Anda di halaman 1dari 2

KISRUH PERTAMBANGAN

Areal Antam Serobot Hutang Lindung


Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,tidak akan memproses memperpanjang izin usaha pertambangan eksplorasi bagi PT Aneka Tmbang, investor di Desa Waning,Kecamatan Kuwus. Salah satu alasannya karena sekitar 2.130 hektar dari 12.070 ha areal tambangnya menyerobot kwasan hutan lindung. Disampaikan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Manggarai Barat Rafael Arhat, PT Aneka Tambang ( Antam ) memang sudah mengajukan permohonan untuk perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) sejak tahun 2008. Sikap pemkab jelas tidak akan memprosesnya,kata Rafael. Menurutnya, penolakan pemkab memproses perpanjangan IUP karena fakta penyerobotan hutan lindung dan penolakan masyarakat Desa Waning atas kehadiran penambangan emas di desa mereka. Penduduk menolak karena tambang dinilai berpotensi, merusak lingkungan dari Bupati Manggarai Barat tahun 2008 akan berakhir pada Desember 2011. Permohonan perpanjangan IUP dari perusahan tersebut, Dinas pertambangan dan Energi Manggarai Barat, secara khusus melakukan pertemuan dengan sekitar 50 tokoh masyarakat, termauk kepala desanya, Aloyisius Balfon . Secara tegas menolak penambangan emas di wilayahnya. Apalagi, lokasi penambangan dekat dengan kampung mereka . Kerusakan Lingkungan Aktivis lingkungan dari keuskupan Ruteng di Manggarai, Pastor Simon Tukan SVD, menggambarkan kerusakan kawasan Wning akibat kegiatan eksplorasi penambangan emas PT Antam. Kerusakan bersumber dari pengeboran melalui delapan titik serta pembukaan jalan menuju kawasannya, sekaligus mwnghancur lahan pertanian masyarakat sekitarnya . Koordinator Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) SVD mengakui sudah bebeerapa kali berkunjung ke lokasi tambang emas di Waning, ia telah menyampaikan penolakan mereka . Selain menolak tambang di wilyahnya, warga menurut PT Antam mereklamasi kawasan yang telah rusak dan mengganti kerusakn lahan pertanian. Kepala Desa Waning, mengakui dirinya terkesan protambang supaya tidak tampak bersebrangan dengan Bupati Fidelis Pranda yang saat itu mendukung tambang.

Sikap sesungguhnya itu baru saya nyatakan ketika Desa Manggarai Barat dipimpin Bupati Agus Dulla yang secara tegas menolak tamabang, tuturnya .

Anda mungkin juga menyukai