Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 4

Arsitektur dan Organisasi Komputer I

Disusun oleh : Nama NIM Kelas :Fatma Hidayati :123100070 :C

DOSEN: Hidayatulah Himawan,ST.,M.Kom

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA

2012

1. Jelaskan komponen pendukung pada sebuah Sistem operasi? Berikut adalah komponen pendukung sebuah sistem operasi Komponen pendukung Sistem Operasi a) Manajemen Proses Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:

Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Menunda atau melanjutkan proses. Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

b) Manajemen Memori Utama Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Masukan/Keluaran. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti: Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya. Memilih program yang akan di-load ke memori.

c) Manajemen File /Berkas Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen berkas: Pembuatan dan penghapusan berkas. Pembuatan dan penghapusan direktori. Mendukung manipulasi berkas dan direktori. Memetakan berkas ke secondary-storage.

Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang permanen (nonvolatile).

d) Manajemen Input/Output (I/O) Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran: Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat

Masukan/Keluaran. Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.). Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran tertentu.

e) Manajemen Penyimpanan Sekunder Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan penyimpanan sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data, sebagai back-up dari memori utama. aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen disk seperti: free space management. alokasi penyimpanan. penjadwalan disk.

f) Pengamanan Sistem (Security) Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus: Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum. Menspesifikasi kontrol untuk dibebankan/diberi tugas. Menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem.

g) Jaringan

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau clock. Setiap prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesorprosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan kemampuan penyediaan data. h) Command-Interpreter system Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. 2. Jelaskan Tingkatan(Layer) pada sebuah sistem operasi? Layer pada sistem operasi: Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem terlapis terdiri dari enam lapisan, yaitu: Lapisan 0 Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu habis. Lapisan ini mendukung dasar multi-programming pada CPU. Lapisan 1 Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama dan pada 512 kilo word drum yang digunakan untuk menahan bagian proses ketika tidak ada ruang di memori utama. Lapisan 2 Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console. Pada lapis ini masing-masing proses secara efektif memiliki opertor console sendiri. Lapisan 3 Mengatur peranti M/K dan menampung informasi yang mengalir dari dan ke proses tersebut. Lapisan 4 Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses, memori, console, atau managemen M/K. Lapisan 5 Merupakan operator sistem. Menurut Stallings, model tingkatan sistem operasi yang mengaplikasikan prinsip ini dapat dilihat pada tabel berikut, yang terdiri dari levellevel dibawah ini:

Level 1 Terdiri dari sirkuit elektronik dimana obyek yang ditangani adalah register memory cell, dan gerbang logika. Operasi pada obyek ini seperti membersihkan register atau membaca lokasi memori. Level 2 Pada level ini adalah set instruksi pada prosesor. Operasinya adalah instruksi bahasamesin, seperti menambah, mengurangi, load dan store. Level 3 Tambahan konsep prosedur atau subrutin ditambah operasi call atau return. Level 4 Mengenalkan interupsi yang menyebabkan prosesor harus menyimpan perintah yang baru dijalankan dan memanggil rutin penanganan interupsi. Empat level pertama bukan bagian sistem operasi tetapi bagian perangkat keras. Level 5 Level ini mengenalkan ide proses dalam mengeksekusi program. Kebutuhankebutuhan dasar pada sistem operasi untuk mendukung proses ganda termasuk kemampuan men-suspend dan me-resume proses. Level 6 Mengatasi penyimpanan sekunder dari komputer. Level ini untuk menjadualkan operasi dan menanggapi permintaan proses dalam melengkapi suatu proses. Level 7 Membuat alamat logik untuk proses. Level ini mengatur alamat virtual ke dalam blok yang bisa dipindahkan antara memori utama dan memori tambahan. Level 8 Mengatasi komunikasi informasi dan pesan-pesan antar proses. Level 9 Mendukung penyimpanan jangka panjang yang disebut dengan berkas. Pada level ini, data dari penyimpanan sekunder ditampilkan pada tingkat abstrak, panjang variabel yang terpisah. Level 10 Menyediakan akses ke peranti eksternal menggunakan antarmuka standar. Level 11 Bertanggung-jawab mempertahankan hubungan antara internal dan eksternal identifier dari sumber daya dan obyek sistem.

Level 12 Menyediakan suatu fasilitator yang penuh tampilan untuk mendukung proses. Hal ini merupakan lanjutan dari yang telah disediakan pada level 5. Level 13 Menyediakan antarmuka dari sistem operasi dengan pengguna yang dianggap sebagai shell atau dinding karena memisahkan pengguna dengan sistem operasi dan menampilkan sistem operasi dengan sederhana sebagai kumpulan servis atau pelayanan. 3. Jelaskan sistem pelayanan pada sebuah operasi komputer? a. Program Creation Program creation atau pembuatan program, yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program seperti editor. b. Program Execution Eksekusi program adalah kemampuan sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan program (run) yang dikehendaki user maupun sistem. c. Access Into I/O Device Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi. d. System Access Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas. System Access atau pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan bersama (shared system). e. Deteksi Kesalahan dan Respon Deteksi error adalah kegiatan untuk menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error", perangkat keras maupun operasi yang dilakukan dan jika bisa, memperbaikinya. Jika muncul permasalahan pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan.Deteksi kesalahan dan respon

4. Jelaskan tipe sistem operasi? a) Real-time Operating System: Ini adalah sebuah sistem operasi multitasking yang bertujuan untuk menjalankan aplikasi waktu nyata. Adapun tujuan utama dari sistem operasi real-time respon yang cepat dan diprediksi ke acara. b) Multi-user dan Single-user Sistem Operasi: Sistem operasi jenis ini memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses sistem komputer secara bersamaan. Sistem Time-sharing dapat diklasifikasikan sebagai sistem multiuser karena mereka memungkinkan akses beberapa pengguna ke komputer melalui berbagi waktu. sistem operasi Single-user, sebagai lawan dari sistem operasi multi-user, dapat digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu. c) Multi-tasking dan tasking Sistem Operasi-Single: Ketika sebuah program tunggal yang diijinkan untuk dijalankan pada satu waktu, sistem ini dikelompokkan dalam sebuah sistem tunggal-tasking, sedangkan dalam kasus sistem operasi memungkinkan pelaksanaan tugas pada satu waktu, diklasifikasikan sebagai sistem operasi multi-tasking. Multi-tasking dapat dari dua jenis yaitu, pre-emptive atau koperasi. d) Distributed Sistem Operasi: Sistem operasi yang mengelola sekelompok komputer independen dan membuat mereka tampaknya satu komputer dikenal sebagai sistem operasi terdistribusi. e) e)Embedded System: sistem operasi ini dirancang untuk digunakan dalam sistem komputer embedded yang dikenal sebagai sistem operasi tertanam. Mereka mampu beroperasi dengan jumlah terbatas sumber daya. 5. Jelasakan apa yang dimaksud dengan a) Sharing A. Pengertian Time Sharing System Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU.

Gambar Time Sharing System b) Scheduling Penjadwalan adalah konsep kunci dalam komputer multitasking , multiprocessing sistem operasi dan operasi real-time sistem desain. Penjadwalan mengacu pada cara proses ditugaskan untuk berjalan di yang tersedia CPU , karena ada lebih banyak proses biasanya berjalan daripada yang terdapat tersedia CPU . Kriteria-kriteria

yang digunakan untik mengukur dan optimasi kinerja

penjadwalan antara lain: CPU utilization: kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range dari 0 ke 100 persen. Di sistem yang sebenarnya seharusnya ia mempunyai range dari 40 persen samapi 90 persen.

Throughput: jika CPU sibuk mengeksekusi proses, jika begitu kerja telah dilaksanakan.

Turnaround time: Turn around time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk bisa ke memori, menunggu di ready queue, eksekusi di CPU, dan melakukan I/O.

Waiting time: Waiting time adalah jumlah periode menghabiskan di antrian ready.

Response time: waktu dari pengiriamn permintaan sampai respon yang pertama di berikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untu respon tersebut.

c. Swaping Sebuah proses, sebagaimana telah diterangkan di atas, harus berada di memori sebelum dieksekusi. Proses swapping menukarkan sebuah proses keluar dari memori untuk sementara waktu ke sebuah penyimpanan sementara dengan

sebuah proses lain yang sedang membutuhkan sejumlah alokasi memori untuk dieksekusi. Gambar 2.1. Proses Swapping

d. Partitioning Partitioning adalah sebuah bagian dari memori atau media penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Terdapat 3 tipe partisi. Diantaranya adalah : a. Partisi Primary, merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama diakses komputer untuk booting. b. Partisi Extended, partisi ini juga merupakan partisi utama pada harddisk. Partisi Extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. c. Partisi Logical, merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data.

Anda mungkin juga menyukai