Anda di halaman 1dari 64

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MEI{TERI DALAM NEGERI


NOMOR37 TAHUN2O1O TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 20{{

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TAHUN2O1O

MENTERI DALAMNEGERI R EP U B L IK D ON E S IA IN

PERATURAN MENTERI DAIAM NEGERI NOMOR TAHUN2OLO 37 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT YANGMAHA ESA TUHAN MENTERI DALAMNEGERI.

Menimbang bahwa untuk melaksanakanketentuan Pasal 34 ayat :


(2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu menetapkan PeraturanMenteri Dalam Negeritentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerahTahunAnggaran2OAL; Mengingat : t. N U n d a n g -U n d a n g omor 17 Tahun 2OO3 tentang K e u a n g a n N e g a ra (Lembaran N egara R epubl i k l n d o n e s i a T a h u n 2OO3 N omor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-UndangNomor 1, Tahun 2OO4 tentan$ Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, T a m b a h a n L e m b a ran N egara R epubl i k Indonesi a Nomor 3455); Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Undang-Undang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanglgungJawab K e u a n g a n N e g a r a (Lembaran N egara R epubl i k fn d o n e s i a T a h u n 2OO4 N omor 66, Tambahan L e mb a ra n N e g a r a R epubl i k Indonesi a N omor

2.

3.

4aoo);

-2Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara R e p u b l i kIn d o n e s i a o mo r442t) N 5 . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang PemerintahanDaerah(LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor t25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437\ sebagaimana telah diubah beberapa kali, te ra k h i r d e n g a n U n d a n g - U ndang omor 12 Tahun N 2OOB tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang PemerintahanDaerah(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844',1; 6 . Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang PerimbanganKeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor t26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a438); 7 . Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran NeSara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 8 _ Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah, tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 14O, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor 45781; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 45O2\; tentang Pembagian Urusan PemerintahanAntara P e m e ri n ta h ,P e m e ri n ta hanD aerah P rovi nsi ,dan Peme rintahan Daerah Kabupaten/ Kota ( Lembaran Tahun2OO7N omor82, N e g a raR e p u b l i kIn d o n e s i a

4.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7

-3Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); tt. Peraturan Pemerintah Nomor 41, Tahun 2OO7 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran N e g a raR e p u b l i kIn donesi a Tahun2OO7N omor 89, T a mb a h a n L e mb aran N egara R epubl i k Indonesi a Nomor 474t); PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan D a e ra h , s e b a g a i mana tel ah di ubah dengan P e ra tu ra nM e n te r iD al am N egeri N omor 59 Tahun 2OO7 tentang PerubahanAtas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nornor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah;

t2.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2OO7 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan KeuanganBadan LayananUmum Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011. Pasal 1 Dalam Pe ra tu ra nM e n te rii n i y a n g d i m aksuddengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya dis in g k a tA PB D ,a d a l a h re n c a n ak euangantahunan pemeri ntahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD,dan ditetapkandengan peraturandaerah. 2. Pedoman PenyusunanAPBD adalah pokok-pokok kebijakan yang har u s d i p e rh a ti k a n d a n d i p e d o mani ol eh pemeri ntah daerah dalam penyusunandan penetapanAPBD. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 4. K epa l aD a e ra ha d a l a h Gu b e rn u r a n B upati /W al i kota. d

4Pasal2 (1) Pedoman penyusunan APBDTahun Anggaran2Ot7-,meliputi: a. T ant a n g a n a n k e b i j a k a np e m b a n g unan d tahun 2OLt; b. Pokok-pokokkebijakan penyusunan APBD; APBD; c. Teknis penyusunan d. Hal- ha lk h u s u s ; e.Sinkronisasi prioritas nasional dengan belanja daerah dalam APBD Tahun 2OtL; dan f. Daftar program kementerian dan lembaga berdasarkan prioritasnasionaltahun 2OL1,. (2) Uraian pedoman penyusunan APBD Tahun Anglgaran 2OLL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran PeraturanMenteri ini.

Pasal 3 padatanggal Peraturan Menteri mulaiberlaku ini ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan MenteriDalam Negeri ini diundangkandengan penempatannya dalam Berita Negara Indonesia. Republik
D i tetapkandi Jakarta pada tanggal 22 JUN|2010 MENTERI DALAMNEGERI,
diJakarta Diundangkan pada tanggal 22 JUNI 2010 MENTERI HUKUMDAN HAM INDONESIA, REPUBLIK ttd AKBAR PATRIALIS 2OLO NOMOR TAHUN INDONESIA REPUBLIK NEGARA BERITA SalinansesualdenganasllnYa,

ttd GAMAWAN FAUZI

NEGERI MEi{TERIDALAM LAMPIRAN : PERATURAN NOMOR : 37 TAHUN2O1O 2010 TANGGAL: 22 JUNI

PEDOMAN PENYUSUNAN PENDAPATAN ANGGARAN DANBEIANJA ANGGARAN 2011 DAERAH TAHUN

I.

2OL1. TANTANGAN KEBIJAKAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN Sesuaiamanat konstitusi bahwa pembangunan nasional dalam dan dilaksanakan secara terintegrasi berkesinambungan mewujudkan tujuan nasionalsebagaimana tercantumdalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu tercapainya Indonesiayang sejahtera,demokratisdan berkeadilanmaka programpemerintah keterpaduan diperlukan dan sinkronisasi pusatdan pemerintah daerahyang lebih efektif dan akuntabel. Oleh karena itu, sinergipusat dan daerahdalam mendorong yang didukun$ percepatan pertumbuhan ekonomiberkeadilan dengan pemantapan tata kelola penyelengglarcan utama program pemerintahan menjadi

tantan$an

pembangunan anggaran dan untuktahun2OLL. Sejalandenganupaya untuk mengatasitantanganutama pembangunan nasionaltahun 2OLL secara adil dan merata, maka keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan program/kegiatan yang pro poor, projob dan pro (,rowth perlu terus ditingkatkan, dengan memperhatikan kebijakan Millenium Development Goals (MDGs) dan justice for all. melaluiupaya dilakukan dan tersebut Keterpaduan sinkronisasi penyatuan persepsi terhadap tantan$an, kebijakan

-L-

pembangunan, dan prioritasprogramyang menjadiperhatian bersama guna tercapainya tujuan pembangunan nasional. pemerintah Untuk itu, beberapahal yang perlu diperhatikan daerahdalam penyusunan APBDTahunAnggaran 2OL1,, antara lain: 1. Dalam upaya peningkatan kesejahteraanrakyat melalui pertumbuhan ekonomiyang inklusifdan berkeadilan, maka yang harus dihadapidan tantanganutama pembangunan pertumbuhan diatasipadatahun 2OtL, yaitu : (a) penciptaan ekonomi yang berkualitas yang mampu menciptakan pekerjaandan mengurangi (b) kemiskinan; pembangunan tata kelolayang baik untuk dapat meningkatkan efektivitas pemerintah; dan efisiensipengeluaran dan (c) peningkatan sinergi antarapemerintah pemerintah dan daerah. 2. Tantanganutama terkait dengan penciptaanpertumbuhan ekonomi,penanggulangan kemiskinan dan ketenagakerjaan dalam tahun 2OLl tercermin dari : (1) belum

berkembangnya iklim usaha yang kondusif di daerah, sehingga belum mampu menarik investasi dan belum yang berakibat meluasnyabudaya usaha di masyarakat, pada belum optimalnyakesempatanusaha ekonomi untuk peningkatan pendapatan dan daya beli di daerah;(2) masih kurang efektifnya penyelenglglaraan bantuan dan jaminan jumlah dan kapasitas sosial, dan masihterbatasnya sumber daya manusia;(3) rnasih kurangnyatingkat pemenuhan beberapa kebutuhan dasar; (4) belum optimalnya

pemenuhan dasarterutamabagimasyarakat hak miskindan (5) masih banyaknyarumah tanElga yang termarjinalkan;

-3namunmasih kesejahteraannya, sudahmenin$kat meskipun berada pada kelompok hampir miskin, sehingga rentan terhadap gejolak ekonomi dan sosial; (6) permasalahan yangberbeda kemiskinan dan kemiskinan tin$katkeparahan antara Jawa/Bali dengan daerah lainnya;dan (7) masih kurang optimalnya pelibatan masyarakat terutama masyarakat miskin dalam pelaksanaanprogram-program penanggulangan kemiskinan. Selanjutnya, tin$kat dan 1'4,L5persen, tahun 2009 masihmencapai kemiskinan 13,5 persen pada tahun turun menjadi t2 diharapkan dan menjadi11,5 - L2,5 persenpadatahun 24fi,. 2O1O Selainitu, tantanganpada aspek ketenagakerjaan,pada Agustus2OO9jumlah angkatankerja sebanyak113,83 juta orangdan jumlah orangyang bekerjasebanyak104,87 juta yang sedang terdapat8,96 juta penganggur orang,sehing$a mencari pekerjaan. Tingkat pengangefuran terbuka menurun dari 7,87 persenmenjadi 7,6 persen diperkirakan pada tahun 2OLO. Dengan pertumbuhanekonomi yang diperkirakan sebesar 6,3 persen pada tahun 2OLL, tercipta 2,2 - 2,5 juta kesempatankerja baru, diharapkan dengan angkatan kerja baru yang masuk pasar kerja tingkat pen$an$guran sehingga 2,0 diperkirakan juta orangf, terbuka dapat diturunkanhinlffa 7,3 persen dari jumlah kerja. angkatan tata kelola utama terkait denganpembangunan 3. Tantangan yang baik tercermindari : (a) masih dijumpaikelemba$aan dan tuntutankinerja kebutuhan yang belum mencerminkan terwujudsDM aparatur yangoptimal;(b) belum sepenuhnya

- - i -

yangprofesional, (c) netraldan sejahtera; belum sepenuhnya pelayanan publik dapat diselenggarakan secaraberkualitas sesuai harapan masyarakat; (d) pembentukan daerah otonom banyaknya usulan baru merupakan

permasalahan yang masih dihadapi.Pembentukan daerah pada otonom baru tersebutbelum sepenuhnya berdampak peningkatankualitas penyelenglglaraan pemerintahandan pelayanan kepadamasyarakat. Selainitu, belum efektifdan pemanfaatan rendahnya akuntabilitas dana perimbangan; (e) masih terdapatkelemahan penduduk dalam pendataan penerapan secaraakurat dan valid,serta masih terbatasnya SfAK on-line untuk pelayanan publik dan belum jaringan komunikasi data (on-linesystem) tersambungnya provinsidan pusat; (f) masih banyak dari kabupaten,/kota, peraturan perundang-undangan yang bermasalah dan diindikasikan tidak harmonis, tumpang tindih, inkonsisten, multitafsir, sulit diterapkan, menimbulkan biaya tinggi dan menciptakan hambatan kegiatan pembangunan

(bottleneck),terutama peraturan daerah yang mengatur pajakdaerah (g) dan retribusi daerah; masihadanya tuntutan masyarakat agar penegakan hukum dilal<ukan secaraadil dan tidak diskriminatif sertaaparatpenegakhukum dalam menjalankan tugas dan kewenangannya agar tidak hanya memperhatikan unsurlegalitas saja,akan tetapijuga harus memperhatikan rasakeadilan masyarakat. 4. Tantangan utama terkait peningkatan sinergi antara pemerintah dan pemerintah daerah tercermin dari : (a) belum efektifnya koordinasidalam penetapan dan p e l a k s a n a a n e b i j a k a np e m b a n g u n a n n t a r a p u s a t d a n k a

-)daerah serta antar daerah; (b) inkonsistensi dan

ketidakjelasan serta adanya perbedaan persepsi atas pembagian kewenangfan dalam implementasi otonomi daerah; (c) masih rendahnya efektivitas pelaksanaan fiskal yang berimplikasi pada kebijakan desentralisasi kecenderungan daerah untuk selalu berorientasi

meningkatkan sumberpendapatannya. pembangunan realisasi 5. Selanjutnya denganmemperhatikan tahun 2OO9 dan perkiraan capaian tahun 2OLO, serta t a n t a n g a ny a n g d i h a d a p i t a h u n 2 0 L L , m a k a p r i o r i t a s p n k e b i j a k a n e m b a n g u n an a s i o n atla h u n2 O L La d a l a hd a l a m rangka: (a) pemantapanreformasibirokrasidan tata kelola pemerintahan,dengan sasaran meningkatnyatata kelola pemerintahan yang lebih baik, produktivitas dan birokrasi, publik;(b) menin$katkan meningkatnya kualitaspelayanan akses dan kualitas pendidikan, dengan sekolah sasaran penduduk,

meningkatnya rata-rata lama

disparitas dan menurunnya menurunnya angka buta aksara, pendidikan partisipasi antar satuan dan kualitaspelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;

(c) perbaikanakses dan mutu kesehatan,den$an sasaran meningkatnyapelaksanaanupaya kesehatan masyarakat jumlah kota yang memiliki rumah preventif, meningkatnya jumlah puskesmas sakit standarkelasdunia,meningkatnya angka yang melayani pendudukmiskin, dan menurunnya kesakitan akibat penyakit menular; (d) penanggulangan kemiskinan,dengan sasaran tin$kat kemiskinansebesar padatahun LL,s persen L2,5 persendarijumlah penduduk p d k 2 O L L ;( e ) p e n i n g k a t a n e t a h a n a n a n g a n , e n g a ns a s a r a n

-6meningkatnya pangandan tingkat pencapaian swasembada jumlah pendudukyang rentan rawan pangan; menurunnya (f) peningkatan kualitasdan kuantitasinfrastruktur, denllan pembangunan jalan pembangunan sasaran untuktata ruang, dan perhubungan, pembangunan perumahan dan pembangunan komunikasi dan permukiman, serta

(B) informatika; perbaikaniklim investasi dan iklim usaha, dengan sasaran pertumbuhan investasi dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto adalah 10,9 persendan pertumbuhanekspor nonmigas dapat mencapai LL-L2 persen; peningkatan (h) sumberdayaenergi,dengansasaran pembangunaninfrastruktur energi dan ketenagalistrikan; (i) peningkatankualitas lingkunganhidup dan pengelolaan bencana,dengan sasaran mengurangilahan kritis, dan peningkatan pengelolaan kualitasekosistemlahangambut; 0) penanganandaerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik, dengan sasaran terpeliharanyalingkungan hidup di kawasanperbatasan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat perbatasan, dan meningkatnya kondisi perekonomian kawasanperbatasan; (k) pengembanglan dan kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, dengan penyediaan sasaranmeningkatnya sarana yang memadai pendalaman dan pergelaranseni bagi pengembangan, budaya. 6. Prioritas kebijakanpembangunan nasionallainnyameliputi: (a) bidangpolitik,hukum dan keamanan,dengansasamn potensi terpantaunya terdeteksinya dan tindakterorisme dan meningkatnya kemampuan dan pencegahan dan keterpaduan dalam terorisme;

penanggulangantindak

-7 (b) bidangperekonomian, pada dengansasarandifokuskan upaya penumbuhan populasi usaha industri serta gglaraan dan mefanjutkan upaya perbaikan penyelen penempatan tenaga kerja Indonesia; dan (c) bidang kesejahteraan rakyat, dengan sasaran pembangunan pariwisata dan pembangunan kesejahteraan rakyatlainnya. 7. Selainitu, dalam rangkapenyusunan APBDTahunAnggaran 2OL1,,pemerintahdaerah juga perlu mempertimbangkan prakiraan asumsiekonomimakro untuk APBN2OL1,, antara lain : pertumbuhan ekonomi berkelanjutandiperkirakan sekitar 6,3 persen, laju inflasi diperkirakan sekitar 5,7 persen, dan defisit sekitar L,7 persen dari PDB yang diselaraskan dengan kebijakan pertumbuhanekonomi di tingkatdaerah. 8. Gunamencapai secaraoptimal,terpadudan tujuannasional berkesinambungan, APBD 2OtL maka dalam penyusunan pemerintah daerahperlu melakukansinkronisasi kebijakan pembangunan prioritas daerahdengan11 (sebelas) nasional dan 3 (tiga) prioritas lainnya yang disesuaikandengan dinamika kebutuhan dan karakteristik masing-masing daerah.
il.

POKOK.POKOK PENYUSUNAN APBD KEBIJAKAN Pokok-pokok kebijakanyang perlu mendapatperhatian pemerintah APBDTahunAnggaran daerahdalam penyusunan 201-1daerah,belanjadaerahdan terkait denganpendapatan pembiayaan berikut: daerah, adalahsebagai

-81. Pendapatan Daerah pendapatan Rencana daerahyang akan dituangkan dalam APBD merupakanperkiraanyang terukur, rasional,serta memilikikepastian dasarhukumpenerimaannya. (PAD) a. Pendapatan Daerah Asli 1) Dalam merencanakan target PAD agar

yangterjadi mempertimbangkan kondisiperekonomian padatahun-tahun perkiraan pertumbuhan sebelumnya, ekonomi pada tahun 2O11 dan realisasipenerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-u ndanga terkait. n 2) Dalam upaya pengelolaandan peningkatan PAD, PemerintahDaerah dapat memberikaninsentif dan kemudahan bagi pelaku ekonomidan tidak berusaha membuat kebijakanyang memberatkan dunia usaha dan masyarakat.Upaya tersebut dapat ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur

pajak dan retribusidaerah, pemungutan administrasi pajak daerahdan retribusi daerah, serta rasionalisasi meningkatkanpengendaliandan pengawasanatas pemungutan PAD. 3) Dalamhal jenispajakdaerahdan retribusi daerahyang sudahdiamanatkan Nomor 28 dalam Undang-Undang Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi pada tahun penetapan Daerah, target pendapatannya angaran20tl sesuai ketentuan pada Pasal 180

Undang-Undang dimaksud, masih mengacu pada yangada. Peraturan Daerah

-9 4) PemerintahDaerahdilarangmelakukanpemungutan pajak daerah dan retribusidaerah apabila peraturan daerahnya telah dibatalkan dan/atau jenis pajak daerahdan retribusi daerah tersebut tidak diamanatkan dalamUndang-Undang Nomor28 Tahun2009. 5) Untuk daerahyang telah membentukBadan Layanan Umum Daerah (BLUD)seperti rumah sakit daerah, maka penerimaannya dianggarkan dalam jenis pendapatan Lain-lain PADYangSah,obyekpendapatan BLUD,rincianobyek pendapatan BLUD Rumah Sakit Daerah. 6) Penerimaan bunga pinjaman dari dana bergulir, dianglgarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok pendapatan asli daerah, jenis lain-lain pendapatan daerahyangsah,sesuaidenganobyek asli dan rincian obyekberkenaan. b. DanaPerimbangan Untuk penganggaran pendapatanyang bersumberdari d a n a p e r i m b a n g a n a l a m A P B DT a h u nA n g g a r a n O L l , d 2 agarmemperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Mengingatproses penyusunan APBD sudah dimulai sejak bulan Juni 2OLOsedangkanpenetapanalokasi danaperimbangan Tahun Anggaran 2OLt direncanakan sekitar bulan Oktober 2OLO, maka pencantuman alokasidana perimbangan yangberasal dari DanaBagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU),dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran20tt didasarkan p a d aa l o k a s d a n a p e r i m b a n g aT a h u nA n g g a r a n 0 1 0 n i 2

_l0 _ dengan tetap memperhatikan realisasi penerimaan TahunAnggaran 2009. 2) Terhadap perencanaan alokasi dana bagi hasil, pemerintah daerah dapat memperkirakanbesaran alokasi dana bagi hasil lebih rendah dari Peraturan Menteri Keuangan Tahun Anggaran ZOLO, untuk kemungkinantidak stabilnya harga mengantisipasi minyak dan gas atau hasil pertambangan lainnyadi penerimaan realisasi tahun 2OLL dan memperhatikan apabila alokasi dana tahunaneglaran 2009.Selanjutnya bagi hasiltersebut tidak sesuaidari yangdiperkirakan, APBD dapat dilakukanpenyesuaian dalam Perubahan TahunAnggaran 2OLL. 3) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang dialokasikanke kabupaten/kotadan provinsisesuai untuk denganKeputusan Gubernur, supayadiarahkan melaksanakan peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungansosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/atau pemberantasan kenacukaipalsu(cukaiillegal). barang c. Lain-Lain Pendapatan Daerah YangSah 1) Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menetapkan pada pendapatan bagihasilyangditerimadari provinsi pagu TahunAnggaran 2OLL agar mengllunakan Tahun Anggaran 2OLO. Sedangkan bagian pemerintah

kabupaten/kota yang belum direalisasikan oleh pemerintah provinsi akibat pelampauan target Tahun

-ilAnggaran 2OLO agar ditampung dalam perubahan APBD TahunAnggaran 2OLL. 2) Penerimaanhibah yang bersumberdari APBN atau sumbanganpihak ketiga yang tidak mengikat dan telah diarahkanpenEgunaannya untuk dana bergulir, dianggarkandalam APBD pada akun pendapatan, kelompoklain-lain pendapatan daerahyang sah,jenis pendapatan hibah sesuai dengan obyek dan rincian obyekberkenaan. 2. BelanjaDaerah Belanja daerah disusun berdasarkanperkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikansecara adit dan merata, agar relatif dapat dinikmati oleh masyarakat, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Oleh karenaitu dalam penyusunan APBDTahunAngSaran 2OL!, Pemerintah Daerahagar menetapkan target capaianbaik dalam kontek daerah,satuan kerja,dan kegiatansejElan dengan yangmenjadi urusan kewenangfannya. a. Belanja TidakLangsung 1) BelanjaPegawai a) Untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji pangkat, berkala, kenaikan tunjangan keluarga dan mutasi pegawai agar diperhitungkan acress yang besarnya dibatasi maksimum 2,5 persen dari jumlah belanja pegawai (gajipokokdan tunjangan). penganglgaran pokok dan tunjangan b) Besarnya gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) a(ar

- t2disesuaikan dengan hasil rekonsiliasijumlah pegawai pegawai yangsudahdilakukan dan belanja di masing-masing daerah dalam rangka dan perhitungan DAU Tahun AngSaran 20tt

memperhitungkanrencana kenaikan gaji pokok yangditetapkan dan tunjangan PNSD Pemerintah. c) Untuk mengantisipasi pengangkatan CPNSD, Pemerintah Daerah menganggarkan belanja pegawaidalam APBD sesuai dengan kebutuhan pengangkatan CPNSDdan formasi pegawaitahun 20l,1,. 2) BelanjaBunga Bagi daerah yang belum memenuhi kewajiban jangka jangka pendek, pembayaran bunga pinjaman menengah, dan jangka panjang supaya se$era dianggarkanpembayarannya dalam APBD Tahun Anggaran 20tl. 3) Belanja Subsidi Belanja Subsidi hanya diberikan kepada

perusaha an/lembagatertentuagar hargaproduksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk yang diberi subsidi merupakan kebutuhan hajat hidup orang dasar dan menyangkut banyak serta terlebih dahulu dilakukanpengkajian dengan agar tepat sasarandan tidak bertentan$an peraturan perundang-undangan.

_ li _ 4) B e l a n j a H i b a h d a n Ba n tu a n So si al a) D a l a m me n e n tu k a n o rl fa n i s asiatau l embaga yang akan diberikan hibah a{ar dilakukan secara

s e l e k ti f, a k u n ta b e l , tra n s p aran dan berkeadi l an dengan m e m p e rti mb a ngkan kemampuan

k e u a n g a n d a e ra h ; b) B e l a n j a h i b a h d a ri Pe me ri ntah D aerah kepada fn s ta n s i V e rti k a l , me k a n i s m e penganggaran dan p e m b e ri a n n y a me n g a c u pada ketentuan

p e n g e l o l a a n k e u a n g a n d a e rah, dan bagi i nstansi p e n e ri ma dalam pel aksanaan dan

p e rta n g g u n $ a w a b a n n y ame mperhati kan P eraturan

Menteri Keuangan terkait

hi bah daerah.

c) Dalam menjalankan fungsi Pemerintah Daerah dibidang kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraanmasyarakat dalam skala tertentu, PemerintahDaerah dapat memberikan bantuan sosialkepadakelompok/anggota yang masyarakat, dilakukan secara selektif, tidak mengikat dan diupayakan dalam penetapan besaranbantuannya sejalandenganjiwa Keputusan Presiden Nomor80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta p e r u b a h a n n yd a l a m a r t i j u m l a h n y a i b a t a s t i d a k a d i melebihi batas toleransi untuk penunjukan

langsung. Pemberian bantuan sosial harus didasarkan kriteria yang jelas dengan

- t +memperhatikanasas keadilan, transparandan luas. masyarakat kepentingan memprioritaskan d) Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas

pengelolaananggaran daerah diupayakan agar jumlah alokasi belanjahibahdan bantuan angllaran sosial agar dibatasi dan diperjelas format cara dan pertang$un$awabannyayang tata

mekanismepemberianhibah dan bantuansosial Daerah. Kepala diaturdalamPeraturan 5) BelanjaBagiHasil Untuk menganggarkan dana bersumber dari bagi tr#it yang

pendapatan provinsi kepada

kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota pemerintah desaatau pendapatan kepadapemerintah daerah tertentu kepada pemerintahdaerah lainnya padaTahun pendapatan denganrencana disesuaikan pelampauan targetTahun Anggaran2OLL,sedangkan Anggaran 2OtO yang belum direalisasikankepada yangmenjadihak kabupaten/kota pemerintah daerah desa ditampungdalam Perubahan atau pemerintah 2Ot1". APBDTahunAnggaran Keuangan Bantuan 6) Belanja bantuan provinsi dapatmenganggarkan a) Pemerintah keuangan kepada pemerintah kabupaten/Rota yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu

pelaksanaan urusan pemerintahkabupaten/kota yang tidak tersedia alokasi dananya, dan

- t5mempertimbangkankarakteristik masin$-masing daerah. Pemberian bantuan keuan$an dapat bersifatumum dan bersifatkhusus. yang bersifat b) Dalam penetapan bantuankeuangan kesenjangan fiskal dapat umum untuk mengatasi menggunakan formuladenganvariabelantara lain dengan : pendapatan daerah,jumlah penduduk, j u m l a h p e n d u d u km i s k i n d a n l u a s w i l a y a h y a n g KepalaDaerah. ditetapkan dengan Peraturan yang bersifat c) Dalam penetapan bantuankeuangan khusus digunakan untuk membantu capaian program prioritas pemerintah provinsi yang dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi

kewenanganpemerintah kabupaten/Rotaseperti pembangunan dan kesehatan. saranapendidikan d) Pemerintah Kabupaten/Kota menganggarkan

keuangan Pusatdan bagiandari dana perimbangan untuk Daerahyang diterimaoleh Kabupatenr/Kota (sepuluhpersen),yang Desa paling sedikit LAo/o pembagiannya untuk setiap Desa secara

yang merupakanAlokasi Dana Desa proporsional (ADD)sesuaidenganmaksud Pasal 68 Peraturan PemerintahNomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. dan Kabupaten/Kota Provinsi Selainitu Pemerintah dapat memberikan bantuan keuangan lainnya kepadapemerintah desadalam rangkapercepatan pembangunan desa sesuai dengan kemampuan keuangan aerah. d

- lb -

7) Belanja TidakTerduga Dalam penetapan angglaranbelanja tidak terduga agat dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2OOg dan estimasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, sertatidak biasar/tanggap darurat, yang mendesak, dan tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatanpadaTahunAnggaran 21j,t. b. Belanja Langsung PenSantsaran belanja langsung dalam rangka

melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah Tahun perlumemperhatikan Anggaran 201"L, halhal sebagai berikut: 1) Untuk merencanakan alokasi belanja dalam APBD agar lebih mengutamakan keberpihakan untuJ< publik daripada kepentingan kepentingan aparatur. Khususbagi DaerahOtonom Baru (DOB), agar lebih memberikan perhatian pada belanja untuk kepentin$an (pelayanan masyarakat umum)daripada belanja untukmembangun saranaperkantoran. 2) Dalam penyusunan anggaranbelanja untuk setiap kegiatan, agar mempedomani/mempertimbangkan Analisis (ASB)dan/ataustandarharga StandarBelanja yangditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

_17_ 3) Belanja Pegawai Penganggaran honorariumNon PNSD hanya dapat disediakan bagi Pegawai Tidak Tetap (PTD yang benar-benar memiliki peranan dan kontribusiserta yang terkait langsung dengan kelancaran

pelaksanaan kegiatan di

masing-masingSKPD,

termasuk narasumber/tenaga ahli dari luar instansi pelaksana ke$iatan. 4) Belanja Barang dan Jasa jumlah anggaran a) Dalammenetapkan untuk belanja barang pakai habis agar disesuaikan dengan kebutuhan riil dengan memperhitungkansisa persediaan barang Tahun Anggaran2010. Untuk menghitung kebutuhan riil disesuaikandengan pelaksanaantu$as dan fungsi SKPD, dengan jumlah pegawai dan volume mempertimbangkan pekerjaan. b) Pengangfgfaran belanja barang modal yang akan diserahkan kepemilikannya kepada ketiga/masyarakat pada tahun pihak

anggaran

pada belanjabarangdan berkenaan, dialokasikan jasa. c) Penganllaran belanja perjalanan dinas daerah, baik perjalanan dinas luar negeri maupun perjalanandinas dalam negeri, agar dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi.

- 1 8d) Untuk perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding agar dibatasi frekuensi, jumlah hari dan pesertanya serta dilakukan sesuai dengan substansi kebijakan yang sedang! dirumuskan, yang hasilnya dilaporkan secara transparan akuntabel. dan e) Penganggaran untuk penyelenggaraan rapat agar dilaksanakandi kantor kecuali dengan alasan tertentu dapatdilaksanakan luarkantor. di f) Dalam rangka antisipasipenerimaanPajak Bumi (PBB) perdesaan perkotaan yang dan Bangunan dan akan dikedaerahkan terhitung L Januari 2OL4 menjadiPendapatan Daerah Asli maka Pemerintah Kabupaten/Kota agar mengambillangkah-langkah dafam penyiapan dukungan program/ kegiatan pengalihan (data, system, standar pengelolaan, keterampilan,dsb) atas PBB perdesaan dan perkotaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanahdan yang berlaku efektif L Januari Bangunan(BPHTB) 20tt menjadi pajak daerah, serta penyiapan sarana dan prasarana. g) Dalamrangkapelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun2009 tentangPajakDaerahdan Retribusi Daerah,perlu dilakukandukunganprogram dan kegiatan terkait dengan penyusunanPeraturan Daerah sebagai tindaklanjutketentuan dimaksud.

-191) Belanja Modal pertumbuhan a) Dalamrangkamendorong ekonomidi daerahagar dalam merencanakan belanja modal d i a r a h k a n n t u k p e m b a n g u n a nn f r a s t r u k t uy a n g u i r menunjang investasi daerah. b) Dalam menetapkananggaran untuk pengadaan barang inventaris agar dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan masing-masingSKPD. Oleh karena itu sebelum merencanakan anggaran terlebihdahuludilakukanevaluasi dan pengkajian terhadap barang-barang inventaris yang tersedia baikdariseSikondisimaupunumur ekonomisnya. c) Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga bely'bangun aset tetap, tetapi harus

ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap tersebut s a m p a s i a pd i g u n a k a n . i Daerah 3. Pembiayaan Pembiayaan a. Penerimaan 1) PenganggaranSisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), Tahun AnggaranSebelumnya agar dihitunS perkiraan yangrasional. berdasarkan 2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan

pembiayaanyang bersumberdari PencairanDana cadangan,agar waktu pengfglunaan dan besarnya disesuaikan dengan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan. Sedangkan

- 1 'nl . r -

penerimaan hasil bunga/deviden dana cadangan pada lain-lainpendapatan dianggarkan asli daerah yangsah. 3) Pemerintahdaerah dalam rangka menutup defisit dapat melakukanpinjamandaerahberupapinjaman jangka menengah/panjang proses dan prosedurnya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun2005 tentangPinjaman Daerah. Selainitu perlu d i p e r h a t i k ab a h w a : n a. Pinjaman daerah agar dilakukan secara selektif dengan memperhatikan waktu pelaksanaan, dan memperhitungkanjangka waktu pengembalian pinjamanyang akan dilunasidalam kurun waktu tidak melebihisisa masa jabatan Kepala Daerah yangbersangkutan. b. Terkait dengan suku bunga bank atas pinjaman dimaksud agar dilakukan negosiasi seksama dengan calon pemberi pinjaman dan memperhatikan tingkat suku bunga bank yang berlakudi pasar maupunSBI kekinian,serta laju inflasiyangterjadi,sehingga diperoleh tingkatsuku bunga yang memadai, kompetitif, dan tidak berpotensi membebani keuangan daerah. c. Penerimaan kembalipokokpinjaman dana bergulir setelah selesaimasa perguliran dana,dianggarkan , d a l a m A P B D p a d a a k u n p e m b i a y a a nk e l o m p o k p e n e r i m a a p e m b i a y a ad a e r a hj,e n i s p e n e r i m a a n n n

1l - 1-l -

kembali pemberian pinjaman daerah, sesuai dengan obyekdan rincian obyekberkenaan. Pembiayaan b. Pengeluaran 1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat,

pemerintahdaerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanendalam bentuk dana sebagaimana diaturdalam Pasal118 ayat (3) bergulir Pemerintah Peraturan Nomor58 Tahun2005 tentang dana KeuanganDaerah.Penganggaran Pengelolaan bergulir dalam APBD pada akun pembiayaan, kelompok pengeluaranpembiayaan daerah, jenis pemberian pinjaman sesuaidengan obyekdan daerah, rincianobyekberkenaan. 2) Penyertaan modal pemerintahdaerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerahdan/atau Badan Usaha Lainnya dapat dianggarkandalam APBD apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran Daerah dalam Peraturan berkenaan telah ditetapkan Modal. tentangPenyertaan 3) Agar Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan penambahan penyertaan modal pada ( ) B a d a nU s a h a i l i kD a e r a h B U M Du n t u km e m p e r k u a t M struktur permodafan sehingga BUMD dapat

Khusus untuk tumbuhdan berkembang. berkompetisi, BUMD sektor Perbankan,guna memenuhi Capital AdequacyRatio (CAR)sebagaimanadipersyaratkan o l e hB a n kl n d o n e s i a .

':-:4) Untuk menganggarkan dana cadangan,Pemerintah Daerahharusmenetapkan terlebihdahulu Peraturan yang DaerahtentangPembentukan Dana Cadangan mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, programdan kegiatanyang akan dibiayaidari dana cadangan, besaran dan rinciantahun dana cadangan yang harus diantltlarkan yang ditransferke rekening d a n a c a d a n g a ns u m b e rd a n a c a d a n g a nd a n t a h u n , , pelaksanaan anlgaran danacadangan. (SILPA) c. SisaLebihPembiayaan TahunBerjalan Dalam hal masih terdapatprogram dan kegiatanyang dibutuhkan, serta target atau sasaran yang belum terpenuhi, Pemerintah Daerah agar menghindari (ldle Money), terjadinyadana yang menganggur dalam bentuk Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalandalam APBD. ilt. TEKNIS PENYUSUNAN APBD Dalam menyusunAPBD Tahun Anggaran2Ot1-,Pemerintah Daerah dan DPRDperlumemperhatikan hal-hal teknissebagai berikut: 1-. Dalam rangka memberikanpelayanan masyarakatsecara lebih optimal dan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, agar Pemerintah Daerah menyusun dan menetapkan, 2OLl secara tepat APBD tahun anElgaran waktu, yaitu paling lambat tanggal 31 Desember20LO, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (2) P e r a t u r a M e n t e rD a l a mN e g e rN o m o r 9 T a h u n O O 7 . n i 5 2 i

1.

2 . Sejalandenganhal tersebut, diminta kepada Pemerintah Daerahagar memenuhijadwal prosespenyusunan APBD, mulai dari penyusunan penetapan dan KUA-PPAS bersama DPRD hingga dicapaikesepakatan terhadapRaperda APBD antara PemerintahDaerahdengan DPRD,paling lambat tanggal Nopember 30 2010,sebagaimana dimaksuddalam Pasal105 ayat (3c) Peraturan MenteriDalam NegeriNomor 59Tahun OO7. 2 3 . Secara materi perlu sinkronisasiantara Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD), antara RKPDdengan KUA dan PPASserta antara KUA-PPAS dengan RAPBD yang merupakan kristalisasi seluruhRKA-SKPD RKA-PPKD, dari dan sehingga APBD merupakan wujud keterpaduanseluruh program pelayanan Nasional dan Daerahdalam upayapeningkatan umumdan kesejahteraan masyarakat daerah. di 4 . Sesuai denganPeraturan MenteriDalam NegeriNomor59 Tahun2OO7,materi KUA mencakuphal-halyang sifatnya kebijakan umum dan tidak menjelaskan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang sifatnya kebijakan umum, seperti:(a) Gambarankondisi ekonomi makro termasuk perkembangan indikator ekonomi makro daerah;

(b) Asumsi dasar penyusunanRAPBD Tahun Anggaran 2OL1termasuklaju inflasipertumbuhan PDRBdan asumsi lainnya terkait dengan kondisi ekonomi daerah;

(c) Kebijakanpendapatandaerah yang menggambarkan prakiraan pendapatan rencana sumberdan besaran daerah untuktahun anggaran2OtO;(d) Kebijakan belanjadaerah y a n gm e n c e r m i n k ap r o g r a m t a m ad a n l a n g k a h e b i j a k a n n u k

- ! T _

dalam upaya peningkatanpembangunandaerah yang merupakan refleksi sinkronisasi kebijakan pusat dan kondisi riil di daerah; (e) Kebijakan pembiayaanyang menegambarkan sisi defisit dan surplusdaerah sebagai antisipasi terhadap kondisi pembiayaandaerah dalam rangkamenyikapi pembangunan tuntutan daerah.
5. Substansi

PPAS

lebih

mencerminkan

prioritas

pembangunan daerahyangdikaitkandengansasaran yang ingindicapaitermasukprogramprioritasdari SKPDterkait. PPAS juga menggambarkanpagu angfglaran sementara dimasing-masing programdan kegiatan. SKPDberdasarkan Pagu sementara tersebut akan menjadi pagu definitif setelah peraturandaerahtentang APBD disepakatiantara Kepala Daerahdan DPRDserta ditetapkanoleh Kepala Daerah. 6 . Untuk menjamin konsistensi pembahasan dan percepatan KUA dan PPAS, Kepala Daerah menyampaikankedua dokumen tersebut kepada DPRD dalam waktu yang bersamaanyang selanjutnyahasil pembahasankedua dokumen tersebut ditandatanganipada waktu yang bersamaan, sehinggaketerpaduanKUA dan PPASdalam prosespenyusunan RAPBD akan lebih efektif. 7 . Substansi Surat EdaranKepalaDaerahtentangPedoman Penyusunan RKA-SKPD kepada seluruh SKPD dan RKAPPKD kepada SKPKD memuat prioritas pembangunan yang terkait, alokasiplafon daerah dan program/ke(iatan anggaran sementara untuk setiap Wogram/ kegiatanSKPD, batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD,dan

--,dokumensebagaimana lampiranSurat Edarandimaksud meliputiKUA,PPAS,analisisstandarbelanjadan standar satuanharga. pendapatan, memuat rincianangiaran rincian 8. RKA-SKPD angfgfaran belanja tidak langsungSKPD (aji pokok dan khusus pada tunjanganpegawai,tambahan penghasilan, SKPD Sekretariat DPRD dianggarkan juga Belanja

rinciananggaran Penunjang Operasional PimpinanDPRD), menurutprogramdan kegiatanSKPD. belanjalangsung yang berasaldari memuat rincianpendapatan 9. RKA-PPKD dan pendapatanhibah, belanjatidak dana perimbangan langsung terdiridari belanjabunga,belanjasubsidi,belanja hibah,belanja bantuansosial,belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, rincian pembiayaan. penerimaan pembiayaan pengeluaran dan dokumen penjabaran APBD, 10. Dalam rangka penyederhaan beberapa informasi yang dituangkan dalam kolom penjelasanpenjabaranAPBD ditiadakan,seperti dasar hukum penganggaran belanja, target/volume yang dan satuan. direncanakan, tarif pungutan/harga pembahasan dan kendala dalam proses 11. Dalamhal terdapat penetapan rancanganperaturan daerah tentang APBD 2Ot1, meskipun telah dilakukan penambahan waktu, Kepala Daerah menyusun rancanganperaturan kepala pengesahan dari tentangAPBDuntukmendapatkan daerah Menteri Dalam Negeri terhadap APBD Provinsi dan sesuai Pasal Gubernurterhadap APBD Kabupaten/Kota 7O7 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13

-26Tahun 2006. Hal itu dilakukan sepanjan$ antisipasi dan politik di terhadap kondisi stabilitaspemerintahan daerah telah dikaji secara seksama, agar tidak prosespembangunan daerahdan pelayanan menghambat na ra seca berkesi mbungan. m asya kat yangberjalan ra perubahan akibat keb'tjakan 12. Dalam rangkamengantisipasi dinamika perkembangan yang permasalahan terjadi dan untuk

ruangbagi KepalaDaerahdalam menangani memberikan tersebut, Pemerintah Daerah mencantumkankriteria tertentu terkait dengan belanja dalam kate$orimendesakatau darurat dalam peraturan 2OtO,sebagaimana daerahtentangAPBDTahunAnfil$aran Pasal81 ayat (2) Peraturan dalam Penjelasan diamanatkan PemerintahNomor 58 Tahun 2OOStentang Pengelolaan Daerah. Keuangan 13. PelaksanaanPerubahan APBD Tahun Ant$aran 2otipenetapan Daerah Peraturan dilakukan setelah diupayakan APBD Tahun Pelaksanaan tentang Pertanggun$awaban bersamaPimpinanDPRD 2010 dan persetujuan Anggaran dan Kepala Daerah atas RancanganPeraturanDaerah 2OtL ditetapkan APBDTahunAng$aran tentangPerubahan 2OLL. Dalam paling lambat pada akhir bulan September hat Rancangan Peraturan Daerah tentang terlambat

Pertanlgun$awaban Pelaksanaan APBD

ditetapkan, Pemerintah Daerah melakukan Perubahan jadwalwaktuyangditetapkan. Apabila dengan APBD sesuai penetapan persetujuanbersama melebihi batas waktu tersebut diatas agar pemerintah daerah tidak

yangbersifat fisik konstruksi baik kegiatan menganggarkan

_t

pada belanja langsungmaupun belanja tidak langsung dalam bentuk bantuan keuangan yang bersifat khusus kepadakabupaten/ kota/ desa. IV. HAL-HAL KHUSUS Pemerintah Daerahdalam menyusunAPBD Tahun Anggaran 2Ot1,, selainmemperhatikan kebijakan dan teknispenyusunan juga memperhatikan APBD, hal-halkhusus, antaralain sebagai berikut: 1. Dalam rangka peningkatan bidang pendidikan, Pemerintah Daerah agar secara konsisten dan berkesinambungan mengupayakan pengalokasian angfgfaran pendidikan sekurang-kurangnya dari belanjadaerah,sesuaidengan 2Oo/o amanat Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2OO8 tentang Pendanaan Pendidikan. 2. Daerah OtonomBaru penyelenggaraan a. Dalamrangkamenunjang pemerintahan pada daerahotonom baru, pemerintahprovinsimaupun pemerintah kabupaten/kota induk melakukanpembinaan secaraintensifmelaluifasilitasipenyusunan RAPBD, dan dukunganpendanaan melalui pemberianhibah/bantuan keuangan yang besarnya sebagaimanadiatur sesuai yangberlaku. ketentuan b. Untuk menghindari adanya pemberiansanksi terhadap daerah provinsidan /atau Provinsidan Kabupaten/Kota Induk agar penyediaan dana bagi daerah otonom baru disediakan etiap tahun dalam APBD sesuai dengan s

-18pembentukandaerah otonom amanat Undang-Undang baruyangbersangkutan. pembangunanyang melibatkan 3. Dalam penyelenggaraan beberapa daerah untuk peningkatanpelayanankepada masyarakatsecara lebih efektif dan efisien, Pemerintah programdan kegiatanmelaluipola Daerahdapat menyusun kerjasamaantar daerah dengan mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2OO7 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah. Apabila pemerintahdaerah membentuk badan kerjasama maka pemerintahdaerah menganggarkan masing-masing dalam APBDdalam bentukbelanja hibahkepadabadankerjasama. 4. Dalam rangka meningkatkankemandiriandaerah dalam mengalokasikananellaran sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah, maka penyediaan dana pendamping atau sebutanlainnyahanyadimungkinkan untuk kegiatanyang telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, seperti DAK sebagaimanadiamanatkan Undang-Undang N o m o r3 3 T a h u n2 O O 4p e n e r i m a a n i b a hd a n b a n t u a nu a r , h l negeri sepanjangdipersyaratkan dana pendampingdari APBD sebagaimanadiatur dalam PeraturanPemerintah Nomor57 Tahun2005 tentangHibahKepada Daerah. 5. Pengangsaran belanja yang bersumberdari Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkanpada SKPD yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam rangka pencapaian optimalisasi sasaranDAK,terhadap sisa tender pelaksanaan kegiatan DAK, agar pemerintah daerah mengfglunakannya untuk menambah target dan capaian

sasarankinerjakegiatanDAK yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK masing-masing bidang. Apabila sisa tender tersebut tidak dapat dimanfaatkan pada tahun pada tahun anggaran berkenaandan harus dilaksanakan berikutnya tetap menggunakan petunjuk teknis tahun angllaran berkenaan. 6. Programdan kegiatanyang dibiayaidari dana transferdan sudah jelas peruntukannya seperti Dana Darurat, Dana BencanaAlam, DAK dan bantuankeuanganyang bersifat khususserta pelaksanaan kegiatandalam keadaandarurat dan/atau mendesak lainnya, yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat

dilaksanakan mendahului penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBDdengan cara: a. Menetapkan Peraturan KepalaDaerah tentangPerubahan Penjabaran APBDdan memberitahukan kepadaPimpinan DPRD; b. Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasarpelaksanaan kelliatan; c. Ditampungdalam Peraturan Daerahtentang Perubahan APBD, atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, apabiladaerahtelah menetapkan Perubahan perubahan APBDatau tidak melakukan APBD. 7. Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan daerah, maka pada Tahun Antgaran 2OL1, pemerintahdaerah secara bertahap perlu meningkatkan akuntabilitaspenggunaan dana perjalanandinas melalui penerapan penganggaran pelaksanaan perjalanan dan dinas

-10prinsipkebutuhannyata (at cost) dan dihindari berdasarkan adanya penganggaran yang bersifat "paket". Standar dinas ditetapkan komponendan satuan harga perjalanan Keputusan Kepala Daerah. dengan yangpelaksanaannya kegiatan 8. Dalamrangkapenganggaran (multiyears), febih dari satu tahun angglaran maka untuk pendanaan penyelesaian menjagakepastian dan kelanjutan pekerjaan, terlebihdahulu dibahasdan disetujuibersama antara Pemerintah DaerahdenganDPRD, dan masa waktu penganggaran dibatasi maksimum sama dengan tahun anggaranakhir masa jabatan Kepala Daerah/WakilKepala yangbersangkutan. Daerah 9 . Penganggaran dalam rangka penin$katan SDM

penyelenggara pemerintahan daerah hanya diperkenankan dan Pelatihan, BimbinganTeknis atau untuk Pendidikan yangdilaksanakan pemerintah atau sejenisnya oleh instansi lembaga non pemerintah yang kompeten dibidangnya. pelatihanyang Selanjutnya dalam hal biaya pelaksanaan kepada pesertamengacupada standarharga dibebankan pelatihan yang berlaku di daerah tempat penyeleng$araan (seperti biayaakomodasi hotel),dan apabilaada kelebihan disetorke kas biayayang dikembalikan oleh penyelenggarc daerah. 10. Belanja Tidak Terdugayang digunakanuntuk mendanai tanggapdarurat,penanggulangan bencanaalam dan/atau bencana sosial serta kebutuhan mendesak lainnya, dilakukan dengancara:

- 3l kegiatanyang akan didanai a. KepalaDaerahmenetapkan dari belanja tidak terduga dengan keputusan kepala daerahdan diberitahukan kepada DPRDpaling lama t bulanterhitung dimaksud sejakkeputusan ditetapkan. b. Atas dasar keputusan Pimpinan kepaladaerahtersebut, yang akan bertanggun$awab instansi/lembaga terhadap pelaksanaan kegiatan usulankebutuhan. mengajukan c. Kepala Daerahdapat mengambilkebijakanpercepatan pencairandana belanja tidak terduga untuk mendanai penanganan pemberian yangmekanisme tanggapdarurat dan pertanggun$awabannya diatur dengan peraturan kepaladaerahsebagaimana dimaksudPasal134 Ayat(4) Peraturan MenteriDalamNegeriNomor13 Tahun2006. d. Kegliatan diluartanggapdaruratyangdidanaimelalui lain belanja tidak terduga dilakukan dengan pergeseran anglgfaran dari belanja tidak terduga ke belanja SKPD berkenaan. t L . Dalam hal terdapatsisa belanjaHibah Pemilukada kepada KPUlPanwas Provinsi/Kabupaten/Kota, maka KPU,/Panwas Provinsy'Ka bupate n/Kota wajib mengembalikan/menye-

torkan ke kas daerahsebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriDalam NegeriNomor 44 Tahun2OO7yang diubah denganPeraturanMenteriDalam NegeriNomor 57 Tahun 2OO9tentang Pedoman Belanja Pemilu KDH dan WKDH. Untuk tertib pengembalian sisa belanja hibah pemilukada agar Pejabat PengelolaKeuanganDaerahsegera meminta kepadaKPU/PanwasProvinsi/Kabupaten,/Kota menyetorkan ke kas daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

-)'berakhirnya seluruhtahapan penyelenggaraan Pemilukada. Pengembalian sisa belanjahibahdi antlgarkan dalamAPBD pendapatan daerah padalain-lain yangsah. asli 12. Apabila DPRDsampai batas waktu yang ditetapkantidak memberikan persetujuan bersama terhadap rancangan Peraturan Daerah tentang APBD maka kepala daerah menetapkanperaturankepala daerah tentang APBDtahun 2OtL sebagai dasar pelaksanaan anggaransebagaimana dimaksuddalam Pasal106 Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Anggaran belanja daerah dibatasi maksimum sama dengananggaran belanja daerahdalam Perubahan APBD tahun anggaran 2OLO. b. Belanja daerah diprioritaskanuntuk mendanai belanja yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifatwajib pemenuhanpelayanan untuk terjaminnya kelangsungan dasar masyarakat sesuai dengan kebutuhan tahun anggaranz0tl. c. Pelampauan batas tertinglgli dari jumlah pengeluaran hanya diperkenankan apabila ada kebijakanpemerintah untuk kenaikan gaja dan tunjangan PNSD serta

penyediaan dana pendamping atas program dan kegiatan yang ditetapkanoleh pemerintahserta belanjabagi hasil pajak dan retribusidaerah yang mengalami kenaikan akibat adanya kenaikantarget pendapatan daerahdari pajakdan retribusi dimaksud 2OLO. daritahunanggaran

JJ

pertanggun$awaban pelaksanaan 13. Rancangan APBD yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah anglarannya akibat pada saat penetapanAPBD belum memiliki alat kelengkapan DPRD,maka apabilaalat kelengkapan DPRD pelaksanaan telah terbentuk,laporanpertanggun$awaban APBD dapatditetapkan dalambentukperaturan daerahyang mekanismenya mengacu pada ketentuanPasal 305 dan Pasal3O6 Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor13 Tahun 2006. 14. RancanganPeraturan Daerah tentang APBD, Rancanglan Peraturan DaerahtentangPerubahan APBDdan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggun$awaban

Pelaksanaan APBD sebelumditetapkanmenjadi Peraturan Daerah wajib dilakukan evaluasisesuai ketentuan Pasal 185, Pasal 186, dan Pasal 188 Undang-Undang Nomor 32 jo. Tahun 2OO4tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 110, PasalLll, Pasal 1-73, PasalL74, Pasal303, dan Pasal306 PeraturanMenteri Dalam l.legeriNomor L3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Untuk mendukung pelaksanaantugas sekretariat fraksi disediakan saranadan anggaran sesuaidengankebutuhan dan memperhatikan kemampuan APBD, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 33 ayat (3) PeraturanPemerintah Nomor 16 Tahun ?OLO tentang Pedoman Penyusunan PeraturanTata Tertib DPRD.Penyediaan sarana meliputi ruang kantor pada sekretariat DPRD,kelengkapan kantor, tidak termasuk sarana mobilitas.Sedangkanpenyediaan anggaran untuk sekretariat fraksi meliputi kebutuhan

-i4belanj a u n tu k a l a t tu l i s k a n to r d a n makan mi num bagi rapat f r ak s i y a n g d i s e l e n g g a ra k a n i l i n gkungan kantor sekretari at d fraksi.

16. P im pi n a n d a n An g g o ta D P R Dy a n g mencal onkandi ri sebagai


K epal a D a e ra h /Wa k i l K e p a l a D aerah maka hak-hak

k euan g a n y a n g b e rs a n g k u ta n mempedomani ketentuan surat Menteri Dalam Negeri Nomor L2O/L3O1,/SJ tanggal 6 J uni 2 0 0 5 p e ri h a l Pe l a k s a n a a n P emi l i han K epal a D aerah dan W a k i l Ke p a l a D a e ra h y a n g a n tara l ai n mengatur hal -hal s e b a g a ib e r i k u t : a. Sejak Pimpinan dan Angllota DPRD ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota

sebagai calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah, hak-h a k y a n g te rd i ri d a ri u a n g paket, tunj angan j abatan, t un j a n g a n a l a t k e l e n g k a p a n D P R D , kendaraan di nas jabatan/ dinas operasional dan belanja penunjang

k eg i a ta n D P R D ti d a k d i b e ri k a n terhi tung mul ai tanggal 1 bul a n b e ri k u tn y a . b. A pa b i l a Pi m p i n a n d a n An g g o ta D P R D ti dak terpi l i h, hakhak k e u a n g a n ,tu n j a n g a nd a n b e l anj a penunj angkegi atan dib e ri k a n mu l a i ta n g g a l 1 b u l a n beri kutnyaterhi tunEsej ak f diu m u m k a n n y a c a l o n K e p a l a D aerah dan W aki l K epal a Dae ra h te rp i l i h oleh K o m i si P emi l i han U mum

Provinsi/Ka bu pate n/ Kota. c . A pa b i l a P i mp i n a n d a n An g g o ta D P R D terpi l i h, hak-hak k eu a n g a n d a n fa s i l i ta s s e b a g ai P i mpi nan dan A nggota DP R D y a n g b e rs a n g k u ta nti d a k di beri kan terhi tung mul ai

tanggal L bulan berikutnya sejak yang bersangkutan dilanti k s e b a g a i K e p a l a D a e ra h a tau W aki l K epal a D aerah. L7. Tunjangan Perumahan Pimpinan dan Anlllfota DPRD

dis ediak a n d a l a m ra n g k a me n j a m i n kesej ahteraan untuk pemenuhan rumah jabatan/rumah dinas yang layak bagi P im pina n d a n An g g o ta D PR D s e b a gai mana maksud P asal 20 P er a tu ra n Pe me ri n ta h N o mo r 3 7 Tahun 2005 tentang

P er ubah a n A ta s P e ra tu ra n P e m e ri ntah N omor 24 Tahun 2OO4 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

P im pinan d a n An g g o ta D P R D .O l e h k a rena i tu suami dan i stri y ang m e n d u d u k i j a b a ta n s e b a g a i P i mpi nan atau A nggota DP RD pa d a d a e ra h y a n g s a ma h a n y a di beri kan sal ah satu t unjanga n p e ru m a h a n . Se d a n g k a n bagi P i mpi nan dan Anggota DPRD yang suami atau istrinya menjabat sebagai Kepala Daerahr/Wakil Kepala Daerah pada daerah yang s am a t id a k d i b e ri k a n tu n j a n g a n p e ru mahan. 18. B er das a rk a n P a s a l 6 a y a t (1 ) P e ra tu ran P emeri ntah N omor 1O 9 T ah trn 2 0 0 0 te n ta n g K e d u d u kan K euangan K epal a Daer ah d a n Wa k i l K e p a l a D a e ra h , b a hw a K epal a D aerah dan W ak il Ke p a l a D a e ra h d i s e d i a k a n masi ng-masi ng rumah jabat an b e s e rta p e rl e n g k a p a n d a n bi aya pemel i haraan. Dalam h a l p e me ri n ta h d a e ra h b e l u m menyedi akan rumah jabat an Ke p a l a D a e ra h /W a k i l K e p a l a D aerah, P emeri ntah Daer ah d a p a t me n y e w a ru m a h u ntuk di j adi kan R umah jabat an. S e l a n j u tn y a , p e n y e w a a n rumah j abatan K epal a Daer ah/ Wa k i l K e p a l a D a e ra h te rs e b u t pada pri nsi pnyadapat dilak uk a n te rh a d a p ru ma h p ri b a d i yang bersangkutan

-i6memenuhi sepanjang standarrumahjabatansesuaidengan ran nda nda ketentua peratu peru ng-u ngan. n perjalanan 19. Dalam rangkapelaksanaan dinasuntuk kegiatan yang mengikutsertakanpersonil non PNSD (seperti staf khusus,KepalaDesa,kelompoktani, murid teladan), dapat menugaskan personil yang bersangkutan dengan

menElglunakanbelanja perjalanan dinas. Tata cara penganggaran perjalanan dan pelaksanaan dinas mengacu pada ketentuanperjalanan dinas yang ditetapkandengan Peraturan Kepala Daerah. 20. Sekretaris DPRDkarenajabatannya adalahsekretaris Badan Anggaran sebagaimana dimaksud Pasal 54 Ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2OtO tentang PedomanPenyusunan Peraturan DewanPerwakilan Rakyat Daerah Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sekretarisbadan anggaran diberikan tunjangan sebesar 4a/o dari tunjangan jabatan ketua DPRD

sebagaimanadimaksud Pasal t4

PeraturanPemerintah

Nomor 37 Tahun2005 tentangPerubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 24 Tahun 2OO4 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Tunjangan Sekretaris Badan padapos DPRD. Anggaran dianggarkan 21. Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku

penjabat/pelaksana tugas Kepala Daerah dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD yang menandatangani

_.17 _ persetujuanbersama sebagaimanadiamanatkan dalam MenteriDalam NegeriNomor59 Tahun PasaltO4 Peraturan 2007. Ketentuan ini juga berlaku dalam rangka

penyampaian rancangan APBDoleh KepalaDaerahkepada DPRD. 22. Sejalandengan amanat Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Nomor28 Tahun2OO9tentangPajak Daerahdan Retribusi Daerah dimana kendaraan bermotor milik Pemerintah sepertiPKB Daerahditetapkansebagaiobjek Pajak Daerah, dan BBN-KB, agar Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menganggarkan pada masing-masing SKPD yang bersangkutanguna pembayaran beban pajak tersebut, termasuk diperhitungkan angelaran untuk pembayaran beban pajak untuk pengadaankendaraanbermotor baru yangbersangkutan. olehSKPD 23. Mengenai anggaran belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan biaya/bantuan

operasional kepada pihak lain yang turut membantu pemungutanPajak Daerah dan RetribusiDaerah, dapat dianggarkan namun pembayarannyadilakukan setelah yang mengaturinsentif Pemerintah Peraturan diterbitkannya pajakdaerah pemunllutan dan retribusi daerah. 24. Undang-Undang Nomor 1, Tahun 2OO4 tentang

Negara Pasal 69 menyebutkanbahwa Perbendaharaan atau Unit Kerja pada Daerah(SKPD) SatuanKerjaPerangkat SKPD yang memiliki spesifikasiteknis dibidang layanan u m u m , d i b e r i k a n f l e k s i b i l i t a sd a l a m p o l a p e n g e l o l a a n U k e u a n g a n n yd a l a m b e n t u kB a d a nL a y a n a n m u m D a e r a h a

-i8(BLUD). Dalam pola pengelolaan keuangan BLUD,

pemerintahdaerah memperhatikanantara lain sebagai berikut: a. Dalam rangka peningkatanpelayananumum kepada pemerintah masyarakat, daerahagar segera melakukan evaluasikepada SKPD atau unit kerja yang tugas dan fungsinya secaraoperasional memberipelayanan kepada masyarakat untuk menerapkan Pola Pengelolaan

KeuanganBadan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Khusus bagi Rumah Sakit Daerah (RSD), agar memperhatikan Pasal 7 ayat (3) dan Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PPKb. Bagi SKPDatau unit kerja yang telah menerapkan pemerintah BLUD, daerahberkewajiban memfasilitasi dan penyusunan mengakomodasi RKA dalam APBD dengan menglgfunakan format Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). Konsolidasian RBA ke dalam APBD, penganelelarannya dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanja tidak langsung, dipergunakan untukjenis belanja pegawai (PNSD),sedangkan belanja langsung digunakanuntuk belanja pegawai,belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Selanjutnya bagi pemerintah daerahyangbelummenerapkan PPK-BLUD, berkewajiban memfasilitasi dan mengakomodasi dalam penyiapan dokumen administratif sebagaamanadipersyaratkan MenteriDalamNegeriNomor61 Tahun dalam Peraturan 2OO7 Teknis PPK-BLUD. tentang Pedoman

3925. Dalam rangka mendukung kebijakan MDGs antara lain gender,penangiulangan kesetaraan HIV/AIDSdan malaria serta di bidang infrastruktur melalui Percepatan

(PN-PPSP) Program Pembangunan Sanitasi Permukiman dan Nasional PenyediaanAir Minum dan Sanitasi berbasis (PAMSIMAS), pemerintah Masyarakat daerahagar memberi perhatian terhadap kebijakan dimaksud dalamAPBD. 26. Komisi, rabat,potongan lain dengannama atau pendapatan dan dalam bentuk apapunyang dapat dinilaidenganuang, baik secara langsung sebagai akibat penjualan, tukarmenukar,hibah,asuransidan/atau pengadaan barangdan jasa termasukpendapatan jasa giro atau pendapatan bunga, lain sepertifee dari bank sebagai akibat penyimpanan dana padabank serta pendapatan dari hasilpemanfaatan barang pendapatan daerah atas kegiatan lainnya merupakan daerah sebagaimanadiamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor58 Tahun2005 dan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor13 Tahun2006. perencanaan 27. Dalam rangka evaluasiterhadapkonsistensi dan penganggaran, maka pemerintah Provinsi,

pada saat menyampaikan Kabupaten/Kota rancangan APBD untukdievaluasi RKPD tahun20tl. agarmelampirkan V. SINKRONISASIPRIORITAS NASIONAL DENGAN BEI.ANJA DAERAH DAIAM APBDTAHUN 2OLL pelaksanaan Dalamrangkapemetaandan evaluasi efektivitas sinkronisasi prioritas kebijakan dan program daerah,

pemerintah daerah diharapkan menyampaikan laporan

_40_ sinkronisasiprioritas nasional dengan prioritas pemerintah daerah. PRIORITAS NASIONAL DENGAN BEISNJA SINKRONISASI DAERAH DALAMAPBDTAHUN 2OL1,

I I
No.i
1,
I

ANGGARANDAI.AM APBD PRIORITAS NASIONAL BEI.ANJALANGSUNG

2 Prioritas 1 I Reformasi I dan I Birokrasi Kelola. lT at a lTema:

lP em an ta p a n kelola I tata I pemerintahan I vang lebin baik I m elalu i I t er obo s a n I kinerja secara I terpadu, penuh I integritas, I akuntabel. taat I tepaoa hukum ly angbe rw i b a w a , i oan transparan. I Peningkatan I kualitas I Relayanan yang I nublik I ditopang oleh lefisiensi struktur lpem er i n ta h d i I pusat dan di ldaerah. I kapasitas
I

Wog'am/ Kegiatan 3 *) Diisidengan Program/Kegiatan yangterkait denganmasin$masingprioritas nasional.

BEIANJATIDAKJUMIAH LANGSUNG (Rp) J u m l a h Jenis Juml ah (Rp) (RP) Belanja


4 5 6 7=4+6

* ) D i i si dengan Jenis Belanja yang terkait dengan masingmasing prioritas nasi onal

I Pe$awat

lPemerintah lyang memadai,


data I dan i kependudukan

+l
yangbaik. 2. Prioritas 2 P endid i k a n Tema:
Peningkatan penakses yang didikan berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahte-raan rakyat, hidup kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa

kuat. Pembangunan bidang pendidik an di a ra h k a n demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan k em am p u a n : 1)mencip-takan lapangan kerja atau kewirausahaan dan2)menjawab tantangan kebutuhan tenagakerja. 3 Prioritas Kesehatan Tema: Penitikberatan pem-bangunan bidang kesehatan

yang

42
m elalui pendekatan preventif, tidak
hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingfkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehing!$asecara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2OOg menjadi 72,O pada tahun tahun 2OL4, dan pencapaian keseluruhan

sasaran millennium development goals (mdgs) tahun20t5. Prioritas 4 Penanglglulangan Kemiskinan Tema: P enur un a n tingkat kemiskinan

;;;;,;"'"

1-4,Lo/o pada I 2009 menjadi8- I pada 20L4 | LOo/o dan per-baikan I distribusi l
pendapatan dengan pelindungan

oari I

A. 1+ -)

keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Prioritas5 Ketahanan Pangan Tema: Peningkatan ketahan-an pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan peta-ni, serta kelestarian lingkung-an dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan

PDB sektor pertanian sebesar 3,7o/o per tahun dan indek s nilai petani tukar sebesar 115 L2O pada 201,4. L

44 Prioritas 6 Infrastruktur T em a: P em ban g u n a n infra-struktur nas iona l y a n g m em ilik i d a y a duk ung dan gerak daya terhadap pertumbuhan ek onom i d a n yang sosial berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat um um di seluruh bagian negara kepulauan r epublik indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Prioritas7 lklim Investasi Dan lklim Usaha Tema: Peningkatan investasimelalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembang-an kawasan ekonomi khusus (KEK).

+-)

--i
8. Prioritas8
Energi Tema: Pencapaian Ketahan-an Energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan n a s i o n a lm e l a l u i restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya.
I

I
I I

I I

Prioritas 9 Lingkungan Hidup Dan Pengelolaan Bencana. Tema: Konservasi dan pe-manfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelola-an risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan ik lim . Prioritas 10 Daerah Tertinggal, Terde-pan, Terluar, Dan Pasca-konflik.

+ ()

Tema: Pengutamaan dan pen j a m i n a n pertumbuhan di daer ah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan dam ai di wilayah pascakonflik.
1'1-. Prioritas 11

Kebudayaan, Kreativitas Dan Inovasi Teknologi Tema: Pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya s eni, da n i l mu serta apresiasinya, unt uk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuhm apann y a jati dir i dan kemampuan adaptif kompetitif yang bangsa disertai pengembangan inov as i , i l m u pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan

47

I l
i I
I

lI

I I
I I I i

PrioritasLainnya Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan.

Lainnya Prioritas Bidang


Perekonomian. I PrioritasLainnya i

Bidang Kesejahteraan Rakyat.

VI. DAFTAR

PROGRAM

KEMENTERIAN DAN

LEMBAGA

BERDASARKAN PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2OL1, Adapun uraian prioritas nasional dijabarkan dalam program nasional untuk dijadikanpedomanbagi daerahuntuk penyusunan menyelaraskan APBDTahun2Ot1,. DAFTAR PROGRAM KEMENTERIAN LEMBAGA DAN BERDASARKAN PRIORITAS NASIONAL 2071. TAHUN
NO. PRIORITAS NAS]ONAL N PROGRAM ASIONAL

L. Programpendayagunaan aparatur negaradan reformasi birokrasi 2. Program peningkatandukungan manajemen dan pelaksanaan Tema: Pemantaoan tata tugasteknislainnya kelola pemerintahan yang pengelolaan lebih baik melalui terobosan 3. Program kinerja secara dan terpadu, desentralisasi otonomi daerah penuh integritas, akuntabel, 4. Program peningkatan kapasitas taat kepada hukum yang pemeri ntahdaerah keuangan berwibawa, dan transparan. 5. Program peningkatan Peningkatan k u a l i ta s perimbangan p e ngel ol aan
Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi keuangan antara pemerintah pusatdan pemerintahan aerah I d

48
PRIORITAS NASIONAL PROGRAM NASIONAL

2 3 strukturpemerintah pusat 6 . Program dukungan manajemen di


dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukanyang baik. dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Dalam Negeri

7 . Program pembentukanhukum penyelidikan dan 8 . Program penyidikan tindakpidana pembinaan 9 . Program dan penyelenggaraan pemasyarakatan pendidikan pelatihan 10. Program dan aparatur Kementerian Hukumdan HAM peningkatan pengawasan L L . Program dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kemenkumham. L2. Program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Kemenkumham. 13. Program peningkatan kinerja seleksi hakim agung dan pengawasan perilaku hakim. peningkatan pengawasan 1,4. Program dan akuntabilitas aparatur negara MA-RI. 15. Program pemberantasan tindak pidana korupsi. 16. Program dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis Kejaksaan Rl L7. Program Penataan Administrasi Kependudukan. pendidikan Program tamankanakk a nakdanpendi di kan dasar pendidikan Program menengah pendidikan Program tinggi Programpeningkatan mutu dan kesejah-teraan pendidik dan pendidikan tenaga pendidikan Program islam Program dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis l a i nnya Program dukungan manajemen d a n pel aksanaan tugas tekni s

Prioritas 2 1. P end i d i k a n Tema: Peningkatanakses 2. pen-didikan yang 3. berkualitas, ter-jangkau, 4. relevan, dan efisienmenuju terangkatnya kesejahte-raan hidup rakyat, kemandirian, 5. keluhuran budi pekerti,dan 6. karakterbangsayang kuat. Pembangunan bidangpendidik an d i a ra h k a n d e mi 7. t er c a p a i -n y a p e rtu m b u h a n

49 NO.
NASIONAL PRIORITAS ekonomi yang didukung antara keselarasan ketersediaantenaga terdidik 8. kemampuan: den$an 1)mencip-takan lapangan 9. kerja atau kewirausahaan dan 2)menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. PROGRAM NASIONAL lainnya di Sekretariat Jenderal KEMENDIKNAS Program Peneiitian dan

nK E P e n g embanga E M N DK N A S I ProgramPen$emban$an aplikasi informatika.

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis l a i n n ya pemba-ngunan bidang 2 . Programbina gizi dan kesehatan mela-lui i b ud a nanak kesehatan pendekatan preventif, tidak 3 . Program pembinaan upaya hanya kuratif, melalui kesehatan peningkat-an kesehatan masyarakatdan lingkungan 4 . Program pengendalianpenyakit lingkungan dan penyehatan dengan diantaranya perluasan penyediaan air 5 . Program kefarmasian dan alat pengurangan wilayah bersih, kesehatan kumuh sehingga secara pembinaan dan 6. Program keseluruhan dapat pengembangan infrastruktur angka meningkatkan permukiman harapan hidup dari 70,7 koordinasi 7. Program tahun pada tahun 2OO9 pengembangan kebijakan menjadi 72,O tahun pada rakyat kesejahteraan tahun2Ot4, dan pencapaian Prioritas 3 Kesehatan Penitikberatan Tema:
keseluruhan millennium

goals (md$s) tahun2015.

sasa-ran 8. Program kependudukan d a n development k e l u a rga berencana L. Program perlindun$an dan

4 Prioritas Penanggulangan Kemiskinan Tema: Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari t4,Lo/opada 2009 menjadi *LOo/o pada 201,4 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindung-an sosial yang keluar-ga, berbasis pemberdayaanmasyarakat dan perluasankesempatan ekonomi masyarakat yang re ber pend a p a ta nn d a h .

4. 5. 6. 7. 8. 9.

j a mi n an sosi al rehabilitasi sosial Program koordinasi Program pengembangan kebijakan rakyat kesejahteraan pertanahan Programpengelolaan n a s i o nal pendidikan taman kanakProgram dasar kanakdan pendidikan pendidikan menengah Program pendidikan tinggi Program pendidikan islam Program Program dukungan manajemen d a n pel aksanaantugas tekni s

50
PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM NASIONAL
lainnya. pembinaan Program upaya kesehatan Program kependudukan dan keluarga berencana penempatan Program dan peningkatan perluasan kesempatan kerja Program perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan pembinaan Program dan

infrastruktur permukiman pemberdayaan Program masyarakat dan pemerintahan desa Program bina pembangunan daerah Program pengelolaan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecii Pro$ram dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis lainnya Kementerian Pertanian 19. Program pembangunan daerah tertinggal pen$emban$an Program destinasi pariwisata Program penempatan modal ne$ara dalamrangkamendukung ProgramKUR Program koordinasi kebijakan perekonomian bidang Program pemberdayaan koperasi d a nU M K M
5.

Prioritas 5 Ketahanan Pangan Tema: Peningkatan ketahanan pangan dan

Program koordinasi kebijakan perekonomian bidang Program dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis l ai nnya di B adan P ertanahan N asi onal epubl iIndonesi a R k Program pengelolaan sumber d ayal aut,pesi si r, pul au-pul au dan

_)t

NASIONAL PRIORITAS pertanian, saing produk peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian l i n g k u n g a n a n s u m b e rd a y a d Peningkatan alam. 4.

PROGRAM NASIONAL

penyediaan Program dan pengembangan prasarana dan s a r a n ap e r t a n i a n 5 . Program pengembangan dan pengelolaanperikanan tan$kap pertumbuhan pdb sektor 6 . Program peninSkatan produksi pertaniansebesar3,7%o per perikananbudidaya t ahunda n i n d e k sn i l a itu k a r 7 . Program pengelolaan sumber petani sebesar LL*L2O daya air pada2O1,4 pos 8 . Program penyelenggaraan dan informatika 9 . Program penciptaanteknologi dan varietasunggul berdayasaing 10. Program peningkatan kualitas pengkarantinaan pertanian dan pengawasankeamanan hayati penelitian LL. Program dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan peningkatan !2. Program kemampuan iptek untuk penguatansistem inovasional 13. Program penelitian, penguasaan, dan pemanfaatan iptek penelitian 1,4. Program pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi pengkajian 15. Program dan penerapanteknologi 16. Program peningkatan produksi, produktivitas,dan mutu tanaman pangan L7. Pro$ram peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk

ta n a m an holtikultura berkelanjutan 18. Pro$ram peningkatan produksi, produktivitas, mutu tanaman dan perkebunan utan berkelanj pencapaian 19. Program swasembada daging sapi dan peningikatan penyediaan pangan hewan yang a ma n , sehat. utuhdan hal al 20. Program dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis P D l a i n n ya epartemenertani an peni ngkatan l aitambah ni 2 L . P ro g r am

_t_

<1

NO . L

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM NASIONAL 3
daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil pertanian 22. Program pengembangan sdm pertanian dan kelembagaan pertanian 23. Program peningkatan daya saing produk perikanan

6.

24. Program pengembangan SDM kelautan dan perikanan 2 5 Program: revitalisasi dan penumbuhan basis industri manufaktur 26. Program: revitalisasi dan penumbuhan industri agro 2 7 Pro$ram: pengelolaananggaran negara 28. Program: peningkatan diversifikasi dan pangan ketahanan masyarakat 29. Program: dukungan manajemen dan pelaksanaantugas teknis lainnya KKP 30. Program: bina gizi dan kesehatan ibu dan anak L. Program penyelenggaraan Prioritas 6 penataan ruang lnfrastruktur 2. Programpengeloaan pertanahan Tema: Pembangunan n a si onal infrastruk-tur nasionalyang 3. Program dukungan manajemen m em i l i k i d a y a d u k u n gd a n dan pelaksanaantugas teknis gerak daya terhadap lainnya di Badan Pertanahan pertumbuhan ekonomi dan Nasional Republik Indonesia sosialyang berkeadilan dan 4. Program survei dan pemetaan men$utamakan kepentingan nasional masyarakat umum di 5. Program penyelenggaraan jalan seluruh bagian negara 6. Program pengelolaan dan kepulauan republik penyelenggaraan transportasi indo n e s i a dengan darat partisipasi mendorong pengelolaan dan 7. Program masyarakat penyeleng-garaan transportasi perkeretaapian pengelolaan dan 8. Program penyelenggaraan transpoftasi udara pengelolaan dan 9. Prosram

*) _'l

NASIONAL PRIORITAS

PROGRAM NASIONAL

3
gataan transportasilaut penyeleng pengembangan Program p e r u m a h a nd a n p e r m u k i m a n pembinaan Program dan

infrastruktur
permukiman Program pengelolaan sumber dayaair Pro$ram pengelolaan sumber daya dan perangkat pos & informatika pos dan Program penyelenggaraan informatika Program pengembangan aplikasi informatika Program koordinasi bidang perekonomian Prioritas7 kebijakan

pembentukan 1,. Program hukum 2 . Program penin$katandaya saing lklim lnvestasiDan lklim penanaman modal Usaha pertanahan 3 . Programpengelolaan Tema: Peningkatan investasi nasional melalui perbaikan kepastian 4. Program dukungan manajemen penyederhanaan hukum, dan pelaksanaan tugas teknis prosedur, perbaikan sistem lainnya di Badan Pertanahan informasi, dan N a s i onal epubl i Indonesi a R k pengembangan kawasan pos penyelenggaraan dan 5. Program (kek). ekonomi khusus informatika 6. Program dukunglanmanajemen B d a ntu g astekni sl ai nnya K P M 7. Program koordinasi kebijakan perekonomian bidang 8. Program bina pembangunan daerah pengembangan 9. Program
perdagangandalam negeri 10. Pengawasan, pelayanan, dan p e n e r i m a a nd i b i d a n g k e p a b e a n a n dan cukai pengelolaan 11. Program dan penyelenggaraan transportasi laut

peningkatan Program perdagangan negeri luar perwilayahan Program industri Pe n i n gkatandan pengamanan

NO . 1_

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAMNASIONAL

3
penerimaan pajak 15. Program sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha penciptaan rangka dalam lapangan kerja.

8.

Prioritas 8 Energi Tema:

listrik dan 1". Program pengelolaan pemanfaatan energi pengelolaan dan 2 . Program p e nyedi aan nyak dangasbumi mi pembinaan dan 3 . ProSram pengusahaan mineral, batubara, p a nas bumidanai rtanah dan revitalisasi 4 . Program penumbuhan basis industri manufaktur peningkatan 5. Program untuk iptek kemampuan penguatan nasional sisteminovasi pengkajian dan 6 . Program penerapan teknologi 7 . Program penelitian,penguasaan, iptek dan pemanfaatan penelitian 8 . Program pengembangandan penerapan isotop danradiasi energinuklir, pertanahan 9 . Program pengelolaan nasional
1-. Program pengelolaan sumber dayaalam dan lingkungan idup h 2 . Program pengembangan dan pembinaan meteorologi,

Pencapaian Ketahanan Energi nasional yang menjamrn

pertumbuhan kelangsungan
nasional melalui

restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluasluasnya

9.

Prioritas 9 Dan Lingkungan Hidup Bencana Pengelolaan

Tema: Konservasi dan pemanfaatan lingkungan 3. hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan yang 4. kesejahteraan disertai keberlanjutan, penguasaan dan pengelolaanrisiko bencana 5 . untuk mengantisipasi perubahan iklim 6.

klimatologi dan geofisika fungsi dan Program penin$katan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat konservasi Program keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan Program pen$elolaan sumber dan pulau-pulau daya laut,pesisir, kecil Program pengawasan sumber dayakelautan dan perikanan penelitian dan 7 . Program pengembangan iptek kelautan

-))NO .
T

PRIORITAS NASIONAL 2
8. 9. 10. 11.

PROGRAM NASIONAL 3
dan perikanan Program penelitian, penguasaan, dan pemanfaatan iptek Program survei dan pemetaan nasional Program penanggulangan bencana Peningkatan kemampuan iptek untuk penguatan sistem inovasi nasional pengkajian Program dan penerapan teknologi percepatan Program

L2.

10.

Prioritas 1O pemba ngunandaerahtertinggal DaerahTertinggal, Terdepan, 2. Program penguatan Terluar, Dan Pasca-konflik penyelenggaraan pemerintahan Tema: Pengutamaan dan umum penjaminan pertumbuhan di 3 . Program pembangunan kawasan daerah tertinggal,terdepan, transmigrasi terluar serta 4 . Program pengembangan keberlangsungan kehidupan masyarakat dan kawasan damai di wilayah pascatransmigrasi konflik. Program survei dan pemetaan nasional Programpengelolaan pertanahan nasional 7 . Program peningkatankoordinasi b i d a n g pol i ti k, hukum dan keamanan 8 . Program optimalisasi diplomasi terkait dengan pengelolaan perjanjian hukum dan internasional 9 . Program manajemen pembangunansarana prasarana pertahanan 10. Program penlglunaan kekuatan pertahanan integratif Program peningkatanmutu dan kesejah-teraan pendidik dan tenagakependidikan L2. Program dukungan manajement dan pelaksanaantugas teknis l a i n n ya 1 3 . Peningkatan kemampuan iptek untuk penguatansistem inovasi

-56NO.
L

PRIORITAS NASIONAL 2 L4. 15.

PROGRAM NASIONAL 3 nasional pengkajian dan Program penerapan teknologi pengelolaan dan Program penyelenggaraan transportasi darat pengelolaan dan Program penyelenggaraan transportasi udara pengelolaan dan Program penyelenggaraan laut transportasi Program pengelolaan sumber daya laut, pesisir& pulau-pulau kecil Program pengawasan sumber dayakelautan dan perikanan pos penyelenggaraan dan Program telematika Program pembinaan upaya kesehatan Program pengembangan dan pemberdayaan SDMkesehatan pemberdayaan Program sosial Program pengembangan nilai budaya, seni,dan perfilman Program kesejarahan, kepurbakalaan, dan permuseuman pengembangan Program perpustakaan pelayanan kepemudaan Program Program pengembangan sumber dayakebudayaan pariwisata dan Peningkatankemampuan iptek untuk penguatan sistem inovasi n asi onal pengkajian dan Program penerapan teknologi penguasaan, Programpenelitian, iptek dan pemanfaatan

16.

L7. 18.

19. 20. 2L. 22. 23.


LL.

L. 11 Prioritas Kebudayaan, Kreativitas Dan 2. Inovasi Teknologi Tema: Pengembangan dan per-lindungan kebhinekaan bu d a y ak a ry a e n i , a n i l mu 3. , s d serta apresiasinya,untuk memperkaya khazanah 4. artistik dan intelektualbagi 5. jati diri tumbuh-mapannya dan kemampuan adaptif 6. kompetitif bangsa yang pengembangan disertai inovasi, ilmu pengetahuan, yangdilandasi 7. dan teknologi oleh keunglglulan indonesia negaramaritimdan 8. sebagai kepulauan.

5l
PROGRAM NASIONAL L2. Prioritas Lainnya B idansP o l i ti k ,H u k u m,D a n K eam an a n 2. 3. 4. 5. penelitian Program dan pengembangan Dephan pengembangan Program teknologi pertahanan dan industri Program penglgunaankekuatan pertahanan integratif Program dukungan kesiapan matradarat Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
l a i n n y aB I N pengembangan Program penyelidikan, pengamanan, dan penggalan$an keamanan negara

6.

pengembangan 7. Program persandian nasional 8 . Program peningkatan sarana prasarana Polri penelitian 9 . Program dan pengembangan teknologi kepolisian 10. Program pemberdayaan potensi keamanan penyelidikan dan L1,. Program penyidikan tindakpidana L2. Program pembinaan kesatuan bangsa dan politik 13. Program peningkatankoordinasi b i d a n g pol i ti k, hukum dan keamanan L4. Program peningkatanperan dan diplomasi indonesia di bidang multilateral 15. Program peningkatan kualitas pelayanan keprotokolan dan kekonsuleran 16. Peningkatan kemampuan iptek untuk penguatan sistem inovasi nasional pengkajian L7. Program dan penerapan teknologi perlindungan dan 18. Program p e m e nuhan A M H pendidikan pelatihan 19. Program dan Mahkamah gung A a p a ra tur

-58NO.
L

PRIORITAS NASIONAL 2

-PROGRAM NASIONAL 3 20. Program penyelesaian perkara


Mahkamah Agung

2L. Program peningkatan manajemen


p e r a d i l a nu m u m

22. Program peningkatan manajemen


p e r a d i l a na g a m a

23. Program peningkatan manajemen


p e r a d i l a nm i l i t e r d a n T U N penanganan dan penyelesaian perkara pidana khusus, pelanggfaran ham yang dan perkara tindak pidana korupsi 25. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya KejaksaanRl

24. Program

13.

Prioritas Lainnya Bidang Perekonomian

L . Program peningkatankerjasama

2.

3.

4.

5.

6.

7.

L4. Prioritas Lainnva

, f

haji Bidang ^".#hJ8'PYl9 Gi|qffiflmffi' o"nPengelolaan '9.tffirtsygnbb-ai \ 6fi 'I"$&kr,k{'B ii\anajemen i"

L.

perdagangan internasional Program peningkatanperan dan diplomasi indonesia di bidang multilateral Program pemantapan hubungan dan politik luar negeri serta optimalisasi diplomasi kawasan di Asia PasifikDanAfrika Program pemantapanhubungan dan politik luar negeri serta optimalisasi diplomasi kawasan di Amerikadan Eropa Program revitalisasi dan penumbuhan i ndustri agro pelayanan Program dan perlindungan tenaga kerja indonesia (TKl) selarna proses penyiapan, pemberangkatan dan kepulangan peningkatan Program upaya pelayanan perlindungan dan tenagakerjaindonesia OKI)di luar negeri penyelenggaraan, Program

i:*3 ,aeglobrow. rl 196 htqa E&ilu fiFlGfr n n *"-.u

dan

pelaksanaan tugas teknis

0s\

",u

,s9
NO .
1r

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM NASIONAL 3 pengembangan 3. Program destinasi pariwisata gender dan 4. Program kesetaraan pemberdayaan perempuan perlindungan 5. Program anak 6. Program dukun$an manajemen dan pelaksanaantugas teknis lainnya kementerian agama pengembangan 7. Program pemasaran pariwisata 8. Program pengembangan sumber dayapariwisata pelayanan 9. Program kepemudaan pembinaan 10. Program dan pengembangan olahraga 11. Program pembinaan olahraga prestasi

MENTERI DAIAMNEGERI,

ttd
GAMAWANFAUZI sesuaidenganaslinYa, Salinan

^Jv1

(tv/dl MADYA 198103 1 001

riris prasctyo fifel


0811 l&f 172/ rlris_ddn@yahoo.corn http:| | a*tdaerah.wordpress. com I 120

Anda mungkin juga menyukai