Anda di halaman 1dari 35

24 Apr 09

SISTEM DIGESTI PADA HEWAN RUMINANSIA


Oleh endahsulistyowati 0 Komentar Kategori: ARTIKEL Tags: Digesti Ruminansia Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia : 1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput. 2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar. 3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan. 4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.

Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut: 3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas M P C I I C P M Jenis gigi 3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah I = insisivus = gigi seri C = kaninus = gigi taring P = premolar = geraham depan M = molar = geraham belakang Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa. Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding

tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm. Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi. Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci. Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat. Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa). Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).

24 Apr 09

Organ Digesti Pada manusia


Oleh endahsulistyowati 0 Komentar Kategori: materi bio Tags: organdigesti

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa sisa makanan melalui anus. Agar dapat diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh, makanan perlu dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi. Sistem pencernaan makanan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongann, lambung usus, dan anus. Makanan diserap di usus kemudian di edarkan ke seluruh bagian tubuh. Sisa makanan di keluarkan melalui anus. Diagram sistem pencernaan terdiri atas organ dan kelenjar pencernaan makanan , beberapa kelenjar pencernaan terdiri atas Kelenjar ludah,Parotis,Submandibularis (bawah rahang) dan Sublingualis (bawah lidah). Pankreas , Hati dan Kantung empedu Adapaun organ pencernaan makanan terdiri atas Rongga mulut,Tekak / Faring,Lidah,Kerongkongan / Esofagus,Lambung,Saluran pankreas,Usus dua belas jari (duodenum),Saluran empedu, Usus penyerapan (ileum),Usus tebal / Kolon,Kolon datar (tranverse),Kolon naik (ascending),Kolon turun (descending),Sekum,Umbai cacing/ apendiks ,Poros usus / Rektum dan Anus. Perhatikan gambar sistem Pencernaan berikut ini;

MULUT Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar pencernaan secara mekanis dan kimiawi. a. Gigi Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di samping gigi seri terdapat gigi taring. Ggi taring berbentuk runcing yang berguna untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan makanan. 1) Anatomi gigi Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar. Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi. Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. 2) Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi. Email;Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula. Tulang gigi; terbuat dari dentin. Dentin berupa jaringan berwarna kekuningan. Semen gigi; di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum. Rongga gigi; di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri. 3) Susunan gigi Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan. Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi tersusun berderet pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah. Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah, dan gigi geraham belakang 12 buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan jumlah antara gigi susu dan gigi tetap. b. Lidah Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit. c. Kelenjar ludah Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludahtersebut adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut. Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa. 2. Kerongkongan Dari mulut, makanan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran panjang sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke lambung. Panjang kerongkongan lebih kurang 20 cm dan diameter lebih kurang 2 cm. kerongkongan dapat melakukan gerakan melebar,

menyempit, bergelombang, dan meremas-meremas untuk mendorong makanan masuk ke lambung. Gerak demikian disebut dengan gerak peristaltik. Di esophagus, makanan tidak mengalami pencernaan. Di sebelah depan kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan makanan, ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan epiglottis. Epiglottis mencegah makanan masuk ke paru-paru. 3. Lambung Lambung merupakan suatu kantong yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi 3 daerah yaitu daerah kardia, fundus, dan pilorus. o Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan. o Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. o Pilorus adalh bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari. Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar pardia dan otot lingkar pilorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan bagian bawah kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari lambung agar tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya terbuka apabila makanan telah tercerna di lambung Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung berkontraksi, menyebabkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik dinding lambung mengakibatkanmakanan di dalam lambung teraduk-aduk. Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdepat kelenjar yang menghasilkan getah lambung.. getah lambung mengandung asam lambung (HCl), serta enzimenzim lain. Asam lambung/ HCL berfungsi sebagai pembunuh mikroorganisme (Desinfektan), Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya dan mengantifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu. 4 Usus Halus Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan. a. Usus Dua Belas Jari Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjangnya sekitar 12 jari berjajar parallel. Di dalam dindin usus dua belas jari terdapatmuara saluran bersama dari kantong empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kehijauan dan berasa pahit. Pankreas terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktifnamun dapat diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tirpsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut mudah terserap oleh dinding usus melalui proses difusi dan osmosis. Zat-zat yang belum teruraikan dapat memasuki membran sel usus melalui transport aktif.

b. Usus Kosong Panjang usus kosong antara 1,5 sampai 1,75 m. di dalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus kosong menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-enzim tersebut tersebut dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam usus ini makanan menjadi bubur yang lumat dan encer. c. Usus Penyerapan Usus penyerapan panjangnya antara 0,75 sampai 3,5 m. di dalam usus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot usus atau vili. Jonjot usus menyebabkan permukaan permukaan ileum menjadi luas sehingga proses penyerapan sari makanan dapat berjalan baik. Penyerapan sari makanan oleh usus halus disebut absorpsi. Makanan yang mengalami pencernaan secara kimiawi adalh karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil ahir pencernaan karbohidrat adalah glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak dsan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami proses pencernaan. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral masuk ke dalam pembuluh darah kapiler yang ada dalam jonjot usus. Sari makanan dialirkan bersama makanan melalui pembuluh darah menuju kehati. Glukosa sebagian disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen yang tidak larut dalam air. Sebagian sari makanan yang lain di edarkan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah. Asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh kil karena ukuran molekulnya cukup besar. Pembuluh kil adalah pembuluh limfa atau pembuluh getah bening yang ada di daerah usus. Selanjutnya pembuluh kil akan bergabung dengan pembuluh kil lainnya dan akhirnya bermuara pada pembuluh getah bening di bawah tulang selangka 5). Usus Besar, Rektum, dan Anus Usus besar atau kolon merupakan kelanjutan dari usus halus. Panjang usus besar lebih kurang satu meter. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut sekum(usus buntu). Usus buntu memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing (apendiks). Peradangan pada usus tambahan tersebut dinamakan apendisitis dan sering disebut sebagai sakit usus buntu. Usus besar terdiri atas bagian usus yang naik, bagian mendatar, dan bagian menurun. Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa makanan berlebihan, kelebihan air akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya jika sisa makanan kekurangan air, akan diberi tambahan air. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa makanan menjadi kotoran. Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri ini pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia. Bakteri tsb bahkan ada yang menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang berguna bagi manusia. Bagian akhir usus besar disebut poros usus ( rektum ). Panjang rektum lebih kurang 15 cm. Rektum bermuara pada anus. Anus mempunyai dua macam otot, yaitu otot tak sadar dan otot sadar.Pada saat sampai di rektum, semua zat yang berguna telah diserap ke dalam darah. Sisanya berupa makanan yang tidak dapat dicerna, bakteri, dan sel-sel mati dari saluran pencernaan makanan. Campuran bahan-bahan tersebut dinamakan feses. Berbagai penyakit masuk ke tubuh melalui sistem pencernaan makanan. Ini berarti bahwa kebersihan dan kesehatan makanan harus dijaga.

Sistem digesti anakan ruminansia

Seperti kita tahu, ruminansia atau hewan pemamah biak mempunyai lambung majemuk. Hal ini berarti lambung ruminansia lebih dari satu buah, yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Pada ruminansia dewasa, rumen adalah bagian lambung yang paling besar. Di antara lambung-lambung tersebut lambung sejatinya adalah abomasum, di mana dalam abomasum terjadi proses pencernaan sebagaimana lambung monogastrik lain, karena abomasum menghasilkan cairan lambung (gastric juice).Pertanyaannya, apakah anak ruminanisa dilahirkan dalam kondisi pencernaan sebagaimana ruminansia dewasa. Tidak. Saat dilahirkan abomasum bayi ruminansia berukuran 70% dari keseluruhan lambung majemuknya, sangat kontras dengan kondisi saat dewasa dimana abomasum hanya 8% dari total volume lambung majemuknya.Pada bayi ruminansia, sistem digestinya mirip dengan sistem digesti monogastrik. Pada fase prerumiansia ini, pakan cair akan masuk melalui esophageal groove, satu lekukan sehingga makanan langsung masuk ke dalam abomasum tanpa melalui lambung depan (rumen, retikulum, omasum). Abomasum ini secara fisik dan biokimiawi mampu mencerna bahan pakan utama pedet yaitu susu. Pada masa preruminansia ini,abomasum mensekresi renin. Renin mempunyai kemampuan menjendalkan susu dan memisahkkannya menjadi kasein dan whey.Whey masuk ke dalam duodenum dalam 5 menit setelah minum susu, sementara kasein akan tetap berada di dalam abomasum. Renin adalah enzim proteolitik dan bertanggung jawab terhadap pemecahan jendalan susu tersebut pada pedet yang berumur sangat muda sebelum enzim tersebut digantikan oleh pepsin. Jendalan kasein mengalami degradasi secara bertahap oleh renin dan atau pepsin serta asam klorida dan secara partial perncernaan protein ini akan berlangsung selama 24 jam. Setelah masuk ke dalam intestinum maka enzim yang lain akan berperan untuk mencerna bahan pakan tersebut.Enzim-enzim seperti tripsin, kimotripsin dan karbopeptidase yang disekresikan oleh pankreas serta peptidase lain yang disekresi intestinum kemudian bahan pakan telah menjadi asam amino akan dilanjutkan dengan absorpsi di dalam usus halus.Pergantian renin oleh pepsin secara gradual di dalam abomasum terjadi dengan semakin dewasanya pedet. Aktifitas renin mencapai puncaknya pada pH 4, sedangkan optimum pH pepsin adalah 2. Walaupun sudah ada, aktifitas pepsin sangat rendah hingga pedet berumur 3 minggu. Setelah itu terjadi peningkatan pepsin karena pedet juga mulai mengkonsumsi pakan selain susu.

Sebelum pedet dapat mencerna nonmilk protein (tanaman, hewani atau ikan), cairan abomasum harus mencapai pH 2 agar pepsin dapat berfungsi secara optimal.

Aktifitas enzim-enzimLaktase. Laktosa adalah sumber nutrisi utama pada bayi ruminansia. Laktosa harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa agar dapat diabsorpsi dan dimanfaatkan tubuh. Laktase adalah enzim yang disekresi sel-sel mukosa intestinal dan berperan dalam menghidrolisa atau memecah laktosa. Laktase tersedia cukup di dalam intestinal ruminansia yang baru lahir. Neonatal ruminansia umur 1 hari mempunyai laktase dengan derajat aktifitas maksimal pada mukosa intestinal. Aktifitas laktase ini akan semakin menurun dengan bertambahnya umur anak ruminansia, hingga pada akhirnya tidak berperan sama sekali. Penurunan ini mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik dan atau hormonal.Maltase. Maltase adalah enzim yang dapat mencerna amilosa menjadi maltosa. Neonatal ruminansia hampir tidak mempunyai enzim maltase. Baru pada umur 7 hari, mulai ditemukan aktifitas enzim ini, itupun dalam jumlah yang sangat sedikit. Berdasarkan kadar gula darah pasca mengkonsumsi pakan, digesti sumber gula pada saluran pencernaan bagian belakang rumen pedet sangat rendah dibandingkan digesti laktosa. Oleh karena rendahnya kadar atau aktifitas amilase dan maltase pada pedet maka ini berarti hampir tidak ada aktifitas pencernan sumber gula (starch).Sukrase. Pedet hampir tidak mempunyai aktifitas enzim sukrase saat lahir dan berkembang sedikit sekali dengan bertambahnya umur. Hal ini sangat berbeda dengan babi, dimana terjadi perkembangan aktifitas sukrase 2-3 minggu setelah lahir dan sangat efisien untuk mencerna sukrosa. Pada pedet preruminansia, sudah mulai terdapat aktifitas sukrosa oleh mikroba intestinal, tapi penggunaan lebih lanjut dari hasil digesti tersebut masih belum banyak diketahui.

Tempe Bisa Menawarkan Racun?


Diposkan oleh Y@ni di 06:05

Tempe bisa menawarkan racun? Oleh : Sri Suryani, S.Pd* Persepsi kita terhadap sesuatu hal memang berbeda karena persepsi terbentuk atas informasi dari luar yang kemudian berkombinasi dengan karakter dan ilmu yang telah ada di dalam diri kita. Begitu pula halnya dengan persepsi kita terhadap sebuah kata "protein", sebuah kata sederhana yang tersusun dari tujuh buah huruf: p, r, o ,t, e, i, dan n. Kata yang sederhana namun ternyata penuh makna terutama ketika kata protein itu dibawa kedalam ruang sistem kajian ilmu kimia atau biokimia. Beragam pengenalan masyarakat terhadap protein. Sebagian masyarakat kita ada yang telah mengenal kata itu, ada yang telah mendengar saja, atau ada juga yang mungkin belum mendengar sama sekali. Ada yang mengetahui bahwa protein adalah zat pembangun meski tidak tau apa maksud zat pembangun itu, ada yang mengetahui bahwa protein adalah salah satu zat makanan yang harus ada pada tiap menu makanan, ada yang mengetahui bahwa kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar, ada yang mengetahui bahwa protein adalah salah satu zat gizi dalam makanan yang sangat diperlukan tubuh, dan pengetahuanpengetahuan lainnya. Ini semua benar. Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Beberapa makanan sumber protein ialah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung, dan beberapa buah-buahan. Protein dalam praktikum kimia dan ilmu (bio)kimia Ketika saya memasuki kuliah di jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UNIB, disanalah mulai terjadi persepsi tambahan yang baru tentang protein. Ketika para mahasiswa-baru masuk laboratorium kimia dan mendapatkan pengarahan dari instruktur laboratorium, yang salah satunya adalah sebuah anjuran agar meminum susu murni setelah melaksanakan praktikum. Sebuah anjuran yang menyenangkan untuk dilakukan karena susu adalah sebuah bagian dari menu makanan yang merupakan penyempurna makanan dalam teori lama mengenai konsep makanan: empat sehat lima sempurna Kemudian setelah dibaca ternyata anjuran meminum susu ini memang terdapat secara formal pada buku panduan praktikum, dan pada buku panduan tersebut terdapat tambahan yakni susu murni atau putih telur Mengapa meminum susu murni atau putih telur? Ternyata yang menjadi alasannya

adalah karena adanya protein yang terdapat dalam susu murni atau putih telur tesebut. Apa hubungannya protein dengan praktikum? Karena aktivitas praktikum akan memberikan peluang masuknya beberapa zat kimia kedalam tubuh, yang mana bisa jadi diantara zat kimia tersebut adalah zat beracun seperti uap asam klorida (HCl), uap kloroform (CHCl3), uap logam berat, dll. Untuk dapat menjelaskan mengapa protein dapat menjadi penawar racun, berikut saya pindahkan saja sebuah potongan kalimat yang terdapat dalam buku Dasardasar Biokimia Bab Protein, karya Prof. Dr. Anna Poedjiadi ke hadapan para pembaca. Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein antara lain ialah Ag+, Ca2+, Zn2+, Hg2+, Fe2+, Cu2+ dan Pb2+. . Berdasarkan sifat tersebut putih telur atau susu dapat digunakan sebagai antidotum atau penawar racun apabila orang keracunan logam berat. Mudah-mudahan pemindahan teks ini merupakan sebuah pemindahan yang berharga, dalam rangka memindahkan ilmu dari kampus ke meja para pembaca. Apa manfaatnya untuk kita Sengaja tidak dibahas kajian teoritis bagaimana proses kerjanya sehingga protein dalam susu murni atau putih telur dapat menjadi penawar racun, karena pembahasannya membutuhkan pemahaman ilmu kimia mengenai konsep titik isolistrik dan reaksi pengendapan serta ilmu biologi mengenai proses metabolisme dalam tubuh yang barangkali hanya akan membuat kita kebingungan. Yang terpenting dari tulisan ini adalah agar dapat menjadikan aktivitas konkrit yang bisa kita lakukan atas ilmu ini dalam aktivitas keseharian kita. Selain di laboratorium, dalam aktivitas keseharian pun kita tidak lepas dari kemungkinan masuknya zat beracun kedalam tubuh. Beberapa diantaranya adalah gas kendaraan bermotor. Pada umumnya dapat dipastikan bahwa akibat aktivitas kendaraan bermotor, udara di sekeliling kita setidaknya akan mengandung gas NOx dan partikulat Timbal (Pb). Selain dari kendaraan bermotor, dalam makanan keseharian kita pun kemungkinan adanya zat-zat kimia beracun yang masuk kedalam tubuh sangat dimungkinkan. Berkaitan dengan hal ini, maka kita pun perlu membentengi diri dengan protein salah salah satunya. Prof.Dr.Anna Poedjiadi dalam buku yang disebutkan di atas menyuguhkan sebuah tabel daftar komposisi Bahan makanan sumber protein sebagai berikut. Daging ayam mempunyai kadar protein 18,2%, daging sapi 18,8%, telur ayam 12,8%, susu sapi segar 3,2%, keju 22,8%, bandeng 20,0%, udang segar 21,0%, Beras tumbuk merah 7,9%, beras giling 6,8%, kacang hijau 22,2%, kedelai basah 30,2%, tepung terigu 8,9%, jagung kuning(butir) 7,9%, pisang ambon 1,2% dan durian 2,5%. Susu murni atau putih telur bisa kita ganti dengan tempe misalnya, atau tahu juga bisa kita gunakan dalam rangka menangkal racun yang barangkali telah masuk

kedalam tubuh kita. Ingat, tempe dan tahu terbuat dari kacang kedelai yang tentu akan mengandung protein juga seperti halnya zat asalnya. Mari kita hidup sederhana. Obat tidak perlu mahal, bahkan obat tidak perlu bernama obat. Makanan keseharian kita pun sebenarnya dapat berfungsi sebagai obat penangkal racun. Bagi para ibu yang suka memasak, bumbu masakan seperti kunyit, kencur, daun sirih, daun salam, dan rempah-rempah lainnya pada umumnya juga memiliki daya penangkal racun yang akan bermanfaat untuk tubuh. Begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan memiliki daya penangkal terhadap racun. Kemudian sebisa mungkin hindari bumbu-bumbu masakan yang merupakan bumbu sintesis. Kalau bumbu masakan dengan rempah-rempah justru lebih nikmat serta memiliki kemampuan menangkal racun, mengapa kita tidak memilih rempah-rempah saja, capek sedikit untuk sekedar mengulek nampaknya lebih baik kalau kita ingin hidup lebih sehat. Nampaknya layak juga wacana teoritis ilmiah ini menjadi sumbangan ilmu bagi proses belajar-mengajar di sekolah mulai dari SD hingga SMA, bahkan hingga mahasiswa sekali pun karena sebenarnya wacana bahwa protein dapat berfungsi sebagai penangkal racun ini tidak banyak diketahui meskipun oleh seorang mahasiswa kimia. Sepanjang yang saya ketahui. Dan apa yang dituliskan ini juga adalah sekedar estimasi atas teori yang ada, kalau ternyata apa yang dituliskan ini adalah wacana yang keliru maka itulah tugas pakar ilmu untuk membenarkannya. Karena memang tiap ilmu itu ada "barisan pemegang kuncinya".

Menyusuri Keajaiban Jalur Pencernaan


Ketika seorang anak berhenti menyusu dan mulai menyantap makanan, di situ kita juga dapat melihat tanda-tanda yang menjelaskan kekuasaan dan keagungan Sang Pencipta di mana pada tahap ini Allah sudah menyiapkan segala sesuatu bagi manusia agar dapat bertahan dalam kehidupannya. Pada tahap ini kita menemukan kalau dalam mulut manusia ada berbagai saluran yang menghubungkan ke hidung bagian dalam. Ada juga lubang pernafasan yang terletak di batang tenggorokan, ada lubang tekak (saluran yang menghubungkan antara rongga mulut ke kerongkongan) yang merupakan saluran pertama dalam pencernaan. Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa jika ada debu, walaupun hanya sebutir, yang masuk ke mulut dan sampai di batang tenggorokan, maka debu itu sudah pasti akan keluar lagi. Proses inilah yang menjadikan manusia kadang terbatuk-batuk karena ternyata fungsi batuk itu sendiri adalah untuk mengeluarkan debu tersebut. Sebab jika ada sebutir debu sekalipun yang dapat melewati tenggorokan dan menembus masuk ke dalam tubuh manusia, maka itu dapat menyebabkan kematian pada manusia tersebut. Lalu bagaimana makanan yang ditelan itu dapat masuk ke dalam lubang saluran pencernaan dan tidak masuk ke dalam lubang udara yang berada di tenggorokan padahal antara kedua lubang tersebut saling berdempetan (melekat)? Nah di sinilah uvula (bagian langit-langit mulut yang menonjol ke bawah) berfungsi. Uvula itu akan mendorong makanan ke atas ketika ditelan dan pada saat itu juga uvula tersebut menutup katup pangkal tenggorokan (epiglotis) yang merupakan saluran pernafasan sampai akhirnya makanan yang ditelan masuk ke saluran pencernaan. Ketika makanan sudah masuk, maka epiglotis akan terbuka kembali. Dalam proses ini tidak pernah terjadi kesalahan ada makanan yang sudah ditelan masuk ke dalam saluran pernafasan, bukan saluran pencernaan. jika kita dapat membayangkan berapa kali mulut manusia yang yang ada di dunia melakukan proses tersebut dalam setiap detiknya, bahkan setiap saat, dan berapa kali uvula tersebut dapat membuka dan menutup saluran pernafasan ketika ada makanan yang masuk ke saluran percernaan, maka kita akan percaya kalau Allah itu ada di setiap tempat dan di setiap waktu karena hanya Dia-lah yang mengatur proses semua ini tanpa adanya terjadi kesalahan sedikitpun. Dan kita juga akan mengatakan seperti yang diucapkan oleh salah seorang ilmuwan ketika menerangkan tentang proses masuknya makanan bahwa proses ini adalah saksi hidup yang membicarakan adanya Allah.

Ketika proses pencernaan telah sempurna, kemudian sari makanan yang sudah halus itu dialirkan dengan sangat mudahnya ke dalam seluruh bagian tubuh manusia menjadi energi. Proses ini merupakan tanda terbaik yang menunjukkan adanya Allah. Sebab bagaimana sirkulasi energi makanan dapat berjalan dengan lancar dan terbagi sesuai dengan kebutuhan setiap anggota tubuh kalau tidak ada Dzat yang mengendalikan? inilah bukti kalau Allah memang Mahakuasa untuk menciptakan dan mengatur segala sesuatunya di atas bumi ini.

Setiap bentuk makanan yang ditelan manusia, baik sifat makanan itu keras, cair dan lengket, pahit dan manis, ringan dan berat, pedas dan hangus, panas dan dingin serta baik makanan itu berupa daging dan sayuran, roti dan buah, berminyak dan berlemak, kacang-kacangan dan bawang, yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, maka itu semua dapat dicerna dengan satu cara dan satu bahan cairan. Semua bahan yang komposisi dan kekentalannya berbeda-beda dapat diterima oleh tubuh manusia. Alat pencernaan manusia seperti menjadi laboratorium kimia yang mempunyai kemampuan paling hebat dan paling sempurna di mana ia dapat mengetahui setiap bentuk makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan sangat mudahnya lalu mengolahnya dengan memberi zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar yang ada di dalamnya dengan kadar yang tepat serta getah lambung yang mempunyai kemampuan tertentu untuk menghancurkan makanan tersebut. Jika volume zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar itu kurang sedikit saja, maka makanan itu tidak akan hancur. Begitu juga jika zat asam yang dikeluarkan terlalu banyak, maka tubuh manusia akan terbakar hancur. Di sinilah bukti adanya kekuasaan Allah yang Mahaagung.

Ketika makanan masuk ke dalam mulut, maka di situlah fase awal proses pencernaan dimulai. Makanan itu akan bercampur dengan air liur yang dikeluarkan oleh enam kelenjar yang ada di mulut yaitu dua kelenjar parotid (kelenjar yang ada di bagian tulang wajah), dua kelenjar yang terletak di bawah rahang bawah yang bentuknya kira-kira sebesar buah badam dan dua kelenjar yang berada di bawah lidah bagian depan dengan berat masing-masing empat gram. Air liur ini sendiri mengandung zat enzim yang berfungsi untuk menurunkan hawa panas jika makanan yang masuk ke mulut itu masih panas dan untuk menghilangkan rasa dingin jika makanan tersebut adalah makanan yang didinginkan. Air liur itu juga berfungsi sebagai bahan dasar untuk menyeimbangkan berbagai rasa pedas (supaya tidak terlalu pedas), mengurangi pengaruh makanan yang sudah hangus terhadap tubuh. Setelah itu, makanan tersebut meluncur ke tenggorokan lalu menuju ke perut yang mengeluarkan zat asam chlorida khusus

untuk membantu mengentalkan makanan itu. Tingkat pengentalan tersebut dapat mencapai empat sampai lima ribu mililiter. Jika zat asam yang berfungsi untuk mengentalkan itu lebih banyak sedikit saja, maka zat tersebut akan membakar seluruh jaringan yang ada dalam perut. Kemudian makanan ini akan dibawa ke usus yang panjangnya bisa sampai sembilan meter. Di sini, zat asam dan getah lambung yang keluar itu semakin bertambah kuat dan banyak. Semua getah lambung yang dikeluarkan usus, air empedu, pankreas dan juga zat-zat lainnya ternyata sesuai dan tepat bagi semua macam bentuk makanan yang masuk ke situ.

Baru sekitar dua puluh tahun ini fungsi kelenjar rongga dapat diketahui manfaatnya. Ternyata kelenjar rongga ini seperti laboratorium kimia kecil yang memberikan segala komposisi zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh. Satu bagian saja dari jutaan kandungan zat kimia ini mempunyai kekuatan yang dapat berdampak jelek kepada tubuh manusia. Ini berarti fungsi kelenjar rongga itu sendiri adalah sebagai penyempurna dan penyeimbang antara getah lambung yang dikeluarkan oleh satu kelenjar dengan kelenjar lainnya. Sedangkan di sisi lain getah lambung yang dikeluarkan oleh kelenjar itu sendiri juga mempunyai susunan yang sangat rumit dan kompleks namun sekaligus menakjubkan, karena tidak ada yang dapat membuatnya kecuali yang Maha Pencipta. Namun sedikit saja terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pengeluaran kelenjar tersebut dapat berdampak buruk pada tubuh manusia secara umum di mana jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berakibat fatal yaitu berupa kematian dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Begitu juga halnya dengan kelenjar yang terdapat di dasar otak dan dua kelenjar yang berada di atas ginjal yang tidak diketahui fungsinya kecuali akhir-akhir ini saja. Kelenjar-kelenjar tersebut ternyata berfungsi sebagai gudang penyimpanan yang bekerja dan bereaksi ketika dibutuhkan, sedangkan pada waktu-waktu biasa kelenjar tersebut tidak melakukan aktivitas (tidak bekerja). Fungsi dasar kelenjar ini adalah sebagai penyeimbang antara zat kimiawi dan zat biologi yang terdapat di dalam tubuh. Ketika manusia mulai merasa kedinginan, maka kelenjar tersebut juga akan mengeluarkan zat yang dapat menyempitkan aliran darah sehingga tekanan darah pun menjadi naik. Dengan cara seperti itu, tubuh manusia dapat mengatasi rasa dingin yang dialaminya yaitu dengan cara mendorong hawa panas dari dalam tubuh yang dihasilkan karena adanya tekanan darah yang naik.

Namun ketika seseorang dalam keadaan terluka parah, kelenjar-kelenjar ini juga akan bekerja

sebaliknya, yaitu menurunkan tekanan darah dan membekukannya untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Hal ini juga terjadi ketika seseorang dalam keadaan emosi, tegang dan bingung.

Ilmu pengetahuan juga menyatakan bahwa usus kecil yang panjangnya mencapai enam setengah meter itu mempunyai dua gerakan yang berasal bukan dari keduanya (gerakan refleks) dan hal inilah juga yang menguatkan keberadaan adanya Tuhan. Gerakan pertama adalah gerakan pencampuran dan pengadukan yang terjadi terus-menerus. Gerakan ini berfungsi untuk mencampurkan makanan dengan segala getah lambung dan zat asam yang berada di usus sehingga pencernaan menjadi sempurna. Gerakan kedua adalah menempatkan makanan yang sudah dicerna pada tempat yang paling besar dan luas di dalam usus sehingga sampai menyentuh permukaannya, kemudian dari situ makanan yang sudah dicerna diserap oleh tubuh dengan sekuat tenaga. Setelah itu, barulah usus besar berfungsi di mana usus tersebut akan menyemprotkan zat-zat kepada ampas (endapan) bahan-bahan makanan yang sudah dicerna dan diproses di usus kecil sehingga yang keluar dari badan manusia nanti hanyalah bahan-bahan yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh (kotoran maanusia). Selain itu, usus ini juga mengeluarkan lendir-lendir yang berfungsi untuk memperlancar keluarnya kotoran tersebut dari dalam tubuh manusia.

Dalam tubuh manusia juga ada zat tambahan selain zat-zat kimia yang bermacam-macam dan sangat kompleks yaitu mikroba, kuman-kuman, basil dan bakteri. Jika hewan-hewan kecil (hewan biologi) ini berfungsi melebihi dari apa yang sudah ditetapkan atau kurang dari yang sudah ditentukan, maka semua itu dapat merusak tubuh manusia. Hewan-hewan ini juga mengeluarkan cairan dan merubah makanan yang sulit dicerna menjadi mudah, yang berbahaya menjadi bermanfaat dan merubah zat asam menjadi darah. Untuk mengetahui hakekat makhluk hidup ini, maka Anda dapat mengetahui kalau para ilmuwan telah memperkirakan jumlah makhluk hidup ini yang berada dalam perut sebanyak seratus ribu persatu centimeter kubik.

Para ahli kedokteran dan ahli ilmu biologi mengatakan bahwa tubuh manusia melakukan suatu pekerjaan yang menunjukkan dan membuktikan kalau dia diciptakan dengan penuh hikmah. Tubuh ini ada karena adanya suatu kekuatan serta sekaligus menafikan pendapat yang menyatakan kalau tubuh ini diciptakan secara kebetulan. Argumentasi yang mereka ajukan

adalah adanya perubahan (penyimpangan) dalam kegiatan yang dilakukan oleh anggota tubuh dikarenakan terjadinya suatu kekurangan dalam fungsi anggota tubuh tersebut atau untuk menyempurnakan salah satu fungsi anggota tubuh yang mengalami kelemahan karena suatu hal. Suatu penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jika terjadi pembedahan pada salah satu ginjal manusia, maka ginjal lainnya akan membesar supaya memungkinkan bagi ginjal tersebut untuk menempati fungsi ginjal yang sedang dibedah tanpa membutuhkan campur tangan manusia untuk menggantikannya. Begitu juga halnya jika dilakukan pemotongan pada setengah kelenjar gondok yang ada, maka volume kelenjar gondok yang setengahnya lagi akan bertambah. Jika pusat hati mengalami suatu penyakit yang dapat mengurangi kemampuannya, maka hati tersebut akan menambah ketebalan dindingnya sedikit demi sedikit untuk menguatkan ototnya supaya dapat menolak segala yang menyakitkan. Dan kebanyakan yang terjadi adalah ketika hati sedang memperbaiki fungsinya, maka ukuran volumenya akan membesar sampai empat kali lipat. Salah seorang ilmuwan mengomentari hal ini dengan mengatakan: "hati melakukan hal seperti itu karena memang dia harus melakukannya." Dalam hal ini Doktor Richard Cabt dan Russel Ric berkata dalam karangan mereka bahwa anggota tubuh manusia mempunyai kekuatan tersembunyi yang akan keluar ketika dibutuhkan. Seseorang yang terkena TBC paru-paru akan menemukan banyak sekali jaringan-jaringan dalam paru-parunya yang melebihi kebutuhannya di mana paru-paru tersebut dapat bersandar ke jaringan tersebut untuk memperpanjang kehidupannya. Ini terjadi pada doktor Theodore yang selama empat puluh tahun mengasingkan diri dalam pekerjaannya yang melelahkan hanya dengan satu paru-paru. Penelitian juga menunjukkan kalau tubuh itu sendiri mempunyai bagian-bagian (anggota-anggota) tubuh cadangan yang mungkin dapat diabaikan fungsinya ketika anggota tubuh tersebut mengalami suatu penyakit. Terkadang ada usus yang dipotong sepanjang satu meter, namun ternyata tubuh sendiri tidak merasa kalau sebagian anggotanya ada yang hilang. Begitu juga mungkin dapat terjadi pengamputasian pada beberapa bagian anggota tubuh manusia tanpa berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri. Dalam hal ini, yang paling mengherankan adalah apa yang dikatakan Aron Smith dalam konferensi internasional para psikolog yang diadakan di Moskow pada awal bulan Agustus tahun 1966 tentang adanya seorang laki-laki dari Amerika yang kehilangan sebagian otaknya dikarenakan operasi, namun dia tetap masih bisa berjalan, berbicara, menyanyi, bahkan dia masih bisa melakukan kegiatan berhitung seperti sebelum dia dioperasi.

Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk menyusun dan membentuk susunan struktur tubuh yang sesuai untuk menghadapi masa-masa sulit. Seperti ketika seorang perempuan yang sudah datang waktunya untuk melahirkan, maka akan mengalir cairan-cairan dari berbagai

anggota tubuh ke jaringan vagina supaya jaringan vagina tersebut menjadi lunak dan elastis sehingga sang janin dapat keluar dengan mudah. Lalu dari mana cairan-cairan tersebut? Darahdarah apa yang keluar sebelum cairan itu? Apakah hal ini terjadi secara kebetulan? Ini adalah kemampuan alami yang muncul dari dalam diri manusia yang ditentukan oleh Tuhan.

TOP 100 PASSING GRADE TERTINGGI JURUSAN IPA Tahun 2007* 1. Teknik Informatika ITB (65,9%) 1 .Teknik Elektro ITB (62,5%) 2 .Teknik Kimia ITB (61,8%) 3.Pendidikan Dokter UI (59,8%) 4.Teknik Informatika ITS (59,5%) 5. Pendidikan Dokter UGM (59,3%) 6Teknik Industri ITB (58,8%) 7 Teknik Elektro UI (58,6%) 8 Pendidikan Dokter UNAIR (58,6%) 9 Farmasi UI (58,4%) 10 Pendidikan Dokter UNPAD (58%) 11 Teknik Elektro ITS (57,7%) 13 Pendidikan Dokter UNDIP (57,5%) 14 Teknik Kimia/TGP UI (57,4%) 15 Farmasi ITB (57,4%) 16 Teknik Elektro UGM (57,4%) 17 Teknik kimia ITS (56,6%) 18 Ilmu Komputer UGM (56,5%) 19 Pendidikan Dokter UNSRI (56,5%) 20 Teknik Perminyakan ITB (55,2%) 21 Teknik Fisika ITB (55,1%) 22 Pendidikan Dokter UNBRAW (55,1%) 23 Teknik Lingkungan ITB (54,8%) 24 Teknik Kimia UGM (54,8%) 25 Matematika ITB (54,6%) 26 Teknik Pertambangan ITB (54,2%) 27 Teknik Elektro UNDIP (54,1%)

28 Teknik Industri UI (54%) 29 Teknik Industri ITS (53,8%) 30 Farmasi UNAIR (53,8%) 31 Teknik Mesin ITB (53,4%) 32 Teknik Penerbangan ITB (52,9%) 33 Teknik Industri UNDIP (52,9%) 34 Teknik Elektro UNBRAW (52,9% 35 Ilmu Komputer UI (52,8%) 36 Teknik Lingkungan ITS (52,4%) 37 Pendidikan Dokter USU (52,1%) 38 Teknik Mesin UI (52%) 40 Farmasi UNPAD (51,5%) 41 Teknik Mesin ITS (51,5%) 42 Arsitektur UGM (51,4%) 43 Teknik Mesin UGM (51,4%) 44 Pendidikan Dokter Gigi UI (51,2%) 45 Pendidikan Dokter - UNAND (50,6%) 46 Arsitektur ITB (50,3%) 47 Teknik Planologi ITB (50,1%) 48 Pendidikan Dokter Gigi UGM (50%) 49 Pendidikan Dokter UNHAS (50%) 51 Teknik Material ITB (49,2%) 52 Arsitektur UNDIP (49,2%) 53 Kimia ITB (49,1%) 54 Pendidikan Dokter Gigi UNAIR (49%) 55 Teknik Sipil ITB (48,7) 56 Teknik Elektro UNUD (48,5%) 58 Biologi ITB (47,8%) 59 Teknik Geologi ITB (47,8%) 60 Pendidikan Dokter Gigi UNPAD (47,8%) 61 Teknik Mesin UNDIP (47,8%) 62 Psikologi UNPAD (47,7%) 63 Teknik Metalurgi dan Material UI (47,4%) 64 Sistem Informasi ITS (47,4%) 65 Arsitektur UI (47,2%) 66 Statistika UNPAD (47,2%)

67 Biologi UGM (47,2%) 68 Arsitektur UNBRAW (47,1%) TOP 100 PASSING GRADE TERTINGGI JURUSAN IPS Tahun 2007* #1 Akuntansi UI (63,9%) 2 Ilmu Hubungan Internasional UI (63,1%) 3 Akuntansi UGM (62,1%) 4 Akuntansi UNPAD (61,2%) 5 Manajemen UI (61%) 6 Psikologi UI (60,6%) 7 Ilmu Komunikasi UNPAD (59,4%) 8 Psikologi UGM (58,7%) 9 Ilmu Hubungan Internasional UGM (58,5%) 10 Ilmu Komunikasi UI (58,3%) 11 Ilmu Hubungan Internasional UNPAD (58,1%) 12 Manajemen UGM (57,9%) 13 Akuntansi UNAIR (57,5%) 14 Ilmu Komunikasi UGM (57,4%) 15 Ilmu Komunikasi UNAIR (57,4%) 16 Akuntansi UNBRAW (57,3%) 17 Sastra Inggris UGM (56,6%) 18 Ekonomi Pembangunan UI (56,4%) 19 Psikologi UNAIR (56,4%) 20 Ilmu Hukum UI (56,2%) 21 Manajemen UNAIR (56%) 22 Eko. dan Studi Pembangunan UGM (55,6%) 23 Akuntansi UNDIP (55,2%) 24 Manajemen UNPAD (55,1%) 25 Manajemen UNBRAW (54,5%) 26 Ekonomi Pembangunan UNPAD (54,2%) 27 Ilmu Hukum UGM (54,1%) 28 Manajemen Univ. 11 Maret Solo (53,9%) 29 Sastra Inggris UI (53,8%) 30 Ilmu Administrasi Niaga UI (52,9%)

31 Ilmu Administrasi Niaga UNPAD (52,2%) 32 Manajemen USU (52,1%) 33 Ilmu Komunikasi UNDIP (51,6%) 34 Manajemen UNDIP (51,5%) 35 Ilmu Hukum UNPAD (51,4%) 36 Ekonomi Pembangunan UNAIR (51,1%) 37 Ilmu Hukum UNAIR (50,7%) 38 Ilmu Administrasi Negara UGM (50,5%) 39 Ilmu Pemerintahan UGM (50,4%) 40 Sastra Perancis UI (50,1%) 41 Sastra Jepang UGM (50%) 42 Manajemen UNS (49,9%) 43 Kriminologi UI (49,6%) 44 Ekonomi Pembangunan USU (49,5%) 45 Ilmu Administrasi Publik UNBRAW (49,3%) 46 Ilmu Administrasi Negara UI (49%) 47 Ilmu Hukum UNDIP (48,8%) 48 Akuntansi UNHAS (48,6%) 49 Ilmu Administrasi Negara UNAIR (48,5%) 50 Ilmu Pemerintahan UNDIP (48,3%) 51 Ilmu Hukum UNBRAW (48,3%) 52 Ilmu Hukum USU (48,2%) 53 Akuntansi UNSRI (48,1%) 54 Ilmu Hubungan Internasional UNAIR (47,9%) 55 Manajemen UNAND (47,9%) 56 Ilmu Politik UI (47,8%) 57 Sastra Cina UI (47,8%) 58 Ilmu Hukum UNSRI (47,7%) 59 Ilmu Komunikasi UNILA (47,7%) 60 Ilmu Administrasi Negara UNPAD (47,4%) 61 Sastra Perancis UGM (47,1%) 62 Akuntansi Univ. 11 Maret Solo (46,9%) 63 Sastra Rusia UI (46,7% 64 Sastra Inggris USU (46,6%) 65 Ilmu Administrasi Fiskal UI (46,6%) 66 Ilmu Filsafat UI (46,6%)

67 Manajemen Univ. Negeri Semarang (46,6%) 68 Akuntansi USU (46,5%) 69 Sastra Jerman UI (46,4%) 70 Manajemen UNHAS (46,4%) 71 Ilmu Hukum UNAND (46,2%) 72 Ekonomi Pembangunan UNILA (46,1%) 73 Sastra Inggris UNPAD (46%) 74 Ilmu Hubungan Internasional UNHAS (46%) 75 Sastra Inggris UNAIR (45,8%) 76 Desain Komunikasi Visual Univ. 11 Maret Solo (45,7%) 77 Sastra Inggris UNHAS (45,6%) 78 Ilmu Kesejahteraan Sosial UI (44,9%) 79 Arkeologi UI (44,7%) 80 Ilmu Hukum UNSRI (44,7%) 81 Ilmu Administrasi Bisinis UNBRAW (44,7%) 82 Sosiologi UI (44,5%) 83 Ilmu Pemerintahan UNHAS (44,2%) 84 Ekonomi Pembangunan UNDIP (44%) 85 Ilmu Hukum UNHAS (44%) 86 Sastra Arab UI (43,8%) 87 Ilmu Administrasi Negara Univ. 11 Maret Solo (43,5%) 88 Ilmu Sejarah UI (43,2%) 89 Desain Interior Univ. 11 Maret Solo (43,2%) 90 Manajemen UNUD (43,2%) 91 Ekonomi Pembangunan UNBRAW (43,1%) 92 Ilmu Pemerintahan UNPAD (43%) 93 Ilmu Administrasi Niaga UNDIP (43%) 94 Pend. B. Inggris UNSRI(42,9%) 95 Ilmu Administrasi Negara USU (42,7%) 96 Ilmu Administrasi Niaga UNILA (42,6%) 97 Ekonomi Pembangunan UNHAS (42,6%) 98 Sastra Inggris UNBRAW (42,3%) 99 Antropologi Sosial UI (42%) 100 Akuntansi UNUD (41,9%) PASSING GRADE TERTINGGI VERSI LAINNYA :

Passing Grade Regional III Arsitektur I T S 42.77 IPA Biologi I T S 31.5 IPA Desain Produk Industri I T S 33.22 IPA Fisika I T S 35.69 IPA Kimia I T S 34.16 IPA Matematika I T S 36.11 IPA Statistika I T S 38.91 IPA Teknik Elektro I T S 49.13 IPA Teknik Fisika I T S 40.19 IPA Teknik Geodesi I T S 38.16 IPA Teknik Industri I T S 48.22 IPA Teknik Informatika I T S 49.94 IPA Teknik Kelautan I T S 42.47 IPA Teknik Kimia I T S 48.80 IPA Teknik Lingkungan I T S 39 IPA Teknik Material I T S 35.16 IPA Teknik Mesin I T S 44.27 IPA Teknik Perkapalan I T S 47.36 IPA Teknik Sipil I T S 45.33 IPA Teknik Sistem Perkapalan I T S 43.47 IPA ============================= Antropologi Sosial UNAIR 32.28 IPS Biologi UNAIR 31.80 IPA Ekonomi Akuntansi UNAIR 46.81 IPS Ekonomi Manajemen UNAIR 44.40 IPS Ekonomi Pembangunan UNAIR 42.87 IPS Farmasi UNAIR 37.02 IPA Fisika UNAIR 32.22 IPA Ilmu Administrasi Negara UNAIR 40.31 IPS Ilmu Hubungan Internasional UNAIR 43.21 IPS Ilmu Hukum UNAIR 39.5 IPS Ilmu Komunikasi UNAIR 41.75 IPS Ilmu Politik UNAIR 34.75 IPS

Ilmu Sejarah UNAIR 31.71 IPS Kedokteran Hewan UNAIR 36.25 IPA Kesehatan Masyarakat UNAIR 35.69 IPA Kimia UNAIR 32.30 IPA Matematika UNAIR 33.66 IPA Pendidikan Dokter UNAIR 43.81 IPA Pendidikan Dokter Gigi UNAIR 37.97 IPA Psikologi UNAIR 39.62 IPS Sastra Indonesia UNAIR 31.03 IPS Sastra Inggris UNAIR 31.18 IPS Sosiologi UNAIR 32.12 IPS ================================= Agronomi UNHAS 29.02 IPA Antropologi Sosial UNHAS 30.31 IPS Arkeologi UNHAS 28.28 IPS Arsitektur UNHAS 39.16 IPA Biologi UNHAS 28.77 IPA Budi Daya Perairan UNHAS 28.30 IPA Ekonomi Akuntansi UNHAS 43.75 IPS Ekonomi Manajemen UNHAS 41.18 IPS Ekonomi Pembangunan UNHAS 35.78 IPS Farmasi UNHAS 34.16 IPA Fisika UNHAS 29.16 IPA Geofisika (Meteorologi) UNHAS 36.66 IPA Ilmu Administrasi Negara UNHAS 38.75 IPS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNHAS 26.66 IPA Ilmu Hubungan Internasional UNHAS 38.90 IPS Ilmu Hukum UNHAS 33.75 IPS Ilmu Kelautan UNHAS 33.83 IPA Ilmu Komunikasi UNHAS 33.15 IPS Ilmu Pemerintahan UNHAS 33.90 IPS Ilmu Politik UNHAS 29.75 IPS Ilmu Sejarah UNHAS 28.59 IPS Ilmu Tanah UNHAS 29.16 IPA

Kesehatan Masyarakat UNHAS 28.47 IPA Kimia UNHAS 27.77 IPA Manajemen Hutan UNHAS 28.05 IPA Manajemen Sumber Daya Perairan UNHAS 27.36 IPA Matematika UNHAS 29.16 IPA Nutrisi dan Makanan Ternak UNHAS 28.88 IPA Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan UNHAS 23.88 IPA Pendidikan Dokter UNHAS 39.58 IPA Pendidikan Dokter Gigi UNHAS 34.16 IPA Produksi Ternak UNHAS 27.36 IPA Sastra Arab UNHAS 24.53 IPS Sastra Daerah untuk Sast.Bugis (Makasar) UNHAS 23.90 IPS Sastra Indonesia UNHAS 27.18 IPS Sastra Inggris UNHAS 29.34 IPS Sastra Perancis UNHAS 28.62 IPS Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNHAS 28.05 IPA Sosial Ekonomi Peternakan UNHAS 24.16 IPA Sosiologi UNHAS 30.09 IPS Statistika UNHAS 33.38 IPA Teknik Elektro UNHAS 39.16 IPA Teknik Geologi UNHAS 34.52 IPA Teknik Mesin UNHAS 35.55 IPA Teknik Perkapalan UNHAS 39.86 IPA Teknik Pertanian UNHAS 31.33 IPA Teknik Sipil UNHAS 35.55 IPA Teknologi Hasil Hutan UNHAS 27.96 IPA Teknologi Hasil Pertanian UNHAS 34.44 IPA ====================================== Agronomi UNUD 27.36 IPA Arkeologi UNUD 28.28 IPS Arsitektur UNUD 36.52 IPA Biologi UNUD 28.05 IPA Ekonomi Akuntansi UNUD 37.18 IPS Ekonomi Manajemen UNUD 39.37 IPS

Ekonomi Pembangunan UNUD 37.03 IPS Fisika UNUD 28.5 IPA Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNUD 26.38 IPA Ilmu Hukum UNUD 31.09 IPS Ilmu Sejarah UNUD 20.31 IPS Ilmu Tanah UNUD 27.63 IPA Kedokteran Hewan UNUD 32.02 IPA Kimia UNUD 27.66 IPA Nutrisi dan Makanan Ternak UNUD 26.52 IPA Pariwisata Budaya D4 UNUD 26.87 IPS Pendidikan Dokter UNUD 41.33 IPA Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNUD 26.38 IPA Produksi Ternak UNUD 27.5 IPA Sastra Daerah untuk Sastra Bali UNUD 23.59 IPS Sastra Daerah untuk Sastra Jawa UNUD 22.81 IPS Sastra Indonesia UNUD 26.87 IPS Sastra Inggris UNUD 28.75 IPS Seni Rupa Murni UNUD 26.34 IPS Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNUD 27.36 IPA Teknik Elektro UNUD 39.16 IPA Teknik Mesin UNUD 35.36 IPA Teknik Sipil UNUD 33.66 IPA Teknologi Hasil Pertanian UNUD 29.30 IPA ================================= Agronomi UNMUL 22.08 IPA Budi Daya Perairan UNMUL 26.36 IPA Ekonomi Akuntansi UNMUL 35.15 IPS Ekonomi Manajemen UNMUL 36.87 IPS Ekonomi Pembangunan UNMUL 35.46 IPS Ilmu Administrasi Negara UNMUL 31.56 IPS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNMUL 23.47 IPA Ilmu Pemerintahan UNMUL 34.06 IPS Ilmu Sosiatri UNMUL 25.59 IPS Ilmu Tanah UNMUL 28.61 IPA

Manajemen Hutan UNMUL 23.22 IPA Manajemen Sumber Daya Perairan UNMUL 22.08 IPA Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNMUL 25.62 IPS Pend. Bhs. Inggris UNMUL 29.53 IPS Pend. Biologi UNMUL 25.41 IPA Pend. Ekonomi UNMUL 24.53 IPS Pend. Fisika UNMUL 25.27 IPA Pend. Kimia UNMUL 24.72 IPA Pend. Matematika UNMUL 23.88 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNMUL 24.84 IPS Sosial Ekonomi Perikanan UNMUL 21.66 IPA Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNMUL 28.88 IPA Teknologi Hasil Hutan UNMUL 26.38 IPA =================================== Bahasa dan Sastra Indonesia UNNESA 29.41 IPS Bahasa dan Sastra Inggris UNNESA 29.41 IPS Bimbingan dan Konseling UNNESA 25.75 IPS Biologi UNNESA 30.25 IPA Fisika UNNESA 30.58 IPA Ilmi Keolahragaan UNNESA 29.64 IPA Kimia UNNESA 30.58 IPA Matematika UNNESA 30.68 IPA Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNNESA 28.66 IPS Pend. Bhs. Inggris UNNESA 31.97 IPS Pend. Bhs. Jepang UNNESA 29.03 IPS Pend. Bhs. Jerman UNNESA 29.44 IPS Pend. Biologi UNNESA 28.05 IPA Pend. Ekonomi UNNESA 29.06 IPS Pend. Fisika UNNESA 27.01 IPA Pend. Geografi UNNESA 30.43 IPS Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi UNNESA 28.19 IPS Pend. Kepelatihan Olahraga UNNESA 28.63 IPS Pend. Kesejahteraan Keluarga UNNESA 27.63 IPS Pend. Kimia UNNESA 27.69 IPA

Pend. Luar Biasa UNNESA 27.41 IPS Pend. Luar Sekolah UNNESA 27.63 IPS Pend. Matematika UNNESA 27.72 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNNESA 29.44 IPS Pend. Sejarah UNNESA 29.34 IPS Pend. Seni Drama, Tari dan Musik UNNESA 28.97 IPS Pend. Seni Rupa UNNESA 28.41 IPS Pend. Teknik Bangunan UNNESA 28 IPA Pend. Teknik Elektro UNNESA 30.63 IPA Pend. Teknik Mesin UNNESA 30.15 IPA Teknik Elektro D3 UNNESA 28 IPA Teknik Mesin D3 UNNESA 29.62 IPA Teknik Sipil D3 UNNESA 27.62 IPA Teknologi Pendidikan UNNESA 28.69 IPS ================================= Agronomi UNDANA 21.64 IPA Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNDANA 22.47 IPA Ilmu Tanah UNDANA 25.36 IPA Nutrisi dan Makanan Ternak UNDANA 22.05 IPA Pend. Biologi UNDANA 22.77 IPA Pend. Fisika D3 UNDANA 20.80 IPA Pend. Kimia UNDANA 22.5 IPA Pend. Matematika UNDANA 25.27 IPA Pend. Teknik Bangunan UNDANA 24 IPA Pend. Teknik Elektro UNDANA 26.25 IPA Pend. Teknik Mesin UNDANA 29.15 IPA Produksi Ternak UNDANA 20.55 IPA Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNDANA 23.33 IPA ================================= Agronomi UNCEN 22.08 IPA Antropologi Sosial UNCEN 27.03 IPS Bimbingan dan Konseling UNCEN 23.91 IPS Budi Daya Hutan UNCEN 26.38 IPA

Ekonomi Manajemen UNCEN 35.62 IPS Ekonomi Pembangunan UNCEN 33.75 IPS Ilmu Administrasi Negara UNCEN 30.46 IPS Ilmu Administrasi Negara UNCEN 26.34 IPS Ilmu Administrasi Niaga UNCEN 27.75 IPS Ilmu Hukum UNCEN 32.03 IPS Ilmu Hukum UNCEN 27.43 IPS Ilmu Kesejahteraan Sosial UNCEN 30.51 IPS Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNCEN 23.28 IPS Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNCEN 23.28 IPS Pend. Bhs. Inggris UNCEN 27.96 IPS Pend. Bhs. Inggris UNCEN 29.15 IPS Pend. Biologi UNCEN 22.77 IPA Pend. Ekonomi UNCEN 24.84 IPS Pend. Fisika UNCEN 21.80 IPA Pend. Geografi UNCEN 24.53 IPS Pend. Geografi UNCEN 24.53 IPS Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi UNCEN 23.28 IPS Pend. Kimia UNCEN 22.5 IPA Pend. Matematika UNCEN 25.27 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNCEN 24.84 IPS Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNCEN 23.84 IPS Pend. Sejarah UNCEN 25.46 IPS Pend. Sejarah UNCEN 26.71 IPS Produksi Ternak UNCEN 27.77 IPA Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNCEN 22.08 IPA Sosiologi UNCEN 28.59 IPS Teknik Sipil UNCEN 31.66 IPA Teknik Sipil D3 UNCEN 29.41 IPA ================================= Agronomi UNLAM 27.36 IPA Arsitektur UNLAM 32.36 IPA Budi Daya Hutan UNLAM 27.36 IPA Budi Daya Perairan UNLAM 25.36 IPA

Ekonomi Akuntansi UNLAM 38.43 IPS Ekonomi Manajemen UNLAM 37.65 IPS Ekonomi Pembangunan UNLAM 33.75 IPS Ilmu Administrasi Negara UNLAM 28.75 IPS Ilmu Administrasi Niaga UNLAM 28.75 IPS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNLAM 26.52 IPA Ilmu Hukum UNLAM 29.21 IPS Ilmu Pemerintahan UNLAM 33.59 IPS Ilmu Tanah UNLAM 28.75 IPA Manajemen Hutan UNLAM 23.5 IPA Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan UNLAM 23.88 IPA Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNLAM 25.93 IPS Pend. Bhs. Inggris UNLAM 29.15 IPS Pend. Biologi UNLAM 26.66 IPA Pend. Ekonomi UNLAM 25.78 IPS Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi UNLAM 23.28 IPS Pend. Kimia UNLAM 23.47 IPA Pend. Matematika UNLAM 25.55 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNLAM 24.84 IPS Pend. Sejarah UNLAM 26.71 IPS Pendidikan Dokter UNLAM 36.80 IPA Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNLAM 23.88 IPA Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNLAM 27.5 IPA Teknik Sipil UNLAM 31.76 IPA Teknologi Hasil Hutan UNLAM 27.16 IPA Teknologi Hasil Perikanan UNLAM 25.25 IPA ================================= Agronomi UNHALU 20.54 IPA Antropologi Sosial UNHALU 25.71 IPS Budi Daya Perairan UNHALU 23.19 IPA Ekonomi Akuntansi UNHALU 33.15 IPS Ekonomi Manajemen UNHALU 32.53 IPS Ekonomi Pembangunan UNHALU 31.03 IPS Ilmu Administrasi Negara UNHALU 25.34 IPS

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNHALU 21.47 IPA Ilmu Komunikasi UNHALU 32.21 IPS Manajemen Sumber Daya Perairan UNHALU 21.05 IPA Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNHALU 23.28 IPS Pend. Bhs. Inggris UNHALU 27.96 IPS Pend. Biologi UNHALU 21.77 IPA Pend. Ekonomi UNHALU 23.84 IPS Pend. Fisika UNHALU 21.80 IPA Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi UNHALU 23.28 IPS Pend. Kimia UNHALU 22.5 IPA Pend. Matematika UNHALU 23.88 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNHALU 23.84 IPS Pend. Sejarah UNHALU 24.46 IPS Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNHALU 22.38 IPA Psikologi Pendidikan UNHALU Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNHALU 22.08 IPA Sosiologi UNHALU 27.59 IPS Teknik Elektro D3 UNHALU 26 IPA Teknik Mesin D3 UNHALU 28.62 IPA Teknik Sipil D3 UNHALU 26.62 IPA ================================= Agronomi UNSRAT 27.5 IPA Antropologi Sosial UNSRAT 26.71 IPS Arsitektur UNSRAT 32.36 IPA Budi Daya Perairan UNSRAT 24.36 IPA Ekonomi Akuntansi UNSRAT 37.5 IPS Ekonomi Manajemen UNSRAT 37.65 IPS Ekonomi Pembangunan UNSRAT 34.53 IPS Ilmu Administrasi Negara UNSRAT 30.31 IPS Ilmu Administrasi Niaga UNSRAT 29.53 IPS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan UNSRAT 26.52 IPA Ilmu Hukum UNSRAT 33.59 IPS Ilmu Kelautan UNSRAT 31.30 IPA Ilmu Komunikasi UNSRAT 33.15 IPS

Ilmu Pemerintahan UNSRAT 34.06 IPS Ilmu Politik UNSRAT 27.40 IPS Ilmu Sejarah UNSRAT 27.03 IPS Ilmu Tanah UNSRAT 27.5 IPA Manajemen Sumber Daya Perairan UNSRAT 23.05 IPA Nutrisi dan Makanan Ternak UNSRAT 27.5 IPA Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan UNSRAT 23.75 IPA Pendidikan Dokter UNSRAT 37.80 IPA Produksi Ternak UNSRAT 23.88 IPA Sastra Indonesia UNSRAT 25.62 IPS Sastra Jepang UNSRAT 27.66 IPS Sastra Jerman UNSRAT 27.53 IPS Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNSRAT 27.5 IPA Sosial Ekonomi Peternakan UNSRAT 24.72 IPA Sosiologi UNSRAT 29.21 IPS Teknik Elektro UNSRAT 39.02 IPA Teknik Mesin UNSRAT 33.33 IPA Teknik Pertanian UNSRAT 28.61 IPA Teknik Sipil UNSRAT 32.66 IPA Teknologi Hasil Perikanan UNSRAT 24.25 IPA

Bergerak
April 17th, 2008 posted by support Add comments

Sebagian besar orang yang melihat belum tentu bergerak, dan yang bergerak belum tentu menyelesaikan (perubahan). Kalimat ini mungkin sudah pernah Anda baca dalam buku baru Saya, ChaNge. Minggu lalu, dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat, iseng-iseng Saya mengeluarkan dua lembaran Rp 50.000. Ditengah-tengah ratusan orang yang tengah menyimak isi buku, Saya tawarkan uang itu. Silahkan, siapa yang mau boleh ambil, ujar Saya. Saya menunduk ke bawah menghindari tatapan ke muka audiens sambil menjulurkan uang Rp 100.000. Seperti yang Saya duga, hampir semua audiens hanya diam terkesima. Saya ulangi kalimat Saya beberapa kali dengan mimik muka yang lebih serius. Beberapa orang tampak tersenyum, ada yang mulai menarik badannya dari sandaran kursi, yang lain lagi menendang kaki temannya. Seorang ibu menyuruh temannya maju, tetapi mereka semua tak bergerak. Belakangan, dua orang pria maju ke depan sambil celingak-celinguk. Orang yang maju dari sisi sebelah kanan

mulanya bergerak cepat, tapi ia segera menghentikan langkahnya dan termangu, begitu melihat seseorang dari sisi sebelah kiri lebih cepat ke depan. Ia lalu kembali ke kursinya. Sekarang hanya tinggal satu orang saja yang sudah berada di depan Saya. Gerakannya begitu cepat, tapi tangannya berhenti manakala uang itu disentuhnya. Saya dapat merasakan tarikan uang yang dilakukan dengan keragu-raguan. Semua audiens tertegun. Saya ulangi pesan Saya, Silahkan ambil, silahkan ambil. Ia menatap wajah Saya, dan Saya pun menatapnya dengan wajah lucu. Audiens tertawa melihat keberanian anak muda itu. Saya ulangi lagi kalimat Saya, dan Ia pun merampas uang kertas itu dari tangan Saya dan kembali ke kursinya. Semua audiens tertawa terbahak-bahak. Seseorang lalu berteriak, Kembalikan, kembalikan! Saya mengatakan, Tidak usah. Uang itu sudah menjadi miliknya. Setidaknya, dengan permainan itu seseorang telah menjadi lebih kaya Rp.100.000. Saya tanya kepada mereka, mengapa hampir semua diam, tak bergerak. Bukankah uang yang Saya sodorkan tadi adalah sebuah kesempatan? Mereka pun menjawab dengan berbagai alasan: Saya pikir Bapak cuma main-main Nanti uangnya toh diambil lagi. Malu-maluin aja. Saya tidak mau kelihatan nafsu. Kita harus tetap terlihat cool! Saya enggak yakin bapak benar-benar akan memberikan uang itu .. Pasti ada orang lain yang lebih membutuhkannya. Saya harus tunggu dulu instruksi yang lebih jelas.. Saya takut salah, nanti cuma jadi tertawaan doang. .. Saya, kan duduk jauh di belakang dan seterusnya. Saya jelaskan bahwa jawaban mereka sama persis dengan tindakan mereka sehari-hari. Hampir setiap saat kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan) , tetapi kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja. Kita tidak menyambarnya, padahal kita ingin agar hidup kita berubah. Saya jadi ingat dengan ucapan seorang teman yang dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di daerah Parung. Ia tampak begitu senang saat Saya dan keluarga membesuknya. Sedih melihat seorang sarjana yang punya masa depan baik terkerangkeng dalam jeruji rumah sakit bersama orang-orang tidak waras. Saya sampai tidak percaya ia berada di situ. Dibandingkan teman-temannya, ia adalah pasien yang paling waras. Ia bisa menilai gila nya orang di sana satu persatu dan berbicara waras dengan Saya. Cuma, matanya memang tampak agak merah. Waktu Saya tanya apakah ia merasa sama dengan mereka, ia pun protes. Gila aja.ini kan gara-gara saudara-saudara Saya tidak mau mengurus Saya. Saya ini tidak gila. Mereka itu semua sakit... Lantas, apa yang kamu maksud sakit? Orang sakit (gila) itu selalu berorientasi ke masa lalu, sedangkan Saya selalu berpikir ke depan. Yang gila itu adalah yang selalu mengharapkan perubahan, sementara melakukan hal yang sama dari hari ke hari.., katanya penuh semangat. Saya pun mengangguk-angguk.

Pembaca, di dalam bisnis, gagasan, pendidikan, pemerintahan dan sebagainya, Saya kira kita semua menghadapi masalah yang sama. Mungkin benar kata teman Saya tadi, kita semua mengharapkan perubahan, tapi kita tak tahu harus mulai dari mana. Akibatnya kita semua hanya melakukan hal yang sama dari hari ke hari, Jadi omong kosong perubahan akan datang. Perubahan hanya bisa datang kalau orang-orang mau bergerak bukan hanya dengan omongan saja. Dulu, menjelang Soeharto turun orang-orang sudah gelisah, tapi tak banyak yang berani bergerak. Tetapi sekali bergerak, perubahan seperti menjadi tak terkendali, dan perubahan yang tak terkendali bisa menghancurkan misi perubahan itu sendiri, yaitu perubahan yang menjadikan hidup lebih baik. Perubahan akan gagal kalau pemimpin-pemimpinny a hanya berwacana saja. Wacana yang kosong akan destruktif. Manajemen tentu berkepentingan terhadap bagaimana menggerakkan orang-orang yang tidak cuma sekedar berfikir, tetapi berinisiatif, bergerak, memulai, dan seterusnya. Get Started. Get into the game. Get into the playing field, Now. Just do it! Janganlah mereka dimusuhi, jangan inisiatif mereka dibunuh oleh orang-orang yang bermental birokratik yang bisanya cuma bicara di dalam rapat dan cuma membuat peraturan saja. Makanya tranformasi harus bersifat kultural, tidak cukup sekedar struktural. Ia harus bisa menyentuh manusia, yaitu manusia-manusia yang aktif, berinisiatif dan berani maju. Manusia pemenang adalah manusia yang responsif. Seperti kata Jack Canfield, yang menulis buku Chicken Soup for the Soul, yang membedakan antara winners dengan losers adalah : Winners take actionthey simply get up and do what has to be done. Selamat bergerak! Rhenald Kasali

PD UNS Agronomi UNS 28.33 IPA Arsitektur UNS 39.02 IPA Biologi UNS 31.12 IPA Desain Interior UNS 32.65 IPS Desain Komunikasi Visual UNS 28.65 IPS Ekonomi Akuntansi UNS 43.34 IPS Ekonomi Manajemen UNS 41.90 IPS

Ekonomi Pembangunan UNS 42.03 IPS Fisika UNS 31.55 IPA Ilmu Administrasi Negara UNS 37.18 IPS Ilmu Hukum UNS 37.56 IPS Ilmu Komunikasi UNS 38.93 IPS Ilmu Sejarah UNS 30.71 IPS Ilmu Tanah UNS 30.19 IPA Kimia UNS 31.25 IPA Kriya Seni UNS 25.18 IPS Matematika UNS 32.22 IPA Pend. Bahasa & Sast.Indonesia dan Daerah UNS 29.78 IPS Pend. Bhs. Inggris UNS 33.12 IPS Pend. Biologi UNS 28.44 IPA Pend. Ekonomi UNS 30.12 IPS Pend. Fisika UNS 28.88 IPA Pend. Geografi UNS 30.03 IPS Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi UNS 27.96 IPS Pend. Kepelatihan Olahraga UNS 28.21 IPS Pend. Kimia UNS 28.19 IPA Pend. Luar Biasa UNS 27.5 IPS Pend. Matematika UNS 28.05 IPA Pend. Pancasila & Kewarganegaraan (PPKN) UNS 29.78 IPS Pend. Sejarah UNS 29.34 IPS Pend. Seni Rupa UNS 28.56 IPS Pend. Teknik Bangunan UNS 28 IPA Pend. Teknik Mesin UNS 30.15 IPA Pendidikan Dokter UNS 46.91 IPA Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNS 29.16 IPA Produksi Ternak UNS 28.30 IPA Sastra Daerah untuk Sastra Jawa UNS 28.12 IPS Sastra Indonesia UNS 30.87 IPS Sastra Inggris UNS 30.34 IPS Seni Rupa Murni UNS 26.96 IPS Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) UNS 32.08 IPA Sosiologi UNS 31.56 IPS Teknik Industri UNS 38.89 IPA

Teknik Kimia UNS 39.56 IPA Teknik Kimia D3 UNS 29.30 IPA Teknik Mesin UNS 37.5 IPA Teknik Sipil UNS 39.02 IPA Teknik Sipil D3 UNS 30.41 IPA

Anda mungkin juga menyukai