Anda di halaman 1dari 1

Pemantulan Cahaya Posted on April 2, 2011 | 2 Comments Sebagaimana yang telah saya poting sebelumnya tentang kenapa kita

bisa melihat b enda, baiklah kita akan bercerita lebih jauh tentang seperti apa sih pemantulan cahaya itu?. Coba kita amati, manakala cahaya matahari menerobos celah-celah pentilasi atau k etika cahaya Matahari meneroboh rindangnya pepohonan, ternyata cahaya selalu mer ambat lurus. Dengan demikian, cahaya yang merambat dapat kita gambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri d ari beberapa garis berarah, ada yang divergen (menyebar) atau konvergen (mengump ul). Jika kita amati, pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dip antulkan sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejaja r jatuh pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke se gala arah dengan berkas sinar pantul yang menyebar. Hikmahnya adalah manusia dap at melihat benda di sekitar benda yang terkena cahaya. Begitulah alam mengajari kita, yang jika kita gali ilmunya akan memberi manfaat yang luar biasa. Dari penelitian tentang pemantulan cahaya ini, Seorang ahli matematika berkeban gsaan belanda yang bernama Willebrod Snellius (1591 1626) dalam penelitiannya ia b erhasil menemukan hukum pemantulan cahaya yang berbunyi : 1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang da tar. 2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul ( i = r ) Hukum pemantulan di atas, sebaiknya difahami dari peristiwa pemantulan sebagaima na dilihat pada gambar. Dengan sendirinya hukum pemantulan ini akan hapal. Pada potingan selanjutnya, kita akan mendalami peristiwa pemantulan cahaya pada bidang datar dan bidang lengkung

Anda mungkin juga menyukai