Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam rangka memajukan bangsa Indonesia menuju kehidupan yang lebih sejahtera dan modern maka selaras pula kebutuhan bangsa Indonesia ini akan energi. Hal ini jelas bahwa energi listrik adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan. Namun dibalik itu semua terdapat proses pembangkitan tenaga listrik yang tidak sederhana. Dari proses pengolahan bahan bakar, sistem air uap, sistem gas asap, sistem pelumasan, sistem control sampai proses terbentuknya energi listrik dari generator. Apalagi semakin hari energi primer dari alam habis digunakan, tentunya ini adalah sebuah tantangan besar bagi generasi muda khususnya mahasiswa untuk menemukan inovasi dalam meningkatkan efisiensi sumber energi yang ada atau menemukan sumber energi terbarukan. Dengan diadakannya kunjungan industri DIII Non Reguler ini sebagai kelanjutan dan pemantapan apa yang telah diberikan di dalam lembaga pendidikan. Sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan pengetahuan teori dengan

pengetahuan yang ada pada lapangan.

B. BATASAN MASALAH Pembangkit listrik tenaga gas memiliki objek kerja yang sangat banyak, oleh karena itu perlu pembatasan masalah agar mahasiswa lebih fokus pada bidang yang dipelajari. Dalam laporan kunjungan industri ini akan mengangkat tema mengenai siklus kerja air uap pada PLTGU Cilegon. Di dalamnya akan diuraikan berbagai proses penanganan dari awal air masuk sampai air tersebut berubah menjadi uap yang layak digunakan untuk memutar turbin. Dan akan disebutkan juga komponen-komponen utama pada sistem air uap.

C. TUJUAN DAN MANFAAT Beberapa alasan mengenai tujuan penulisan kunjungan industri dengan judul Siklus Air Uap Pada PLTGU Cilegon adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bukti bahwa mahasiswa DIII Teknik Mesin Non Reguler telah mengikuti kegiatan kunjungan industri di PLTGU Cilegon. 2. Mahasiswa DIII Teknik Mesin Non Reguler ingin menjelaskan keadaan sebenarnya mengenai sistem air uap pada PLTGU Cilegon. Dengan penulisan laporan kunjungan industri ini akan memberi manfaat antara lain: 1. Menambah dan mengembangkan wawasan secara teoritis maupun secara praktis. 2. Dapat menambah wawasan tentang sistem kerja air uap pada PLTGU Cilegon. 3. Memberi gambaran kepada para pembaca prinsip kerja siklus air dari awal masuk sampai menjadi uap yang kemudian digunakan untuk memutar turbin. 4. Memperoleh kesempatan merasakan dunia industri kerja.

D. METODE PENULISAN LAPORAN Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: 1. Metode Observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian terhadap objek secara langsung pada objek kajian. Mahasiswa turun langsung mengamati siklus air uap pada PLTGU Cilegon. 2. Metode Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada narasumber mengenai pokok permasalahan. Narasumber berasal dari mentor di Cilegon yang menjelaskan secara langsung di lapangan dan dosen dari kampus STT-PLN. 3. Metode Studi Pustaka Yaitu metode pengumpulan data dengan membaca buku panduan dan soft copy tentang siklus air uap yang diberikan PLGU Cilegon untuk mahasiswa.

E. SISTEMATIKA Untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan mengambil manfaat dari isi laporan kunjungan industri ini maka penulis menyusunnya dalam sistematika yang terdiri dari beberapa bab. Bab I yaitu Pendahuluan. Terdiri dari pertama latar belakang yang berisikan tentang latar belakang pembahasan suatu masalah yang akan dibahas, kedua batasan masalah yang menjelaskan tentang luas ruang lingkup masalah yang akan dibahas, ketiga tujuan dan manfaat yang berisikan tujuan dan manfaat dari penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini, keempat metode penulisan memaparkan tentang bagaimana metode penulis menyusun laporan, dan yang terakhir adalah sistematika berisikan urutan atau sistematika yang digunakan penulis dalam menyusun laporan praktek kerja lapangan ini. Bab II yaitu Profil Perusahaan. Terdiri dari sejarah singkat mengenai PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon, Lokasi PLTGU Cilegon, visi dan misi dari PT. PLN (Persero) sektor pembangkitan PLTGU Cilegon, PLTGU Cilegon, struktur
organisasi, lingkup perusahaan, dan yang terakhir peranan dan manfaat PLTGU Cilegon dalam sistem kelistrikan Jawa Bali. Bab III yaitu Gambaran Umum Proses Produksi PLTGU Cilegon. Berisi

pembahasan umum, cara kerja dan gambaran mengenai PLTG, PLTU dan siklus combine cycle dari PLTGU, serta keunggulan dan kekurangan yang dimiliki PLTGU. Bab IV yaitu Pembahasan. Berisi penjelasan mengenai siklus air uap. Penjelasan mengenai siklus air dari awal masuk, siklus terjadinya uap dan peralatanperalatan yang berhubungan dengan sistem air uap. Bab V yaitu penutup yang berisikan mengenai kesimpulan tentang pokok permasalahan yang dibahas.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. SEJARAH SINGKAT

Gambar PLTGU Cilegon

Pembangkitan PLTGU Cilegon dibangun pada tanggal 9 Februari 2004 dan selesai pada tanggal 9 Agustus 2006. PLTGU Cilegon dibangun untuk menambah pasokan daya khususnya daerah Jawa-Bali. Keberadaan PLTGU Cilegon yang telah beroperasi sejak 2006 ini berperan besar dalam memenuhi kebutuhan listrik pada sistem Jawa Bali yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan sebesar 6-7%. Selain memiliki kapasitas yang cukup besar, yakni 740 MW, pembangkit ini memiliki berbagai keistimewaan dan kelebihan. Salah satunya adalah karena memakai teknologi Tipe F buatan Mitsubishi. Tipe ini merupakan teknologi yang baru digunakan di Indonesia. Kelebihan tipe ini adalah memiliki emisi gas buang yang rendah (dry low NOx) sehingga pembangkit ini terbilang sangat ramah lingkungan. Meski beroperasi dengan bahan bakar gas dan uap, di area pembangkit ini tersedia sebuah tangki berisi High Speed Diesel (HSD) dengan kapasitas 15.000 KL. Karena menggunakan bahan bakar gas, keberadaan PLTGU Cilegon ini mampu mengurangi pemakaian BBM sehingga dapat menghemat biaya produksi Rp 2,5

Triliun per tahun. Bahan bakar gas untuk pembangkit dipasok dari Lapangan gas PSCCNOOC.SES(China National Oil Offshore Company Southest East Sumatera) lepas pantai utara Banten melalui pipa gas bawah laut sepanjang +/- 60 km sebagai diversifikasi bahan bakar minyak.

Layout Jaringan Pipa

Selama ini, pembangkit mendapat pasokan gas dari CNOOC sebanyak 80 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan menghasilkan listik sebesar 470 MW. Sesuai dengan kontrak jangka panjang antara PLN dan CNOOC, harga gas yang berlaku adalah US$ 2,68 per mmbtu berlaku secara tetap selama 12 tahun, atau hingga 2018. Sektor PLTGU Cilegon yang berkapasitas 740 MW sejak mulai dioperasikan baru mampu menghasilkan daya sebesar 470 MW karena gas yang tersedia untuk dikonsumsi gas yang bertekanan 42 bar baru mencapai 80 BBTU dari kebutuhan sekitar 120 BBTU. Agar mesin pembangkit dapat beroperasi secara maksimal maka diusahakan untuk mencari tambahan gas sebesar 40 BBTU. Pada tanggal 7 Desember 2009 setelah 1 unit kompresor gas yang berfungsi untuk menyamai tekanan gas dari PGN dari 12 Bar menjadi 42 Bar dipasang di Sektor PLTGU CIlegon, mesin berhasil dapat dioperasikan dan meskipun masih taraf uji coba dapat menghasilkan 630 MW dan pada tanggal 27 Desember mencapai 730 MW, diharapkan beberapa waktu

kedepan mesin dapat beroperasi secara penuh sesuai dengan kemampuan mesin yaitu sebesar 740 MW. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mulai September 2009 memasok gas sebanyak 30 billion british thermal unit per day (bbtud) untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Cilegon, Banten. PT PLN membeli gas dari PGN seharga US$ 5,61 per million mile british thermal unit (mmbtu). PGN rencananya mengalirkan gas untuk PLTGU Cilegon melalui jaringan pipa Sumatera Selatan-Jawa Barat dari lapangan gas di Sumatera Selatan. PLTGU Cilegon memiliki 3 unit pembangkit terdiri dari turbin gas (PLTG) berkasitas 240 MW dan turbin uap (PLTU) berkapasitas 260 MW. Daya listrik pembangkit ini dialirkan ke Gardu Induk Cilegon Baru melalui SUTT 150 kV sepanjang 16 km yang terhubung dengan interkoneksi Jawa Bali. Kapasitas pembangkit ini masing-masing adalah turbin gas (PLTG) 2x240 MW dan turbin uap (PLTU) 260 MW.

B. LOKASI PLTGU CILEGON PLTGU Cilegon terletak di utara kota Cilegon dengan alamat perusahaan yaitu: Jl. Raya Bojonegara-Salira, Desa Margasari, Pulo Ampel Serang 42455, Banten, Indonesia. Telp. 0254- 5751555, Fax 0254 5751501

Lokasi Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon

Luas area PLTGU Cilegon adalah 17 Ha. Sarana dan prasarana yang tersedia yaitu gedung pusat, lapangan tenis, lapangan parkir, mushola, lapangan futsal, gedung kantor, dan taman.

C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN PT. PLN (Persero) sektor pembangkitan PLTGU Cilegon mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi Menjadi pembangkit listrik yang memiliki keandalan kelas dunia pada tahun 2010

Misi Mengelola Unit-unit UPB Cilegon untuk menyediakan energi listrik di sistem Jawa Bali dan mampu menjadi Knowledge Center untuk pengembangan SDM.

D. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, semakin besar perusahaan tersebut semakin kompleks organisasinya. Secara umum dapat dikatakan, struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan semula.Secara lengkap, struktur PT. PLN ( PERSERO ) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon dapat dilihat sebagai berikut :

Diagram Struktur Orgasisasi PT PLN (Persero) Pembangkitan Cilegon

1. GENERAL MANAGER Bertanggung jawab melanjutkan tugas Project Director dalam memastikan pembangunan proyek - proyek Pembangkit PLTU selesai tepat waktu, tepat biaya dan tepat kualitas sesuai dengan kontrak serta mempersiapkan pengoperasiannya dengan memperlihatkan keandalan, efisiensi, keamanan kerja dan lingkungan. Bertanggung jawab atas pengusahaan PLTGU Cilegon dan proyek - proyek PLTU yang selesai dibangun, siap dioperasikan dengan aman, andal, efisien dan ramah lingkungan. Bertanggung jawab memastikan dipenuhinya kebutuhan energi primer pembangkit. Bertanggung jawab mempersiapkan dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 2. BIDANG ENJINIRING Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian operasi dan pemeliharaan pembangkit, penyusunan rencana kerja operasi dan

pemeliharaan beserta anggarannya, analisis, dan evaluasi program untuk availability, reliability, dan efisiensi pembangkit. Bertanggung jawab atas enjiniring operasi dan pemeliharaan pembangkit. Bertanggung jawab atas pengelolaan aplikasi sistem informasi untuk mengoptimalkan proses bisnis dalam mencapai target kinerja yang diterapkan. Bertanggung jawab melakukan verifikasi inventory. 3. BIDANG PRODUKSI Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengaturan ketersediaan bahan bakar dengan jumlah dan mutu yang memadai. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengendaliaan dan evaluasi

pelaksanaan kontrak operasi dan pemeliharaan pembangkit. Bertanggung jawab atas pengelolaan transaksi tenaga listrik. Bertanggung jawab atas manajemen lingkungan dan keselamatan

ketenagalistrikan.

4. BIDANG KEUANGAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA Bertanggung jawab atas koordinasi penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta pengelolaan anggaran, keuangan dan arus kas secara akurat. Bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan proyek-proyek PLTU dan pengusahaan pembangkitan. Bertanggung jawab atas pengelolaan pajak dan asuransi yang efektif serta proses pengadaan barang dan jasa yang efisien dan memberi nilai tambah bagi perusahaan. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi, SDM, hukum, komunikasi, kemitraan, dan bina lingkungan, keamanan, administrasi,dan kesekretariatan untuk mendukung mencapai kinerja sesuai target yang ditetapkan. 5. AUDIT INTERNAL Bertanggung jawab atas penyusunan program kerja dan pelaksanaan pemeriksaan tahunan serta terselenggaranya pembinaan dan perbaikan atas sistem pengendalian manajemen maupun operasional dan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan. 6. PROJECT MANAGEMENT GROUP Bertanggung jawab melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pengawasan pekerjaan kontruksi proyek - proyek pembangkit PLTU agar peralatan yang dipasang dan kualitas pekerjaan memenuhi spesifikasi teknis dan standar mutu yang ditetapkan dalam kontrak serta pembangunannya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dalam batas anggaran yang telah di tetapkan. 7. PLTGU CILEGON Bertanggung jawab atas manajemen dan pengelolaan bahan bakar, operasi dan pemeliharaan pembangkit dengan aman, andal, efisien, dan akrab lingkungan untuk mengoptimalkan kontribusinya di dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 8. PLTU PELABUHAN RATU

Bertanggung jawab atas pengendalian pembangunan proyek pembangkit PLTU Pelabuhan Ratu secara tepat waktu, memenuhi kualitas yang disyaratkan dalam kontrak dan dalam batas anggaran yang telah di tetapkan dengan memperhatikan persyaratan lingkungan. Di samping itu, juga bertanggung jawab atas tersediaannya bahan bakar pembangkit, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk keperluan komisioning serta operasi pembangkit. Bertanggung jawab atas manajemen dan pengelolaan bahan bakar, operasi dan pemeliharaan pembangkit dengan aman, andal, efisien dan akrab lingkungan dalam pengusahaan (setelah proyek selesai dibangun) untuk mengoptimalkan kontribusinya di dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 9. PLTU SURALAYA BARU Bertanggung jawab atas pengendalian pembangunan proyek pembangkit PLTU Suralaya Baru secara tepat waktu, memenuhi kualitas yang disyaratkan dalam kontrak dan dalam batas anggaran yang telah di tetapkan dengan memperhatikan persyaratan lingkungan. Di samping itu, juga bertanggung jawab atas tersediaannya bahan bakar pembangkit, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk keperluan komisioning serta operasi pembangkit. Bertanggung jawab atas manajemen dan pengelolaan bahan bakar, operasi dan pemeliharaan pembangkit dengan aman, andal, efisien dan akrab lingkungan dalam pengusahaan (setelah proyek selesai dibangun) untuk mengoptimalkan kontribusinya di dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 10. PLTU ADIPALA Bertanggung jawab atas pengendalian pembangunan proyek pembangkit PLTU Adipala secara tepat waktu, memenuhi kualitas yang disyaratkan dalam kontrak dan dalam batas anggaran yang telah di tetapkan dengan memperhatikan persyaratan lingkungan. Di samping itu, juga bertanggung jawab atas tersediaannya bahan bakar pembangkit, sumber daya manusia

10

dan sumber daya lainnya untuk keperluan komisioning serta operasi pembangkit. Bertanggung jawab atas manajemen dan pengelolaan bahan bakar, operasi dan pemeliharaan pembangkit dengan aman, andal, efisien dan akrab lingkungan dalam pengusahaan (setelah proyek selesai dibangun) untuk mengoptimalkan kontribusinya di dalam meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan.

E. LINGKUP PERUSAHAAN Unit Bisnis Pembangkitan Cilegon merupakan ObVitNas(Objek Vital Nasional) dan salah satu dari tujuh Unit Bisnis Pembangkitan yang dibentuk oleh PT PLN (Persero) sebagai pengelola pembangkit listrik dalam proyek percepatan kelistrikan 10.000 megawatt (MW). Unit Bisnis Pembangkitan Cilegon terdiri dari empat Sektor yaitu Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon, Sektor Pembangkitan PLTU Suralaya, Sektor Pembangkitan PLTU Pelabuhan Ratu dan Sektor Pembangkitan PLTU Adipala. Sektor Pembangkitan Suralaya, Sektor Pembangkitan Palabuhan Ratu dan Sektor Pembangkitan Adipala masih dalam tahap pembangunan sedangkan Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon sudah beroperasi sejak tahun 2006. Berikut ini tabel yang menunjukan bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan unit pembangkit di setiap sektor:

Sektor Pembangkitan

Batu Bara

Pembangkitan PLTGU Cilegon

Pembangkitan Suralaya Batu Bara

Pembangkitan Pelabuhan Ratu Batu Bara

Bahan Bakar

Gas

Tabel Bahan Bakar Unit-Unit Pembangkit Cilegon

11

F. PERANAN DAN MANFAAT PLTGU CILEGON DALAM SISTEM KELISTRIKAN JAWA BALI

Peranan PLTGU Cilegon Pada Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Dengan beroperasinya PLTGU Cilegon ini diharapkan akan menambah kapasitas dan keandalan tenaga listrik di pulau Jawa Bali yang terhubung dalam sistem interkoneksi se-Jawa dan Bali. Dalam sistem Jawa Bali, pada tahun 2006 PLTGU Cilegon memberikan kontribusi sebesar 0.7%, karena pada saat itu baru dapat mensuplai 470 MW. Apabila beroperasi maksimal (740 MW) maka kontribusi kWH akan meningkat menjadi sebesar 4% - 6%. Di bawah ini merupakan peta Grid sistem Jawa.

Grid Sistem Jawa

Manfaat PLTGU Cilegon Untuk Sistem Kelistrikan Jawa Bali PLTGU Cilegon mempunyai manfaat untuk kelistrikan Jawa Bali yang terdiri dari : Tambahan daya 740 MW untuk Jawa bagian barat dari sistem Jawa Bali dengan pertumbuhan 6% pertahun.

12

Antisipasi shortage daya dari Jawa bagian timur karena rendahnya keandalan jaringan. Kebijakan atas penggunaan BBM menjadi BBG. Mengisi kekurangan daya 200 MW untuk industri di area Krakatau Steel yang dipasok Gardu Induk Cilegon Baru. Mendukung pengembangan daerah industri Jawa bagian barat

13

BAB III
GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI LISTRIK PLTGU

Gambar Skema PLTGU Secara Umum

III.A

PLTG Pusat Listrik Tenaga Gas atau PLTG adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan mesin turbin gas untuk membangkitkan energi listrik. Turbin Gas merupakan salah satu mesin konfersi energi yang mengkonfersikan energi kimia yang terkandung bahan bakar baik berwujud gas maupun minyak untuk dirubah menjadi energi gerak putar dan putaran yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator sehingga akan menghasilkan energi listrik.

Gambar Turbin Gas

14

1. Prinsip Kerja Turbin Gas

Pada prinsipnya PLTG menggunakan mesin penggerak berupa Turbin Gas. Turbin Gas merupakan mesin yang mengacu pada siklus brayton. Diawali dengan udara dikompresi pada entalpi tetap, selanjutnya kalor (bahan bakar) ditambahkan dan bercampur dengan udara yang telah dikompresi sehingga terjadi pembakaran dan terjadi ekspansi gas panas dengan kecepatan tinggi. Kecepatan gas panas hasil pembakaran yang tinggi ini digunakan untuk memutar turbin gas dengan cara melewatkan gas panas pada celah sudu sudu turbin. Setelah gas panas digunakan untuk memutar turbin lalu dibuang ke udara luar melalui cerobong dengan disertai pembuangan panas sisa yang masih terkandung dalam gas panas keluar cerobong. Energi gerak putar pada Turbin Gas akibat dorongan yang diberikan gas panas pada sudu sudu turbin digunakan untuk memutar kompresor turbin gas yang seporos dengan turbin serta generator untuk membangkitkan energi listrik. Seperti halnya Turbin, kompresor juga mempunyai sudu sudu. 2. Sudu Turbin dan Kompresor Bagian bagian turbin dan kompresor terdiri dari bagian yang bergerak dan bagian yang diam. Bagian yang bergerak biasa disebut sudu gerak dan bagian yang diam disebut sudu diam. Sudu gerak melekat pada poros turbin gas. Bagian diam melekat pada casing turbin gas. Sudu gerak berfungsi sebagai pengubah energi panas gas buang menjadi energi gerak putar turbin gas. Sudu diam berfungsi sebagai nozzle atau pengubah tekanan menjadi kecepatan sehingga gas panas akan melalui sudu jalan dengan kecapatan tinggi.
15

Gambar Sudu Kompresor dan Turbin Gas

3. Pendinginan pada Sudu Turbin Pada sudu turbin terdapat rongga rongga udara yang digunakan sebagai pendingin atau pelindung sudu turbin dari temperatur tinggi gas panas. Rongga rongga ini alirkan udara dari kompresor sehingga saat gas panas melewatinya tidak besentuhan langsung. Udara kompresor yang melalui rongga rongga sudu turbin akan menyelubungi bagian luar sudu - sudu turbin. Baik sudu gerak maupun sudu putar mempunyai rongga rongga untuk pendinginan ini.

Gambar Alur Pendinginan Sudu Turbin

16

Gambar Potongan Sudu

Gambar Aliran Pendinginan Sudu

4. Proses start turbin gas Pada saat start awal turbin gas, kompresor tidak bisa bergerak mengkompresi udara yang nantinya akan dicampur dengan bahan bakar sehingga terbakar dan menghasilkan gas panas untuk menggerakkan turbin. Kompresor membutuhkan penggerak tambahan sebelum digerakkan oleh turbin setelah turbin bergerak karena dorongan gas panas. Penggerak tambahan ini sering disebut alat start atau starting device. Alat start ini bisa berupa motor diesel, motor listrik atau mesin penggerak lain. Saat start awal alat start berputar dan putaran tersebut akan disalurkan dengan alat pemindah momen atau torque conveyor menuju poros turbin gas. Poros turbin gas yang tadinya diam perlahan lahan berputar. Udara mulai masuk kedalam

17

kompresor. Tetapi kompresor tidak langsung mengkompresi udara, tetapi pada tingkat tertentu diekstraksikan atau dibuang untuk menghindari stall and surging yang bisa menyebabkan kompresor rusak. 5. Turbin Gas PLTGU Cilegon Turbin Gas pada PLTGU Cilegon menggunakan bahan bakar gas alam dan HSD (High Speed Diesel Oil). Tetapi bahan bakar utamanya adalah gas alam yang disuplai oleh CNOOC sebanyak 80 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Bahan bakar gas untuk pembangkit dipasok dari Lapangan gas PSC-SES CNOOC di lepas pantai utara Banten melalui pipa gas bawah laut sepanjang +/- 60 km sebagai diversifikasi bahan bakar minyak. Sedangkan HSD hampir tidak pernah digunakan kecuali hanya sebagai back up jika sewaktu waktu pasokan gas alam tersendat. HSD di tampung dalam sebuah tangki dengan kapasitas 15.000 KL. 6. Pelaksanaan Open Cycle dalam PLTGU Cilegon Proses produksi yang hanya menggunakan PLTG di dalam sektor pembangkitan PLTGU disebut dengan PLTG(Open Cycle). Hal itu dilaksanakan jika ada unit pembangkitan turbin uap ada yang mengalami gangguan, pemeliharaan atau sistem P3B Jawa-Bali hanya membutuhkan konstribusi daya yang kecil.

PLTG (Open Cycle) Udara dikompresi oleh Kompresor diperlukan untuk proses pembakaran dengan gas di dalam ruang bakar. Semburan gas panas hasil pembakaran digunakan untuk memutar Turbin Gas. Putaran Turbin Gas dimanfaatkan untuk memutar Generator.

18

Putaran Generator menghasilkan listrik yang kemudian disalurkan kepada pelanggan melalui Transmisi. 7. Data Teknis :

a. Turbin Gas PLTGU Cilegon : Manufacture Tipe Kapasitas Sudu Kompresor Sudu Turbin Putaran Turbin Bahan Bakar Starting Unit b. Kompresor : Manufacture Model Tipe Kapasitas Design Condition Discharge Pressure/Temp Number of Stage Motor Type Voltage : Tanabe Pneumatic Machinery Co. Ltd : H-374 : Oil Injected, Water - Cooled, Reciprocating : 4,3 Nm3 /Min : 1013 mbar : 23,5 Bar/less than 60C :2 : TEFC-IP44/90 Kw/Fuji Electric : AC 380 V/6 PH/50 Hz
19

: Mitsubishi Heavy Industries : M701F, Cold End Generator Drive : 2 x 240 MW : 17 Tingkat : 5 Tingkat : 3000 rpm : Natural Gas & High Speed Diesel (HSD) : Motor

III.B

PLTU Pusat Listrik Tenaga Uap atau yang biasa disingkat PLTU merupakan suatu pembangkit yang mengandalkan mesin Turbin Uap untuk membangkitkan energi listrik. Turbin Uap adalah salah satu mesin konversi energi yang mengkonversikan energi thermal yang terkandung pada uap panas air menjadi energi listrik. Yaitu dengan melewatkan aliran uap panas air ke celah sudu sudu turbin uap sehingga menyebabkan poros turbin uap dapat berputar. Putaran poros turbin ini digunakan untuk memutar generator sehingga dapat membangkitkan energi listrik. Prinsip Kerja Turbin Uap

Prinsip Dasar PLTU

Turbin Uap adalah mesin kalor yang dikembangkan berdasarkan prinsip siklus rankine. Diawali dengan pemberian kalor pada medium air (H2O liquid) hingga menjadi uap (H2O gas). Air jika dipanaskan hingga titik didihnya akan memuai dan menguap. Karena memuai menjadi uap maka uap hasil pemanasan air akan mempunyai tekanan tinggi bila dipanaskan pada ruang tertutup. Uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi ini lalu disalurkan melalui pipa menuju turbin. Sebelum memasuki turbin, uap diekspansikan dengan nozzle (sudu diam tingkat pertama) sehingga saat uap melewati sudu putar mempunyai kecepatan tinggi dan menyebabkan poros turbin uap berputar. Setelah uap digunakan untuk memutar turbin, uap lalu didinginkan (biasanya menggunakan medium air laut, sungai atau danau sebagai pendinginannya) hingga menjadi air kembali. Uap yang semula bervolume besar dan dinginkan hingga menjadi air yang volumenya kecil

20

maka akan menjadikan kondisi ruang keluar turbin uap menjadi vacum. Air hasil pengembunan uap akan dipompakan lagi ke drum untuk dipanaskan kembali. Siklus kembali berulang.

Alur Pergerakan Kalor

Turbin Uap pada PLTGU Cilegon Pada PLTGU Cilegon terdapat Turbin Uap yang beroperasi untuk memutar generator. Untuk menghasilkan uap tidak menggunakan boiler seperti PLTU konvensional, tetapi menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Sumber panas yang digunakan berasal dari gas keluar turbin gas yang masih bertemperatur tinggi. Terdapat beberapa tingkat tekanan pada turbin uap PLTGU Cilegon. Yaitu turbin tekanan tinggi (HP), turbin tekanan menengah (IP), dan turbin tekanan rendah (LP).
Data Teknis :

a. Turbin Uap (ST)


Manufacture : Mitsubishi Heavy Industries

21

Type Capacity

: :

TC2F - 35.4" 1 x 260 MW HP: 13 IP : 12 LP : 5x2 flow

Jumlah Sudu Turbine :

Kondisi Uap Masuk

HP : 126.4 ata x 538 deg C x 560.2 t/h IP : 36.6 ata x 566 deg C x 623.2 t/h LP : 5.75 ata x 255 deg C x 81.4 t/h

Tekanan Gas Buang : Putaran :

704 mmHg 3000 rpm

Gambar Turbin Uap

b. Heat Recovery Steam Generator


Manufacture Type Circulation Type of Fuel Steam Flow : : : : Mitsubishi Heavy Industries Vertical Unfired Triple Pressure Reheat Natural Natural Gas or Oil # HP Superheated # IP Superheated # LP Superheated # Reheated Steam Pressure : # HP Superheated # IP Superheated # LP Superheated # Reheated : 280,100 kg/hr : 37,50 kg/hr : 40,700 kg/hr : 311,600 kg/hr : 130,8 kg/cm2 a : 40,4 kg/cm2 a : 6,76 kg/cm2 a : 37,6 kg/cm2 a

22

Steam Temperature

# HP Superheated # IP Superheated # LP Superheated # Reheated : 568 C

: 540 C : 2700C : 256 C

Heat Recovery Steam Generator (HRSG)

c. Condensor Manufacturer Type Cooling Surface Condenser Top Vacuum Effective Tube Length Cooling Tube : PT PAL : Surface Cooling : 23.070 m2 : 704 mmHg : 15.156 mm : - Outside Diameter - Thicness & Tube Number - Total Number - Length 15.251 mm 22,23 mm 0,5 mm 0,7 mm 20.548 1.248 21.796

23

- Inlet Temp. - Quantity - Velocity - Passage Weight : - Empty - Operating - Flooded

30C 55.400 m3/h 2 m/s 1 420 720 Ton Ton

1330 Ton

24

III.C

PLTGU

Gambar Combine Cycle

Combine Cycle adalah suatu siklus yang digunakan pada PLTGU (Pusat Listrik Tenaga Gas / Uap). Siklus ini merupakan gabungan antara siklus brayton dan rankine. Yang diterapkan pada penggabungan antara turbin gas (PLTG) dengan turbin uap (PLTU) melalui HRSG sebagai penukar kalor pengganti boiler pada turbin uap.

Siklus Combine Cycle PLTGU Gas dibakar pada ruang bakar (burner) turbin gas setelah bercampur udara dari kompresor untuk memutar turbin. Karena masih mempunyai temperatur tinggi, maka gas panas keluar turbin gas dilewatkan HRSG yang didalamnya berisi pipa pipa sebagai heat exchanger (penukar kalor). Yaitu memindahkan kalor dari gas panas ke dalam air sehingga menjadi uap. Dari HRSG dihasilkan uap dari pemanasan air (H2O). Lalu uap ini digunakan untuk memutar turbin uap. Uap keluar turbin uap didinginkan menggunakan kondensor (bisa juga menggunakan cooling tower jika tidak terdapat sumber air memadai) dan air hasil pengembunan uap dipompakan kembali untuk dipanaskan kembali dalam HRSG. Sisa gas panas setelah dilewatkan dalam HRSG dibuang melalui cerobong ke udara.

25

Data Operasi PTGU Cilegon: Operasi Total Blok Konfigurasi : 2-2-1 (2 Gas Turbine, 2 HRSG, 1 Steam Turbine) Operasi Setengah Blok Konfigurasi : 1-1-1 (1 Gas Turbine, 1 HRSG, 1 Steam Turbine) III.D KEUNGGULAN DAN KEKEKURANGAN Secara garis besar PLTGU mempunyai kekurangan dan kelebihan

dibandingkan PLTU dan PLTG konvensional. Kekurangan dan kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. PLTG Kelebihan : Fleksibel dalam pengoperasian. Start stop cepat. Cocok untuk memenuhi beban puncak Fondasi lebih ringan. Masa pembangunan cepat. Tidak membutuhkan lahan yang luas. Bisa dibangun di daerah padat ( pusat kota ). Ramah lingkungan. Investasi awal cukup murah. Kekurangan : Spare part mahal. Perlu sering dilakukan pemeriksaan terhadap area yang dilewati gas panas. Daya yang dihasilkan rendah. Usia tidak panjang. Efisiensi rendah. Hanya bisa menggunakan bahan bakar jenis tertentu (cair dan gas).

26

2. PLTU Kelebihan : Efisiensi Tinggi. Cocok untuk memenuhi beban dasar. Daya yang dihasilkan besar. Bisa menggunakan segala jenis bahan bakar (cair, padat, atau gas). Biaya perawatan murah (penggantian suku cadang tidak terlalu sering). Usia mesin lebih lama. Tidak terlalu sering diadakan pemeriksaan bagian bagian turbin Kekurangan : Proses start lama. Membutuhkan lahan yang luas. Membutuhkan air pendingin yang cukup banyak sehingga biasanya ditempatkan didaerah yang dekat dengan sumber air yang melimpah. Investasi awal mahal. Proses pembangunan lama. Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya untuk bahan bakar batubara atau residu). Fondasi berat. Dari melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki PLTG dan PLTU maka dengan menggabungkan PLTG dan PLTU dalam siklus combine cycle dapat diperoleh kelebihan sebagai berikut : Dapat memperbaiki efisiensi (dibandingkan yang hanya menggunakan PLTG). Daya yang dihasilkan menjadi lebih besar. Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap (pertama dibangun PLTG dan selanjutnya ditambah PLTU). Dapat dibangun dengan beberapa turbin gas dan HRSG untuk satu turbin uap sehingga pengoperasian PLTG dapat bergantian tanpa melakukan shutdown pada bagian PLTU. Jumlah air pendingin tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan PLTU konvensional untuk daya yang sama.

27

Proses start lebih cepat dibandingkan PLTU konvensional. Tidak membutuhkan lahan yang luas. Emisi lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar gas.

28

BAB IV
PEMBAHASAN
SISTEM AIR UAP Sistem air uap merupakan sebuah siklus air yang melewati berbagai komponen sehingga mengalami perubahan temperatur, tekanan dan fasa menjadi uap yang digunakan untuk memutar turbin, kemudian didinginkan dan bersirkulasi seperti awal. Sistem air uap dalam PLTGU hanya terjadi pada siklus turbin uap saja. 1. Siklus Air Uap

Air berasal dari condensor yang telah mengalami kondensasi masuk condesate pump untuk dipompakan menuju preheater yang terdapat di dalam HRSG. Di dalam preheater air mengalami kenaikan suhu. Kemudian dari preheater air menuju deaerator storage tank. Di dalam deaerator storage tank air dihilangkan gelembunggelembung gas udara dan juga mengalami pemanasan yang berasal dari uap ekstraksi high pressure turbine dan low pressure turbine. Setelah itu air dipompakan oleh feed water pump. Feed water pump disini terdapat tiga jenis, HP FWP, IP FWP dan LP FWP. Dengan adanya tiga jenis pompa, tentunya air akan memisah menjadi tiga jalur berdasarkan besarnya tekanan yaitu High Pressure, Intermediate Pressure dan Low Pressure.

29

Pertama Air yang berasal dari HP FWP menuju HP economizer untuk dipanaskan sampai suhu mendekati titik didih. Kemudian air masuk kedalam HP drum melewati pipa downcomer menuju evaporator untuk dipanaskan sampai air berubah menjadi uap kenyang. Pada PLTGU Cilegon sirkulasi air dari drum menuju evaporator secara natural downcomer tanpa bantuan pompa yang biasa disebut boiler circulating pump. Dari evaporator uap kenyang dimasukan kembali menuju HP drum. Kemudian uap dikeluarkan menuju HP superheater untuk dipanaskan kembali agar menjadi uap panas lanjut yang bertekanan tinggi. Uap panas lanjut tadi digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi. Kedua, air yang berasal dari IP FWP dipompa menuju IP economizer, kemudian masuk IP drum dan dilanjutkan menuju evaporator. Dari evaporator masuk lagi ke drum kemudian menuju IP superheater. Uap panas lanjut dari IP superheater bercampur dengan uap bekas dari HP turbine untuk masuk kedalam reheater untuk dipanaskan lagi sehingga layak untuk memutar turbin tekanan menengah. Ketiga, air dari LP FWP menuju LP economizer kemudian masul LP drum dilanjutkan ke evaporator, masuk kembali ke LP drum dan dijadikan uap panas lanjut dalam superheater. Uap bekas turbin tekanan menengah yang keluar dari pipa crossover bercampur dengan uap dari LP superheater masuk kedalam turbin tekanan rendah. Uap keluaran dari turbin tekanan rendah didinginkan oleh condensor dengan menggunakan air laut yang telah ditreatment. Sumber air pengisi juga berasal dari air hasil kondensasi uap yang digunakan untuk seal turbin. Alat yang digunakan untuk menampung uap kondensasi tersebut adalah gland condenser yang akan diteruskan menuju condensor. Siklus air uap akan berjalan seperti awal, tetapi jika air pengisi mengalami kekurangan maka akan ditambah dengan air yang telah dimake up terlebih dahulu. 2. Komponen Utama Sistem Air Uap a) Condensor Condensor adalah peralatan yang berfungsi mengembunkan uap bekas yang keluar turbin tekanan rendah. Condensor yang dipakai dalam PLTGU adalah condensor jenis surface condensor. Di dalam kondensor harus dibuat keadaan vakum, agar

30

pendinginan berjalan sempurna. Alat yang berfungsi mevakumkan ruangan kondensor adalah ejector atau menggunakan vacum pump.

b)

Condensate Pump Condensate pump adalah pompa yang bertujuan mengalirkan air dari condensor menuju deaerator storage tank. Air yang dipompa disebut air condensate.

c)

Deaerator Storage Tank Deaerator storage tank berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara dan menghilangkan gelembung-gelembung gas dalam air. Selain itu dearator storage tank berfungsi juga memanaskan air dengan bantuan uap ekstraksi dari turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan rendah.

31

d)

Feed Water Pump Feed Water Pump adalah salah satu jenis pompa pada PLTGU yang berfungsi untuk memompa air dari feed water tank atau deaerator storage tank menuju economizer. Pompa jenis ini memiliki tekanan yang sangat tinggi, karena desain impeler pompanya dibuat seri dan letak feed water tank yang tinggi juga mempengaruhi tekanan air. Pada sistem PLTGU digunakan tiga buah FWP berdasarkan tekanan yang akan dihasilkan yaitu High Pressure FWP, Intermediete FWP dan Low Pressure FWP.

32

e)

Heat Recovery Steam Generator

HRSG adalah sebuah peralatan yang menandakan kekhususan sebuah PLTGU dibanding PLTU. HRSG bekerja dengan memanfaatkan gas buang dari Gas turbine yang masih memiliki suhu tinggi sekitar 600 oC untuk memasak air menjadi uap. Pada PLTGU Cilegon mempunyai dua buah HRSG. Masingmasing HRSG terdapat beberapa komponen yaitu Drum, Pipa Downcomer, Preheater, Economizer, Evaporator, Superheater dan Reheater. Drum Fungsi: menampung air dari economizer kemudian mendistribusikan ke evaporator menampung uap kenyang dari evaporator dilanjutkan menuju ke superheater.

33

Pipa Downcomer Adalah pipa yang bertugas menyalurkan air ke evaporator dan membentuk sirkulasi pada drum. Economizer Adalah sebuah rangkaian pipa-pipa didalam HRSG yang berfungsi memanaskan air sampai suhu mendekati titik didih.

34

Evaporator Pipa-pipa saluran air dari drum yang berfungsi memanaskan air sampai menjadi uap kenyang. Reheater Berfungsi memanaskan kembali uap campuran antara uap bekas HP turbin dengan uap dari IP superheater sehingga layak untuk memutar IP turbin. Uap keluaran reheat ini biasa disebut Hot Reheat Steam. Superheater Berfungsi untuk memanaskan kembali uap kenyang sehingga menjadi uap panas lanjut. Bentuk fisik dari economizer, evaporator, reheater dan superheater hampir sama, yang membedakan hanya jumlah tingkat pipanya.

35

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN 1) Combine cycle adalah suatu siklus yang merupakan penggabungan dari siklus brayton dan siklus rankine yang digunakan dalam PLTGU. 2) PLTGU menggabungkan antara PLTG (turbin gas) dengan PLTU (turbin uap) dengan menambahkan Heat Recovery Steam Generator (HRSG) sebagai tempat produksi uap untuk turbin uap dengan memanfaatkan gas buang turbin gas yang masih mempunyai suhu tinggi. 3) Dari berbagai rangkaian kerja sebuah PLTGU, sistem air uap merupakan salah satu bagian penting dalam beroperasinya sebuah unit PLTGU. 4) Semua komponen sistem air uap harus diberi perhatian lebih dalam operasi combine cycle karena berkaitan dengan kualitas uap yang memutar turbin untuk menghasilkan sebuah daya.

36

Anda mungkin juga menyukai