organisasi intra yaitu sebagai anggota HMJ dan aktif dalam unit produksi.
viii
ABSTRAKSI
ANDI NUR ASMAWATI. 00730013. Identifikasi Penambahan Boraks Pada
Bakso Daging di pasar Kota Batu. Dibawah bimbingan Ir. Damat, MP. dan Ir.
Noor Harini, MS.
Perkembangan industri pangan di Indonesia menunjukkan pola yang semakin
meningkat. Adanya peningkatan kegiatan industri pangan, merupakan indikator
meningkatnya jumlah produk pangan olahan di masyarakat. Makanan yang
dikonsumsi manusia sehari-hari pada umumnya memerlukan pengolahan
sebelumnya. Salah satu produk olahan yang sudah popular di masyarakat adalah
bakso. Untuk memperbaiki kualitas bakso seringkali produsen menambahkan bahan
tambahan pangan dalam proses produksinya. Hal tersebut seringkali tidak
diperhatikan nilai gizi dan aspek keamanannya. Salah satu bahan tambahan yang
sering digunakan adalah boraks.
Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan boraks pada
olahan bakso yang beredar, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya
penambahan boraks pada bakso yang dijual di pasar Kota Batu, mengetahui
perbedaan mutu bakso yang dijual dibeberapa pedagang bakso di pasar Kota Batu
dan mengetahui pengaruh penambahan boraks pada kualitas bakso.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap.
parameter pengamatan antara lain: tekstur, kadar air, pH, kadar protein, intensitas
warna, identifikasi kandungan boraks dan penentuan kadar boraks, yang kemudian
dilakukan uji BNT (= 5%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bakso daging yang dijual
dibeberapa pedagang bakso di Pasar Batu menunjukkan bahwa tidak ada yang
mengandung boraks pada setiap sampel yang diteliti. Hal ini dapat dinyatakan aman
untuk dikonsumsi karena tidak mengandung bahan berbahaya. Dari produk bakso
daging yang dijual dibeberapa pedagang bakso di Pasar Batu terdapat perbedaan
mutu yang dihasilkan dilihat dari tingkat kekerasan, kadar protein, kadar air, pH dan
warna. Dari hasil analisa di laboratorium penambahan boraks berpengaruh terhadap
tekstur, kadar air, pH, dan warna. Perlakuan terbaik diperoleh dengan uji De Garmo
(1984) pada bakso Akbar, dengan tingkat kekerasan 25,38 mm/g.det; kadar air
59,43%; pH 6,73; protein 11,40%; Intensitas warna 57,20 dan tidak mengandung
boraks. Dari hasil uji organoleptik skor warna agak menarik, tekstur agak keras dan
rasa enak, merupakan perlakuan yang disukai oleh panelis.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat,
hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
IDENTIFIKASI PENAMBAHAN BORAKS PADA BAKSO DAGING DI
PASAR KOTA BATU, yang merupakan salah satu syarat akademik untuk
memperoleh gelar Sarjan Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak dibantu berbagai pihak
untuk menyelasaikannya, dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Syarif Husen, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian UMM.