Anda di halaman 1dari 5

Anggota kelompok : Nurohman 09520244034 Heri Budi R 09520244026 Tomi Anggriawan 09520244004

BAB VI SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti berfungsi sebagai key instrumen. A. Macam macam skala pengukuran Skala pengukuran acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval Ada 4 jenis skala yang digunakan dalam pengukuran untuk mendapatkan data interval atau rasio. 1. Skala Likert Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan menggunakan kata lain diantaranya : a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

a. b. c. d.

Sangat positif Positif Negatif Sangat negatif

a. b. c. d.

Selalu Sering Kadang kadang Tidak pernah

a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik

d. Sangat tidak baik Untuk keperluan penelitian kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor antara 5 1 mulai dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Skala likert dapat dibuat dalam bentuk ceklist ataupun pilihan ganda 2. Skala Guttaman Skala ini mempunyai jawaban yang tegas yaitu positif-negatif, ya-tidak,benar-salah dll, penelitian menggunakan skala ini digunakan jika ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 3. Rating scale Skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik, hampir sama dengan skala likert bedanya jawabannya tersusun dalam garis kontinum dengan jawaban sangat positif di bagian kanan garis, sedangkan jawaban sangan negatif berada dibagian kiri garis. 4. Sematic Deferential Dari ketiga skala diatas data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang di kuantitatifkan. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu jawaban kualitatif yang disediakan tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Skala ini tidak hanya digunakan untuk mengukur sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan,pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dll. B. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupin sosial yang diamati. Instrumen ada yang sudah teruji validitasnya seperti instrumen ilmu alam(thermometer instrumen untuk variabel suhu, mistar untuk variabel panjang dll) C. Cara menyusun instrumen Membuat definisi operasional dari variabel variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan di ukur dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir butir pertanyaan atau pertanyaan. Misalnya variabel penelitiannya adalah tingkat kekayaan, indikator kekayaan misalnya rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis makanan dll. Untuk indikator rumah misalnya kita dapat jabarkan dalam pertanyaan 1)berapa jumlah rumah ? 2)dimana letak rumah?, 3) berapa luas rumah ? Metode pengumpulan data dan kapan penggunaannya 1. Angket Digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal hal yang sifatnya rahasia 2. Observasi Digunakan bila objek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil 3. Wawancara Digunakan bila ingin mengetahui hal hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlahnya sedikit.

4. Gabungan ketiganya Digunakan bila ingin mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten D. Validitas dan reliabilitas instrumen Hasil penelitian dianggap valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang di teliti Hasil penelitian dianggap reliabel bilaHasil penelitian dianggap valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang di teliti Hasil penelitian dianggap reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa saja yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. E. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen 1. Pengujian validitas instrumen a. Pengujian validitas konstrak Untuk menguji validitas konstrak dapat menggunakan pendapat ahli dalam hal ini sedikitnya terdapat 3 ahli yang telah bergelar doktor yang sesuai dengan lingkup yang diteliti untuk menentukan instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total. Bulir dalam instrumen dapat dikatakan valid jika korelasi antara skor butir dengan skor total di atas 0,30. b. Pengujian validitas isi Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujiannya dapat dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menguji validitas butir butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisisi dengan analisis item atau uji beda. c. Pengujian validitas eksternal Validitas eksternal instrumen diuji dengan membandingkan ( untuk mencari kesamaan ) antara kriteria yangada pada instrumen dengan fakta fakta empiris yang terjadi di lapangan. 2. Pengujian reliabilitas instrumen Dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Secara eksternal pengujian dilakukan dengan test retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konststensi butir butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. a. Test retest Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. b. Equivalen Instrumen yang equivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. c. Gabungan

Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen itu beberapa kali ke responden yang sama. d. Internal consistency Pengujian dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari spearman Brown, KR 20, KR 21, dan anova Hoyt

Dimana : ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Dimana ; k = jumlah item dalam instrumen pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 qi = 1-pi s2i = varians total

Dimana : k = jumlah item dalam instrumen M = mean skor total s2i = varians total

Dimana : MKs = mean kuadrat antara subyek Mke = mean kuadrat kesalahan ri = reliabilitas instrumen 3. Contoh pengujian validitas dan reliabilitas instrumen a. Pengujian validitas instrumen

Pengujian validitas tiap item digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. b. Pengujian reliabilitas instrumen Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus spearman brown.

Anda mungkin juga menyukai