Anda di halaman 1dari 16

DRAFT LAMPIRAN MATRIK PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGS

UNTUK RAPAT KERJA 2 TAMPAK SIRING, BALI

Tujuan MDGs

GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB) GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan


PROGRAM (1) Penurunan angka kemiskinan dan kelaparan INSTANSI PENANGGUNG JAWAB 2010 2011 (2) (3) (4) (5) (6) Peningkatan Terlaksananya program Program 816 ribu 1.116 ribu Meningkatnya Kemensos efektivitas program Keluarga Harapan Rumah Tangga Rumah Tangga kualitas pelayanan didukung penanggulangan KemenDiknas Sangat Miskin Sangat Miskin PKH untuk kemiskinan di keluarga sangat (Dinas (RTSM) (RTSM) daerah miskin. Pendidikan), KemenKes (Dinas Kesehatan) dan Gubernur, Bupati/Walikota. TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAIAN SASARAN Terlaksananya Program Nasional 6.408 Pemberdayaan Mandiri kecamatan (PNPM)Mandiri di tingkat kecamatan dan kelurahan serta desa di daerah terbelakang 6.328 kecamatan Meningkatnya fasilitas dasar di kecamatan/ desa miskin dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di tingkat kecamatan dan desa. PEMERINTAH DAERAH (7) Di 21 provinsi pada tahun 2010, yaitu: Sumbar, DKI Jakarta, Jabar, Jatim, NTT, Sulut, Gorontalo, Aceh, Sumut, DIY, Banten, NTB, Kalsel, Bali, Bengkulu, Kalbar, Kalteng, Kepri, Sulsel, Sulteng, dan Sulbar. Bupati dan Walikota diharapkan dapat menjamin berfungsinya lembaga pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan sekolah. KETERANGAN (8)

Kementrian Dalam 33 provinsi dengan prioritas pada provinsiNegeri dan provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan Kementrian di atas kemiskinan nasional, yaitu: Aceh, Pekerjaan Umum Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jateng, DIY, Jatim, NTB, NTT, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Gubernur, Bupati/Wali-kota agar meningkatkan fungsi koordinasi melalui Tim Koordinasi Penang-gulangan Kemiskinan Provinsi dan Kab/Kota. Kementrian Koperasi dan UKM dan bank pelaksana KUR 33 provinsi dengan prioritas pada provinsiprovinsi yang memiliki tingkat kemiskinan di atas kemiskinan nasional, yaitu: Aceh, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jateng, DIY, Jatim, NTB, NTT, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Gubernur, Bupati/Walikota membantu peningkatan kemampuan calon penerima KUR yang belum bankable.

Terlaksananya pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil serta pelayanan Kredit Usaha Rakyat/KUR (persen anggaran penjaminan KUR)

100

100

Meluasnya jangkauan pelayanan KUR.

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan


PROGRAM (1) TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (5) (6) Meningkatnya Kementrian ketersediaan Pertanian dan pangan pokok Perum Bulog, (beras) dari Pemda produksi dalam negeri SASARAN PEMERINTAH DAERAH (7) Di 33 provinsi dengan prioritas pada 15 sentra produksi padi, yaitu: Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jabar, Jateng, Banten, Bali, Sulsel, Sulteng, Kalsel, Kalbar, dan NTB. Gubernur, Bupati/Walikota mendorong peningkatan produksi dan ketersediaan pangan lokal. KETERANGAN (8)

(2) (3) (4) Peningkatan Meningkatnya produksi padi 66,68 juta ton 68,8 juta ton ketahanan pangan nasional Gabah Kering GKG di tingkat rumah Giling (GKG) tangga

Terlaksananya program beras 17,5 juta RTS 17,5 juta RTS miskin (Raskin) kepada @ 15 kg/RT/ @ 15 kg/RT/ Rumah Tangga Sasaran bulan bulan (RTS)

Peningkatan koordinasi pelaksanaan program kemiskinan

Ditetapkannya penggunaan Kesepakatan Pemutakhiran satu data dasar keluarga penggunaan data PPLS miskin PPLS 2008 di daerah satu data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS)

Meningkatnya Bulog, Pemda, Di 33 provinsi. Gubernur, akses keluarga dengan Tim Bupati/Walikota memastikan miskin terhadap Raskin yang kelancaran pelaksanan Raskin dan pangan yang dikoordinasikan memastikan RTS menerima Raskin mencukupi, Menko Kesra sesuai dengan target dan rencana dengan harga program. yang terjangkau. BPS, Pemda, Gubernur, Bupati/Walikota Penajaman Timnas Percepatan menempatkan data RTS dan data sasaran dan meningkatnya Penanggulangan kemiskinan lainnya pada Tim Kemiskinan Koordinasi Penanggulangan kualitas data Kemiskinan Daerah (TKPKD) serta PPLS dijadikan dasar untuk penyusunan rencana dan koordinasi pencapaian MDG di daerah.

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan


PROGRAM Perbaikan Gizi Masyarakat TINDAKAN 1. Perbaikan status gizi masyarakat KELUARAN Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita yang ditandai oleh perbaikan indikator kinerja : 100 70 TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 SASARAN Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat INSTANSI PENANGGUN PEMERINTAH DAERAH KETERANGAN G JAWAB Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sasaran penurunan Kementerian dengan prevalensi kekurangan gizi prevalensi kekurangan Kesehatan pada balita di atas angka rata-rata gizi pada anak balita nasional (> 18,4%) yaitu 19 provinsi pada akhir MDGs (2015) meliputi NTT, Maluku, Sulteng, adalah sebesar 18,5%, Kalsel, Aceh, Gorontalo, Sulbar, NTB, pencapaian pada tahun Kalteng, Papua Barat, Malut, Sumut, 2007 adalah 18,4%. Sultra, Kalbar, Riau, Papua, Sumbar, Sumber data : Riskesdas, Kaltim, Jambi. 2007.

1. Persentase balita gizi buruk 100 yang mendapat perawatan 2. Persentase balita ditimbang 65 berat badannya (jumlah balita ditimbang/seluruh balita atau D/S) 3. Persentase bayi usia 0-6 65 bulan mendapat ASI eksklusif 4. Persentase 6-59 bulan dapat 75 kapsul vitamin A 5. Persentase Kab/Kota yang 100 melaksanakan surveilans gizi 6. Persentase penyediaan 100 bufferstock Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 2. Peningkatan Proporsi penduduk yang kecukupan kalori berada dibawah garis konsumsi minimum (2.100 kkal/kapita/hari)

67 78 100 100

Meningkatnya Kementerian kecukupan kalori Kesehatan, Kementerian Pertanian, BPS

Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : Susenas, dengan proporsi penduduk yang 2009 berada dibawah garis konsumsi minimum, di atas angka rata-rata nasional (>64,43%) yaitu 10 Provinsi, meliputi : DIY, Kaltim, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Malut, Maluku, Papua, Gorontalo, dan Riau.

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan


PROGRAM (1) TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 (4) 100 SASARAN (5) Tersusunnya Rencana Aksi Pangan dan Gizi INSTANSI PENANGGU NG JAWAB (6) Bappenas, Kemenkes, Kementan, Kemenperin, BPOM PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8) Tim koordinasi penyusunan RAN PG tingkat pusat dipimpin oleh Bappenas. Di tingkat nasional RAN PG telah ada untuk periode tahun 20062010 dan harus disusun RAN PG yang baru untuk periode tahun 20112015 Dibentuk tim advokasi RAN PG pusat untuk membantu penyusunan RAD PG dan dipimpin oleh Bappenas. Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi mencakup provinsi dan kab/kota

(2) (3) 3. Penyusunan 1. Tersusunnya Rencana Rencana Aksi Aksi Nasional Pangan dan Pangan dan Gizi Gizi (RAN PG) 2011-2015 (persen)

2. Tersusunnya pedoman 100 dan sosialisasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD PG) 2011-2015 (persen)

Bappenas, Kemenkes, Kementan, Kemenperin, BPOM

3. Tersusunnya RAD PG 2011-2015

33 provinsi

Gubernur

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak


PROGRAM (1) Penurunan angka kematian anak TINDAKAN (2) Penurunan angka kematian anak KELUARAN (3) TARGET PENYELESAIAN 2010 (4) 2011 (5) SASARAN INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (6) PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8)

Menurunnya Angka Kematian Bayi dan Balita yang ditandai oleh perbaikan indikator kinerja : 1. Cakupan kunjungan 84 neonatal pertama (KN1)

86

Meningkatnya pelayanan kesehatan anak

Kementerian Kesehatan

2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi

84

85

Kementerian Kesehatan

3. Cakupan pelayanan kesehatan balita

78

80

Kementerian Kesehatan

Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : Profil dengan dengan cakupan kunjungan Kesehatan, 2007 neonatal di bawah angka rata-rata nasional (<79,96 %, ) yaitu di 16 provinsi, meliputi : Papua, DIY, Papua Barat, Sulbar, Aceh, Sulut, Lampung, Kaltim, Maluku, Malut, Kalbar, Sulsel, Banten, Jabar, Kepri, Kalteng. Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : SDKI 2007 dengan angka kematian bayi (AKB) diatas angka rata-rata nasional (>34 per 1.000 kelahiran hidup) yaitu di 26 provinsi, meliputi : Sulbar, NTB, Sulteng, Maluku, Kalsel, NTT, Gorontalo, Malut, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Banten, Kalbar, Lampung, Kepri, Sumsel, Sulsel, Sultra, Papua, Jambi, Babel, Jabar, Riau, Papua Barat, Jatim, Sulut Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : SDKI, 2007 dengan angka kematian bayi (AKBA) diatas angka rata-rata nasional (> 44 per 1.000 kelahiran hidup) yaitu di 26 provinsi, meliputi : Sulbar, Maluku, NTB, NTT, Kalsel, Malut, Sulteng, Gorontalo, Sumut, Bengkulu, Papua, Sumbar, Sultra, Papua Barat, Kalbar, Kepri, Banten, Sulsel, Lampung, Sumsel, Jabar, Riau, Jambi, Babel, Aceh, Jatim.

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak


PROGRAM TINDAKAN TARGET PENYELESAI KELUARAN SASARAN AN 2010 2011 4. Persentase bayi usia 0-11 80 82 Meningkatnya bulan yang mendapat cakupan imunisasi imunisasi dasar lengkap pada bayi INSTANSI PENANGGU PEMERINTAH DAERAH NG JAWAB Kementerian Kesehatan KETERANGAN Selain indikatorindikator tersebut (14), indikator terkait gizi memberi pengaruh terhadap penurunan angka kematian anak (bayi dan balita)

5. Persentase ketersediaan obat dan vaksin

80

85

6.. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) 7. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

60

70

Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar Meningkatnya puskesmas rawat inap yang mampu PONED Meningkatnya RS kab/kota yang mampu PONEK

Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan

80

85

Kementerian Kesehatan

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


PROGRAM (1) Penurunan Angka Kematian Ibu TINDAKAN (2) 1. Penurunan Angka Kematian Ibu KELUARAN (3) Menurunnya Angka Kematian Ibu yang ditandai oleh perbaikan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 (4) SASARAN (5) INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (6) PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8)

84

86

Meningkatnya Kementerian pertolongan persalinan Kesehatan oleh tenaga kesehatan

Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : dengan angka pertolongan persalinan Susenas, 2009 oleh tenaga kesehatan terlatih di bawah angka rata-rata nasional (< 77,37%) yaitu di 17 provinsi, meliputi : Maluku, Malut, Sulbar, Sultra, Papua, NTT, Kalbar, Papua Barat, Sulteng, Gorontalo, Kalteng, Sulsel, Jabar, Sumsel, NTB, Kalsel, Lampung. Provinsi-provinsi dengan kunjungan K4 Sumber data : Profil Kesehatan, 2008 di bawah angka rata-rata nasional (<86,04%) yaitu di 24 provinsi, meliputi : Papua, Sulbar, Maluku, Kalbar, Malut, Papua Barat, Sulteng, Sultra, Sulut, Banten, Kalsel, Kaltim, Aceh, Kepri, Bengkulu, Jatim, Gorontalo, Sulsel, Jambi, Sumsel, Kalteng, Lampung, Sumbar, Riau. Diprioritaskan pada 183 kabupaten/kota Diperlukan regulasi dengan kategori daerah terpencil, khusus (Perpres) tertinggal, perbatasan dan kepulauan untuk menempatkan (DTPK) yang berada pada 27 provinsi, tenaga kesehatan meliputi : Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, strategis (dokter, drg, perawat, bidan, Bengkulu, Lampung, Babel, Kepri, tenaga gizi, SKM, Banten, Jabar, Jatim, Kalbar, Kalteng, asisten apoteker, dan Kalsel, Kaltim, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Maluku, sanitarian) terutama Malut, Papua, Papua Barat, NTT, NTB. di DTPK

2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan 84 pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat/K4)

88

Meningkatnya pelayanan antenatal (pemeriksaan kunjungan kehamilan ke empat)

Kementerian Kesehatan

3. Jumlah tenaga kesehatan yang ditempatkan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

1.200

1.245

Tersedianya tenaga Kementerian kesehatan di Puskesmas Kesehatan DTPK dan di Rumah Sakit

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


PROGRAM TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAI AN 2010 (1) (2) (3) 4. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di sarana pelayanan kesehatan dasar 80 2011 (4) 85 (5) SASARAN INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (6) PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN

(8)

Meningkatnya Kementerian ketersediaan obat Kesehatan esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar

5. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) 6. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

60

70

Meningkatnya Kementerian puskesmas rawat Kesehatan inap yang mampu PONED Meningkatnya RS Kementerian kab/kota yang Kesehatan mampu PONEK

80

85

7. Persentase ibu hamil mendapat 71 Fe 90 tablet

74

Meningkatnya status gizi ibu hamil

Kementerian Kesehatan

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


PROGRAM (1) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAIAN 2010 (2) (3) Peningkatan 1. Terlayaninya jumlah peserta KB 7.1 Jangkauan dan baru (juta peserta) Kualitas 2. Meningkatnya jumlah peserta KB 26.7 Pelayanan KB aktif/PA (juta) 3. Terlayaninya jumlah peserta KB 3.75 baru miskin/KPS dan KS-1 dengan menyediakan alokon gratis (juta peserta) 4. Meningkatnya jumlah Peserta KB 11.9 aktif miskin/Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS1) dengan menyediakan alokon gratis (juta peserta) 5. Meningkatnya persentase peserta 3.6 KB baru pria (persen) 6. Terselenggaranya pembinaan KB di 196 wilayah galcitas (kab/kota) 7. Terselenggaranya pelayanan KB di 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta 8. Tersedianya dukungan sarana dan 4.700 prasarana di klinik KB pemerintah dan swasta 2011 (4) 7.2 27.5 INSTANSI PENANGG PEMERINTAH SASARAN KETERANGAN UNG DAERAH JAWAB (5) (6) (7) (8) Menurunnya unmet need BKKBN dan Diprioritaskan pada Gubernur semua provinsi karena (Provinsi) nilai unmet need-nya di atas 5%, kecuali Provinsi Babel. Meningkatnya Diprioritaskan pada Contraceptive Prevalence provinsi yang nilai Rate (CPR) CPR-nya rendah atau di bawah rata-rata nasional, yaitu di 20 provinsi : Jabar, Gorontalo, DKI, Sumbar, Kaltim, Banten, Riau, NTB, Sumut, Sulsel, Sultra, Malut, Aceh, DIY, Sulbar, Kepri, NTT, Pabar, Papua, dan Maluku.

3.80

12.2

4 196 23.500 4.700

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


PROGRAM (1) TINDAKAN (2) KELUARAN (3) 9. Meningkatnya dokter dan bidan terlatih (pelatihan teknis) 10. Meningkatnya petugas klinik terlatih (pelatihan Recording Report) TARGET PENYELESAI AN 2010 2011 (4) 2.258 48.522 17.304 SASARAN (5) INSTANSI PENANGGU NG JAWAB (6) PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8)

11. Meningkatnya jumlah tenaga lini lapangan program KB (PLKB/PKB) yang terlatih: a. Latihan dasar umum b. Refreshing c. Pelatihan teknis 1. Meningkatnya jumlah pelatih Peningkatan Intensitas Pelayanan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) dilatih (pendidik dan dan Promosi konselor sebaya) Program KB 2.Meningkatnya jumlah Center of Excellent PKBR 3. Meningkatnya jumlah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja/ mahasiswa yang dibentuk dan dibina

1.065 1.350 3.018 -

1.343 2.500 3.300 115

Menurunnya BKKBN dan ASFR 15-19 tahun Gubernur (Provinsi)

1 per prov 9.373

2 per prov 12.253

Diprioritaskan pada provinsi yang nilai Age Specific Fertility Rate (ASFR)-nya tinggi atau di atas rata-rata nasional, yaitu di 16 provinsi: Sulteng, Malut, Gorontalo, NTB, Babel, Jatim, Kalsel, Pabar, Sultra, Sulbar, Bengkulu, Bali, Kalbar, Papua, Lampung, dan Jabar.

4. Meningkatnya persentase remaja 95 yang mengetahui informasi Kependudukan dan KB (KKB) melalui media massa (cetak dan elektronik) dan media luar ruang (persen)

95

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup


TARGET PENYELESAIAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN (3) Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi dasar yang ditandai oleh perbaikan indikator kinerja : 1. Persentase kualitas air 85 minum yang memenuhi syarat 2010 (4) 2011 SASARAN (5) (1) (2) Peningkatan akses penduduk Peningkatan akses terhadap air minum yang air minum yang layak layak INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (6) PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8)

90

Meningkatnya akses penduduk terhadap air minum

Kementerian Kesehatan

Program Pengelolaan Sumber Penyediaan dan Daya Air Pengelolaan Air Baku Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

2. Terbangunnya prasarana dan sarana air baku

7600 l/detik 9000 l/detik Meningkatnya kapasitas Kementerian PU tersebar di 25 tersebar di seluruh dan layanan air baku untuk provinsi provinsi penyediaan air minum 218 kawasan 244 kawasan Meningkatnya pelayanan Kementerian PU air minum terhadap MBR di perkotaan dan perdesaan Kementerian PU

Pengaturan, 3. Terfasilitasinya kawasan Pembinaan, perkotaan yang terlayani air Pengawasan, minum Pengembangan Sumber Pembiayaan 4. Terfasilitasinya kawasan dan Pola Investasi, perdesaan yang terlayani air serta Pengembangan minum Sistem Penyediaan Air Minum Peningkatan akses penduduk Peningkatan akses 1. Jumlah desa yang terhadap sanitasi dasar yang sanitasi dasar yang melaksanakan Sanitasi Total layak layak Berbasis Masyarakat (STBM)

Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : dengan persentase akses RT terhadap Susenas, 2009 air minum layak dibawah angka ratarata nasional (<47,63%) yaitu di 19 provinsi, meliputi : Banten, Aceh, Bengkulu, DKI Jakarta, Papua, Kalteng, Babel, Kepri, Lampung, Jabar, Riau, Sulbar, Malut, Sulteng, Sulut, Gorontalo, NTB, NTT, Sumbar.

49 kawasan 30 kawasan dan dan 1.472 desa 1.165 desa

2.500

5.500

Meningkatnya akses Kementerian penduduk terhadap sanitasi Kesehatan dasar

Diprioritaskan pada provinsi-provinsi Sumber data : dengan persentase akses penduduk Susenas, 2009 pada fasilitas sanitasi layak dibawah angka rata-rata nasional (<51,02%) yaitu di 21 provinsi, meliputi NTT, Papua, Kalteng, Papua Barat, Bengkulu, Lampung, Maluku, Kalbar, Sumbar, NTB, Jambi, Kalsel, Sumsel, Sulteng, Aceh, Malut, Gorontalo, Sulbar, Kepri, Sultra, Jatim.

Percepatan Pencapaian MDGs Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup


PROGRAM TINDAKAN KELUARAN TARGET PENYELESAIAN 2010 (1) (2) (3) Pengaturan, 2. Terlayaninya kawasan Program Pembinaan dan dengan infrastruktur air Pengembangan Infrastruktur Pembinaan, Pengawasan, limbah melalui sistem off-site Permukiman Pengembangan 3. Terlayaninya kawasan Sumber Pembiayaan dengan infrastruktur air Dan Pola Investasi, limbah melalui sistem on-site serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi Dan Persampahan Konservasi Keanekaragaman Pengembangan 1. Konflik dan tekanan Hayati dan Perlindungan Kawasan Konservasi terhadap kawasan taman Hutan nasional dan kawasan dan Ekosistem konservasi lainnya (Cagar Esensial Alam/CA, Suaka Margasatwa/SM, Taman Buru/TB, dan Hutan Lindung/HL) menurun (4) 2011 (5) Meningkatnya pelayanan infrastruktur air limbah SASARAN INSTANSI PENANGGUNG JAWAB (6) Kementerian PU PEMERINTAH DAERAH (7) KETERANGAN (8)

11 kab/kota 11 kab/kota 30 kab/kota 35 kab/kota

1%

2%

2. Pengelolaan ekosistem 2% esensial sebagai penyangga kehidupan meningkat 3. Penanganan perambahan 2 Prov kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas (Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Sumbar, Lampung, Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng)

4% 4 Prov

Meningkatnya Kemenhut pengelolaan dan pendayagunaan 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya (CA, SM, TB, dan HL) dan ekosistem esensial.

TN terletak di 28 Provinsi, yaitu Pengembangan NAD, Sumut, Sumbar, Riau, kawasan konservasi Jambi, Bengkulu, Sumsel, menyelamatkan Lampung, Banten, Jabar, DKI, spesies yang Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, terancam punah NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulsel, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Sulut, Malut, Maluku, Papua Sumut, Sumbar, Jambi, Kaltim, Sulut, Sulsel, NTT, Papua Barat, Papua Provinsi prioritas

Perumusan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs Di Daerah


PROGRAM (1) TINDAKAN (2) KELUARAN (3) TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 (4) SASARAN (5) INSTANSI PEMERINTAH DAERAH KETERANGAN PENANGGUNG JAWAB (6) (7) (8)

Percepatan pencapaian tujuan MDGs di daerah

Penyusunan 1. Tersusunnya pedoman pedoman rencana aksi daerah tentang rencana aksi percepatan pencapaian tujuan percepatan MDGs (persen) pencapaian tujuan MDGs di daerah

100

Tersedianya pedoman dan terlaksananya sosialisasi rencana aksi daerah tentang percepatan pencapaian tujuan MDGs

2. Terlaksananya sosialisasi pedoman rencana aksi daerah tentang percepatan pencapaian tujuan MDGs (persen)

100

Bappenas (koordinator), 33 Provinsi Kemenkes, Kemendiknas, Kemenag, Kem.PU, BKKBN, Kementan, Kemensos, Kemendagri, KemenPP, KLH, Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPS, Kemenhut.

Di daerah dibentuk tim koordinasi yang dipimpin oleh Bappeda Provinsi dengan anggota analog seperti anggota di tingkat pusat.

100 3. Terselenggaranya fasilitasi penyusunan RAD MDGs 20112015 oleh tim pusat (persen) 4. Tersusunnya rencana aksi 10 33 Tersedianya Gubernur daerah tentang percepatan Provinsi Provinsi RAD MDGs pencapaian tujuan MDGs di 2011-2015 di tingkat provinsi (RAD MDGs seluruh provinsi 2011-2015)

33 Provinsi

RAD MDGs 2011-2015 mencakup rencana percepatan pencapaian MDGs pada tingkat Kab/Kota

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai