Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Menulis Kreatif Dengan Menulis Ilmiah

Paper ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Menulis Kreatif Dosen : Sri Hastuti, S.S, M.Pd

Disusun Oleh : Bambang Prihantoro (K 1210014/IVB)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Menulis Kreatif dan Ilmiah Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (sumber wikipedia). Bisa dikatakan menulis akan memberikan sebuah informasi kepada orang lain. Proses menulis merupakan proses mengolah sesuatu menjadi sebuah informasi yang dapat dibaca oleh orang lain. Sayuti (2002: 2) menyatakan bahwa menulis kreatif pada hakikatnya adalah menafsirkan kehidupan. Terdapat tiga tujuan yang dapat dicapai melalui kegiatan pengembangan menulis kreatif, yaitu bersifat apresiatif, imajinatif, dan ekspresif. Apresiatif maksudnya bahwa melalui kegiatan menulis kreatif orang dapat mengenal, menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara kritis hal yang dijumpai dalam teks-teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri dan memanfaatkan berbagai hal tersebut di dalam kehidupan nyata. Imajinatif maksudnya bahwa melalui kegiatan menulis kreatif puisi orang dapat menggunakan daya khayalnya untuk membayangkan atau menciptakan karya berdasarkan kejadian nyata atau pengalaman seseorang. Ekspresif dalam arti bahwa dimungkinkan

mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dari diri kita untuk dikomunikasikan kepada orang lain dalam dan melaui tulisan kreatif (karya sastra) sebagai sesuatu yang bermakna. Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah maupun buku.

Seluruh aktivitas menulis, baik menulis puisi, novel, maupun karya ilmiah merupakan suatu proses kreatif. Selama mengerjakan tulisannya, penulis menggali ide-ide yang terdapat dalam pikirannya serta memperkaya ide-ide tersebut dengan mengolah ide dan fakta-fakta yang relevan, yang diperoleh dari berbagai referensi. Ide-ide tersebut kemudian dipilah-pilah, dikombinasikan, diorganisasikan, dan kemudian diungkapkan secara tertulis dengan menerapkan sistematika dan metode atau teknik penulisan tertentu agar tulisan tersebut dapat dipahami secara jelas serta mampu memenuhi tujuannya. Dengan mengkombinasikan kedua kemampuan ini, barulah seseorang dapat menghasilkan sebuah tulisan, baik kategori ilmiah maupun non ilmiah. Dengan kata lain, hanya orang-orang kreatiflah yang akan dapat menjadi penulis yang baik. Menulis merupakan aktivitas yang tahapan prosesnya berbeda-beda di antara seorang penulis dengan penulis lain. Meskipun demikian, terdapat beberapa tahapan logis yang perlu ditempuh untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Dalam praktik penulisan, tahapan-tahapan itu tidak ditempuh secara linier, melainkan melompatlompat dengan gerakan maju dan mundur dari satu tahapan ke tahapan lain. Oleh karena itu, Gardner dan Johnson (1997) menggambarkan aktivitas menulis sebagai suatu proses yang cair yang terdiri dari delapan tahapan dan berlangsung disadari atau tidak oleh penulis bolak- balik atau melompat-lompat ke depan dan ke belakang. Dilihat dari tahapan proses penulisannya, jelas terlihat bahwa penulisan karya ilmiah melibatkan dua aktivitas tama: berpikir dan menulis. Aktivitas berpikir merupakan aktivitas utama dalam tahapanprewriting, yang didominasi oleh perenungan, membaca, dan meneliti dalam rangka menggali dan mengembangkan ide. Sehingga dapat dikataka bahwa kegiatan menlis ilmiah merupakan proses kreatifitas

Anda mungkin juga menyukai