukan verifikasi IMPCA dengan memastikan kelayakan penggunaan desain yang diusulkan dan transducer sistem pencitraan real tima non invasif selama proses terapi. - Pengusulan teknik eksitasi yang dikodekan dengan notch filter dapat memberi keuntungan untuk menekan sinyal gangguan secara efektif selama proses terapi dilakukan. - Strategi untuk fabrikasi IMCPA dengan mengumpulkan array setelah perancangan yang sebelumnya secara individu dibuat secara terpisah. Serta

metode fokua tekan yang dapat digunakan sebelum atau setelah menggabungkan transduser ini, memberikan keuntungan konfigurasi untuk mengurangi sinyal refleksi amplitudo terapeutik yang diterima oleh transduser imagingkarena adanya perbedaan sudut elevational antara terapi dan array imaging, menyebabkan sebagian besar refleksi sinyal terapeutik diarahkan melwati array terapi daripada menuju array pencitraan. - Penggunaan dimensi total IMCPA 24 mm x 36 mm dpat diterima sebagai transucer endocavity yang mampu melindungii jaringan normal dari kisi kisi beam HIFU

Dukungan teori apa saja yang di-cited oleh paper tsb? Sebutkan dan Jelaskan teori yang di-cited tsb secara singkat!
Prinsip dan penggunaaan instrumentasi pulse-echo USG dengan penggunaan Estimasi Echoshift yaitu perkiraan yang menggunakan pelacakan spekel [1] - [3]. Penggunaan Estimasi pergeseran.shift spektral yaitu metode yang menggunakan perkiraan atau estimasi spektrum dengan resolusi tinggi [4]. Prinsip pengukuran: Eksperimen yang divalidasi oleh beberapa kelompok jaringan dan sampel tiruan jaringan [5] - [7]. Model echoshift dan spektra digunakan untuk memperkirakan perubahan suhu yang menghasilkan model linier dengan konstata proporsionalitas yang terkait dengan koefisien suhu dari kecepatan suara,yaitu =(c/T)/c, dan koefisien ekspansi termal [8]. Studi klinis telah dilakukan untuk menyelidiki kelayakan pengobatan HIFU untuk kanker payudara, hati, dan kanker prostat [2] - [6]. Pelacakan gerakan jaringan yang tidak diinginkan dan memonitor kembali yang disebabkan oleh target selama masa perawatan[8]. Usulan suatu sistem yang dilengkapi dengan dua transduser spasial terpisah untuk perawatan dan [gambar 9], [10]. Integrasi fungsi terapeutik dan diagnostik ke dalam array transduser tunggal berdasarkan operasi dualmode , beralih antara pengobatan dan [diagnosis 7], [11]. Keberhasilan terbatas pada terapi secara real-time dan kemampuan pencitraan. Transduser spasial terpisah mungkin misalignment antara dua transduser [12]. terlewatkan target karena

Teori yang menerangkan bahwa kecepatan suara merupakan fungsi dari suhu, meningkat sebanding dengan temperatur [9] pada hampir semua jaringan di dekat perubahan suhu, dan berbanding terbalik dengan temperatur dalam jaringan lemak, [10]. Estimasi algoritma berdasarkan pelacakan speckle yang menghasilkan : o Perubahan lokasi echo untuk mengganti temperatur jaringan.[3]. o Penentuan parameter secara eksperimental untuk medium homogen. (1) yang menunjukkan bahwa estimasi perubahan suhu estimasi dapat diperoleh dengan pertama-tama melacak pergeseran kumulatif echo di setiap lokasi, kemudian membedakannya sepanjang arah aksial. o Metode ini juga digunakan sebagai filter image 2D untuk

Pelaksanaan mode switch/peralihan menggunakan array transduser tunggal dapat menurunkan kinerja pengobatan dan diagnosa karena bahan piezoelektrik dan konfigurasi Transduser HIFU mumnya berbeda dari dari transduser diagnostik [13], [14]. Baru-baru ini, metode interleaving, yaitu, memasukkan pencitraan sinyal ke signal alternative terapeutik telah digunakan oleh sejumlah peneliti. Dalam metode ini, gelombang berdenyut (PW) digunakan untuk pengobatan [15], [16]. Transducer array HIFU harus memberikan kontrol yang sangat fleksibel untuk mengubah fokal spot sepanjang arah lateral atau aksial tanpa menggerakkan transduser [19], [20]. Beberapa jenis array transdusermulti-baris digunakan untuk sistem HIFU US-dipandu [16], [21].

mengurangi artefak[3]. Penggunaan probe linear array untuk pengumpulan data [1] dengan prinsip: pembatasan jumlah garis scan, Transmisi pulsa satu siklus untuk pencitraan pola jaringan tiruan, penetapan frekuensi pusat ketika melakukan pencitraan pada jaringan jantung babi. Suhu pencitraan bergantung pada estimasi akurat incremental pergeseran waktu frame-to-frame yang lebih kecil dari periode sampling RF-echo. Metode pengambilan data secara real time yang digunakasn saat ini berdasarkan korelasi komplek 2D dari dua susunan frame RF echo [3].

Untuk terapi HIFU, frekuensi berkisar antara 1 MHz sampai 4 MHz lebih disukai untuk meningkatkan pengaruh perlakuan termal [22]. Frekuensi rentang dari 3 sampai 4 MHz MHz telah banyak digunakan untuk pengobatan kanker prostat [4] - [6]. Material piezoelektrik dengan suhu Curie tinggi dan dielektrik rendah / rugi mekanis seperti PZT4 dan PZT8 lebih diinginkan untuk transduser terapi [25] - [27]. Substrate-5H dengan kopling konstan dan Elektromekanik dielektrik tinggi telah banyak digunakan untuk transduser array imaging [28]. Resistansi termal yang tinggi dengan suhu transisi tinggi dapat digunakan untuk terapi transduser komposit menghasilkan peningkatan ketahanan suhu. Rasio antara fraksi volume bahan piezoelectric dan epoxy dari MCPA dipilih 75%, mengingat spesifikasi, yang harus cukup untuk menghasilkan intensitas akustik yang diperlukan [27]. Pengolahan Sinyal terapi, intensitas rata-rata temporal spasial-puncak (Ispta) pada titik fokus harus lebih tinggi dari 1000 W/cm2 untuk mencapai nekrosis termal [17]. Perumusan dan penghitungan puncak tekanan dari sinyal CW dan pulsa pendek 1-siklus pada titik fokus [30]. Asumsi amplitudo sinyal harmonik kedua pada 8 MHz adalah kurang dari -10 dB sebagai dasar frekuensi [31]. Dimensi total dari array terapi adalah 24 mm 28 mm, yang bisa menghasilkan intensitas sekitar 2000 W/cm2 di focal spot [23]. Aspek novel IMCPA semua array yang terfokus pada daerah yang sama dengan permukaan geometris melengkung ke arah elevational menghilangkan kebutuhan untuk berorientasi transduser [16]. Array focus tekan dapat memberikan hasil lebih baik ketimbang array fokus lensa karena penyerapan energi akustik oleh lensa itu sendiri [24]. Teknik eksitasi kode digunakan untuk pencintraan dengan IMCPA karena dapat meningkatkan SNR dengan meningkatkan daya rata rata tanpa mengubah kekuatan puncak [32]. Setelah pulsa kompresi, SNR dapat ditingkatkan dan harus kurang dari 40 dB untuk pencitraan B-mode. eksitasi konvensional mempekerjakan kode Barker, dan kode Golay [32] - [35].

Kode Barker terdiri dari Nbit biphase kode, dan puncak tingkat optimal dan jangkauan sidelobe dapat diperoleh dari fungsi autokorelasi. Mainlobe rentang yang lebar dan tingkat sidelobe tergantung pada jumlah bit dan jumlah sub-siklus per bit. Dengan menggunakan penindasan sidelobe konvensional filter, tingkat sidelobe diterima, yang kurang dari -40 dB untuk pencitraan B-mode dapat diperoleh [35]. Penggunaan filter notch secara luas dalam radar atau pengolahan untuk melemahkan sinyal CW pada frekuensi khusus, sedangkan frekuensi terdekat yang relatif tidak terpengaruh. [36] - [38]. Ketajaman filter notch tergantung pada faktor kualitas yang didefinisikan sebagai rasio frekuensi notch atas bandwidth filter notch [38]. Butterworth filter digunakan untuk model fungsi transfer transduser ini dalam rangka untuk melaksanakan simulasi yang lebih realistis [34].

Apakah penulis menawarkan teori / metoda baru untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi oleh penulis artikel?
Metode baru proses simultan antara terapi dan pencitraan dengan : Penulis memberikan teori dan metoda baru dalam penelitian ini yaitu : Mode pencitraan suhu yang baru menggunakan mode pulse-echo M2D USG. : Metode estimasi perubahan suhu yang digunakan untuk penelitian ini dengan prinsip: Sistem Arsitektur yang menerapkan HIFU berdenyut sebagai pemantau respons jaringan, dan proses real-time perolahan data. Metode Pemrosesan data secara Real-Time - Kelayakan pencitraan real time selama terapi menggunakan PW dan juga gelombang terus menerus (CW). - Mengusulkan Desain Transducer HIFU yang disebut Array Multifungsi Terpadu Confocal Bertahap (IMCPA), merupakan tranducer yang terdiri dari tiga baris array bertahap yaitu 6Mz array pada barisan tengah untuk pencitraan dan dua 4 MHz array pada barisan luar untuk proses terapi jaringan prostat. Dengan mengusulkan parameter spesifikasi rancangan seperti dimensi, frekuensi dan kedalaman focus transducer. - Pengusulan teknik eksitasi yang dikodekan dengan notch filter untuk membentuk citra B mode selama terapi melalu studi simulasi I fieldan dan hasil eksperimen, untuk secara efektif menekan sinyal gangguan selama pencitraan B-mode sementara terapi sedang dilakukan, yang dedisain dengan menggunakan Matlab, dengak kedudukan redama berada di sekitar -37 dB dan -31 dB pada 4 MHz dan 8 Mhz. - Penggunaan frekuensi 4 dan 5 MHZ untuk pengobatan dan pencitraan IMCPA, sebagai komponen pemrosesn yang masih menjadi standar untuk persayaratan termal nekrosis yang efisein dan kedalaman penetrasi (4cm 5 sm untuk prostat). - Fokus dari penelitian untukmenurunkan tingkat rentang sidelobe Barker dari kode 13-bit dengan 2 siklus per bit untuk mencapai resolusi aksial tinggi pencitraan yang tinggi.

Apakah keunggulan teori/metodanya dibandingkan dengan teori/metoda yang ada sebelumnya? Bandingkan
Keunggulan penggunaan ultrasound untuk pencitraan temperatur ini adalah : Mode M2D ini juga sesuai untuk menangkap gerakan jaringan dan deformasi dalam ROI karena siklus pernapasan dan jantung. Penelitian menunjukkan hasil pencitraan yang diperoleh dengan memanaskan suhu dapat memberi pola serupa dengan jaringan asli , seperti proses pada in vitro hati babi. Keuntungan paling spesial adalah sensitivitasnya yang tinggi untuk memantau perubahan temperatur yang kecil (O (1 C)), sampling spasial yang tinggi, dan resolusi temporal yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan perubahan properti imaging jaringan pada lesi HIFU diinduksi berdasarkan metode pencitraan perubahan suhu yang diusulkan Keunggulan teorinya adalah : Pengusulan teknik eksitasi yang dikodekan dengan notch filter dapat memberi keuntungan untuk menekan sinyal gangguan secara efektif selama proses terapi dilakukan. Pengolahan usulan Sinyal PW dengan siklus kinerja tinggi yang digunakan untuk mencapai nekrosis termal serta Penggunaan parameter frekuensi sinyal CW 4MHz dan 6 MHz untuk pengobatan dan pencitraan dengan IMPCA dapat menghasilkan intensitas 2000 W/cm2, menjadikan proses terapi yang efisien dan pencitraan yang akurat, sesuai dengan pedoman FDA. Refleksi CW memiliki kompononen frekuensi yang tetap sehingga gangguan yang ditemui dapat diminimalkan dengan filter notch dan mampu menolak frekuensi pada daerah band yang sempit. Penggunaan kode Barker untuk pencitraan dengan perangkat keras yang relatif sederaha memberikan ketahanan yang sangat baik dalam menekan noise. Penentuan faktor kualitas frekuensi notch yaitu rasio frekuensi notch terhadapa bandwith untuk 4 MHz dan 8 MHz yaitu 7 dan 14 mengatasi gangguan noise

Apakah argumentasi penulis untuk untuk mendukung teori/metodanya? Apakah ada dasar teoritisnya?
Mode pencitraan suhu yang baru menggunakan mode pulse-echo M2D USG. : Dasar Teorinya : Jumlah garis scan atau pemindaian dari daerah yang dipantui/Region of interest (ROI) diperiksa pada laju frame yang tinggi untuk menangkap nilai sementara dari suhu dan mekanik pada gerakan atau perubahan tissue pada ROI karena adanya proses penanggapan terhadap pernafasan dan siklus jantung. Penentuan faktor kualitas frekuensi notch yaitu 7 dan 14 serta diterapkannya Filter notch untuk sinyal pulsa konvensional 2-siklus pendek, juga penerapan Barker kode 13-bit dengan 2-dan 3 siklus per bit. Dasar teori : Ketika pemrosesan IMCPA, siklus pulsa pendek untuk pencitraan dan sinyal CW untuk terapi dimulai, array pencitraan akan menerima gema yang berisi sinyal amplitudo interferensi tinggi 4 dan 8 MHZ. Interferensi ini menurunkan rasio sigal to noise (SNR) dari sinyal pencintraan. Berbagai tingkat sinyal envelope sidelobe yang diekstarsi dari Echo menjadi sekitar -2db , sehingga menghasilkan kualitas gambar yang buruk. Dengan metode yang diusulkan menggunakan IMCPA dua aray, sinyal terapi luar 4MHZ CW ditransmisikan dengan target bersamaan dengan transmisi sinyal pencitraan 6 MHZ dengan konvensional Array,pada saat

Metode estimasi perubahan suhu yang digunakan untuk penelitian ini dengan prinsip:

- Berdasarkan ketergantungan termal USG-echo yang memberikan dua fenomena fisik yaitu

Perubahan lokal pada kecepatan suara dan Ekspansi termal medium efek dari pemindai Sonix RP

proses Pencitraan menerima sinyal refleksi bersamaan dengan sinyal terapi. Setelah pulsa dikompresi, SNR ditingkatkan dan harus kurang dari -40dB untuk mendapatkan pencitraan B-mode. Dengan faktor kualitas 7 dan 14, perbedaan 6 db atenuasi lekuakan atara dua frekuensi filter notch dapat dikompensasikan dengan 10 db perbedaan amplitude komponen fundamental dan sinyal interferensi harmonik. Filter notch yangditerapkan untuk sinyal pulsa konvensional 2-siklus pendek, serta Barker kode 13-bit dengan 2-dan 3 siklus per bit, berhasil menekan Amplitudo sinyal gangguan setelah kedudukan filter pada hampir semua kasus yang diteliti. Titik nol dari kode Barker 3-siklus-per-bit yang terletak sekitar 4 MHz dan 8 MHz, dapat meminimalkan distorsi mainlobe. Rentang -50 dB sidelobe pada tingkat kode Barker 3-siklus-per-bit dapat memberikan hasil layak diterima untuk pencitraan B-mode. Struktur confocal dari IMCPA meningkatkan kemampuan deteksi. ke arah elevational dapat

Sistem Arsitektur yang menerapkan HIFU berdenyut sebagai pemantau respons jaringan, dan proses real-time perolahan data Mode akuisisi RF 2D dengan laju frame yang tinggi, , M2D, digunakan untuk menangkap gerakan transien jaringan / deformasi dalam respon untuk mensignalkan (mendenyutkan) HIFU. Data RF M2D dengan algoritma pencitraan suhu 2-D berdasarkan pelacakan spekel diimplementasikan pada unit pengolahan grafis. Real-time gambar perubahan suhu dihitung pada grid spasial dan temporal yang sama dari data RF M2D, yaitu, tidak adanya pengurangan Data dikumpulkan ke PC controller melalui Gigabit Ethernet untuk secara realtime mengolah data. Komputer pengolah data dapat dengan mudah menangani komputasi intensif yang dibutuhkan oleh resolusi tinggi (Baik spasial dan temporal) pada pelacakan spekel dapat memisahkan post filtering 2D dengan memanfaatkan grafis-core processing unit. USG scanner beroperasi dalam mode B untuk memandu gambar dan M2D modus untuk pengumpulan data laju frame tinggi dengan membatasi jumlah scan baris ROI. Data M2D digunakan untuk pelacakan spekel / estimasi suhu. adalah FPGA board yang didedikasi sebagai sumber HIFU dan menciptakan pemicu sinkronisasi frame. Pelaksanaan memungkinkan data koleksi yang bebas gangguan dengan pemotongan secara singkat HIFU generator ssaat pencitraan pulse-echo aktif.

Bidang simulasi II dan hasil eksperimen menunjukkan bahwa kode eksitasi dan / atau filter notch mungkin dapat meningkatkan tingkat rentang sidelobe dari modus-B gambar selama proses terapi dengan mengurangi tingkat rentang sidelobe melalui kompresi pulsa. Teknik eksitasi berkode mengatasi keterbatasan dalam IMCPA, yaitu kesulitan dalam mengambil sinyal gambar jika CW amplitudo tinggi sinyal yang dihasilkan oleh array terapi dicampur dengan sinyal pulsa pendek.

Metode Pemrosesan data secara Real-Time Pengolahan data real time yang baru untuk memberikan citra 2 Dimensi terhadap perubahan suhu dengan menggunakan pulse-echo USG.didasarkan pada GPU GTX285 dengan 240 core pengolahan dan dirancang untuk mengambil keuntungan penuh dari sistem paralel arsitekturnya. Sistem menggunakan scanner komersial dilengkapi dengan interface penelitian, yang memungkinkan pengontrolan urutan pencitraan dan akses ke data RF secara real time. Setiap tahap pengolahan, partisi halus dilakukan untuk algoritma data-

independen sehingga semua 240 prosesor bekerja secara efisien pada blok data individu.

Apakah dukungannya menyakinkan? Perhatikan dengan hasil penelitian yang diperolehnya


Dukungan metode yang dikembangkan pada penelitian in menyakinkan dengan memperlihatkan visualisasi hasil dalam grafik seperti tampilan visualisasi : Profile estimasi perubahan temperatur pada delapan percobaan pemanasan subterapik menunjukkan pengulangan nilai pada fokus HIFU. Nilai rata rata pada puncak temperatur sebesar 2.62 oC dan standar deviasi 0.04 oC yang menunjukkan terjadinya pengulangan pengukuran. Visualisasi jaringan sample jantung babi pada skala abu abu yang ditargetkan pada HIFU transducer, menunjukkan daerah pengumpulan data mode RF M2D. Lokasi beam HIFU memperlihatkan banyaknaya dot/titik. Adanya dua kotak overlapping menunjukkan pengumpulan M2D dan daerah pemrosesan temperatur ditunjukkan dengan kotak yang lebih pendek. Perpanjangan daerah proses temperatur ditentukan denga SNR dari RF echoes data M2D. Profil estimasi data temperatur yang disebabkan pemanasan jaringan jantung pada in vitro menunjukkan lokasi spasial fokal spot pada transducer HIFI sangat jelas terlihat dari representasi spasial dan spasiotemporal. Efek lensa termal dapat terlihat di daerah bagian bawah fokus HIFO. Artefak besar karena gerak ke permukaan dekat bagian atas sampel jaringan (permukaan jaringan air) juga dapat dilihat. Visualisasi pengukuran feasibilitas jaringan berdasarkan citra temperatur, menunjukkan perubahan temperarur yang diamati sebelum dan sesudah aplikasi terapi pendek HIFU. Perubahan temperatur maksimum yang terjadi menujukkan adanya penyerapan jarigan. Pemisahan jelas terlihat antara pengukuran sebelum dan sesudah pembentukan lesi. Perubahan naturan sementra pada jaringan juga dapat terlihat. Profil overlay temperatur pada fokal spot menunjukkan pemisahan yang jelas antara perubahan temperatur sebelum dan sesudah pembentukan lesi yang dapat diukur dengan kurang dari satu detik eksposur pada tingkat daya in vitro. Perbandingan satu-ke-satu dari profil suhu sebelum/setelah pembentukan lesi menunjukkan beberapa perubahan diamati setelah Refleksi CW yang memiliki komponen frekuensi tetap, sehingga gangguan sinyal yang diketahuil berhasil diminimalkan dengan lekukan filter dan mampu menolak frekuensi range frekuensi yang sempit Filter notch didesain dengan menggunakan Matlab (The Inc MathWorks, Natick, MA) dan kedudukan redaman ditemukan berada di sekitar -37 dB dan -31 dB pada 4 MHz dan 8 MHz, masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 4 hasil penelitiannya. Jelas terlihat bahwa kode Barker 13 bit dengan 2 dan 3 siklus per bit memiliki ketahanan tinggi dalam menekan kebisingan, sehingga menyediakan perbaikan SNR setelah kompresi pulsa. Sinyal-sinyal gangguan yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihilangkan dengan notch filter dan menyebabkan selubung dari siklus 2-pulsa pendek pada memiliki rentang tingkat sidelobe dari -18 dB akibat gangguan yang tersisa. Barker kode 2 dan Barker kode 3-siklus-per-bit ditunjukkan dapat menawarkan berbagai tingkat sidelobe dari -40 dB dan -48 dB setelah kompresi pulsa seperti yang ditunjukkan pada Gambar hasil percobaan. Barker kode 13-bit dengan 3 siklus per bit juga dapat menyediakan berbagai tingkat sidelobe terbaik tanpa notch penyaringan, yaitu sekitar -47 dB. Untuk membandingkan resolusi aksial, -6 dB dan -20 dB diukur beamwidths aksial dan hasilnya diringkas dalam Tabel hasil percobaan terlihat yaitu : Kode Barker 2-siklus-per-bit memiliki -6 dB aksia beamwidth sebesar 0,39 mm 0,02 mm yang lebih luas daripada siklus 2-pulsa pendek, tetapi 0,13 mm lebih sempit daripada kode Barker 3-siklus-per-bit. Beamwidth aksial -20 dB dari kode Barker 2-siklus-per-bit adalah 0,24 mm lebih sempit daripada 3-siklus-per-bit Barker kode. Namun, -20 dB beamwidth aksial 2siklus pulsa pendek tidak dapat diukur karena berbagai tingkat sidelobe nya sekitar -18 dB, Kode Barker dengan 2 siklus per bit, dan distorsi frekuensi di sekitar 4 MHz dan 8 MHz yang kurang dari sinyal pulsa pendek terlihat pada hasil visualisai percobaan memiliki jangkauan 40 dB sidelobe tingkat yang lebih rendah dari 22 dB pada kode tanpa filter notch yaitu, -18 dB ditampilkan pada hasil visualisi percobaan.

lesi dibentuk, yaitu : 1) Kenaikan temperatur yang lebih tinggi, terutama disebabkan oleh rasio peningkatan penyerapan yang dapat diperkirakan dengan mengukur tingkat awal pemanasan. 2) Respon mekanik yang lebih cepat diperlihatkan oleh jaringan saat menghentikan urutan HIFU, menunjukkan peningkatan kekakuan jaringan setelah pembentukan lesi.

Distorsi frekuensi pada range sekitar 4 MHz dan 8 MHz yang timbul dari gangguan sinyal mengarah ke rentang yang tingkat sidelobe relatif tinggi, yaitu, sekitar -18 dB seperti ditunjukkan pada hasil percobaan. Meskipun lebih rendah 16 dB dibandingakan sinyal pulsa pendek (hasil visualisasi), tingkt ini masih tidak cukup untuk mendapatkan kualitas gambar yang diterima. Pendekatan eksitasi kode dan / atau notch filter ketika B-modus citra terbentuk selama terapi terlihat dapat mengatasi refleksi IMCPA,sinyal terapi yang merusak kualitas sinyal gambar yang diterima oleh pusat baris array.

Apakah penulis mampu menyelesaikan problem yang dihadapinya? Juga dilihat dari hasil datanya
Validasi sistem dengan pola tiruan jaringan Elastografi menunjukkan pengukuran yang berulang yang menghasilkan kesensitifitasan metode yang tinggi pada perubahan kecil suhu di jaringan yang ditargetkan pada laju frame dan resolusi spatial yang tidak ditemukan pada metode pencitraan temperatur lainnya seperti MRI. Visualisasi profil estimasi daerah proses temperatur yang disebabkan pemanasan jaringan jantung in vitro memperlihatkan kemunginkan untuk menghilangkan orminimize artefak menggunakan metode sinyal pemrosesan yang canggih dengan menggantikannya dengan menggunakan data suhu mentah untuk menunjukkan potensi metode ini, bahkan dengan keterbatasan yang ada saat ini. Amplitudo sinyal gangguan berhasil ditekan terlihat pada hasil visualisasi eksperiman. Dengan Kode Barker 13-bit dan 3 siklus per bit, tingkat sidelobe menghasilkan sinyal sekitar -50 dB pada berbagai tingkat sidelobe meskipun ada gangguan sinyal seperti yang ditunjukkan pada visualisai hasil eksperimen (Gbr 2 (e)) . Dari kedua simulasi II Bidang dan hasil eksperimental, yaitu pendekatan perbaikan untuk melaksanakan secara bersamaan terapi dan pencitraan selama IMCPA diverifikasi layak dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode Barker 13-bit dengan 3 siklus per bit yang disediakan dapat memperlihatkan Pengukuran -6 dB diukur dan -20 dB lebar kisaran mainlobe adalah 0,52 mm dan 0,91 mm, dan tingkat berbagai sidelobe diukur menjadi -48 dB tanpa memperlihatkan apakah filter notch/notch digunakan. Barker kode 13-bit dengan 2 siklus per bit menghasilkan-6dB dan-20dB mainlobe rentang lebar sebesar 0,39 mm dan 0,67 mm. rentang tingkat sidelobe Its ditemukan menjadi -40 dB setelah penyaringan notch. Hasil ini menunjukkan kelayakan dari desain yang diusulkan dan transduser sistem real-time imaging selama terapi.

Verifikasi dari algoritma dilakukan dengan memantau pemanasan lokal HIFU-yang diinduksi dari pola elastografi yang menyerupai jaringan. Hasil jelas menunjukkan pengulangan dan sensitivitas algoritma. Hasil in vitro menunjukkan kemungkinan penggunaan algoritma ini untuk perubahan pencitraan dalam parameter jaringan karena adanya lesi HIFU- induced

Apakah masih ada problem yang ditinggalkan oleh penulis?


o o Peneliti masih melanjutkan pengembangan dalam teknik postprocessing untuk meningkatkan ketahanan metodenya saat dan mengharapkan Adanya distorsi yang serius pada sinyal frekunsi pulsa/denyut pendek pada daerah sekitar 4 MHz dan 8 MHz dihasilkan dan tidak diinginkan adanya selubung gelombang dalam .

kemungkinan aplikasi metode ini seperti: o Metode dapat digunakan dalam pemanduan sinar beam HIFU dan karakterisasi kualitas fokus. o Perubahan relatif penyerapan jaringan dapat diukur (tingkat pemanasan awal atau pemanasan maksimum untuk eksposur singkat) dan perfusi jaringan (tingkat peluruhan); o Perubahan relatif dalam kekakuan jaringan yang terjadi selama koagulasi protein dapat diketahui. Karena itu pencitraan temperatur mode M2D , menyediakan sarana untuk memandu HIFU beam pada tingkat subterapeutik sebelum penerapan pulsa terapeutik, memperbaiki penargetan dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan. o Metode menyediakan sarana untuk mengukur perubahan dalam sifat jaringan-relevan (misalnya, penyerapan dan kekakuan) pada lokasi lesi, yang terbukti bermanfaat dalam penilaian kerusakan jaringan ireversibel

Simulasi Field menunjukkan kelayakan menggunakan sinyal pulsa pendek dengan filter notch, namun hasil percobaan menunjukkan bahwa komponen CW pada 4 MHz atau 8 MHz setelah kedudukan filter menghasilkan tingkat rentang -18 dB sidelobe, yang tidak diinginkan. Walaupun sinyal interferensi dapat dikurangi dengan kompresi pulsa eksitasi kode berhasil ditunjukkan pada percobaan ini , namun desain dan fabrikasi IMCPA untuk penelitian selanjutnya diusahakan mengatasi masalah ini. Spesifikasi filter notch , seperti yang diharapkan,dapat mengatasi gangguan yang muncul pada sinyal tinggi amplitudo disekitar 4 MHz dan 8 MHz. Meskipun filter notch secara dramatis mengurangi amplitudo 4 MHz dan 8 MHz CW sinyal campuran dengan pulsa 2-siklus pendek, sinyal palsu sekitar 4 MHz dan 8 MHz frekuensi masih tetap seperti ditunjukkan pada Gambar. 8 (b).

Apakah ada kontribusi yang dilakukan oleh penulis untuk bidang instrumentasi biomedik?
Prof. Emad S. Ebbini Prof. Kim Kirk Shung

Adalah pemerhati di bidang instrumentasi ultrasound terutama untuk aplikasi dalam bidang medis, proses digital signal, desain real time, proses signal array dan sistem maupun proses pencitraan. Beliau mendapatkan beberapa Award diantaranya NSF Young Investigator Award (1993-1998), Rackham/OVPR Research Partnership (1993-1994, with my student Phil vanBaren), penerima Award $ 50.000 untuk penelitian Ultrasound. Beliau juga adalah Member IEEE (UFFC and SP Societies) dan Anggota North American Hyperthermia Society, Anggota Member AdCom IEEE UFFC Society, Ketua publikasi ICASSP-95, Editor tamu IEEE Transactions on Ultrasonics, Ferroelectrics, and

Saat ini beliau adalah Direktor Fakultas College of Engineering departemen Biomedic Engineering, dan Professor of Biomedical Engineering University of Southern California, Los Angeles, CA. Beliau berdedikasi pada bidang pencitraan Ultrasonic dan karakteristik jaringan, aplikasi pencitraan nultrasonic pada transducer dan arrays. Baru baru ini (Maret 2010) Beliau menerima Josep H Holmes Pioneer Award, suatu Award di bidang Basic Sciences dari American Institut Ultrasound Medicine (AIUM). Diberikan padanya karena kontribusinya yang sangat penting dalam pengembangan ultrasound diagnostik. Beliau juga pernah menerima penghargaan 5 juta US dollar dari NIH Grant untuk penelitain array frekuensi ultrasoundnya., menerima penghargaan IEEE Rekayasa Biologi Kedokteran

Frequency Control: Special Issue on Therapeutic Ultrasound. Serta Konsultan NSF, NIH, pada sejumlah perusahaan pendukung IEEE Journals, JASA, Medical Physics, Int. J. Hyperthermia.. Saat ini beliau adalah Direktor Fakultas Teknik dan Komputer, Institut Teknologi Minnesota, USA. Banyak sekali jurnal maupun artikel yang telah ditelitinya diantaranya
- $N\times N$ square-element ultrasound phased array applicator: Simulated temperature distributions associated with directly synthesized heating patterns," IEEE Trans. Ultrasonics Ferroelec. Freq. Control, vol. 37, no. 6, pp. 491-500, 1990. - Experimental evaluation of a prototype cylindrical section ultrasound hyperthermia phased array applicator, IEEE Trans. on Ultrason., Ferroelec., and Freq. Control, vol. 38, no. 5, pp. 510-519, 1991. - Optimization of the intensity gain of multiple-focus phased-array heating patterns" Int. J. Hyperthermia, vol. 7, no. 6, pp. 953-973, 1991. - Effects of phase quantization errors on field patterns generated by an ultrasound phased array hyperthermia applicator IEEE Trans. Ultrasonics Ferroelec. Freq. Control, vol. 38, no. 5, 1991. - Computation of optimal ultrasound phased array driving signals from specified temperature distribution for hyperthermia,IEEE Trans. Biomedical Engineering,vol. 39, no.8, pp. 825-835, 1992. - A new filter design technique for coded excitation systems," IEEE Trans. Ultrasonics, Ferroelectrics, and Frequency Control, vol. 39., no. 6, pp. 693-699, 1992.. - Non invasive Estimation of Tissue Temperature Response to Heating Fields Using Diagnostic Ultrasound, IEEE Transactions on Biomedical Engineering,Vol. 42, No. 8, Aug 1995, pp. 828-839. - A New Coded-Excitation Ultrasound Imaging System: Part I - Basic Principles , " IEEE Transactions on Ultrasonics, Ferroelectrics, and Frequency Control , Vol. 43, No. 1, January 1996. - A New Coded-Excitation Ultrasound Imaging System: Part II - Operator Design , " IEEE Transactions on Ultrasonics, Ferroelectrics, and Frequency Control , Vol. 43, No. 1, January 1996. - Noninvasive Realtime Multipoint Temperature Control For Ultrasound Phased Array Treatments," to appear in the IEEE Transactions on Ultrasound, Ferroelectrics, and Frequency Control, Special Issue on Therapeutics, September 1996. - An Optimal Image Operator Design Technique for Coded-Excitation Ultrasound Imaging System , " IEEE Ultrasonics Symposium Proceedings , 1994. - Post-Beamforming Processing Technique for Enhancing Conventional PulseEcho Ultrasound Imaging Contrast Resolution , " IEEE Ultrasonics Symposium Proceedings , 1995. - New algorithm for dynamic focusing of phased-array hyperthermia applicators through tissue inhomogeneities," IEEE Ultrasonics Symposium Proceedings, Vol.

Masyarakat prestasi karir awalnya di tahun 1985 dan merupakan salah seorang penulis makalah yang menerima penghargaan makalah terbaik untuk Transaksi IEEE pada ultrasonik, Ferroelectrics dan Frekuensi Control (UFFC) pada tahun 2000, juga penerima penghargaan dari National Cheng Kung University di Taiwan, pada tahun 2001, penerima penghargaan luar buasa untuk peneliti senior pada Viberti Engineering USA ditahun 2009.. Dia adalah dosen luar biasat UFFC IEEE untuk 2002-2003. Prof Shung telah menerbitkan lebih dari 300 journal, artikel dan buku. Beliau adalah penulis dari tiga buku "Prinsip Medical Imaging" diterbitkan oleh Academic Press pada tahun 1992, "Diagnostik USG: Imaging dan Darah Arus Pengukuran" diterbitkan oleh pers CRC pada tahun 2005, dan "Ultrasonik Hamburan oleh Biologi Organ" diterbitkan oleh CRC Press di 1993.

Beberapa hasil penelitian yang telah diterbitkan adalah :


- High-resolution photoacoustic imaging of ocular tissues. - A-Mode ultrasound guidance for pedicle screw advancement in ovine vertebral bodies. - High-overtone self-focusing acoustic transducers for high-frequency ultrasonic Doppler. The Effects of Hematocrit, Shear Rate and Turbulence on Doppler Spectrum from Blood," IEEE Transactions on Biomedical Engineering 39 : 462469, 1992. - Ultrasonic Scattering in Biological Tissues edited by K.K. Shung and G.A. Thieme, 2-17, CRC Press, Boca Raton, FL, 1993. - In Vitro Experimental Results on Ultrsonic Scattering in Biological Tissues," in Ultrasonic Scattering in Biological Tissues , 291-312, CRC Press, Boca Raton, FL, 1993. - A Feasibility Study on Quantitating Myocardial Perfusion With Albunex, an Ultrasonic Contrast Agent," Ultrasound in Medicine and Biology 19 : 181-191, 1993. - Ultrasonic Scattering Properties of Blood," in Intravascular Ultrasound 1993 edited by J. Roelandt and N. Bom, 119-139, Kluwar Press, The Netherlands, 1993. - A Multi-Frequency Transducer Assembly for Non-Linear Ultrasonic Experiments," J. Acoust. Soc. Am. 93 : 2231-2234, 1993. - Scattering of Ultrasound From Skeletal Muscle Tissue," IEEE Trans. Ultrasonics, Ferroelectrics, and Frequency Control 40 : 354-365, 1993. - Cyclic Variation of the Amplitude of Ultrasonic Doppler Signals Backscattered by Polystyrene Microspheres and Porcine Erythrocyte Suspensions,"IEEE Trans. Biomed Eng 40 : 953-962, 1993. - Experimental Evaluation of Intrinsic and Nonstationary Ultrasonic Doppler Spectral Broadening in Steady and Pulsatile Flow Loop Models," IEEE Trans. Ultrasonics, Ferroelectrics, and Frequency Control 40 : 785-795, 1993. - Ultrasonic Dual-Frequency Subtraction Imaging,IEEE Trans. on Medical Imaging 12:802, 1993. - Study of Red Cell Aggregation in Pulsatile Flow From Ultrasonic Doppler Power

2, 1993, pp. 1221-1224. - Non-Invasive Detection of Thermal Effects due to Highly Focused Ultrasonic Fields," Ultrasonics Symposium Proceedings, Vol. 2 , 1993, pp. 1229-1232 - Invasive and Non-Invasive Feedback for Ultrasound Phased Array Thermotherapy," Ultrasonics Symposium Proceedings, Vol. 3, 1994, pp. 18211824. - "Real-time Dynamic Focusing through Tissue Inhomogeneities during Hyperthermia Treatments with Phased Arrays," Ultrasonics Symposium Proceedings, Vol. 3, 1994, pp. 1815-1819. Dan masih banyak lagi.

Measurements," Biorheology 30 : 443-461, 1993. - High Frequency Ultrasonic Backscatter From Erythrocyte Suspension," IEEE Tran. Biomedical Engineering 41 : 29-34, 1994. - Ultrasonic Scattering From Blood With Hematocrits Up to One Hundred Percent," IEEE Trans. Biomedical Engineering 41 : 91-95, 1994, - Dan masih banyak lagi.

Berikan rangkuman secara singkat dan padat dari paper ini (paling banyak 3 kalimat)!
Penelitian menyajikan hasil citra real-time perubahan suhu 2D yang pertama dari media jaringan dalam menanggapi HIFU subterapeutik. Mode Pengumpulan data baru (M2D), dengan implementasi komputasi kinerja tinggi algoritma, menghasilkan sensitif tinggi (subdegree celsius) dan pengulangan citra perubahan temperatur dapat diamati secara real time. Nilai data real-time dan pengolahan algoritma tinggi berfungsi sebagai pemantau atau pemandu dalam terapi termal invasive minimal Peneliti melakukan rancangan novel transduser ultrasound dan skema untuk mencapai pencitraan secara real-time imaging selama proses terapi melalui simulasi dan hasil percobaan untuk menghasilkan pencitraan yang berkualitas. Rancangan gabungan array terapi dan array imaging yang diteleti bertujuan menurunkan kerumitan pembuatan IMCPA dan Struktur confocal IMCPA yang diusulkannya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan deteksi Proses pencitraan data real-time dan sinyal terapi berfungsi sebagai pemantau atau pemandu dalam terapi termal invasive minimal

Dari kedua paper itu, berikan compare and contrast, Apa saja kesamaannya, dan perbedaannya. Metoda mana yang lebih baik, jelaskan
Kesamaan : Sama sama mengusulkan pengobatan atau terapi noninvasif jaringan tubuh dengan menggunakan instrumentasi Ultrasound dengan fokus intensitas tinggi (HIFU). Kesamaan dalam mengusulkan pengembangan citra ultrasound real time simulan untuk sistem panduan HIFU. Mengusulkan proses secara real time dalam diagnosa terapi. Memiliki kesamaan dalam usaha untuk mengurani artefak hasil pencitraan karena keterbatasan metode dan peralatan yang sebelumnya dilakukan peneliti sebelumnya.

Perbedaan : - Instrument Ultrasound pada A diaplikasikan pada seluruh jaringan tubuh, sedangkan pada jurnal B di khususkan untuk jaringan prostat. - Proses real time pada A digunakan untuk memberikan citra 2D terhadap perubahan suhu, sedangkan pada B digunakan untuk menghasilkan proses pengambilan secara bersamaan saja saat terapi dengan usaha mengatasi beberapa masalah yang ada.

Mana yang lebih baik : A lebih unggul dalam usahnya memberikan hasil pencitraan 2 Dimensi secara real time pada saat terapi dilakukan bahkan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil pada perubahan suhu dalam jaringan. Mode pulsa echo M2D yang digunakan A lebih sederhana dalam proses fabrikasi dan penentuan parameternya dibandingkan Metode IMCPA dua array yang diusulkan B.

Kalau hendak dikembangkan, perlu alat apa saja dan dimana kita bisa memperolehnya
- Sistem Arsitektur yang menerapkan HIFU berdenyut sebagai pemantau respons jaringan, dan proses real-time perngolahan Sonix RP (Ultrasonix, Kanada) USG scanner dengan rancangann program khusus digunakan untuk pengumpulan data pulse-echo tingkat frame yang tinggi. - PC controller melalui Gigabit Ethernet untuk secara realtime mengolah data. Tersedia di Indonesia. - Komputer pengolah data resolusi tinggi dengan grafis-core processing unit (GPU, nVIDIA, Santa Clara, CA). Dapat juga ditemukan di Indonesia. - USG scanner beroperasi dalam mode B untuk memandu gambar dan M2D modus untuk pengumpulan data laju frame tinggi dengan membatasi jumlah scan baris ROI. - Data M2D menggunakan Virtex2Pro (Digilent, Inc, WA) FPGA board yang menjadi sumber HIFU dan menciptakan pemicu sinkronisasi frame. - Pengolahan data real time dengan GPU GTX285 dengan 240 core pengolahan dandirancang untuk mengambil keuntungan penuh dari sistem paralel arsitekturnya. Mungkin tersedia di Indonesia -Transduser elemen tunggal 5,5 MHz dengan bandwidth fraksional -6 dB dari 60% menggunakan V308, Olympus, Waltham, MA - Elemen transduser 4,5 MHz tunggal dari IBK5-2, Olympus, Waltham, MA. - Elemen transducer tunggal 10 MHZ dari A327R, Olympus, Waltham, MA dengan bandwidth fraksional -6 dB dari 50% - Generator fungsi (33250A, Agilent, Santa Clara, CA) untuk menghasilkan CW dan sinyal siklus 2-pulsa pendek - Penguat daya RF dari 325LA, ENI Co, Santa Clara, CA untuk meningkatkan amplitude - Penerima sinyal 5900PR, dari Panametrics Inc, Waltham, MA USA - Digital osiloskop dari LC534, LeCroy, Chestnut Ridge, NY - Program Matlab. - PRotecor circuit, dioda expander dari DEX-3, Matec, Northborough, MA - Limiter diode dari DL-1, Matec, Northborough, MA Semuanya mungkin tersedia di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai