Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN TINGKAT MATERIALITAS 1.

Dasar Penetapan Dasar penetapan yang digunakan pada audit di Pemkab Bengkulu Tengah adalah total belanja realisasi tahun lalu dengan memperhatikan inflasi. Berikut beberapa alasan dipilihnya total belanja sebagai dasar penetapan adalah: a. s105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kebijakan tersebut memprioritaskan penggunaan belanja dilaksanakan secara efektif dan efisien serta tidak diperkenankan adanya pengeluaran APBD yang tidak ada anggarannya. b. Dari data yang diperoleh diketahui besarnya kepemilikan persediaan beberapa SKPD di Pemkab Bengkulu Tengah mengindikasikan adanya jumlah belanja yang besar. c. Dari anggaran tahun ini diketahui bahwa jumlah belanja sangat besar melebihi anggaran pendapatan yang telah dianggarkan, sehingga anggran menjadi defisit dan hal ini perlu menjadi perhatian. 2 Tingkat Materialitas Materialitas merupakan besaran penghilangan atau kesalahan pencatatan yang sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Dalam mengembangkan strategi pemeriksaan, pemeriksa mengklasifikasikan materialitas dalam dua kelompok: Perencanaan tingkat materialitas (planning materiality = PM) yang berhubungan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Kesalahan tertolir (tolerable error = TE) yang berhubungan dengan akun-akun atau pos-pos keuangan secara individual.

Tingkat materialitas yang dipilih adalah sebesar 1% dari total belanja. Penetapan tingkat materialitas yang kecil ini didasarkan atas asumsi Pemkab ini baru beberapa tahun berdiri dan pengendalian yang diterapkan di Pemkab tersebut belum memadai. Jadi memerlukan evaluasi yang lebih. 3. Penetapan Awal Tingkat Materialitas Nilai Materialitas Awal (PM) merupakan nilai materialitas awal untuk tingkat laporan keuangan secara keseluruhan. Nilai materialitas awal yang diperoleh merupakan besarnya kesalahan yang mempengaruhi pertimbangan pengguna Laporan Keuangan. Total Belanja 1% Rp 107.097.771.979,22 1% X Rp 107.097.771.979,22= PM :
1.070.977.719,79

Dasar penetapan materialitas Tingkat Materialitas Nilai Total Belanja Realisasi Tahun 2008 pada LK

: : :

4. Penetapan Tingkat Kesalahan yang Dapat Ditoleransi

Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (TE) merupakan alokasi materialitas awal (PM) pada setiap akun atau kelompok akun. Dalam audit ini TE yang kami tetapkan adalah 50% dan jumlah dari seluruh TE tidak lebih dari dua kali nilai PM .

TE PM *

N T

Dimana N = jumlah nilai akun yang terdapat dalam LK tahun 2009 (kecuali akun-akun yang bersifat residual) T= jumlah akun yang nilainya dijumlahkan

TE 1% * TE 0,16

Rp 251.617.267.145,71 15

Dari hasil perhitungan di atas, tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi adalah 16%, namun dengan menggunakan pertimbangan profesional dimana beberapa akun yang terdapat pada LK memiliki nilai cukup signifikan. Maka, kami menetapkan nilai tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 50%.

Anda mungkin juga menyukai