Anda di halaman 1dari 6

Rumusan Tuntutan Reformasi Politik Atas keberhasilan proses awal perjuangan Reformasi secara konstitusional, kami mewakili seluruh

Civitas Akademika Reformasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan itikad baik, ingin menyalurkan aspirasi rakyat dengan mengajukan tuntutan reformasi politik pada umumnya, reformasi tata negara pada khususnya kepada pemerintahan transisi di bawah kepemimpinan Prof.Dr.Ir.H.BJ. Habibie ,Msc untuk segera mengadakan pemilu yang demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia dan mendukung untuk lahirnya orde reformasi yang akan menggantikan orde baru, dengan rumusan tuntutan reformasi politik dan tata negara sebagai berikut : 1. Dari segi MPR/DPR a. Pemisahan jabatan antara ketua MPR dan ketua DPR b. Tidak ada anggota MPR/DPR yang diangkat/ditunjuk oleh presiden ( kecuali fraksi ABRI = 2,5 %). Semua anggota MPR/DPR dipilih melalui pemilu yang demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia. c. Tidak ada di antara para anggota MPR/DPR yang mempunyai ikatan keluarga ( istri/suami, anak/menantu, adik/kakak ) kecuali diketahui oleh publik memang yang bersangkutan mempunyai potensi atas dirinya sendiri ( bukan karena nepotisme ). d. MPR/DPR mengadakan sidang setiap setahun sekali, agar dapat selalu mengkoreksi kinerja lembaga eksekutif 2. Dari segi Partai Politik a. Membubarkan ketiga partai politik yang ada saat ini. Karena ketiga partai politik tersebut merupakan produk orde yang lalu yang tidak menyuarakan aspirasi rakyat dan agar kita semua dapat melupakan semua luka lama. b. Membentuk 5 partai politik baru. Karena menurut kami, 5 partai politik tersebut tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak dan karena Pancasila pun terdiri atas 5 sila. c. Transparansi dana dari pemerintah untuk pembiayaan ke 5 partai politik tersebut, agar ke 5 partai tersebut mendapat mendapat keadilan yang merata dari pemerintah ( agar tidak ada partai politik yang "di anak emaskan" oleh pemerintah ). d. Tidak menggunakan istilah 'organisasi sosial politik', melainkan cukup 'partai politik'.

e. Tidak menggunakan istilah 'golongan politik' ( misalnya golongan karya ) dan tidak menggunakan lambang yang menyangkut keagamaan . Karena hendaknya partai politik terbebas dari segala unsur SARA ( Suku, Agama, Rasdan Antar golongan ) dan untuk lambang masing-2 partai politik tidak menggunakan lambang-2 dari sila-2 Pancasila, karena lambang sila-2 dalam Pancasila tidak dapat dicomot hanya beberapa sila saja dan sila-2 dalam Pancasila tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. f. Untuk penamaan partai politik tidak perlu menggunakan kata 'Indonesia' , karena semua rakyat sudah tahu, jika semua partai politik yang ada merupakan milik seluruh rakyat Indonesia. Penamaan partai politik bisa menggunakan kata, misalnya : 'Partai Nusantara', 'Partai Nasional', 'Partai Bhituka'(Bhinneka Tunggal Ika) , 'Partai Tanah Air'. Titik-2 tersebut di atas bisa menggunakan kata 'pembangunan', 'amanat', 'perjuangan' , 'kemerdekaan', 'kemakmuran', 'keadilan', dll. 3. Dari segi DPA a. Mengganti nama lembaga tinggi negara ini dari DPA ( Dewan Pertimbangan Agung ) menjadi DPLE ( Dewan Penasehat Legislatif dan Eksekutif ). Karena selama 32 tahun, lembaga ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. b. Jendral Besar Purn. A. H. Nasution, Ali Sadikin, Prof. Sumitro Joyohadikusumo, Jendral Besar Purn. H.M. Soeharto, Tri Sutrisno, dapt saling duduk berdampingan di lembaga ini sebagai Sesepuh Negara yang dapat memberikan nasehat, wejangan serta pengalamannya kepada lembaga Legislatif dan Eksekutif. c. Lembaga ini berperan sebagai Tut Wuri Handayani untuk lembaga Legislatif dan Eksekutif. 4. Dari segi BPK a. Mengganti nama lembaga tinggi negara ini dari BPK ( Badan Pengawas Keuangan ) menjadi DPK ( Dewan Pengawas Kepresidenan ). Karena selama 32 tahun, lembaga ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan tugas BPK ini pun sudah diambil alih oleh BPPN. b. Lembaga tinggi negara ini berfungsi untuk mengawasi kinerja dari lembaga eksekutif dan melaporkan kepada MPR/DPR agar MPR/DPR dapat segera menegur presiden dan melaporkan kepada DPLE agar DPLE dapat segera menasehati presiden.

5. Dari segi Undang-2 a. Merevisi undang-2 Pemilu agar Pemilu berlangsung demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia. b. Mencabut UU Subversi, UU SIUPP ( pembreidelan media ) dan UU EksTapol, Bersih diri/lingkungan, pemberian kode 'ET' pada KTP ( vonis sepihak dari pemerintah orde baru tanpa sidang peradilan ). 6. Dari segi Kemasyarakatan a. Membentuk komite Independen yang khusus menangani Sembako, BBM, Tarif Angkutan Umum/listrik/Air/Telepon. Komite ini setingkat komnas HAM, LBH dan Lembaga konsumen. b. Membentuk komite Civitas Akademika , komite ini akan menyalurkan aspirasi dan kritik dari mahasiswa, dosen dan alumninya. 7. Dari segi Kepresidenan / Lembaga Eksekutif. a. Pembatasan periode maksimal dipilih 2 kali periode. b. Presiden tetap mempunyai hak prerogratif untuk membentuk kabinet setelah mendapat masukan dari komite Independen kemasyarakatan yang ada, karena bagaimanapun menteri adalah jabatan publik. 8. Dari segi kabinet dan menteri-2 a. Hendaknya kabinet terdiri dari menteri-2 yang mewakili ke 5 partai politik tersebut dengan komposisi berdasarkan hasil pemilu. b. Kabinet ini setiap setahun sekali melaporkan hasil kerjanya kepada DPR. c. Dibentuknya Tim Audit di tiap-2 Pemda dan Departemen ( termasuk Dirjen, Sekjen dan BUMN di bawahnya ) untuk mengaudit pembiayaan proyek-proyek yang sedang, akan, telah berjalan di Instansi yang bersangkutan untuk memberantas korupsi dan kolusi yang terjadi dalam Instansi yang bersangkutan. d. Independensi dari Bank Indonesia sebagai Bank Central harus tetap dipertahankan dan tidahk termasuk dalam kabinet. e. Transparansi pada kebijakan yang akan diambil kabinet setelah mendapat persetujuan dari DPR yang berkaitan dengan aspek kehidupan yang sangat mendasar dan menyangkut hajat hidup rakyat kecil seperti Sembako, BBM, Tarif Angkutan Umum/listrik/Air/Telepon, UMR/PHK/pengangguran, Penggusuran rumah/tanah, dll.

Akhir kata , Semoga Rumusan Tuntutan Reformasi Politik ini dapat membantu demi kelangsungan dan kemajuan negara kita tercinta dalam menghadapi krisis ini dan menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi dan ama tentram dan kemakmuran yang adil dan merata serta penghidupan yang layak bagi seluruh rakyat. Dan Semoga arwah 4 pahlawan/syuhada reformasi dan 500 korban kebakaran/kerusuhan/penjarahan/amuk massa mendapat tempat dan dapat tenang di alam Barzah dan tidak sia-2 perjuangannya dan kami pun akan selalu meneruskan perjuangan tersebut. Dan kami berharap agar rumusan ini juga dapat tersampaikan dan diteruskan kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya, pada khususnya kepada Bung Amien Rais yang menjadi Imam dan Cak Nurcholish Madjid yang menjadi Khotib untuk reformasi di indonesia, kami hanya sebagai Muadzin yang selalu mengumandangkan 'adzan' aspirasi rakyat kecil. Dan tidak lupa, dengan mikul dhuwur mendhem jero, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-2 nya atas jasa-2 nya kepada mantan presiden (presiden RI ke 2) bapak pembangunan Jendral Besar Purn. H.M. Soeharto dengan rezim orde barunya. Kami berdoa untuk segera terwujud lahirnya orde reformasi yang akan meniupkan angin perubahan Reformasi untuk menyingkirkan badai krisis ini. Dan semoga, Orde Reformasi yang akan segera lahir ini akan membawa rakyat yang mempunyai perut kenyang dan mulut yang lantang, bukan seperti orde lama yang membawa rakyat yang mempunyai perut lapar dan mulut yang lantang, atau pun bukan seperti orde baru yang membawa rakyat yang mempunyai perut yang kenyang dan mulut yang dibungkam.

Pada saat yang bersamaan, tidak kurang dari satu juta manusia berkumpul di alunalunutara Keraton Yogyakarta untuk menghadiri pisowanan agung, guna mendengarkanmaklumat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam VII.f . P a d a t a n g g a l 1 9 M e i 1 9 9 8 , H a r m o k o s e b a g a i p i m p i n a n M P R / D P R m e n g e l u a r k a n pernyataan berisi anjuran agar Presiden Suharto mengundurkan diri.g. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh-tokoh agama dant o k o h t o k o h m a s ya r a k a t u n t u k d i m i n t a i p e r t i m b a n g a n d a l a m r a n g k a m e m b e n t u k Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Suharto.h. Pada tanggal 21 Mei 1998,

pukul 10.00 di Istana Negara, Presiden Suharto meletakkan jabatannya sebagai Presiden RI di hadapan Ketua dan beberapa anggota MahkamahAgung. Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, kemudian Suharto menyerahkan jabatannyakepada Wakil Presiden B.J. Habibie sebagai Presiden RI. Pada waktu itu juga B.J.Habibie dilantik menjadi Presiden RI oleh Ketua MA. Pembahasan R e f o r m a s i a d a l a h g e r a k a n m o r a l ya n g b e r t u j u a n u n t u k m e n a t a p e r i k e h i d u p a n b e r m a s ya r a k a t , b e r b a n g s a , d a n b e r n e g a r a b e r d a s a r k a n P a n c a s i l a , s e r t a m e w u j u d k a n pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).Beberapa sebab lahirnya gerakan reformasi adalah krisis moneter, ekonomi, politik,hukum, sosial, budaya, dan kepercayaan terhadap pemerintahan Presiden Suharto. Nilait u k a r r u p i a h t e r u s m e r o s o t . P a r a i n v e s t o r b a n ya k ya n g m e n a r i k i n v e s t a s i n ya . I n f l a s i m e n c a p a i t i t i k t e r t i n g g i d a n p e r t u m b u h a n e k o n o m i m e n c a p a i t i t i k t e r e n d a h s e l a m a pemerintahan Orde Baru.Kehidupan politik hanya kepentingan para penguasa. Hukum dan lembaga peradilant i d a k d a p a t m e n j a l a n k a n f u n g s i d a n p e r a n n ya . P e n g a n g g u r a n d a n k e m i s k i n a n t e r u s meningkat. Nilai-nilai budaya bangsa yang luhur tidak dapat dilaksanakan secara konsistendan konsekuen. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara telah sampai padatitik yang paling kritis. Oleh karena itu, krisis kehidupan masyarakat Indonesia seringdisebut sebagai krisis multidimensional.Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei1 9 9 8 . A g e n d a r e f o r m a s i ya n g m e n j a d i t u n t u t a n p a r a m a h a s i s w a m e n c a k u p b e b e r a p a tuntutan, seperti:1. Adili Suharto dan kronikroninya,2. Laksanakan amandemen UUD 1945,3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI,4. Pelaksana an otonomi daerah yang seluasluasnya,5 5. Tegakkan supremasi hukum,6. Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.Setelah peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei1998, seluruh lapisan masyarakat Indonesia berduka dan marah. Akibatnya, tragedi inidiikuti dengan peristiwa anarkis di Ibukota dan di beberapa kota lainnya pada tanggal 13 14 Mei 1998, yang menimbulkan banyak korban baik jiwa maupun material.Semua peristiwa tersebut makin meyakinkan mahasiswa untuk menguatkan tuntutan pengunduran Soeharto dari kursi kepresidenan. Pilihan aksi yang kemudian dipilih olehkebanyakan kelompok massa mahasiswa untuk mendorong turunnya Soeharto mengerucut pada aksi pendudukan gedung DPR/MPR.P e n d u d u k a n G e d u n g D P R / M P R R I a d a l a h p e r i s t i w a m o n u m e n t a l d a l a m p r o s e s pelengseran Soeharto dari tampuk kekuasaan Presiden dan tuntutan reformasi. Dalam p e r i s t i w a i n i , r i b u a n m a h a s i s w a d a r i b e r b a g a i k a m p u s b e r g a b u n g m e n d u d u k i g e d u n g DPR/MPR untuk mendesak Soeharto mundur.6

Kesimpulan Reformasi merupakan gerakan moral untuk menjawab ketidak puasan dankeprihatinan atas kehidupan politik, ekonomi, hukum, dan

sosial:1 Reformasi bertujuan untuk menata kembali kehidupan berma-sayarakat, berbangsa,dan bernegara yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.2 Dengan demikian, hakikat gerakan reformasi bukan untuk menjatuhkan pemerintaha norde baru, apalagi untuk menurunkan Suharto dari kursi kepresidenan.3 Namun, karena pemerintahan orde baru pimpinan Suharto dipandang sudah tidak mampu mengatasi persoalan bangsa dan negara, maka Suharto diminta untuk mengundurkan secara legawa dan ikhlas demi perbaikan kehidupan bangsa dannegara Indonesia di masa yang akan datangGerakan reformasi merupakan sebuah perjuangan karena hasil-hasilnya tidak dapatdinikmati dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat dimaklumi karena gerakan reformasimemiliki agenda pembaruan dalam segala aspek kehidupan.Oleh karena itu, semua agenda reformasi tidak mungkin dilaksanakan dalam waktuyang bersamaan dan dalam waktu yang singkat. Agar agenda reformasi dapat dilaksanakandan berhasil dengan baik, maka diperlukan strategi yang tepat, seperti:1. Menetapkan prioritas, yaitu menentukan aspek mana yang harus direformasi lebihdahulu dan aspek mana yang direformasi kemudian.2. Melaksanakan kontrol agar pelaksanaan reformasi dapat mencapai tujuan dan sasaransecara tepat.R e f o r m a s i ya n g t i d a k t e r k o n t r o l a k a n k e h i l a n g a n a r a h , d a n b a h k a n c e n d e r u n g menyimpang dari norma-norma hukum. Dengan demikian, cita-cita reformasi yang telah banyak sekali menimbulkan korban baik jiwa maupun harta akan gagal. Untuk itu, kitasebagi pelajar Indonesia harus dan wajib menjaga kelangsungan reformasi agar berjalansesuai dengan harapan para pahlawan reformasi yang gugur mendahuli kita

Anda mungkin juga menyukai