Anda di halaman 1dari 11

nMakalah

Analisis lingkungan Tambang Emas Daerah Silopang

Disusun Oleh Nama : Reki Lateene

Stambuk : A 251 10 010 Prodi : Pendidikan Kimia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS TADULAKO 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tema dari makalah ini yaitu mengenai Analisis Lingkungan Tambang Emas Daerah Silopang. Makalah ini berisi penjelasan proses penrtambangan, dampak bagi lingkungan sekitar, serta solusi-solusi untuk menghindari dampak buruk dari pertambangan . Makalah ini disusun berdasarkan wawasan, wawancara, dan dari berbagai sumber media. Ucapan terimakasih kepada Dosen mata kuliah kimia anorganik terutama ibu Mery Napitupulu yang membimbing dan mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata, saya menyadari tak ada gading yang tak retak, sehingga makalah ini juga tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan. Terima kasih.

Palu, 4 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................................................................... Daftar Isi ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang......................................................................................... B. Tujuan...................................................................................................... C. Rumusan masalah....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN A . Manfaat Penambangan........................................................................... B. Proses Penambangan.............................................................................. C. Jumlah Yang Dihasilkan ....................................................................... D. Dampak Dampak Penambangan........................................................... E. Solusi.....................................................................................................

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................. B. Saran....................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Silopang adalah salah satu daerah di desa Tombi kecamatan ampibabo kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah. Silopang terletetak 12 km dari pusat kecamatan Ampibabo. Kini Silopang telah menjadi areal aktifitas pertambangan emas. Silopang yang dahulunya merupakan kawasan pertanian ladang dan kebun-kebun masyarakat, kini dipenuhi dengan masyarakat yang berlomba-lomba merauk keuntungan dari alam Silopang. Penelitian ini saya lakukan adalah untuk mengetahui manfaat

tambang bagi masyarakat daerah sekitar dalam hal ini termasuk dampakdampak yang ditimbulkan akibat pertambangan ini. Lokasi yang relatif dekat dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama dari ibu kota Sulawesi tengah, serta lokasi yang belum terjamah mesin-mesin pengolah emas dan bahanbahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Hal inilah yang mendasari disusunnya laporan ini, yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai dampak buruk yang akan ditimbulkan bahan-bahan kimia tersebut terhadap lingkungan pemukiman warga. Keprihatinan dan kekhawatiran kian bertambah, setelah mengingat pernyataan seorang aktifis lingkungan yang menyodorkan data dan faktafakta pertambangan dalam suatu seminar, dimana belum ada terbukti satupun pertambangan di dunia ini yang ramah lingkungan dan mensejahterakan masyarakat, bila emas habis maka masyarakat akan ditinggalkan dalam kemiskinan dan penderitaan yang akut. Ternyata dibalik kilau emas ada kisah pilu yang menyertainya.

B. Tujuan 1. 2. Mengetahui kadaan lingkungan di tambang emas didaerah Silopang. Mengetahui proses yang dilakukan pada penambangan di daerah Silopang . 3. Mengetahui dampak tambang emas Silopang terhadap lingkungan hidup

C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses penambangan emas di daerah Silopang ? 2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi lingkungan? 3. Apa saja solusi yang dapat dilakukan dalam meminimalisir dampakdampak negatif dari penambangan daerah Silopang ?

BAB III PEMBAHASAN A. Manfaat Penambangan Emas adalah logam yang berat dengan warna kuning yang khas. Dalam bentuk bubuk, warnanya coklat kemerahan. Logam ini melebur pada suhu 1064oC (Vogel, 1985). Logam ini diperoleh dari hasil penambangan, salah satunya adalah daerah Silopang desa Tombi kecamatan Ampibabo kabupaten Parimo. Silopang terletak kurang lebih 12 km dari Kecamatan Ampibabo dengan mayoritas penduduknya sebagai penambang emas. Bahkan penambangan ini sampai kepada anak-anak usia sekolah. Adapun pertama diketahui bahwa terdapat kandungan emas didaerah ini adalah oleh seorang warga yang sedang beraktifitas disekitar sungai pada tahun 2007 silam. Setelah kabar ini tersiar, banyak warga yang berdatangan dari berbagai daerah luar kecamatan Ampibabo yang turut ingin memperoleh keuntungan dari emas yang terkandung di daerah Silopang ini. Sebelum diketahuinya bahwa terdapat kandungan emas di daerah ini, penduduk desa Tombi dan sekitarnya mayoritas berprofesi sebagai petani dengan mengandalkan hasil bumi berupa kakau, kelapa, dan padi.

Emas bagi warga Tombi dan sekitarnya sangat menunjang dalam segala aspek kehidupan dimasa sekarang karena melihat pada kondisi hasil pertanian yang kurang begitu menunjukan hasil pada masa-masa belakangan ini, tutur seorang warga yang akrab dipanggil bapak Mading. Bapak Mading dan dua orang kerabatnya yaitu bapak Bahar dan Lius Tanama menyatakan bahwa melalui penambangan emas ini penghidupan warga Tombi dan sekitarnya semakin membaik bahkan semakin mengarah pada kehidupan yang layak. Kondisi ini cukup membuat banyak pihak ingin memanfaatkan daerah ini sebagai lahan tambang dengan mengunakan alat-alat berat dan bahan-bahan kimia berbahaya seperti merkuri tanpa memperhatikan kondisi ekosistem disekitar daerah penambangan.

B. Proses Penambangan Proses pertambangan rakyat Silopang kecamatan Ampibabo tidak mengunakan bahan-bahan kimia berbahaya seperti merkuri tetapi dilakukan secara tradisional dengan 2 metode. Metode pertama yaitu penambang dengan menggunakan alat tambang yang terbuat dari kayu yang berbentuk bulat dengan lubang kecil dan metode yang kedua disebut sebagai metode pancuran. Adapun cara penambangan pada metode yang pertama ini adalah dengan menggali lubang disekitar aliran sungai, kemudian mengambil pasir dari dalam lubang galian dan menaruhnya pada alat dulang tersebut. Setelah itu memutar alat dulang tersebut dengan sedikit terendang dalam air, hal ini bertujuan untuk memisahkan antara pasir atau batu dengan serbuk-serbuk emas yang bercampur dalam pasir tersebut proses ini dilakukan selama kurang lebih 7 menit sampai pasir-pasir dalam alat dulang terangkat sepenuhnya oleh alirang air sungai. Kemudian metode yang kedua yaitu metode pancuran, pada metode ini pasir dari dalam galian dimasukan pada alat yang berbentuk persegi yang sebelumnya telah dimasukan ke dalam air sungai yang mengalir. Tujuan dimasukannya ke dalam aliran sungai yang mengalir ini adalah untuk memisahkan butiran-butiran pasir dengan emas yang bercampur dengan pasir tersebut, proses ini berlangsung lebih lama dari proses yang pertama karena proses ini cukup mengandalkan aliran sungai untuk mengangkat dan memisahkan pasir dengan emas.

C. Jumlah Yang Dihasilkan Di daerah Silopang ini hampir sekitar 80 % penduduk desa Tombi mengeluti pekerjaan sebagai penambang emas. Berdasarkan hasil penelitian daerah tambang di Silopang desa Tombi ini diperoleh data bahwa masingmasing penambang dapat memperoleh emas sebanyak 5 gram dalam sehari. Sementara penambang emas di daerah ini mencapai lebih dari 30 orang. Berdasarkan penuturan seorang penambang yaitu bapak Mading yang telah melakukan pendulangan ini selama 1 tahun belakangan ini, memperoleh

keuntungan sekitar dua ratus tujuh puluh ribu rupiah per bulan. Sedangkan sistem penjualan dilakukan berdasarkan ukuran yang telah ditentukan yaitu per kaca. Dalam satu kaca terdapat 10 mg emas dan dihargai sebesar Rp. 45.000,00.

D. Dampak-Dampak Penambangan Penambangan di daerah ini memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang dialami warga sekitar daerah penambangan ini salah satunya adalah dapat memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, sehingga berdasarkan penghasilan warga yang cukup baik ini juga berdampak baik bagi kehidupan sosial dan ekonomi daerah setempat khususnya kecamatan Ampibabo. Namun, disisi lain terdapat dampak negatif dari proses penambangan ini yaitu pendangkalan air sungai akibat penambangan dalam hal ini sistem pendulangan. Terdapat pula akibat yang mungkin saja belum juga disadari oleh warga yang melibatkan anak-anak usia sekolah untuk melakukan penambangan atau pendulangan ini, karena mengakibatkan ketertarikan mereka terhadap pelajaran atau mengisi waktu luang mereka dengan mengerjakan tugas-tugas dari sekolah menjadi semakin sedikit. Keinginan untuk mendapatkan uang saku tambahan menjadi pemicu mereka untuk mengikuti aktifitas pendulangan emas disekitar daerah Silopang.

E. Solusi Untuk meminimalisir dampak-dampak buruk yang akan ditimbulkan oleh pertambangan emas di daerah Silopang, berikut beberapa solusi yang mungkin dapat dipertimbangkan Tetap menjaga proses pendulangan tanpa tersentuh bahan-bahan kimia dan tetap mempertahankan penambangan dengan proses dulang. Karena dengan menjaga proses penambangan secara trdisional ini telah sama halnya dengan menjaga kelestarian ekosistem dari berbagai dampak

pencemaran

lingkungan

sekitar

daerah

penambangan.

Sehingga

kehidupan warga di daerah sekitar tempat penambangan tetap terjaga kualitasnya. Melakukan penambangan dengan tetap memperhatikan beberapa aspek diantaranya membatasi anak-anak usia sekolah turut melakukan penambangan dengan tetap mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan serta akibat yang mungkin dapat terjadi kapan saja.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada kenyataanya tambang emas di daerah Silopang berdampak baik bagi kondisi ekologis kawasan Silopang desa Tombi dan Kecamatan Ampibabo pada umumnya. Dampak positif yang ditimbulkan dari pertambangan ini adalah bertanbahnya lapangan pekerjaan. Tambang Emas daerah Silopang menjadi contoh yang baik untuk pertambangan didaerah lain di Indonesia. Tambang rakyat ini telah memberikan lapangan kerja dan sandaran hidup bagi ribuan warga yang bekerja di areal pertambangan, selain itu penggunaan bahan kimia seperti merkuri yang dapat mencemari lingkungan masih dilarang

penggunaannya.

B. Saran Akan lebih baik apabila penambangan yang dilakukan tetap memperhatikan kaidah-kaidah penambangan yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
http://kakarmand.blogspot.com/2011/03/makalah-mata-kuliah-ilmulingkungan.html di akses pada 5 April 2012 Svehla,G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta : Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai