Bahaya ini lah yang membuat banyak negara kini mulai mengurangi penggunaan plastik. Sebagai contoh China. Sejak 1 Juni 2008 lalu, pemerintah China mewajibkan warganya membungkus barang belanjaan dengan kertas. Kecemasan pemerintah Negeri Tembok Raksasa ini cukup beralasan. Sebab, penelitian di negeri itu menunjukkan bahwa penggunaan kemasan plastik untuk makanan dan minuman dapat mengganggu kekebalan tubuh manusia. Penyebab gangguan kekebalan tubuh itu adalah kandungan dioksin dan zat beracun pada lapisan penyusun plastik yang rusak alias monomer. Bahaya plastik bagi kesehatan tubuh adalah jika polimer plastik terurai menjadi monomer dan akan mencemari makanan dan minuman kita. Suhu penyimpanan dan proses pencucian wadah yang tidak tepat dapat menyebabkan perpindahan dan kerusakan monomer serta zat adiktif yang biasa dicampurkan saat pembuatan plastik. Inilah yang bisamerusak kekebalan tubuh. Pada tingkat yang berbahaya, zat beracun pada plastik itu dapat memicu berkembangnya sel kanker. Monomer atau aditif plastik yang perlu diwaspadai hanya beberapa saja seperti vinil klorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinylidene klorida sertastyrene. Monomer vinil klorida dan akrilonitril cukup tinggi potensinya untuk menimbulkan kanker pada manusia. Vinil klorida dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA. Sedangkan akrilonitril bereaksi dengan adenin. Vinil asetat telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan liverpada hewan. Akrilonitril menimbulkan cacat lahir pada tikus-tikus yang memakannya. Monomer-monomer lain seperti akrilat, stirena, dan metakrilat serta senyawa-senyawa turunannya, seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilendiamin, melamin, epodilokkloridrin, bispenol, dan akrilonitrildapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan dan lambung. Aditif plastik jenis plastikizer, stabilizer danantioksi dan dapat menjadi sumber pencemaran. Plastik sejatinya tidak tahan panas. Tapi dengan berbagai tambahan seperti zat antilengket, bahan sinar dan panas, plastik menjadi sangat kuat. Tapi, berbagi goresan dan panas tinggi perlahan bisa membuat bahan-bahan pembuat plastik itu terlepas. Nah kalau
berulang dipakai untuk menyimpan makanan atau minuman, zat yang terlepas ini lama-lama bisa menimbulkan kanker atau keracunan. Selain monomer ada lagi zat yang berbahaya dari plastik yaitu pewarna plastik. Produsen plastik umumnya menambahkan zat pewarna dan berbagai zat lain yang berbahaya bagi kesehatan. Zat pewarna tas kresek jika terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikalnberacun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Sekarang ini tersedia berbagai plastik yang beraneka macam warnanya. Zat warna tersebut sangat menbahayakan, apalagi yang berwarna hitam. Sebaiknya kita tidak menggunakan kantong plastik berwarna hitam menyimpan makanan atau minuman panas. Soalnya, kantong plastik hitam umumnya terbuat dari bahan daur ulang dengan campuran tinta sablon. Ini sangat berpotensi menimbulkan kanker. Menurut hasil pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan Badan POM RI, plastikkresek berwarna hitam merupakan salah satu plastik yang harus diwaspadai. Karena plastik ini merupakan hasil proses daur ulang yangtidak diketahui apakah sebelumnya plastik ini merupakan bekas pestisida, limbah rumah sakit, atau mungkin yang lainnya. Hal ini telah tercantumdalam Surat Edaran Pemerintah No : KH.00.02.1.55.2890. Selain plastik kresek, jenis wadah plastik lainnya yang patut diwasapdai adalah plastik kemasan makanan yang berbahan dasar Polivinil Klorida(PVC). Biasanya plastik seperti ini ditemui pada wadah kue tart yang berwarna bening dengan alas berwarna cokelat. Tapi kandungan PVC didalamnya tidaklah terlalu besar, meskipun begitu harus tetap diwaspadai. Mengapa PVC berbahaya? PVC terbuat dari monomer vinil klorida yang dapat terlepas dan bercampur ke dalam makanan yang berlemak, mengandung alkohol, berminyak dan terlebih lagi dalam keadan panas. Dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC) biasanya dicampurkan senyawa penstabil berupa Pb(timbal), kadmium(Cd). timah putih (Sn) dan masih banyak zat lainnya. Efek samping yang ditimbulkan oleh zat-zat tadi diantaranya, mengakibatkan kanker hati jika digunakan dalam waktu yang lama, timbal merupakan racun bagi ginjal dan syaraf, kadmium juga bisamerusak hati dan menyebabkan kanker paru-paru. Kerusakan yang diakibatkan dari plastik-plastik ini memang tak terjadi secara langsung, tapi jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama akan
menimbulkan kerusakan pada organ tubuh Anda. Plastik yang digunakan sebagai wadah makanan sebaiknya pilihlah yang bening, jangan memilih yang berwarna hitam.
Kita harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya plastik dengan kode 1,3,6, dan 7 (khususnya Polycarbonate). Seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidak terjadi bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Akan lebih aman menggunakan plastik dengan kode 2,4,5, dan 7(kecuali Polycarbonate) bila memungkinkan. TIPS: 1. Cegah penggunaan botol susu bayi, dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakan cangkir bayi berbahan stainless steel, polyethylene, ataupolypropylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dotberbahan latex. 2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas. 3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tdk dpt dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca. 4. Mencegah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. 5. Bungkus terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika dipanaskan di microwave oven. 6. Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman. 7. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu. Source: http://www.scribd.com/doc/31788396/makalah-fungsi-dan-tanda-pada-bahan-plastik