PENDAHULUAN
Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan masalah
kesehatan universal yang dapat menyebabkan hepatitis akut, fulminan, kronis, sirosis, dan karsinoma hepatoselular (KHS) Pada bayi dan anak terdapat masalah hepatitis B yang serius karena risiko untuk terjadinya infeksi hepatitis B kronis berbanding terbalik dengan usia saat terjadinya infeksi
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus
dimana hati sebagai organ target utama, lesi hepatik yang terjadi berupa nekrosis hepatosit dan infiltrasi mononuklear sel pada panlobular hepar Hepatitis B adalah hepatitis virus yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (Hepatitis virus B akut dan Hepatitis virus B kronik)
Epidemiologi
Hepatitis B merupakan penyakit endemis di seluruh
Etiologi
Virus Hepatitis B (VHB) merupakan virus DNA yang
temasuk kelas Hepadna (42 nm) belum dapat dibiakkan dalam jaringan Virus yang utuh disebut partikel DANE , terdiri dari lapisan luar (HBsAg) dan inti atau Core (HBcAg) Di dalam inti terdapat juga genom VHB yang terdiri dari 12 rantai DNA
VHB
Transmisi
Transmisi perinatal (vertikal)
dari ibu ke bayi dapat terjadi pada(pranatal),
(intranatal), dan (pasca natal) melalui kontak dengan cairan tubuh ibu yang terkontaminasi VHB saat kelahiran Transmisi horizontal kontak erat antar anggota keluarga
Patogenesis
virus melekatkan diri pada reseptor-reseptor spesifik pada membran sel hepar penetrasi dan memasuki sitoplasma sel hepar melepaskan kapsulnya dan terbentuk nukleokapsid nukleokapsid tersebut menembus dinding sel hatimemasuki inti hati asam nukleat virus akan keluar dari nukleokapsid dan menempel pada DNADNA HBV akan merangsang hepar untuk embentuk protein dan asam nukleat bagi virusterbentuk virus baru dan akibat nekrosis sel-sel hepar maka virus baru ini akan dilepaskan kedalam peredaran darah
Manifestasi klinis
Asimtomatik
simtomatik ditemukan malaise, anoreksia, rasa tidak
enak di perut yang biasanya mendahului timbulnya ikterus, dalam beberapa minggu sampai bulan setelah terpapar virus Pada pemeriksaan fisik kulit dan membran mukosa ikterik, terutama sklera dan mukosa dibawah lidah, dapat ditemukan nyeri palpasi di atas hepar karena pembesaran hepar
Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan HBsAg merupakan tes yang paling sering
digunakan untuk mendeteksi infeksi VHB akut atau pejamu kronis HBsAg dapat dideteksi paling cepat 1-2 minggu dan paling lambat 11-12 minggu setelah terpapar
Pemeriksaa serologis
antigenemia VHB lebih dari 6 bulan dikatakan sebagai
pengidap kronis Adanya HBsAg umumnya menunjukkan bahwa seseorang itu infeksius AntiHBc terbentuk pada semua infeksi VHB IgM anti HBc muncul lebih dahulu daripada IgG antiHBc IgM antiHBc titer tinggi (>600) mungkin merupakan petanda infeksi akut, sedangkan titer rendah dapat ditemukan pada infeksi kronis
Infeksi akut
terdeteksi
IgM lalu
IgG
+ lalu -
+
- (jikamuntah)
Infeksi membaik
tak terdeteksi
IgG
+ - (jika muntah)
tak terdeteksi
IgG
+ - (jika muntah)
terdeteksi
IgG
S-
+ - (jika muntah)
Singkatan: cAb: antibodi terhadap HbcAg; sAg: HbsAg: sAb: antibodi terhadap sAg; eAg: antigen e virus; eAb: antibodi terhadap eAg
Hepatitis B kronis
Tatalaksana
Tatalaksana umum pada HVB akut suportif pemantauan perjalanan penyakit pada awal periode simtomatik dianjurkan tirah baring
SGOT/PT, USG hati, dan a-feto protein Pemeriksaan HBV DNA tidak rutin, tetapi ideal bila dilakukan setiap 1-2 tahun
normal, anak dipantau secara berkala seperti pada butir 1 Bila HBsAg tetap positif dan SGOT/PT meningkat lebih dari 1,5 kali batas atas normal pada > 3 kali pemeriksaan berturut-turut dengan interval minimal 2 bulan, perlu dipertimbangkan pemberian terapi antivirus Pada anak yang memenuhi deskripsi butir nomor 4, dilakukan biopsi hati
Tatalaksana Khusus
Pilihan dalam penanganan hepatitis kronik: Interferon Antiviral terapi:
Nucleoside analog Antisense oligonucleoside Gene theraphy
Terapi antivirus
mekanisme kerja obat antivirus pada HVB kronik :
anti replikasi virus Imunomodulator
anti proliferasi
Terapi antivirus
Tujuan: Menekan replikasi virus (HBeAg, HBVDNA, HBsAg) sehingga mengurangi resiko transmisi HVB Normalisasi aminotransferase dan perbaikan histologis hati Mengurangi derajat infektivitas virus Menghilangkan/mengurangi gejala Mencegah progresivitas, menurunkan insidens KHS, memperbaiki survival.
Komplikasi
Hepatitis akut fulminan dengan koagulopati,
ensefalopati, dan edema serebri HBV kronis sirosis dan karsinoma hepatoseluler (KHS)
Pencegahan
preventif umum
preventif khusus : imunisasi VHB aktif dan pasif
Pencegahan
Imunisasi pasif memberikan Hepatitis B
imun agar terbentuk kekebalan humoral (antigenspecific humoral antibody) dan kekebalan seluler Vaksin juga menimbulkan immunologic memory yang serupa dengan yang didapat dari infeksi alami
Prognosis
hepatitis kronis persisten mempunyai prognosis yang
lebih baik hepatitis kronik aktif umumnya akan menjadi sirosis hepatis Diperkirakan 15%-25% orang dengan infeksi HBV kronis akan meninggal lebih awal dengan cirrhosis atau carcinoma hepatocellular
Kesimpulan
Infeksi VHB pada bayi dan anak merupakan masalah
hepatitis B yang serius karena meningkatnya risiko kronisitas VHB jalur transmisi yang utama adalah infeksi perinatal
Kesimpulan
Diagnosis dinilai berdasarkan manifestasi klinis,
pemeriksaan serologi dan pemeriksaan Patologi Anatomi Tatalaksana Hepatitis virus B terbagi atas: tatalaksana umum yang bersifat suportif dan tatalaksana khusus berupa terapi antivirus.
Kesimpulan
Komplikasi dari Hepatitis Virus B yaitu adanya
kronisitas yang mengarah pada sirosis hepatis dan KHS Pencegahan yang efektif pada infeksi VHB yaitu imunisasi aktif/ vaksinasi HVB.
TERIMAKASIH