Anda di halaman 1dari 19

Nama Anggota Kelompok:

Dini Ilmiana Saputri (12) Elya Novita Sari (14) Fatta Farzanu (15) Mahendra Hanifian (22)
KELOMPOK 4

XI IPS 1
MOBILITAS SOSIAL

A. PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL

Ialah suatu gerak perpindahaan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata lainnya. Contoh : si A yang semula hanya seoraang supir mikrolet tentu memiliki keinginan agar kehidupannya lebih baik. Ia pun bekerja keras dan berhemat untuk bisa menabung dn akhirnya ia dapat membeli kendaraan dengan uang tabugannya. Dengan demikian statusnya akan naik ke strata yang lebih baik.

B. BENTUK MOBILITAS SOSIAL Bentuk mobilitas sosial dibagi dua yaitu: 1. Mobilitas Sosial Horizon

Merupakan peralihan individu atas objekobjek dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contoh: Pak Bambang pada awalnya adalah seorang guru matematika diSMK. Oleh karena merasa tidak ada kecocokan ditempat kerjanya, ia memutuskan untuk pindah menjadi guru matematika diSMA. 2. Mobilitas Sosial Vertikal Merupakan perpindahan individu atau objekobjek sosial dari suat kedudukan sosial tertentu kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas Sosial Vertikal memiliki dua bentuk utama yaitu:

a. Mobilitas Sosial Verikal ke atas Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.

Contoh: Pak Hadi adalah seorang guru sejarah disalah satu SMA. Oleh karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi salah satu kepala sekolah. Membentuk Kelompok Baru Contoh: Bu Lina adalah anggota salah satu organisasi. Dia sangat aktif. Karena keaktifannya, ia dan beberapa kawannya yang samasama aktif diberi kehormatan oleh seluruh anggota organisasi tersebut untuk diangkat menjadi dewan Pembina.

b. Mobilitas Sosial Verikal kebawah Turunnya Kedudukan Individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah Contoh: Seorang karyawan salah satu perusahaan diberhentikan

dengan tidak hormat karena melakukan korupsi. Turunnya derajat kelompok Derajat sekelompok individu dan kelompok merupakan satu kesatuan. Contoh: Penurunan derajat kelompok adalah penurunan penghargaan masyarakat terhadap bangsawan, karena perubahan sistem pemerintahan dari monarki ke republik.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL 1. Faktor pendorong a. Perubahan kondisi sosial

Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya. b. Ekspansi Teritorial (peluasan daerah) dan Gerak populasi Karena perkembangan kota dan transmigrasi dapat mendrong terjadinya mobilitas sosial. c. Komunikasi yang bebas Komunikasi yang terbatas akan menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya komunikasi yang bebas akan memudarkan semua garis batas antar anggota sosial yang ada dimasyarakat. d. Pembagian kerja Pembagiaan kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis pekerjaan yang menuntut keahlian khusus e. Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. f. Situasi Politik

Kondisi suatu politik disutau negara yang tidak stabil memungkinkan banyak pendudukanya mengungsi atau pindah sementara ke negara lain yang lebih aman 2. Faktor Penghambat a. Perbedaan Ras dan Agama Perbedaan ras menimbulkan perbedaan status sosial. Contoh: 1. Perbedaan tingkat ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Ras berkulit putih lebih berkuasa kepada ras yang berkulit hitam. 2. Sistem Kasta di India. Yang tidak memungkinkan seseorang yang berasal dari kasta rendah dapat naik ke kasta yang paling tinggi. 3. Dalam agama, seseorang tidak dibenarkan dengan sebeasnya berpindah agama untuk mencapai status terentu.

b. Diskriminasi Kelas Dalam Sistem Kelas Terbuka

Hal ini dapat menghalangi mobilitas keatas. Pembatasaan keanggotaan sesuatu organisasi tertentu dengna berbagai syarat dan ketentuan Contoh: Jumlah anggota DPR dibatas hanya 500 orang. c. Kelas- kelas Sosial Dapat menjadi subkultur tempat individu berkembang dan mengalami proses sosialisasi. Contoh: Anak-anak dari kelas ekonomi rendah cenderung hidup dalam lingkungan nilai dan pola pikir yang umummnya ada pada masyarakat kelas rendah.

d. Kemiskinan Dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai status sosisal tertentu.

Contoh: Si A memtuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karna kedua orang tuanya tidak bisa membiayai. e. Perbedaan Jenis Kelamin (Gender) dalam masyarakat. Hal ini berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan status sosial, dan kesempatankesempatan untuk maju. Contoh: Wanita yang hidup didesa merasa bahwa perannya hanyalah sebagai ibu rumah tangga hal ini dipengaruhi oleh pandangan yang umum ada pada masyarakatnya.

D. CARA MELAKUKAN MOBILITAS SOSIAL DAN SALURANNYA 1. Cara Mobilitas Sosial a. Perubahaan standar hidup

Kenaikan penghasilan tidak menaikan status tetapi akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi.

b. Perubahaan Tempat Tinggal Untuk meningkatakan status sosial, seseorang dapat berpindah ketempat yang lebih baik dengan fasilitas lingkungan sosial dan keamanan yang lebih baik Contoh: Seseorang yang bertempat tinggal di Perumnas kemudian dia pindah ke lokasi Perumah Real estate.

c. Perubahan Tigkah Laku Untuk mendapatkan status sosial yang lebih tinggi orang berusaha meningkatkan status sosialnya dan mempraktekan bentuk-bentuk tingkah laku ke kelas yang lebih tinggi. Bukan haya tingkah laku melainka pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya.

Contoh: Seseorang yang merubah tingah lakunya agar diterima dalam lingkungan kelas atas.

d. Perubahan Nama Dalam masyarakat sebuah nama diidentifikasikan dengan posisi sosial tertentu. Dapat dilakukan dengan cara mengubah nama yang menunjukan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: Dikalangan masyarakat feodal jawa terdapat sebutan kang untuk lelaki, jika lelaki itu diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan kang berubah menjadi raden

e.

Pernikahan Pernikahan dapat membuat status sosial ke tingkat yang lebih tinggi.

Contoh: si A berasal dari saudara yang sederhana menikah dengan orang dari keluarga kaya dan terpandang dimasyarakat.

f. Bergabung (Berfaliasi) dengan Asosiasi Tertentu Bergabung/ melibatkan diri pada suatu organisasi dapat membuat status social ke tingkat yang lebih tinggi. Contoh: Orang- orang yang tidak berpendidikan dapat menjadi anggota ormas tertentu. Setelah bergabung dengan ormas,ia menyadari potensi dalam dirinya. Akhirnya, dia diangkat menjadi ketua organisasi tersebut dan menjadi popular di masyarakat.

2.Saluran Mobilitas Sosial a. Angkatan Bersenjata Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk

saluran mobilitas vertical ke atas melalui tahapan kenaikan pangkat. Contoh: Seorang prajurit akan mendapat penghargaan dari Negara kaerena berjasa telah menyelamatkan negara dari pemberontakan.

b. Lembaga-Lembaga Keagamaan Seorang ulama sering dihormati, meskipun ia tak memiliki pendidikan tinggi. Contoh: Pendeta digereja yang hanya lulusan SMA selalu memberikan khotbahnya terhadap seluruh masyarakat Kristen dari yang berpendidikan rendah hingga yang berpendidikan tinggi. Tetapi ia dihormati seluruh umat Kristen karena ia berjasa. c. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan merupakan saluran yang konkret untuk mengadakan mopbilitas vertical ke atas, lembaga

pendidikan disebut juga sebagai social

elevator (perangkat) dapat menaikan


derajat seseorang dan meraih masa depan yang lebih baik. Contoh: seorang anak nelayan dapat mengenyam ijazah. Akhirnya ia bekerja sesuai dengan keahliannya.

d. Organisasi Politik Seorang anggota partai politik yang pandai, punya dedikas tinggi dan loyal terhadap partainya. Wakil rakyat harus memiliki keperibadian yang baik. Peluang jabatan yang ada dalam organisasi politik membuat organisasi tersebut berfungsi sebagai saluran mobilitas social. Contoh: si A semula hanya sebagai DPR tetapi ia mendapat jabatan yang lebih atas yaitu MPR.

e. Organisasi Ekonomi

Organisasi ini berperan penting sebagai saluran gerak social vertical naik. Ukuran yang menjadi dasar saluran gerak social ini biasanya berupa kekeayaan. Contoh: organisasi ekonomi BUMN, PERSERO, PT.

f. Saluran Penikahan Pernikahan dapat menaikan status seseorang. Setelah menikah akan mendapatkan status. Jika status sosial tertentu dapat tercapai dalam persaingan, akan terjadi mobilitas sosial vertical ke atas, dan jika persaingan itu mengalami kegagalan, akan mengalami kekecewaan atau kecemasan. Hal ini terjadi kepada masyarakat terbuka (demokrasi). Adapun kebahagian atauoun kekecewaan tidak begitu dirasakan karena anggota masyarakat tersebut telah ditentukan status/ kedudukan sejak lahir. Hal ini terjadi kepada masyarakat tertutup (kasta)

E. HUBUNGAN MOBILITAS SOSIAL DENGAN STRUKTUR SOSIAL Konflik yang biasa muncul dalam masyarakat akibat terjadinya mobilitas yaitu:

1.

Konflik Antar Kelas Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan social karena adanya ukuran-ukura seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidiakn. Hal ini sering terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antar kelas sosial yang ada di masyarakat. Contoh: Seorang anak pembantu rumah tangga memiliki sifat tekun. Ketekunannya membuat dirinya berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 dan mendapat pekerjaan yang baik. Keberhasilannya ini membuatnya memiliki kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan rasa iri dan benci dalam diri anak-anak majikannya.

2.

Konflik Antar Kelompok Sosial Didalam masyarakat terdapat kelompok social yang beraneka ragam misalkan kelompok social berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Konflik ini sering terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antar kelompok sosial ataupun terjadinya kesenjangan sosial. Contoh: ada satu kelompok suku di Indonesia yang mampu menguasai perekonomian dimasyarakat. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosialdan kecemburuan sosial yang tinggi dari kelompok suku tertentu.

3.

Konflik Antargenerasi Konflik ini umumnya terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilainilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan.

Contoh: Pergulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

4.

Penyesuaian Kembali Dapat kita sadari konflik itu merugikan kelompoknya, dengan adanya kesadaran akan timbul penyesuaian kembali yang didasari rasa toleransi atau saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.

Disamping mobilitas memiliki dampak negative, mobilitas sosial juga dapat berdampak positif. Antara lain: 1. Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata.

Contoh: Jika seseorang ingin menjadi gubernur, ia harus bersaing dan berusaha unutk mengalahkan calon gubernur lainnya. 2. Mobilitas sosial akan lebih mempecepat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industry.

Anda mungkin juga menyukai