Anda di halaman 1dari 6

KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Bahan

Disusun Oleh : Muhammad Wahid Rendy Aryandi P. Kristian Dhani J. Annisa Maya S. Yudha Ari S. Saiful Fajar Imam Wahyu R. Dede R. Firdaus 21090111060046 21090111060047 21090111060048 21090111060049 21090111060050 21090111060051 21090111060052 21090111060053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

PENDAHALUAN

PEMBAHASAN 1. Kerusakan karena korosi


Korosi dapat didefinisikan sebaga iperusakan suatu material ( terutama logam karena bereaksi dengan lingkungannya). Karena bereaksi dengan lingkungannya ini sebagaian logam akan menjadi oksidasi, sulfida atau hasil reaksi lain yang dapat larut dalam lingkungannya. Dengan bereaksi ini sebagian logam akan hilang, menjadi suatu senyawa yang lebih stabil. Dalam logam pada umumnya berupa senyawa karena itu peristiwa korosi juga dapat dianggap sebagai peristiwa kembalinya logam menuju bentuknya sebagaimana ia terdapat di alam. Dan ini merupakan kembalinya dari proses estractivemelallurgy, yang memurnikan logam dari senyawa. Dalam hal ini korosi mengakibatkan kerugian karena hilangnya sebagian hasil usaha memurnikan logam. Hilangnya sebagian logam ini mengakibatkan pula kerugian-kerugian lain yang lebih besar, antara lain : Hasil reaksi korosi yang menempel di permukaan logam sering mengakibatkan penampilan yang kurang sedap dipandang. Korosi yang mengakibatkan hilangnya sebagian logam ini bisa menimbulkan kebocoran/kelonggaran yang berarti pula suatu peralatan tidak lagi dapat berfungsi dengan baik, sehingga perlu diganti. Korosi mengakibatkan berkurangnya kekuatan/ketangguhan sehingga dapat menimbulkan akibat yang lebih serius, misalnya robohnya suatu konstruksi, meledaknya suatu pipa/bejana bertekanan dll. Kerusakan pada suatu bagian peralatan seringkali dapat menghentikan seluruh proses produksi. Biaya perawatan untuk mencegah kerusakan akibat korosi seringkali juga tidak murah. Hasil reaksi korosi mungkin juga akan membuat pencemaran pada suatu produk, seperti misalnya makanan, minuman dll. Melihat kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh korosi ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi, atau setidaknya mengantisipas iakibat yang ditimbulkan oleh korosi. Untuk itu perlu diketahui bagaimana mekanime terjadinya korosi, faktor-faktor apa saja yang berpengaruh,usaha- uasha apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi korosi.

2. Mekanisme dan macam macam bentuk korosi Menurut jenis reaksinya korosi dapat digolongkan sebagai chemical corrosion dan Electrochemical corrosion.Chemical corrosion yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni, yang terjadi tanpa ikut sertanya elektrolit.Ini biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering, seperti misalnya korosi pada katup motor bakar. Elekrochemical corrosion terjadi apabilareaksinya berlangsung dengan sutu elektrolit, cairan yang mengandung ion-ion.Reaksi ini berlangsng dengan adanya air/uap air.Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.

Bila sepotong logam dicelupkan ke dalam larutan elektrolit maka beberapa atom logam akan larut kedalam elektrolit dengan melepaskan sejumlah elektron: M ================= M1x+ + n e Reaksi oksidasi ini segera mencapai kesimbangan, yaitu bila laju pembentukan ion logam + elektron sama dengan laju pembentukan logam dari larutan.Pada keadaan ini potongan logam itu kelebihan sejumlah elektron sehingga bermuatan listrik. Besarnya muatan listrik ini di namakan electrode potential.

Iron rod

Water(electrolite)

Gambar 9.1 the double electrical layer formed on a metal immersod in still water.

dari logam itu. Besarnya elektrode potential ini tergantung pada chemical activity dari logamnya dan jenis elektrolitnya. Besarnya elektrode potensial menyatakan besarnya kecenderungan logam untuk larut/terkorosi dalam elektrolit tadi. Mengukur besarnya elektrode potensial dari satu elektrode (logam)tidaklah mungkin, maka untuk mengukur besarnya electrode potential suatu logam dilakukan

pengukuran besarnya beda potensial antara logam itu dengan suatu logam electrode standar, biasanya hydrogen, dalam suatu electrolit tertentu (gambar 9.2)

Gambar 9.2 schematic ilustration of adcaratus used to determined standar electrode potentials

Tabel Standard electrode potentials


Metal reaction Au = Au3+ + 3ePt = Pt++ + 2ePd = Pd++ + 2eAg = Ag4 + e Fe3+ + e = Fe++ Cu = Cu++ + 2eSn4+ + 2e- = Sn++ 2H+ + 2e- = H Pb =Pb++ + 2eSn = Sn++ + 2eNi = Ni++ + 2eCo = Co++ + 2eCd = Cd++ + 2eE0(v) +1.498 +1.20 +0.987 +0.799 +0.771 +0.337 +0.15 0(arbitrary reference) -0.126 -0.136 -0.250 -0.277 -0.403 cathodic

Fe = Fe++ = 2eCr = Cr3+ + 3eZn = Zn++ + 2eAl = Al3+ + 3eMg = Mg++ +2e-

-0.440 -0.744 -0.763 -1.662 -2.363 anodic

3. Faktor yang mempengaruhi korosi 4. Pencegahan korosi

Anda mungkin juga menyukai