Memberikan Asuhan pada Ibu Bersalin Kala III Oleh : Liana Devi Oktavia, SST
Pendahuluan
Setelah bayi lahir, peristiwa selanjutnya adalah pengeluaran plasenta (ari-ari). Kala III berlangsung kurang dari 30 menit ( sekitar 2-3 menit)
Pengeluaran Plasenta
Plasenta yg sdh lepas SBR kedalam bagian vagina mengejan plasenta terdorong keluar (20% scr spontan, selebihnya memerlukan pertolongan.
PEGAWASAN PERDARAHAN
Cara pengeluaran selaput janin - Plasenta yang telah lahir dipegang selanjutnya selaput ditarik & dipilin seperti tali. - Ditarik dg klem perlahan-lahan. - Dikeluarkan dg manual/digital.
Setelah selaput & plasenta lahir maka dilakukan pemeriksaan cermat terhadap : - Kotiledon yg berjumlah 20 buah. - Permukaan placenta janin. Jenis insersi tali pusat 1. Insersi sentralis : tali pusat berhubungan dg placenta di bagian tengah. 2. Insersi Parasentralis : Berhubungan dg plasenta sedikit kesamping.
3. Insersi lateralis : berhubungan dg plasenta pada bagian samping 4. Insersi Marginalis : Berhubungan dengan bagian pinggir plasenta. 5. Insersi Felamentosa : Berhubungan dengan tali pusat berinsersi tidak pada plasenta tapi pada selaput janin.
Pengertian Upaya mengurangi kehilangan darah saat pengeluaran plasenta seperti yg terjadi pada penanganan fisiologis (menunggu placenta lahir secara alamiah dg cara segera memberikan oksitosin 10 IU segera setelah BBL dan melakukan traksi terkendali pada tali pusat, agar plasenta segera diinsisi.
Tujuan Untuk menghasilkan kontraksi uterus yg lebih efektif & efisiensi sehingga dapat memperpendek waktu kala III persalinan & mengurangi kehilangan darah dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologis.
Hati- Hati : 1. Dugaan kehamilan ganda. 2. Riwayat retinsio plasenta 3. Hipotonia uteri Placenta (inversio Uteri)
Pemberian suntikan oksitosis 1. Segera berikan bayi yg telah terbungkus kain pada ibu untuk diberikan ASI. 2. Letakkan kain bersih diatas perut ibu 3. Periksa uterus utk memastikan tidak ada bayi yg lain. 4. Memberitahu pd ibu bahwa ia akan disuntik 5. Selambat-lambat dlm wkt 1 menit setelah bayi lahir segera suntikkan oksitosin 10 unit IM
Peregangan Tali Pusat Terkendali 1. Berdiri disamping ibu 2. Pindahkan klem ke II sekitar 5-10 cm dr vulva mencegah terjadinya avulsi. 3. Letakkan satu tangan diatas abdomen o-cranial. 4. Bila blm lepas tgg hingga ada kontraksi yg kuat.
5.
6.
7.
Bila ada kontraksi, tegangkan kembali tali pusat kearah bawah, bersamaan dg itu lakukan penekanana pd korpus uteri. Bila placenta tdk turun setelh 30-40 dtk dimulainya penegang tali pusat, jgn teruskan penegangan. Tgg sampai kongtraksi berikutnya. Ulangi peregangan saat kontraksi kembali.
8. Setelah placeta lepas, anjurkan ibu meneran, sgg placenta terdorong ke introitus vagina. 9. Pada saat placenta terlihat diitroitus vagina, teruskan kelahiran plasenta dg kedua tangan. 10.Jika terjadi selaput robek, periksa vagina & serviks dg seksama, gunakan jari-jari tangan anda/klem/cunamDTT/steril untuk keluarkan selaput ketuban yg dapat
2.
Jika plasenta blm lahir dlm wkt 15 mnt, berikan oksitosin 10 unit IM dosis ke dua. Jika menggunakan MA, 30 mnt plsenta blm lahir: - Periksa kandung kemih - Periksa adanya pelepasan plasenta - Beri oksitosin dosis pertama. - Siapkan rujukan jika tdk ada tanda pelepasan plasenta
3. Jangan melakukan penegangan tanpa diikuti dg tekanan yg berlawanan arah pd bagian uterus. 4. Jika uterus bergerak kebawah wk menarik tali pusat Hentikan Plasenta mungkin blm lepas & terjadi inversio uteri. 5. Jika ibu mengatakan nyeri/uterus lembek/tidak berkontraksi hentikan BAHAYA PERDARAHAN.
Periksa kontraksi uterus setiap 15menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan.