Anda di halaman 1dari 18

Laporan R-Lab KR01 Disipasi Kalor Hot Wire

Nama : Muchamad Aditya Rachmanto NPM : 1106021790 Fakultas : Teknik Departemen : Teknik Mesin Kelompok : B3 Kode Praktikum : MR03 Tanggal Praktikum : 10 April 2012

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

Universitas Indonesia
Depok

Disipasi Kalor Hot Wire I. Tujuan Percobaan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara. II. Peralatan 1. Kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Amperemeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis III. Landasan Teori Perkembangan teknologi yang cepat dalam peralatan penyensoran telah memungkinkan berbagai pengukuran aliran fluida dilakukan dengan berbagai sensor yang memberikan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Untuk pengukuran berbagai aliran turbulen, salah satu jenis sensor yang banyak digunakan adalah pengukuran aliran, hot-wire anemometer. Sebelum digunakan harus dikalibrasi dalam untuk hot-wire anemometer

menentukan suatu persamaan respon

kalibrasi yang menyatakan suatu

hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U). Setelah persamaan respon kalibrasi tersebut diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan utama dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan respon tersebut. Ada beberapa ekspresi persamaan respon kalibrasi, diantaranya adalah persamaan simple power-law dan persamaan extended power-law

yang dapat digunakan dalam konversi data. Setiap persamaan respon ini memiliki keakurasian yang dihubungkan dengan curve fit yang dihasilkan pada suatu rentang kecepatan exit yang digunakan untuk setiap percobaan. Keakurasian persamaan respon kalibrasi tersebut ditentukan oleh nilai optimum konstanta pangkat yang dipilih untuk menghasilkan suatu curve fit yang baik. Sehubungan dengan keakurasian curve fit dari persamaan respon kalibrasi tersebut, beberapa peneliti telah mengkaji keakurasian curve fit dari persamaan simple power-law dengan rentang kecepatan referensi atau kecepatan exit yang berbeda-beda untuk menghasilkan nilai optimum konstanta pangkat selain nilai optimum (nopt = 0.5). Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 ) Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio = Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

Ra

= resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polynomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s. IV. Prosedur Percobaan Percobaan kali ini adalah percobaan R-Lab. Oleh karena itu, percobaan dilakukan secara online dengan bantuan perangkat percobaan elektronik yang terdapat di laboratorium percobaan KR01 Departemen Fisika Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Prosedur percobaan untuk percobaan disipasi kalor hotwire adalah sebagai berikut:

1. Mengaktifkan "web cam" dengan mengklik gambar video pada halaman web R2. Memberikan 0 m/s down aliran , pada udara gambar kecepatan dengan Lab dengan meng-klik atur

pilihan drop

kecepatan aliran 3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng-klik radio button pada kipas 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik gambar ukur. 5. Mengulang kembali langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan yang berbeda, yaitu 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s gambar menghidupkan power supply

V. Data dan Hasil Percobaan Pada percobaan "Disipasi Kalor Hotwire", kecepatan angin diubah-ubah sebanyak enam kali. Kecepatan angin yang diujikan adalah sebesar 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, hingga 230 m/s. Data berikut adalah hasil percobaan yang diperoleh. Tabel 1 Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 0 m/s Waktu (s) 1 2 3 4 Kecepatan Angin (m/s) 0 0 0 0 Tegangan (volt) 2.112 2.112 2.112 2.112 Kuat Arus (ampere) 53.9 53.9 53.9 53.9

5 6 7 8 9 10

0 0 0 0 0 0 Tabel 2

2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112

53.9 54.1 54.2 54.4 54.6 54.9

Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 70 m/s Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin (m/s) 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Tegangan (volt) 2.067 2.065 2.066 2.067 2.067 2.067 2.067 2.067 2.068 2.064 Kuat Arus (ampere) 54.0 54.1 54.3 55.5 57.0 57.7 57.0 55.6 54.6 54.1

Tabel 3 Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 110 m/s Kecepatan Angin (m/s) 110 110 110 110 110 110 110 110 Tegangan (volt) 2.045 2.045 2.045 2.046 2.046 2.045 2.045 2.044 Kuat Arus (ampere) 54.3 54.3 54.3 54.3 54.3 54.3 54.3 54.3

Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8

9 10

110 110 Tabel 4

2.045 2.045

54.3 54.3

Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 150 m/s Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin (m/s) 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Tabel 5 Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 190 m/s Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin (m/s) 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 Tegangan (volt) 2.034 2.034 2.034 2.033 2.034 2.034 2.034 2.034 2.033 2.033 Kuat Arus (ampere) 59.1 58.0 58.2 58.2 58.3 58.3 58.3 58.2 58.3 58.2 Tegangan (volt) 2.038 2.038 2.038 2.037 2.038 2.039 2.038 2.038 2.039 2.038 Kuat Arus (ampere) 59.5 58.8 58.8 58.7 58.3 57.6 56.9 56.3 55.7 55.1

Tabel 6 Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 230 m/s Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin (m/s) 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230 Tegangan (volt) 2.028 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.028 2.028 2.029 2.029 Kuat Arus (ampere) 54.5 54.5 54.5 54.6 54.8 55.0 55.2 55.4 55.5 55.7

Dari data di atas, kita telah memperoleh grafik hubungan antara "Tegangan Hotwire dan Waktu" untuk setiap kecepatan aliran udara dan hubungan antara "Rata-Rata Tegangan Hotwire dan Kecepatan Aliran Angin" pada masing-masing percobaan. Lalu, kita dapat menghitung persamaan garis sebagai literatur untuk sebaran nilai perolehan data percobaan.

V.1 Grafik Hubungan antara Waktu (s) dan Tegangan (volt) Gambar 1 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 0 m/s

Gambar 2 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 70 m/s

Gambar 3 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 110 m/s

Gambar 4 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 150 m/s

Gambar 5 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 190 m/s

Gambar 6 Grafik Hubungan Waktu (s) dan Tegangan (volt) saat kecepatan angin v = 230 m/s

V.2. Grafik Hubungan antara Tegangan (volt) & Kecepatan Aliran Angin (m/s) Untuk menentukan hubungan antara tegangan hot wire dan kecepatan angin, terlebih dahulu kita tentukan besar rataan tegangan pada tiap-tiap percobaan. Berikut merupakan tabel hasil penghitungan rata-rata tersebut.

Kecepatan Aliran Angin (m/s) 0 70 110 150 190 230

Tegangan rata-rata (volt) 2.112 2.066 2.045 2.038 2.034 2.028

Grafik berikut merupakan hasil dari data pada tabel diatas.

V.3 Persamaan Kecepatan Angin Sebagai Fungsi dari Tegangan Hotwire Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wire dapat diperoleh dengan menggunakan least square grafik hubungan dari keduanya. Perhitungannya adalah sebagai berikut. Kec. Angin (m/s) (Xi) 0 70 110 150 190 230 = 750 Tegangan (volt) (Yi) 2.112 2.0665 2.0451 2.0381 2.0337 2.0277
= 12.3231

(Xi) 0

(Yi)

Xi.Y i 0 144.655 224.961 305.715 386.403 466.371


= 1528.105

4.460544 4.270422 4.182434 4.153852 4.135936 4.111567


= 25.31475

4900 12100 22500 36100 52900


= 128500

Dari data diatas, kita dapat menentukan hubungan antara tegangan dan kecepatan angin dengan menggunakan least square.

m=

b=
m adalah besarnya gradien dari grafik hubungan antara keduanya dan b adalah faktor penambah. Keduanya merupakan variabel pada persamaan yang menghubungkan antara kecepatan angin dan tegangan. Dengan memasukkan data yang kita miliki, kita akan mendapatkan bahwa:

m=

= -0.00035

b= 2.09803

Dari data di atas, kita mendapatkan persamaan (least square) dari hubungan tegangan dan kecepatan angin, dengan kecepatan angin sebagai variabel bebas x dan tegangan sebagai variabel terikat y, adalah: y = -0.00035x + 2.09803 Setelah itu, kita dapat mencari kesalahan pada perhitungan persamaan berikut:

b = y
dengan :

y =

Maka, kita akan mendapatkan besarnya kesalahan/deviasi dari perhitungan ini, yaitu: b = 0.0000856. Selanjutnya, dari hasil perhitungan ini kita dapat menghitung besarnya kesalahan dari perhitungan, yaitu: TK = TK = Berdasarkan data percobaan yang berupa persamaan garis dari hubungan tegangan dan kecepatan angin, y = -0.00035x + 2.09803, kita dapat mengetahui bahwa: y = -0.00035x + 2.09803 y - 2.09803 = -0.00035x x = 5994.4 2857.1y dengan x = kecepatan angin y = tegangan maka: kecepatan angin (m/s) = 5994.4 2857.1 [tegangan (volt)] Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kawat hot wire dapat juga digunakan sebagai pengukur kecepatan angin. Kecepatan angin dipengaruhi oleh tegangan. Semakin tinggi tegangan, semakin kecil nilai kecepatan angin. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.

VI. Analisa VI.1. Analisa Percobaan Pada percobaan, digunakan variasi dari kecepatan yang berbeda-beda. Perbedaan kecepatan yang ada ditujukan agar praktikan mengetahui perbedaan pada masing-masing percobaan. Percobaan dilakukan dalam selang waktu 10 detik dimana komputer mencatat tegangan dan kuat arus per detiknya. Jadi, praktikan mendapat 60 data. Data yang ditampilkan merujuk pada persamaan garis. Persamaan-persamaan garisnya adalah sebagai berikut: a) untuk v = 0 m/s, persamaan garis : y = = -2E-16x + 2.112 b) untuk v = 70 m/s, persamaan garis : y = -6E-06x + 2.0665 c) untuk v = 110 m/s, persamaan garis : y = -5E-05x +2.0454 d) untuk v = 150 m/s, persamaan garis : y = 7E-05x + 2.0377 e) untuk v = 190 m/s, persamaan garis : y = -8E-05x +2.0341 f) untuk v = 230 m/s, persamaan garis : y = 0.0002x + 2.0267

Sedangkan untuk hubungan antara tegangan sebagai variabel terikat dan kecepatan angin sebagai variabel terikat, data tentang tegangan yang dihasilkan di tiap-tiap kecepatan dirata-rata terlebih dahulu. Persamaan yang didapat adalah: y = -0.0151x + 2.1065 dimana y adalah tegangan (volt) dan x adalah kecepatan angin yang divariasikan (m/s). Persamaan tersebut juga dapat diubah untuk mencari nilai

kecepatan di mana untuk mencapai nilai kecepatan tersebut, persamaan bisa diubah menjadi: x = 5994.4 2857.1y VI.2. Analisa Grafik VI.2.1. Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu Pada Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu, gradien yang didapat mayoritas bernilai negatif. Hal tersebut menandakan aliran udara dari fan mengubah nilai resistansi kawat sehingga arus listrik yang mengalir pun akan berubah. Kecepatan dan arus listrik berbanding lurus, sehingga makin besar kecepatan udara, maka makin besar pula arus listrik. Aliran udara tersebut menyebabkan tegangan pada kawat pijar / hotwire berkurang sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya kecepatan aliran udara. VI.2.2. Grafik Hubungan Tegangan dengan Kecepatan Aliran Udara Pada grafik ini, gradien yang didapat juga bernilai negatif. Hal tersebut membuktikan bahwa tegangan listrik dari kawat pijar / hotwire berkurang ketika kecepatan aliran udara bertambah. Besarnya penurunan tegangan kawat pijar bervariasi, disebabkan karena kesalahan relatif yang dapat terjadi pada saat praktikum, sehingga grafik yang diperoleh tidak terlalu baik. Sebaran nilai data percobaan tidak seluruhnya sesuai dengan literatur, tetapi sebaran nilai data perolehan

tidak terlalu jauh dari garis literatur atau acuanKesalahan-kesalahn tersebut dikarenakan banyak faktor seperti gangguan pada internet atau kesalahan-kesalahan pembacaan data, sehingga kesalahan-kesalahan tersebut sulit untuk diidentifikasi.

VI.3. Analisa Kesalahan Pada percobaan, hasil yang didapat tidak sama dengan yang tertera pada literatur. Hal ini dikarenakan banyak sekali terjadi kesalahankesalahan baik pada kalibrasi alat/media atau pada praktikannya.. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat percobaan ini yakni: Webcam / camcorder tidak berfungsi dengan baik Alat-alat praktikum yang tidak dikalibrasikan sebelumnya Kesalahan dalam perhitungan, pengolahan data, dan penggunaan teori dan metode VII. Kesimpulan

Hotwire digunakan sebagai sensor kecepatan udara Perpindahan panas dalam sistem hot wire ke lingkungan mempengaruhi Kecepatan aliran udara mempengaruhi resistansi dan arus listrik

fluida.

Hot-Wire dapat juga digunakan menentukan kecepatan udara. Syaratnya nilai tegangan harus diketahui

Kecepatan angin dan tegangan berbanding lurus dengan arus listrik

VIII. Daftar Pustaka Adrian, R. J., R. E. Johnson, et al. (1984). "Aerodynamic Disturbances of Hotwire Probes and Directional Sensitivity." Journal of Physics Engineering: Scientific Instrumentations 17: 62-71 Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

Anda mungkin juga menyukai