Anda di halaman 1dari 18

CHAPTER 7

SENSITIVITY ANALYSIS AND RELATED TOPICS

DISUSUN OLEH : AYUDIA R.F. (I0309008) IMANUEL P.W. (I0309029)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS SURAKARTA

Introduction
Analisis sensitivitas digunakan untuk menghitung seberapa besar perubahan pada variabel output relatif terhadap sebuah perubahan dari variabel input. Dalam analisis toleransi, analisis sensitivitas harus dilakukan karena berhubungan dengan parameter input beberapa komponen yang berpengaruh terhadap parameter output assembly.

The Various Approaches to Performing Sensitivity Analysis


Mathematical S.A. (MSA)

Sensitivity Analysis
Empirical S.A (ESA)

Mathematical Sensitivity Analysis

Syarat : Penentuan toleransi dengan problem stack-up dapat dinyatakan dalam suatu model matematis tertentu.

Keunggulan : keakuratan turunan parsial untuk menghitung sensitivitas komponenkomponen yang spesifik sehingga jika nilai toleransi assembly telah berhasil ditentukan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai spesifikasi yang optimal dapat

Three Characteristics of MSA


1. Disebabkan karena perbedaan tolerance ranges dalam assembly

Dapat diketahui toleransi komponen yang memiliki pengaruh terbesar dapat menghemat waktu

Three Characteristics of MSA (cont.)


2. Disebabkan karena variabilitas proses manufaktur tiap komponen

Harus dilakukan pengumpulan data sampel (>30 sampel) dan dilakukan pembuatan histogram untuk tiap komponen. Parameter statistik dan bentuk histogram tipe distribusi data tiap komponen. Suatu stackup tersusun dari berbagai komponen yang memiliki tipe distribusi yang berbeda tiaptiap komponen tersebut memiliki sensitivitas yang berbeda pula.

Three Characteristics of MSA (cont.)


3. Disebabkan hubungan fungsi matematis nonlinear tiap komponen

Sensitivitas dihitung secara manual dengan penentuan turunan pertama antara dimensi dependent (assembly) serta dimensi independent (komponen) yang dinyatakan dalam persamaan :

Dimana : Y = f(x1,x2,x3,,xn)

Three Characteristics of MSA (cont.)


Langkah-langkah dalam basic non-linear sensitivity analysis antara lain :

Mengidentifikasi fungsi dimana Y adalah variabel dependent Y = f(x1,x2,x3,,xn) Menentukan rata-rata dan standar deviasi dari setiap xi. Untuk menghitung rata-rata, persamaan di atas menjadi : Menurut Ullman, standar deviasi dihitung dengan persamaan:

Empirical Sensitivity Analysis

Desain melibatkan berbagai aspek teknologi misal : assembly yang terbuat dari komponen optic, mekanik, elektrik, termodinamik, dan magnetik sulit dibuat model matematis . Analisis yang dapat dilakukan adalah melalui desain experiment (ANOVA) dan one-factor-ata-time analysis. Keuntungan pendekatan ini adalah hasil analisis yang lebih akurat adapun kelemahan dari pendekatan ini adalah harus memerlukan model fisik dan membutuhkan banyak waktu.

ANOVA Sensitivity Analysis

ANOVA digunakan untuk mengidentifikasi besaran relatif dari parameter sensitivitas. Metode yang akan digunakan tidak menentukan sensitivitas aktual, sebagai turunan parsial, akan tetapi hanya menentukan sensitivitas relatif dari satu komponen terhadap komponen lainnya berkaitan dengan kontribusi variansi terhadap variabel respon yang diukur.

One-Factor at a Time Sensitivity Analysis

Merupakan metode sederhana dengan melakukan analisis perubahan setiap faktor terhadap karakteristik variabel respon. Menurut Breipohl, turunan parsial dapat diaproksimasi dengan mengasumsikan semua variabel kecuali Kth variabel dalam nilai mean dan memvariasikan variabel terpilih Xk sebanyak satu standar deviasi sehingga variasi output dapat ditentukan melalui persamaan :

Using Sensitivity Analysis in Concept Design

Pendekatan masalah toleransi harus dilakukan dari desain proses yang paling awal. Ullman dan Zhang mengusulkan sebuah metode untuk meminimumkan variabilitas parameter kritis (misal : dimensi assembly keseluruhan) dengan mempertimbangkan nilai set point non-kritis yang berhubungan dengan tiap-tiap komponen penyusun assembly. Hal ini dinyatakan dalam persamaan:

Using Sensitivity Analysis in Concept Design (cont.)

Adapun variansi dinyatakan dalam persamaan berikut :

Ada dua cara untuk mengendalikan deviasi dari dimensi kritis. 1. Memperkecil deviasi dengan memperketat toleransi manufaktur. 2. Membuat dimensi kritis menjadi tidak sensitif terhadap dimensi non-kritis (mengurangi Si). Pengurangan sensitivitas dapat dilakukan dengan computer-aided optimization untuk meminimasi variansi dimensi kritis melalui adjustment nilai dimensi non-kritis. Cara kedua ini lebih efisien dari segi biaya.

Using Sensitivity Analysis in Concept Design An Example

Dalam gambar tersebut, satu-satunya dimensi kritis adalah tinggi pertengahan silinder (Y) yang tergantung dari nilai dimensi x1,x2,y1,y2,h, dan r.
Semakin kecil deviasi dimensi Y, maka kualitas akan semakin baik.

Using Sensitivity Analysis in Concept Design An Example (cont.)

Using Sensitivity Analysis in Concept Design An Example


Sehingga problem optimasinya dinyatakan sebagai berikut : Minimize : Subject to : Where : dY = F(x1,x2,y1,y2,h,r) Y = YTarget = 166,67 xl = xi lower bound xu = xi upper bound x2 x1>0 dan y2 y1>0

Using Sensitivity Analysis in Concept Design An Example

Dengan optimisasi, deviasi dari Y berkurang dari 0,496 menjadi 0,396. Hasil ini didapatkan dari mengurangi dimensi x1,y1, dan h dan menaikkan x2,y2, dan r. Karena toleransi tidak diubah, maka biaya manufaktur tidak bertambah.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai