Anda di halaman 1dari 13

Metode Iterasi Gauss Seidell

Metode interasi Gauss-Seidel : metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang berubah. Bila diketahui persamaan linier simultan:
a11 a 21 a 31 ... a n1 x1 x1 x1 ... x1 + + + ... + a12 a 22 a 32 ... an2 x2 x2 x2 ... x2 + + + ... + a13 a 23 a 33 ... a n3 x3 x3 x3 ... x3 + + + ... + ... + ... + ... + ... ... ... + a1n a2n a 3n ... a nn xn xn xn ... xn = b1 = b2 = b3 ... ... = bn

Berikan nilai awal dari setiap xi (i=1 s/d n) kemudian persamaan linier simultan diatas dituliskan menjadi :
x1 = x2 = 1 (b1 a12 x2 a13 x3 .... a1n xn ) a11 1 (b2 a 21 x1 a 23 x3 .... a 2n xn ) a 22

............................................................... 1 (bn a n1 x1 a n 2 x2 .... a nnGauss-Seidel xn = x ) Iterasi 1 n 1 a nn

Metode Iterasi Gauss Seidell


Penyelesaian pers. linier simultan: Bila nilai untuk setiap xi (i=1 s/d n) sudah = nilai xi pada iterasi sebelumnya Atau proses iterasi dihentikan bila selisih nilai xi (i=1 s/d n) dengan nilai xi pada iterasi sebelumnya kurang dari nilai tolerasi error yang ditentukan.

Hati-hati dalam menyusun sistem persamaan linier ketika menggunakan metode iterasi Gauss-Seidel ini. Perhatikan setiap koefisien dari masing-masing xi pada semua persamaan di diagonal utama (aii). Letakkan nilai-nilai terbesar dari koefisien untuk setiap xi pada diagonal utama. Masalah ini adalah masalah pivoting yang harus benar-benar diperhatikan, karena penyusun yang salah akan menyebabkan iterasi menjadi divergen dan tidak diperoleh hasil 2 Iterasi Gauss-Seidel yang benar.

Contoh Metode Iterasi Gauss Seidell


Selesaikan sistem persamaan linier: x1 + x 2 = 5

x1 = 5 x 2 x2 = 1 (14 2 x1 ) 4
x1 = 5

2 x1 + 4 x 2 = 14
nilai awal : x1 = 0 dan x2 = 0 iterasi 1 :

x1 = 5 0 = 5 x2 =
iterasi 2 :
x1 = 5 1 = 4 x2 = 1 3 (14 2.4) = 4 2

1 (14 2.5) = 1 4

iterasi 4 : 7 13 x1 = 5 = 4 4 1 13 15 x 2 = 14 2. = 4 4 8 iterasi 5 :
15 25 = 8 5 1 25 31 x 2 = 14 2. = 4 8 16 x1 = 5

iterasi 7 :

63 97 = 32 32 1 97 127 x 2 = 14 2. = 4 32 64

iterasi 3 :
x1 = 5 3 7 = 2 2

iterasi 6 :
31 49 = 16 16 1 49 63 x 2 = 14 2. = 4 16 32 x1 = 5
3

1 7 7 x 2 = 14 2. = 4 2 4

Nilai interasi ke-7 sudah tidak berbeda jauh dengan nilai interasi ke-6 Iterasi Gauss-Seidel maka proses dihentikan dan diperoleh penyelesaian:

Algoritma Metode Iterasi Gauss Seidell


Algoritma Metode Iterasi Gauss-Seidel adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Masukkan matrik A, dan vektor B beserta ukurannya n Tentukan batas maksimum iterasi max_iter Tentukan toleransi error Tentukan nilai awal dari xi, untuk i=1 s/d n Simpan xi dalam si, untuk i=1 s/d n Untuk i=1 s/d n hitung :
1 xi = a i ,i

bi ai , j x j ei = xi si j i 7. iterasi iterasi+1 8. Bila iterasi lebih dari max_iter atau tidak terdapat ei< untuk i=1 s/d n maka proses dihentikan dari penyelesaiannya adalah xi untuk i=1 s/d n. Bila tidak maka ulangi langkah (5)
Iterasi Gauss-Seidel 4

Studi Kasus Persamaan Linier Simultan

Iterasi Gauss-Seidel

Permasalahan penentuan produk berdasarkan persediaan bahan


Mr.X membuat 2 macam boneka A dan B. Boneka A memerlukan bahan 10 blok B1 dan 2 blok B2, sedangkan boneka B memerlukan bahan 5 blok B1 dan 6 blok B2. Berapa jumlah boneka yang dapat dihasilkan bila tersedia 80 blok bahan B1 dan 36 blok bahan B2.

Model Sistem Persamaan Linier Simultan : Variabel yang dicari adalah jumlah boneka, anggap: x1 adalah jumlah boneka A x2 adalah jumlah boneka B Perhatikan dari pemakaian bahan : B1: 10 bahan untuk boneka A + 5 bahan untuk boneka B = 80 B2: 2 bahan untuk boneka A + 6 bahan untuk boneka B = 36 Diperoleh model sistem persamaan linier 10 x + 5 x = 80
1 2

Iterasi Gauss-Seidel

2 x1 + 6 x2 = 36

Permasalahan penentuan produk berdasarkan persediaan bahan


Augemented Matrik

10 2

5 6

80 36

Penyelesaian dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan adalah sebagai berikut :

B1 <-- B1/10

1 2

0,5 6

8 36

B2 <-- B2 - 2 B1

1 0

0,5 5

8 20

Diperoleh x1 = 6 dan x2 = 4, artinya bahan yang tersedia dapat dibuat 6 boneka A dan 4 boneka B.

B2 <-- B2/5

1 0

0,5 1

8 4

B1 <-- B1 - 0,5 B2
Iterasi Gauss-Seidel

1 0

0 1

6
7

Permasalahan aliran panas pada plat baja


Diketahui panas beberapa titik pada plat baja yaitu pada sisi luar. Bila ditentukan bahwa aliran panas bergerak secara laminar dan panas pada sebuah titik adalah rata-rata panans dari 4 titik tetangganya, maka dapat dihitung panas pada titik T1 dan T2 sebagai berikut:
25oC 25oC

0oC

T1

T2

100oC

Persamaan panas pada titik T1 dan T2 dapat dihitung dengan: T1 = 1 (25 + 0 + 25 + T2 ) 4


T2 =
1 4

(25 + T1 + 25 + 100)

25oC

25oC

Sistem persamaan linier dari permasalahan di atas adalah: 4T T = 50


1 2

Iterasi Gauss-Seidel

T1 + 4T2 = 150

Permasalahan aliran panas pada plat baja


Penyelesaian dengan menggunakan iterasi Gauss-Seidel, terlebih dahulu ditentukan nilai pendekatan awal T1=0 dan T2=0 dan fungsi pengubahnya adalah : T1 = 1 (50 + T2 )
4 1 T2 = (150 + T1 ) 4

Diperoleh hasil perhitungan untuk toleransi error 0.0001 sebagai berikut :


Iterasi 0 1 2 3 4 5 6 7 x1 0 12,5 22,65625 23,29102 23,33069 23,33317 23,33332 23,33333 x2 0 40,625 43,16406 43,32275 43,33267 43,33329 43,33333 43,33333 e1 12,5 10,15625 0,634766 0,039673 0,00248 0,000155 e2 40,625 2,539063 0,158691 0,009918 0,00062 3,87E-05
9

Jadi temperatur pada T1=23,3333 dan T2=43,3333

9,69E-06 Iterasi Gauss-Seidel2,42E-06

Penghalusan Kurva Dengan Fungsi Pendekatan Polinomial

Perhatikan ke-4 titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga tampak kasar. Untuk menghaluskannya dilakukan pendekatan garis dengan kurva yang dibentuk dengan fungsi pendekatan polinomial. Dari fungsi polinomial yang dihasilkan kurva dapat digambarkan denganlebih halus.Misalkan pada contoh diatas, 4 titik yang ditunjuk adalah (2,3), (7,6), (8,14) dan (12,10). 4 titik ini dapat didekati dengan fungsi polinom pangkat 3 yaitu : Bila nilai x dan y dari 4 titik dimasukkan ke dalam persamaan di atas akan diperoleh model persamaan simultan sebagai berikut : Titik 1 3=8a+4b+2c+d Titik 2 6 = 343 a + 49 b + 7 c + d Titik 3 14 = 512 a + 64 b + 8 c + d Titik 4 10 = 1728 a + 144 b + 12 c + d
Iterasi Gauss-Seidel

10

Penghalusan Kurva Dengan Fungsi Pendekatan Polinomial


Augmented Matrik

8 343 512 1728

4 49 64 144 0.5

2 7 8 12 0.25

1 1 1 1 0.125

3 6 14 10 0.375

B1 = B1/8 B2 = B2 - 343 B1 B3 = B3 - 512 B1 B4 = B4 - 1728 B1

1 0 0 0

-122.5 -78.75 -41.88 -122.6 -192 -720 -120 -420 -63 -215 -178 -638
11

Iterasi Gauss-Seidel

Penghalusan Kurva Dengan Fungsi Pendekatan Polinomial


B2 = B2/(-122.5) B1 = B1 0.5 B1 B3 = B3 +192 B1 B4 = B4 +720B2 B3 = B3/3.4286 B1 = B1 + 0.071 B3 B2 = B2 -0.6429 B3 B4 = B4 -42.857B3 B4 = B4/(-1.786) B1 = B1 -0.0089 B4 B2 = B2 +0.152B4 B3 = B3 +0.7679B4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -0.071 0.6429 3.4286 42.857 0 0 1 0 0 0 1 0 -0.046 0.3418 2.6327 31.122 0.0089 -0.152 0.7679 -1.786 0.0089 -0.152 0.7679 -1.786 -0.126 1.001 14.196 82.375 0.1702 -1.661 4.1405 -94.71 0.1702 -1.661 4.1405 -94.71
12

Iterasi Gauss-Seidel

Penghalusan Kurva Dengan Fungsi Pendekatan Polinomial


Diperoleh : a=-0.303 b=6.39 c=-3659 d=53.04 dan persamaan polinomial yang diperoleh : y = -0,303 x3 + 6,39 x2 36,59 x + 53,04 Hasil penghalusan kurva adalah sebagai berikut:
25 20 15 10 'test1.txt' -0.303*x**3+6.39*x**2-36.59*x+53.04

Hasilnya memang belum tampak bagus, 5 disebabkan pengambilan titiknya yang 0 terlalu jauh dan tingkat polinomial -5 yang belum memenuhi syarat terbaiknya. Hanya saja kurva tersebut benar-benar -10 melewati 4 titik yang ditentukan.
-15 2 4 6 8 10 12

Iterasi Gauss-Seidel

13

Anda mungkin juga menyukai