4/16/12
Single denture adalah salah satu bentuk dari GTP pada salah satu rahang saja. Pembuatan atau perancangan single denture ini lebih sulit daripada pembuatan GTP rahang atas dan rahang bawah sekaligus. Alasannya:
Kemampuan pasien untuk menghasilkan gaya tekan untuk kekuatan oklusi yang besar yang disebabkan oleh perlawanan terhadap gigi asli.
4/16/12
Oklusal adjustment dari gigi asli menentukan level dari oklusi, melalui:
dapat
- Mengurangi keparahan kurva of spee. - Dataran oklusal yang disebabkan dari ekstruksi. - Gigi yang rotasi harus kontak dengan dataran oklusal.
Model
diagnostic harus menunjukkan dataran oklusal. anterior. single denture menyentuh 6-8 gigi gigi anterior harus
Mencegah
Penyusunan
4/16/12
4/16/12
4/16/12
Sindroma kombinasi merupakan suatu perubahan kerusakan orla yang spesifik yang sering terlihat pada pasien yang menggunakan GTP rahang atas dan GTSL rahang bawah dengan perluasan distal.
4/16/12
4/16/12
Patogenesis : Perubahan bentuk dan kesehatan jaringan lunak pada sindrom ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Karena hanya gigi-gigi asli anterior rahang bawah yang masih tersisa, pasien cenderung memakai gigi-gigi ini lebih sering sebab lebih dapat menghasilkan daya yang maksimum. Fungsi anterior yang berlebih dan gerakan yang menyimpang ini terlalu menekan linggir anterior rahang atas sehingga resorpsi tulang alveolar terjadi. Dengan hilangnya tulang di bagian anterior, jaringan ikat hiperplastik yang flabby terbentuk pada linggir anterior. Jaringan hiperplastik ini tidak dapat mendukung landasan gigi
4/16/12
Gejala
Kehilangan
tulang pada bagian anterior dari linggir maksila. yang menonjol. papilla dari mukosa palatum
Tuberositas Hyperplasia
keras.
Ekstrusi
tulang alveolar dan ketinggian linggir dibawah landasan GTP rahang bawah. estetik. dimensi vertical.
4/16/12
Pencegahan
Menghindari
kombinasi GTP rahnag atas yang berkontak dengan gigi rahang bawah kelas I Kennedy. gigi-gigi posterior yang lemah sebagai penyangga dengan rekomendasi perawatan endodontic dan periodontik. overdenture pada rahang bawah. implant.
Mempertahankan
Membuat
Pemasangan
4/16/12
Prostodontik
Jaringan flabby (hiperplastik), hiperplasia papila, dan tuberositas yang membesar dilakukan bedah terlebih dahulu. Gigi tiruan dengan penyangga implant menghasilkan retensi, stabilisasi, fungsi, dan kenyamanan bagi pasien serta lebih stabil saat oklusi. GTS implant dibuat pada rahang bawah.
Pencetakan
impression.
Penyesuaian
4/16/12
4/16/12
Meliputi :
Tipe
Metode
perawatan
4/16/12
dengan atau tanpa kerusakan gigi yang parah Immediate denture dengan radiks overdenture kehilangan gigi pada salah satu rahang saja single denture
4/16/12
Pertimbangan biomekanikal
Ukuran
lengkung rahang ukuran rahang linggir alveolar linggir sagital linggir alveolar lengkung rahang palatum
Disharmoni Bentuk
Hubungan Bentuk
Pandangan Bentuk
Otot-otot
4/16/12
Ukuran
lengkung : Sebanding dengan dukungan ukuran rahang : Mempengaruhi penyusunan gigi linggir : Penting dalam merencanakan pencetakan linggir alveolar : Biasanya terjadi karena resorbsi lengkung rahang : Mempengaruhi penyusunan gigi dan pembentukan oklusinya sagital dari sisa alveolar : Pada pasien yang gigi posteriornya telah lama hilang. Daerah naiknya lereng pada bagian belakang ke arah retromolar pad dan ramus
Disharmoni Bentuk
4/16/12
Perkembangan Bibir
dan pipi : Mempengaruhi pembentukan sayap gigi tiruan. Lakukan muscle trimming/ border molding otot : Latihan otot rahang : Mempengaruhi pencatatan hubungan horizontal rahang : Secara klinis harus baik gagging : Mempersulit perawatan
Mual/
4/16/12
Prognosa :
Berdasarkan Pasien
temuan dari pemeriksaan dan riwayat penyakit pasien harus diberikan penjelasan mengenai kebutuhan perawatan dan tingkat keberhasilan
4/16/12
4/16/12
Syarat GTP :
Retensi : kemampuan GT untuk melawan gaya lepas arah vertikal, dalam keadaan GT tidak berfungsi Stabilisasi : kemampuan GT untuk melawan gaya lepas ketika berfungsi (cth : fungsi artikulasi) Support : dukungan jaringan pendukung sekitar (residual ridge, tulang alveolar, mukosa)
4/16/12
4/16/12
Dimensi vertikal :
Jarak
Vertikal antara 2 titik yang telah ditentukan di atas mulut dan dibawah mulut pada garis tengah wajah yang dapat memberikan ekspresi normal pada wajah seseorang wajah yang ditentukan oleh besarnya ruang antar rahang
Tinggi
4/16/12
Dimensi
vertikal oklusi
Jarak vertikal/ tinggi wajah pada saat gigi oklusi sentrik dan mandibula dalam keadaan relasi sentrik
Dimensi
vertikal istirahat
Jarak vertikal/ tinggi wajah pada saat gigi tidak berkontak dan mandibula dalam keadaan istirahat fisiologis. Posisi netral mandibula ketika otot membuka dan menutup mulut dalam keadaan seimbang
4/16/12
Hubungan horizontal
Posisi yang paling menentukan hubungan horizontal adalah relasi sentrik sentrik :
Hub
Relasi
horizontal maksilomandibula dimana mandibula berada pada posisi paling posterior rb terhadap ra pada saat kondilus berada pada posisi paling posterior pd fossa glenoidalis dimana gerakan lateral dpt dilakukan
Hub
4/16/12
Jarak antar linggir Pengukuran gigi tiruan lama Profil radiograft Rontgen foto posisi kondilus Foto lama Kesejajaran linggir alveolus bag posterior Tekanan gigit maksimum
Pengukuran
Pengukuran wajah
4/16/12
huruf M
Pengucapan
huruf DESIS S terdapat celah antara bite rim atas dan bawah + 1 mm estetik dari 1/3 wajah bagian bawah pada saat istirahat (bentuk dan permukaan kulit bibir, sudut labiomental)
Harmonisasi
4/16/12
4/16/12
interoklusal
gravitasi
fungsional : Mengandalkan aktivitas fungsional atau pergerakan mandibula pada saat catatan dilakukan. Menggunakan gothic arc tracing ekstra oral dan intra oral
4/16/12
Pencatatan interoklusal
Pasien
kepala
Oklusal Ibu
rim yang sudah memenuhi syarat dimasukan kedalam mulut pasien jari dan jari telunjuk diletakan pada tepi bukal sayap gigi tiruan ra dengan telapak tangan menutup wajah pasien lain pada permukaan labial biterim rb untuk mencegah bergesernya biterim dari linggir dan merasakan gerakan ant-post mandibula diminta membuka mulut kemudian menutup mulut dengan perlahan (mandibula
Tangan
Pasien
4/16/12
4/16/12
6.Mahasiswa mampu menjelaskan GTP untuk maloklusi klas II dan klas III
4/16/12
1:
Posisi rahang bawah sering memajukan dan memundurkan rahang. Ada 3 type:
Pasien
dengan overjet besar dari panjang mesio distal lereng tonjol posterior dimana gigi insisivus tidak dapat kontak edge to edge. Cara dalam pembuatan GTP: - Gigi insisivus rahang bawah harus kontak pada palatum gigi tiruan bagisan miring di belakang insisivus atas.
4/16/12
Pasien
dapat kontak edge to edge dimana overjet lebih besar. Cara dalam pembuatan GTP: - Overbite diperkecil. - Gunakan gigi posterior tanpa tonjol.
Pasien
yang dapat kontak insisivus edge to edge dimana overjet kecil atau sama dengan panjang mesio distal lereng tonjol gigi posterior. Cara dalam pembuatan GTP: - Gunakan gigi posterior yang bertonjol. - Dukungan bibir harus tetap sama.
4/16/12
Divisi
2:
Pasien yang hanya bisa menggerakkan rahangnya ke lateral saja, dimana overjetnya kecil dan overbite besar. Cara dalam pembuatan GTP:
Menyusun
Memendekkan Gigi
kaninus disusun tinggi sehingga overbite lebih dangkal dari gigi insisivus. harus ditambah untuk memungkinkan gerak anteroposterior selama berbicara dan mencegah benturan kontak incisal agar tidak
Overjet
4/16/12
Inklinasi Bagian
insisivus harus sama dengan gigi posterior. servikal insisivus rahang atas lebih ke labial sehingga plat labial lebih tebal. gigi insisivus rahang atas terlihat lebih menonjol dari gigi insisivus rahang bawah.
Usahakan
4/16/12
4/16/12
a.
Rasa nyeri Penyebabnya adalah: - Bentuk gigi tiruan yang tidak baik - Adanya tulang atau puncak alveolar yang tajam - Basis yang terlalu panjang sehingga melukai jaringan. Lidah atau pipi tergigit Penyebabnya: - Kesalahan penentuan dimensi vertical. - Penyusunan gigi posterior terlalu ke bukal
b.
4/16/12
d.
Basis
e.
4/16/12
Fonetik
Ketebalan dari basis gigi tiruan dan kesalahan penyusunan anasir gigi tiruan. Kesalahan dalam penyusunan dan pemilihan anasir gigi posterior.
Mastikasi
Iritasi 1.
jaringan lunak
Iritasi merata pada daerah pendukung gigi tiruan. Iritasi pada puncak linggir alveolus Iritasi dekat vestibulum Iritasi pada lereng lingual anterior dan lereng lateral dan linggir rahang bawah.
2. 3. 4.
4/16/12
stomatitis
ridge
ulcer
mouth syndrome
Disebabkan dari iritasi mekanis dari pemakaian gigi tiruan, aktivitas otot mastikasi, perubahan parafungsional dari lidah.
Residual
ridge resorption
4/16/12
TERIMA KASIH...