Anda di halaman 1dari 4

kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan dan energi listrik.

Pada prinsipnya, kapasitorterdiri dari dua konduktor yang berdekatan namun terpisah satu sama lain, yang membawa muatan yang sama besar namun berlawanan jenis. Kedua konduktor tersebut dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator) yang disebut bahan (zat) dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan sebagai menyekat akan membedakan jenis kapasitor, seperti kertas, mika, plastik, pasta dan lain sebagainya. Kapasitas suatu kapasitor (kapasitansi) bergantung semata-mata pada susunan geometris konduktor dan bukan pada muatan atau beda potensialnya. Kapasitas suatu kapasitor keping keping sejajar berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik terhadap jarak pemisahnya:

dengan C = kapasitas kapasitor (farad) = permitivitas bahan dielektrik (C/Nm2) A = luas penampang keping (meter2) d = jarak pemisah kedua lempeng (meter) Permitivitas bahan dari sebuah dielektrik pada kapasitor didefinisikan sebagai : = r.o dengan r = konstanta dielektrik o = permitivitas vakum (C/Nm2) o = 8,85 x 10-12 C/Nm2

Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah: 1. mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan 2. menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik 3. memilih panjang gelombang pada radio penerima 4. sebagai filter dalam catu daya (power supply) Rangkaian Kapasitor Paralel Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi ekivalen kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal : Ceq = C1+ C2 + C3 + Seri Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan kapasitansi ekivalen diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatanmuatan kapasitor tunggalnya : 1/Ceq = 1/C1+ 1/C2 + 1/C3 + kapasitor seri kapasitor paralel

Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu, jadi semakin tinggi suhu suatu larutan, semakin cepat pula larutan itu bereaksi. 4 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Pertanyaan dan jawaban :Bagaimanakah pengaruh suhu tehadap kecepatan reaksi antara larutan Na2S2O3 dengan larutanHCl ? Jealskan sebabnya ! Jawab :Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi suatu larutan. Apabila suhupada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besardan cepat. Sebaliknya,

apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga lajureaksi semakin kecil. PENGARUH SUHU

TERHADAP LAJU REAKSI


A. Tujuan Percobaan : Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi. B. Alat dan Bahan : 1. Beaker glass 100 ml 6. Kaki tiga 2. Termometer 7. Natrium tiosulfat 0,15 M 3. Stopwatch 8. HCl 3 M 4. Pemanas spirtus 9. Kertas grafik 5. Kasa asbes 10. Spidol hitam C. Cara Kerja : 1. Buatlah tanda silang hitam pada sehelai kertas putih dan letakkan sebuah beaker glass di atas tanda itu. 2. Masukkan 5 ml larutan natrium tiosulfat ke dalam beaker glass tersebut. 3. Siapkan stopwatch, masukkan 5 ml asam klorida (HCl) 3 M ke dalam beaker glass yang berisi natrium tiosulfat bersamaan dengan itu tekan stopwatch dan hentikan ketika tanda silang sudah kabur (tak terlihat dari atas). Catat waktunya. 4. Ulangi percobaan di atas, tetapi sebelumnya larutan natrium tiosulfat dipanaskan berturut-turut selama 30 detik, 1 menit dan 2 menit D. Hasil Percobaan

E. Kesimpulan Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat bergantung pada suhu rendah memiliki energi aktifasi rendah dan laju reaksi yang rendah. Reaksi pada suhu yang tinggi memiliki energi aktivasi yang lebih besar dan laju reaksi yang lebih besar juga. F. Pertanyaan 1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas? 2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju resksi antar larutan natrium tiosulfat dengan larutan asam klorida? Jelaskan sebabnya! 3. Banyak reaksi yang berlangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 10 C. Apakah hal seperti itu berlaku untuk percobaan di atas? Jawab: 1. Na2S2O4 + HCl > 2NaCl + H2S2O4 2. Jika suhu semakin tinggi, maka laju reaksinya juga akan semakin cepat. 3. Percobaan diatas tidak diukur suhunya. Mungkin, hal seperti itu tidak terjadi karena saat suhu dinaikkan reaksi tidak menjadi 2 kali lebih cepat, namun reaksi menjadi semakin cepat. G. Dasar Teori Ada kecederungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu , maka molekul-molekul yang mencapai energi aktifasi semakin banyak . Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi.
Diposkan oleh witing trisno jalaran seko kulino di 01:50

HCl + tiosulfat + dipanaskan 0 detik 30 detik 1 menit 2 menit

waktu (detik) 29 detik 13 detik 12,5 detik 12 detik

Anda mungkin juga menyukai