Anda di halaman 1dari 69

Kekuatan Mencoba

Anda pernah makan KFC? Meskipun makanan ini berasal dari negeri Paman
Sam, tetapi sudah terkenal di dunia. Begitu juga dengan di Indonesia, hampir di setiap kota besar selalu ada KFC. Anda tidak akan kesulitan jika ingin makan daging ayam yang bermerk KFC ini. Saya bukan promosi, saya hanya memaparkan keberhasilan KFC bisa merambah dunia, bisa menghasilkan jutaan dolar pertahun. Jika kita menengok bagaimana perjuangan pendirinya, Kolonel Sanders, seorang pensiunan tanpa modal, tanpa perusahaan, yang dia punya hanyalah resep ayam goreng. Perjuangan kolonel Sanders tidaklah mudah, dengan bermodalkan sebuah mobil tua, dia berkeliling mencari toko yang mau menggunakan resepnya dengan imbalan sebagian keuntungan. Puluhan rumah makan dia ketuk, maka dia mendapatkan puluhan kata tidak. Ratusan rumah makan dia kunjungi lagi, namun ratusan jawaban tidak kembali terdengar.

Apakah ia berhenti? Saat dia yang berkata tidak. Dia tidak berhenti, dia terus
mencari rumah makan yang mau menggunakan resepnya, sampai 1009 rumah makan dia datangi dengan selalu menjawab perkataan tidak. Berarti dia mendapatkan penolakan sampai 1009 kali. Setelah itulah dia mendapatkan jawaban ya. Mari kita renungkan diri kita, sudahkan kita melakukan usaha seperti yang dilakukan kolonel Sanders dalam membangun bisnis kita? Sudahkan kita berusaha menawarkan ide kita kepada puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang? Sudahkah kita mencoba dan mencoba lagi ketiga gagal?

Saya sering menemukan orang yang mengatakan bahwa bisnis itu susah, sementara apa yang dilakukan mereka belumlah optimal.

Seringkali kita mengurungkan ide kita karena baru mendapatkan kritik dari segelintir orang. Sering kita tidak mau berbisnis hanya karena orang lain sudah melakukannya.

Jika Sanders mau mencari alasan saat dia mencoba 1000 kali, bisa saja. Dia bisa saja mengatakan Saya sudah mencoba 1000 kali dan gagal, saya sudah berusaha. Tetapi kenyataannya tidak, dia tetap mencoba dan mencoba meskipun sudah ribuan kali gagal. Yang lucu, pernah ada orang protes kepada teman saya (trainer bisnis) bahwa bisnis percetakan itu susah. Teman saya menanyakan berapa kali dia menawarkan produk, jawabannya hanya tiga kali. Lucu!
By.Rahmat. www.motivasi-islam.com

Tuesday, August 7, 2007


Jadikanlah mimpi itu nyata

"Pakde Padmo (panggilan akrab Prof Dr Padmosantjojo bagi Ana dan Ani), yang membuat kami memutuskan untuk menjadi dokter," kata Yuliana yang terlihat memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan adiknya, Yuliani. Yuliani mengiyakan ucapan sang kakak dan menambahkan pernyataan keinginan menjadi dokter, setelah terinspirasi video operasi pemisahan dirinya saat mereka baru berusia dua bulan 21 hari. Pakde Padmo memang menginginkan kedua anak angkatnya ini untuk bisa mengikuti jejaknya menjadi dokter. Tetapi juga menjadi keinginan mereka sendiri untuk bisa mewujudkan cita-cita itu satu saat nanti. Sampai sejauh ini, usaha mereka untuk menjadi dokter belum berjalan mulus. Dua kali mereka mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dua kali pula mereka gagal. "Kita sih kepinginnya bisa masuk Kedokteran UI. Tapi mungkin besok selain UI kita juga mau coba Universitas Andalas," ujar Yuliani sambil menyantap mie ayam pesanannya. Tahun ini, merupakan kesempatan terakhir mereka untuk bisa mengikuti SPMB. Dan mereka berjanji untuk belajar lebih giat lagi untuk bisa berhasil lulus SPMB.

"Harus lebih kerja keras lagi nih tahun ini," ujar Yuliani dan langsung disetujui oleh Yuliana dengan menganggukkan kepala. Yuliani menceritakan bagaimana usaha keras mereka untuk menjadi dokter. Mereka selalu menyempatkan diri untuk belajar sejak subuh hingga malam hari, ketika sudah tidak ada kegiatan lain. 1987 cerita ini adalah kisah nyata yang di alami Yuliana dan Yuliani yang fenomenal karena menjadikembar siam pertama yang dapat dipisahkan melalui operasi selama 13 jam pada 21 Oktoberdan tumbuh dewasa dengan kecerdasan dan semangat yang luar biasa. www.Cybermq.com Itu adalah gambaran perjuangan seseorang yang ingin mengabulkan keinginan orang tua angkatnya,

Bagaimana dengan Anda ?.... Dan usaha apa yang telah Anda lakukan untuk mengejar citacita ?....
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika kita sedang mengejar cita-ciata supaya apa yang kita harapkan bisa tertanam dan menjadi kenyatan

Kemauan
Banyak orang yang dalam hidupnya hanya berjalan tanpa arah dan tujuan sehingga selama menjalani hidupnya dia tidak menghasilkan apa-apa, dia selalu menungtut orang lain supaya membantu dirinya dan kadang banyak menyalahkan dirinya dan Tuhannya, padahal andaikan dia punya kemauan lebih dan berani untuk melihat kedepan, dan keinginan tersebut di jalani dengan kerja keras dan pantang menyeerah, dia tidak akan menjadi manusia yang sia-sia, karena kesuksesan yang abadi di dasari oleh perjuangan yang panjang dan melelahkan, itulah yang akan memupuk untuk menjadi manusia yang kuat dalam bersaing.. "Ingat

kalau kita menginginkan sesuatu dengan cepat dan mudah maka hilangnyapun akan mudah dan cepat pula"

Keilmuan
zaman yang serba canggin dan serba mudah kita tidak akan pernah susah untuk mencari apa yang di sebut dengan ilmu, apapun yang ada di sekitar kita kalau kita kaji dan kita perhatikan maka di akan menjadi sumber ilmu. Banyak orang yang merasa mampu dan merasa bisa sehingga hidupnya malah jadi terbata-bata dan kebinggungan, untuk itu jadilah orang yang "bodoh", sehingga kita akan selalu kurang dan kurang dalam ilmu..

"Ingat ilmu bagaikan air laut yang tidak akan pernah habis untuk di minum oleh ikan yang hidup di dalamnya"

Tentukan sikap dalam perencanaan


Jalan hidup yang tidak akan tahu kemana arahnya apabila tidak dibentuk dari sekarang maka akan seperti seseorang yang mau membangun rumah tapi dia tidak menyiapkan bahan-bahannya tapi Andaikan kita bisa menentukan sikap bahwa kita harus menjadi yang terbaik bagi diri kita dan orang lain maka kita akan merencanakan hidup kita bagaikan sebuah bangunan yang megah dengan rancangan yang matang dan bahan-bahan yang memadai..

"Ingat gagal dalam perencanaan maka akan merencanakan kegagalan"

"Jadikanlah mimpi itu nyata bukan mimpi indah yang hilang ketika kita membuka mata"
MIMPI YANG NYATA

Ketika bekerja Pikirkanlah Bahwa Kamu Akan Sukses Dengan Apa Yang Kamu Kerjakan Dan Jangan Melihat Sudah Berapa Yang Kamu Hasilkan Tapi Bertanyalah Pada Diri Kamu Apakah Kamu sudah Maksimal Dalam Bekerja

Jadikanlah mimpi itu nyata

"Pakde Padmo (panggilan akrab Prof Dr Padmosantjojo bagi Ana dan Ani), yang membuat kami memutuskan untuk menjadi dokter," kata Yuliana yang terlihat memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan adiknya, Yuliani. Yuliani mengiyakan ucapan sang kakak dan menambahkan pernyataan keinginan menjadi dokter, setelah terinspirasi video operasi pemisahan dirinya saat mereka baru berusia dua bulan 21 hari. Pakde Padmo memang menginginkan kedua anak angkatnya ini untuk bisa mengikuti jejaknya menjadi dokter. Tetapi juga menjadi keinginan mereka sendiri untuk bisa mewujudkan cita-cita itu satu saat nanti. Sampai sejauh ini, usaha mereka untuk menjadi dokter belum berjalan mulus. Dua kali mereka mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dua kali pula mereka gagal. "Kita sih kepinginnya bisa masuk Kedokteran UI. Tapi mungkin besok selain UI kita juga mau coba Universitas Andalas," ujar Yuliani sambil menyantap mie ayam pesanannya. Tahun ini, merupakan kesempatan terakhir mereka untuk bisa mengikuti SPMB. Dan mereka berjanji untuk belajar lebih giat lagi untuk bisa berhasil lulus SPMB. "Harus lebih kerja keras lagi nih tahun ini," ujar Yuliani dan langsung disetujui oleh Yuliana dengan menganggukkan kepala. Yuliani menceritakan bagaimana usaha keras mereka untuk menjadi dokter. Mereka selalu menyempatkan diri untuk belajar sejak subuh hingga malam hari, ketika sudah tidak ada kegiatan lain. 1987 cerita ini adalah kisah nyata yang di alami Yuliana dan Yuliani yang fenomenal karena menjadikembar siam pertama yang dapat dipisahkan melalui operasi selama 13 jam pada 21 Oktoberdan tumbuh dewasa dengan kecerdasan dan semangat yang luar biasa. www.Cybermq.com Itu adalah gambaran perjuangan seseorang yang ingin mengabulkan keinginan orang tua angkatnya,

Bagaimana dengan Anda ?.... Dan usaha apa yang telah Anda lakukan untuk mengejar citacita ?....
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika kita sedang mengejar cita-ciata supaya apa yang kita harapkan bisa tertanam dan menjadi kenyatan

Kemauan
Banyak orang yang dalam hidupnya hanya berjalan tanpa arah dan tujuan sehingga selama menjalani hidupnya dia tidak menghasilkan apa-apa, dia selalu menungtut orang lain supaya membantu dirinya dan kadang banyak menyalahkan dirinya dan Tuhannya, padahal andaikan dia punya kemauan lebih dan berani untuk melihat kedepan, dan keinginan tersebut di jalani dengan kerja keras dan pantang menyeerah, dia tidak akan menjadi manusia yang sia-sia, karena kesuksesan yang abadi di dasari oleh perjuangan yang panjang dan melelahkan, itulah yang akan memupuk untuk menjadi manusia yang kuat dalam bersaing.. "Ingat

kalau kita menginginkan sesuatu dengan cepat dan mudah maka hilangnyapun akan mudah dan cepat pula"

Keilmuan
zaman yang serba canggin dan serba mudah kita tidak akan pernah susah untuk mencari apa yang di sebut dengan ilmu, apapun yang ada di sekitar kita kalau kita kaji dan kita perhatikan maka di akan menjadi sumber ilmu. Banyak orang yang merasa mampu dan merasa bisa sehingga hidupnya malah jadi terbata-bata dan kebinggungan, untuk itu jadilah orang yang "bodoh", sehingga kita akan selalu kurang dan kurang dalam ilmu..

"Ingat ilmu bagaikan air laut yang tidak akan pernah habis untuk di minum oleh ikan yang hidup di dalamnya"

Tentukan sikap dalam perencanaan


Jalan hidup yang tidak akan tahu kemana arahnya apabila tidak dibentuk dari sekarang maka akan seperti seseorang yang mau membangun rumah tapi dia tidak menyiapkan bahan-bahannya tapi Andaikan kita bisa menentukan sikap bahwa kita harus menjadi yang terbaik bagi diri kita dan orang lain maka kita akan merencanakan hidup kita bagaikan sebuah bangunan yang megah dengan rancangan yang matang dan bahan-bahan yang memadai..

"Ingat gagal dalam perencanaan maka akan merencanakan kegagalan"

"Jadikanlah mimpi itu nyata bukan mimpi indah yang hilang ketika kita membuka mata"

Posted by tatsuo at 6:51 PM 2 comments

Sunday, July 29, 2007


Kejarlah EQ, Sukses Kau Tangkap!

Belum kering peluh di dahi Yola, ibunya menyodorkan selembar catatan berisi daftar hafalan penjumlahan. Sejam lalu murid SD kelas I itu mendapat nilai jelek untuk pelajaran matematika di sekolah. Kalau tambah-tambahan saja enggak hafal, mana bisa mendapat ranking satu? kata ibunya. Si anak yang lelah cuma pasrah. Memangnya, siapa yang tak mau dapat ranking satu? batinnya protes. Kata ranking di dunia sekolah memang lebih mewakili kepentingan orangtua ketimbang anak. Ranking juga simbol, betapa kecerdasan intelektual (IQ) masih didewakan sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan. Kemampuan anak didik hanya diukur dari nilai akademis. Jika nilai rapornya mencapai skala 8 - 10, ia akan dianggap anak pandai, cerdas, pintar. Padahal kepintaran di atas kertas itu bukanlah "kepintaran" sejati. Sialnya, pemahaman salah kaprah itu diyakini sebagian besar dari kita, orangtua. Siapa yang ber-IQ tinggi kelak bakal sukses hidupnya ketimbang orang yang IQ-nya rata-rata. Padahal dalam praktik, tidak selalu demikian. Misal, Tak sedikit pemiliki IQ tinggi justru terpental dari ketatnya persaingan memasuki dunia kerja.

"Mereka yang IQ-nya biasa-biasa saja malah bisa menjadi selebriti, canda Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, guru besar Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Langsung Praktik
Hasil penelitian Daniel Coleman (1995 dan 1998) menguatkan ucapan Sarlito.

Konon IQ hanya memberi kontribusi 20% dari kesuksesan hidup seseorang. Selebihnya bergantung pada kecerdasan emosi (emotional intelligence, EI atau EQ) dan sosial yang bersangkutan. Di sisi lain, 90% keberhasilan kerja manusia ternyata ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya, sisanya (sekitar 4%) jatah kemampuan teknis. Ada juga penelitian jangka panjang terhadap 95 mahasiswa Harvard jebolan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang kerap mendapat nilai tes paling tinggi di perguruan tinggi dulu ternyata hidupnya tak terlalu sukses dibandingkan dengan rekan-rekannya yang ber-IQ biasa saja. Dalam hal ini kesuksesan diukur lewat besaran gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan mereka. Dalam sebuah survei terhadap ratusan perusahaan di AS, terungkap pula faktor yang menjadikan seorang pemimpin atau manajer jauh lebih berhasil dari yang lain. Yang terpenting bukan kemampuan teknis atau analisis, tapi justru hal yang berkaitan dengan emosi atau perasaan dan hubungan personal. Empat hal yang paling menonjol adalah kemauan, keuletan mencapai tujuan, kemauan mengambil inisiatif baru, kemampuan bekerja sama dan kemampuan memimpin tim. Celakanya, jor-joran mengejar IQ tinggi sampai hari ini kerap terjadi. Masih menurut penelitian, IQ manusia rata-rata meningkat 20 poin dalam 20 tahun terakhir. Artinya, di atas kertas, orang makin cerdas.

Tapi, apakah kecenderungan itu membuat hidup manusia jadi lebih bahagia?
Ternyata tidak. Di balik tingginya IQ itu kemampuan manusia memahami dan mengendalikan emosi - inilah yang disebut Peter Salovey dan John Meyer sebagai emotional inteligence (EI) atau kecerdasan emosi - malah menurun Survei juga menunjukkan adanya kesamaan fakta di berbagai belahan dunia, bahwa anak-anak generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional ketimbang pendahulunya. Mereka lebih kesepian dan pemurung, tapi di sisi lain, lebih galak dan kurang menghargai sopan santun. Lebih gugup dan mudah cemas, serta lebih impulsif dan agresif. Tak jarang mereka menarik diri dari pergaulan, lebih suka menyendiri, bersikap sembunyi-sembunyi, kurang bersemangat, dan tentu saja kurang bahagia. Data juga menunjukkan, kesejahteraan serta daya sosial anak dan remaja merosot jauh. Makin banyak di antara mereka yang meninggal karena penyalahgunaan obat bius, bunuh diri dengan alasan sepele, atau melakukan tindak kriminal di usia belasan tahun. Menurut data pada tahun 2003, 1.800.000 anak Indonesia menjadi pecandu narkoba dan 11.344 anak ditangkap polisi karena melakukan tindak kriminal. Hal itu terjadi karena IQ hanya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis (otak kiri). Sedangkan EQ lebih banyak berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan). Seorang teman bercerita, saat berpesawat dari Surabaya ke Jakarta, dia mendapati Hardjono, kawannya, duduk di kursi yang bukan jatahnya. Saat itulah, Maya, si pramugari datang, Maaf, Bapak sudah mencocokkan nomor di tiket dengan nomor di kursi? Kalau ada kesulitan, biar saya bantu, Pak, tegurnya halus. Hardjono tersenyum, dan segera sadar akan kekeliruannya. Coba bayangkan kalau Maya langsung menyuruh Hardjono pindah tempat duduk, situasinya pasti bakal beda. Caranya menyadarkan saya simpatik sekali, jawab Hardjono, ketika ditanya alasannya pindah ke tempat duduknya yang benar. Si pramugari bisa disebut sebagai orang yang mempunyai EQ tinggi. Keterampilan yang butuh praktik langsung, bukan sekadar teori dalam buku teks.

Ciptakan Komunikasi Efektif


Prof. Sarlito menengarai, banyak hal menjadi penyebab rendahnya kecerdasan emosi dewasa ini.

Beberapa di antaranya, perubahan nilai sosial dalam 40 tahun terakhir, kurangnya waktu luang orangtua untuk mengasuh anak, meningkatnya angka perceraian, pengaruh teve dan media elektronik lainnya, serta menurunnya rasa hormat terhadap insitusi sekolah. Tak kalah penting, adanya orangtua seperti ibu Yola itu. J. Drost S.J. dalam sebuah seminar di Jakarta menggarisbawahi, pemaksaan seperti dilakukan ibu Yola sebagai hal yang betul-betul dapat menghancurkan kecerdasan emosi anak. Bocah yang masih mencari jati diri kok dipaksa hidup pada tingkat intelektual yang tidak sesuai dengan dirinya. Sama seperti anak yang tidak kuat di mata pelajaran matematika, tapi dipaksa onangtuanya masuk jurusan IPA. Hasilnya, amburadul! Untungnya, tidak seperti IQ, EQ dapat- dikembangkan dalam segala tingkat usia. Paling afdol tentu sejak tahap awal perkembangan anak. Orangtua sebaiknya membangun keluarga dengan landasan sikap-sikap positif, seperti menekankan pentingnya berbagi dengan sesama, saling menyayangi, dan berorientasi mencari solusi. Komunikasi efektif harus diciptakan, agar anak terangsang untuk mendengar, mengerti, dan berpikir. Disiplin juga perlu, tapi yang lebih mengutamakan self direction dan upaya memperbaiki diri. Sejak dini, orangtua dapat mengajak anaknya berempati pada masalah orang lain. Misalnya, sekali-kali ajak mereka jalan-jalan menyusuri rumah kawannya yang sederhana. Agar ia tahu, di luar lingkungan keluarganya (rumah besar dengan banyak perabot), banyak anak yang harus tidur berpayung atap bocor, dan beralas tikan tipis. Selain berempati, ajak juga anak mengekspresikan emosinya. Misalnya, jika sedang senang, tunjukkanlah agar orang lain ikut gembira. Sebaliknya, jika hendak marah, salurkan lewat cara yang tepat, agar tak semua orang menjadi sasaran kemarahan. Ciptakan pembelajaran begitu rupa, sehingga anak mampu mengendalikan emosinya, mudah beradaptasi dengan lingkungan, serta mampu mencari jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi. Tanamkan sifat gigih, suka menolong, dan menghormati orang lain. Pendek kata, orangtua ditantang untuk mengembangkan anaknya, agar tak hanya memiliki kecerdasan kognitif yang tinggi, tapi juga kaya wawasan dan tetap manusiawi. Berat memang. Itu sebabnya, pekerjaan besar ini harus dicicil sejak anak masih kecil. Dengan EQ tinggi, jika kelak ia lulus dari perguruan tinggi degan nilai pas-pasan, jalan menuju sukses tak akan tertutup. Sebab, dalam dirinya sudah tertanam kepercayaan diri yang tinggi, yang didapatnya dari pergaulan dengan banyak orang, kenal banyak kalangan, dan luwes dalam berteman. Pemilik EQ tinggi juga mampu menguasai emosi dan memiliki mental sehat, serta pandai menempatkan diri. Lantaran mengerti tempatnya di dunia itulah ia selalu mempunyai sikap batin yang tepat, sehingga dapat mengambil keputusan dengan

tepat pula. Jadi, biarkan Yola tak mendapatkan ranking pertama di kelasnya. Yang penting, kemampuan akademiknya tidak tertinggal jauh di bawah rata-rata. Sebaliknya, dorong terus agar kecerdasan emosinya terasah menjadi lebih tinggi. Membangun keseimbangan kecerdasan intelektual dan emosional mungkin lebib berguna bagi masa depan ketimbang memaksakan keinginan seperti ibu Yola. (intisari) Posted by tatsuo at 9:34 PM 0 comments

Wednesday, July 25, 2007


Kekuatan Mencoba

Anda pernah makan KFC? Meskipun makanan ini berasal dari negeri Paman
Sam, tetapi sudah terkenal di dunia. Begitu juga dengan di Indonesia, hampir di setiap kota besar selalu ada KFC. Anda tidak akan kesulitan jika ingin makan daging ayam yang bermerk KFC ini. Saya bukan promosi, saya hanya memaparkan keberhasilan KFC bisa merambah dunia, bisa menghasilkan jutaan dolar pertahun. Jika kita menengok bagaimana perjuangan pendirinya, Kolonel Sanders, seorang pensiunan tanpa modal, tanpa perusahaan, yang dia punya hanyalah resep ayam goreng. Perjuangan kolonel Sanders tidaklah mudah, dengan bermodalkan sebuah mobil tua, dia berkeliling mencari toko yang mau menggunakan resepnya dengan imbalan sebagian keuntungan. Puluhan rumah makan dia ketuk, maka dia mendapatkan puluhan kata

tidak. Ratusan rumah makan dia kunjungi lagi, namun ratusan jawaban tidak kembali terdengar.

Apakah ia berhenti? Saat dia yang berkata tidak. Dia tidak berhenti, dia terus
mencari rumah makan yang mau menggunakan resepnya, sampai 1009 rumah makan dia datangi dengan selalu menjawab perkataan tidak. Berarti dia mendapatkan penolakan sampai 1009 kali. Setelah itulah dia mendapatkan jawaban ya. Mari kita renungkan diri kita, sudahkan kita melakukan usaha seperti yang dilakukan kolonel Sanders dalam membangun bisnis kita? Sudahkan kita berusaha menawarkan ide kita kepada puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang? Sudahkah kita mencoba dan mencoba lagi ketiga gagal?

Saya sering menemukan orang yang mengatakan bahwa bisnis itu susah, sementara apa yang dilakukan mereka belumlah optimal.
Seringkali kita mengurungkan ide kita karena baru mendapatkan kritik dari segelintir orang. Sering kita tidak mau berbisnis hanya karena orang lain sudah melakukannya.

Jika Sanders mau mencari alasan saat dia mencoba 1000 kali, bisa saja. Dia bisa saja mengatakan Saya sudah mencoba 1000 kali dan gagal, saya sudah berusaha. Tetapi kenyataannya tidak, dia tetap mencoba dan mencoba meskipun sudah ribuan kali gagal. Yang lucu, pernah ada orang protes kepada teman saya (trainer bisnis) bahwa bisnis percetakan itu susah. Teman saya menanyakan berapa kali dia menawarkan produk, jawabannya hanya tiga kali. Lucu!
By.Rahmat. www.motivasi-islam.com Posted by tatsuo at 3:14 AM 2 comments

Tuesday, July 17, 2007


Mau Bagus Atau Jelek, Tergantung Kita

APA pun yang kita pikir tentang diri kita, itulah yang mungkin akan terjadi. Bisa seram, bisa seru. Coba saja.
Pernah enggak sih kita menilai diri sendiri, keluarga, teman, dan kehidupan di sekitar kita? Pasti pernah, kan? Setelah proses menilai, kita lalu punya harapan, impian. Tapi, sering kali aspirasi dan impian kita itu terlalu muluk-muluk sehingga kita merasa kecewa, marah atau bahkan putus asa karena apa yang kita impikan tidak tercapai. Sesungguhnya dengan pengalaman pribadi dan sosial yang makin luas, peningkatan kemampuan berpikir rasional, kita diharapkan lebih mampu melihat diri kita, keluarga, teman-teman, bahkan kehidupan secara umum dengan cara yang lebih realistis. Misalnya, kita menyadari bahwa kita tidak secantik Tamara, tapi kita bisa menerima diri kita sebagaimana adanya atau tidak harus pintar bicara seperti Nirina tapi bisa lancar berkomunikasi dengan teman-teman.

Perkembangan konsep diri


Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal ini meliputi kemampuan, karakter diri, sikap, tujuan hidup, kebutuhan dan penampilan diri. Gambaran pribadi remaja terhadap dirinya meliputi penilaian diri dan penilaian sosial. Konsep diri merupakan bagian yang penting dari kepribadian seseorang, yaitu sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Dengan kata lain jika kita memandang diri kita tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif lainnya, ini akan mempengaruhi kita dalam berusaha. Misalnya, jadi malas mengerjakan PR karena merasa pasti gagal, malas belajar menjelang ujian karena merasa yakin akan dapat nilai jelek. Hal itu juga berlaku sebaliknya jika kita merasa diri kita baik, bersahabat maka perilaku yang kita tunjukkan juga akan menunjukkan sifat itu, misalnya dengan rajin menyapa teman atau menolong orang lain.

Remaja dengan konsep diri positif lebih akan mengembangkan alternatif yang menguntungkannya yang bukan efek sejenak saja sehingga ia lebih berpeluang menampilkan tingkah laku yang lebih produktif. Remaja dengan konsep diri negatif biasanya takut untuk mencoba. Kondisi ini tentu saja menghambat pengembangan diri.

Dalam konsep diri ini terdapat beberapa unsur antara lain:


1. Penilaian diri merupakan pandangan diri kita terhadap: Pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri. Bagaimana kita mengetahui dan mengendalikan dorongan, kebutuhan dan perasaan-perasaan dalam diri kita. Suasana hati yang sedang kita hayati seperti bahagia, sedih atau cemas. Keadaan ini akan mempengaruhi konsep diri kita positif atau negatif. Bayangan subyektif terhadap kondisi tubuh kita. Konsep diri yang positif akan kita miliki kalau kita merasa puas (menerima) keadaan fisik kita. Sebaliknya, kalau kita merasa tidak puas dan menilai buruk keadaan fisik kita maka konsep diri kita juga negatif atau kita jadi memiliki perasaan rendah diri. 2. Penilaian sosial merupakan evaluasi terhadap bagaimana kita menerima penilaian lingkungan sosial pada diri kita. Penilaian sosial terhadap diri kita yang cerdas, supel akan mampu meningkatkan konsep diri dan kepercayaan diri kita. Adapun pandangan lingkungan pada kita seperti si gendut, si bodoh atau si nakal akan menyebabkan kita memiliki konsep diri yang buruk terhadap diri kita. 3. Konsep lain yang terdapat dalam pengertian konsep diri adalah self image atau citra diri, yaitu merupakan gambaran: Siapa saya, yaitu bagaimana kita menilai keadaan pribadi seperti tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga atau peran lingkungan sosial kita. Saya ingin jadi apa, kita memiliki harapan-harapan dan cita-cita ideal yang ingin dicapai yang cenderung tidak realistis. Bayang-bayang kita mengenai ingin jadi apa nantinya, tanpa disadari sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh ideal yang yang menjadi idola, baik itu ada di lingkungan kita atau tokoh fantasi kita. Bagaimana orang lain memandang saya, pertanyaan ini menunjukkan pada perasaan keberartian diri kita bagi lingkungan sosial maupun bagi diri kita sendiri. Ketiga hal ini akan membentuk bagaimana kita menerima diri kita. Jika kita tidak menerima keberadaan kita, menjadi hal yang sulit untuk berharap orang lain dapat menerima keberadaan kita. Menerima keadaan diri memang bukan hal yang mudah. Tapi, biarpun enggak puas, keadaan diri yang berupa anugerah Tuhan toh enggak bisa diubah, kan? Daripada pusing-pusing, mendingan kita jujur pada diri sendiri. Apa sih kelebihan dan kekurangan kita? Bagian mana dari kekurangan kita yang bisa dihilangkan atau dikurangi? Bagian mana dari kelebihan kita yang bisa dikembangkan dan dibuat lebih hebat lagi? Nah, konsep diri yang terbentuk pada diri kita juga akan menentukan penghargaan yang kita berikan pada diri. Penghargaan terhadap diri atau yang lebih dikenal dengan self esteem ini

meliputi penghargaan terhadap diri kita sebagai manusia yang memiliki tempat di lingkungan sosial kita. Penghargaan ini akan mempengaruhi kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Jika kita menilai diri kita asyik-asyik saja, pantas-pantas saja bergaul dengan lingkungan yang paling hebat sekalipun, kita akan nyantai dan enggak bermasalah nongkrong bareng dengan orang-orang di lingkungan hebat itu. Dan karena kita nyantai, mereka pun akan menanggapi kita dengan nyantai. Selain kita mengenal konsep diri ada yang disebut dengan body image, yaitu bagaimana kita memandang tampilan fisik diri. Karena itu, penting banget membangun feeling good dalam diri kita. Memang, tidak bisa mengubah apa yang sudah diberikan Tuhan seperti warna kulit, mata, bentuk tubuh, golongan darah, tapi kita bisa me-make up-nya misalnya kalau memang kita gemuk mungkin kita bisa menggunakan baju yang berwarna gelap yang dapat menimbulkan kesan lebih kurus atau menggunakan motif garis-garis lurus ke bawah jangan melintang. Harapan lingkungan, keluarga, dan teman sangat mempengaruhi perasaan kita akan body image. Adakalanya opini lingkungan ini sangat penting dan kita cenderung ingin memperoleh body image berdasarkan pada opini tersebut. Padahal, jangan lupa, nyaman atau tidak nyamannya kita sama fisik kita, sangat dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri. Chatarina Wahyurini dan Yahya Mashum PKBI Pusat (Sumber : Modul PKBI)

Posted by tatsuo at 2:56 AM 0 comments

Tuesday, July 3, 2007


Berfokus Pada Kelebihan Diri

Anak-anak, coba tuliskan tiga kelebihanmu, kata seorang guru yang hari itu menjadi pembimbing retreat bagi anak-anak sekolah dasar.

Menit demi menit berlalu namun anak-anak itu seakan masih bingung. Dengan setengah berakting, sang guru kemudian bersuara keras : Ayo, tuliskan! Kalau ngga, kertasmu saya sobek lo. Anak-anak manis itu seketika menjadi salah tingkah. Beberapa di antara mereka, memang tampak mulai menulis. Salah satu di antara mereka menulis di atas kertas, Kadang-kadang nurutin kata ibu. Kadang-kadang bantu ibu. Kadang-kadang nyuapin adik makan. Penuh rasa penasaran, sang guru bertanya kepadanya : Kenapa tulisnya kadangkadang? . Dengan wajah penuh keluguan, sang bocah hanya berkata : Emang cuma kadang-kadang, pak guru Ketika semua anak telah menuliskan kelebihan dirinya, sang guru kemudian melanjutkan instruksi berikutnya : Sekarang anak-anak, coba tuliskan tiga kelemahanmu atau hal-hal yang buruk dalam dirimu. Seketika ruangan kelas menjadi gaduh. Anak-anak tampak bersemangat. Salah satu dari mereka angkat tangan dan bertanya : Tiga saja, pak guru?. Ya, tiga saja! jawab pak guru. Anak tadi langsung menyambung : Pak guru, jangankan tiga, sepuluh juga bisa!. Apa pelajaran yang bisa kita petik dari cerita sederhana itu? Saya menangkap setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa kita pelajari. Salah satunya, kita sering tidak menyadari apa kelebihan diri kita karena lingkungan dan orang di sekitar kita jauh lebih sering mengkomunikasikan kepada kita kejelekan dan kekurangan kita. Baru-baru ini, saya dan istri saya menyaksikan di sebuah televisi swasta pertunjukkan seni dari para penyandang cacat. Kami benar-benar terharu. Ada orang buta yang begitu piawai bermain piano atau kecapi. Pria tanpa lengan dan wanita muda yang tuli dapat menari dengan begitu indahnya. Luar biasa, dia bisa menari dengan penuh penghayatan. Yang membuat saya heran, dia kan tuli tapi kok bisa mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?, kata istri saya terkagum-kagum. Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata, Saudaraku, saya memiliki dua mata seperti Anda. Namun yang ada di depan saya hanyalah kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi saya semangat untuk bernyanyi. Benarlah apa yang dikatakan Alexander Graham Bell : Setelah satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandangi dan menyesali pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak melihat pintu yang telah dibuka untuk kita.

"Fokuskan perhatian pada kelebihan kita dan bukan kelemahan kita"


Sumber: Tak Diketahui Posted by tatsuo at 9:19 PM 2 comments

Wednesday, June 13, 2007


Menjadi Orang yang Kreatif
Oleh : Esther Widhi Andangsari

"Being creative is seeing the same things as everybody else but thinking of something different" Pada masa sekarang ini, tempat-tempat bekerja senantiasa menuntut karyawannya atau pekerjanya untuk dapat memunculkan inovasi. Inovasi atau ide-ide baru yang berguna meningkatkan kualitas pekerjaan. Mau tidak mau seorang pekerja akhirnya dituntut untuk memiliki kreatifitas. Akar dari inovasi adalah kreatifitas. Lebih lanjut juga dikatakan bahwa bila kita terjun ke dunia bisnis, maka kita juga bergulat dengan kreatifitas. Bisnis adalah kegiatan kreatifitas. Robert Epstein, Ph.D, seorang psikolog mengatakan bahwa sebetulnya setiap manusia memiliki kemampuan kreatifitas. Dengan demikian tidak ada alasan kita mengatakan "Saya bukan orang yang kreatif", yang ada hanyalah belum mengasah potensi kreatifitas yang dimilikinya. Semakin sering kita mengikuti pelatihan yang mengasah kreatifitas, semakin baik potensi kreatifitas yang dimiliki. Salah satu ciri dari orang yang kreatif adalah bahwa ia mampu memunculkan beragam alternatif dari permasalahan yang dihadapinya. Pada umumnya orang dewasa mampu memikirkan 3-6 alternatif pada setiap situasi yang membutuhkan pemecahan masalah. Sedangkan anak-anak mampu memikirkan sekitar 60 alternatif.

Apa Itu Kreatifitas ?


Sebenarnya belum ada kesepakatan bersama mengenai definisi kreatifitas yang baku. Tetapi setidaknya kreatifitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menempatkan sejumlah objekobjek yang ada dan mengkombinasikannya menjadi bentuk yang berbeda untuk tujuan-tujuan yang baru.

Kreatifitas meliputi 3 hal :


1. Kreatifitas merupakan Kemampuan (Ability) Yaitu suatu kemampuan untuk membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru 2. Kreatifitas merupakan Sikap (Attitude) Yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan sesuatu yang baru 3. Kreatifitas merupakan sebuah Proses (Process)

Orang yang kreatif merupakan orang yang terus-menerus membuat perubahan dan perbaikan secara bertahap pada pekerjaan mereka.

Keuntungan yang Diperoleh Dari Menjadi Orang yang Kreatif


1. Dapat mengembangkan potensi kita diluar batasan inteligensi 2. Adanya pertumbuhan kompetisi yang cepat dalam bisnis dan industri 3. Penggunaan sumber daya manusia yang efektif 4. Menemukan cara yang baru dan lebih baik untuk memecahkan masalah 5. Perkembangan masyarakat 6. Dapat meningkatkan pengetahuan 7. Merupakan aspek penting dari kesehatan mental 8. Mempengaruhi kepemimpinan yang efektif 9. Meningkatkan proses belajar

Mitos yang Menghambat Diri Menjadi Orang yang Kreatif


1. Orang yang kreatif hanyalah orang-orang yang memang tipe kreatif Pada kenyataannya, hampir semua penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang rata-rata mampu untuk melakukan pekerjaan dengan tingkat kreatifitas tertentu. 2. Uang adalah pendorong munculnya kreatifitas Seringkali orang beranggapan kreatifitas muncul bila ada uang atau ketersediaan dana. Penelitian tentang kreatifitas menunjukkan bahwa uang bukanlah segalanya. Orang-orang yang kreatif mengatakan bahwa kreatifitas mereka bukan berdasarkan uang yang diberikan. Justru orang-orang yang banyak memikirkan tentang bonus uang yang akan mereka terima malah memberikan sedikit waktu untuk dapat berkreatifitas. 3. Kreatifitas muncul karena adanya tekanan 'deadline' Penelitian mengatakan bahwa ketika orang bekerja di bawah tekanan, maka kreatifitas akan terpendam tidak hanya pada hari itu tetapi juga 2 hari sesudahnya. Tekanan waktu justru menghambat kreatifitas karena orang tidak dapat berkonsentrasi dengan masalah yang dihadapinya. Kreatifitas membutuhkan masa inkubasi yaitu waktu untuk orang dapat menganalisa msalah yang ada dan membiarkan ide-idenya muncul. 4. Kompetisi memunculkan kreatifitas Dalam dunia finance dan industri high tech, ada keyakinan yang mengatakan bahwa kompetisi memunculkan inovasi. Pada kenyataannya survey mengatakan bahwa tim yang kreatif adalah tim yang merasa nyaman untuk membagikan ide-idenya dan mendiskusikan ide-idenya tersebut. Ketika orang berkompetisi untuk mendapatkan pengakuan, mereka akan berhenti untuk saling bertukar inforamsi sehingga tidak dapat berkolaborasi dan akhirnya tidak memunculkan kreatifitas.

Sikap yang Dapat Meningkatkan Kreatifitas


1. Berani mengambil resiko. Scott Adams (The Dilbert Principle) mengatakan bahwa, "Creativity is allowing oneself to make a mistake". 2. Mempercayai gagasan diri sendiri. Meyakini bahwa kita mampu untuk mengadakan perubahan. Jauhkan dari rasa iri hati terhadap kemajuan orang lain. 3. Secara aktif terlibat dalam pengembangan gagasan yang muncul. Miliki keinginan untuk berbagi informasi atau gagasan dengan orang lain.

4. Antusias 5. Bebas 6. Tidak cepat puas 7. Meyakini bahwa ide yang aneh sekalipun bukanlah ide yang jelek. Fokuskan diri pada berkreasi, jangan dikacaukan dengan bagaimana melakukan kreasi tersebut. Jabarkan dulu semua ide-ide yang Anda miliki. 8. Berkolaborasilah. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau dukungan orang lain terhadap ide atau proyek yang sedang Anda kerjakan. Kreatifitas biasa terjadi karena kita mencoba sesuatu dengan sengaja. Dari sengaja kita mampu untuk mengerjakannya dan akhirnya terbiasa. Jadi kreatifitas dapat muncul karena kita terbiasa untuk berkreasi. Pada akhirnya biasakanlah diri sendiri untuk memiliki sikap-sikap seperti yang diuraikan di atas. Selamat mencoba !!

Posted by tatsuo at 1:36 AM 0 comments

Wednesday, May 30, 2007


Menyeberangi Sungai

Suatu hari di dalam kelas sebuah sekolah,.. di tengah-tengah pelajaran, pak guru memberi sebuah pertanyaan kepada muridmuridnya : Anak-anak, jika suatu hari kita berjalan-jalan di suatu tempat, di depan kita terbentang sebuah sungai kecil, walaupun tidak telalu lebar tetapi airnya sangat keruh sehingga tidak diketahui berapa dalam sungai tersebut. Sedangkan satusatunya jembatan yang ada untuk menyeberangi sungai, tampak di kejauhan berjarak kira-kira setengah kilometer dari tempat kita berdiri. Pertanyaan saya adalah, apa yang akan kalian perbuat untuk menyeberangi sungai tersebut dengan cepat dan selamat? Pikirkan baik-baik, jangan sembarangan menjawab. Jawablah dengan memberi alasan kenapa kalian memilih jalan itu. Tuliskan jawaban kalian di selembar kertas. Kita akan diskusikan setelah ini. Seisi kelas segera ramai, masing-masing anak memberi jawaban yang beragam. Setelah beberapa saat menunggu murid-murid menjawab di kertas, pak guru segera

mengumpulkan kertas dan mulailah acara diskusi. Ada sekelompok anak pemberani yang menjawab: kumpulkan tenaga dan keberanian, ambil ancang-ancang dan lompat ke seberang sungai. Ada yang menjawab, kami akan langsung terjun ke sungai dan berenang sampai ke seberang. Kelompok yang lain menjawab : ""Kami akan mencari sebatang tongkat panjang untuk membantu menyeberang dengan tenaga lontaran dari tongkat tersebut"". Dan ada pula yang menjawab : """Saya akan berlari secepatnya ke jembatan dan menyeberangi sungai, walaupun agak lama karena jarak yang cukup jauh, tetapi lari dan menyeberang melalui jembatan adalah yang paling aman """". Setelah mendengar semua jawaban anak-anak, pak guru berkata, Bagus sekali jawaban kalian. Yang menjawab melompat ke seberang, berarti kalian mempunyai semangat berani mencoba. Yang menjawab turun ke air berarti kalian mengutamakan praktek. Yang memakai tongkat berarti kalian pintar memakai unsur dari luar untuk sampai ke tujuan. Sedangkan yang berlari ke jembatan untuk menyeberang berarti kalian lebih mengutamakan keamanan. Bapak senang kalian memiliki alasan atas jawaban itu. Semua jalan yang kalian tempuh adalah positif dan baik selama kalian tahu tujuan yang hendak dicapai. Asalkan kalian mau berusaha dengan keras, tahu target yang hendak dicapai, tidak akan lari gunung di kejar, pasti tujuan kalian akan tercapai. Pesan bapak, mulai dari sekarang dan sampai kapanpun, Kalian harus lebih rajin belajar dan berusaha menghadapi setiap masalah yang muncul agar berhasil sampai ke tempat tujuan. Jangan melarikan diri dari kesulitan

Dalam kenyataan hidup, kita semua sebagai manusia selalu mempunyai masalah atau problem yang harus di hadapi, selama kita tidak melarikan diri dari masalah, dan sadar bahwa semua masalah dan rintangan itu harus diatasi, melalui pola pikir dan cara2 yang positif serta keberanian kita menghadapi semua itu, tentu hasilnya akan maksimal. Hanya dengan action dan belajar, belajar dan action lagi. Manusia baru bisa mencapai pertumbuhan mental yang sehat dan meraih kesuksesan seperti yang di idam idamkan!
Posted by tatsuo at 8:44 AM 0 comments

Wednesday, May 16, 2007


Meraih Percaya diri
Banyak strategi dan taktik yang bisa kita gunakan untuk meraih rasa percaya diri. Diantaranya harus dipraktekan langsung dalam satu sesi latihan. Namun bagi Anda yang tidak sempat latihan, saya tuliskan disini salah satu dari strategi meraih rasa percaya diri dengan mudah dan bisa dilakukan dalam kehidupan Anda sehari-hari.

Pilihlah satu aktivitas dimana Anda merasa kurang percaya diri melakukannya. Tetapkan tolak ukur keberhasilan dari aktivitas tersebut. Contohnya berbicara saat rapat, Anda bisa menetapkan berbagai tolak ukur seperti berani berbicara, berbicara tanpa gemetar, birbicara tanpa kelu, berani menatap peserta rapat saat bicara, berani menatap bos Anda, dan sebagainya. Tetapkan taget Anda. Saat ini Anda takut untuk berbicara, tagetkanlah untuk berani berbicara meskipun hanya beberapa patah kata. Setelah satu target terpenuhi, tingkatkan target Anda misalnya berbicara tanpa gemetar (jika masih).

Terus lakukan sampai Anda bisa mencapai semua keberhasilan yang Anda tetapkan Bersyukur dan buat perayaan, sekecil apapun.

Anda bisa melakukan langkah-langkah yang sama untuk keterampilan lain, misalnya dengan keterampilan tangan. Contohnya kemampuan Anda membuat hal-hal yang sangat detil. Contoh nyatanya ialah ada seorang yang tangannya dianggap tidak terampil. Jangan membuat kerajinan tangan, menancapkan paku ditembok saja tidak bisa. Tetapi setelah melakukan latihan seperti metode di atas, dia bisa membuat miniatur kapal laut yang sangat detil. Rasa percaya dirinya sekarang sudah sangat tinggi. Inti dari strategi ini ialah peningkatan secara terus menerus. Sedikit demi sedikit tetapi jika Anda lakukan secara kontinyu Anda bisa menjadi seseorang yang mahir dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Anda juga bisa mahir berbisnis jika Anda mulai sekarang mulai berbisnis mulai dari kecil terlebih dahulu. Biasakanlah sehingga suatu saat Anda akan mahir berbisnis. Memang teknik ini tidak menghasilkan rasa percaya diri dengan cepat. Tetapi hasil dari strategi ini akan mendalam dan berbekas yang lama. Dalam pelatihan yang saya selenggarakan, saya selalu menggabungkan konsep lambat tetapi membekas dengan konsep cepat. Setelah pelatihan Anda langsung percaya diri dan terus membekas di dalam diri Anda melalui latihan yang saya uraikan di atas. Selamat mencoba. "RAhmat Posted by tatsuo at 12:22 PM 0 comments

Tuesday, May 8, 2007


Jadi Bos Antara Mitos dan Fakta
Apakah semua orang dapat menjadi pemimpin? Benarkah keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi ditentukan oleh siapa leader di perusahaan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut seakan dianggap sebagai pembenaran bahwa pemimpin (leader) adalah orang yang paling berperan dalam menentukan hidup atau mati suatu perusahaan, organisasi atau bahkan negara. Namun sejauhmanakah pertanyaan atau mitos tersebut dapat dijawab, Robert Goffee dan Gareth Jones dalam Harvard Business Review, mengungkapkan ada 4 mitos yang berhubungan dengan pertanyaan tersebut. 4 mitos tersebut adalah:

1.

Semua orang mau menjadi pemimpin


Tidak benar. Banyak eksekutif tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dirinya sendiri atau faktor-faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Individu juga harus memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin, dan banyak pegawai yang memiliki talenta sebagai pemimpin menolak tanggungjawab tersebut. Sebagian lagi lebih memilih untuk mengabdikan diri pada kehidupan-kehidupan pribadi daripada pekerjaan. Dengan kata lain, banyak orang menganggap bahwa banyak

kehidupan lain selain dunia kerja, dan bekerja adalah suatu yang lebih menyenangkan daripada menjadi boss

2.

Orang yang memiliki posisi tinggi pasti pemimpin


Tidak harus. Salah satu konsep yang seringkali salah adalah bahwa orang yang duduk di posisi-posisi tinggi dalam suatu organisasi adalah pemimpin. Pada kenyataannya banyak pemimpin yang duduk di posisi tinggi tidak memiliki kualitas yang pantas untuk posisi tersebut. Pemimpin yang sesungguhnya dapat saja ditemui di semua bagian organisasi, karena secara sederhana pemimpin adalah orang yang memiliki pengikut, dan hal tersebut tidak banyak pengaruhnya terhadap tingkatan jabatan dalam organisasi.

Pemimpin menentukan keberhasilan organisasi mencapai tujuan


3.
Tidak selalu. Jika hasil selalu merupakan masalah utama dalam kepemimpinan, mencari pemimpin mungkin akan menjadi lebih mudah. Pada kenyataannya dunia bisnis akan dapat berjalan dengan baik dan lancar jika terdapat manajemen yang kompeten daripada kepemimpinan yang baik. Pada umumnya hasil adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu yang tidak pendek.

4.

Pemimpin adalah pembimbing yang handal


Jarang. Pemikiran tersebut diatas mengimplikasikan bahwa seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi anak buahnya dan sekaligus dapat mengajarkan ketrampilankerampilan teknis bagi para anak buahnya. Pemimpin yang baik mungkin saja dapat berperan sebagai pembimbing yang handal, tetapi hal tersebut sangat jarang dilakukannya.

(Dari e-psikologi.com) Posted by tatsuo at 9:33 AM 0 comments

Karakteristik Bos

Setiap orang mengakui bahwa untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan visi dan wawasan yang luas, energik, otoritas dan memiliki langkah-langkah strategis dalam mengarahkan perusahaan. Tetapi selain hal-hal tersebut para pemimpin seringkali memperlihatkan beberapa karakteristik yang membuat mereka berbeda dari pekerja biasa. Beberapa karakter tersebut, seperti yang ditulis dalam majalah Harvard Business Review, adalah : 1. Mau mengakui dan menunjukkan kekurangannya Dengan mau mengakui dan menunjukkan kekurangannya pemimpin menampilkan diri apa adanya. Hal ini akan menunjukkan bahwa dia bukanlah manusia yang sempurna dan oleh karena itu ia membutuhkan bantuan dari para bawahannya. Namun demikian

sang eksekutif harus berhati-hati dalam mengakui dan menunjukkan kekurangannya. Dia harus pandai memilih kekurangan yang mana yang boleh ditampilkan dan mana yang tidak boleh sehubungan dengan peran professionalnya. Kiatnya adalah jangan pernah mengekpose kelemahan yang akan berakibat fatal terhadap pekerjaan dan jangan pernah berpura-pura 2. Mampu berperan sebagai sensor Para pemimpin sejati sangat mengandalkan insting mereka untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan suatu tindakan dan bagaimana mengukur atau mengevaluasi tindakan tersebut. Dapat dikatakan bahwa mereka berperan sebagai "sensor" yang sangat baik, karena dengan cara demikian mereka dapat mengumpulkan dan menginterpretasi data dan informasi penting sebelum membuat keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Kemampuan mengumpulkan dan mnegintepretasikan

data membantu mereka dalam hal menentukan kapan dan bagaimana harus bertindak dalam suatu situasi tertentu.
3. Berempati Pemimpin sejati tidak membutuhan pelatihan untuk meyakinkan bahwa ia peduli dan penuh perhatian terhadap bawahannya. Ia mampu berempati terhadap bawahannya. Dia juga memberikan perhatian penuh terhadap pekerjaan yang dilakukan para bawahannya. Ia mungkin tidak berkomunikasi secara otentik, dimana hal tersebut merupakan prasyarat bagi seorang pemimpin, namun ia akan menunjukkan bahwa dia tidak sedang memainkan peran sebagai pemimpin tetapi lebih kepada ketulusan dan panggilan hati nuraninya. Hal ini seringkali berdampak positif sebab dia tidak akan memperoleh komitmen dari bawahannya jika perhatian yang diberikan semata-mata karena kewajiban dari tugas jabatan 4. Berani tampil beda Karakter lain dari pemimpin adalah keunikan atau ciri khas yang dimilikinya. Pemimpin yang sukses secara sengaja menggunakan keunikannya untuk menjaga

"social distance" dengan bawahannya. Bahkan ketika ia tampak begitu dekan dengan para bawahannya, ia tetap memperlihatkan bahwa dirinya berbeda. Hal ini penting bagi pemimpin untuk memudahkannya dalam memotivasi bawahan untuk bekerja secara lebih baik. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pemimpin tidak boleh membuat perbedaan yang sangat mencolok dengan bawahannya. Hal ini dapat membuat dia kehilangan kontak dengan bawahannya dan jika sampai hal ini terjadi maka akan berdampak sangat fatal. (Dari e-psikologi.com) Posted by tatsuo at 9:27 AM 0 comments

"Mentalitas Wirausahawan "


Oleh : Lili. H. Sutiono Selama tahun 2002 ini, kondisi negara kita di berbagai bidang tidak menunjukkan perubahan

berarti. Kebijakan pemerintah masih simpang siur, hukum semakin tidak jelas, dan kondisi sosial kian tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan kearah yang lebih baik. PHK tetap berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan usahanya dan para investor asing sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan usahanya ke negara lain yang lebih menjanjikan. Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif tidak bisa begitu saja menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan tetap mesti dicari untuk menutupi biaya hidup yang kian mahal. Berbagai ide bisnis bermunculan dan di diskusikan dalam berbagai pertemuan baik formal maupun informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan mimpi yang indah tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang tinggi. Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu ketika dihadapkan pada suatu krisis yang berkepanjangan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Ralph Stacey (1997) dalam tulisannya berjudul "Excitement and Tension at the Edge of Chaos" yang mengatakan bahwa kreativitas cenderung meningkat pada saat situasi semakin parah, atau sering disebut dengan istilah populernya "kreatif karena kepepet". Jika asumsi Stacey ini benar, sangat mungkin mimpi-mimpi indah itu sudah ada di benak banyak sekali penduduk Indonesia yang secara kreatif dan positif menginginkan perubahan. Masalahnya sekarang, bagaimanakah mewujudkan jutaan mimpi indah itu menjadi kenyataan? Apa saja faktor-faktor psikologis yang harus dimiliki sang wirausaha sehingga dapat mewujudkan mimpi indahnya tersebut? Artikel ini ditulis dengan harapan dapat inspirasi bagi para pemilik mimpi indah supaya mereka bisa mempersiapkan diri dalam usaha mereka membuat mimpi itu menjadi kenyataan

Beberapa Alternatif 1. Menjadi wirausahawan mandiri


Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri, berbagai jenis modal mesti dimiliki. Ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat: (1) sumber daya internal yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawan misalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan. (2) sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya. (3) faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai dipertimbangkan 2. Mencari mitra dengan mimpi serupa. Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawan bisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan modal/sumber daya di antara mereka. Umumnya kerabat dan teman dekatlah yang dijadikan prospective partner yang utama sebelum mempertimbangkan pihak lainnya, seperti beberapa jenis institusi finansial diantaranya bank. Pilihan jenis mitra memiliki resiko tersendiri. Resiko terbesar yang harus dihadapi ketika berpartner dengan teman dekat adalah dipertaruhkannya persahabatan demi bisnis. Tidak sedikit keputusan bisnis mesti dibuat dengan profesionalisme tinggi dan menyebabkan persahabatan menjadi retak atau bahkan rusak. Jenis mitra bisnis lainnya adalah anggota keluarga; risiko yang dihadapi tidak banyak berbeda dengan teman dekat. Namun, bukan berarti bermitra dengan mereka tidak dapat dilakukan. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri. Mitra bisnis lain yang lebih netral adalah bank atau institusi keuangan lainnya terutama jika modal menjadi masalah utama. Pinjaman pada bank dinilai lebih aman karena bank bisa

membantu kita melihat secara makro apakah bisnis kita itu akan mengalami hambatan. Bank yang baik wajib melakukan inspeksi dan memeriksa studi kelayakan (feasibility study) yang kita ajukan. Penolakan dari bank dengan alasan tidak feasible bisa merupakan feedback yang baik, apalagi jika kita bisa mendiskusikan dengan bagian kredit bank mengenai elemen apa saja yang dinilai tidak feasible. Bank juga bisa membantu kita untuk memantau kegiatan usaha setiap tahun dan jika memang ada kesulitan di dalam perusahaan, bank akan mempertimbangkan untuk tidak meneruskan pinjamannya. Ini merupakan warning dan kontrol yang bisa menyadarkan kita untuk segera berbenah. Wirausahawan yang memaksakan bank untuk memberi pinjaman tanpa studi kelayakan yang obyektif dan benar akhirnya sering mengalami masalah yang lebih parah. Agunan (jaminan) disita, perusahaan tidak jalan, dan hilanglah harapan untuk membuat mimpi indah menjadi kenyataan. Kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi, dalam skala kecil maupun skala nasional. Pinjaman seringkali melanggar perhitungan normal yang semestinya diterapkan oleh bank sehingga ketika situasi ekonomi tidak mendukung, sendi perekonomian mikro dan makro pun turut terbawa jatuh.

3. Menjual mimpi itu kepada wirausawahan lain (pemilik modal)


Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa di lakukan antara si pemilik modal dan penjual ide. Bisa saja pemilik modal yang memodali dan penjual ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya menjual idenya dan tidak lagi terlibat dalam usaha itu. Jalan ini biasanya diambil sesudah cara lainnya tidak lagi memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang sangat layak diperhitungkan. Ketiga cara di atas selayaknya dipikirkan sebelum seseorang mengambil keputusan untuk menjadi wirausahawan. Tanpa pemikiran mendalam, pengalaman pahit akan menjadi makanan kita. Banyak usaha yang akhirnya gulung tikar sebelum berkembang. Contohnya, pada tahun 1998, penduduk Jakarta tentu masih ingat akan trend kafe tenda sebagai reaksi atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang saat itu banyak terjadi. Tiba-tiba saja banyak mantan karyawan perusahaan beralih profesi menjadi wirausahawan. Bahkan usaha tersebut ramai-ramai diikuti oleh pula oleh para selebritis. Trend ini tidak mampu bertahan lama. Banyak usaha dadakan ini terpaksa gulung tikar. Entah kemana para wirausahawan baru kita ini akhirnya menggantungkan nasibnya sekarang.

Mentalitas Wirausahawan: Mitos atau Realita?


Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan yang sukses memang diperlukan berbagai faktor pendukung. Selain modal (sumber daya seperti tersebut di atas), masih ada faktor lain yang merupakan syarat untuk keberhasilan seorang wirausahawan. Banyak yang mengatakan mental atau bakat; dalam bahasa umum bakat dagang, merupakan salah satu diantara faktor tersebut. Meskipun belum banyak penelitian ilmiah mengenai mental atau kepribadian wirausahawan, namun ada beberapa fakta maupun asumsi yang bisa menerangkan bahwa memang ada perbedaan karakter antara wirausahawan dengan non-wirausahawan. Bisa saja perbedaan itu tumbuh karena kebiasaan atau pengaruh lingkungan sehingga menjadi karakter yang menetap dalam kepribadian seseorang Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih bisa diterima sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memiliki in-born entrepreneurship trait. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa bakat dagang yang dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini disosialisasikan dan dikondisikan secara konstan

kepada individu atau kelompok tertentu sehingga menjadi ciri karakter yang kuat dan mengakar di dalam mereka. Sebagian dari kebiasaan itu adalah: menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar mengelola sumber daya (planning, organizing, directing, controlling) bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya kebiasaan jatuh-bangun sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

Selain faktor kebiasaan di atas, masih banyak faktor lain yang turut menentukan apakah seseorang bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Beberapa di antaranya adalah: 1. Kreatif dan Inovatif Seorang wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari nonwirausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi demand. Contohnya: Menjelang tahun 2000, ada sekelompok orang yang menjadi kaya raya karena mereka berhasil menjual ide the millenium bug. Puluhan juta dollar bergulir di industri komputer dan teknologi hanya karena ide ini. Software baru, jasa konsultasi teknologi komputer bahkan Hollywood pun berhasil membuat ide ini menjadi industri hiburan yang menghasilkan puluhan juta dollar. Film The Entrapment adalah salah satu hasilnya. Contoh lainnya yang sederhana adalah pengemasan air minum steril kedalam botol sehingga air bisa diminum langsung tanpa dimasak. Banyak sekali contoh lain yang menunjukkan bahwa kreatifitas dan inovasi adalah salah satu faktor yang bisa membawa seseorang menjadi wirausahawan sukses. Perlu diingat bahwa kreatifitas dan inovasi bukan merupakan satu-satunya faktor penentu karena artispun harus memiliki kedua faktor ini sebagai penentu kesuksesannya.

2. Confident, Tegar dan Ulet


Wirausahawan yang berhasil umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegar dan sangat ulet. Ia tidak mudah putus asa, bahkan mungkin tidak pernah putus asa. Masalah akan dihadapinya dan bukan dihindari. Jika ia membuat salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan. Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupun bagi orang lain, jalan keluar sudah buntu. Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah luntur; ada saja yang membuatnya bisa berpikir positif demi keuntungan yang dikejarnya. Kualitas kepribadian seperti ini tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Keuletan, ketegaran dan rasa percaya diri tumbuh sejak dini (usia balita) dan sudah menjadi karakter atau dasar kepribadiannya. Sulit (bukan tidak mungkin) bagi seorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimulai sejak masa balita.

3. Pekerja Keras
Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnyapun ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa tidak produktif atau merasa kehilangan kesempatan.

4. Pola Pikir Multi-tasking

Seorang wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal sekaligus). Kemampuan inilah yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi-tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif 5. Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuntungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi dan perusahaan harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, jika ia memiliki keuntungan 10, hanya sepersekian yang digunakan untuk keperluan pribadinya. Sebagian besar disimpannya untuk digunakan bagi kemajuan usahanya atau untuk tabungan jika ia terpaksa mengalami kerugian Wirausahawan yang bijak juga mengerti bahwa membangun sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan tidak jarang belasan atau puluhan tahun. Seorang wirausahawan yang memulai usahanya dari skala yang kecil hingga menjadi besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai sebuah kemewahan. Jika tabungannya tidak cukup untuk membeli kemewahan itu, dia akan menahan diri sampai tabungannya jauh berlebih. Ia juga menghargai keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkannya. Keuntungan itu diinvestasikannya ke dalam usaha lainnya sehingga lama-kelamaan hartanya bertambah banyak. Dalam hal ini memang ada benarnya pepatah yang mengatakan: hemat pangkal kaya. Sebaliknya, wirausahawan yang tidak bijak seringkali tidak dapat menahan nafsu konsumtif. Keuntungan dihabiskan untuk berbagai jenis kemewahan dan hal yang tidak produktif sehingga tidak ada lagi tabungan untuk perluasan perusahaan atau untuk bertahan pada masa sulit. Perusahaanpun tidak lama bertahan 6. Berani Mengambil Resiko Seorang wirausahawan berani mengambil risiko. Semakin besar risiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. Tentunya, risiko-risiko ini sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu. (Lihat artikel: RisikoRisiko Pengembangan Bisnis) 7. Faktor Lainnya Masih banyak lagi faktor yang belum terungkap dalam artikel ini. Saya berharap para pembaca yang memiliki pengalaman lain mau membagikan pengalamannya agar dapat menjadi inspirasi bagi calon-calon wirausahawan baru. Negara kita memang sedang membutuhkan wirausahawan baru untuk membangun kembali ekonomi yang morat-marit ini. Bagi mereka yang sudah memiliki ide dan mimpi indah, cobalah mulai berhitung. Siapa tahu anda sudah memiliki banyak faktor yang disebutkan di atas dan anda tinggal mengatakan pada diri anda:Just try it. Bagi anda yang merasa bahwa dunia wirausaha bukan dunia anda, jangan kecil hati.sebab anda masih bebas bermimpi. Selain mimpi itu gratis, segala sesuatu yang baru selalu dimulai dari mimpi indah. Selamat bermimpi. (jp) (Dari e-

psikologi.com)

Posted by tatsuo at 8:11 AM 0 comments

Strategi Meraih Kemenangan


pakah Anda selalu menganggap diri sendiri sebagai seorang pecundang? Cara mengatasinya, belajarlah menjadi pemenang seperti impian Anda. Jika Anda punya kekuatan untuk menang, Anda dapat mencapai karir dan mimpi-mimpi Anda selama ini. Berikut tipsnya: 1. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri. Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berujar, Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran. Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang. 2. Yakinlah pada diri Anda. Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuan dalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya. 3. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia. Jika Anda adalah orang yang senang berada ditengah orang banyak sementara Anda bekerja disebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda. 4. Evaluasi talenta Anda dengan jujur. Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi. 5. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda. Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma saya ini orang malang jika tidak berhasil mencapai sukses. 6. Ikuti teknik visualisasi cepat ini: gambarkan diri Anda tengan berlari dengan tim sepak bola. Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.

7. Kekuatan untuk menang adalah ditangan Anda. Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Posted by tatsuo at 8:08 AM 0 comments

Monday, May 7, 2007


Memupuk Sikap Tangguh
Kita akan salut kepada seorang ibu yang mati-matian mengurus anaknya di tengah kesulitan ekonomi yang menghimpit. Kita akan salut kepada pasukan yang berani mati di medan perang, walau musuh yang dihadapi jumlahnya jauh lebih banyak. Kita akan salut kepada seorang pemimpin yang jujur, sederhana dan berjuang siang malam demi kebaikan orang-orang yang dipimpinnya. Intinya, kita akan salut kepada mereka yang memiliki ketangguhan dalam hidup. Pertanyaannya, apakah kita termasuk manusia tangguh atau rapuh? Di balik manusia tangguh, biasanya ada banyak manusia rapuh. Dihadapkan pada masalah sepele saja mereka goyah. Lihatlah, ada yang hanya putus cinta, ia bunuh diri. Atau hanya karena tidak disapa tetangga, ia panas dingin dan sakit hati. Maka, mulai sekarang kita harus memiliki keberanian untuk mengevaluasi diri. Apakah kita itu bermental tangguh atau sebaliknya? Kalau sudah mengenal diri, kita harus memiliki program untuk membangun ketangguhan diri. Saya pernah melihat kontes ketahanan fisik di televisi, yaitu untuk memilih manusia terkuat di dunia dari segi fisik. Mereka harus berlari puluhan kilometer, berenang, mengayuh sepeda, mengarungi kubangan lumpur, dan lainnya. Dalam lomba tersebut, terlihat ada orang yang semangatnya kuat, tapi fisiknya lemah. Ada yang semangatnya lemah, tapi fisiknya kuat. Ada yang fisik dan semangatnya lemah. Tapi ada pula yang semangat dan fisiknya sama-sama kuat. Mereka inilah yang akhirnya keluar sebagai pemenang. Ternyata, ketangguhan akan terlihat saat seseorang mengarungi medan ujian. Semakin berat medan ujian, semakin terlihat pula ketangguhannya. Hidup hakikatnya adalah medan kesulitan sekaligus medan ujian. Separuh hidup kita adalah medan ujian yang berat. Yang akan keluar sebagai pemenang hanyalah mereka yang tangguh, yang mampu melewati setiap kesulitan dengan baik. Dalam Al-Quran, Allah berjanji akan membahagiakan orang-orang sabar dan tangguh mengarungi hidup. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada-Nya kami akan kembali (QS Al Baqarah [2]: 155-156). Ciri manusia tangguh Ketangguhan hakiki tidak dilihat dari fisiknya (walau ini penting), tapi dilihat dari keimanannya. Manusia paling tangguh adalah manusia yang paling takwa dan kuat imannya. Boleh jadi tubuh kita lemah, rapuh, bahkan lumpuh, tapi kalau ia memiliki ketangguhan iman, maka kelemahan fisik akan tertutupi. Orang yang kuat iman, salah satu cirinya adalah tangguh menghadapi cobaan hidup. Kesulitan apapun yang menderanya, tidak sedikit pun ia berpaling dari Allah, malah semakin dekat. Ada lima prinsip yang senantiasa dipegangnya. Pertama, sadar bahwa kesulitan adalah episode yang harus dijalani. Sehingga ia akan menghadapinya sepenuh hati; tidak ada kamus mundur atau

menghindar. Kedua, yakin bahwa setiap kesulitan sudah tepat ukurannya bagi setiap orang. Ketiga, yakin bahwa ada banyak hikmah di balik kesulitan. Keempat, yakin bahwa setiap ujian pasti ada ujungnya. Kelima, yakin bahwa setiap kesulitan yang disikapi dengan cara terbaik akan mengangkat derajatnya di hadapan Allah. Ada sesuatu yang besar di balik kesulitan yang menghadang. Semakin berat ujian, semakin luar biasa pula ganjaran yang akan diterima. Sesulit apapun keadaan kita, pilihan terbaik hanya satu: Kita harus menjadi manusia tangguh. Jangan putus asa atau menyerah. Bergeraklah terus karena segala sesuatu ada ujungnya. Kesulitan tidak mungkin akan terus mendera kita. Bukankah di balik setiap kesulitan ada dua kemudahan? ( KH Abdullah Gymnastiar )

Posted by tatsuo at 2:07 PM 0 comments

Kemampuan Dalam Penjualan


Walaupun sedikit, kata Brian Tracy, pengarang buku Be a Sales Superstar, meningkatkan kemampuan menjual dapat berarti peningkatan besar dalam penjualan. Berikut ini tipsnya: 1. Posisikan diri sebagai seorang profesional. Para tenaga penjual profesional memosisikan diri sebagai profesional sejati. 2. Selalu siap menghadapi pekerjaan. Telaah sang konsumen, kompetitor, dan aktivitas mereka dengan cara mencari data di internet, surat kabar, dan sumber lain. 3. Kendalikan secara obyektif pertanyaan seputar perusahaan atau penawaran Anda. Anda boleh menghadapi ini dengan mengantisipasi isu yang bakal mencuat dan mengembangkan jawaban jitu. 4. Ketika konsumen terdengar ragu, Anda harus mendengar dan menjawab segala pertanyaan yang muncul. Atau Anda juga dapat menawarkan penjelasan lebih lanjut. 5. Begitu Anda usai memberi presentasi dan menjawab seluruh pertanyaan terbuka, Anda harus tahu cara 'menutup' penjualan. Tracy menawarkan tiga tipe pernyataan penutup: bersifat mengundang, secara langsung, dan otoritatif. neh/berbagai sumber ()

Posted by tatsuo at 1:53 PM 0 comments

Tujuh Kiat Sukses Dalam Pekerjaan

Tujuh Kiat Sukses


Agar berhasil dalam bidang pekerjaan yang Anda pilih, ada tujuh aturan penting yang patut diikuti. 1. Aturan pertama untuk sukses adalah mengetahui apa makna sukses bagi Anda. Definisikan ini dalam kata-kata Anda sendiri dan tuliskan agar Anda tidak lupa. Boleh saja Anda mengubah definisi ini di masa mendatang seiring dengan meningkatnya keberhasilan. 2. Setelah mengetahui definisi sukses, apa yang Anda perlukan untuk mewujudkan ini dalam hidup Anda? Buatlah daftar langkah yang Anda butuhkan.

3. Senangilah pekerjaan Anda sekarang meskipun ini bukan karir impian Anda. Terimalah posisi Anda. Mengeluh soal pekerjaan tidak akan membuat Anda maju. 4. Buatlah karir Anda berguna untuk yang lain. Ini agar dapat mendorong Anda menuju sukses dalam profesi yang Anda pilih. 5. Uang seharusnya tidak menjadi fokus utama dalam perkembangan karier. Pertama dan yang terpenting adalah pekerjaan Anda harus membawa kebahagiaan. 6. Anda tidak perlu bertahan dalam pekerjaan yang tidak Anda sukai. Tetapi, pastikan dulu kondisi keuangan sebelum meninggalkan posisi saat ini. 7. Tetaplah bersikap tegas dalam mencapai karir yang Anda inginkan. Dengan terlalu cepat menyerah, mungkin saja Anda tidak akan pernah tahu apa yang telah menghambat jalan Anda.

Posted by tatsuo at 1:44 PM 0 comments

Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri


Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal. Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan. Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya. Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih. Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya. Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri. Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian

tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi. Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja. Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapanungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!" Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali. Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin. Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama? Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita. Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut. Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orangorang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita. Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan

kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif. Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri. Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Wallahu a`lam.n deny riana/mqp ()

Posted by tatsuo at 1:37 PM 0 comments

"MENCETAK" PEMIMPIN
Suatu hari Raja Ts'ao yang memerintah abad ke-3, mengirim putranya, Pangeran T'ai ke kuil Guru Besar Pan Ku. T'ai akan dididik menjadi raja menggantikan ayahnya. Anehnya, ketika sampai di kuil, Pan Ku justru mengirim T'ai masuk ke hutan sendirian. Setelah satu tahun putra mahkota kembali ke kuil. Guru bertanya kepada T'ai, suara apa saja yang sudah didengarnya selama di hutan. "Guru," jawab pangeran, "saya dapat mendengar kokok ayam jantan, jangkrik mengerik, lebah mendengung, dan burung berkicau." Begitu Pangeran T'ai selesai menjelaskan pengalamannya, Guru Pan Ku memerintahkannya kembali ke hutan untuk memperhatikan suara apa lagi yang bisa didengar. T'ai bingung dengan perintah Sang Guru. Bukankah ia telah mendengarkan setiap suara yang ada? Empat hari empat malam T'ai berada di hutan, tetapi tidak mendengar suara lain dari yang selam ini sudah didengarnya. Pada suatu pagi, ketika sedang bersila di bawah pohon, sayup-sayup T'ai mendengar suara yang berbeda dengan sebelumnya. Semakin lama, suara itu semakin jelas. Saat itu T'ai mengalami pencerahan batin. "Pasti inilah suara-suara yang dimaksudkan sang Guru," pikirnya. Akhirnya pangeran kembali ke kuil melaporkan temuannya. "Guru", ujarnya, "ketika membuka telinga dan hati lebar-lebar, saya dapat mendengar hal-hal yang tak terdengar semisal suara bunga merekah, suara matahari yang memanaskan bumi, dan suara rumput meminum embun pagi." Guru manggut-manggut mengiyakan. "Mendengar sesuatu yang tak terdengar, penting sebagai pelajaran wajib untuk menjadi pemimpin yang baik. Karena baru setelah mampu mendengar suara hati rakyat, mendengar perasaan yang tidak mereka ekspresikan, kesakitan yang tidak diungkapkan, keluhan yang tidak diucapkan, seorang pemimpin akan memahami apa yang salah dan bisa memenuhi kebutuhan sebenarnya warga negaranya". (Parable of leadership/Djs)

Posted by tatsuo at 1:34 PM 0 comments

TUJUH KIAT SUKSES


Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses: 1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses. 2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka. 3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf. 4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri. 5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka. 6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu. 7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses. Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka. (WWM/William J. Bond/Gde)

Posted by tatsuo at 1:30 PM 0 comments

Bekerja tanpa bekerja


Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur Bekerja tanpa bekerja Marilah kita dari hari ke hari menimati bekerja tanpa bekerja, yaitu kita tetap saja bekerja keras dalam menghadapi hidup dan menghidupi keluarga, namun jadilah penikmat bekerja tanpa harus bekerja. Bagaimana caranya, bekerjalah dengan target yang sangat tinggi, namun bermain-mainlah dalam mencapai target tersebut. Bermain-main disini, bukan berarti bekerja tidak serius, namun menikmati pekerjaan dengan kegembiraan dengan penuh permainan. Kalau temen-temen bekerja di kantor sebagai karyawan, maka mintalah izin agar bisa membawa foto keluarga, membawa boneka, atau apa saja yang bisa menyemangati kehidupan kerja dan kehidupan keluarga. Bagi temen-temen yang bekerjanya di rumah, maka ciptakan suasana rumah penuh riang, jangan terjebak pada tempat bekerja pada ruangan tertentu. Kalau perlu, bawa laptop ke dapur, bisa sambil render data, juga menghidupan pengering mesin cuci, atau apa saja yang membuat kita semakin produktif walaupun selama duapuluh empat jam perhari tetap berada di rumah. Bahkan, sering-seringlah menemui teman bisnis atau membangun jejaring bisnis, jangan terlalu formal, bisa di mall, bisa diperempatan jalan tertentu, bisa di toko buku atau tempat mana saja yang positif dan memungkinkan untuk membangun jejaring bisnis. Kalau perlu, jangan terjebak meja-meja kerja, sebab itu akan menghalangi terobosanterobosan pemikiran kita. Kalau pikiran kreatif kita terlalu banyak gangguan sekat-sekat tempat kerja misalnya meja kerja, tempat kerja, atau apa saja, nanti ide kreatif kita akan menjadi tersumbat. Ingat, kita bukan kuda, yang kemana-mana memakai kacamata kuda, agar melihatnya lurus ke depan. Kita, adalah manusia kreatif, kanan kiri banyak peluang, maka jangan sampai peluang itu terlepas begitu saja, hanya gara-gara berkacamata kuda, yaitu tidak pernah melihat peluang alternatif. Sahabat Hidup memang harus bekerja keras yang cerdas, namun jadilah pekerja keras yang cerdas tanpa harus kehilangan kegembiraan hidup. Sebab, hidup ini indah, maka nikmati pekerjaan sebagai bagaian dari kehidupan yang indah. Berani hadapi tantangan bekerja tanpa bekerja !!! Bagaimana pendapat sahabat ??? Posted by tatsuo at 1:25 PM 0 comments

Menjadi Gembira
Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur
Banyak cara untuk menjadi gembira dan rilek, setelah seharian bekerja keras mengelola bisnis atau mengelola pemerintahan. Namun, berkeinginan untuk menjadi gembira, ada yang betul-betul menjadi gembira karena caranya benar dan menggembirakan sekaligus menyehatkan. Namun banyak juga diantara kita yang ingin menjadi gembira dengan cara yang tidak benar dan tidak menyehatkan. Salah satu contoh kasus ingin menjadi gembira dan tidak menyehatkan diri maupun masyarakat adalah menyimpan ineks, heroin, dan sahbu-sabu, seperti yang dilakukan oleh salah satu perwira polisi yang menjabat sebagai Kapolsek dan ini juga banyak dilakukan oleh para artis, pengusaha, dan juga para remaja. Namun, ada juga beberapa kasus positif, yaitu ingin menjadi gembira dan menyehatkan diri maupun masyarakat dengan cara menyimpan sepeda di kantornya, sehingga bisa bike to work atau beberapa aktivitas menyehatkan lainnya. Ketika teman saya yang bernama Bapak. Soni, salah satu mantan atlit sepeda dan sekarang agen sepeda terkenal di Bandung berkunjung ke Purwakarta, beliau sempat mampir ke Kapolres Purwakarta kalau tidak salah bernama AKBP Sofyan Syarif, ada satu hal yang sangat mengejutkan adalah ketika diterima di kantornya, disebelah meja kerja ada dua sepeda yang setia menemani. Beliau sangat senang bersepeda, dan selalu mengajak banyak anggotanya untuk bersepeda agar menjadi sehat. Begitu juga kalau sahabat pernah ke Malang, disana juga ada Kapolres yang juga gemar bersepeda, bahkan ketika di Cikole bulan lalu diadakan lomba sepeda Down Hills, beliau juga mencoba mengikutinya sebagai peserta. Kalau sahabat pernah main ke Jawa Timur dan main ke Kab. Tulung Agung, seorang Bupati yang juga punya hobi bersepeda dan bahkan sering mengumpulkan masyarakat Tulu Agung dan sekitarnya untuk mengikuti Gatering sepeda. Sahabat Jadi, banyak jalan untuk melepaskan rasa penat dalam hidup ini agar menjadi gembira, yaitu bisa dengan cara gembira yang tidak menyehatkan, bisa juga menjadi gembira dengan cara menyehatkan. Maaf, sahabat tulisan ini tidak bisa diperpanjang, sebab saya harus segera mengepak sepeda untuk di bawa ke Padang nanti sore Kamis 3 Mei 2007, selama tiga hari kami padat acara, agar tidak penat dan tetap gembira, disela-sela kesibukan itu akan bersepeda keliling padang. Semoga menjadi sehat dan mendapat peluang bisnis baru. Berani menghadapi tantangan untuk menjadi gembira dengan cara menyehatkan? Bagaimana pendapat sahabat?

Posted by tatsuo at 9:46 AM 0 comments

Selembar Cek
Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif. Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguhsungguh akan membeli mobil impian mereka. Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudahmudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor. Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya. Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada putranya. Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya. Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya. Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai hadiahmu . Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin". Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak

dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua. Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan. Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang tua. Demikian dari saya. Salam sukses luar biasa!!!! Andrie Wongso

Posted by tatsuo at 9:40 AM 0 comments

BATU RUBY YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu ruby yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu ruby itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam. Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut. Mohon ampun Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula. Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan. Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap. Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu ruby kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya.

Baiklah, niat baikmu aku kabulkan, kata baginda sambil memberikan batu
tersebut. Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu ruby retak ini menjadi lebih indah.

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu ruby itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok. Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata ruby yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah. Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia. Netter yang luar biasa, Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain. TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI

BATU RUBY YANG RETAK


Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai! Salam sukses luar biasa! Andrie Wongso

Posted by tatsuo at 9:35 AM 0 comments

PEDAGANG DAN NELAYAN


Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa, "Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab, "Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami". Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?"

Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan. "Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui. "Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan. "Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya". Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyakbanyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya. Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau". "Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan. "Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing". "Lho, bukankan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran. Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya. Netter yang berbahagia, Pepatah mengatakan, jangan mengukur baju dengan badan orang lain. Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya. Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia. Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini.

Posted by tatsuo at 8:08 AM 0 comments

Thursday, February 8, 2007


KUMPULKANLAH KEMBALI KAPAS-KAPAS YANG TERSEBAR
Dikisahkan, ada seorang pedagang yang kaya raya dan berpengaruh di kalangan masyarakat. Kegiatannya berdagang mengharuskan dia sering keluar kota. Suatu saat, karena pergaulan yang salah, dia mulai berjudi dan bertaruh. Mula-mula kecil-kecilan, tetapi karena tidak dapat menahan nafsu untuk menang dan mengembalikan kekalahannya, si pedagang semakin gelap mata, dan akhirnya uang hasil jerih payahnya selama ini banyak terkuras di meja judi. Istri dan anak-anaknya terlantar dan mereka jatuh miskin. Orang luar tidak ada yang tahu tentang kebiasaannya berjudi, maka untuk menutupi hal tersebut, dia mulai menyebar fitnah, bahwa kebangkrutannya karena orang kepercayaan, sahabatnya, mengkhianati dia dan menggelapkan banyak uangnya. Kabar itu semakin hari semakin menyebar, sehingga sahabat yang setia itu, jatuh sakit. Mereka sekeluarga sangat menderita, disorot dengan pandangan curiga oleh masyarakat disekitarnya dan dikucilkan dari pergaulan. Si pedagang tidak pernah mengira, dampak perbuatannya demikian buruk. Dia bergegas datang menengok sekaligus memohon maaf kepada si sahabat "Sobat. Aku mengaku salah! Tidak seharusnya aku menimpakan perbuatan burukku dengan menyebar fitnah kepadamu. Sungguh, aku menyesal dan minta maaf. Apakah ada yang bisa aku kerjakan untuk menebus kesalahan yang telah kuperbuat?" Dengan kondisi yang semakin lemah, si sahabat berkata, "Ada dua permintaanku. Pertama, tolong ambillah bantal dan bawalah ke atap rumah. Sesampainya di sana, ambillah kapas dari dalam bantal dan sebarkan keluar sedikit demi sedikit ". Walaupun tidak mengerti apa arti permintaan yang aneh itu, demi menebus dosa, segera dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kapas habis di sebar, dia kembali menemui laki-laki yang sekarat itu. "Permintaanmu telah aku lakukan, apa permintaanmu yang kedua?" "Sekarang, kumpulkan kapas-kapas yang telah kau sebarkan tadi", kata si sahabat dengan suara yang semakin lemah. Si pedagang terdiam sejenak dan menjawab dengan sedih, "Maaf sobat, aku tidak sanggup mengabulkan permintaanmu ini. Kapas-kapas telah menyebar kemanamana, tidak mungkin bisa dikumpulkan lagi". "Begitu juga dengan berita bohong yang telah kau sebarkan, berita itu takkan berakhir hanya dengan permintaan maaf dan penyesalanmu saja" kata si sakit "Aku tahu. Engkau sungguh sahabat sejatiku. Walaupun aku telah berbuat salah yang begitu besar tetapi engkau tetap mau memberi pelajaran yang sangat berharga bagi diriku. Aku bersumpah, akan berusaha semampuku untuk memperbaiki kerusakan yang telah kuperbuat, sekali lagi maafkan aku dan terima kasih sobat". Dengan suara terbata-bata dan berlinang air mata, dipeluklah sahabatnya. Netter yg luar biasa Seperti kata pepatah mengatakan, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Kebohongan tidak berakhir dengan penyesalan dan permintaan maaf.

Seringkali sulit bagi kita untuk menerima kesalahan yang telah kita perbuat. Bila mungkin, orang lainlah yang menanggung akibat kesalahan kita. Kalau memang itu yang akan terjadi , lalu untuk apa melakukan fitnah yang hanya membuat orang lain menderita.tentu Jauh lebih nikmat bisa melakukan sesuatu yang membuat orang lain berbahagia. Salam sukses luar biasa! Andrie Wongso

Posted by tatsuo at 5:37 AM 0 comments Newer Posts Home Subscribe to: Posts (Atom)

Pengunjung
Free Counter
Free Blog Content
Assalamualaikum, Salam Sejahtera. Skrip ini telah berpindah ke tempat baru. Sila layari laman ini untuk mendapatkan kod yang baru. Harap Maklum. PaanMFR, Owner, Skrip Tarikh Hijriah

Get great free widgets at Widgetbox!

Blog Archive

2007 (29) o September (4) Semangat Malam Lailatul Qodhar Hikmah puasa & Kesehatan Mental Marhaban Ya Ramadhan Kerja Sambil Bermain o August (2) APA ITU MERDEKA Jadikanlah mimpi itu nyata o July (4) Kejarlah EQ, Sukses Kau Tangkap! Kekuatan Mencoba

o o

Mau Bagus Atau Jelek, Tergantung Kita Berfokus Pada Kelebihan Diri June (1) Menjadi Orang yang Kreatif May (17) Menyeberangi Sungai Meraih Percaya diri Jadi Bos Antara Mitos dan Fakta Karakteristik Bos "Mentalitas Wirausahawan " Strategi Meraih Kemenangan Memupuk Sikap Tangguh Kemampuan Dalam Penjualan Tujuh Kiat Sukses Dalam Pekerjaan Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri "MENCETAK" PEMIMPIN TUJUH KIAT SUKSES Bekerja tanpa bekerja Menjadi Gembira Selembar Cek BATU RUBY YANG RETAK PEDAGANG DAN NELAYAN February (1) KUMPULKANLAH KEMBALI KAPAS-KAPAS YANG TERSEBAR

Loading...

Other Links
Hamasah Putri Ikhwan Muslim The Blacque Site Wisnu Hafid Free Games Lentera Hati Ammorette Catatan Kecil IQ CD STUDIO

MIMPI YANG NYATA

Ketika bekerja Pikirkanlah Bahwa Kamu Akan Sukses Dengan Apa Yang Kamu Kerjakan Dan Jangan Melihat Sudah Berapa Yang Kamu Hasilkan Tapi Bertanyalah Pada Diri Kamu Apakah Kamu sudah Maksimal Dalam Bekerja <style> .hosting { color:#CCCCCC; font-family:Trebuchet MS; fontweight:bold; font-size:3px; marginbottom:0px; } Your browser does not support inline frames. Click <a href="http://oggix.com">oggix.com</a> for free Tagboard Shoutbox Guestbook. <br/> <h1 class="hosting"><a alt="Free Shoutbox" href="http://oggix.com">Free Shoutbox</a></h1> supported by IDwebhost.sg <a alt="Cheap Singapore Hosting" href="http://idwebhost.sg"><h1 class="hosting">Cheap Singapore Hosting</h1></a> </style> Name : Web URL : Message : by. oggix.com

more smileys

Boleh Diliat

BAQY Creative

Menerima Pesanan : Souvenir, Undangan, Kartu Nama, Pin, Mndali, Plakat dan Maklun Aneka Sablon Jl. Tarajusari No. 199 Rt.01/07 Banjaran-Bandung Tlp. 02291329987 Hp. 081321192314

Tentang Saya
tatsuo moto" Kebanggaanku Bukanlah Apa yang Telah Aku Dapat tapi Apa yang Telah Aku Perbuat View my complete profile

Suatu hari di dalam kelas sebuah sekolah,.. di tengahtengah pelajaran, pak guru memberi sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya : Anak-anak, jika suatu hari kita berjalan-jalan di suatu tempat, di depan kita terbentang sebuah sungai kecil, walaupun tidak telalu lebar tetapi airnya sangat

keruh sehingga tidak diketahui berapa dalam sungai tersebut. Sedangkan satu-satunya jembatan yang ada untuk menyeberangi sungai, tampak di kejauhan berjarak kira-kira setengah kilometer dari tempat kita berdiri. Pertanyaan saya adalah, apa yang akan kalian perbuat untuk menyeberangi sungai tersebut dengan cepat dan selamat? Pikirkan baik-baik, jangan sembarangan menjawab. Jawablah dengan memberi alasan kenapa kalian memilih jalan itu. Tuliskan jawaban kalian di selembar kertas. Kita akan diskusikan setelah ini. Seisi kelas segera ramai, masing-masing anak memberi jawaban yang beragam. Setelah beberapa saat menunggu murid-murid menjawab di kertas, pak guru segera mengumpulkan kertas dan mulailah acara diskusi. Ada sekelompok anak pemberani yang menjawab: kumpulkan tenaga dan keberanian, ambil ancang-ancang dan lompat ke seberang sungai. Ada yang menjawab, kami akan langsung terjun ke sungai dan berenang sampai ke seberang. Kelompok yang lain menjawab : ""Kami akan mencari sebatang tongkat panjang untuk membantu menyeberang dengan tenaga lontaran dari tongkat tersebut"". Dan ada pula yang menjawab : """Saya akan berlari secepatnya ke jembatan dan menyeberangi sungai, walaupun agak lama karena jarak yang cukup jauh, tetapi lari dan menyeberang melalui jembatan adalah yang paling aman """". Setelah mendengar semua jawaban anak-anak, pak guru berkata, Bagus sekali jawaban kalian. Yang menjawab melompat ke seberang, berarti kalian mempunyai semangat berani mencoba. Yang menjawab turun ke air berarti kalian mengutamakan praktek. Yang memakai tongkat berarti kalian pintar memakai unsur dari luar untuk sampai ke tujuan.

Sedangkan yang berlari ke jembatan untuk menyeberang berarti kalian lebih mengutamakan keamanan. Bapak senang kalian memiliki alasan atas jawaban itu. Semua jalan yang kalian tempuh adalah positif dan baik selama kalian tahu tujuan yang hendak dicapai. Asalkan kalian mau berusaha dengan keras, tahu target yang hendak dicapai, tidak akan lari gunung di kejar, pasti tujuan kalian akan tercapai. Pesan bapak, mulai dari sekarang dan sampai kapanpun, Kalian harus lebih rajin belajar dan berusaha menghadapi setiap masalah yang muncul agar berhasil sampai ke tempat tujuan. Jangan melarikan diri dari kesulitan Dalam kenyataan hidup, kita semua sebagai manusia selalu mempunyai masalah atau problem yang harus di hadapi, selama kita tidak melarikan diri dari masalah, dan sadar bahwa semua masalah dan rintangan itu harus diatasi, melalui pola pikir dan cara2 yang positif serta keberanian kita menghadapi semua itu, tentu hasilnya akan maksimal. Hanya dengan action dan belajar, belajar dan action lagi. Manusia baru bisa mencapai pertumbuhan mental yang sehat dan meraih kesuksesan seperti yang di idam idamkan!
Posted by tatsuo at 8:44 AM 0 comments

Wednesday, May 16, 2007


Meraih Percaya diri
Banyak strategi dan taktik yang bisa kita gunakan untuk meraih rasa percaya diri. Diantaranya harus dipraktekan langsung dalam satu sesi latihan. Namun bagi Anda yang tidak sempat latihan, saya tuliskan disini salah satu dari strategi meraih rasa percaya diri dengan mudah dan bisa dilakukan dalam kehidupan Anda sehari-hari.

Pilihlah satu aktivitas dimana Anda merasa kurang percaya diri melakukannya.

Tetapkan tolak ukur keberhasilan dari aktivitas tersebut. Contohnya berbicara saat rapat, Anda bisa menetapkan berbagai tolak ukur seperti berani berbicara, berbicara tanpa gemetar, birbicara tanpa kelu, berani menatap peserta rapat saat bicara, berani menatap bos Anda, dan sebagainya. Tetapkan taget Anda. Saat ini Anda takut untuk berbicara, tagetkanlah untuk berani berbicara meskipun hanya beberapa patah kata. Setelah satu target terpenuhi, tingkatkan target Anda misalnya berbicara tanpa gemetar (jika masih). Terus lakukan sampai Anda bisa mencapai semua keberhasilan yang Anda tetapkan Bersyukur dan buat perayaan, sekecil apapun.

Anda bisa melakukan langkah-langkah yang sama untuk keterampilan lain, misalnya dengan keterampilan tangan. Contohnya kemampuan Anda membuat hal-hal yang sangat detil. Contoh nyatanya ialah ada seorang yang tangannya dianggap tidak terampil. Jangan membuat kerajinan tangan, menancapkan paku ditembok saja tidak bisa. Tetapi setelah melakukan latihan seperti metode di atas, dia bisa membuat miniatur kapal laut yang sangat detil. Rasa percaya dirinya sekarang sudah sangat tinggi. Inti dari strategi ini ialah peningkatan secara terus menerus. Sedikit demi sedikit tetapi jika Anda lakukan secara kontinyu Anda bisa menjadi seseorang yang mahir dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Anda juga bisa mahir berbisnis jika Anda mulai sekarang mulai berbisnis mulai dari kecil terlebih dahulu. Biasakanlah sehingga suatu saat Anda akan mahir berbisnis. Memang teknik ini tidak menghasilkan rasa percaya diri dengan cepat. Tetapi hasil dari strategi ini akan mendalam dan berbekas yang lama. Dalam pelatihan yang saya selenggarakan, saya selalu menggabungkan konsep lambat tetapi membekas dengan konsep cepat. Setelah pelatihan Anda langsung percaya diri dan terus membekas di dalam diri Anda melalui latihan yang saya uraikan di atas. Selamat mencoba. "RAhmat Posted by tatsuo at 12:22 PM 0 comments

Tuesday, May 8, 2007


Jadi Bos Antara Mitos dan Fakta
Apakah semua orang dapat menjadi pemimpin? Benarkah keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi ditentukan oleh siapa leader di perusahaan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut seakan dianggap sebagai pembenaran bahwa pemimpin (leader) adalah orang yang paling berperan dalam menentukan hidup atau mati suatu perusahaan, organisasi atau bahkan negara. Namun sejauhmanakah pertanyaan atau mitos tersebut dapat dijawab, Robert Goffee dan Gareth Jones dalam Harvard Business Review, mengungkapkan ada 4 mitos yang berhubungan dengan pertanyaan tersebut. 4 mitos tersebut adalah:

1.

Semua orang mau menjadi pemimpin


Tidak benar. Banyak eksekutif tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dirinya sendiri atau faktor-faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Individu juga harus memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin, dan banyak pegawai yang memiliki talenta sebagai pemimpin menolak tanggungjawab tersebut. Sebagian lagi lebih memilih untuk mengabdikan diri pada kehidupan-kehidupan pribadi daripada pekerjaan. Dengan kata lain, banyak orang menganggap bahwa banyak kehidupan lain selain dunia kerja, dan bekerja adalah suatu yang lebih menyenangkan daripada menjadi boss

2.

Orang yang memiliki posisi tinggi pasti pemimpin


Tidak harus. Salah satu konsep yang seringkali salah adalah bahwa orang yang duduk di posisi-posisi tinggi dalam suatu organisasi adalah pemimpin. Pada kenyataannya banyak pemimpin yang duduk di posisi tinggi tidak memiliki kualitas yang pantas untuk posisi tersebut. Pemimpin yang sesungguhnya dapat saja ditemui di semua bagian organisasi, karena secara sederhana pemimpin adalah orang yang memiliki pengikut, dan hal tersebut tidak banyak pengaruhnya terhadap tingkatan jabatan dalam organisasi.

Pemimpin menentukan keberhasilan organisasi mencapai tujuan


3.
Tidak selalu. Jika hasil selalu merupakan masalah utama dalam kepemimpinan, mencari pemimpin mungkin akan menjadi lebih mudah. Pada kenyataannya dunia bisnis akan dapat berjalan dengan baik dan lancar jika terdapat manajemen yang kompeten daripada kepemimpinan yang baik. Pada umumnya hasil adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu yang tidak pendek.

4.

Pemimpin adalah pembimbing yang handal


Jarang. Pemikiran tersebut diatas mengimplikasikan bahwa seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi anak buahnya dan sekaligus dapat mengajarkan ketrampilankerampilan teknis bagi para anak buahnya. Pemimpin yang baik mungkin saja dapat berperan sebagai pembimbing yang handal, tetapi hal tersebut sangat jarang dilakukannya.

(Dari e-psikologi.com) Posted by tatsuo at 9:33 AM 0 comments

Karakteristik Bos

Setiap orang mengakui bahwa untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan visi dan wawasan yang luas, energik, otoritas dan memiliki langkah-langkah strategis dalam mengarahkan perusahaan. Tetapi selain hal-hal tersebut para pemimpin seringkali memperlihatkan beberapa karakteristik yang membuat mereka berbeda dari pekerja biasa. Beberapa karakter tersebut, seperti yang ditulis dalam majalah Harvard Business Review, adalah : 1. Mau mengakui dan menunjukkan kekurangannya Dengan mau mengakui dan menunjukkan kekurangannya pemimpin menampilkan diri apa adanya. Hal ini akan menunjukkan bahwa dia bukanlah manusia yang sempurna dan oleh karena itu ia membutuhkan bantuan dari para bawahannya. Namun demikian sang eksekutif harus berhati-hati dalam mengakui dan menunjukkan kekurangannya. Dia harus pandai memilih kekurangan yang mana yang boleh ditampilkan dan mana yang tidak boleh sehubungan dengan peran professionalnya. Kiatnya adalah jangan pernah mengekpose kelemahan yang akan berakibat fatal terhadap pekerjaan dan jangan pernah berpura-pura 2. Mampu berperan sebagai sensor Para pemimpin sejati sangat mengandalkan insting mereka untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan suatu tindakan dan bagaimana mengukur atau mengevaluasi tindakan tersebut. Dapat dikatakan bahwa mereka berperan sebagai "sensor" yang sangat baik, karena dengan cara demikian mereka dapat mengumpulkan dan menginterpretasi data dan informasi penting sebelum membuat keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Kemampuan mengumpulkan dan mnegintepretasikan

data membantu mereka dalam hal menentukan kapan dan bagaimana harus bertindak dalam suatu situasi tertentu.
3. Berempati Pemimpin sejati tidak membutuhan pelatihan untuk meyakinkan bahwa ia peduli dan penuh perhatian terhadap bawahannya. Ia mampu berempati terhadap bawahannya. Dia juga memberikan perhatian penuh terhadap pekerjaan yang dilakukan para bawahannya. Ia mungkin tidak berkomunikasi secara otentik, dimana hal tersebut merupakan prasyarat bagi seorang pemimpin, namun ia akan menunjukkan bahwa dia tidak sedang memainkan peran sebagai pemimpin tetapi lebih kepada ketulusan dan panggilan hati nuraninya. Hal ini seringkali berdampak positif sebab dia tidak akan memperoleh komitmen dari bawahannya jika perhatian yang diberikan semata-mata karena kewajiban dari tugas jabatan 4. Berani tampil beda

Karakter lain dari pemimpin adalah keunikan atau ciri khas yang dimilikinya. Pemimpin yang sukses secara sengaja menggunakan keunikannya untuk menjaga

"social distance" dengan bawahannya. Bahkan ketika ia tampak begitu dekan dengan para bawahannya, ia tetap memperlihatkan bahwa dirinya berbeda. Hal ini penting bagi pemimpin untuk memudahkannya dalam memotivasi bawahan untuk bekerja secara lebih baik. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pemimpin tidak boleh membuat perbedaan yang sangat mencolok dengan bawahannya. Hal ini dapat membuat dia kehilangan kontak dengan bawahannya dan jika sampai hal ini terjadi maka akan berdampak sangat fatal. (Dari e-psikologi.com) Posted by tatsuo at 9:27 AM 0 comments

"Mentalitas Wirausahawan "


Oleh : Lili. H. Sutiono Selama tahun 2002 ini, kondisi negara kita di berbagai bidang tidak menunjukkan perubahan berarti. Kebijakan pemerintah masih simpang siur, hukum semakin tidak jelas, dan kondisi sosial kian tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan kearah yang lebih baik. PHK tetap berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan usahanya dan para investor asing sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan usahanya ke negara lain yang lebih menjanjikan. Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif tidak bisa begitu saja menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan tetap mesti dicari untuk menutupi biaya hidup yang kian mahal. Berbagai ide bisnis bermunculan dan di diskusikan dalam berbagai pertemuan baik formal maupun informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan mimpi yang indah tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang tinggi. Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu ketika dihadapkan pada suatu krisis yang berkepanjangan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Ralph Stacey (1997) dalam tulisannya berjudul "Excitement and Tension at the Edge of Chaos" yang mengatakan bahwa kreativitas cenderung meningkat pada saat situasi semakin parah, atau sering disebut dengan istilah populernya "kreatif karena kepepet". Jika asumsi Stacey ini benar, sangat mungkin mimpi-mimpi indah itu sudah ada di benak banyak sekali penduduk Indonesia yang secara kreatif dan positif menginginkan perubahan. Masalahnya sekarang, bagaimanakah mewujudkan jutaan mimpi indah itu menjadi kenyataan? Apa saja faktor-faktor psikologis yang harus dimiliki sang wirausaha sehingga dapat mewujudkan mimpi indahnya tersebut? Artikel ini ditulis dengan harapan dapat inspirasi bagi para pemilik mimpi indah supaya mereka bisa mempersiapkan diri dalam usaha mereka membuat mimpi itu menjadi kenyataan

Beberapa Alternatif 1. Menjadi wirausahawan mandiri


Untuk menjadi seorang wirausahawan mandiri, berbagai jenis modal mesti dimiliki. Ada 3 jenis modal utama yang menjadi syarat: (1) sumber daya internal yang merupakan bagian dari pribadi calon wirausahawan misalnya kepintaran, ketrampilan, kemampuan menganalisa dan menghitung risiko, keberanian atau visi jauh ke depan. (2) sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, social network dan jalur demand/supply, dan lain sebagainya. (3) faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3 sumber daya ini ia

miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai wirausahawan mandiri boleh mulai dipertimbangkan 2. Mencari mitra dengan mimpi serupa. Jika 1 atau 2 jenis sumber daya tidak dimiliki, seorang calon wirausahawan bisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-mimpi itu jadi kenyataan. Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan modal/sumber daya di antara mereka. Umumnya kerabat dan teman dekatlah yang dijadikan prospective partner yang utama sebelum mempertimbangkan pihak lainnya, seperti beberapa jenis institusi finansial diantaranya bank. Pilihan jenis mitra memiliki resiko tersendiri. Resiko terbesar yang harus dihadapi ketika berpartner dengan teman dekat adalah dipertaruhkannya persahabatan demi bisnis. Tidak sedikit keputusan bisnis mesti dibuat dengan profesionalisme tinggi dan menyebabkan persahabatan menjadi retak atau bahkan rusak. Jenis mitra bisnis lainnya adalah anggota keluarga; risiko yang dihadapi tidak banyak berbeda dengan teman dekat. Namun, bukan berarti bermitra dengan mereka tidak dapat dilakukan. Satu hal yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat dihindarkan, maka sudah terbayang bagaimana cara menyelesaikannya sejak dini sebelum merusak bisnis itu sendiri. Mitra bisnis lain yang lebih netral adalah bank atau institusi keuangan lainnya terutama jika modal menjadi masalah utama. Pinjaman pada bank dinilai lebih aman karena bank bisa membantu kita melihat secara makro apakah bisnis kita itu akan mengalami hambatan. Bank yang baik wajib melakukan inspeksi dan memeriksa studi kelayakan (feasibility study) yang kita ajukan. Penolakan dari bank dengan alasan tidak feasible bisa merupakan feedback yang baik, apalagi jika kita bisa mendiskusikan dengan bagian kredit bank mengenai elemen apa saja yang dinilai tidak feasible. Bank juga bisa membantu kita untuk memantau kegiatan usaha setiap tahun dan jika memang ada kesulitan di dalam perusahaan, bank akan mempertimbangkan untuk tidak meneruskan pinjamannya. Ini merupakan warning dan kontrol yang bisa menyadarkan kita untuk segera berbenah. Wirausahawan yang memaksakan bank untuk memberi pinjaman tanpa studi kelayakan yang obyektif dan benar akhirnya sering mengalami masalah yang lebih parah. Agunan (jaminan) disita, perusahaan tidak jalan, dan hilanglah harapan untuk membuat mimpi indah menjadi kenyataan. Kejadian seperti ini sudah sangat sering terjadi, dalam skala kecil maupun skala nasional. Pinjaman seringkali melanggar perhitungan normal yang semestinya diterapkan oleh bank sehingga ketika situasi ekonomi tidak mendukung, sendi perekonomian mikro dan makro pun turut terbawa jatuh.

3. Menjual mimpi itu kepada wirausawahan lain (pemilik modal)


Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu kepada pemilik modal. Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa di lakukan antara si pemilik modal dan penjual ide. Bisa saja pemilik modal yang memodali dan penjual ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya menjual idenya dan tidak lagi terlibat dalam usaha itu. Jalan ini biasanya diambil sesudah cara lainnya tidak lagi memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang sangat layak diperhitungkan. Ketiga cara di atas selayaknya dipikirkan sebelum seseorang mengambil keputusan untuk menjadi wirausahawan. Tanpa pemikiran mendalam, pengalaman pahit akan menjadi makanan kita. Banyak usaha yang akhirnya gulung tikar sebelum berkembang. Contohnya, pada tahun 1998, penduduk Jakarta tentu masih ingat akan trend kafe tenda sebagai reaksi atas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang saat itu banyak terjadi. Tiba-tiba saja banyak mantan karyawan

perusahaan beralih profesi menjadi wirausahawan. Bahkan usaha tersebut ramai-ramai diikuti oleh pula oleh para selebritis. Trend ini tidak mampu bertahan lama. Banyak usaha dadakan ini terpaksa gulung tikar. Entah kemana para wirausahawan baru kita ini akhirnya menggantungkan nasibnya sekarang.

Mentalitas Wirausahawan: Mitos atau Realita?


Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan yang sukses memang diperlukan berbagai faktor pendukung. Selain modal (sumber daya seperti tersebut di atas), masih ada faktor lain yang merupakan syarat untuk keberhasilan seorang wirausahawan. Banyak yang mengatakan mental atau bakat; dalam bahasa umum bakat dagang, merupakan salah satu diantara faktor tersebut. Meskipun belum banyak penelitian ilmiah mengenai mental atau kepribadian wirausahawan, namun ada beberapa fakta maupun asumsi yang bisa menerangkan bahwa memang ada perbedaan karakter antara wirausahawan dengan non-wirausahawan. Bisa saja perbedaan itu tumbuh karena kebiasaan atau pengaruh lingkungan sehingga menjadi karakter yang menetap dalam kepribadian seseorang Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih bisa diterima sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memiliki in-born entrepreneurship trait. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa bakat dagang yang dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini disosialisasikan dan dikondisikan secara konstan kepada individu atau kelompok tertentu sehingga menjadi ciri karakter yang kuat dan mengakar di dalam mereka. Sebagian dari kebiasaan itu adalah: menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar mengelola sumber daya (planning, organizing, directing, controlling) bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya kebiasaan jatuh-bangun sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

Selain faktor kebiasaan di atas, masih banyak faktor lain yang turut menentukan apakah seseorang bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Beberapa di antaranya adalah: 1. Kreatif dan Inovatif Seorang wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari nonwirausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi demand. Contohnya: Menjelang tahun 2000, ada sekelompok orang yang menjadi kaya raya karena mereka berhasil menjual ide the millenium bug. Puluhan juta dollar bergulir di industri komputer dan teknologi hanya karena ide ini. Software baru, jasa konsultasi teknologi komputer bahkan Hollywood pun berhasil membuat ide ini menjadi industri hiburan yang menghasilkan puluhan juta dollar. Film The Entrapment adalah salah satu hasilnya. Contoh lainnya yang sederhana adalah pengemasan air minum steril kedalam botol sehingga air bisa diminum langsung tanpa dimasak. Banyak sekali contoh lain yang menunjukkan bahwa kreatifitas dan inovasi adalah salah satu faktor yang bisa membawa seseorang menjadi wirausahawan sukses. Perlu diingat bahwa kreatifitas dan inovasi bukan merupakan satu-satunya faktor penentu karena artispun harus memiliki kedua faktor ini sebagai penentu kesuksesannya.

2. Confident, Tegar dan Ulet

Wirausahawan yang berhasil umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tegar dan sangat ulet. Ia tidak mudah putus asa, bahkan mungkin tidak pernah putus asa. Masalah akan dihadapinya dan bukan dihindari. Jika ia membuat salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan. Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupun bagi orang lain, jalan keluar sudah buntu. Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah luntur; ada saja yang membuatnya bisa berpikir positif demi keuntungan yang dikejarnya. Kualitas kepribadian seperti ini tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Keuletan, ketegaran dan rasa percaya diri tumbuh sejak dini (usia balita) dan sudah menjadi karakter atau dasar kepribadiannya. Sulit (bukan tidak mungkin) bagi seorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimulai sejak masa balita.

3. Pekerja Keras
Waktu kerja bagi seorang wirausahawan tidak ditentukan oleh jam kerja. Saat ia sadar dari bangun tidurnya, pikirannya sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnyapun ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa tidak produktif atau merasa kehilangan kesempatan.

4. Pola Pikir Multi-tasking


Seorang wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif/dimensi yang berlainan pada satu waktu (multi-dimensional information processing capacity). Bahkan ia juga mampu melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal sekaligus). Kemampuan inilah yang membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi-tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif 5. Mampu Menahan Nafsu untuk Cepat Menjadi Kaya Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan sangat berhati-hati dalam menggunakan uangnya terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkannya secara serius sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang ada akan diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuntungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi dan perusahaan harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, jika ia memiliki keuntungan 10, hanya sepersekian yang digunakan untuk keperluan pribadinya. Sebagian besar disimpannya untuk digunakan bagi kemajuan usahanya atau untuk tabungan jika ia terpaksa mengalami kerugian Wirausahawan yang bijak juga mengerti bahwa membangun sebuah perusahaan yang kokoh dan mapan memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan tidak jarang belasan atau puluhan tahun. Seorang wirausahawan yang memulai usahanya dari skala yang kecil hingga menjadi besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai sebuah kemewahan. Jika tabungannya tidak cukup untuk membeli kemewahan itu, dia akan menahan diri sampai tabungannya jauh berlebih. Ia juga menghargai keuntungan yang sedikit demi sedikit dikumpulkannya. Keuntungan itu diinvestasikannya ke dalam usaha lainnya sehingga lama-kelamaan hartanya bertambah banyak. Dalam hal ini memang ada benarnya pepatah yang mengatakan: hemat pangkal kaya. Sebaliknya, wirausahawan yang tidak bijak seringkali tidak dapat menahan nafsu konsumtif. Keuntungan dihabiskan untuk berbagai jenis kemewahan dan hal yang tidak produktif sehingga

tidak ada lagi tabungan untuk perluasan perusahaan atau untuk bertahan pada masa sulit. Perusahaanpun tidak lama bertahan 6. Berani Mengambil Resiko Seorang wirausahawan berani mengambil risiko. Semakin besar risiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan karena jumlah pemain semakin sedikit. Tentunya, risiko-risiko ini sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu. (Lihat artikel: RisikoRisiko Pengembangan Bisnis) 7. Faktor Lainnya Masih banyak lagi faktor yang belum terungkap dalam artikel ini. Saya berharap para pembaca yang memiliki pengalaman lain mau membagikan pengalamannya agar dapat menjadi inspirasi bagi calon-calon wirausahawan baru. Negara kita memang sedang membutuhkan wirausahawan baru untuk membangun kembali ekonomi yang morat-marit ini. Bagi mereka yang sudah memiliki ide dan mimpi indah, cobalah mulai berhitung. Siapa tahu anda sudah memiliki banyak faktor yang disebutkan di atas dan anda tinggal mengatakan pada diri anda:Just try it. Bagi anda yang merasa bahwa dunia wirausaha bukan dunia anda, jangan kecil hati.sebab anda masih bebas bermimpi. Selain mimpi itu gratis, segala sesuatu yang baru selalu dimulai dari mimpi indah. Selamat bermimpi. (jp) (Dari e-

psikologi.com) Posted by tatsuo at 8:11 AM 0 comments

Strategi Meraih Kemenangan


pakah Anda selalu menganggap diri sendiri sebagai seorang pecundang? Cara mengatasinya, belajarlah menjadi pemenang seperti impian Anda. Jika Anda punya kekuatan untuk menang, Anda dapat mencapai karir dan mimpi-mimpi Anda selama ini. Berikut tipsnya: 1. Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri. Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berujar, Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran. Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang. 2. Yakinlah pada diri Anda. Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuan dalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya. 3. Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia.

Jika Anda adalah orang yang senang berada ditengah orang banyak sementara Anda bekerja disebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda. 4. Evaluasi talenta Anda dengan jujur. Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi. 5. Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda. Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma saya ini orang malang jika tidak berhasil mencapai sukses. 6. Ikuti teknik visualisasi cepat ini: gambarkan diri Anda tengan berlari dengan tim sepak bola. Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan. 7. Kekuatan untuk menang adalah ditangan Anda. Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Posted by tatsuo at 8:08 AM 0 comments

Monday, May 7, 2007


Memupuk Sikap Tangguh
Kita akan salut kepada seorang ibu yang mati-matian mengurus anaknya di tengah kesulitan ekonomi yang menghimpit. Kita akan salut kepada pasukan yang berani mati di medan perang, walau musuh yang dihadapi jumlahnya jauh lebih banyak. Kita akan salut kepada seorang pemimpin yang jujur, sederhana dan berjuang siang malam demi kebaikan orang-orang yang dipimpinnya. Intinya, kita akan salut kepada mereka yang memiliki ketangguhan dalam hidup. Pertanyaannya, apakah kita termasuk manusia tangguh atau rapuh? Di balik manusia tangguh, biasanya ada banyak manusia rapuh. Dihadapkan pada masalah sepele saja mereka goyah. Lihatlah, ada yang hanya putus cinta, ia bunuh diri. Atau hanya karena tidak disapa tetangga, ia panas dingin dan sakit hati. Maka, mulai sekarang kita harus memiliki keberanian untuk mengevaluasi diri. Apakah kita itu bermental tangguh atau sebaliknya? Kalau sudah mengenal diri, kita harus memiliki program untuk membangun ketangguhan diri.

Saya pernah melihat kontes ketahanan fisik di televisi, yaitu untuk memilih manusia terkuat di dunia dari segi fisik. Mereka harus berlari puluhan kilometer, berenang, mengayuh sepeda, mengarungi kubangan lumpur, dan lainnya. Dalam lomba tersebut, terlihat ada orang yang semangatnya kuat, tapi fisiknya lemah. Ada yang semangatnya lemah, tapi fisiknya kuat. Ada yang fisik dan semangatnya lemah. Tapi ada pula yang semangat dan fisiknya sama-sama kuat. Mereka inilah yang akhirnya keluar sebagai pemenang. Ternyata, ketangguhan akan terlihat saat seseorang mengarungi medan ujian. Semakin berat medan ujian, semakin terlihat pula ketangguhannya. Hidup hakikatnya adalah medan kesulitan sekaligus medan ujian. Separuh hidup kita adalah medan ujian yang berat. Yang akan keluar sebagai pemenang hanyalah mereka yang tangguh, yang mampu melewati setiap kesulitan dengan baik. Dalam Al-Quran, Allah berjanji akan membahagiakan orang-orang sabar dan tangguh mengarungi hidup. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu mereka yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada-Nya kami akan kembali (QS Al Baqarah [2]: 155-156). Ciri manusia tangguh Ketangguhan hakiki tidak dilihat dari fisiknya (walau ini penting), tapi dilihat dari keimanannya. Manusia paling tangguh adalah manusia yang paling takwa dan kuat imannya. Boleh jadi tubuh kita lemah, rapuh, bahkan lumpuh, tapi kalau ia memiliki ketangguhan iman, maka kelemahan fisik akan tertutupi. Orang yang kuat iman, salah satu cirinya adalah tangguh menghadapi cobaan hidup. Kesulitan apapun yang menderanya, tidak sedikit pun ia berpaling dari Allah, malah semakin dekat. Ada lima prinsip yang senantiasa dipegangnya. Pertama, sadar bahwa kesulitan adalah episode yang harus dijalani. Sehingga ia akan menghadapinya sepenuh hati; tidak ada kamus mundur atau menghindar. Kedua, yakin bahwa setiap kesulitan sudah tepat ukurannya bagi setiap orang. Ketiga, yakin bahwa ada banyak hikmah di balik kesulitan. Keempat, yakin bahwa setiap ujian pasti ada ujungnya. Kelima, yakin bahwa setiap kesulitan yang disikapi dengan cara terbaik akan mengangkat derajatnya di hadapan Allah. Ada sesuatu yang besar di balik kesulitan yang menghadang. Semakin berat ujian, semakin luar biasa pula ganjaran yang akan diterima. Sesulit apapun keadaan kita, pilihan terbaik hanya satu: Kita harus menjadi manusia tangguh. Jangan putus asa atau menyerah. Bergeraklah terus karena segala sesuatu ada ujungnya. Kesulitan tidak mungkin akan terus mendera kita. Bukankah di balik setiap kesulitan ada dua kemudahan? ( KH Abdullah Gymnastiar )

Posted by tatsuo at 2:07 PM 0 comments

Kemampuan Dalam Penjualan


Walaupun sedikit, kata Brian Tracy, pengarang buku Be a Sales Superstar, meningkatkan kemampuan menjual dapat berarti peningkatan besar dalam penjualan. Berikut ini tipsnya: 1. Posisikan diri sebagai seorang profesional. Para tenaga penjual profesional memosisikan diri sebagai profesional sejati. 2. Selalu siap menghadapi pekerjaan. Telaah sang konsumen, kompetitor, dan aktivitas mereka dengan cara mencari data di internet, surat kabar, dan sumber lain.

3. Kendalikan secara obyektif pertanyaan seputar perusahaan atau penawaran Anda. Anda boleh menghadapi ini dengan mengantisipasi isu yang bakal mencuat dan mengembangkan jawaban jitu. 4. Ketika konsumen terdengar ragu, Anda harus mendengar dan menjawab segala pertanyaan yang muncul. Atau Anda juga dapat menawarkan penjelasan lebih lanjut. 5. Begitu Anda usai memberi presentasi dan menjawab seluruh pertanyaan terbuka, Anda harus tahu cara 'menutup' penjualan. Tracy menawarkan tiga tipe pernyataan penutup: bersifat mengundang, secara langsung, dan otoritatif. neh/berbagai sumber ()

Posted by tatsuo at 1:53 PM 0 comments

Tujuh Kiat Sukses Dalam Pekerjaan

Tujuh Kiat Sukses


Agar berhasil dalam bidang pekerjaan yang Anda pilih, ada tujuh aturan penting yang patut diikuti. 1. Aturan pertama untuk sukses adalah mengetahui apa makna sukses bagi Anda. Definisikan ini dalam kata-kata Anda sendiri dan tuliskan agar Anda tidak lupa. Boleh saja Anda mengubah definisi ini di masa mendatang seiring dengan meningkatnya keberhasilan. 2. Setelah mengetahui definisi sukses, apa yang Anda perlukan untuk mewujudkan ini dalam hidup Anda? Buatlah daftar langkah yang Anda butuhkan. 3. Senangilah pekerjaan Anda sekarang meskipun ini bukan karir impian Anda. Terimalah posisi Anda. Mengeluh soal pekerjaan tidak akan membuat Anda maju. 4. Buatlah karir Anda berguna untuk yang lain. Ini agar dapat mendorong Anda menuju sukses dalam profesi yang Anda pilih. 5. Uang seharusnya tidak menjadi fokus utama dalam perkembangan karier. Pertama dan yang terpenting adalah pekerjaan Anda harus membawa kebahagiaan. 6. Anda tidak perlu bertahan dalam pekerjaan yang tidak Anda sukai. Tetapi, pastikan dulu kondisi keuangan sebelum meninggalkan posisi saat ini. 7. Tetaplah bersikap tegas dalam mencapai karir yang Anda inginkan. Dengan terlalu cepat menyerah, mungkin saja Anda tidak akan pernah tahu apa yang telah menghambat jalan Anda.

Posted by tatsuo at 1:44 PM 0 comments

Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri


Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih

spesialisasi yang paling terkenal. Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan. Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya. Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih. Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya. Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri. Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi. Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja. Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapanungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!" Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali. Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin. Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.

Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama? Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita. Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut. Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orangorang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita. Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif. Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri. Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Wallahu a`lam.n deny riana/mqp ()

Posted by tatsuo at 1:37 PM 0 comments

"MENCETAK" PEMIMPIN
Suatu hari Raja Ts'ao yang memerintah abad ke-3, mengirim putranya, Pangeran T'ai ke kuil Guru Besar Pan Ku. T'ai akan dididik menjadi raja menggantikan ayahnya. Anehnya, ketika sampai di kuil, Pan Ku justru mengirim T'ai masuk ke hutan sendirian. Setelah satu tahun putra mahkota kembali ke kuil. Guru bertanya kepada T'ai, suara apa saja yang sudah didengarnya selama di hutan. "Guru," jawab pangeran, "saya dapat mendengar kokok ayam jantan, jangkrik mengerik, lebah mendengung, dan burung berkicau." Begitu Pangeran T'ai selesai menjelaskan pengalamannya, Guru Pan Ku memerintahkannya kembali ke hutan untuk memperhatikan suara apa lagi yang bisa didengar. T'ai bingung dengan perintah Sang Guru. Bukankah ia telah mendengarkan setiap suara yang ada?

Empat hari empat malam T'ai berada di hutan, tetapi tidak mendengar suara lain dari yang selam ini sudah didengarnya. Pada suatu pagi, ketika sedang bersila di bawah pohon, sayup-sayup T'ai mendengar suara yang berbeda dengan sebelumnya. Semakin lama, suara itu semakin jelas. Saat itu T'ai mengalami pencerahan batin. "Pasti inilah suara-suara yang dimaksudkan sang Guru," pikirnya. Akhirnya pangeran kembali ke kuil melaporkan temuannya. "Guru", ujarnya, "ketika membuka telinga dan hati lebar-lebar, saya dapat mendengar hal-hal yang tak terdengar semisal suara bunga merekah, suara matahari yang memanaskan bumi, dan suara rumput meminum embun pagi." Guru manggut-manggut mengiyakan. "Mendengar sesuatu yang tak terdengar, penting sebagai pelajaran wajib untuk menjadi pemimpin yang baik. Karena baru setelah mampu mendengar suara hati rakyat, mendengar perasaan yang tidak mereka ekspresikan, kesakitan yang tidak diungkapkan, keluhan yang tidak diucapkan, seorang pemimpin akan memahami apa yang salah dan bisa memenuhi kebutuhan sebenarnya warga negaranya". (Parable of leadership/Djs)

Posted by tatsuo at 1:34 PM 0 comments

TUJUH KIAT SUKSES


Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal. Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses: 1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses. 2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka. 3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf. 4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka. 6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu. 7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses. Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka. (WWM/William J. Bond/Gde)

Posted by tatsuo at 1:30 PM 0 comments

Bekerja tanpa bekerja


Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur Bekerja tanpa bekerja Marilah kita dari hari ke hari menimati bekerja tanpa bekerja, yaitu kita tetap saja bekerja keras dalam menghadapi hidup dan menghidupi keluarga, namun jadilah penikmat bekerja tanpa harus bekerja. Bagaimana caranya, bekerjalah dengan target yang sangat tinggi, namun bermain-mainlah dalam mencapai target tersebut. Bermain-main disini, bukan berarti bekerja tidak serius, namun menikmati pekerjaan dengan kegembiraan dengan penuh permainan. Kalau temen-temen bekerja di kantor sebagai karyawan, maka mintalah izin agar bisa membawa foto keluarga, membawa boneka, atau apa saja yang bisa menyemangati kehidupan kerja dan kehidupan keluarga. Bagi temen-temen yang bekerjanya di rumah, maka ciptakan suasana rumah penuh riang, jangan terjebak pada tempat bekerja pada ruangan tertentu. Kalau perlu, bawa laptop ke dapur, bisa sambil render data, juga menghidupan pengering mesin cuci, atau apa saja yang membuat kita semakin produktif walaupun selama duapuluh empat jam perhari tetap berada di rumah. Bahkan, sering-seringlah menemui teman bisnis atau membangun jejaring bisnis, jangan terlalu formal, bisa di mall, bisa diperempatan jalan tertentu, bisa di toko

buku atau tempat mana saja yang positif dan memungkinkan untuk membangun jejaring bisnis. Kalau perlu, jangan terjebak meja-meja kerja, sebab itu akan menghalangi terobosanterobosan pemikiran kita. Kalau pikiran kreatif kita terlalu banyak gangguan sekat-sekat tempat kerja misalnya meja kerja, tempat kerja, atau apa saja, nanti ide kreatif kita akan menjadi tersumbat. Ingat, kita bukan kuda, yang kemana-mana memakai kacamata kuda, agar melihatnya lurus ke depan. Kita, adalah manusia kreatif, kanan kiri banyak peluang, maka jangan sampai peluang itu terlepas begitu saja, hanya gara-gara berkacamata kuda, yaitu tidak pernah melihat peluang alternatif. Sahabat Hidup memang harus bekerja keras yang cerdas, namun jadilah pekerja keras yang cerdas tanpa harus kehilangan kegembiraan hidup. Sebab, hidup ini indah, maka nikmati pekerjaan sebagai bagaian dari kehidupan yang indah. Berani hadapi tantangan bekerja tanpa bekerja !!! Bagaimana pendapat sahabat ??? Posted by tatsuo at 1:25 PM 0 comments

Menjadi Gembira
Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur
Banyak cara untuk menjadi gembira dan rilek, setelah seharian bekerja keras mengelola bisnis atau mengelola pemerintahan. Namun, berkeinginan untuk menjadi gembira, ada yang betul-betul menjadi gembira karena caranya benar dan menggembirakan sekaligus menyehatkan. Namun banyak juga diantara kita yang ingin menjadi gembira dengan cara yang tidak benar dan tidak menyehatkan. Salah satu contoh kasus ingin menjadi gembira dan tidak menyehatkan diri maupun masyarakat adalah menyimpan ineks, heroin, dan sahbu-sabu, seperti yang dilakukan oleh salah satu perwira polisi yang menjabat sebagai Kapolsek dan ini juga banyak dilakukan oleh para artis, pengusaha, dan juga para remaja. Namun, ada juga beberapa kasus positif, yaitu ingin menjadi gembira dan menyehatkan diri maupun masyarakat dengan cara menyimpan sepeda di kantornya, sehingga bisa bike to work atau beberapa aktivitas menyehatkan lainnya. Ketika teman saya yang bernama Bapak. Soni, salah satu mantan atlit sepeda dan sekarang agen sepeda terkenal di Bandung berkunjung ke Purwakarta, beliau sempat mampir ke Kapolres Purwakarta kalau tidak salah bernama AKBP Sofyan Syarif, ada satu hal yang sangat mengejutkan adalah ketika diterima di kantornya, disebelah meja kerja ada dua sepeda yang setia

menemani. Beliau sangat senang bersepeda, dan selalu mengajak banyak anggotanya untuk bersepeda agar menjadi sehat. Begitu juga kalau sahabat pernah ke Malang, disana juga ada Kapolres yang juga gemar bersepeda, bahkan ketika di Cikole bulan lalu diadakan lomba sepeda Down Hills, beliau juga mencoba mengikutinya sebagai peserta. Kalau sahabat pernah main ke Jawa Timur dan main ke Kab. Tulung Agung, seorang Bupati yang juga punya hobi bersepeda dan bahkan sering mengumpulkan masyarakat Tulu Agung dan sekitarnya untuk mengikuti Gatering sepeda. Sahabat Jadi, banyak jalan untuk melepaskan rasa penat dalam hidup ini agar menjadi gembira, yaitu bisa dengan cara gembira yang tidak menyehatkan, bisa juga menjadi gembira dengan cara menyehatkan. Maaf, sahabat tulisan ini tidak bisa diperpanjang, sebab saya harus segera mengepak sepeda untuk di bawa ke Padang nanti sore Kamis 3 Mei 2007, selama tiga hari kami padat acara, agar tidak penat dan tetap gembira, disela-sela kesibukan itu akan bersepeda keliling padang. Semoga menjadi sehat dan mendapat peluang bisnis baru. Berani menghadapi tantangan untuk menjadi gembira dengan cara menyehatkan? Bagaimana pendapat sahabat?

Posted by tatsuo at 9:46 AM 0 comments

Selembar Cek
Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif. Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguhsungguh akan membeli mobil impian mereka. Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudahmudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor. Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah

senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya. Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada putranya. Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya. Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya. Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai hadiahmu . Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin". Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua. Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan. Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang tua. Demikian dari saya. Salam sukses luar biasa!!!! Andrie Wongso

Posted by tatsuo at 9:40 AM 0 comments

BATU RUBY YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu ruby yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu ruby itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut. Mohon ampun Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula. Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan. Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap. Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu ruby kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya.

Baiklah, niat baikmu aku kabulkan, kata baginda sambil memberikan batu
tersebut. Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu ruby retak ini menjadi lebih indah. Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu ruby itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok. Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata ruby yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah. Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia. Netter yang luar biasa, Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain. TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI

BATU RUBY YANG RETAK


Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada

sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai! Salam sukses luar biasa! Andrie Wongso

Posted by tatsuo at 9:35 AM 0 comments

PEDAGANG DAN NELAYAN


Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa, "Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab, "Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami". Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?" Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan. "Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui. "Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan. "Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya". Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyakbanyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya. Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau". "Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan. "Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing". "Lho, bukankan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.

Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya. Netter yang berbahagia, Pepatah mengatakan, jangan mengukur baju dengan badan orang lain. Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya. Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia. Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini.

Posted by tatsuo at 8:08 AM 0 comments June 2007 February 2007 Home Subscribe to: Posts (Atom)

Anda mungkin juga menyukai