Bila kita ingin menghadiri konferensi internasional, kemungkinan besar kita diminta mengajukan abstrak untuk mendapatkan dana. Abstrak kita akan dinilai sebagai cara seleksi peserta yang akan didanai. Oleh karena itu, keterampilan membuat abstrak yang baik adalah sangat penting bila kita ingin sosialisasikan prestasi kita. Membuat abstrak bukan sekadar proses penulisan. Proses mulai dengan bekerja dan belajar dari pekerjaan, serta membagi apa yang kita belajari dengan yang lain. Abstrak adalah ringkasan dari dokumen, bukan dokumen sendiri. Sebuah abstrak untuk konferensi harus lengkap, berdiri sendiri, memberi gambaran yang jelas mengenai apa yang dilakukan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya pada orang lain. Walaupun abstrak sering dianggap sebagai persyaratan untuk mengikuti konferensi, keterlibatan tersebut memberi kesempatan pada kita untuk membagi pengalaman kita, dan prestasi kita. Sebetulnya abstrak boleh dianggap sebagai iklan organisasi kita dan upaya pemasaran program kita. Ingat bahwa, walaupun kita dapat mempresentasi secara oral atau poster, sebagian besar peserta tidak akan menghadiri presentasi kita, dan hanya akan mengetahui hasil kita melalui buku penerbitan abstrak atau CD-ROM.
Bentuk abstrak
Setiap abstrak mempunyai bentuk yang serupa: 1. 2. 3. 4. Judul: Apa? Latar belakang: Mengapa? Gambaran: Kapan? Di mana? Bagaimana? Berapa? Kesimpulan: Solusi/Pelajaran
Perhatikan bahwa abstrak yang baik mengikuti asas jurnalistik, dengan mengandung 5 W, 1 H: Who = Siapa? What = Apa? Why = Mengapa? When = Kapan? Where = Di Mana? How = Bagaimana?
Unsur abstrak
Setiap konferensi mempunyai bentuk berbeda. Perhatikan bahwa abstrak untuk konferensi yang kita ingin ikuti mungkin berbeda dengan pedoman ini. Namun selalu penting kita tidak sekadar melaporkan kesuksesan; pembaca/peserta belajar lebih banyak dari kegagalan atau ketidakberhasilan, agar tidak melakukan kesalahan dalam proyek serupa. Untuk ICAAP ke-9, bentuk berikut ditentukan oleh panitia untuk abstrak umum (kecuali yang membahas penelitian ilmiah): Masalah (Issues): Proyek (Project): Hasil (Results): Pelajaran yang Diambil (Lessons Learned): pernyataan singkat yang merangkum masalah yang dihadapi oleh abstrak gambaran singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan, penelitian dan/atau advokasi gambaran singkat mengenai hasil proyek (tidak lebih dari 5 baris teks) ringkasan mengenai pelajaran yang diambil dan implikasinya
Biasanya ada batas jumlah kata yang dapat dipakai, sering 200 atau 250; memang pada ICAAP ke-9 batasnya adalah 200 kata, tidak termasuk judul dan subjudul. Keterbatasan tersebut berarti kita harus singkat. Namun kita harus menghindari singkatan atau akronim yang tidak baku. Bila dipakai, jelaskan
artinya pada waktu pertama kali dipakai. Hindari kalimat yang panjang. Pastikan setiap bagian seimbang, dan saling sesuai dengan hubungan yang logis.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8. 9.
Pemilihan topik
Pilihan topik adalah keputusan yang paling sulit. Topik yang menarik atau luar biasa lebih mungkin dipilih untuk dipresentasikan. Biasanya terdiri dari empat sumber: 1. 2. 3. 4. Ide sendiri, berdasarkan pekerjaan sendiri, apa yang langsung diamati. Ide dari orang luar, berdasarkan pertanyaan atau komentar dari pengunjung atau lembaga donor. Ide dari tema, jalur (track) atau kata kunci diterbitkan oleh penyelenggara konferensi. Masalah hangat, misalnya buah merah atau kepatuhan untuk IDU.
Ingat bahwa topik harus sesuai dengan tema konferensi, dan dapat dicocokkan dengan track-nya. Juga jangan lupa bahwa harus ada informasi atau data yang cukup untuk mendukung topik yang dipilih.
Judul
Setelah topik ditentukan, kita harus mencari judul yang sesuai. Ingat bahwa judulnya akan mencerminkan abstrak peserta akan memilih apakah mengikuti presentasi kita hanya berdasarkan judul. Selain itu, judul yang menarik lebih mungkin mempengaruhi panel seleksi. Ingat: sering ada batas jumlah huruf, mis. 100. Judul harus mencerminkan isi. Harus serupa dengan semboyan, mudah diingat, dan... Mendorong pembaca untuk ingin tahu lebih lanjut dan baca terus.
Asal tidak melebihi batas jumlah huruf, judul boleh mempunyai dua bagian seperti contohnya HIV Stop di Sini; Putus rantai penularan. Setelah membaca bagian pertama, diharapkan pembaca akan berhenti dan memikirkan bagian kedua. Setelah itu, pembaca lebih mungkin membaca abstrak keseluruhan. Seperti bagian abstrak yang lain, judul mungkin harus ditinjau beberapa kali, dengan diminta komentar dari rekan. Cari kata/istilah yang kuat; contoh kata kuat dari peserta, mis. perjuangan, penyangkalan, pengabdian, penggerakan.
Masalah/Latar belakang
Abstrak harus mulai dengan pernyataan yang kuat dan jelas mengenai masalah, latar belakang, dan keadaan. Bagian ini harus merangsang dan memaksakan pikiran. Pembaca harus didesak untuk membaca sisa abstrak. Menunjukkan pada pembaca bahwa ada masalah penting, yang sesuai dengan keadaan mereka. Jangan lebih dari dua kalimat!
Proyek
Dalam bagian ini, menjelaskan secara singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan atau penelitian. Bagian ini harus membahas bagaimana/kapan/siapa. Unsurnya: Strategi: bagaimana kegiatan dilakukan Penerapan: kegiatan apa yang dilakukan Sumber daya: mitra lokal, nasional, internasional, logistik Masalah dan solusi: hambatan atau pembatasan proyek dan bagaimana dampaknya diminimalkan
Hasil
Bagian ini kadang diberi judul Pelajaran yang diambil. Jangan ragu atau malu membahas ketidakberhasilan justru orang lain dapat mengambil pelajaran yang lebih berharga dari masalah yang kita menghadapi. Pastikan bagian ini menghadapi yang berikut: Bahas aspek yang penting, dan hanya aspek yang penting. Nyatakan penemuan penting secara khusus. Sebutkan ide yang inovatif (baru) yang muncul saat hasil dianalisis Harus sesuai dengan judul dan bagian sebelumnya Dasar pengamatan langsung. Hindari pikiran atau pendapat pribadi mengenai penemuan Coba sampaikan hasil secara kuantitas maupun kualitas. Pakai angka bulat. Ingat bahwa tujuan utama kita adalah untuk meningkatkan mutu hidup Odha
Kesalahan umum
Membuat abstrak bukan pekerjaan yang mudah. Tetapi ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk hindari kesalahan umum. Semua bagian harus seimbang. Jangan satu aspek terlalu ditekankan sedangkan yang lain diabaikan, mis. banyak informasi mengenai metode, tetapi sedikit mengenai hasil Pastikan informasi mengenai siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa semuanya lengkap Harus ada hubungan logis antara unsurnya. Misalnya isi abstrak harus sesuai dengan judul. Harus ada benang merah Kesimpulan atau usulan harus didukung oleh bagian lain. Bila usulan tidak sesuai dengan apa yang digambarkan sebelumnya, pembaca akan kehilangan kepercayaan Hindari curhat/bercerita tentang masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan abstrak. Contoh: tentang awal mengetahui status HIV, dll.
Pelatihan
Buat lembaga/kelompok yang ingin melakukan pelatihan pembuatan abstrak untuk anggota, makalah ini juga disediakan sebagai presentasi PowerPoint yang dapat diunduh dari sini. Selamat membuat abstrak! Semoga abstrak dipilih untuk dipresentasikan!