Anda di halaman 1dari 2

ROBO-ROBO

Dalam perayaan tahunan pad hari Rabu terakhir bulan Syafar tahun Hijriyah
dilaksanakan ritual layaknya kedatangan Opu Daeng Menambon ke Kalbar yang dikenal masyarakat luas dengan nama Robo-robo. Ritual ini merupakan perayaan untuk mengenang kedatangan Opu Daeng Menambon, perantau dari Luwu, Sulawesi Selatan dan menjadi Raja Mempawah. Dulunya, orang Bugis yang bergelar Pangeran Emas Surya Negara ini selalu melaksanakan ritual Roborobo di setiap tempat yang pernah disinggahinya. Tidak hanya sdi Kuala Mempawah, tetapi juga di tempat lainnya seperti Kubu, Sungai Kakap, dan Teluk Pakedai, masyarakat selalu merayakan Robo-robo dengan berbagai macam ritual.

Sehingga tidak mengherankan, bila setiap Robo-robo, yang diambil dari kata
hari Rabu ini, memang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Syafar tahun Islam. Berbagai macam makanan disuguhkan oleh masyarakat Mempawah setiap ritual berlangsung, seperti lemang yang terbuat dari beras ketan dan santan yang dibakar selalu disuguhkan menambah cita rasa khas dari Roborobo.

Setiap

tahun, perayaan besar-besaran dilaksanakan di Kuala Mempawah Kabupaten Mempaawah karena merupakan pusat kerajaan Kota Mempawah. Tetapi, di tempat yang pernah disinggahi oleh Opu Daeng Menambon dulunya juga melaksanakan ritual serupa. Bila zaman dulu perayaan Robo-robo ini hanya diikuti keluarga istana dan masyarakat Bugis yang ada di Mempawah, kini semua kalangan dan etnis turut andil dalam ritual tersebut.

Naik Dango
Upacara Naik Dango dilakukan oleh masyarakat suku Dayak yang bertujuan untuk melestarikan Budaya Daerah sebagai Khasanah Budaya Nasional, dan memberikan dampak positif terhadap dinamika Pembangunan dan Ekonomi ditiap-tiap Kecamatan. Budaya khas Dayak ini menonjolkan peningkatan hasil panen padi, selain peningkatan sumber daya manusia bidang pertanian Naik Dango merupakan upacara yang layak untuk dilihat. Upacara ini merupakan salah satu Upacara Adat Dayak Kanayan

Anda mungkin juga menyukai