malihan, dan batuan sedimen Tersier yang relatif bersifat kedap air seperti di daerah Gorontalo dan Sulawesi Tengah, serta di daerah puncak gunungapi kerucut. Di daerah gunungapi kerucut, produktivitas akuifer semakin meninggi ke arah daerah kaki gunungapi. Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas terutama dijumpai di daerah dataran pantai dan sungai. Di tempat lain, akuifer produktif juga dijumpai di derah sekitar Kota Manado, Kotamubagu, dan Dumoga. Sebaran Cekungan Air Tanah Di wilayah Sulawesi I dengan luas sekitar 84.308 km2 telah diidentifikasi adanya 40 cekungan air tanah potensial yang menempati sekitar 28.487 km2 atau sekitar 34% dari total luas wilayah tersebut. Persentase tersebut mencerminkan luas wilayah yang djumpai akuifer utama (Tabel 1). Kuantitas air tanah bebas di seluruh cekungan terhitung sekitar 11.040 juta m3/tahun sedangkan air tanah tertekan mencapai sekitar 674 juta m3/tahun. Empat cekungan air tanah di wilayah tersebut yakni CAT Batulempe, CAT Tomori, CAT Wasopote, dan CAT Sampaga sebagian dari masing-masing menempati wilayah Sulawesi bagian selatan (Sulawesi II). Satu cekungan, yaitu CAT Pinogu, berada lintas batas provinsi (Prov. Sulawesi Utara dan Prov. Gorontalo), 15 cekungan berada lintas batas kabupaten/kota, kabupaten/kota. Pengelolaan cekungan air tanah yang berada lintas batas tersebut perlu dilakukan melalui kerjasama antar daerah yang tercakup dalam cekungan air tanah yang bersangkutan terutama meliputi kegiatan inventarisasi potensi, perencanaan pendayagunaan, sedangkan sisanya masing-masing berada dalam satu wilayah
peruntukkan pemanfaatan, pengendalian, dan konservasinya. Jumlah dan sebaran cekungan air tanah di wilayah tersebut dapat berkembang pada kemudian hari setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut. Informasi potensi cekungan air tanah umumnya sangat kurang karena statusnya masih diketahui, kecuali CAT Manado, CAT Kotamubagu dan CAT Palu yang telah dilakukan penyelidikan pendahuluan, sehingga telah diperoleh informasi yang bersifat semikuantitatif. Keseluruhan cekungan di wilayah Sulawesi I perlu dievaluasi secara rinci untuk memperoleh informasi secara kuantitatif, agar pengelolaan setiap cekungan air tanah dilandasi oleh aspek teknis yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tabel
1.
DAFTAR
CEKUNGAN
AIRTANAH
P.
SULAWESI
BAGIAN
UTARA I)
(SULAWESI
KUANTITAS AIRTANAH AIRTANAH WILAYAH LUAS NO. 1 1 NAMA [km2] 2 Manado 3 1.042 4 Kota Manado, Kab. Minahasa 2 3 Kotamubagu Bitung 3.386 1.362 Kab. Minahasa Kota Bitung, Kab. Minahasa 4 Dumoga 2.578 Kab. Bolaang Mongondo Kab. Minahasa 5 Kotabunan 1.168 Kab. Minahasa, Kab. Bolaang Mongondo 6 Maelang 1.023 Kab. Bolaang Mongondo 7 Pinogu 2.605 Kab. Gorontalo Kab. Bolaang Mongondo 8 Gorontalo 1.031 Kab.Gorontalo, Kota Gorontalo 9 Molobulahe 747 Kab. Boalemo, Kab. Gorontalo 10 11 Marisa Buol 4.129 1.131 Kab. Boalemo Kab. Buol, Kab. Toli-toli Diketahui Diketahui 1.421 406 100 24 Diketahui 238 14 Diketahui 288 9 Diketahui 909 45 Diketahui 460 23 Diketahui 620 24 Diketahui 1.166 93 Pendahuluan Diketahui 1.110 655 100 45 5 Pendahuluan [Q1] 6 525 [Q2] 7 67 ADMINISTRASI PERINGKAT PENYELIDIKAN [juta m3/tahun] BEBAS TERTEKAN
12 13
Batupahat Butung
904 111
Diketahui Diketahui
227 49
13 1
14 15 16 17 18
83 63 149 97 313
Kab. Donggala Kab. Donggala Kab. Donggala Kab. Donggala Kab. Donggala, Kota Palu
29 33 52 34 97
0,5 0.5 1 5
19 20 21
322 125 88
22 3 1
22
Bobo
130
Diketahui
41
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Tindaki Watutua Poso Gintu Morowali Topo Tomeang Luwul Sobol Ampana Marowo Peleng
261 795 999 78 530 581 215 333 263 148 74 678
Kab. Donggala Kab. Poso Kab. Poso Kab. Poso Kab. Morowali Kab. Banggai Kab. Banggai Kab. Banggai Kab. Banggai Kab. Poso Kab. Poso Kab. Banggai Kepulauan
Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui Diketahui
2 21 12 1 19 17 2 2 1 1 0.5 -
35 36 37
71 43 32
39 24 18
38
Tomori *)
37
Kab. Poso
Diketahui
20
39
Wasopote *)
38
Diketahui
211
40
Sampaga *) Jumlah
40 28.487
Kab. Mamuju
Diketahui
18 11.040
1 674