Anda di halaman 1dari 14

animalia setelah porifera dan coelenterata. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana.

Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit. Ciri-ciri Platyhelminthes: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik)kkj Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata) Simetri bilateral Memiliki sistem syaraf (tangga tali) berupa Ganglion anterior Sistem pencernaan satu lubang Tidak memiliki sitem sirkulasi, respirasi, dan ekskresi Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain.

Kita akan membahas lebih lanjut tentang ciri ciri Platyhelminthes. Bentuk tubuh Tubuh Platyhelminthes simetri bilateral yang berbentuk pipih. Ukuran platyhelmintes sangat beragam, mulai dari yang hampir mikroskopis sampai yang panjangnya 20 meter. Bayangkan saja cacing sepanjang 20 m hidup di dalam tubuh kita.. bagaimana perasaan sobat ?? Struktur tubuh Seperti yang sudah ditulis di atas, Filum Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom), jadi mereka disbut hewan aselomata. Sistem pencernaan pada Platyhelminthes terdiri dari mulut, faring dan usus. Usus tersebar ke seluruh tubuh. Karena Platyhelminthes tidak memiliki anus, maka sistem pencernaan Platyhelminthes disebut juga sistem pencernaan satu lubang. Platyhelminthes juga tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi. Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuh Platyhelminthes. Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali terdiri dari sepasang simpu saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercaang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan dan betina berada di dalam satu individu Platyhelminthes sehingga disebut hermafrodit. Reproduksi Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada Reproduksi seksual terjadi fertilisasi di dalam tuubuh Platyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri atau dua individu. Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara faragmentasi. Setelah membelah, bagian potongan tubuh tersebut mengalami regenerasi dan tumbuh menjadi individu baru. Cara hidup

Platyhelminthes bisa hidup bebas ataupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas memakan organisme lain. Sedangkan Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan inangnya (manusia, siput, babi, sapi, dll). Klasifikasi Platyhelminthes dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita). Turbellaria (Cacing berambut getar) Turbellaria adalah platihelminthes yang memiliki silia pada permukaan tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Salah satu contoh turbellaria adalah Dugesia. Bentuk tubuh bagian depan (anterior) Dugesia berbentuk segitiga dan terdapat sepasang bintik mata. Bintik mata itu berfungsi sebagai pembeda keadaan gelap dan terang. Dugesia juga memiliki indera pembau yang disebut aurikel. Aurikel ini di gunakan Dugesia saat mencari makananya. Dugesia merupakan hewan hermafrodit, namun reproduksi seksual Dugesia harus dilakukan dua individu. Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui fase larva. Sedangkan reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara fragmentasi dan bagian potongan tubuhnya itu akan melakukan regenerasi dengan daya regenerasi yang sangat tinggi sehingga membentuk individu baru. Trematoda(Cacing isap) Trematoda disebut cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap di bagian depan (anterior) tubuhnya. Alat penghisap digunakan untuk menempel pada tubuh inang. Trematoda merupakan hewan parasit, dia mengambil mekanan berupa cairan tubuh atau jaringan inangnya saat ia menempel. Salah satu contoh trematoda adalah Fasciola hepatica. Fasciola hepatica memiliki Daur hidup yang kompleks karena melibatkan setidaknya dua inang. Inang utama dan inang perantara. Daur hidup cacing hati (Fasciola hepatica)

keterangan: 1. Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan telur pada hati dan kemudian berpindah ke aliran darah ke empedu dan usus, kemudian keluar bersama tinja. 2. Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia di tempat basah. 3. Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea atau siput air. 4. Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam tubuh inang perantara (siput air). 5. Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia. 6. Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria ini keluar dari tubuh siput dan menempel paa turmbuhan atau rumput air. 7. Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria. 8. Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi cacing dewasa di dalam organ hati. Cestoda (Cacing pita) Cestoda disebut cacing pita karena bentuknya yang pipih panjang seperti pita yang terdiri dari bagian skoleks, leher, dan proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan kait (rostelum). Alat penghisap dan kait digunakan untuk menempel pada tubuh inang. DI bagian belakan skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin janatan dan betina. Inang utama cacing cestoda dewasa adalah vertebrata termasuk manusia. Cestoda menghisap sari makanan dari usus halus ingangnya. Oleh karena itu cestoda disebut hewan parasit. Taenia saginata adalah cestoda dengan sapi sebagai perantara. Sedangkan Taenia solium adalah cestoda dengan babi sebagai perantaranya. Source: http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/04/phylum-platyhelminthes.html Filum Platyhelminthes, Ciri-ciri Filum Platyhelminthes, Cara hidup Filum Platyhelminthes, Klasifikasi Filum Platyhelminthes, struktur dan bentuk tubuh Filum Platyhelminthes

Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain: memutuskan daur hidupnya, menghindari infeksi dari larva cacing, tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).

PERANAN

Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan : a. Planaria menjadi salah satu makanan bagi organism lain. b. Cacing hati maupun cacing pita merupakan parasit pada manusia

Nematyhelmintes

Lanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul Phylum Platyhelminthes, kali ini kita akan membahas masih tentang cacing. Tapi cacing yang ini berbeda dengan cacing sebelumnya. Cacing-cacing yang akan kita bahas termasuk ke dalam Phylum Nemathelminthes atau sering disebut juga Nematoda. Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani yaitu nema = benang, dan helminthes = cacing. Jadi Nemathelminthes itu hewan Cacing yang berbentuk seperti benang. Sturktur tubuh Nemathelminthes berbeda dengan Platyhelminthes. Tubuh Nemathelminthes sudah memiliki rongga walaupun hanya rongga semu. Oleh sebab itulah Nemathelminthes disebut hewan Triploblastik Pseudoselomata. Pokok bahasan 1. 2. 3. 4. 5. Ciri-ciri Nemathelminthes Ciri tubuh Nemathelminthes Cara Hidup dan Habitat Nemathelminthes Reproduksi Nemathelminthes Klasifikasi Nemathelminthes

Ciri-Ciri Nemathelminthes

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Merupakan hewan multiseluler avertebrata Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata Tubuhnya simetri Bilateral Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri Memiliki sistem pencernaan Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi

8. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda 9. Reprduksi secara seksual 10. Telurnya dapat membentuk kista.

Ciri tubuh Nemathelminthes pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada juga yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina memiliki ukuran lebih besar daripada individu jantannya. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi sebagai pelindung Nemathelminthes dalam menghadapi enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya. Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut nemathelminthes berada di bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung belakang (posterior). Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah jadi sari sari makanan diedarkan melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia bernafas secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda.

struktur tubuh Nemathelminthes betina Cara Hidup dan Habitat Nemathelminthes Nemathelminthes hidup bebas ataupun parasit. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan dalam penguraian sampah organik. Sedangkan yang hidup secara parasit, dia mengambil makanan dari sari makanan atau darah inangnya. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek di dasar perairan tawar atau laut. Sedangkan Nemathelminthes yang hidup parasit hidup di dalam tubuh makhluk hidup. Hampir seluruh hewan merupakan habitan bagi si Nemathelminthes. Reproduksi Nemathelminthes Nemathelminthes melakukan reproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris. Gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah di individu yang berbeda. Proses pembuahan (fertilisasi) terjadi secara internal. Fertilisasi dapat menghasilkan lebih dari seratus ribu telur

per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista ini dapat bertahan hidup di tempat yang tidak menguntungkan.

Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani yaitu nema = benang, dan helminthes = cacing. Jadi Nemathelminthes itu hewan Cacing yang berbentuk seperti benang. Sturktur tubuh Nemathelminthes berbeda dengan Platyhelminthes. Tubuh Nemathelminthes sudah memiliki rongga walaupun hanya rongga semu. Oleh sebab itulah Nemathelminthes disebut hewan Triploblastik Pseudoselomata. A. Ciri-Ciri Nemathelminthes : 1. Merupakan hewan multiseluler avertebrata 2. Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas 3. Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata 4. Tubuhnya simetri Bilateral 5. Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri 6. Memiliki sistem pencernaan 7. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi 8. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda 9. Reprduksi secara seksual 10. Telurnya dapat membentuk kista. B. Ciri tubuh Nemathelminthes pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada juga yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina memiliki ukuran lebih besar daripada individu jantannya. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi sebagai pelindung Nemathelminthes dalam menghadapi enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya. Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut nemathelminthes berada di bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung belakang (posterior). Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah jadi sari sari makanan diedarkan melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia bernafas secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individuyangberbeda. C. Cara Hidup dan Habitat Nemathelminthes Nemathelminthes hidup bebas ataupun parasit. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan dalam penguraian sampah organik. Sedangkan yang hidup secara parasit, dia mengambil makanan dari sari makanan atau darah inangnya. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek di dasar perairan tawar atau laut.

Sedangkan Nemathelminthes yang hidup parasit hidup di dalam tubuh makhluk hidup. Hampir seluruh hewan merupakan habitan bagi si Nemathelminthes. D. Reproduksi Nemathelminthes Nemathelminthes melakukan reproduksi sec

Mengenal Seluk Beluk Phylum Echinodermata


Filed under: Klasifikasi gurungeblog @ 6:22 am Tags: Asteroidea, Crinoidea, Echinodermata, Echinoidea, Ophiuroidea

Bintang Laut Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Ciri tubuh Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh Ukuran dan bentuk tubuh Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut). Struktur dan fungsi tubuh Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.

Cara hidup dan habitat Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam. Reproduksi Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi. Klasifikasi Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea. Asteroidea Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar. Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari : - Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh. - Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat - Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan - Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh. Ophiuroidea Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi. Echinoidea

bulu-babi Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang.Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma).Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan. Holothuroidea Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus. Crinoidea Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula.Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan. Peran Echinodermata bagi Manusia Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.

- Makanan.Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur. - Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut. Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.

ara seksual yang bersifat gonokoris. Gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah di individu yang berbeda. Proses pembuahan (fertilisasi) terjadi secara internal. Fertilisasi dapat menghasilkan lebih dari seratus ribu telur per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista ini dapat bertahan hidup di tempat yang tidak menguntungkan. E. Klasifikasi Nemathelminthes Phylum Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu: 1.Nematoda 2.Nematophora. Kelompok nematoda yang merugikan manusia. 1.Ascaris lumbricoides (cacing perut) 2.Necator americanus (cacing tambang) 3.Oxyrus vemicularis (cacing kremi) 4.Wuchereria bancrofti (cacing rambut).

Anda mungkin juga menyukai