Anda di halaman 1dari 2

Ciri Klinis Terkena Demam Berdarah

Gejala Umum Secara umum, tanda-tanda terkena demam berdarah selalu diawali dengan demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan terlihat ruam di kulit. Gejala pada anak-anak biasanya juga berupa demam ringan yang disertai ruam, namun ini tidak selalu muncul. Karena gejalanya yang sangat umum, penderita demam berdarah biasanya tidak menyadari dirinya terkena DB dan mengira hanya terkena flu biasa atau malah demam tifoid/tifus. Pembeda demam berdarah yang paling mudah dilihat adalah demam tinggi hingga mencapai suhu 40-41C selama dua sampai tujuh hari, dengan pola pelana kuda (naik-turun dengan dua puncak). Pada penderita tifus, demam biasanya meningkat pada malam hari dan akan turun di pagi hari. Pada penderita demam berdarah, wajah juga terlihat kemerahan. Setelah itu, muncul kecenderungan pendarahan, seperti memar, mimisan, gusi berdarah, dan juga pendarahan dalam tubuh lainnya. Pada kasus yang sangat parah, bisa berlanjut pada kegagalan saluran pernapasan, syok dan kematian. Setelah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus, tubuh akan memiliki kekebalan terhadap virus, namun itu tidak menjamin kekebalan terhadap tiga jenis virus lainnya. (Baca: Fakta Penting DBD (http://awasdb.com/fakta-penting-demam-berdarah-bagian-i/) Klasifikasi Kasus Menurut WHO Menurut badan kesehatan dunia, WHO, sekarang disepakati bahwa dengue adalah suatu penyakit yang memiliki presentasi klinis bervariasi dengan perjalanan penyakit dan gejala yang tidak dapat diramalkan. Tahun 2009 lalu, World Health Organization (WHO) menerbitkan Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control, panduan terbaru diagnosis, penanganan, pencegahan dan pengawasan DBD yang mendefinisi ulang kasus demam berdarah, terutama untuk kasus infeksi dengue berat. Klasifikasi kasus demam berdarah yang disepakati kini terbagi 3: 1. Dengue tanpa tanda bahaya (dengue without warning signs), 2. Dengue dengan tanda bahaya (dengue with warning signs), dan 3. Dengue berat (severe dengue) Kriteria dengue tanpa/dengan tanda bahaya : Seseorang memiliki kemungkinan terjangkit demam berdarah apabila: 1. Bertempat tinggal di/bepergian ke daerah endemik dengue

2. Demam disertai 2 dari hal berikut: mual, muntah, ruam, sakit dan nyeri, uji torniket positif (pengujian dengan menjepit pembuluh darah di lengan seperti hendak memeriksa tekanan darah, dan dianggap positif jika terlihat bintik-bintik merah), lekopenia (jumlah sel darah merah rendah atau di bawah 5000/mm) 3. Adanya tanda bahaya seperti nyeri pada perut, muntah berkepanjangan, terdapat akumulasi cairan, perdarahan mukosa (perdarahan pada lendir), letargi (kondisi tubuh melemah), ada pembesaran hati > 2 cm, ada kenaikan hematocrit (konsentrasi sel darah merah) bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit dengan cepat hingga berada di bawah 100.000/mm (trombositopeni). 4. Dengue dengan konfirmasi laboratorium (penting dilakukan bila ada bukti kebocoran plasma yang tidak jelas) Kriteria dengue berat : Dengue berat harus dicurigai apabila pasien mengalami hal-hal berikut: 1. Kebocoran plasma berat (keluarnya cairan darah dari tubuh), yang dapat menyebabkan syok (Dengue Shock Syndrome/DSS) 2. Akumulasi cairan dengan gangguan pernapasan yang berat. 3. Perdarahan hebat, sesuai pertimbangan klinis. 4. Gangguan gastrointestinal berat (muntah berkelanjutan, nyeri perut bertambah hebat). 5. Gangguan kesadaran, nadi melemah bahkan tekanan darah tidak terdeteksi. 6. Gangguan organ berat, gangguan organ hati akut (tes fungsi liver AST/SGOT atau ALT/SGPT 1000), gagal ginjal akut, gangguan jantung dan organ lain. Sumber: Buletin Jendela Epidemiologi Vol.2, Agustus 2010, terbitan Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai