Anda di halaman 1dari 13

PERAN UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA

NAMA NPM KELAS MATA KULIAH DOSEN

: DEBORA APRIZA RAHARDIANTI : 11111787 : 1KA41 : ILMU BUDAYA DASAR : MUHAMMAD BURHAN AMIN

PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin


Topik Makalah PERAN UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA

Kelas : 1-KA41 Tanggal Penyerahan Makalah : 17 April 2012 Tanggal Upload Makalah : 18 April 2012

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM

Nama Lengkap

Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas makalah ini dapat di selesaikan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam mengikuti pelajaran IBD yaitu Muhammad Burhan Amin dan teman-teman yang telah membantu dalam mencarikan materi ini. Makalah ini berisi tentang masalah Peran Universitas Gunadarma Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya, dimana dalam makalah ini menjelaskan tentang latar belakang nilai-nilaimbudaya hingga peranan mahasiswa-mahasiswi dan seluruh warga Universitas Gunadarma, dan juga berisikan tentang bagaimana cara kita dalam melestarikan dan memperkokoh nilai-nilai budaya dalam kehidupan diri sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Demikianlah makalah ini kami buat demi menanamkan apa yang terdapat dalam Peran Universitas Gunadarma Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya, semoga apa yang diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat menjadi kenyataan. Saya selalu membuka diri untuk menerima masukan dan saran dari anda untuk perbaikan pada makalah selanjutnya.

Penulis

Debora Apriza Rahardianti

iii

DAFTAR ISI

Cover ......................................................... i Pernyataan .........................................ii Kata Pengantar .........................................................................................................................iii Daftar Isi ..................................................................................................................................iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................1 1.2 Tujuan .................................................................................2 1.3 Sasaran ...............................................................................2 - 3 BAB II. PERMASALAHAN ...............................................................................................4 - 5 BAB III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .............................6 - 8 Referensi ....................................................................................................................................9

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi. Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu : 1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas) 2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut 3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

1.2 TUJUAN
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.

Makalah ini ditujukan selain sebagai tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, tetapi juga sebagai kesadaran akan pentingnya peran mahasiswa-mahasiswi dan warga Universitas Gunadarma dalam tanggung jawab akan lingkungannya sendiri sehingga mencerminkan kepeduliaan dan tanggung jawab masyarakat terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Selain itu juga kami warga Indonesia mempunyai peranan penting dalam melestarikan nilai budaya Indonesia sehingga dunia tahu akan keindahan budaya Indonesia dan kami warga Indonesia baik pemerintah dan masyarakat dan juga mahasiswa-mahasiswi Universitas Gunadarma memahami akan latar belakang dan SWOT dalam melestarikan nilai-nilai budaya. Maka mengapa perlunya mempelajari kebudayaan? Agar kita tetap menjadi Bangsa Indonesia yang tak kehilangan jati diri, agar Bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa Indonesia yang kaya akan kebudayaan.

1.3 SASARAN
Untuk menjabarkan strategi yang merupakan realisasi dari tujuan maka diperlukan kebijakan agar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tepat sasaran dan efektif yaitu:

Sasaran: Pembuatan makalah ini sebenarnya lebih ditujukan untuk para mahasiswa-mahasiswi yang mempelajari Ilmu Budaya Dasar dan masyarakat. Akan tetapi makalah ini saya buat sedemikian rupa agar masyarakat khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Gunadarma. Sehingga mahasiswa-mahasiswi sadar dan ikut melindungi juga melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Upaya melestarikan budaya antara lain :

1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri. 2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut.

3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.

BAB II
PERMASALAHAN
Nila-nilai budaya perlu dilestarikan karena dianggap masih berguna dan relevan dengan kehidupan. Kebergunaan dan relevansi seni dan budaya daerah terletak pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Di setiap unsur kebudayaan yang telah disebutkan beserta sub-sub unsurnya dapat dipastikan mengandung nilai-nilai yang berguna bagi masyarakat pemiliknya. Kebergunaan itu terdapat misalnya dalam hal-hal sebagai berikut. Bentuk-bentuk ekspresi seni yang berkembang dalam suatu kebudayaan dirasakan tetap memberikan rasa kepuasan estetik. Nilai budaya dan norma dalam kebudayaan tertentu tetap dianggap sebagai pemandu perilaku yang menentukan keberadaban, seperti kebajikan, kesantunan, dan keanggunan. Teknologi beserta teknik-tekniknya dalam praktik dianggap merupakan keunggulan yang dapat dipersandingkan dan dipersaingkan dengan teknologi yang dikenal dalam kebudayaan lain. Suatu rangkaian tindakan upacara tetap dianggap mempunyai makna simbolik yang dapat diterima meskipun sistem kepercayaan telah berubah. Permainan tradisional dan berbagai ekspresi folklor lain tetap dianggap mempunyai daya kreasi yang sehat (Sedyawati, 2008: 280).

Dengan kegiatan pelestarian dinamis itu, diharapkan akan terbentuk suatu kesadaran kultural yang terdapat pada setiap insan Indonesia. Sekarang persoalannya adalah bagaimana kedudukan dan peranan mahasiswa dan lembaga kebudayaan dalam pelestarian dinamis seni dan budaya daerah itu.

Analisis permasalahan Peran Universitas Gunadarma Dalam Pelestarian Nilai-Nilai Budaya dengan memperhatikan dan mempertimbangkan eksternal dilihat dari aspek : ANALISIS SWOT 1. Kekuatan (Strength) a. Mahasiswa merupakan calon penerus bangsa. b. Dalam UKM mahasiswa dapat menciptakan dan melestarikan nilai-nilai budaya. c. Kebudayaan daerah menjadi sumber ketahanan budaya bangsa. kondisi lingkungan internal maupun

2. Kelemahan (Weakness) a. Kurangnya kesadaran mahasiswa akan pedulinya nilai-nilai budaya. b. Perkembangan era Globalisasi seperti teknologi maupun media media menjadi daya saing bagi mahasiswa dijaman sekarang. c. Akibat budaya barat yang masuk ke Indonesia memberikan dampak negatif terhadap perkembangan mahasiswa.

3. Peluang (Opportunity) a. Mahasiswa dapat memanfaatkan Ipteks dan telekomunikasi dalam melakukan promosi dan pemasaran pariwisata. b. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas mahasiswa untuk mengembangkan potensi pariwisata dan budaya c. Menumbuhkembangkan nilai budaya lokal untuk mengantisipasi pengaruh globalisasi yang negative.

4. Tantangan/Hambatan (Threats) a. Adanya budaya luar yang masuk ke Indonesia. b. Arus globalisasi. c. Kemajuan teknologi. d. Adanya Plagiarisme.

BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Indonesia memiliki Keanekaragaman budaya yang dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman budaya yang ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia. Sehubungan dengan keprihatinan, mau tidak mau harus disadari dan diakui bahwa eksistensi seni dan budaya daerah di Indonesia semakin lama semakin tergerus oleh ekspansi seni dan budaya global. Apabila hal ini terus berlangsung, maka kita semakin tidak apresiatif terhadap seni dan budaya daerah, yang pada gilirannya akan terasing dari seni dan budaya sendiri, sehingga akan kehilangan jati diri. Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk melestarikan seni dan budaya daerah di tengah-tengah perubahan zaman dan pengaruh budaya asing yang semakin gencar di Indonesia. Seni dan budaya daerah perlu dilestarikan karena dianggap masih berguna dan relevan dengan kehidupan. Kebergunaan dan relevansi seni dan budaya daerah terletak pada nilainilai yang terkandung di dalamnya. Di setiap unsur kebudayaan yang telah disebutkan beserta sub-sub unsurnya dapat dipastikan mengandung nilai-nilai yang berguna bagi masyarakat pemiliknya. Walaupun kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan, namun jati diri suatu kebudayaan dapat lestari; artinya lestari yang dinamis, yaitu ciri-ciri pengenalnya secara keseluruhan tetap dimiliki, meskipun bentuk-bentuk ungkapan di dalamnya dapat mengalami perubahan (Sedyawati, 2008: 290). Oleh karena itu, pelestarian yang dilakukan pun juga merupakan pelestarian dinamis. Berkaitan dengan seni dan budaya daerah, upaya-upaya pelestarian dinamis yang dapat ditempuh antara lain: 6

a) Pendokumentasian secermat mungkin dengan menggunakan media-media yang sesuai; hasil dokumentasi ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai sumber acuan dengan syarat disimpan di tempat yang aman dan diregistrasi secara sistematis agar penelusurannya mudah. b) Pembahasan dalam rangka penyadaran, khususnya tentang nilai-nilai budaya, norma, dan estetika. c) Pengadaan acara penampilan yang memungkinkan orang mengalami dan menghayati (Sedyawati, 2008: 280). Dengan kegiatan pelestarian dinamis itu, diharapkan akan terbentuk suatu kesadaran kultural yang terdapat pada setiap insan Indonesia. Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.

2. Rekomendasi a. b. c. d. e. Mahasiswa perlu kesadaran dari diri sendiri. Adanya kebanggan dalam diri mahasiswa-mahasiswi. Menjaga dan melestarikan nilai-nilia budaya kembali agar tidak punah. Memperkenalkan nilai-nilai budaya Indoneasia ke dunia lebih dari sekarang. Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu sendiri. f. g. Pemerintah harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita punya. Adanya program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya daerah.

Referensi

www.ngeblogs.com

www.wordpress.com

www.google.com

www.yahoo.com http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai-nilai_budaya http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Anda mungkin juga menyukai