Anda di halaman 1dari 9

Jenis Aktiva Tetap Tahun Perolehan Harga Perolehan Tanah 1987 Gedung Kantor 1987 Inventaris Kantor: Meja

Kursi Telpon Komputer Meja Komputer Printer Mesin Fax Lemari Arsip Generator Kamera Pengintai Total Kendaraan: Panther Kijang 1998 1998 1997 2000 1998 2000 1999 1998 1998 1998 11.860.000,00 10.150.500,00 8.250.000,00 21.930.000,00 6.955.000,00 7.725.000,00 9.725.000,00 5.647.000,00 8.448.500,00 14.350.000,00 105.041.000,00 1.839.018.000,00 8.285.090.000,00

1998 2000 1999

275.000.000,00 435.000.000,00 285.000.000,00 995.000.000,00

Total (Sumber: data internal perusahaan) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.03/2002. Aktiva tetap yang dapat direvaluasi adalah aktiva tetap yang memiliki masa manfaat lebih dari 5 tahun. Aktiva tetap PT."X" yang memiliki masa manfaat lebih dari 5 tahun adalah aktiva tetap tanah dan bangunan yang akan dilakukan revaluasi. Tahun Perolehan Biaya Penyusutan Akumulsi Penyusutan Nilai Buku Harga Perolehan 8.285.090.000,00 1987 414.254.500,00 414.254.500,00 7.870.835.500,00 1988 414.254.500,00 828.509.000,00 7.456.581.000,00 1989 414.254.500,00 1.242.763.500,00 7.042.326.500,00 1990 414.254.500,00 1.657.018.000,00 6.628.072.000,00 1991 414.254.500,00 2.071.272.500,00 6.213.817.500,00 1992 414.254.500,00 2.485.527.000,00 5.799.563.000,00 1993 414.254.500,00 2.899.781.500,00 5.385.308.500,00 1994 414.254.500,00 3.314.036.000,00 4.971.054.000,00 1995 414.254.500,00 3.728.290.500,00 4.556.799.500,00 1996 414.254.500,00 4.142.545.000,00 4.142.545.000,00 1997 414.254.500,00 4.556.799.500,00 3.728.290.500,00 1998 414.254.500,00 4.971.054.000,00 3.314.036.000,00 1999 414.254.500,00 5.799.563.000,00 2.485.527.000,00 2001 414.254.500,00 6.213.817.500,00 2.071.272.500,00 2002 414.254.500,00 6.628.072.000,00 1.657.018.000,00 2003 414.254.500,00 7.042.326.500,00 1.242.763.500,00 2004 414.254.500,00 7.456.581.000,00 828.509.000,00 2005 414.254.500,00 7.870.835.500,00 414.254.500,00 2006 414.254.500,00 8.285.090.000,00 00 Tabel 4.2 Penyusutan Aktiva Tetap Bangunan PT. "X" Sebelum Revaluasi (dalam Rupiah)

(Sumber: Dokumen perusahaan yang diolah) Aktiva tetap perusahaan yang dapat dilakukan revaluasi adalah aktiva tetap tanah dan bangunan, karena tanah tidak dapat disusutkan maka aktiva tetap yang disusutkan adalah bangunan. Tabel 4.3. Daftar Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan P.T "X" Per 31Desember 2002 (dalam Rupiah) Jenis Aktiva Tetap Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Tanah 1.839.018.000,00 - 1.839.018.000,00 Bangunan 8.285.090.000,00 6.628.072.000,00 1.657.018.000,00 Jumlah 10.124.108.000,00 6.628.072.000,00 3.496.036.000,00 (Sumber: Dokumen perusahaan yang diolah kembali) Dari tabel diatas diperoleh nilai buku aktiva tetap tanah dan bangunan sebesar Rp. 3.496.036.000,00 yang diperoleh dari harga perolehannya sebesar Rp. 10.124.108.000,00 dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 6.628.072.000,00. Tabel 4.4 Perubahan Harga dan Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan PT. "X" Sebelum dan Setelah Revaluasi (dalam Rupiah)

Jenis Aktiva Tetap Harga Perolehan Awal Penambahan Pengurangan Nilai Pasar Wajar Tanah Bangunan 1.839.018.000,00 8.285.090.000,00 5.670.982.000,00 2.220.444.000,00 - 7.510.000.000,00 10.505.534.000,00 Jumlah 10.124.108.000,00 7.891.426.000,00 - 18.015.534.000,00 Akumulasi Penyusutan TanahBangunan -6.628.072.000,00 -1.446.600.333,00 -8.074.672.333,00 Jumlah 6.628.072.000,00 1.446.600.333,00 - 8.074.672.333,00 Nilai Buku 3.496.036.000,00 6.444.825.667,00 9.940.861.667,00

(Sumber: Dokumen internal Perusahaan) Pada tahun 2002, perusahaan telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap atas tanah dan bangunan. Penilaian kembali dilakukan oleh perusahaan penilai independen dan dengan nilai revaluasi yang telah disetujui oleh Dirjen Pajak. Selama proses revaluasi terjadi penambahan aktiva tetap sebesar Rp. 7.891.426.000,00 yang disebabkan karena adanya faktor revaluasi, disertai pula dengan keterangan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Dalam tabel tersebut dapat diketahui pula perubahan nilai akumulasi penyusutan dari Rp. 6.628.072.000,00 menjadi Rp. 8.074.672.333,00 Tabel 4.5. Daftar Aktiva Tetap P.T. "X" Setelah Revaluasi (dalam Rupiah) Jenis Aktiva Tetap Harga Perolehan Kenaikan Revaluasi Nilai pasar Wajar Tanah 1.839.018.000,00 5.670.982.000,00 7.510.000.000,00 Bangunan 8.285.090.000,00 2.220.444.000,00 10.505.534.000,00 Jumlah 10.124.108.000,00 7.891.426.000,00 18.015.534.000,00 (Sumber: Data internal perusahaan yang diolah kembali) Dapat diketahui besarnya kenaikan jumlah dari masing-masing aktiva tetap yang telah direvaluasi, yang mana kenaikan dari aktiva tetap tersebut diperoleh dari hasil pengurangan antara nilai pasar wajar dari masing-masing

aktiva tetap yang diperoleh dari nilai perolehan aktiva tetap. Dari data tersebut dapat dilihat adanya kenaikan aktiva tetap yang telah direvaluasi sebesar Rp. 7.891.462.000,00 hal tersebut menunjukkan bahwa nilai aktiva tetap yang semula sebesar Rp.10.124.108.000,00 mengalami kenaikan menjadi Rp.18.015.534.000,00. Perusahaan telah melakukan revaluasi aktiva tetapnya, maka aktiva tetap yang telah direvaluasi tersebut dicatat sebesar nilai pasar wajarnya, dan diperoleh nilai pasar wajar aktiva tetap yang baru sebesar Rp. 18.015.534.000,00 dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6. Nilai Pasar Wajar Aktiva tetap Setelah Dilakukan Revaluasi Jenis Aktiva Tetap Nilai Pasar Wajar Tanah 7.510.000.000,00 Bangunan 10.505.534.000,00 Jumlah 18.015.534.000,00 Tabel 4.7. Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap PT. "X" Yang Telah Direvaluasi (dalam Rp) Jenis Aktiva Tetap Nilai Buku Nilai Pasar Selisih Penilaian Tanah 1.839.018.000,00 7.510.000.000,00 5.670.982.000,00 Bangunan 1.657.018.000,00 10.505.534.000,00 8.848.516.000,00 Jumlah 3.496.036.000,00 18.015.534.000,00 14.519.498.000,00 Dari data diatas setelah diketahui nilai pasar wajar aktiva tetap yang baru, maka akan dapat diketahui pula besarnya selisih lebih revaluasi sebesar Rp. 14.519.498.000,00. Untuk melihat dari aspek pajaknya data-data yang dapat dihimpun dari perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan PPh atas Revaluasi aktiva tetap Dibawah ini dapat dilihat pengenaan tarif PPh final dari masing-masing aktiva tetap yang telah direvaluasi: 1. Tanah Nilai pasar wajar pada saat penilaian kembali Rp. 7.510.000.000,00 Nilai buku pada saat penilaian kembali Rp. 1.839.018.000,00 Selisih penilaian kembali sebagai dpp Rp. 5.670.982.000,00 Dikalikan: Tarif pajak final 10% Pajak penghasilan terutang Rp. 567.098.200,00 2. Bangunan Nilai pasar pada tanggal penilaian kembali Rp10.505.534.000,00 Nilai buku pada tanggal penilaian kembali Rp. 1.657.018.000,00 Selisih penilaian kembali sebagai dpp Rp. 8.848.516.000,00 Dikalikan: Tarif pajak final 10% Pajak penghasilan terutang Rp. 884.851.600,00 Tabel 4.8. Daftar Pengenaan PPh Final Pada Aktiva Tetap PT. "X" Setelah Revaluasi (dalam Rupiah) Jenis Aktiva Tetap Pengenaan PPh Final Tanah 567.098.200,00 Bangunan 884.851.600,00 Jumlah 1.451.949.800,00 2. Perhitungan PPh Badan Sebelum revaluasi Berikut besarnya PPh badan sebelum revaluasi: 10% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00 15% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 30% X Rp. 213.218.379.672,00 = Rp. 63.965.513.902,00 Rp. 63.978.013.902,00 LAPORAN LABA RUGI FISKAL PT. "X" (SEBELUM REVALUASI)

TANGGAL 31 DESEMBER 2002 Pendapatan Bersih Rp. 925.138.066.845,00 Beban Pokok Penjualan (Rp. 674.668.075.970,00) Laba Kotor Rp. 250.469.990.875,00 Beban Usaha: Beban Penyusutan (Rp. 6.628.072.000,00) Beban Umum dan Administrasi (Rp. 12.676.406.176,00) Beban Penjualan (Rp. 16.585.723.616,00) Jumlah Beban Usaha (Rp. 35.890.201.792,00) Laba/Rugi Usaha Rp. 214.579.789.083,00 Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan bunga Rp. 2.517.398.226,00 Beban bunga (Rp. 2.977.905.375,00) Beban lain-lain (Rp. 800.902.262,00) Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain (Rp. 1.261.409.411,00) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp. 213.318.379.672,00 PT. " X" NERACA (SEBELUM REVALUASI) PER 31 DESEMBER 2002 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Rp. 33.599.113.150,00 Investasi jangka pendek Rp. 1.000.000.000,00 Piutang usaha Rp. 59.440.741.349,00 Piutang lain-lain Rp. 1.484.843.376,00 Pajak dibayar dimuka Rp. 4.012.485.616,00 Biaya dibayar dimuka Rp. 1.601.234.962,00 Uang muka Rp. 15.240.361.813,00 Jumlah Aktiva Lancar Rp.116.378.780.266,00 Aktiva Tidak Lancar Aktiva Tetap: Tanah Rp. 1.839.018.000,00 Bangunan Rp. 8.285.090.000,00 Rp. 10.124.108.000,00 Akumulasi penyusutan Rp. 6.628.072.000,00 Nilai Buku Rp. 3.496.036.000,00 Aktiva pajak tangguhan Rp. 2.267.098.679,00 Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp. 5.763.134.679,00 Jaminan Rp. 28.711.232.745,00 Jumlah Aktiva Rp. 150.853.147.690,00 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Jangka Pendek Hutang usaha Rp. 62.022.033.049,00 Hutang lain-lain Rp. 15.789.029.396,00 Biaya yang masih harus dibayar Rp. 1.798.143.839,00 Pajak yang masih harus dibayar Rp. 1.431.443.014,00 Pendapatan ditangguhkan Rp. 10.771.439.310,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp. 91.812.088.608,00 Kewajiban Jangka Panjang Estimasi kewajiban karyawan Rp. 2.183.662.065,00

Hutang pemegang saham Rp. 1.629.000.000,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp. 3.812.662.065,00 Hak Minoritas Rp. 12.890.498.000,00 Ekuitas Modal saham Rp. 27.000.000.000,00 Agio saham Rp. 770.460.494,00 Selisih perubahan ekuitas perusahn asosiasi Rp. 7.556.987.061,00 Saldo laba Rp. 7.010.451.462,00 Jumlah Ekuitas Rp. 42.337.899.017,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas ` Rp. 150.853.147.690,00 (Sumber: data internal perusahaan) Setelah Revaluasi Dibawah ini perhitungan PPh badan setelah Revaluasi: 10% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00 15% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 30% X Rp. 211.771.779.339,00 = Rp 63.531.533.802,00 Rp. 63.544.033.802,00 LAPORAN LABA RUGI FISKAL PT. "X" (SETELAH REVALUASI) TANGGAL 31 DESEMBER 2002 Pendapatan Bersih Rp. 9 25.138.066.845,00 Beban Pokok Penjualan (Rp. 674.668.075.970,00) Laba Kotor Rp. 250.469.990.875,00 Beban Usaha: Beban Penyusutan (Rp. 8.074.672.333,00) Beban Umum dan Administrasi (Rp. 12.676.406.176,00) Beban Penjualan (Rp. 16.585.723.616,00) Jumlah Beban Usaha (Rp. 37.336.802.125,00) Laba/Rugi Usaha Rp. 213.133.188.750,00 Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan bunga Rp. 2.517.398.226,00 Beban bunga (Rp. 2.977.905.375,00) Beban lain-lain (Rp. 800.902.262,00) Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain (Rp. 1.261.409.411,00) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp. 211.871.779.339,00 PT. " X" NERACA (SETELAH REVALUASI) PER 31 DESEMBER 2002

AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Rp. 33.599.113.150,00 Investasi jangka pendek Rp. 1.000.000.000,00 Piutang usaha Rp. 59.440.741.349,00 Piutang lain-lain Rp. 1.484.843.376,00 Pajak dibayar dimuka Rp. 4.012.485.616,00 Biaya dibayar dimuka Rp. 1.601.234.962,00 Uang muka Rp. 15.240.361.813,00 Jumlah Aktiva Lancar Rp. 116.378.780.266,00 Aktiva Tidak Lancar

Aktiva Tetap: Tanah Rp. 7.510.000.000,00 Bangunan Rp. 10.505.534.000,00 Rp. 18.015.534.000,00 Akumulasi penyusutan Rp. 8.074.672.333,00 Nilai Buku Rp. 9.940.861.667,00 Aktiva pajak tangguhan Rp. 2.267.098.679,00 Jaminan Rp. 28.711.232.745,00 Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp. 40.919.193.091,00 Jumlah Aktiva Rp. 157.297.973.357,00 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Jangka Pendek Hutang usaha Rp. 62.022.033.049,00 Hutang lain-lain Rp. 15.789.029.396,00 Biaya yang masih harus dibayar Rp. 1.798.143.839,00 Pajak yang masih harus dibayar Rp. 1.431.443.014,00 Pendapatan ditangguhkan Rp. 10.771.439.310,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp. 91.812.088.608,00 Kewajiban Jangka Panjang Estimasi kewajiban karyawan Rp. 2.183.662.065,00 Hutang pemegang saham Rp. 1.629.000.000,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp. 3.812.662.065,00 Hak Minoritas Rp. 4.815.825.667,00 Ekuitas Modal saham Rp. 27.000.000.000,00 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp. 14.519.498.000,00 Agio saham Rp. 770.460.494,00 Selisih perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Rp. 7.556.987.061,00 Saldo laba Rp. 7.010.451.462,00 Jumlah Ekuitas Rp. 56.857.397.017,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp. 157.297.973.357,00 3. PPh Terutang Jumlah PPh terutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 64.995.983.602,00 yang diperoleh dari jumlah PPh badan setelah revaluasi ditambahkan dengan jumlah PPh final. C. Analisa dan Pembahasan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-508/KMK/II/7/1971 (7 Juli 1971); dan yang diubah terakhir Nomor 486/KMK.03/2002 (28 November 2002). Dimana aktiva tetap yang dapat direvaluasi adalah yang mempunyai masa manfaat lebih dari 5 tahun. Pada tabel 4.1. dapat dilihat bahwa aktiva tetap dari perusahaan mengalami penyusutan, kecuali tanah yang tidak dapat disusutkan (sesuai dengan UU Perpajakan No. 17 tahun 2000). Penyusutan dihitung sejak tahun aktiva yang bersangkutan digunakan dengan menggunakan metode saldo garis lurus (straight-line method). Perusahaan telah melakukan revaluasi aktiva tetap pada tahun 2002, dan aktiva tetap yang telah direvaluasi tersebut berupa tanah dan bangunan, maka aktiva yang telah direvaluasi tersebut dicatat sebesar nilai pasar dan disusutkan selama sisa umur aktiva, aktiva tetap yang memenuhi syarat untuk dilakukan penilaian kembali adalah aktiva tetap yang memiliki masa manfaat diatas 5 tahun, aktiva tetap yang telah direvaluasi tersebut berupa tanah dan bangunan, karena memiliki masa manfaat lebih dari 5 tahun. 1. Perhitungan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva tetap bangunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah berupa gedung yang digunakan untuk aktivitas perkantoran, yang dipeoleh pada tahun 1987 dengan harga perolehan sebesar Rp. 8.285.090.000,00 dan masa manfaatnya selama 20 tahun menggunakan tarif penyusutan sebesar 5% Berdasarkan pada tabel 4.4. kelompok aktiva tetap bangunan, memiliki nilai buku sebesar Rp. 1.657.018.00 yang diperoleh dari menjumlahkan harga perolehan aktiva bangunan pada tahun 1987 dikurangi dengan jumlah penyusutannya sampai dengan tahun 2002 (Rp. 8.285.090.000 - Rp. 6.628.072.000). dengan adanya revaluasi, akumulasi aktiva tetap tersebut bertambah

sebesar Rp. 8.074.672.333,00 2. Harga Pasar Wajar Aktiva Tetap Aktiva tetap yang telah direvaluasi akan dicatat sebesar nilai pasar wajar atau nilai revaluasi. Berdasarkan penilaian dari lembaga appraisal aktiva tetap tanah dan bangunan yang yang memiliki nilai perolehan awal sebesar Rp. 10.124.108.000,00 dan setelah dilakukan revaluasi dapat diketahui nilai pasar wajarnya sebesar Rp. 18.015.534.000,00 Pada tabel 4.5 dapat diketahui pada waktu dilakukannya revaluasi aktiva tetap tersebut terdapat penambahan nilai aktiva tetap sebesar Rp. 7.891.426.000,00 . Pada tabel 4.6. akan diketahui besarnya jumlah total nilai pasar wajar aktiva tetap yang baru yaitu sebesar Rp. 18.015.534.000,00 3. Penentuan Besarnya Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap Setelah diketahui nilai pasar wajar aktiva tetap yang baru, maka dapat diketahui berapa besarnya selisih lebih penilaian kembali aktiva tetapnya, selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut akan disajikan dalam akun terpisah di bagian ekuitas pada neraca dengan perkiraan nama selisih penilaian kembali aktiva tetap. Berdasarkan pada tabel 4.8. selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp. 1.451.949.800,00 merupakan selisih antara nilai pasar wajar aktiva tetap sebesar Rp. 18.015.534.000,00 dengan nilai buku aktiva tetap sebesar Rp. 3.496.036.000,00. Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan tersebut akan menjadi obyek pajak, maka sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 486/KMK.03/2002. selisih lebih penilaian kembali ini akan dikenakan PPh final sebesar 10% setelah dikurangi dengan kompensasi kerugian (jika ada). Adapun jurnal yang diperlukan untuk mencatat revaluasi aktiva tetap tersebut adalah: 1. Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap yang dibukukan kedalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut: Tanah Rp. 5.670.982.000,00 Bangunan Rp. 2.220.444.000,00 Akumulasi Penyusutan Rp. 6.628.072.000,00 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp.14.519.498.000,00 2. Jurnal penyesuaian untuk mencatat perubahan akumulasi penyusutan Beban penyusutan Rp. 8.074.672.333,00 Akumulasi Penyusutan Rp. 8.074.672.333,00 (Mencatat perubahan akumulasi penyusutan) 3. Jurnal untuk mencatat pembebanan PPh final PPh atas selisih lebih revaluasi Rp. 1.451.949.800,00 Kas Rp. 1.451.949.800,00 (Untuk mencatat PPh final) 4. Perhitungan PPh Atas Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-486/Kmk.03/2002 dan Keputusan Dirjen Pajak No 519/PJ/2002, atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap setelah dikompensasikan dengan sisa kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya akan dikenakan PPh yang bersifat final sebesar 10%. Dibawah ini dapat dilihat pengenaan tarif PPh final dari masing-masing aktiva tetap yang telah direvaluasi: 1. Tanah Nilai pasar wajar pada saat penilaian kembali Rp. 7.510.000.000,00 Nilai buku pada saat penilaian kembali Rp. 1.839.018.000,00 Selisih penilaian kembali Sebagai dpp Rp. 5.670.982.000,00 Dikalikan: Tarif pajak final 10% Pajak penghasilan terutang Rp. 567.098.200,00 2. Bangunan Nilai pasar pada tanggal penilaian kembali Rp. 10.505.534.000,00 Nilai buku pada tanggal penilaian kembali Rp. 1.657.018.000,00 Selisih penilaian kembali sebagai dpp Rp. 8.848.516.000,00 Dikalikan: Tarif pajak final 10% Pajak penghasilan terutang Rp. 884.851.600,00 Berdasarkan data di atas dapat diketahui besarnya PPh final dari masing-masing aktiva tetap P.T. "X" yang harus dibayar sebesar Rp.1.451.949.800,00. PPh final tersebut dikenakan atas selisih lebih setelah dikurangi kompensasi kerugian fiskal pada tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya, karena PT. "X" tidak mempunyai kerugian fiskal

maka perhitungan PPh final tersebut diperoleh dari selisih lebih penilaian kembali dikalikan dengan tarif PPh final sebesar 10%. 5. Penyajian dalam Laporan Keuangan dan Penentuan PPh Badan Terutang Laporan Laba Rugi Sebelum Revaluasi Perhitungan untuk besarnya pajak penghasilan terutang yang disajikan pada laporan laba rugi perusahaan sebelum dilakukannya revaluasi, menunjukan bahwa besarnya laba sebelum pajak penghasilan yaitu Rp.213.318.379.672,00 dengan beban usaha sebesar Rp. 35.890.201.792,00 dan beban penyusutannya sebesar Rp. 6.628.072.000 untuk dapat mengetahui besarnya jumlah pajak penghasilan terurang perusahaan, maka besarnya laba sebelum pajak penghasilan tersebut akan dikenakan tarif PPh badan, yaitu 10%, 15% dan 30%. 10% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00 15% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 30% X Rp. 213.218.379.672,00 = Rp. 63.965.513.902,00 Rp. 63.978.013.902,00 Laporan Laba Rugi Setelah Revaluasi Perhitungan untuk besarnya pajak penghasilan terutang yang disajikan pada laporan laba rugi perusahaan setelah dilakukannya revaluasi, menunjukan bahwa besarnya laba sebelum pajak penghasilan yaitu Rp. 211.871.779.339,00 dengan beban usaha sebesar Rp. 37.336.802.125,00. Pada laporan laba rugi setelah dilakukannya revaluasi beban usaha mengalami kenaikan sebesar Rp.1.446.600.333,00, hal ini disebabkan karena besarnya beban penyusutan naik dari Rp. 6.628.072.000,00 menjadi Rp.8.074.672.333,00 Neraca pada Saat Sebelum Dilakukannya Revaluasi Pada penyajiannya dalam neraca sebelum dilakukanya revaluasi aktiva tetap dapat diketahui bahwa nilai perolehannya sebesar Rp. 10.124.108.000,00 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 6.628.072.000,00 dengan nilai buku sebesar Rp. 3.496.036.000,00. Neraca pada Saat Dilakukannya Revaluasi Pada penyajiannya dalam neraca dapat dilihat besarnya selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp. 14.519.498.000,00 masuk kedalam perkiraan akun ekuitas dalam neraca. Dari data tersebut dapat diketahui besarnya nilai perolehan aktiva tetap setelah revaluasi adalah Rp. 18.015.534.000,00 dan akumulasi penyusutannya sebesar Rp. 8.074.672.333,00 sedangkan nilai bukunya sebesar Rp. 9.940.861.667,00. 6. Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Laba Kena Pajak Perhitungan pengaruh revaluasi aktiva tetap terhadap laba kena pajak dilakukan dengan cara menghitung besarnya penghematan pajak yang didapatkan akibat dilakukannya revaluasi aktiva tetap selama periode analisis. Periode analisis adalah tahun-tahun dimana terdapat perbedaan jumlah laba kena pajak sebagai akibat dari revaluasi aktiva tetap. Dari data laporan keuangan laba rugi dapat diketahui bahwa beban penyusutan aktiva tetap setelah dilakukannya revaluasi bertambah sebesar Rp.8.074.672.333,00 dengan kenaikkan beban penyusutan tersebut maka akan menambah pula beban usaha dan dengan semakin besarnya beban usaha tersebut maka laba sebelum pajaknya akan semakin berkurang maka hal tersebut akan berpengaruh pula pada besarnya PPh yng akan dibayarkan. Untuk dapat mengetahui besarnya jumlah pajak penghasilan terutang perusahaan, maka besarnya laba sebelum pajak penghasilan tersebut akan dikenakan tarif PPh badan, yaitu 10%, 15% dan 30%. 10% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00 15% X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 30% X Rp. 213.218.379.672,00 = Rp. 63.965.513.902,00 Rp. 63.978.013.902,00 Besarnya PPh final yang harus dibayar adalah : 10% X Rp. 14.519.498.000 = Rp. 1.451.949.800,00 Pada perhitungan diatas dapat diketahui besarnya PPh terutang setelahdilakukannya revaluasi dan PPh finalnya, jadi besarnya PPh seluruhnya yang harus dibayarkan oleh perusahaan adalah Rp. 64.995.983.602,00, yaitu diperoleh dari PPh final ditambah dengan PPh badan. 7. Pengaruh Revaluasi terhadap PPh Terutang Besarnya jumlah PPh terutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan setelah revaluasi yaitu sebesar jumlah PPh badan sebesar Rp.63.978.013.902,00 ditambahkan dengan PPh final sebesar Rp. 1.451.949.800,00, yaitu sebesar Rp. 64.995.983.602,00 sedangkan PPh terutang sebelum revaluasi sebesar Rp. 63.978.013.902,00 BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Aktiva tetap P.T. "X" dinilai berdasarkan harga perolehan. Biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali tanah dan bangunan yang telah dilakukan revaluasi dengan nilai appraisal yang telah disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak.. Hak atas tanah dan bangunan tidak diamortisasi, sedangkan aktiva tetap selain tanah disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method). Tarif penyusutan dan taksiran masa manfaat sesuai dengan Undang-undang Perpajakan, biaya penambahan dan pemugaran dalam jumlah besar dikapitalisasi. Sedangkan biaya perbaikan, pemeliharaan dan pengeluaran untuk penggantian dalam jumlah kecil dibebankan sebagai biaya dalam periode yang bersangkutan. Pada tahun dilakukannya penelitian, tidak terdapat kerugian fiskal dan selama tahun analisa tidak terjadi penambahan aktiva tetap. Pendekatan revaluasi yang digunakan oleh P.T "X" adalah dengan menggunakan pendekatan metode perbandingan data pasar untuk tanah,dan metode kalkulasi biaya untuk bangunan dan dengan hasil penilaian lebih tinggi (appreciation), yaitu revaluasi aktiva tetap berwujud yang memberi nilai yang lebih tinggi dari nilai historis yang tercatat.

Anda mungkin juga menyukai