Anda di halaman 1dari 3

!.

JURNALPSIKOI-OGI

72

FAT'JT',OC}{M"AN,

l.)

rwzNo.712-r7

SIKAP DAN PERII,AILU SEKSUAL REMAIA DI BALI


Faturcchman GadjahMada Universitas

INTISART
Peilaht sekssebelum nikah pada umumnya lebih ditoleir bila dilakuknn oleh pria dibandingkan wanita. HaI ini bisa mengakibatkan Pia meniadi lebih permisif terhadap hubungan seks sebelunt nikah dibanding wanita Berdasarkan asumsi tersebut, dan didutang oleh beberapa hasil penelitiary penelitinn ini menganalbis perbedaan sikap pemisif antnra pia dan wanita. Berdasarknn hasil pengumpulan data pada remaja di Bali yang beriumlah 327 diperoleh fakta bahwa Pria secara signifikan lebih permisif dibanding wanita. Hasil.lain menuniukknn bahwa ada standargandayangmenyatakanbahwaprialebihditoleirbila melala*an hubungan sel$sebelum nikah dibanding wanita. Standar ganda ini terutama ditemuknn pada Hasil pengumpulan data iuga menuniukkan bahwa masih sedikit renaja pia sebelumnikah. Rendahnya (sekitar5persen)remaiayangmelalatkanhubungansel<s dengan sikap nrereka yang cenderung persentaseyang berhubungan seksini sesuai sebelunt nilcnh. htrangp*mbif terhadap hubungan selcs
Propinsi Bali mcmiliki ciri khasyant berbda Salahsatu ciri dmgan daerahlain di Indonesia. daerah Sebagai tcrscbutadalahkctcrbuksannya. Akibat harustcrbuka. tujuanwisara, memang Bali pengadari keterbukaan teFebut,makaberbagai ruh dari luar berPeran terhadaPPerkembanSsn maryarakat sana.Pola-polahubunganinterperdi di rcnal juga diperkirakanikut terpengaruh, anpolahubungan ceksual. taranya adalah makin Hubunganseks scbelumpernikahan hari makinmenjadisorolan.Salahsatusebabnya hubungan rdalah makin banyaknya kasus-kasus Sebabyang sckssebelumnikah di masyarakat. lebihmendasar adalah lagi masihbelumbisaditepcrilakusekssebelum rimanya nikaholehsebagian bcsaranggolanoasyarakat. Norma yang berlaku hanyabisa menerimaperilaku seksualdalam wadah pcrkawinan. belum sekspranikah tidak hanya llubungan ditcrimaolch masyarakst, tetapijuga menimbulkan masalah lain. Kchamilan luar nikahadalah di yangmunculakibathubunSsn satumasalah salah seks sebelum nikah. Kehamilan ini tidak laja menimbulkan isial, tctapijuga maralah masalah terutamabila bagi kesehatan yangbersangkutan, yang mengalaminya adalah remajayang oarih muda usia. Kehamilanpadausia muda ditlnjau darisegikesehatan risikotinggi,baik mengandung kctika masakehamilan maupurisaatmelahirkan' bukan hanyaririko Risiko tinggiyangdimaksud dan dikandun3, sakit padayang mengandung tetapijugarisiko kematian. nikah psikologis, perilaku sebelum Secara seks juga membawa petakunya mengalami Prubahan' perubahan. Studi Billy dkk. (1988),misalnya, scks menunjukkan bahwapara pelakuhubungan sebelum menikah semacam mengalami Penurunan ini aspirasi. kbih lanjutlagiaspirasi menycbabknn Olch karcna' menunrnnya untukbelajar. motivasi banyakdi antsra nya tidak mengherankan bahwa penurunandalam merekakemudianmengalami prcstasi akademilc Tentusajamaiih adabcbcrapa efekpsikologis lagi. lain

B cbcrapa pene l i ti an y ang di l ari rrl i an di Amerika (Bankcroftdan Reinisch,199u:Hoffenh dkk., 1984, Brasil (Morris dkk., 1933), Jaiiraika (Warren, dkk. l98S), dan negara-ncga:; !:innva (lihat Faturochm an, 1992) menunjukkan bahwa sikap dan pcrilaku seks sebelum menikah lebih menonjol pada kelompok pria dibanding wanita. Fenomcna sepcrti itu antara lain disebabkan masi h berl akunya s tandar ganda dal am hal hubungan seks sebclumnikah,yaitu tuntutanyang bcrbeda pada laki-laki dan perempuandalam hal seks (Reis, 1967;Sicdleckl, 1979). Wanita diluntut berperilaku lcbih hati-hati, sedangkan pria lebih bebasmelakukanhubunganseksnya.

Banyak faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku sekssebelum menikah. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah tempat tinggal (Reschovsly dan Gerner, 1991), keluarga, kawan dan komunitas (fhornton dan Camburn, 1987; Udry dan Billy, 1987). Faktor-faktor lainnya dapat diidentifikasidari dalam individu.Dari kajian berbagai l i teratur bai k y ang berupa has i l .has i l penel i ti an maupu n tex tbook , C l ay ton dan Bokemier (1980) menyimpulkan bahwa perilaku seks sebelum nikah erat sekali kaitannya dengan sikap permisif terhadap perilaku seks sebelum nikah tersebut.Sikap sebagaipredisposisiperilaku memang tidak selamanyaakan manifes. Menurut Ajzen (1988), Fishbein dan Ajzen (19?5) serta Worchel dan Cooper (1983) sikap dan perilaku bisa konsisten apabila sikap dan perilaku yang dimaksud adalahspesifik dan ada relerrasinya satu dengan yang lain. Karena sikap permisif terhadap hubungan seks sebelum nikah dan perilaku seks sebelum nikah spesifik dan relevan satu dengan yang lain, makasikap tersebut bisa menjadi prdiktor bagi perilakunya.

Eagi iaki-laki, seringnyajatuh cinta atau brgantianri pacar juga mempengaruhi.sikap permisif tcrhadap hubungan seks scbclum nikah (Staples, 1f78). Meskipun generalisasi'pendapar 'ini masih perlu diuji, namun bila dirinjau dari kon$ep c ondi ti oni ng tampak ny a bi s a di teri ma. Romantismc pacaran yang dominaq dirasakan oleh merekayangjatuh cinra tidak jarang berkembang dan mendorong ke arah perilaku seks. Apabila pasangandalam pacaran itu s:rma_sama memiliki dorongan ke arah perilaku seks, maka kemungkinanterjadinyahubunganseks sebclum nikah akan mudah terjadi (Farurochman, 1990). Dorongan seks belum tentu bisa terealisir tanpa ada ke$empatan untuk mewujudkannya. Oleh karena itu faktor kesempatanikut mempcngaruhi terwujudnya hubungan seks (Schulz dkk. dalasr Clayton dan Bokemeier, 1980).

Dari uraian-uraiandi atas bisa disimpulkan bahka faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku seks sebelum nikah dapat dibedakan antara faktor-faktor di luar individu dan di dalam individu. Faktor di dalam individu yang cukup menonjol adalah sikap permisif. Sikap permisif itu sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor luar dan dalamdiri indMdu. Dengandemikianfaktor sikap dapat dijadikan prediktor yang kuat terhadap munculnya perilaku seks sehlum menikah. Oleh karenaitu untuk memahamiperilaku sekssebelum menikah bisa dilihat dari sikapnya.

Dijabarkan olch ahli-ahli lain, siLrap tidak permisif terhadaphubunganseks sebelum menikah atau disebut traditional permissiveness indikatornya adalahaktivitas keagamaandan religiusitas (lihat Clayton dan Bocmeier, 1980). Hasil penelitian Staples(1978) mcmang menunjukkan bah*a keaktifan datang ke gercja berkorclasi negatif dengan sikap permisif terhadap hubungan seks sebelum nikah. Bcrkaitan dengan sikap permisif adalah orientasi terhadap kcbebasan. Konservatismc ccnderung mcnghambat munculnya sikap pcrmi si f scdangk an ori entas i k ebebas an ccnderung mcmupuk sikap permisif.

Selanjutnya berbagai faktoryang mempngaruhi sikap dan perilaku sels tersebut tidak bisa berlaku sama untuk pria dan wanita. Pendapat para ahli dan hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pria lebih permisif sikapnya dan aktif melakukan hubungan seks sebelum menikah. Dengan demikian dapat diajukan hipotesis bahwa pria lebih permisif sikapnya terhadap hubungan sekssebelum nikah dibanding wanita. METODE

Varlabcl-Varlabcl Pcnclitlan Ada satu variabel bebasyang pokok dan satu variabel tergantung. Variabet bebaspenelitian ini adaiah jenis kelamin sedangkanvariabel lergantung penelitian ini adalahsikap permisif terhadap hubungan sckssebelum nikah. Sccaraoperasional

SII6P DAN PER,II,.AKU SEI$UAL REMATA DI BALI

l4

FATUROCHL{AN

15

variabcl diungkap ini melaluiangketyangdisusun berdasarkanbcberapa angkct yang pernah digunakandi luar ncgeri dengan beberapaperyangdilakukan baikan olehpeneliti. itu Di samping akandiungkappula perilaku rksual remaja sebelumnikah. Variabel ini berfungsi untuk mendeskripsikan keadaanyang ada r8at pcnelitian,di manasecamteoritis santat crat hubungannya dengan sikappermisif.Untuk mendapatkandata tentangperilaku seks dilakukan wawancam denganpara respondensecaracukup data ini mcndalam. Karenatujuan mendapatkan gambaranawal tentang untuk mendapatkan pcrilaku seksualremaja, makardatatentang variabelini hanya akan dideskripsikanmelalui yangsangat tcknikstatistik sederhana.

jawabanyang mengarahsetuju tertadap hubungan seks sebelum nikah diberi sekor 1 dan yang tidak setuju 0. Karena terdiri dari 15 item, maku kemungkinan sekor total tertinggi 15 yang trisa brarti sangat setuju dan terendah 0 yang bcrarti tidak setuju sama sekali. Contoh item untuk mengungkap sikap pcrntisif terhadap hubungan seks: l. Bolehkah seorangprlo melakukan hulrungrn sekssebelum nikah bila hal itu dilakukrn dcngan pelacur? 2. Bolehkahseorangwanlla melakukan lrubun3an seksscbelumnikah bila ia dan pasangannya lelah merencanakan perkawinan? Untuk mengungkap perilaku seks sebclum nikah pada dasarnya ditanyakanmelalui salu pcrtanyaan, yaitu: "Pernahkah anda berhubungan rcks?" Untuk meyakinkanjawabanyang didapltt, maka.probing yang dilakukan antara lain mcntn ya ka n "a p akah anda pernah hami l ?" kcpada r e sp o n d e n w ani ta atau "apakah anda pernah menyebabkan wanita bisa hamil?"kc'prrtle segrang responden pria.

yangbcrpendidikan SMI? sebanyak 35,1perscn dan sisanya, scbanyak56 persen,tingket pndidilonnyaSMTA I{ampir 90 pcrscndi anlararesponden masilr tinggal dcnganorangtuanya sedangkan sisanya hidup lcrpiEahdcngan kciua orangtuakarena tempalsekolrhnyr bcrjauhanmaupunkarena orangtua sudah mcninggal dunia.Haopir separoh responden (47,4 pcrscn) mengakupernah berpacaran, bahkan serengah persen antaranya tiga di sudah bertunangan. Untuk mengetahui perbedaan sikappermisif terhadap hubungan sebelum seks menikah antara remaja danwanita pria dilakukan model dua uji+. Model yang prtamauntuk mengujiperbedaan antarjcnis kelamin.Uji perbedaan sikapantara pria dan q/anitadilakukanuntuk sikap permisif seera kcsclunrhan. Arrinya, sekor total angket sikap permisifdibandingkan antarapria dengan wanita. Karcnadi dalamangkettersebut perada tsnyaankhusustentangperilakuseksyang dilakuksn jumlah olch pria d8n wanita,dengan itcm ysng samauntuk pria dan wanita,maka didapatpula sckorsub-total angket. Perbedaan sub-total angket pcrilakusckrrcbelumnitoh yang dilakukan pria denwaniteini akandiuji juga.Uji perbedaen ylng kcdua ini dimaksudlcan unruk mblihat.rtandar ganda perilakusekssebelum nikah. Hasilanalisis menunjukkan bahwa perbcada daan sikrp pcrrhisifterhadaphubungan seks sebelummcnikahantara remaja pria dengan wanita(nilai r 7,72;p < 0,001). Dilihatdari reratanya teroyata remajapria lebih permisifterhadap hubungan sebclum scks nikah(sekorrerata = 7,25)dibanding remajawanita(sekorrerata= 3,73).Dengan yangberbunyi dcmikianhipotesis remajapria bersikaplebih permisifterhadap hubungan scbclumnikahdibanding seks wanita didukung datapenelitian. oleh jugakemungkinan Selanjutnya dilihat adanya standar ganda dalam perilaku seks antara dan pria wanitadengan membandingkan sikapterhadap hubungan sckssebelumnikah yang dilakukan remaja dengan pria sikap terhadap hubungan seks sebelum nikahyangdilakukan wanita. Hasiluji-t denganmenggunakan metodepairedsamples untukmenunjukkan perbedaan ada sikappermisif terhadaphubungan seks sebelumnikah yang dilakukan oleh pria dengan yangdilakukan oleh

wanitaternyara signifi&an (nitait = \!I;p <0,01). IGrcna rrat setorsikapterhadaphubungan seks sebclum ni&ahyang dilakukan pria lbbih tinggi (2110)dibanding denganrcrara rckor sikap terhadap hubungansekssebelumnikah yang dilakukan wsnita(1,98), makadapatdisimpulkan bahwarcmajadalampenelitian lcbih permisif ini silopnya terhadaphubungan sekssebetumnikah yangdilakukan otehpriadibanding hubungan scks yangdilakuk:an wanita. oleh Tanpamelihatjenis kelamin responden seperti analisisyang dilakukan atas di ternyata stanada darganda dalammenilai perilaku seks. Hasil-hasil analisistersebut belum bisa menjelaskan pertanyaan apakah : standar ganda tersebutberlaku pada repondenkhusus pria dan khususwanita? Untuk menjawab pertanyaan maks dianalisis ini jugascara terpisah datadata dari responden pria dandari responden wanita. ?ada responden prie ternyataditemukan sikap pcrmisif yantsedikir lebihbeser hubungbita an sckssebelum nikahdilaku&an pria (rcrara oleh sekornya= 2,84)dibandingkan hal iru dilabila 3 kukanolehwanit (rerara sekornya a64). Pcrbdaan tenebutsignifikan dalam starisrik uji (nilai t = 3,15;p < 0,01).Padarespondcn wanitaperbedaan sekorsikapyangdidapatkan rdalah 1,45 untuk pehku pria dan.1,42 unluk pclakuweoita. Perbedaan yangterakhirini iialaksignitiken (nitai , t=0 ,&l ;p =0 ,4 2 ) . Dari dua analisisterakhir menunjukkan ganda bahwa standar perilaku seks sebelum nilah berlakupadaremajapria tetapitidakberlaku pada remajawanita,Bisajuga disimpulkan bahwaterjadinyastandargandatersebut karcnapria jauh lebihpermisif ibanding d wanita dalam hatperilaku sekssebelumnikah.Dengan kata lain dominasi pria dalam bersikapterhadap hubungarseks sebelum menikah menonjol. Sikappermisifremaja dapatdilihat dari nilai total butir-butirangket yangterdiri dari 15 butir pertanyaan. adalah Kemungkinan terendah nilai nol dan teninggilimabelas. Nilai nol berarlitidak sekssebe-setujusama sekaliterbadap hubungan lum nikah, sedangkan nilai lima bilas berarti ini persen penelitian ditemuseratus setuju. Pada 5,49. permisifnya adalah kanrata-rata sekorsikap yangsebcsar nilai tengah dengan Dibandingkan remajadalam bahwa disimpulkan 7,50, makadapat kurangsctujutcr' penelitianini padaumumnya nikah. seks hadaphubungan sebelum

SubJck bagiandari suatu Penelitianini merupakan pcnelitianyang cakupannya lebih besar.Subjek edalahremajayangberusiaantam 14 hingga19 Bali. ohun,belum menikah tinggal Propinsi dan di data dilakukanantara bulanJuli Pengambilan hingga Agustus1989.Dilakukandi dua lGbupatcn,Tabanan Badung, dan dengan mengusahakan pengambilan sampeldi Tabananuntuk bisa sedang oc*akili daerahpedesaan pinggiran, dan di Badung daerahperkotaan. Tabanan Di khusus sebanyak diperoleh responden di Badung 18{l dan 139rcsponden. '

Mclode Anallsls Dols Da ta yang di gunakan dal am penel i ti an i ni adalah data kuantitatif, oleh karena itu analisis datanya juga analisis kuantitatif. Teknik-tcknik statistikyangdigunakanadalahstatistikdcskriptif, tcrutama rerata, dan uji-t untuk menguji perbcdaan sikap antara pria denganwanita.Scnruadata d ia n a lisis dengan menggunakan progrsm SPSS/PC+ edisi tahun 1988.

Mctodc

yang Data dikumpulkan melaluiwawancara didasarkanpada angket yang lelah disusun. Penggabungan metodewawancara angket dan terr c but dimaksu dkan u ntu k m enghindar i kclemahan-kelemahan yang ada bila hanya mcnggunakan angket atau wawancara saja. Wawancara dilakukan dari rumah ke rumah. Untukresponden wanita pewawancaranya wanita juga dan rcspondenpria pewawancaranya pria. llal ini dimaksudkan respondcn agar lebihbebas jawaban. mcngemukakan Ada15itemunlukmenanyakan permisif sikap yrngmasing.masing memiliki jawaban, atau ya dua tidrk.Jawaban tcrsebut dibcrisckor0 stauI scsuai d c n3rn arah pcrtan ya an nya. da das ar ny a Pr

HASIL Pada penelitian ini didapatkan subjck scbanyakS?Jlremaja yang terdiri dari 151 laki"laki dan 1?6 wanita. Rata-rata usianyaadalah 17,36tahun dan sebagian besar (78,6 persen) masih bersckolah. Respondenyang tidak bersekolah saat penclitian dilakukan sebagian besar sedang berhcnti sekolahuntuk kemudianmelanjutkanlagi'ditahun a ja r a n ya n g akan datang. Ti ngkat pendi di krn terendah adalah tamat sekolah dasar (sebanyak delapan persen) dan tertinggi universitaslnhurr yang kulinlr keduaderiganpersenlase keseluruhan di perguruan tinggi sebesar0,9 persen.Rcspondcn

4rl .t
SIKAP DAN PERIbKU SEKSUAL REMATA DI BALT FATUROCHMAN
1"

$
ff

i,, #

Untuk mendapatkan gambaran lebih jetas tenta ng s ik ap re m a j a t c r h a d a p h u b u n g a n scks rbelum nikah, maka akan dilihaljuga penyebaran rckor untuk masing-masing butir. Ada kecendenrngan remaja bersikap permisif terhadaP h ubunlan s e k s s e b e l u m n i k a h b ila ke d u a pglakunya sudah berencana menikah, apalagi bila lamarannya sudah diterima. Bila pasanganpelaku tcrsebut saling mencintai juga cendcrung dinilai boleh melakukan hubungan seks meskipun bclum nikah. Remaja juga agak permisif terhadap hubungansekssebelumnikah yang dilakukanoleh pasa ngany an g s u d a h d i k e n a l ole h o r a n g tu a mas ing-mas i h g . S e d a n g k a n h ub u n g a n se ks 3ebelum nikah yang dilakukan bcrdasarkan pertimbangan salingmembutuhkan(tidak salingmenci ntai) at au d i l a k u k a n d e n g a n p cla cu r p a d a umumnyatidak disctujui oleh remaja.

DISKUSI Propinsi Bali yang sclama ini terkenal sebagai tujuan wisata dengan segala keterbukaannya tcrh a d a p p e n g aruh dari l uar ternyeta bel um menyebabkan rcmajanya permisif tcrhadap hubungan seks sebelum menikah. Fenomcna seperti ini antara lain terjadi karena sikap pada dasarnya mcmang dipengaruhi oleh faktor-faklor luar. Menurut Ajzen (1988) serts Fishbcin dsn Ajzen (195) sikap sescorang yang berawal dari keyakinan sangatdipcngaruhijuga olch keyakinan normatif dan norma subjektif. Dua hal inilnh yang mengontrol sikap subjek. Terlcbih lagi nonnanorma tentang hubungan seks pada umumnya tampak masih cukup ketat. Perbedaan sikap permisifant8ra pria dr'ngan wanita yang ditemukan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Perbedaan ini antara lain disebabkan adanyastandar ganda yang berlaku di masyarakat yang membedakan kebebasan pria dan wanita' dalam perilaku sksnya. Bahwa terbukli ju g a m a sih berl aku stander ganda tersebul memperkuat latar belakang tedadinya perbedaan sikap antara pria denganwanita. Sedangkanbagi wzmitatidak tedadi standar ganda kemungkinan antara pria karenaadanyatuntutan keseimbangan dan wanita.Melihat rendahnyasikap permisif tcrhadaphubungansekspada wanita,maka tuntutan yang dimaksud kiranya adalah agrr keseimbangan pria dan wanita sama-sama lidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Rendahnya persentase remaja yang pcrnah melakukan hubungan seks sebelum menikah bcrarti menunjukkan konsistensi arah hubungan antara sikap pernrisif terh_adaphubungan rekr sebelum nikah dengan prilakqnya. Tcrjadinya konsistensi antara sikap dengan perilaku di sini antara lain karena keduanya memang spcsifik diungkap sehinggareler,ran satu dcngan lainnya. Dengan kata lain pendapat Fishbein dan Ajzcn (1975) yang diperkuat oleh Worchel dan Coopcr (1983) seperti yang dikemukakan dalam bagian terdahuluberlaku dalam penelitianini. Rendahnya sikap permisii dan persentase remaja yang melakukan hubungan seks sebelum nenikah tampaknya disebabkan oleh kelatnya norma yang berlaku. Hal ini didasarkan pada pendapat Ajzen (1988) serta Fishbein dan Ajzcn (195) yang menyebutkan bahwa keyakinan normatif dan norma subjektif mempengaruhi rikap

scbagai prcdisposisi perilaku. Dengan demikian unluk mcnccgah meningkatnya perilaku seks scbelum nikah maka peran nonna sngat besar. Aktualisasi dari norma antara lain terlihat dalam kontrol sosial. Karcnanya kontrol sosial perlu terus dilakukan untuk mencegah meningkatnya hubunganseksscbelumnikah. K eci l nya kasus hubungan s ek s s ebel um menikahdalam pcnclitian ini bukan berarti masalahnyabisadiabaikan.I-lal ini 8ntara lain disebat> l :an ol eh terbarasny a penel i ti an y ang hany a mengambil sampel pcnclitian berusia antara 1.1 hingga 19 rahun. Di tain pihak kelompok yang belum menikahtidak hanyaterbataspada kelompok usia terscbut.Oleh karena itu penelitian ini belum bisa mengungkapperilaku seks sebelum ni kah secara repres entati f, Mengi ngat k ererbaaasan sepertiitu makapada kesempatan juga ini disarankan kepada pihak yang tertarik meneliri masalahini untuk memperluas cakupan,terutama rentangumur sampelpcnelitirn, sehingga generalisasinya bisalebih luas. KEPUSTAKA N Ajzen, [. l988.Auirudes, Personality,and.Behav,ior. Milton Keynes:Open University Press. Bankcroft, J. & Reinisch,J.M., 1990. Adoles-cencc and &rDerty. New York Oxford University Press. Billy, J.O., Landale, N.S., Crady, W.R & Zimmerle, d.M., 1988. Effect of Sexual Acti vi ty on A d ol es c ent S oc i al and Psychologicat Development. Social Psy cholog Quanerly, 51, t90-Ztz. Clayton, R.R. & Bokemelea J.L. 1980. Premarital Sex in the Seventies.Ioumal of Maniage and the Family. 42,.34-50. Faturochman, 1990. P erk os aan y ang Mak i n Menggejala. Kompas 3 Pebruari 1990, hal . l V . Faturochman, 1992. Sexual and Contraceptive Knowledge, Attitudes, and Behaviour among Nwcr Married Young Aduls in Yoryakana. Ihesrs. Adelaidq School of Social Sciences,Flinders University. Fishbein, M. & Ajzen, l. 19?5. Belief, Aaiud4 Intentio n and B ehavior: An Intoduc tion to Theoryand Research[,ondon: AddisonWesley Publishing Company.

Herold, J.M., Monlerosso, 8., Moris, L, Castetlanos, G., Conde, .4_ & Spira A 19g8. SexualExperience and Contracepive Use among Young Adults in Guatemala Ciry. lnternational Fonily plaming pasp*_ rives.14, L4Z - 146. Hofferth, S.L., Kahn, J.R., & Baldwin, W. 1987. Premarital Sexual Activity Among U.S. Teenage Women over the past Three Decades. Family Planning perspectives. 19.46 -53. Morris, I-. 1988. Young Adults in [:tin America and Carribean: Their Experiencesand Contraceptive Use. Intemational family Plarcting Perspectives. 153-158. 14, Mou, F.L. & Haurin, RJ. 1988. Linkages between Sexual Activity and Alcohol and Drug U s e A mong A meri c an A dol es c ents . Family Plarning Perspectives. Z0,tZg- l3F.. Re/ss, I.L., 1967. The Social Contu of kenariml Sanal Pmnissiyczress,Neu York: Holt, Rinehartand Winston. ReschovsLl, J. & Gemer, J. 1991. C-onrraceptive Choice among Teenagers:A Multivariate Analysis. Lifestyle, 12, L7|-194. Siedleclry,5.7979. Ss utd. Conraception before Maniage. Canberra: The Australian Na-, tional University.. Staples,R. 1978. Race, Liberalism-Conservatism and Premarital Sexual Permisiveness:A Bi-Racial Comparison. Iournal of Mariage and the Fanily. 40,733 -74L Thornton,A. & C-amburn,D.1987. The Influence of the Familyon Premarital SexualAttitudes and Behaviour. Demography,24, 323 -340. Udry, J.R. & Billy, J.O.c. 1987. Initiation of Coitus in Early Adolescence.American Sociological Revievv, 52, 841-855. Warren, C.W., Powell, D., Morris, L, Jackson,J. & Hamilton, P. 198{t. Fenility and Family Planning among Young Adults in Jamaica. Intcmationat Fanily Plaming Pettp cctives | 4, 137-l 41. Worchel, S. & Cooper,' J. 1983. Undastdittg Social Psycholog (3rd ed)' Homssooed: The Dorsey Press.

Sikap sebagaiprediktor munculnya perilaku tcrnyata benar. Rendahnya sikap permisif remaja terhadap hubungan seks sebelum nikah ternyata tampak pula dalam perilakunya.Terbukti bahwa hanya4,9 persenatau 16 responden sajayang pernsh berhubunganseks sebelum nikah. Ternyata pria yangdalam hat ini bersikaplebih permisifjuga l cbi h bany ak y a n g m e l a k u k a n h u b u n g a n scks rcbelum nikah, 12 di anlara 16 responden.

Responden yang melakukan hubungan scks tcbclum nikah tersebur sebagian bcsar, 14 orang ttau 87J persn. tidak menggunakan alal konlrarpsi ketika mclakukannya. Separuh dari yang pernoh melakukan hubungan seks itu ternyala aktif lisu sring melakukan hubungan seks. 'lldak ada yang yang mengakumelakukan dengan pasangan berbcda-beda, namun satu di antaranya ternyata pcrnah terkena penyakit kelamin.

Dari empat remaja putri yang pernah berhubunganseks,dua di antaranyakemudianhamil. Hanya,seorang dari seluruh remaja yang pernah berhubungan seks menyatakan sudah bertunan88n dan berhubunganseksdengan tunangannya llu, meskipun demikian ia belum merencanakan kapan ak an m e n i k a h . S e o r a n g r e sp o n d e n ocnyrlakan bahwa ia melakukan hubunganseks karcna terpaksa atau tidak dilandasi rasa cinta. Di tnlsra respondentidak adayang melakukankumpul kcbo.

l6*er""..

Anda mungkin juga menyukai