Anda di halaman 1dari 21

Oleh: Dewa Putu Gede Eka Kurniadi I G. Uttaram Dewa Ngakan Pt.

Eka Juniarta I Nyoman Sudiartayasa adiputra I Nyoman Agus Permadi (0915051011) (0915051015) (0915051018) (0915051043) (0915051053)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2012

Paradigma Sederhana

X Y

= Harga Obat = Kesembuhan Pasien

Jumlah Rumusan masalah deskriptif [2] dan Asosiatif [1 Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana X? (Harga Obat) Bagaimana Y? (Kesembuan Pasien) Rumusan Masalah Asosiatif Bagaimana pengaruh Harga Obat terhadap Kesembuhan Pasien ? Teori yang digunakan Ada dua teori yang digunakan yaitu Teori tentang Obat dan Teori tentang Pasien Hipotesis Deskriptif Harga Obat cukup murah

Hipotesis Asosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Harga Obat dan Kesembuhan Pasien Teknik analisa data t-test one sample Statistik Korelaso Product Moment

Paradigma Sederhana Berurutan

X1

X2

X3

X1 = Kualitas bahan baku X2 = Kualitas pengerjaan X3 = Kualitas barang yang di hasilkan Y = Kepuasan pembeli Jumlah Rumusan masalah deskriptif [4] dan Assosiatif [3] Rumusan Masalah Deskriptif. Bagaimana X1 ? (Kualitas bahan baku) Bagaimana X2 ? (Kualitas pengerjaan) Bagaimana X3 ? (Kualitas barang yang di hasilkan) Bagaimana Y ? (Kepuasan pembeli) Rumusan Masalah Assosiatif. Bagaimana Pengaruh Kualitas bahan baku terhadap Kualitas pengerjaan barang. Bagaimana Pengaruh Kualitas pengerjaan terhadap Kualitas barang yang di hasilkan Bagaimana Pengaruh Kualitas barang yang di hasilkan terhadap Kepuasan pembeli Teori yang digunakan Ada 4 teori yaitu teori tentang Kualitas bahan baku, teori tentang Kualitas pengerjaan, teori tentang Kualitas barang yang di hasilkan, dan teori tentang Kepuasan pembeli. Hipotesis Deskriptif Kualitas bahan baku sudah baik Kualitas pengerjaan barang sudah baik Kualitas barang yang dihasilkan sudah baik Kepuasan pembeli sudah terpenuhi Hipotesis Assosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas bahan baku dengan Kualitas pengerjaan barang Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas pengerjaan terhadap Kualitas barang yang di hasilkan Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas barang yang di hasilkan dengan Kepuasan pembeli. Teknik Analisis Data Persamaan Regresi

Paradigma Ganda dengan 2 Variabel Dependen

X Y1 Y2

= Kadar Alkohol = Kepekaan Indera = Pola Pikir

Jumlah Rumusan masalah deskriptif [3] dan Asosiatif [2] Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana X? (Kadar Alkohol) Bagaimana Y1? (Kepekaan Indera) Bagaimana Y2? (Pola Pikir)

Rumusan Masalah Asosiatif Bagaimana pengaruh Kadar Alkohol terhadap Kepekaan Indera ? Bagaimana pengaruh Kadar Alkohol terhadap Pola Pikir ?

Teori yang digunakan Ada tiga teori yang digunakan yaitu Teori tentang Kadar Alkohol, Teori tentang Panca Indera, Teori tentang Pola Pikir

Hipotesis Deskriptif Kadar alkohol pada minuman tersebut adalah 10% Kepekaan Indera mengalami penurunan Pola Pikir menunjukkan perubahan

Hipotesis Asosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Kadar Alkohol terhadap Kepekaan Indera

Ada pengaruh yang signifikan antara Kadar Alkohol terhadap Pola Pikir

Teknik Analisis Data Korelasi Sederhana Analisis Regresi

Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen.

X1 X2 Y

= Motivasi = Disiplin Kerja = Kinerja Pegawai

Jumlah Rumusan masalah deskriptif [3] dan Assosiatif [3] Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana X1? (Motivasi) Bagaimana X2? (Disiplin Kerja) Bagaimana Y ? (Kinerja Pegawai)

Rumusan Masalah Assosiatif Bagaimana Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai? Bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai? Bagaimana Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai? Teori yang digunakan Ada tiga teori yaitu teori tentang Motivasi, Teori tentang Disiplin Kerja, dan Teori tentang Kinerja Pegawai.

Hipotesis Deskriptif

Motivasi pegawai sudah tinggi. Disiplin kerja pegawai sudah baik Kinerja pegawai sudah baik

Hipotesis Assosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Motivasi terhadap Kinerja Pegawai. Ada pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Ada pengaruh yang signifikan antara Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersamasama terhadap Kinerja Pegawai. Teknik Analisis Data Statistik regresi linear sederhana dan korelasi linear sederhana Statisik regresi linear ganda dan korelasi ganda

Paradigma Ganda dengan 3 Variabel Independen.

X1 X2 X3 Y

= Penguasaan Kosa Kata = Pemahaman Tema = Pengetahuan Tata Bahasa = Kemampuan Menulis Siswa SMA

Jumlah Rumusan masalah deskriptif [4] dan Assosiatif [4]

Rumusan Masalah Deskriptif. Bagaimana X1 ? (Penguasaan Kosa Kata) Bagaimana X2 ? (Pemahaman Tema) Bagaimana X3 ? (Pengetahuan Tata Bahasa) Bagaimana Y ? (Kemampuan Menulis Siswa SMA)

Rumusan Masalah Assosiatif. Bagaimana Pengaruh Penguasaan Kosa Kata terhadap Kemampuan menulis siswa SMA. Bagaimana Pengaruh Pemahaman tema terhadap Kemampuan menulis siswa SMA Bagaimana Pengaruh Pengetahuan Tata Bahasa terhadap Kemampuan menulis siswa SMA Bagaimana Pengaruh Penguasaan Kosa Kata, Pemahaman Tema, dan Pengetahuan Tata Bahasa terhadap Kemampuan Menulis Siswa SMA.

Teori yang digunakan Ada 4 teori yaitu teori tentang Kosa Kata, teori tentang Tema, teori tentang Tata bahasa, dan teori tentang Kemampuan menulis.

Hipotesis Deskriptif Penguasaan Kosa Kata siswa SMA sudah baik Pemahaman terhadap tema oleh siswa SMA sudah baik Pengetahuan tata bahasa siswa SMA sudah baik Kemampuan Menulis Siswa SMA sudah baik.

Hipotesis Assosiatif Ada pengaruh yang signifikan antara Penguasaan kosa kata dengan kemampuan menulis siswa SMA Ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman tema terhadap kemampuan menulis siswa SMA. Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tata bahasa dengan kemampuan menulis siswa SMA.

Ada pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosa kata, pemahaman tema, dan pengetahuan tata bahasa secara bersamaan dengan kemampuan menulis siswa SMA.

Teknik Analisis Data Regresi ganda

Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Indepeden dan Dua Dependen

X1 X2

= Kebersihan Rumah Sakit (RS) = Pelayanan RS

Y1= Pasien yg berobat Y2= Komplain

Jumlah rumusan masalah deskriptif [4] dan asosiatif [4] Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana X1? (Kebersihan RS) Bagaimana X2? (Pelayanan RS) Bagaimana Y1? (Pasien yang berobat) Bagaimana Y2? (Komplain)

Rumusan Masalah Asosiatif Bagaimana pengaruh Kebersihan RS terhadap pasien yang berobat ? Bagaimana pengaruh Pelayanan RS terhadap Pasien yang berobat? Bagaimana pengaruh Kebersihan RS terhadap komplain? Bagaimana pengaruh Pelayanan RS terhadap komplain?

Teori yang digunakan

Adapun teori yang digunakan adalah teori tentang Pelayanan RS, teori tentang Kebersihan RS, Teori tentang Pasien, Teori tentang Kepuasan pasien. Hipotesis Deskriptif Kebersihan RS sudah baik Pelayanan RS memuaskan Pasien yang berobat berdatangan tiap harinya Tidak ada komplain dari pasien maupun keluarganya

Hipotesis Asosiatif Kebersihan RS sangat berpengaruh terhadap kedatangan pasien yang berobat Pelayanan RS berpengaruh signifikan terhadap pasien yang berobat Kebersihan RS berpengaruh pada komplain Pelayanan RS sangat berpengaruh terhadao komplain.

Teknik Analisa Data Korelasi sederhana Regresi ganda

Paradigma jalur

X1 X2

= Pergaulan = Pendidikan

X3 = Buku bacaan Y = Gaya Bicara

Jumlah rumusan masalah deskriptif [4] dan asosiatif [5] Rumusan Masalah Deskriptif Bagaiamana X1? (Pergaulan) Bagaimana X2 ? (Pendidikan)

Bagaimana X3 ? (Buku Bacaan) Bagaimana Y ? (Gaya Bicara)

Rumusan Masalah Asosiatif Bagaimana pengaruh peegaulan terhadap gaya bicara? Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap gaya bicara? Bagaimana pengaruh pergaulan terhadap buku bacaan? Bagaiman pengaruh pendidikan terhadap buku bacaan? Baiamana pengaruh buku bacaan terhadap gaya bicara?

Teori yang digunakan Ada empat teori yaitu teori tentang pergaulan, teori tentang pendidikan, teori tentang buku bacaan, dan teori tentang gaya bicara.

Hipotesis Deskriptif Pergaulan di kalangan pecinta motor. Pendidikan SMK teknik mesin Buku bacaan yang sering dibaca majalah otomotif Gaya bicara Gaul dan anarki

Hipotesis Asosiatif Pergaulan sangat berpengaruh terhadap gaya bicara Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan dengan gaya bicara Ada pengaruh pergaulan terhadap buku bacaan Ada pengaruh pendidikan terhadap buku bacaan Ada pengaruh antara buku bacaan dengan gaya bicara

Teknik Analisa Data Teknik regresi dan korelasi

LAMPIRAN

Konsep Dasar Analisis Regresi


Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang

apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi yang sekarang dimiliki agar memperkecil kesalahan. Analisis regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang

mempengaruhinya. Misalnya, volume pupuk terhadap hasil panen padi, karena adanya perubahan volume pupuk maka produksi padi dengan sendirinya akan berubah. Dalam fenomena alam banyak sekali kejadian yang saling berkaitan sehingga perubahan pada variabel lain berakibat pada perubahan variabel lainnya. Teknik yang digunakan untuk menganalisis ini adalah analisis regresi. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai analisis prediksi. Karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tetap dengan nilai riilnya, semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai

riilnya, maka semakin tepat persamaan regresinya. Sehingga dapat didefinisikan bahwa: analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan kemungkinan hubungan antara variabel-variabel. Persamaan Regresi
Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependen disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nilainya belum diketahui. Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan maka perlu diyakini terlebih dahulu secara teoritis atau perkiraan sebelumnya, dua atau lebih variabel memiliki hubungan sebab akibat. Variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variabel), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variabel).

Persamaan Regresi Sederhana Regresi linier sederhana yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antar variabel bebas tunggal dengan variabel tidak bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu peubah X yang dihubungkan dengan satu peubah tidak bebas Y. Bentuk umum dari persamaan regresi linier untuk populasi adalah:

Dengan 1 dan 2merupakan parameter-parameter yang ada dalam regresi tersebut. Jika 1 dan 2 ditaksir oleh b0 dan b1, maka regresi sederhana untuk sampel adalah sebagai berikut:

Persamaan Regresi Linier Berganda Banyak data pengamatan terjadi akibat lebih dari dua varriabel. Misalnya rata-rata pertambahan berat daging sapi (Y) bergantung pada berat pemulusan (X1), umur sapi ketika pengamatan mulai dilakukan (X2), berat makanan yang diberikan setiap hari (X3) dan faktor lainnya. Untuk memberikan gambaran tentang suatu permasalahan atau persoalan, biasanya sangat sulit ditentukan, sehingga diperlukan suatu model yang dapat diprediksi dan meramalkan respon yang penting terhadap persoalan tersebut, yaitu regresi linier ganda.

Bentuk umum regresi linier berganda untuk populasi adalah :

Di mana 0, 1 ,2, . . .,k adalah koefisien atau parameter model. Model regresi linier berganda untuk populasi diatas dapat ditaksir berdasarkan sebuah sampel acak yang berukuran n dengan model regresi linier berganda untuk sampel, yaitu :

Dengan : = nilai penduga bagi variabel Y b0 = dugaan bagi parameter konstanta 0 b1, b2, . . ., bk = dugaan bagi parameter konstanta 1, 2, . . ., 3 e = galat dugaan (error)

Untuk mencari nilai b0, b1, b2, . . ., bk diperlukan n buah pasang data (X1, X2, . . ., Xk,Y) yang dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Dari table diatas dapat dilihat bahwa Y1 berpasangan dengan X11, X21 ,. . ., XK1, data Y2 Berpasangan dengan X12, X22, . . ., XK2 dan pada umumnya data Yn berpasangan dengan X1n, X2n, . . ., Xkn.

Persamaan regresi berganda dengan dua variabel bebas X1, X2 ditaksir oleh :

Diperoleh tiga persamaan normal yaitu : Y1 = b0n + b1X1i + b2X2i Y1 X1i = b0 X1i + b1X1i2 + b2X1iX2i Y1 X2i = b0X2i + b1 X1iX2i + b2X2i2 Sehingga dalam bentuk matriks dapat dituliskan :

Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat variabel, yaitu 1 variabel tak bebas (dependent variable) dan tiga variabel bebas (independent variable).

Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 ditaksir oleh : = b0 + b1X1 + b2X2 +b3X3

Untuk rumus diatas harus diselesaikan dengan empat normal yaitu : Y1 = b0n + b1X1i + b2X2i + b3X3i Y1 X1i = b0 X1i + b1X1i2 + b2X1iX2i + b3X1i X3i Y1 X2i = b0X2i + b1 X1iX2i + b2X2i2 + b3X2i X3i Y1 X3i = b0X3i + b1 X3iX1i + b2X2iX3i+ b3X3i Sehingga dalam bentuk matriks :

Dengan : = Variabel Terikat X1, X2, X 3 = Variabel Bebas b0 , b1, b2, = koefisien regresi Berganda

Harga-harga b0 , b1, b2, dan b3 disubsitusikan ke dalam persamaan, sehingga diperoleh model regresi berganda Y atas X1, X2, X3.

Dalam persamaan model regresi linier yang diperoleh, maka antara nilai Y dengan akan menimbulkan perbedaan hasil yang sering disebut sebagai kekeliruan. Ukuran tersebut dapat dihitung oleh kekeliruan baku taksiran :

Dengan : Y = nilai data hasil pengamatan = nilai hasil regresi

n = ukuran sampel k = banyak variabel bebas Uji Regresi Linier Ganda


Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah langkah pengujian regresi linier berganda adalah : 1. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : b1 = b2 = b3 = . . .= bk = 0 (X1, X2,. . ., Xk tidak mempengaruhi Y) H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y. 2. Menentukan taraf nyata dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan V1 = k dan V2 = n-k-1. 3. Menentukan criteria pengujian

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel H1 ditolak bila Fhitung > Ftabel 4. Menentukan nilai F dengan rumus :

Dengan : JKreg = jumlah kuadrat regresi JKres = jumlah kuadrat residu (sisa) (n-k-1) = derajat kebebasan Untuk : JKreg = b1Yi X1i + b2 YiX2i + . . . + bkY1 Xki Dengan : X1i = X1i + X1i = X1i + X1i = X1i + JKres = (Yi i)2 5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang ditandai dengan R2 untuk pengujian regresi linier

berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel - variabel bebas X yang ada dimodel persamaan regresi berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan oleh rumus :

Dengan : JKreg = jumlah kuadrat regresi

Koefisien Korelasi
Analisis korelasi adalah alat yang membahas tentang derajat hubungan antara

satu variabel dengan variabel lainnya. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan dalam satu variabel diikuti oleh perubahan variabel lain, baik yang searah maupun tidak. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis : 1) Korelasi Positif

Terjadinya korelasi positif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel lainnya. 2) Korelasi Negatif Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik). Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel lainnya. 3) Korelasi Nihil

Terjadinya korelasi nihil apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang tidak teratur (acak). Artinya apabila variabel

yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel lain. Berdasarkan hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan r . besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 r +1 Untuk mencari korelasi antara variabel Y terhadap X1 atau ry.1,2,,k dapat dicari dengan rumus :

Sedangkan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah : a. Koefisien korelasi antara X1 dan X2

b. Koefisien Korelasi antara X1 dan X3

c. Koefisien Korelasi antara X2 dan X3

Nilai koefisien korelasi adalah -1 r +1. Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati -1 ; jika dua variabel tidak berkolerasi maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 0 ; sedangkan jika dua variabel berkolerasi positif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 1.

Untuk lebih mengetahui seberapa jauh derajat antara variabel variabel tersebut, dapat dilihat dalam perumusan berikut : -1,00 r - 0,80 Berarti korelasi kuat secara negatif -0,79 r - 0,50 Berarti korelasi sedang secara negative -0,49 r 0,49 Berarti korelasi lemah 0,50 r 0,79 Berarti korelasi sedang secara positif 0,80 r 1,00 Berarti korelasi kuat secara positif

Uji Koefisien Regresi Ganda


Adanya variabel variabel bebas dalam regresi linier ganda perlu diuji untuk

melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas. Uji statistik yang paling tepat adalah menggunakan uji t (t student ). Dimisalkan populasi mempunyai model regresi berganda yaitu :

Adanya asumsi bahwa variabel variabel bebas memberikan pengaruh yang berarti atau tidak terhadap variabel tidak bebas akan diuji hipotesis H0 melawan hipotesis H1 dalam bentuk : H0 = i = 0,1 = 1,2, . . ., k. H1 = i = 0,1 = 1,2, . . ., k. Untuk menguji tersebut digunakan kekeliruan baku yang ditaksir sy2 1,2,,k. jadi untuk melihat kekeliruan tersebut koefisien bi adalah :

Dengan distribusi t student serta dk = (n k 1), ttabel = t(n k 1, ), dimana kriteria pengujian adalah : tolak H0 jika ti > ttabel dan terima H0 jika ti< ttabel.

Anda mungkin juga menyukai