Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang UU No. 23 tentang kesehatan untuk tahun 1992 menyebutkan kesadaran, bahwa tujuan dan

pembangunan

kesehatan

adalah

meningkatkan

kemauan,

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehat adalah keadaan sempurna fisik, mental, sosial tidak hanya dari penyakit, cacat dan kelemahan. Blum (1974, dalam Notoatmojo, 2007:15) menyatakan

bahwa derajat kesehatan di pengaruhi oleh faktor : keturunan, perilaku, pelayanan kesehatan dan lingkungan. Saat seseorang sakit, rumah sakit merupakan salah satu tempat yang dituju untuk meningkatkan derajat kesehatan. Pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan yang tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan memberikan penanganan dan perhatian khusus. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berintikan pelayanan keperawatan (Asmar 1997,dalam sobirin 2006). Keperawatan di Indonesia sampai saat ini masih dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu proses jangka panjang, yang ditunjukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan perawat dalam menjalankan peran dan funggsinya harus sesuai dengan standar praktik keperawatan yang terkait dengan kode etik profesi (PPNI, 2003). Selain itu, untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan manajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan.

Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Dalam hal ini manajer keperawatan dituntut untuk melakukan suatu proses yang meliputi lima fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pengarahan, dan kontrol agar dapat memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi pasien dan keluarganya (Nursalam, 2002). Proses manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategi opersional), implementasi dan evaluasi. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang, karena manajemen keperawatan merupakan kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai maka disetiap tahapan baik dalam proses manajemen maupun proses keperawatan akan berjalan dengan baik di ruang rawat. Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.

pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan pelayanan keperawatan yang diberikan dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat meliputi : standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem metode keperawatan. Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi merupakan rumah sakit tipe B yang dikelola oleh pemerintah Kota Cimahi. Dalam upaya memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada kliennya, Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi memiliki ruang bedah yang terdiri antara lain Gedung C lantai 3, Gedung D lantai 2 dan 3 dan Gedung E lantai 2 (Profil RSUD Cibabat Cimahi, 2010). Ruang E2 RSUD Cibabat Cimahi merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3 yang terdiri dari 5 ruangan yaitu ruang 201, 202, 203, 204, 205 dan setiap kamar terdiri dari 8 tempat tidur. Metode penugasan yang digunakan di ruangan E2

ini adalah metode TIM. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang metode TIM di Ruang E2 RSUD Cibabat Cimahi.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktek keperawatan manajemen selama 24 hari di ruang rawat inap E2 RSUD Cibabat Cimahi, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan manajemen keperawatan dan manajemen unit di ruangan secara komperehensif.. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan praktik ini diharapkan mahasiswa dapat: a. Melakukan kajian pelayanan keperawatan di ruang E2 dengan pendekatan 5 M b. Menerapkan analisa SWOT c. Mendiagnosa masalah-masalah terkait 5 M dalam proses pemberian pelayanan keperawatan di ruangan d. Membuat plan of action untuk menjawab masalah-masalah yang ditemukan diruangan e. Mengimplementasikan rencana tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan diruangan f. Membuat rencana tindak lanjut bagi intervensi yang tidak bisa dicapai.

C. Metode Penulisan Dalam penyusunan makalah ini, kelompok menggunakan metode pendekatan observasi aktif, pembagian instrumen, studi dokumentasi, studi literatur dan wawancara dengan kepala ruangan, staf, pasien dan keluarganya di Ruang E2.

D. Manfaat Penulisan a. Bagi Rumah Sakit Membantu meningkatkan kualitas manajemen pelayanan keperawatan dengan Model TIM di ruang rawat inap E2 RSUD Cibabat untuk dapat mencapai tujuan bidang perawatan RSUD Cibabat terciptanya pelayanan asuhan keperawatan secara paripurna kepada setiap pasien/keluarga sehingga tercapai kondisi kesehatan yang optimal fisik maupun psikis. b. Bagi Ruangan Membantu ruangan untuk menerapkan manajemen keperawatan sehingga dapat mencapai standar pelayanan Model TIM yang paripurna dalam meningkatkan pelayanan keperawatan yang mendasar terhadap peningkatan kualitas hidup pasien, memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan dan memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim. c. Bagi Mahasiswa Dapat secara langsung menerapkan konsep teori dan prinsip Model TIM dalam mengelola pelayanan keperawatan pada tingkat instalasi rawat inap disuatu tatanan pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai agen pembaharu dan model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan professional.

Anda mungkin juga menyukai