Anda di halaman 1dari 26

SENYAWA AROMATIK

(Benzena & Turunannya)

Senyawa Aromatik
Alkana Alkena Alkuna Benzena (Hidrokarbon Jenuh) (Hidrokarbon Tak Jenuh) Hidrokarbon TakJenuh (terdapat ikatan rangkap)

CnH2n+2 CnH2n CnH2n-2 -

C6H14 C6H12 C6H10 C6H6

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Kenyataan tentang Benzena ~ dibandingkan dengan alkena


Pereaksi Br2 HCl KMnO4 Alkena adisi adisi teroksidasi Benzena substitusi substitusi tak teroksidasi

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Model Orbital untuk Benzena


Benzena menurut teori orbital :
Semua atom berada pada bidang datar Semua atom C memiliki orbital hibrida sp2 (sebanyak tiga) 2 orbital sp2 dari tiap C overlap dg orbital sp2 dari dua C berdekatan membentuk ikatan (sp2-sp2) dan 1 orbital sp2 dari tiap C overlap dg orbital 1s dari atom H membentuk ikatan (sp2-1s) Tiap C memiliki orbital p terisi 1 elektron yang terletak terhadap bidang datar tsb.
Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 4

Memenuhi syarat ikatan delokal (meliputi lebih dari dari 2 atom) benzena memiliki orb. delokal yang meliputi ke-6 atom karbon
Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 5

Struktur resonansi

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Aromatisitas (ketentuan Hckel)


Senyawa aromatis adalah senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua terkonjugasi dengan jumlah elektron = (4 n + 2) n = bilangan bulat = 0, 1, 2, 3, . . .,

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Tata nama

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Gugus alkil/aril penting :

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Energi Resonansi pada Benzena

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

10

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

11

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

12

Substitusi elektrofilik aromatik

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

13

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

14

Gugus pengaktif & pendeaktif cincin


Data percobaan kecepatan relatif terhadap nitrasi benzena :

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

15

Gugus pengarah orto, para & meta

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

16

Pengarah orto, para (gugus pemberi elektron) :

Pengarah meta (gugus penarik elektron :

Bagaimana fakta tersebut dapat diterangkan?


Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 17

Nitrasi toluena (tinjauan ion benzenonium)

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

18

orto, para melibatkan pembentukan karbokation tersier


Meta tidak melibatkan pembentukan karbokation tersier

Ion benzenonium akibat serangan pada orto, para adalah lebih stabil daripada ion benzenonium pada serangan meta
Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 19

Nitrasi nitrobenzena

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

20

orto, para melibatkan benzenonium ion dengan muatan


berdampingan -> tidak stabil Meta tidak ditemui hal serupa

Ion benzenonium yang terlibat pada serangan meta adalah lebih stabil daripada ion benzenonium pada serangan orto dan para
Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 21

Secara Umum :

Pengarah Orto : Gugus alkil dan gugus yang mempunyai atom dg pasangan elektron bebas terletak berdampingan dg cincin benzena

Pengarah Meta : Gugus yang mempunyai atom pengemban muatan parsial + terletak berdampingan dg cincin benzena

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

22

Pembuatan asam m-klorobenzenasulfonat

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

23

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

24

Senyawa Aromatik Heterosiklik


Mengandung atom hetero (N, O, S) pd cincinnya
Fakta : Aromatis Kelima atom C adlh sp2 dg 5 el. pada 5 orbital p yg berjajar. Untuk memenuhi aromatisitas hanya butuh 1 elektrin dari orb. p atom N Delokalisasi tdk melibatkan pasangan elektron (orb. isi dua) dari N

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

25

Fakta : aromatis Untuk memenuhi aromatisitas, 2 elektron orb. p atom N diperlukan untuk delokalisasi Akibat : N merupakan basa sangat lemah dan tidak bereaksi dg asam encer

Prof. Dr. Jumina & Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

26

Anda mungkin juga menyukai