UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEPERAWATAN PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ANGKATAN XXII BANDUNG 2011
: Rentang Gerak (Range Of Motion) : Latihan rentang gerak (range of motion) : 8 November 2011 : 30 menit : Lantai 5 ruang neurologi Gedung Kemuning V : Klien dengan penyakit stroke : Ade Novian Parmuditya
A. TUJUAN PENYULUHAN 1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU) Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta penyuluhan dapat mengetahui latihan rentang gerak (range of motion). 2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK) a. Setelah diberikan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui latihan rentang gerak (range of motion). b. Setelah diberikan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui manfaat latihan rentang gerak (range of motion). c. Setelah diberikan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui jenis latihan rentang gerak yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan. d. Setelah diberikan penyuluhan, peserta penyuluhan mampu mempraktikan latihan rentang gerak yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan
B. MATERI PENYULUHAN a. Pengertian rentang gerak (range of motion) b. Jenis latihan rentang gerak c. Kontraindikasi dan indikasi rentang gerak d. Manfaat latihan rentang gerak e. Teknik latihan rentang gerak yang dapat mempercepat penyembuhan C. KEGIATAN PENYULUHAN Metode dan Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media Pembukaan (5 menit) Salam pembuka Memperhatikan Ceramah
Menyampaikan materi
Ceramah
Memberikan
kesimpulan Bertanya
Tanya jawab
dan tanya jawab dengan menjawab peserta penyuluhan Evaluasi Salam pertanyaan praktek
Susunan Acara Penyuluhan rentang gerak (range of motion) bagi klien dengan stroke Selasa, 8 November 2011
15.00 15.05 : Persiapan ruangan 15.05 15.10 : Pembukaan 15.10 15.25 : Materi 15.25 15.35 : Tanya jawab dan Penutupan
E. METODE Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah : 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi F. EVALUASI Prosedur Jenis tes : Post Test : Pertanyaan Secara Lisan dan praktek
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian ROM ( Range of Motion) adalah kemampuan klien untuk menggerakan sendi agar tidak terjadi kekakuan, pembengkakan, nyeri, keterbatasan sendi, dan gerakan yang tidak seimbang.
2. Manfaat : - Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot serta memelihara pergerakan dan kekakuan sendi. - Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan - Memperlancar aliran darah
3. Indikasi - Stroke atau penurunan tingkat kesadaran - Kelemahan otot - Fase rehabilitasi fisik - Klien dengan tirah baring lama
4. Kontra Indikasi - Trombus/emboli pada pembuluh darah - Kelainan sendi atau tulang - Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
5. Perhatian
- Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan - Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien - Ulangi gerakan sebanyak 3-5 kali, dilakukan 2 x sehari
1. Positioning
Berbaring terlentang
Latihan pasif anggota gerak atas Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu.
Daftar Pustaka Aritejo, B. 2009. CVA (cerebrovaskular accident). Available online at http//: CVA (cerebrovaskular accident)-bimaaritejo.html. (diakses tanggal 7 Juni 2009) Bare & Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. Jakarta : EGC