Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Program Pekerjaan Lokasi Anggaran A. : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara : Pembangunan Lanjutan Gedung Aula Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Aceh Besar : Jantho - Aceh Besar : 2008

PENDAHULUAN
1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan,

peralatan , peraturan dan tata cara kerja serta lain lain yang dianggap perlu. 2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana. 3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan kondisi lapangan pekerjaan. 4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar bestek dengan lapangan, maka kontraktor di wajibkan melapor dan mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi. 5. Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan lampiran. Pekerjaan yang akan Dilaksanakan Pekerjaan Bangunan (Construction) Pembangunan Lanjutan Gedung Aula Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paket A Lanjutan Kabupaten Aceh Besar B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan

2. Perjaan Pembongkaran 3. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan 4. Pekerjaan Plasteran 5. Pekerjaan Pemasangan Daun Pintu & jendela 6. Pekerjaan Lantai 7. Pekerjaan Instalasi Listrik 8. Pekerjaan Rangka Kuda kuda 9. Pekerjaan Atap 10. Pekerjaan Plafond 11. Pekerjaan Penggantung dan Kunci 12. Pekerjaan Lain lain 13. Penutup. C. JENIS DAN MUTU BAHAN Jenis dan mutu bahan yang akan di gunakan di utamakan produksi dalam negeri sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan : No. 472 / Kbp / XII / 80 No. 813 / MENPAN / 1980 No. 064 / MENPAN / 1980

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

PASAL 1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.1 Peninjauan Lapangan 1.1.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor bersama Direksi dan Konsultan meninjau kelapangan untuk dapat lebih memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar rencana Apabila dalam peninjauan awal terdapat perbedaan antara gambar dan kondisi di lapangan maka kontraktor secepat mungkin membuat gambar As build Drawing perubahan untuk dapat di setujui oleh para Direksi.

1.1.2

1.2

Pekerjaan Pembersihan Lapangan 1.2.1 Lapangan Pekerjaan 1.2.1.1 Pekerjaan persiapan, Kontraktor harus menyediakan gudang, bangsalbangsal kerja kecuali tempat kerja yang akan ditetapkan pada waktu penunjukan setempat (BUILDING PLOT). 1.2.1.2 Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-tumbuhan, akar, alang-alang dan lain-lain harus dibersihkan/disingkirkan dari lapangan dan apabila perlu dengan menggalinya. Semua lapisan atas dari tanah dan tumbuh-tumbuhan di lapangan disingkirkan, kemudian permukaan tanahnya disesuaikan dengan tinggi duga yang dikehendaki. Bila Kontraktor membutuhkan bangunan sementara, maka Kontraktor diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan persetujuan pengawas. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan pemerintah setempat, Kontraktor diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.

1.2.1.3 1.2.1.4

1.2.1.5

1.2.2

Pengukur dan Opname 1.2.2.1 Lingkup Pekerjaan a. Meliputi : Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatankegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar. b.Pekerjaan pengukuran antara lain : - Penentuan lokasi bangunan, jalan, land scaping dan lain-lain - Penentuan duga Syarat-syarat : a. Pengukuran harus dilakukan tenaga yang betul-betul ahli dalam bidangnya dan berpengalaman. b.Pemeriksaan hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan dimintai persetujuan Konsultan. c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh Instansi yang berwenang dalam pengurusan IMB. Bahan-bahan dan peralatan : Theodolit, water pass serta peralatan dan patok-patok yang kuat yang diperlukan untuk pengukuran. Semua

1.2.2.2

1.2.2.3

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

peralatan ini harus dimiliki Pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan. 1.2.2.4 Tata Kerja : a. Segera setelah diterima Surat Perintah Kerja dari Pemimpin Proyek, Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pengukuran dan opname pada setiap pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan b.Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Direksi sebelum pekerja pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap kesalahan/ keraguan hasil pengukuran harus diulang kembali. c. Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi dapat menunjuk/menguasakan wakilnya secara tertulis dan mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan pengukuran dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita acara serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disetujui oleh Pihak Proyek. d.Sesudah pekerjaan pemerataan tanah selesai dikerjakan, pemborong diharuskan melakukan pengukuran situasi tanah lokasi lengkap. Untuk diplotkan tata letak bangunan sesuai dengan gambar rencana. e. Perletakan bangunan baru supaya dicocokkan dengan ukuranukuran pada rencana, akan tetapi apabila ada. Selisih/perbedaan maka perletakannya dapat diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan petunjuk-petunjuk serta persetujuan Bouwheer/Direksi. f. Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuranukurannya harus diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta harus di legalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Bouwheer/Pemberi Tugas. 1.2.3 Pemasangan Papan Nama Proyek Papan Nama Proyek dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah setempat, sepenuhnya menjadi beban kontraktor. Gudang/Pondok Kerja dan Fasilitas Penunjang 1.2.4.1 Gudang Penyimpanan Bahan Gudang ini bertujuan untuk menyimpan semen dan bahan-bahan lain yang perlu perlindungan cuaca. Untuk itu perlu dibuat panggung yang kuat lebih kurang 0,30 meter, tinggi dari muka tanah agar semen dan bahan bangunan lainnya tidak tersinggung dengan tanah. Kontraktor harus membangun sebuah bangunan sementara untuk Kantor pengawas dan Kantor Pelaksana serta gudang-gudang bahan, yang akan dipergunakan selama membangunan, dengan persetujuan pengawas. Barak/Tempat Kerja Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin Direksi), Kontraktor harus menyediakan barak dengan fasilitas lengkap tanpa mengaganggu fasilitas Direksi Keet. Tempat kerja harus disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan pekerjaan besi, pekerjaan kayu, dan sebagainya.

1.2.4

1.2.4.2

1.2.4.3

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

1.2.4.4

Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga keselamatan Proyek dari gangguan pencurian, pengerusakan dan lainlain siang maupun malam. Pada pintu gerbang lokasi proyek harus disediakan sebuah gardu jaga dan ditempatkan satu orang petugas sepanjang hari. Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam hari. Penerangan tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan permanen dan bangunan sementara.

12.4.5

1.2.5

Jalan Sementara dan Jembatan Apabila di lokasi proyek belum tersedianya sarana penunjang jalan dan jembatan maka Kontraktor harus menyediakannya seperti jembatan sementara, saluransaluran dan pengerasan jalan yang sifatnya sementara, yang bertujuan untuk lebih mudah masuknya alat-alat pengangkutan bahan-bahan bangunan, di semua sarana tersebut harus dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan setelah selesai sarana-sarana yang tidak digunakan supaya dibongkar/dibersihkan, kecuali bagianbagian yang dapat dipergunakan tidak dibongkar selanjutnya akan dipergunakan. PASAL 2 PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2.1

Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan adalah : a. Pembongkaran Pasangan Batu bata.

2.2

Peralatan yang digunakan : a. Palu b. Pahat c. Perlengkapan Tukang

2.3

Peraturan dan syarat - syarat 3.3.1 Dasar Pembongkaran bata sesuai dengan gambar atau mencapai ukuran kusen 3.3.2 Lebar ukuran bata yang dibongkar sesuai dengan ukuran kusen pintu bawah dan atas atau lebih besar sedikit 3.3.3 Pembongkaran dengan menggunakan pahat atau palu dilakukan secara lapis demi lapis agar yang disamping jangan mudah retak

2.4

Tata Cara Kerja Pelaksanaan 2.4.1 Sebelum dilakukan pembongkaran buat tanda garis sesuai gambar di inginkan 2.4.2 Kemudian barulah dilakukan pembongkaran dengan menggunakan palu atau pahat hingga mencapai lebar kusen pintu 2.4.3 Sewaktu melakukan pembongkaran harus hati hati agar dinding disamping jangan mudah retak semua 2.4.4 Setelah Pembongkaran selesai maka segera dilakukan pemasangan kusen pintu agar dinding terlihat rapi kembali.

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

PASAL 3 PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN 3.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan tanah galian dan urugan adalah : a. Galian tanah pondasi b. Urugan tanah bawah lantai c. Meratakan tanah bekas galian d. Timbunan Tanah Bawah Lantai Bahan dan Peralatan Bahan yang digunakan Peralatan yang digunakan

3.2

: Tanah urugan : a. Cangkul b. Kereta Sorong c. Vibrator Stampler

3.3

Peraturan dan Syarat-Syarat 3.3.1 3.3.2 3.3.3 3.3.4 Dasar galian tanah sesuai dengan gambar atau sampai mencapai tanah keras. Lebar galian sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, lebar galian bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 25 cm. Tanah urugan harus bersih dari kotoran, sampah atau bongkahan kayu. Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis supaya padat.

3.4

Tata Cara Kerja Pelaksanaan 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.4.4 3.4.5 Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar. Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat Exavator atau sekop dan cangkul atau hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan. Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan menggunakan mesin pompa air. Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibrator Stempler. Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah tersebut harus diratakan dan dipadatkan.

PASAL 4 PEKERJAAN BETON 4.1 lingkup Pekerjaan : Lingkup pekerjaan beton bertulang adalah a. Beton Cor Lantai b. Bahagian bahagian lain yang dianggap penting Bahan bahan dan peralatan 4.2.1 Bahan yang diperlukan adalah :

4.2

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bahan Pasir Halus Pasir kasar / keriki Kayu Bekesting Kawat ikat Air Semen

Jenis Baik Baik Baik Baik Baik Type I

Specifikasi Standard PBI 1971 Standard PBI 1971 Standard PBI 1971 Standard PBI 1971 Standard PBI 1971 Standard PBI 1971

4.3

Peraturan dan Syarat syarat 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mengikuti petunjuk dalam PBI (971) Beton Bertulang Penulangan Seluruh besi untuk pekerjaan beton bertulang harus dipasang dengan ukuran sesuai seperti pada gambar bestek. Semen a. Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus digunakan semen portland dengan persyaratan Standar Indonesia Nasional Indonesia (SNI) No. 15-2049-1994 dan ASTM C-150-84 b. Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus sedemikian rupa pada tempat-tempat yang baik untuk memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung dari kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1 (satu) merk semen. Pemakaian semen menurut urutan kedatangannya untuk menghindari mengerasnya semen yang datang lebih awal. Aggregat Beton a. Batu alam hasil disintegasi alami batuan atau batu pecah yang diperoleh dari mesin pemecah batu (stone crusher). b. Agregat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi menurut PBI1971. c. Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm. Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari 5 mm (PBI-1971). d. Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan dan sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak bercampur dengan tanah. Aggregat Kasar a. Aggregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras, tidak berpori dan bersudut. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi 20 % dari jumlah berat seluruhnya. b. Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 % kehilangan berat menurut test. Aggregat Halus a. Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu. b. Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan subtansisubtansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis subtansi tersebut lebih dari 5 % (PBI-1971). c. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton. d. Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar.
6

4.3.5

4.3.6

4.3.7

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

e. Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjamin agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan, sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak bercampur dengan tanah. 4.3.8 Air Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak, garam, zat-zat kimia yang dapat merusak beton dan baja. Bekesting digunakan kayu jenis kelas II (sembarang) baik untuk papan lantai maupun sokongan.

4.3.9

4.3.10 Peraturan a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syaratsyarat pelaksanaan beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen ini. b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standar di bawah ini : Tata Cara Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03. Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan. Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971). Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982) 4.3.11 Tata Cara kerja Pelaksanaan 4.3.12 Persiapan Pengecoran. a. B e t o n Beton harus dibentuk dari campuran semen, agregat, air dalam suatu pertandingan yang tepat sehingga didapat kekuatan tekan karakteristik bk = 225 kg/cm , dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. b. Perlengkapan Mengaduk Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentuk beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. c. Sebelum pelaksanaan pengecoran kondisi lahan/daerah yang akan dilakukan pengecoran harus benar-benar siap dan diketahui oleh pengawas lapangan. 4.3.13 Pengecoran Beton a. Memberitahu Direksi Lapangan selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan. b. Pengecoran dilakukan dengan terlebih dahulu dilakukan pengecatan papan mall/bekesting pada sisi dalam dengan menggunakan teer atau oli bekas. c. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi Lapangan menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu. d. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan material (segregagation) dan perubahan letak tulangan. e. Semua pengecoran bagian dasar kontruksi beton menyentuh tanah harus diberi lantai kerja setebal 5 cm agar menjadi duduknya tulangan dengan baik dan untuk menghindari penyerapan air semen oleh tanah.

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

4.3.14 Benda-benda yang Tertanam dalam Beton a. Semua anker-anker, baut-baut, pipa-pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor b. Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran lain pada waktu beton di cor. c. Baut-baut anker harus dipasang dalam posisi yang akurat dan diikat pada tempat dengan menggunakan template. 4.3.15 Pembukaan Bekesting a. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan atau jika umur beton melampaui waktu sebagai berikut: Bagian sisi balok 48 jam Balok tanpa beban konstruksi 7 hari Balok dengan beban konstruksi 21 hari Pelat lantai/atap 21 hari Dengan persetujuan Direksi Lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Direksi Lapangan sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan beton harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah. b. Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali. c. Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak boleh dibongkar sebelum beton lantai diatasnya tersebut mencapai 75 % dari kekuatan umur 28 hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan umur 28 hari. d. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan harus di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif segar semua bidang-bidangnya harus dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang harus diisi dengan adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas harus dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau permukaan yang kasar harus digosok dengan batu karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata. Penggosokan hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air semen. e. Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan halus. Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air tidak dibenarkan sama sekali.

PASAL 5 PEKERJAAN PLASTERAN 5.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan adalah : a. Plasteran Batu bata b. Plasteran Beton / Aci Beton
8

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

5.2

Bahan dan Peralatan 5.2.1 Bahan yang diperlukan adalah :

No 1. 2. 3. 4. 5.2.2

Bahan Semen Pasir Batu bata Air

Jenis Type I/Andalas Tawar / Tidak Berwarna

Spesifikasi PBI. 1971 PBI. 1971 N - 10 Baik

Peralatan yang diperlukan adalah : a. Molen b. Sendok Semen c. Kereta Sorong b. Palu c. Alat alat bantu lainnya

5.3

Peraturan dan Syarat Syarat 5.3.1

Peraturan yang dipakai standard umum pekerjaan ini dan harus mengikuti persyaratan pekerjaan beton. 5.3.2 Adukan semen harus diaduk dengan mesin pengaduk (molem). 5.3.3 Sebelum diplaster pasangan batu bata harus disiram sampai jenuh air. 5.3.4 Pasangan batu bata harus diberikan tiang, balok praktis apabila luasan sudah mencapai 12 m2 . 5.3.5 Sebelum diplaster permukaan batu bata harus rata terhadap tonjolan yang berlebihan. 5.4 Tata Cara Kerja Pelaksanaan 5.4.2 Plasteran a. Sebelum memulai pekerjaan ini perhatikan permukaan pasangan batu bata, apabila ada yang menonjol melebihi 2 cm sebaiknya dibobok dan diratakan dahulu. b. Untuk mal plasteran dipasang benang dalam arah horizontal, vertical serta diagonal. c. Aduk campuran semen sesuai keperluan dengan mesin molen. d. Untuk plasteran yang tinggi dari lantai 1,5 m harus dibuat perancah atau bangku. e. Siram dengan air terlebih dahulu pasangan batu bata sebelum diplaster. f. Untuk memudahkan merekat plasteran, dinding pasangan batu bata dikerik / dibuat kasar. g. Permukaan plasteran yang baru harus dijaga tetap basah selama 48 jam dengan cara terus disiram. h. Setelah siap diplaster dilakukan penambahan dan pelaburan yang dibutuhkan. PASAL 6 PEKERJAAN PEMASANGAN DAUN PINTU DAN JENDELA 6.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini adalah :

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

6.2

a. Pemasangan Daun Pintu Panel dan Jendela b. Jalusi / Lubang angin Bahan-bahan dan Peralatan 6.2.1 Bahan bahan yang diperlukan adalah : No 1. 2. 3. 4. 6.2.2 Bahan Kayu Kosen Kayu Jendela Kayu Jalusi Kaca Jenis Seumantok/Damar laut Meranti / Damar Asahi t = 5 mm Spesifikasi PKK I 1961 NI-5 PKK I 1961 NI-5 Standar pabrik Standar pabrik

Peralatan yang diperlukan : a. Ketam b. Gergaji c. Palu d. Alat bantu lainnya

6.3

Peraturan dan Syarat Syarat 6.3.1 Peraturan yang digunakan adalah Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961 NI 5) bila tidak ditentukan lain oleh perencana. 6.3.2 Apabila merk, jenis dan type bahan yang disebutkan diatas tidak ada boleh dipakai bahan yang sekwalitas. 6.3.3 Bahan kayu yang digunakan untuk pembuatan daun pintu dan jendela adalah kayu klas 1 atau sejenis seumantok atau damar laut. 6.3.4 Daun pintu dan jendela harus diketam rapi dengan ukuran bersih didapat sesuai dengan gambar. 6.3.5 Bila daun pintu dan jendela rakitan dari Pabrik, Kontraktor diwajibkan memberi contoh terlebih dahulu. 6.3.6 Pemasangan daun pintu jendela harus baik, tegak lurus, siku siku, di ambil ukuran atas dan bawah sama. Setelah dipasang pintu, jendela dapat dibuka dan ditutup dengan sempurna. 6.3.7 Seluruh bentuk / model daun, pintu dan jendela serta ventilasi harus sesuai gambar rencana. 6.3.8 Kaca harus memenuhi specifikasi Sbb : a. Kaca harus mutu baik b. Ketebalan kaca 5 mm c. Warna akan ditentukan kemudian d. Merek dipakai Asahi Mas Setara

6.4

Tata Cara Kerja Pelaksanaan 6.4.1 Tentukan dan perhatikan tempat yang akan dipasang kosen sesuai dengan bentuk / model. 6.4.2 Stell kosen atas pasangan batu bata atau balok beton, kemudian diperkuat dengan bekesting / sokongan. 6.4.3 Cor kolom atau balok praktis pada pinggir kosen. 6.4.4 Setelah 7 hari sokongan dapat dibuka kembali karena beton sudah menyatu dengan kosen. 6.4.5 Daun pintu dan jendela dipasang setelah semua kosen, siap dipasang pada tempatnya.

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

10

PASAL 7 PEKERJAAN LANTAI 7.1 Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan lantai adalah : a. Urugan pasir bawah lantai b. Beton cor bawah lantai & Acian 7.2 Bahan bahan dan Peralatan 7.2.1 Bahan yang diperlukan adalah : No 1. 2. 7.2.2 Bahan Semen Portland Pasir Pasang Peralatan yang diperlukan adalah : a. Molen b. Stampler c. Sendok Semen d. Kereta Sorong e. Grenda Pemotong f. Alat alat bantu lainnya Jenis Type I Spesifikasi PKK I 1961 NI-5 Standar pabrik

7.3

Peraturan dan Syarat Syarat 7.3.1 7.3.2 Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mengikuti petunjuk dalam PBI (971) Semen a. Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus digunakan semen portland dengan persyaratan Standar Indonesia Nasional Indonesia (SNI) No. 15-2049-1994 dan ASTM C-150-84 b. Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus sedemikian rupa pada tempat-tempat yang baik untuk memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung dari kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1 (satu) merk semen. Pemakaian semen menurut urutan kedatangannya untuk menghindari mengerasnya semen yang datang lebih awal. Aggregat Halus a. Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu. b. Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan subtansisubtansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis subtansi tersebut lebih dari 5 % (PBI-1971). c. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton. d. Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar. e. Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjamin agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan, sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak bercampur dengan tanah. Air
11

7.3.3

7.3.4

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

7.4

Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak, garam, zat-zat kimia yang dapat merusak beton dan baja. Tata Cara Kerja Pelaksanaan 7.4.1 7.4.2 7.4.3 7.4.4 7.4.5 7.4.6 7.4.7 Ratakan pasir urug dengan cangkul pada seluruh ruangan yang akan dilakukan pengecoran. Pasir pasangan terlebih dahulu harus diayak sehingga tidak bercampur dengan kerikil, lumpur dan sampah. Adukan semen untuk speci keramik digunakan molen dengan campuran 1 Pc : 5 Ps (1 Portland semen : 5 Pasir). Siram air kemudian stampler hingga padat pada timbunan pasir dan tanah urug. Untuk mal ditarik benang dalam arah horizontal dan diagonal dengan menggunakan selang air. Setelah rata dan padat dibuat lantai beton cor setebal 7 cm dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 6 kerikil pada seluruh permukaan ruangan. Setelah itu baru diadakan pengacian sehingga permukaan menjadi licin dan rapi.

PASAL 8 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


8.1

Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Instalasi Listrik adalah a. Pemasangan jaringan listrik b. Pemasangan Lampu c. Pemasangan Bok Skring & Panel d. Pemasangan saklar dan, Stop Kontak Dll. Bahan bahan dan Peralatan 8.2.1 Bahan yang digunakan adalah :

8.2

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 8.2.2

Bahan Kabel Lampu Saklar Stop Kontak Fitting Pipa

Jenis NYA, NYM TL 20 & SL 18 Watt Broco Broco Broco -

Spesifikasi Standar Pabrik Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik

Peralatan yang diperlukan adalah : a. Pahat b. Paku c. Tester Listrik d. Obeng e. Tang

8.3

Peraturan dan Syarat syarat 8.3.1 Peraturan yang digunakan adalah peraturan dan standarisasi Listrik Indonesia.

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

12

8.3.2

8.3.3

Instalasi listrik harus dikerjakan oleh pihak yang ahli atau pihak Instalatur Ahli dan telah mempunyai sertifikat baik dari pihak PLN, Instalatur juga harus mendapat persetujuan dari Direksi. Dalam hal ini pihak kontraktor tetap bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan pemasangan instalasi tersebut. Apabila merk, jenis dan type bahan yang disebutkan diatas tidak ada maka boleh dipakai bahan yang sekwalitas. Pemasangan instalasi listrik harus menggunakan sistem tegangan 220 Volt (sesuai dengan yang telah ada). Dari panel listrik utama, didistribusikan secara radial ketempat-tempat yang memerlukannya. Semua peralatan seperti panel panel, stop kontak, sesuai dengan peraturan yang ada. Komponen komponen bahan instalasi listrik harus berkwalitas baik dan sesuai dengan NI-6. Sistem Pengabelan Yang dimaksud dengan sistem pengabelan ialah instalasi kabel lengkap dengan pipa pipa, clips, juntion boxes, cable racks, cable traya yang lain yang dipergunakan penyelesaian instalasi kabel. Cabel cabel primer, sekunder, maupun yang ke lampu dan stop kontak harus dipilih dari materai yang tersebut dalam spesifikasi dan gambar, produk dari pabrik pabrik yang telah mendapat sertifikat dari PLN. Kabel kabel yang dipasang menurut cara yang tertera dibawah ini. - NYA : Pemasangan harus didalam pipa pelindung baik diluar maupun di dalam dan pada pemasangan di bawah tanah diberi pipa pelindung yang tahan kerusakan mekanis. - NYM : pemasangan didalam tembok harus didalam pipa pelindung , sedangkan pemasangan diluar tembok tanpa pelindung dengan menggunakan pemegang kabel (klem - sadel). Lampu-lampu Gambar-gambar yang ada, hanya menunjukkan letak kira-kira dari lampu-lampu, sedangkan untuk lokasi yang tepat harus disesuaikan dengan gambar-gambar Arsitektur. Lampu-lampu harus dari type yang cocok dipasang ditempat yang tepat secara baik. Bagi lampu TL harus memenuhi syarat sebagai berikut, yaitu: a. Body atau box dari plat besi, tebal minimum 0,9 mm, di cat putih didepan, abuabu dibelakang. b. Balast merek sinar atau sejenisnya. c. Starter merek philips atau sejenisnya d. Fitting e. Tabung merek Toshiba atau Philips, warna daylight f. Capasitor merek philips atau sejenisnya, bagi TL 20 Watt/220 Volt besarnya 2,5 micro F + 10 % + lampu pijar 40 watt dan Lampu Pijar 10 watt. g. Pengabelan di dalam harus disolder atau dengan terminal. h. Kap merek Sun. Stop Kontak. Gambar-gambar hanya menunjukkan letak kira-kira dari pada stop kontak dan harus disesuaikan dengan gambar Arsitek. Untuk saklar lampu dan stop kontak dipakai merk Broco. Stop kontak dipasang 60 cm diatas lantai. Stop kontak harus sejenis terbenam (inbouw) dengan 3 terminal (satu untuk pertahanan) dan tertutup warna putih. Panel Listrik a. Body panel listrik harus dibuat dari besi plat, dengan tebal paling sedikit 1,5 mm. Pelaksanaan pembuatan dilas yang kokoh dan rapi, di cat abu-abu muda dan pengeringan dengan oven, didasari dengan cat dasar.
13

8.3.4 8.3.5

8.3.6

8.3.7

8.3.8

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

b. Komponen panel adalah produksi dari pabrik yang memenuhi syarat/standar yang diakui internasional seperti DIN, VDE, AIEE atau JIS. Pemasangan komponen didalam body sedemikian rupa harus mudah dibongkar dan dipasang kembali bila mana diadakan perawatan. c. Pengabelan didalam panel paling kecil menggunakan kabel perpenampang 2,5 mm dan dilaksanakan dengan menggunakan sepatu kabel (cable lug). Sambungan kabel kebeban harus dengan blok terminal dan tiap-tiap terminal harus diberi tanda (huruf atau angka-angka) hingga mudah waktu penyambungan kabel kebeban. 8.4 Tata Cara Kerja Pelaksanaan 8.4.1 8.4.2 8.4.3 8.4.4 Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian di hirup dengan plastrium. Letak kabel, saklar, stop kontak, lampu dan panel diletakkan sesuai gambar rencana atau petunjuk pengawas. Sebelum pelaksanaan plafond jaringan kabel resik diletakkan pada lagur lagur plafond. Pemasangan lampu, saklar dan stop kontak seluruhnya dipasang setelah pekerjaan pengecatan dilaksanakan. PASAL 9 PEKERJAAN KUDA KUDA 9.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini adalah : a. Pekerjaan Rangka kuda kuda Baja Ringan b. Lisplank papan Bahan bahan dan Peralatan 9.2.1 Bahan yang diperlukan adalah : a. Rangka Kuda Kuda baja Ringan, Lisplank Kayu. c. Baut, Moor dan Plat besi NO 1. 2. 3. 9.2.2 Bahan Rangka Kuda Kuda Baja Ringan Baut, plat Besi dan Paku Papan Kayu Lisplank Peralatan yang diperlukan adalah a. Mesin Potong b. Mesin gerinda c. Mesin Bor d. Palu e. Water Pas f. Meteran g. Alat bantu Jenis / Type Baja Ringan Baik Specifikasi Standar Pabrik Standar Pabrik PKKI 1961 NI-5

9.2

9.3

Peraturan dan Syarat Syarat 9.3.1 Peraturan yang digunakan adalah peraturan Kontruksi dan standar pabrik.

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

14

9.3.2

9.3.3 9.4

Jenis bahan yang disebutkan diatas harus dipakai bahan bahan yang sekwalitas. Bahan rangka baja ringan yang digunakan untuk rangka kuda dan gording adalah Jenis baja ringan standar pabrik yang telah mempunyai Lesensi SII dan telah mempunyai sertifikat produksi. Semua sambungan harus menggunakan baut.

Tata Cara Kerja Pelaksanaan 9.4.1 9.4.2 9.4.3 9.4.4 9.4.5 9.4.6 Sebelum memulai pekerjaan ini harus diperhatikan tempat peletakkan, lebar bentangan, derajat kemiringan dan lain - lain yang diperlukan agar sesuai dengan kuda kuda yang direncanakan. Sesuai dengan gambar rencana pilih ukuran yang yang pasti kemudian dipotong potong sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan, sambungan dan merakit kuda kuda dilaksanakan dibawah atau pada permukaan tanah. Apabila perakitan dibawah sudah sempurna dinaikan ke atas pada tumpuan yang telah ditentukan. Setelah semua rangka kuda kuda naik keatas barulah diperkuat pada perletakan. Selanjutnya dipasang ikatan angin antara satu rangka kuda kuda dengan kuda kuda lainnya, Jarak antara kuda kuda Max 1,2 Meter. Lesplank kayu dibuat sejajar dengan permukaan lantai atau diselang dengan air/ Water phas. PASAL 10 PEKERJAAN ATAP

9.1

Lingkup pekerjaan Lingkup Pekerjaan ini adalah : a. Pemasangan Atap Seng genteng metal b. Pemasangan Rabung seng metal Bahan dan Peralatan 9.2.1 Bahan bahan yang digunakan adalah : NO 1. 2. 9.2.2 Bahan Seng Metal 0.30 Rabung Seng Metal Peralatan yang digunakan adalah: a. Gunting Seng / Mesin Potong b. Bor Mesin c. Palu Jenis / Type Disesuaikan Disesuaikan Specifikasi Standar Pabrik Standar Pabrik

9.2

9.3

Peraturan dan Syarat Syarat 9.3.1 Peraturan yang dipedomani adalah brosur atau standar dari pabrik. 9.3.2 Apabila jenis, merk dan type belum yang disebutkan diatas tidak ada maka dapat dipakai bahan yang sekwalitas. Bahan utama pekerjaan ini adalah jenis atap genteng metal dengan ketentuan: a. Ringan, namun kuat tidak membebani konstruksi b. Anti karat, terbuat dari bahan pilihan dan lapisan pelindung mencegah karat.
15

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

b. Anti bocor, bahan dan konstruksi pemasangannya menutup kemungkinan adanya kebocoran, bahkan rembesan air sedikitpun. c. Teknologi pengecatan yang tinggi pada dua bahagian sehingga warna tidak pudar dan tetap awet. 9.3.3 9.4 Kontraktor diwajibkan memberikan contoh contoh untuk mendapatkan persetujuan pengawas dan perencana. Penggunaan alat bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan petunjuk dari pabrik atau agen. Tata Cara Kerja Pelaksanaan 9.4.1 9.4.2 9.4.3 9.4.4 Setelah pemasangan kuda-kuda selesai baru dimulai pemasangan atap seng metal. Pemasangan atap dilaksanakan mulai dari atas ke bawah. Bila seng lebih pada bagian atas dipotong dengan menggunakan gunting seng. Pemasangan atap dan pemakuan harus mengikuti standard atau pedoman yang sudah dikeluarkan oleh pabrik. Selesai pemasangan atap dilaksanakan pemasangan rabung seng. PASAL 11 PEKERJAAN PLAFOND 11.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Plafond adalah : a. Plafond Triplek 3.6 mm Bahan bahan dan Peralatan 11.2.1 Bahan yang diperlukan adalah. No 1. 2. 3. Bahan Rangka Kayu Plafond Triplek 3.6 mm Lat Profil Jenis Kayu Klas II Baik Damar Spesifikasi PKK I 1961 NI PKK I 1961 NI Standar Pabrik

11.2

11.2.2 Peralatan yang diperlukan adalah : a. Gergaji b. Palu c. Ketam d. Water Pas d. Alat alat bantu lainnya 11.3 Peraturan dan Syarat Syarat 11.3.1 Peraturan yang digunakan adalah peraturan Kontruksi kayu Indonesia (PKK I 1961 NI 5 ) sepanjang tidak diatur lain oleh perencana. 11.3.2 Kayu lagur plafond digunakan kayu klas II yang telah kering atau kayu jenis. Apabila merk, jenis dan type bahan yang disebutkan diatas tidak ada maka boleh dipakai bahan yang sekwalitas. 11.3.3 Tepi plafond harus lurus, siku dan halus tidak boleh ada pecah-pecah, mudah dipotong dan di paku. 11.3.4 Kayu lagur harus diketam pada salah satu sisi yang digunakan untuk menempel bahan flafon. 11.3.5 Kayu lat profil dipasang seiring dengan pemasangan Plafond Eternit pada lantai II. 11.3.6 Permukaan plafond harus lurus dan rata. Tata Cara Kerja Pelaksanaan
16

11.4

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

11.4.1 Tentukan terlebih dahulu plafond untuk masing masing ruangan yang akan dikerjakan. 11.4.2 Untuk memudahkan pelaksanaan buat perancah atau bangku. 11.4.3 Tentukan peil ketinggian plafond kemudian diselang dengan air untuk mendapatkan bidang yang sama setiap sisi ruangan. 11.4.4 Jarak lagur pembagi 5/7 dan lagur anak 5/5 sesuai dengan bentuk plafond di gambar. PASAL 12 PEKERJAAN PENGGANTUNG & KUNCI 12.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Penggantung & Kunci adalah : a. Pemasangan kunci b. Engsel c. Greder d. Hak Angin a. Tarikan Jendela b. Alat alat Penggantung lainnya 12.2 Bahan bahan dan Peralatan 12.2.1 Bahan yang diperlukan adalah : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan Kunci Pintu Engsel Hak Angin Tarikan Jendela Mor / baut Grendel Jenis Yale / 2 x Putar Nylon Ring Spesifikasi Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik Standar pabrik

12.2.2 Peralatan yang diperlukan adalah : a. Paku b. Obeng c. Pahat d. Gergaji e. Alat alat bantu Lainnya 12.3 Peraturan dan Syarat syarat 12.3.1 Peraturan yang dipedomani adalah brosur atau standarisasi pabrik. 12.3.2 Bila merk bahan yang disebutkan diatas tidak ada boleh dipakai bahan / merk sekwalitas. Sebelum dipasang alat penggantung dan kunci tersebut harus diperlihatkan contoh oleh kontraktor kepada pengawas. 12.3.3 Jenis, type dan kwalitas dari alat penggantung & kunci harus sesuai dan serupa dengan yang sudah ada pada bangunan tersebut. 12.3.4 Untuk setiap pintu harus dipasang 3 buah engsel dengan ukuran 4x 3 dan untuk setiap jendela harus dipasang 2 buah engsel dengan ukuran 3 x 2,5. 12.3.5 Pada setiap daun jendela harus dipasang 2 buah Hak Angin, 2 grendel dan 1 buah tarikan.
Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008 17

12.4

Tata Cara Kerja Pelaksanaan 12.4.1 Pintu dan jendela harus terlebih dahulu di stell dengan sempurna, apabila kebesaran harus dikecilkan dengan menggunakan ketam. 12.4.2 Selanjutnya dipasang engsel pada tempat yang telah ditentukan dengan menggunakan mor putar. 12.4.3 Hubungan antara kozen dan jendela tidak boleh ada renggang, maksimal renggang yang diizinkan 2 5 mm. PASAL 13 PEKERJAAN LAIN-LAIN

14.1 14.2 14.3

Pekerjaan lain lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti harus segera ditanyakan langsung pada pengawas. Pekerjaan lain lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan sehingga akan memperoleh pekerjaan yang sempurna. Pekerjaan lain lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat gambar As build drawing serta diajukan addendum (perubahan).

PASAL 14 PENUTUP 15.1 Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu laporan harian serta semua Berita acara yang diperlukan. 15.2 Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi.

Banda Aceh, Mengetahui, KOMISI EMILIHAN UMUM (KPU) KABUPATEN ACEH BESAR Konsultan Perencana

Mei 2008

CV. CITRA LESTARI Consultant

ABDUL HANAN, SH, M,SI Pembina / Nip: 010 150 087

Ir. SONTA WISESA Direktur

Doc/Syarat-syarat Spesifikasi Teknis Pekerjaan/VI/2008

18

Anda mungkin juga menyukai