Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER I

Disusun oleh: M. Eka Purbaya ( 123100028 )

Kelas : B

DOSEN : Hidayatulah Himawan, ST.,MM.,M.Eng

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2012

1.KOMPONEN PENDUKUNG SISTEM OPERASI PADA KOMPUTER


A. Manajemen Proses Proses adalah sebuah program yang sedang dijalankan (eksekusi). Suatu proses memerlukan sumberdaya pada saat eksekusi yaitu CPU time, memori, berkas dan peranti I/O. Sistem operasi bertanggung jawab terhadap aktifitas yang berhubungan dengan manajemen proses yaitu : Pembuatan dan penghapusan proses Penundaan dan pelanjutan proses Penyedia mekanisme untuk : Sinkronisasi antar proses Komunikasi antar proses Penanganan deadlock B. Manajemen Memori Utama Memori sebagai tempat penyimpanan instruksi/data dari program. Penyimpanan yang cepat sehingga dapat mengimbangi kecepatan eksekusi instruksi CPU Terdiri dariarray words/bytesyang besar Alamat digunakan untuk mengakses data (shared oleh CPU dan I/O devices) Umumnya main memory bersifat volatiletidak permanen yaitu isinya akan hilang jika komputer di matikan. sistem operasi bertanggung jawab untuk aktivitas berikutyangberhubungan dengan manajemen memori : melacak pemakaian memori(siapa dan berapa besar?). memilih program mana yang akan diload ke memori ketika bisa digunakan. alokasi dan dealokasi memori sesuai yang dibutuhkan. C.Manajemen Berkas/File Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan (sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut). Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Sistem operasi bertanggungjawab : pembuatan dan penghapusan berkas pembuatan dan penghapusan direktori

mendukung manipulasi berkas dan direktori memetakan berkas pada sistem sekunder backup berkas pada media penyimpanan yang stabil (nonvolatile) D.Manajemen I/O Sistem I/O terdiri dari : Sistem buffer : menampung sementara data dari/ke peranti I/O Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian) Antarmuka devices-driver yang umum yaitu menyediakan device driver yang umum sehingga sistem operasi dapat seragam (buka, baca, tulis, tutup) Drivers untukspesifik perangkat keras spesifik Menyediakan driver untuk melakukan operasi rinci/detail untuk perangkat keras tertentu. E. Manajemen Penyimpanan Sekunder Penyimpanan sekunder = penyimpanan permanen Karena memori utama bersifat sementara dan kapasitasnya terlalu kecil, maka untuk menyimpan semua data dan program secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpanan sekunder untuk dijadikan back-upmemori utama. Sistem operasi bertanggungjawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen penyimpanan sekunder, yaitu : manajemen ruang kosong alokasi penyimpanan penjadwalan disk F. Jaringan (Sistem Terdistribusi) Sistem terdistribusi adalah kumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Setiap prosesor memiliki memori lokal masing-masing. Prosesor-prosesor dalam sistem terhubung dalam jaringan komunikasi. Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam-macam sumberdaya. Akses tersebut menyebabkan : peningkatan kecepatan komputasi peningkatan penyediaan data peningkatan keandalan

G. Sistem Proteksi Proteksi berkenaan dengan mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, pengguna sistem maupun pengguna sumberdaya.
Mekanisme proteksi harus :

membedakan antara penggunaan yang sah dan yang tidak sah. spesifikasi kontrol untuk diterima menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem H. Command Interpreter System Sistem operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements (keinginan pengguna) umumnya disebut : control-card interpreter command-line interpreter UNIX shell Command-interpreter system sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi peranti I/O yang ada. Contohnya: Windows, Pen-based (touch),dll.

2. PENJELASAN TINGKATAN ( LAYER ) PADA SISTEM KOMPUTER


1. Tingkatan Dasar Arsitektur Komputer Pada tingkatan ini Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini layer software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardarwe ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software. SOFTWARE LEVEL HARDWARE LEVEL

2. Multilayerd Machine Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai multilayered machine yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware. Berikut tingkatan layer tersebut :

7. 6. 5. 4. 3. 2. 1. HARDWARE LEVEL SOFTWARE LEVEL

Applications Layer Higher Order Software Layer Operating System Layer Machine Layer Microprogrammed Layer Digital Logic Layer Physical Device Layer

Keterangan : 1.Physical Device Layer Merupakan komponen elektrik dan elektronik yang sangat penting 2.Digital Logic Layer Elemen pada tingkatan ini dapat menyimpan,memanipulasi, dan mentransmisi data dalam bentuk represeotasi biner sederhana. 3.Microprogrammed Layer Menginterprestasikan instruksi bahasa mesin dari layer mesin dan secaa langsung menyebabkan elemen logika digital menjalankan operasi yang dikehendaki. Maka sebenarnya ia adalah prosesor inner yang sangat mendasar dan dikendalikan oleh instruksi program kontrol primitifnya sendiri yang disangga dalam ROM innernya sendiri. Instruksi program ini disebut mikrokode dan program kontrolnya disebut mikroprogram. 4.Machine Layer Adalah tingkatam yang paling bawah dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin yang dapat diinterprestasikan secara langsung oleh hardware.

5.Operating System Layer Mengontrol cara yang dilakukan oleh semua software dalam menggunakan hardware yang mendasari (underlying) dan juga menyembunyikan kompleksitas hardware dari software lain dengan cara memberikan fasilitasnya sendiri yang memungkinkan software menggunakan hardware tersebut secara lebih mudah.

6.Higher Order Software Layer Mencakup semua program dalam bahasa selain bahasa mesin yang memerlukan penerjemahan ke dalam kode mesin sebelum mereka dapat dijalankan. Ketika diterjemahkan program seperti itu akan mengandalkan pada fasilitas sistem operasi yang mendasari maupun instruksi-instruksi mesin mereka sendiri.

7.Applications Layer Adalah bahasa komputer seperti yang dilihat oleh end-user.

3.SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH SISTEM OPERASI KOMPUTER A.Program Creation Sistem operasi menyediakan berbagai fasilitas yang membantu programmer dalam membuat program seperi editor.walaupun bukan bagian dari system operasi tapi layanan ini diakses melalui system operasi. B.Program Excecution Sistem harus bisa meload program ke memori dan menjalankan program tersebut.Program harus menghentikan pengeksekusian baik secara normal maupun tidak ( ada error ). C.Akses perangkat input dan output Program yang sedang dijalankan kadang kala membutuhkan Masukan/Keluaran. Untuk efisiensi dan keamanan, pengguna biasanya tidak bisa mengatur peranti

Masukan/Keluaran secara langsung, untuk itulah sistem operasi harus menyediakan mekanisme dalam melakukan operasi Masukan/Keluaran. D.Sistem Akses Program harus membaca dan menulis berkas, dan kadang kala juga harus membuat dan menghapus berkas.Kadang kala sebuah proses memerlukan informasi dari proses yang lain. Ada dua cara umum dimana komunikasi dapat dilakukan. Komunikasi dapat terjadi antara proses dalam satu komputer, atau antara proses yang berada dalam komputer yang berbeda, tetapi dihubungkan oleh jaringan komputer. Komunikasi dapat dilakukan dengan share-memory atau message-passing, dimana sejumlah informasi dipindahkan antara proses oleh sistem operasi. E.Deteksi Kesalahan dan Respon Sistem operasi harus selalu waspada terhadap kemungkinan error. Error dapat terjadi di CPU dan memori perangkat keras, Masukan/Keluaran, dan di dalam program yang dijalankan pengguna. Untuk setiap jenis error sistem operasi harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan jalannya proses komputasi. Misalnya dengan

menghentikan jalannya program, mencoba kembali melakukan operasi yang dijalankan, atau melaporkan kesalahan yang terjadi agar pengguna dapat mengambil langkah selanjutnya.

4.TIPE SISTEM OPERASI


A.Real-time Operating System: Adalah sebuah sistem operasi multitasking yang bertujuan untuk menjalankan aplikasi waktu nyata. sistem operasi real-time sering menggunakan algoritma penjadwalan khusus sehingga mereka dapat mencapai sifat deterministik perilaku. Adapun tujuan utama dari sistem operasi real-time respon yang cepat dan diprediksi ke acara. Mereka juga memilikievent driven atau desain time-sharing. Sebuah sistem switch-event antara tugas-tugas berdasarkan prioritas mereka sementara sistem operasi time-sharing beralih pekerjaan berdasarkan interupsi jam.

B.Multi-user dan Single-user Sistem Operasi Sistem operasi jenis ini memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses sistem komputer secara bersamaan. Sistem Time-sharing dapat diklasifikasikan sebagai sistem multiuser karena mereka memungkinkan akses beberapa pengguna ke komputer melalui berbagi waktu. sistem operasi Single-user, sebagai lawan dari sistem operasi multi-user, dapat digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu. Bisa punya beberapa account pada sistem operasi Windows tidak membuat sistem multi-user. Sebaliknya, hanya administrator jaringan adalah pengguna yang sebenarnya. Tapi untuk sebuah sistem operasi mirip Unix, adalah mungkin bagi dua pengguna untuk login pada satu waktu dan ini kemampuan OS membuatnya menjadi sistem operasi multi-user. C.Multi-tasking dan tasking Sistem Operasi-Single Ketika sebuah program tunggal yang diijinkan untuk dijalankan pada satu waktu, sistem ini dikelompokkan dalam sebuah sistem tunggal-tasking, sedangkan dalam kasus sistem operasi memungkinkan pelaksanaan tugas pada satu waktu, diklasifikasikan sebagai sistem operasi multi-tasking. Multi-tasking dapat dari dua jenis yaitu, pre-emptive atau koperasi. Dalam pre-emptive multitasking, sistem operasi irisan waktu CPU dan mendedikasikan satu slot untuk masing-masing program. Unix-seperti sistem operasi seperti Solaris dan dukungan Linux pre-emptive multitasking. Koperasi multitasking dicapai dengan mengandalkan setiap proses untuk memberi waktu untuk proses lain dengan cara yang ditetapkan. MS Windows sebelum Windows 95 digunakan untuk mendukung multitasking kooperatif. D.Distributed Sistem Operasi Sistem operasi yang mengelola sekelompok komputer independen dan membuat mereka tampaknya satu komputer dikenal sebagai sistem operasi terdistribusi. Pengembangan jaringan komputer yang dapat dihubungkan dan saling berkomunikasi, memunculkan komputasi terdistribusi. perhitungan terdistribusi dilakukan pada lebih dari satu mesin. Ketika komputer dalam kerja kelompok dalam kerja sama, mereka membuat sistem terdistribusi.

E.Embedded System Sistem operasi ini dirancang untuk digunakan dalam sistem komputer embedded yang dikenal sebagai sistem operasi tertanam. Mereka dirancang untuk beroperasi pada mesin kecil seperti PDA dengan otonomi kurang. Mereka mampu beroperasi dengan jumlah terbatas sumber daya. Mereka sangat kompak dan sangat efisien dengan desain. Windows CE, FreeBSD dan Minix 3 adalah beberapa contoh sistem operasi tertanam. Sistem operasi sehingga memberikan kontribusi pada penyederhanaan interaksi manusia dengan perangkat keras komputer. Mereka bertanggung jawab untuk menghubungkan program aplikasi dengan hardware, sehingga mencapai pengguna akses mudah ke komputer.

5.JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN


A.Time Sharing System Sistem Time-Sharing adalah beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri.dan dari berbagai sumber time-sharing merupakan sebuah cara di mana sebuah sistem mengizinkan beberapa pengguna atau proses untuk menggunakan CPU dan memori. Dalam sistem tersebut, sistem operasi akan menggilir proses-proses yang sedang berjalan, dan mengizinkan setiap proses untuk dijalankan oleh CPU (serta disimpan di dalam memori), sebelum pindah ke proses selanjutnya. Mesin-mesin tersebut telah menjadi cukup cepat sehingga kebanyakan pengguna saat itu dapat merasakan seolah-olah mereka menggunakan mesin tersebut hanya untuk sendiri. Secara teori, time-sharing mampu mengurangi biaya komputasi secara signifikan, mengingat sebuah mesin dapat digunakan oleh beberapa pengguna, bahkan ada yang mencapai angka ratusan pengguna.

B.Scheduling Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing. Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain: 1. Time limit. 2. Memory requirement. 3. Akses file. 4. Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst. 5. Tingkat kepentingan proses. Priority scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non-preemptive. Pada preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di depan queue. Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking ( starvation). Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi darinya. Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue secara bertahap. Contoh: Setiap 10 menit, prioritas dari masing-masing proses yang menunggu dalam queue dinaikkan satu tingkat. Maka, suatu proses yang memiliki prioritas 127, setidaknya dalam 21 jam 20 menit, proses tersebut akan memiliki prioritas 0, yaitu prioritas yang tertinggi (semakin kecil angka menunjukkan bahwa prioritasnya semakin tinggi). C.Swapping Sebuah proses, sebagaimana telah diterangkan di atas, harus berada di memori sebelum dieksekusi. Proses swapping menukarkan sebuah proses keluar dari memori untuk sementara waktu ke sebuah penyimpanan sementara dengan sebuah proses lain yang sedang

membutuhkan sejumlah alokasi memori untuk dieksekusi. Tempat penyimpanan sementara ini biasanya berupa sebuah fast disk dengan kapasitas yang dapat menampung semua salinan dari semua gambaran memori serta menyediakan akses langsung ke gambaran tersebut. Jika eksekusi proses yang dikeluarkan tadi akan dilanjutkan beberapa saat kemudian, maka ia akan dibawa kembali ke memori dari tempat penyimpanan sementara tadi. Bagaimana sistem mengetahui proses mana saja yang akan dieksekusi? Hal ini dapat dilakukan dengan ready queue. Ready queue berisikan semua proses yang terletak baik di penyimpanan sementara maupun memori yang siap untuk dieksekusi. Ketika penjadwal CPU akan mengeksekusi sebuah proses, ia lalu memeriksa apakah proses bersangkutan sudah ada di memori ataukah masih berada dalam penyimpanan sementara. Jika proses tersebut belum berada di memori maka proses swapping akan dilakukan seperti yang telah dijelaskan di atas. Gambar proses swapping

D.Partitioning Partitioning dalam sistem berkas dan manajemen media penyimpanan adalah sebuah bagian dari memori atau media penyimpanan yang terpisah secara logis yang berfungsi seolah-olah bagian tersebut terpisah secara fisik. Media penyimpanan yang dapat dipartisi adalah memori (baik itu memori fisik ataupun memori maya oleh manajer memori sistem operasi), hard disk, magneto-optical disk (MO Disk), dan beberapa flash memory. Meskipun demikian, istilah partisi saat ini digunakan untuk merujuk pada bagian dari hard disk.

Partisi dibuat ketika pengguna membuatnya dengan menggunakan utilitas partisi (seperti halnya utilitas DOS/Linux fdisk, fips, Disk Druid, utilitas Windows diskpart, atau produk komersial Symantec Norton Partition Magic) dan memformatnya dengan memberinya sebuah sistem berkas tertentu. Dalam rangka membuat partisi, maka sebenarnya yang dilakukan oleh pengguna tersebut adalah membuat sebuah "daftar isi" dari hard disk yang dimilikinya. Dalam sistem x86 serta x86-64, daftar isi yang dibuat adalah tabel partisi, yang disimpan di dalam Master Boot Record. Adalah mungkin bagi pengguna untuk membuat beberapa partisi di dalam sebuah hard disk, sehingga menjadikannya terlihat sebagai beberapa hard disk, meski jumlahnya dibatasi oleh skema partisi yang digunakannya. Dalam sistem x86 serta x86-64, partisi utama yang dapat dibuat hanyalah empat buah saja, sementara sistem IA-64 dapat mendukung partisi hingga 128 buah. Sistem operasi akan menganggap partisi-partisi yang berbeda ini dianggap sebagai sebuah media penyimpanan yang berbeda. Membuat beberapa partisi dalam sebuah hard disk akan lebih memudahkan dalam melakukan manajemen data pengguna. Setiap sistem operasi dan sistem berkas memiliki sebutan tersendiri untuk menyebut partisi. Sebagai contoh, MS-DOS menggunakan istilah partition, sementara keluarga Windows NT menggunakan istilah volume. Hal ini disebabkan oleh Windows NT yang memiliki kemampuan untuk membentuk satu volume yang terdiri dari beberapa partisi terpisah, daripada sistem operasi MS-DOS yang hanya dapat membuat satu volume untuk satu partisi.

Anda mungkin juga menyukai