Anda di halaman 1dari 15

Hendra Dwi Setiawan (123100058)

Peran Sistem Operasi mengatur fasilitas komputer, memberikan layanan untuk pemrogram, dan menjadwal eksekusi program lainnya. menjembatani perangkat keras dari pemrogram. memberikan interface yang bagus untuk menggunakan sistem mengontrol eksekusi program-program aplikasi yang memerlukan fasilitas dan pelayanan hardware komputer.

Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi Pengelompokan Sistem Operasi Sistem operasi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu : Nyaman : Suatu sistem operasi akan membuat sistem komputer lebih mudah untuk digunakan. Efisien : Sistem operasi memungkinkan fasilitas sistem komputer dapat digunakan dengan cara yang efisien.

1. Sistem Operasi Stand-Alone (Stand-Alone Operating System). Yang termasuk sistem operasi jenis ini adalah sistem operasi yang bekerja di dalam komputer desktop dan notebook. Sistem operasi jenis ini dikhususkan untuk penggunaan sendiri tanpa terhubung dengan jaringan komputer. Meskipun demikian, ada banyak dari sistem operasi jenis ini yang juga dapat terhubung dengan jaringan komputer. Contoh sistem operasi jenis ini adalah DOS, Windows 98, Windows ME, Windows XP, MAC OS, UNIX dan LINUX.

2. Sistem Operasi Jaringan Komputer (Network Operating System). Sistem operasi jenis ini didesain dan dibuat khusus untuk mendukung dan mengelola jaringan komputer. Contoh dari sistem operasi jenis ini adalah Novells Netware, Windows Server 2003, UNIX, LINUX, dan Solaris.

3. Sistem Operasi Embedded (Embedded Operating System). Sistem operasi jenis ini biasanya tertanam langsung di dalam ROM pada berbagai peralatan kecil, contohnya pada telepon genggam (handphone) atau PDA. Yang termasuk sistem operasi jenis ini adalah Windows CE, Windows Mobile, Palm OS, dan Symbian OS.

Program Utilitas Program Utilitas adalah jenis perangkat lunak sistem yang lebih ditujukan untuk merawat komputer dan membantu sistem operasi. Ada dua macam program utilitas, yaitu program utilitas yang langsung tertanam dalam sistem operasi dan program utilitas yang berdiri sendiri dan dapat dibeli secara terpisah. Ada banyak sekali program utilitas, tergantung dari perawatan yang Anda inginkan serta sistem operasi yang Anda gunakan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa program utilitas yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows XP:

Windows Explorer Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Windows Explorer termasuk ke dalam file manager yang digunakan untuk mengelola file dan direktori. Windows Picture and Fax Viewer Program utilitas ini digunakan untuk menampilkan gambar dan fax, serta dapat juga digunakan untuk meng-copy, memutar, atau mencetak gambar dan fax tersebut ke printer.

Disk Cleanup Program utilitas ini dapat digunakan untuk menghapus beberapa file-file yang tidak penting dari komputer.

Disk Defragmenter Disk defragmenter adalah program utilitas yang dapat digunakan untuk menyusun ulang file-file dan area kosong dalam hard disk, sehingga sistem operasi dapat mengakses data lebih cepat.

Screen Saver Screen saver adalah program utilitas untuk menampilkan gambar bergerak atau layar kosong ke monitor jika tidak ada aktifitas penggunaan keyboard atau mouse. Program utilitas ini sangat baik untuk mencegah kerusakan pada layar monitor.

Norton Antivirus Program utilitas ini digunakan untuk merawat serta menjaga komputer dari serangan virus. Program utilitas ini termasuk dapat dibeli terpisah dari sistem operasi.

Winzip Winzip adalah contoh program utilitas untuk melakukan kompresi file, yaitu membuat ukuran satu atau lebih file menjadi jauh lebih kecil daripada sebelumnya. File-file hasil kompresi tersbut nantinya dapat di dekompresi kembali sehingga menjadi file aslinya. Winzip juga termasuk ke dalam program utilitas yang dapat dibeli secara terpisah dari sistem operasi.

Tingkatan Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data, termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap Layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun di bawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Layer 7 (application layer) Menyediakan layanan untuk user dalam mengakses informasi pada network melalui suatu aplikasi. Layer ini merupakan interface untuk user dalam berinteraksi dengan aplikasi melalui sebuah jaringan. Layer ini adalah yang paling "cerdas", gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Sebutan untuk Application Layer adalah sebuah bit misleading, karena tidak mengggambarkan Actual program dimana seorang user mungkin menjalankan pada sistemnya. Layer ini bertanggung jawab pada saat kita perlu

akses ke suatu network resources. Sebagai contoh, Microsoft word tidak berfungsi pada Application layer dari OSI Model. Jika seorang user mencoba untuk mengambil file/dokumen dari home direktory-nya pada server, Application Layer networking software bertanggung jawab dalam mengirimkan permintaan ke suatu remote sistem.

Layer 6 (The Presentation layer) Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini. Presentation layer memastikan bahwa format data yang diterima bisa digunakan oleh applikasi-aplikasi yang berjalan pada sistem. Sebagai contoh, jika kita berkomunikasi melalui internet menggunakan komunikasi yang terenkripsi, Presentation layer akan bertanggung jawab untuk meng-enkripsi dan mendekripsi infomasi ini. Banyak web browser mampu melakukan fungsi ini untuk mendukung transaksi financial melalui internet, enkripsi dan translasi data akan terjadi pada layer ini.

Layer 5 (The Session Layer) Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Session layer bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan antara dua sistem atau lebih. Session layer memastikan bahwa sebuah request terhadap suatu layanan yang spesifik dibuat secara benar. Sebagai contoh, jika kita mencoba mengakses suatu system dengan web browser, session layer pada kedua system akan bekerja sama untuk memastikan bahwa kita akan menerima halaman HTML dan bukan email. Jika sebuah system menjalankan Multiple Network Applications, session layer akan menjaga komunikasi ini dan memastikan bahwa data akan diterima oleh application yang benar.

Layer 4 (The Transport Layer) Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. Transport Layer melakukan manipulasi actual dari data dan mempersiapkannya untuk dikirim melalui network. Jika data terlalu besar untuk ukuran single frame, Transport Layer akan memecahnya ke bagian yang lebih kecil/segment-segment dan menerapkan sequence number (nomor urut) dari segment tersebut. Sequence number membuat Transport Layer pada system penerima menyusun lagi data ke bentuk aslinya. Dan Datalink layer akan menerapkan CRC untuk memeriksa ukuran tiap frame, Transport Layer bisa berlaku sebagai backup check untuk memastikan bahwa seluruh data telah terima dan bisa digunakan.

Layer 3 (The Network Layer) Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. Network Layer menggambarkan bagaimana sistem pada network yang berlainan segment dapat saling berhubungan satu sama lain; Network Layer juga mendefinisikan alamat network. Seperti IP, IPX, dan AppleTalk Datagram Delivery Protocol (DDP), dimana mereka merupakan contoh dari spesifikasi Network Layer karena mereka mendefinisikan sebuah mekanisme dalam berhubungan dengan resources yang berbeda tempat dan berbeda segment network dengan metode system pengalamatan.

Layer 2 (Data Link Layer) Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

Layer 1 (Physical Layer) Lapisan terbawah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik, dan interface antar terminal, seperti tegangan, frekuensi, impedansi, koneksi pin dan jenis kabel. Layer ini berfungsi juga untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau gelombang radio.

Pengelompokan Layer OSI Model referensi OSI secara konsepsual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.

2. Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer

mentransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowled- gement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah :

1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. 2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header. 3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. 4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim. 5. Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.

Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari Network dalam proses komunikasi data adalah :

1.

Logical Addressing : pengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisan network. Pada jaringan TCP/IP pengalamatan logis ini dikenal dengan sebutan IP Address.

2.

Routing : Hubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik manuju tujuan dan tukar menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya.

3.

Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

4.

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote time sharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

5.

Presentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data.

6.

Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi diantaranya adalah FTP, SMTP, dan HTTP.

Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah :

1.

Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi

unit-unit data yang disebut frame.

2.

Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang

ditambahkan dalam header.

3.

Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate

atau laju bit stream berlebih atau berkurang.

4.

Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-

frame yang gagal terkirim.

5.

Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan

pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.

Layanan Sistem Operasi


Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut: pembuatan program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device, pengaksesan terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian tanggapan pada kesalahan, serta akunting. Pembuatan program yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program.

1. Menginstalasi Font, Menyembunyikan Menu Taskbar 2. Menyembunyikan Menu Folder Options, Menyembunyikan Menu Control Panel 3. Menyembunyikan Menu Find, Menyembunyikan Recent Document

4. Menyembunyikan Menu Run, Menyembunyikan Log Off 5. Menyembunyikan Shutdown, Menon-aktifkan Display Property

Mempercepat akses windows dengan menambah kecepatan.


Untuk melakukannya, praktekkan langkah berikut. Registry Editor melalui menu Start, lalu ketik: regedt32.

1.Jalankan

2. Masuklah ke sub key HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-ControlFileSystem. 3. Pada sub key FileSystem, klik kanan mouse di bagian kanan window, lalu klik New > DWORD (32 bit) Value. 4. Beri nama DWORD Value baru tersebut dengan nama NtfsMftZone Reservation. 5. Klik kanan DWORD Value NtfsMftZone Reservation ini, kemudian pilih Modify. 6. Isikan Value Data yang diminta dengan nilai 2. 7. Tekan OK, tutup jendela Registry Editor, lalu restart PC.

Proses Input Output


Sebuah proses sistem operasi memerlukan Input dan Output termasuk pada sistem operasi linux. Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai eksekusi program yang sela njutnya disebut proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity). Proses dalam Linux selalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output.

Dalam konteks Linux input/o utput adalah : Keyboard (input) Layar (output) Files Struktur data kernel Peralatan I/O lainnya (misalnya Network)

Berbagai Jenis Sistem Operasi Berikut ini adalah gambaran dari berbagai jenis sistem operasi.

1. Real-time Sistem Operasi (RTOS): Ini adalah sebuah sistem operasi multitasking yang bertujuan untuk mengeksekusi aplikasi real-time. Real-time sistem operasi sering menggunakan algoritma penjadwalan khusus sehingga mereka dapat mencapai sifat deterministik perilaku. Tujuan utama dari sistem real-time operasi adalah respon mereka cepat dan dapat diprediksi terhadap peristiwa. 2. Sistem Operasi multi-user dan Single-user: Sistem operasi Komputer jenis ini memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses sistem komputer secara bersamaan. Time-sharing sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem multi-user karena mereka memungkinkan akses beberapa pengguna ke komputer melalui pembagian waktu. 3. Multi-tasking dan Single-tasking Sistem Operasi: Ketika sebuah program tunggal yang diperbolehkan untuk berjalan pada satu waktu, sistem ini dikelompokkan di bawah kategori sistem single-tasking, sedangkan dalam kasus sistem operasi memungkinkan untuk pelaksanaan beberapa tugas pada satu waktu, itu diklasifikasikan sebagai sistem operasi multi-tasking. Multi-tasking dapat dari dua jenis yaitu, pre-emptive atau koperasi 4. Distributed Sistem Operasi: Sistem operasi yang mengelola sekelompok komputer independen dan membuat mereka tampaknya satu komputer dikenal sebagai sistem operasi terdistribusi. 5. Embedded System: Sistem operasi dirancang untuk digunakan dalam sistem komputer embedded yang dikenal sebagai sistem operasi tertanam. 6. Sistem Operasi HP: Meskipun bukan jenis yang berbeda secara fungsional dari sistem operasi, OS mobile pasti sebuah menyebutkan penting dalam daftar jenis sistem operasi. Sebuah OS mobile mengontrol perangkat mobile dan desain yang mendukung komunikasi nirkabel dan aplikasi mobile. Hal ini telah built-in mendukung untuk format multimedia mobile. Tablet PC dan smartphone berjalan pada sistem operasi mobile 7. Batch Processing dan Sistem Interaktif: Batch pengolahan mengacu pada pelaksanaan program komputer dalam 'batch' tanpa intervensi manual. Dalam sistem batch processing, program dikumpulkan, dikelompokkan dan diproses pada kemudian hari.

8. Pengolahan Online dan Offline: Dalam pengolahan online data, pengguna tetap berhubungan dengan komputer dan proses dijalankan di bawah kontrol unit pengolahan pusat komputer. Ketika proses ini tidak dijalankan di bawah kontrol langsung dari CPU, pengolahan ini disebut sebagai offline. Mari kita ambil contoh dari proses batch. Di sini, batching atau pengelompokan data dapat dilakukan tanpa pengguna dan intervensi CPU, bisa dilakukan secara offline.Namun eksekusi proses yang sebenarnya mungkin terjadi di bawah kontrol langsung dari prosesor, yaitu online.

beberapa sistem operasi yang banyak digunakan dan familiar bagi pengguna computer, yaitu: 1. DOS DOS adalah singkatan dari Disk Operating System. DOS merujuk pada perangkat sistem operasi yang digunakan dibanyak komputer yang menyediakan abstraksi dan pengelolaan perangkat penyimpan sekunder dan informasinya. 2. UNIX UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula dikembangkan oleh suatu kelompok di AT&T pada laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk serve rmaupun workstation. Lingkungan Unix dan model program client-server menunjukkan bahwa Unix lebih dikembangkan sebagai sistem operasi yang kuatdi jaringan komputer dari pada sistem operasi untuk computer personal. 3. Microsoft Windows Micosoft awalnya Windows hanyalah atau add-on orang dari lebih MS-DOS sering karena menyebut tingginya Windows tuntutan saja pada pada sistem

operasi yang berbasis GUI. Versi awal Windows berjalan di atas MS-DOS. 4. Apple Mac OS Seperti terlihat pada Gambar 5.10, Apple Mac OS merupakan turunan

dari UNIX melalui jalur BSD (Berkeley Software Distribution). Oleh karena itu kekuatan dalam multi-tasking, multi-user, networking yang ada pada UNIX juga dimiliki oleh Mac OS. Mac OS adalah sistem operasi berbasis GUI. Apple merupakan pelopor dalam penggunaan GUI pada sistem operasi. Penggunaan icon, mouse dan beberapa komponen GUI merupakan sumbangan yang luar biasa bagi perkembangan sistem operasi berbasis GUI.

5. Linux Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan

kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC.

Time Sharing System


Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host computer.

Contoh Penggunaan TSS Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.

a) Schedulling Schedullling merupakan sebuah strategi untuk mengatur sejumlah resources (proses time, machines, cells, transports, delays dan lain sebagainya) dalam kurun waktu tertentu. Resources perlu diatur untuk menghemat penggunaannya karena keterbatasan jumlah, biaya, dan waktu yang ada. b) Swapping Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi.

Gambar Proses Swapping

c) Partitioning Apakah Partitioning Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan data-data table atau index yang berbentuk page ke dalam partisi-partisi yang terpisah di dalam sebuah atau beberapa filegroup. Fitur table dan index partitioning mulai dikenal pada SQL Server 2005 dan hanya ada pada edisi Enterprise dan Developer. Fitur ini tidak ada pada edisi Standard dan Workgroup. Mengapa Partitioning Pada table yang berukuran sangat besar (jumlah barisnya sangat banyak) maka partitioning membantu untuk membagi sebuah data yang besar menjadi beberapa partisi yang lebih kecil sehingga mudah dikelola. Pembuatan partisi-partisi ini memungkinkan performa yang lebih baik melalui operasi parallel. Partitioning yang dimaksud pada uraian ini dikenal secara umum sebagai horizontal partitioning, yang maksudnya adalah pembagian partisi dilakukan pada baris-baris table. Hal ini berbeda dengan vertical partitioning yang pembagiannya dilakukan pada kolom-kolom table.

Anda mungkin juga menyukai