Anda di halaman 1dari 19

Mulai

Judul Materi

1. Pendahuluan 2. Kajian Teori 3. Metode Penelitian 4. Hasil Penelitian 5. Penutup

keluar

1. Pendahuluan

a.

Latar Belakang Masalah

Pada intinya berpacaran itu boleh-boleh saja asal tetap pada batasbatasnya. Jangan sampai melenceng pada alasan kita berpacaran. Mungkin sekedar saling komunikasi, ngobrol bertukar pikiran atau saling membantu. Tapi sebagian anak muda sekarang terutama mahasiswa tidak lagi menganut norma-norma kesopanan dalm berpacaran. Banyak mereka yang terjebak dalam dunia kelam akibat kesalahannya sendiri. Seks bebas sudah merajalela.

menu

keluar

b.

Rumusan Masalah

Apakah manfaat Semarang?

pacaran

bagi

mahasiswa

Universitas

Negeri

Apakah sisi negatif dari pacaran menurut mahasiswa Universitas Negeri Semarang? Apakah motif yang mendasari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Semarang berpacaran secara berlebihan? Bagaimanakah gaya berpacaran yang baik dan benar?

menu

keluar

2. Kajian Teori

a.

Definisi Pacaran

Pacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (antara lain dengan saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditetapkan bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis yang tetap (yang hubungannya berdasarkan cinta-kasih). Singkatnya, pacaran adalah bercintaan dengan kekasih tetap.

menu

keluar

b. menu

Gaya Berpacaran Gaya berpacaran yang penuh kepolosan dan ketulusan. Gaya berpacaran penuh kemesraan dan cinta serta saling pengertian. Gaya berpacaran model mesra tapi nafsu, tidak ada rasa malu dan rentan terhadap kecelakaan. Gaya berpacaran malu-malu. Gaya berpacaran karena terhadang tradisi dan jarak, sehingga bisa membuat nekad, bisa kawin lari atau menerjunkan diri. Gaya berpacaran romantis namun fun dan enjoy. Gaya berpacaran malu-malu monyet, kalau lagi sepi baru berani keluar macam-macamnya. Gaya berpacaran tidak punya modal tapi banyak maunya, tidak mau rugi yang penting dapat ciuman. Gaya berpacaran malu-malu tapi lupa malunya Gaya berpacaran sejati, mesra sampai tua. keluar

3. Metode Penelitian

a.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode wawancara secara langsung. Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara pewawancara dan responden. Pewawancara di sini adalah peneliti dan responden adalah mahasiswa di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Peneliti menanyakan hal yang berhubungan dengan pacaran kepada beberapa mahasiswa, dengan menanyakan beberapa hal yang terkait dengan pacaran.

menu

keluar

b.

Pengolahan dan Analisis Data

Setelah semua data di peroleh, kemudian data disusun dan dikembangkan berdasarkan buku ataupun artikel yang terkait. Dari pengolahan data tersebut di ketahui berdasarkan wawancara, selanjutnya dilakukan analisis pengolahan data dan diberikan beberapa pemecahan masalah yang menyangkut persepsi mahasiswa terhadap gaya berpacaran di Universitas Negeri Semarang. Setelah dilakukan analisis data dan pemecahan masalah, maka ditarik kesimpulan tentang persepsi mahasiswa terhadap gaya berpacaran di Universitas Negeri Semarang.

menu

keluar

4. Manfaat Pacaran

a. menu

Manfaat Pacaran

Problema cinta seperti patah hati, naksir dan perselingkuhan bisa menjadi sebuah pengalaman yang mendukung kita menjadi lebih dewasa dan matang Pacar bisa memberikan motivasi kepada kita agar dapat berpikir kedepan. Dengan cinta dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih progresif. Misalnya, seseorang yang tadinya malas belajar mendadak jadi rajin belajar karena dorongan dari sang pacar. Adanya teman mengobrol dan tempat curhat. Belajar mengenal dan menerima orang lain dalam kehidupan pribadi. Cewek butuh perlindungan. Jembatan menuju jenjang pernikahan. keluar

b.

Sisi Negatif Pacaran

Meningkatnya tingkat aborsi

Meningkatnya tingkat kematian wanita.


Adanya free seks Menyebarkan penyakit. Meningkatnya penggunaan narkoba Meningkatnya kriminalitas.

menu

keluar

c.

Motif Mahasiswa Berpacaran Secara Berlebihan

Tidak punya pacar berarti tidak laku.

Belum dinamakan pacaran kalau belum bernah berciuman "mesra".


Seorang cewek tidak benar-benar cinta kalau tidak mau diajak "ML" oleh cowoknya.

menu

keluar

d.

Pacaran Yang Sehat

Ketulusan hati dalam menjalin hubungan.

Jujur, konsekuen dan tidak munafik akan cinta.


Senantiasa konsekuen dengan pasangan dan tanggap terhadap kondisi pasangan di setiap situasi karena dia kenal betul siapa yang dicintainya. Bisa menjaga kehormatan diri pasangannya. Selalu ada senyum. Mengutamakan isi cinta bukan kulit cinta.

menu

keluar

5. Kesimpulan

a.

Kesimpulan

Selama pacaran dilakukan dalam batas-batas yang benar, pacaran dapat mendatangkan banyak hal positif. Dengan kata lain yang perlu dan harus kita jalani adalah pacaran sehat. Di dalam proses pacaran tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. Tapi bukan dalam arti diam saat timbul masalah, selesaikanlah dengan bijak, bicarakan secara terbuka. Tanpa keterbukaan akan menimbulkan konflik dalam diri masing-masing yang bahkan bisa mengarah terhadap rutinitas harian dan prestasi belajar ataupun bekerja.

menu

keluar

b.

Saran

Untuk menjauhkan kita dari gaya pacaran yang salah, setidaknya kita mesti tahu batasan-batasan kita dalam berpacaran. Tidak hanya itu, ada halhal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang pacar yang baik. Lebih takut sama Tuhan dari pada manusia, jadi siapapun yang mau menjadi pacarmu akan menghormatimu dan tak mempermainkanmu. Dorong pacarmu untuk lebih dekat dengan Tuhan. Sayangi keluarga pacarmu seperti kamu menyayangi keluargamu sendiri. Dukunglah apa yang dikerjakannya sepanjang bukan hal yang negatif. Jangan berpikir berapa banyak yang bisa dia berikan padamu, tapi berpikirlah berapa banyak yang bisa diberikan padanya. keluar

menu

Daftar Pustaka

Al-Adawiyah, Raboi'ah. (2007). Kenapa Harus Pacaran. Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa Rieka, Dewi. (2007). Kenapa Harus Melajang. Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa. Pontoh, Rudy S. (2006). Pacaran Sehat, Tips, Trik dan Kuis. Bogor: PT Grafika Mardi Yuana. Widianti, Dian. (2009). Ensiklopedi Cinta. Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa. Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai