Anda di halaman 1dari 2

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN 1.

Latar Belakang Pakar ekonomi dan lingkungan Emil Salim mengungkapkan bahwa stabilitas dalam makna makro dan sosial politik berpengaruh terhadap pengelolaan dan kualitas lingkungan hidup. Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh pengembangan sumber daya manusia yang meningkat, stabilitas dalam makna makro ekonomi dan sosial politik, kebebasan berkarya dan berkreasi, serta oportunitas pasar ekonomi nasional dan global. Pada sebuah diskusi lingkungan di Jakarta, Emil Salim juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dilaksanakan dalam pasar yang berciri-ciri kompetisi untuk efisien dan optimal dalam produksi dan konsumsi, jangka pendek dalam ukuran waktu, hanya menampung barang dan jasa yang bisa dijual-belikan konsumen, tidak menampung manfaat atau kerugian akibat faktor luar pelaku ekonomi (eksternalistas), dan tidak mengenal batasbatas perorangan atau negara. 2. Makna Keberlanjutan Ekosistem Lingkungan memuat komponen ekosistem yang terdiri dari sumber daya alam (SDA) tidak lestari dan SDA lestari. SDA yang tidak lestari adalah depletable dan bisa didaur ulang sebagai contoh adalah mineral, sedangkan SDA depletable tapi tidak bisa didaur ulang sebagai contoh adalah minyak. Sedangkan SDA lestari adalah depletable dan bisa replenishable sebagai contoh adalah air, storable (hutan), milik bersama (perikanan), dan reproducable (pangan). Kehidupan ekosistem dipengaruhi oleh Pertumbuhan ekonomi dilangsungkan melalui ekonomi pasar yang memiliki kelemahan dalam menanggapi kehidupan ekosistem, misalnya komponen lingkungan yang umumnya "tidak terpasarkan" (nontradable) seperti lansekap dan keanekaragaman hayati, sehingga luput dari kekuatan kompetisi. 3. Program Jangka Panjang Perkembangan lingkungan memerlukan waktu jangka panjang. Banyak komponen lingkungan adalah milik umum (common property) seperti laut, udara, angin dan air. Manfaat dan kerugian lingkungan berada di luar perhitungan (externality) biaya manfaat perusahaan. Lingkungan tunduk kepada hukum alam seperti keterkaitan keanekaragaman yang tidak masuk perhitungan ekonomi pasar, tetapi ketiadaan fungsi alam ini menimbulkan distorsi ekonomi. Menurut Prof Emil Salim bahwa pembangunan berkelanjutan dan wawasan ekonomi perlu mengembangkan berbagai hal. Sebagai strategi jangka panjang, misalnya, perlu diusahakan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak lestari dengan menginvestasikan sebagian hasilnya bagi usaha pengembangan sumber daya alam lestari termasuk daya kreatif manusia untuk menopang keberlanjutan pembangunan. Peranan mekanisme harga dalam pasar adalah penting, agar pemerintah berperan dalam usaha menengah distorsi

berfungsinya ciri-ciri keterkaitan antarkomponen ekosistem, keseimbangan antarkomponen ekosistem, keanekaragaman dari komponen ekosistem, kemampuan absorpsi polusi, dan keberlanjutan hidup ekosistem yang alami. Bertolak dari sifat dan ciri ekosistem seperti ini, maka pengelolaan lingkungan memuat usaha menjamin keberlanjutan fungsi ekosistem dan mencakup pokok yakni digunakan "sumber daya alam lestari" sampai ambang batas yang memungkinkan keberlanjutan pelestariannya, digunakan SDA tidak lestari secara hemat dan sedapat mungkin mendaur-ulangnya, serta ditingkatkannya kapasitas lingkungan mengabsorpsi limbah. Selain itu dihimbau agar dihimpun dana depletable dari penggunaan "sumber daya alam tidak lestari" untuk dialihkan pada substitusi sumber daya alam lain serta pengembangan sumber daya manusia agar mampu menopang pembangunan dalam kehidupan ekonomi yang berlanjut. Disamping itu semua ada satu hal yang berperan adalah fungsi-fungsi ekosistem juga harus dilestarikan.

harga dengan mencegah hambatan pasar dalam membentuk harga ekuilibrium seperti monopoli dan monopsoni melalui kebijaksanaan ekonomi makro. Dengan sadar menginternalkan berbagai eksternalitas yang ditimbulkan oleh lingkungan melalui retribusi, pajak, pengutan dan iuran lingkungan, dalam komponen harga melalui kebijaksanaan ekonomi makro. Memungkinkan "alam milik bersama" dikelola oleh masyarakat lokal untuk kepentingan lingkungan hidup lokal dengan syarat bahwa kelestarian lingkungan adalah sejalan dengan kepentingan masyarakat lokal. Emil Salim menyarankan, agar dikembangkan secara aktif rencana umum tata ruang (RUTR) sebagai bagian dari usaha pemerintah mengatasi sifat "tak terpasarkan" dari lingkungan. Serta menerapkan ketentuan analisis mengenai dampak pembangunan pada lingkungan dan kesehatan dalam perencanaan proses produksi dan pembangunan teknologi. Untuk membangun kapasitas masyarakat di segala lapangan dan menerapkan pola sertifikasi lingkungan serta ekolabel dalam pengelolaan lingkungan, langkah ini merupakan sebagai bagian dari ikhtiar memperkuat kemampuan bangsa dalam menanggapi globalisasi yang sarat dengan pola pembangunan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai