Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KELOMPOK Akuntansi Koperasi Persamaan, Perkiraan, dan Manfaat Akuntansi Koperasi

Disusun Oleh : 1. Nyoman Pujiani 2. Putri Widyaningrum F 3. Astuty Widya Lestari 4. Wahihdatul. M 5. Suminar Hutasoit (8125070411) (8125070414) (8125072725) (8125072738) (8125072751)

Pendidikan Ekonomi Koperasi Reguler 2007 Jurusan Ekonomi dan Administrasi Fakultas Ekonomi Univeritas Negeri Jakarta 2009

BAB I Pendahuluan
Persamaan akuntansi merupakan dasar dari suatu kegiatan akuntansi. Dari persamaan akuntansi, kita dapat membuat sebuah neraca yang terdiri dari sisi aktiva dan sisi pasiva. Kedua sisi tersebut menginformasikan kepada kita harta (harta lancar,tetap maupun tidak berwujud) , Utang ( Jangka Pendek dan Jangka Panjang) dan Modal. Selain menginformasikan tentang sisi harta,utang dan modal akibat transaksi,persamaan akuntansi memperlihatkan pengaruh transaksi pendapatan, pengeluaran beban ataupun SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dilakukan suatu koperasi. Intinya persamaan akuntansi digunakan untuk mekihat semua pengaruh akibat suatu transaksi pada koperasi. Dalam mencatat transaksi, perlu menggunakan suatu perkiraan sebagai media untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut. Dalam persamaan akuntansi kita mengenal berbagai macam bentuk rekening yang dapat membantu pencatatan transaksi. Selain bentuk rekening, dalam akuntansi juga dikenal dengan pengelompokkan rekening yang terdiri dari rekening riil dan nominal. Apabila transaksi-transaksi tersebut telah masuk ke dalam rekening masingmasing, kita dapat membuat neraca percobaan pada akhir suatu periode akuntansi tertentu. Setelah neraca saldo dibuat kita dapat menyusun laporan labarugi,perubahan ekuitas dan neraca.

BAB II Pembahasan
2.1. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi beserta infomasi asal sumber dana. Neraca disusun pada awal pendirian suatu koperasi. Neraca memiliki dua sisi, yakni : a. Aktiva Adalah daftar kekayaan koperasi. Dalam Aktiva terdapat akun-akun, seperti : Uang tunai Piutang. Peralatan kantor. Mesin-mesin. Tanah, dan lain-lain.

b. Pasiva Pasiva memiliki dua kelompok utama rekening, yakni : Utang adalah kewajiban koperasi untuk membayar kepada pihak lain karena transaksi masa lalu, contohnya : Utang bank, Utang usaha, dan lain-lain. Ekuitas adalah bukti penyertaan dan kepemilikan dari pihak-pihak yang menanam modal di koperasi, seperti : Simpanan pokok. Simpanan wajib. Donasi. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang belum dibagikan. Cadangan.

2.2 Persamaan Akuntansi


Adalah nilai total aktiva yang selalu sama sengan jumlah total pasiva. Secara sistematis persamaan akuntansi tersebut dalam dituliskan dalam rumus : Aktiva (Harta) = Kewajiban (Utang) + Ekuitas

Aktiva (Harta) Kewajiban (Utang) = Ekuitas Dengan persamaan akuntansi, ada beberapa manfaat maupun kegunaannya, seperti : a. Untuk mengetahui pergerakan kondisi keuangan koperasi akibat adanya transaksi b. Digunakan untuk melihat pengaruh transaksi pendapatan, pengeluaran beban, atau pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi. Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Jenis Transaksi Setoran Modal oleh anggota Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Pendapatan Pengeluaran Biaya Pengaruh Terhapa Ekuitas Menambah Mengurangi Menambah Mengurangi

Untuk menyusun laporan keuangan (khususnya neraca) suatu koperasi ada beberapa akun yang sering digunakan, yakni : a. Kas, untuk menampung alat pertukaran siap pakai yang dimiliki koperasi. b. Piutang merupakan hak koperasi yang masih dibawa oleh pihak lain. c. Perlengkapan Kantor, untuk menampung barang atau bahan pelengkap aktivitas koperasi yang biasanya berumur pendek. Contohnya : pulpen, tinta, kertas, dan lain-lain. d. Peralatan Kantor, untuk menampung alat-alat yang dimiliki koperasi untuk jangka panjang. Contohnya : meja, kursi, komputer, dan lain-lain.

e. Utang Usaha, untuk menampung jumlah pinjaman yang timbul akibat transaksi yang dilakukan koperasi. f. Ekuitas atau Modal adalah kekayaan bersih koperasi dari setoran harta anggota kepada koperasi, baik Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib serta Sisa Hasil Usaha (SHU) yang belum dibagi. g. Partisipasi Bruto adalah nilai total penjualan produk perusahaan, barang dan jasa kepada anggota koperasi. h. Partisipasi Neto adalah laba yang timbul akibat penjualan produk perusahaan (barang dan jasa) kepada anggota koperasi. Secara sistematis dapat ditulis dalam rumus : Partispasi Neto = Partisipasi Bruto Beban Pokok

i. Pendapatan dari Non Anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain anggota koperasi. j. Beban Perkoperasian adalah beban yang berhubungan dengan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha. k. Sisa Hasil Usaha (SHU) akan dibagi-bagikan pada anggota koperasi sesuai dengan kontribusi masing-msing anggota. Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha = Penghasilan - Beban

2.3 Perkiraan dan Transaksi Perusahaan


Perkiraan adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan atau sumber daya yang dimiliki koperasi, seperti aktiva, utang, modal, penghasilan, dan beban. Tujuan penggunaan perkiraan adalah untuk mencatat data-data yang muncul akibat transaksi yang dilakukan koperasi dan yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Contoh bentuk rekening :

Rekening Debet xxx xxx Kredit xxx xxx

Secara umum sebuah rekening berupa sebuah tabel yang dibagi menjadi dua bagian atau dua sisi. Bagian kiri disebut sisi debet dan bagian kanan disebut sisi kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet rekening dan mencatat di sisi kanan disebut mengkredit rekening.

2.4 Macam-macam Bentuk Rekening


Ada beberapa macam bentuk rekening yang akan dibahas, yakni : a. Rekening T Bentuk yang paling sederhana adalah rekening berbentuk huruf T yang biasa disebut rekening T. Rekening ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi debet dan sisi kanan yang disebut dengan sisi kredit. Contoh Bentuk Rekening T Sisi Debet Sisi Kredit

b. Rekening Dua Kolom Sebenarnya rekening dua kolom tidak sepenuhnya hanya terdiri dari dua kolom saja, tetapi terdiri dari beberapa kolom. Disebut dua kolom karena pada dasarnya rekening ini menjadi dua bagian besar, yakni kolom debet dan kolom kredit. Kolom Debet, terdiri dari tanggal, keterangan, refensi, dan debet. Kolom Kredit, terdiri dari tanggal, keterangan, refensi, dan kredit. Nomor Rekening : Ref Debet Tanggal Keterangan Ref Kredit

Contoh Rekening Dua Kolom : Nama Rekening : Tanggal Keterangan

2008, Jan Total Debet Saldo Debet c. Rekening Empat Kolom

Total Kredit Saldo Kredit

Rekening berbentuk empat kolom dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu kolom tanggal, kolom keterangan, kolom debet, dan kolom kredit. Tambahan dua kolom berikutnya adalah untuk mengetahui saldo rekening setiap kali terjadi pengisian pada rekening tersebut. Kelebihan dari rekening empat kolom adalah dapat diketahui saldo rekening tersebut setiap saat dibutuhkan, setidaknya setiap tanggal transaksi, karena bentuk rekening mengharuskan akuntan pencatatnya untuk menghitung saldonya setiap saat. Contoh dari rekening empat kolom : Nama Rekening : Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Nomor Rekening : Saldo Debet Kredit

2.5 Pengelompokan Rekening


Perkiraan yang ada dalam buku besar suatu koperasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar : a. Rekening Neraca / Rekening Riil Semua rekening yang terdapat di dalam neraca, seperti rekening aktiva, rekening utang, dan rekening modal. Rekening ini terus dilanjutkan atau

diakumulasikan dari waktu ke waktu. Jadi sepanjang koperasi tersebut masih beroperasi maka saldo dari rekening tersebut akan terus ada. b. Rekening Perhitungan Hasil Usaha / Rugi Laba atau Rekening Nominal Semua rekening yang terdapat di lapangan rugi laba yang mencakup rekening pendapatan dan rekening biaya. Rekening-rekening nominal hanya dipertahankan selama satu periode akuntansi. Jadi setiap rekening nominal hanya berumur satu periode akuntansi.

Buku Besar

Rekening Riil

Rekening Nominal

Rekening Aktiva

Rekening Pendapatan

Rekening Utang

Rekening Biaya

Rekening Modal

2.6 Pedoman Pengisian Perkiraan


Berikut koperasi : a. Untuk semua rekening yang termasuk dalam kelompok rekening aktiva. Jika rekening tersebut bertambah nilainya, maka dimasukkan di sisi debet, jika berkurang dimasukkan di sisi kredit. merupakan pewdoman-pedoman dalam mencatat transaksi

b. Untuk semua rekening yang termasuk dalam kelompok rekening utang atau kewajiban. Jika rekening tersebut bertambah nilainya dimasukkan ke sisi kredit, dan jika berkurang dimasukkan ke sisi debet. c. Untuk semua rekening yang termasuk dalam rekening modal. Jika rekening bertambah dimasukkan ke sisi kredit, dan jika berkurang dimasukkan ke sisi debet. d. Rekening Pendapatan atau Penjualan. Jika bertambah nilainya dimasukkan ke sisi kredit, dan jika berkurang dimasukkan ke sisi debet. e. Untuk semua rekening yang masuk ke dalam kelompok rekening biaya. Jika rekening tersebut bertambah dimasukkan ke sisi debet, dan bila berkurang dimasukkan ke sisi kredit. f. Rekening Sisa Hasil Usaha dibagikan. Jika bertambah nilainya dimasukkan ke sisi debet dan jika berkurang akan dimasukkan ke sisi kredit.

2.7 Neraca Percobaan


Neraca percobaan atau neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi seluruh rekening yang ada di dalam buku besar beserta saldo akhirnya, pada akhir suatu periode akuntansi tertentu. Contoh : Koperasi XXX Neraca Percobaan Per 30 Juni 2008

Nama Rekening Kas Piutang Anggota Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor Hutang Usaha Simpanan Sukarela Hutang Bank Simpanan Pokok Simpanan Wajib SHU Dibagikan Pendapatan Bunga Gaji Beban Bunga Total

Debet xxx xxx xxx xxx

Kredit

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

10

2.8 Laporan Keuangan


A. Laporan Laba Rugi Adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan profit dalam suatu periode akuntansi atau dalam waktu satu tahun. Contoh : Perhitungan Hasil Usaha Pendapatan Gaji Beban Bunga SHU B. Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas Simpanan Pokok Simpanan Wajib Ekuitas Total (Awal) SHU Belum Dibagikan (Awal) SHU SHU Dibagikan SHU Belum Dibagikan (Akhir) Ekuitas Total (Akhir) C. Neraca Adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Rp.xxx Rp.xxx (Rp.xxx) Rp.xxx -------------- + Rp. xxx Rp.xxx Rp.xxx ---------- + Rp. xxx (Rp.xxx) (Rp.xxx) _________ Rp. Xxx Rp.xxx

11

Contoh : Koperasi XXX Neraca Per 30 Juni 2008 Kas Piutang Anggota Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Utang Usaha Simpanan Sukarela Utang Bank Simpanan Pokok Simpanan Wajib SHU Belum Dibagikan Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

Total Aktiva

_______ + Rp.xxx

Total Pasiva

_______ + Rp.xxx

Contoh transaksi dan Persamaan Akuntansinya Pada pertengahan tahun 2007, sekelompok warga di daerah perindustrian di medan, berencana mendirikan koperasi yang bergerak di bidang jasa SIMPAN PINJAM . Koperasi ini didirikan oleh 150 orang. Dengan nama KOPERASI OGAH BANGKRUT . Karena koperasi belum didirikan, maka untuk sementara koperasi ini akan menggunakan rumah salah satu anggota sebagai kantor. (Dalam Ribuan) a) Pada tanggal 1 Oktober 2007, 150 orang warga pendiri koperasi menyerahkan uang sebesar Rp 1.000.,- per orang sebagai simpanan pokok anggota koperasi.
Kas 150.000 150.000 Simp. pokok 150.000 150.000

12

b) Tiga hari kemudian, tanggal 4 Oktober 2007, Koperasi Ogah Bangkrut membeli peralatan kantor, seperti meja, lemari, kursi, komputer, printer dan sebagainya, seharga Rp 32.000,00. pembelian ini dilakukan secara kredit dari toko TERUS MAJU. Dimana Rp 11.000,00 telah dibayar tunai dan sisanya akan dibayar dalam waktu 5 bulan.
Kas 150.000 (11.000) 139.000 Perlt kantor 32.000 Utang usaha 21.00 32.000 0 21.00 0 150.000 Simp. pokok 150.000

c) Dua hari setelah pembelian peralatan, yaitu tanggal 6 Oktober 2007, Koperasi Ogah Bangkrut juga membeli perlengkapan kantor, seperti buku, pensil, pulpen, penggaris, dan sebagainya, seharga Rp 1.500,00. pembelian ini dilakukan secara tunai dengan menggunakan uang koperasi ogah bangkrut.
Kas 139.000 (1.500) 137.500 Perlt kantor 32.000 32.000 Perlngkp kantor 1.500 1.500 Utang usaha 21.000 21.000 Simp pokok 150.000 150.000

d) Pada tanggal 31 Oktober 2007, dibayar gaji tiga orang karyawan koperasi sebesar Rp 750,00 per orang, kedua karyawan bekerja mulai tanggal 1 Oktober 2007.
Kas Perlt kantor 137.500 (2.250) 135.250 32.000 32.000 Perlngkp kantor 1.500 1.500 Utang usaha 21.000 21.000 Simp. pokok 150.000 150.000 (2.250) (2.250) SHU belum dibagi

e) Pada tanggal 1 November 2007, setiap anggota koperasi, sebanyak 150 orang menyetorkan uang sebesar Rp 150,00 sebagai simpanan wajib anggota..
Kas Peralt kantor 135.250 32.000 Perlngkp kantor 1.500 Utang usaha 21.000 Simp pokok 150.000 Simp wajib SHU belum dibagi (2.250)

13

22.500 157.750

32.000

1.500

21.000

150.000

22.500 22.500

(2.250)

f) Pada tanggal 7 November 2007, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp 23.000,00 di Koperasi Ogah Bangkrut
Kas Perlt kantor 157.750 23.000 180.750 32.000 Perlng kantor 1.500 Utang usaha 21.00 0 32.000 1.500 21.00 0 23.000 23.000 150.000 22.500 (2.250) Simp. sukarela Simp. pokok 150.000 Simp. wajib 22.500 SHU belum dibagi (2.250)

g) Besoknya, tanggal 8 November 2007, Koperasi Ogah Bangkrut memberikan pinjaman uang kepada sejumlah anggotanya, sebesar Rp 120.000,00 dengan tingkat bunga 2,5 % per bulan.
Kas Perlt kantor 180.750 (120.000) 60.750 32.000 32.000 Perlngk kantor 1.500 1.500 120.000 120.000 Piutang anggota Utang usaha 21.000 21.000 Simp sukarela 23.000 23.000 Simp pokok 150.000 150.000 Simp wajib 22.500 22.500 SHU belum dibagi (2.250) (2.250)

h) Tanggal 12 November 2007, Koperasi Ogah Bangkrut memperoleh kredit usaha dari Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 85.000,00.
Kas Perlt kantor 60.750 85.000 145.750 32.000 32.000 Perlng kantor 1.500 1.500 Piutang anggota 120.000 120.000 Utang usaha 21.000 21.000 Simp sukarela 23.000 23.000 85.000 85.000 Utang bank Simp pokok 150.000 150.000 Simp wajib 22.500 22.500 SHU belum dibagi (2.250) (2.250)

i) Pada tanggal 29 November 2007, anggota-anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 27.500,00. dimana sebesar Rp 4.900,00 merupakan pembayaran bunga pinjaman dan Rp 22.600,00 merupakan angsuran pokok pinjaman.
Kas Peralt kantor Perlngkp kantor Piutang anggota Utang usaha Simpanan sukarela Utang bank Simpanan pokok Simpanan wajib SHU belum

14

145.750 27.500 173.25 0

32.000

1.500

120.000 (22.600) 97.400

21.00 0

23.000

85.000

150.000

22.500

dibagi (2.250) 4.900 2.650

32.000

1.500

21.00 0

23.000

85.000

150.000

22.500

j) Pada tanggal 30 November 2007, Koperasi Ogah Bangkrut membayar gaji tiga orang karyawan koperasi sebesar Rp 750,00 per orang untuk bulan November. Dan pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Tabungan Negara sebesar Rp 765,00.
Kas Peralatan kantor 173.25 0 (3.015) 170.23 5 32.000 Perlengkpana kantor 1.500 Piutang anggota 97.400 Utang usaha 21.00 0 32.000 1.500 97.400 21.00 0 23.000 85.000 150.000 22.500 (3.015) (365) Simpanan sukarela 23.000 Utang bank 85.000 Simpanan pokok 150.000 Simpanan wajib 22.500 SHU belum dibagi 2.650

k) Pada tanggal 1 Desember 2007, setiap anggota koperasi, menyetorkan uang sebesar Rp 150,00 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Kas Peralatan kantor 170.23 5 22.500 192.73 5 32.000 Perlengkapan kantor 1.500 Piutang anggota 97.400 Utang usaha 21.00 0 32.000 1.500 97.400 21.00 0 23.000 85.000 150.000 22.500 45.000 (365) Simpanan sukarela 23.000 Utang bank 85.000 Simpanan pokok 150.000 Simpanan wajib 22.500 SHU belum dibagi (365)

l) Pada tanggal 6 Desember 2007, Koperasi Ogah Bangkrut memberikan pinjaman uang kepada sejumlah angotanya, sebesar Rp 98.000.000,00 dengan tingkat bunga 2,5 %.
Kas Peralatan Perlngkp Piutang Utang Simpanan Utang Simpanan Simpanan SHU

15

kantor 192.735 (98.000) 94.735 32.000

kantor 1.500

anggota 97.400 98.000 195.40 0

usaha 21.00 0

sukarela 23.000

bank 85.000

pokok 150.000

wajib 45.000

belum dibagi (365)

32.000

1.500

21.00 0

23.000

85.000

150.000

45.000

(365)

m) Pada tanggal 10 Desember 2007, Koperasi Ogah Bangkrut membayar sebagian utangnya kepada Toko TERUS MAJU sebesar Rp 12.000,00
Kas Peralatan kantor 94.735 (12.000) 82.735 32.000 Perlengkapan kantor 1.500 Piutang anggota 195.40 0 32.000 1.500 195.40 0 (12.000) 9.000 23.000 85.000 150.000 45.000 (365) Utang usaha 21.000 Simp sukarela 23.000 Utang bank 85.000 Simp pokok 150.000 Simpan an wajib 45.000 SHU belum dibagi (365)

n) Pada tanggal 29 Desember 2007, anggota-anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman sebesar Rp 37.000,00. dimana sebesar Rp 7.500,00 merupakan pembayaran bunga pinjaman dan Rp 29.500,00 merupakan pembayaran angsuran pokok pinjaman.
Kas Peralatan kantor 82.735 37.000 119.73 5 32.000 32.000 Perlengkp kantor 1.500 1.500 Piutang anggota 195.400 (29.500) 165.900 Utang usaha 9.000 9.000 Simp sukarela 23.000 23.000 Utang bank 85.000 85.000 Simp pokok 150.000 150.000 Simpn wajib 45.000 45.000 SHU belum dibagi (365) 7.500 7.135

o) Pada tanggal 30 Desember 2007, dibayar gaji tiga orang karyawan koperasi sebesar Rp 750,00 per orang. Pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Tabungan Negara sebesar Rp 765,00
Kas Peralatan Perlengkapan Piutang Utang Simpanan Utang Simpanan Simpanan SHU

16

kantor 119.73 5 (3.015) 116.72 0 32.000

kantor 1.500

anggota 165.900

usaha 9.000

sukarela 23.000

bank 85.000

pokok 150.000

wajib 45.000

belum dibagi 7.135 (3.015) 4.120

32.000

1.500

165.900

9.000

23.000

85.000

150.000

45.000

p) Pada tanggal 31 Desember 2007, tiga bulan setelah pendiriannya, pengurus dan anggota koperasi sepakat untuk membagikan sisa hasil usaha kepada anggotanya. Setelah melalui perhitungan yang teliti, maka diambil keputusan bahwa total sisa hasil usaha yang akan dibagikan kepada anggota koperasi sebesar Rp 3.100,00.
Kas Peralatan kantor 116.72 0 (3.100) 113.62 0 32.000 Perlengkapan kantor 1.500 Piutang anggota 165.900 Utang usaha 9.000 Simpanan sukarela 23.000 Utang bank 85.000 Simpanan pokok 150.000 Simpanan wajib 45.000 SHU belum dibagi 4.120 (3.100) 1.020

32.000

1.500

165.900

9.000

23.000

85.000

150.000

45.000

Persamaan Akuntansi dari contoh transaksi di atas:

17

Tanggal

Kas

Perlt kantor

Perlng kantor

Piutang anggota

Utang usaha

Simp. sukarela

Utang bank

Simp pokok

Simp. wajib

SHU belum dibagi

2007 1 Okt 4 Okt 6 Okt 31 Okt 1 Nov 7 Nov 8 Nov 12 Nov 29 Nov 30 Nov 1 Des 6 Des 10 Des 29 Des 30 Des 31 Des TOTAL TOTAL

150.000 (11.000) (1.500) (2.250) 22.500 23.000 (120.000) 85.000 27.500 (3.015) 22.500 (98.000) (12.000) 37.000 (3.015) (3.100) 113.620 313.020

150.000 32.000 1.500 (2.250) 22.500 23.000 120.000 85.000 (22.600) 22.500 98.000 (12.000) (29.500) 7.500 (3.015) (3.100) 1020 4.900 (3.015) 21.000

32.000

1.500

165.900

9.000 313.020

23.000

85.000

150.000

45.000

Dari contoh transaksi dapat dibuat perkiraan sebagai berikut: Nama Rekening: Kas Rekening: 101 tanggal Keterangan Ref D K SALDO D K No.

18

2007 Oktober

1 4 6 31

Setoran simpanan pokok Pembelian peralatan kantor Pembelian perlengkapan kantor Beban gaji Setoran simpanan wajib anggota Simpanan sukarela anggota Pemberian pinjaman ke anggota Kredit usaha dari bank BTN Angsuran pokok dan bunga Beban bunga dan gaji Setoran simpanan wajib Pemberian pinjaman ke anggota Pembayaran utang usaha Angsuran pokok

150.000 11.000 1.500 2.250 22.500 23.000 120.000 85.000 27.500 3.015 22.500 98.000 12.000 37.000 3.015 3.100

150.000 139.000 137500 135250 157750 180.750 60.750 145.750 173.250 170.235 192.735 94.735 82.735 119.735 116.720 113.620

November 1 7 8 12 29 30 Desember 1 6 10 29 30 31

19

dan bunga Beban bunga dan gaji Pembagian SHU ke anggota Nama Rekening: piutang anggota Rekening: 120 tanggal 2007 November 8 29 Desember 6 29 Keterangan Pinjaman ke anggota, 2,5 % per bulan Angsuran pokok piutang anggota Pinjaman ke anggota, 2,5 % per bulan Angsuran pokok piutang anggota Nama Rekening: Peralatan kantor Rekening: 130 tanggal 2007 Oktober 4 Keterangan Komputer, printer, lemari, dll Nama Rekening: perlengkapan kantor 140 tanggal Keterangan Ref D K SALDO D K No. Rekening: Ref D 32.000 K SALDO D K 32.000 No. 29.500 165.900 98.000 195.400 22.600 97.400 Ref D 120.000 K SALDO D K 120.000 No.

20

2007 Oktober

Kertas, pulpen, pensil, dll

1.500

1.500

Nama Rekening: utang usaha Rekening: 210 tanggal 2007 Oktober 4 Keterangan Pembelian peralatan kantor Desember 10 Pembayaran sebagian utang 12.000 Ref D K D 21.000

No. SALDO K 21.000 9.000

Nama Rekening: simpanan sukarela Rekening: 230 tanggal 2007 November 7 Keterangan Setoran simpanan sukarela anggota Nama Rekening: utang bank Rekening: 250 tanggal 2007 November 12 Keterangan Kredit usaha dari BankBTN Ref D K 85.000 Ref D K 23.000

No. SALDO D K 23.000

No. SALDO D K 85.000

21

Nama Rekening: simpanan pokok rekening: 310 tanggal 2007 Oktober 1 Keterangan Setoran simpanan pokok Nama Rekening: simpanan wajib Rekening: 320 tanggal 2007 November 1 Desember 1 Keterangan Setoran simpanan wajib Setoran simpanan wajib 22.500 Ref D K 22.500 Ref D K 150.000

No. SALDO D K 150.000

No. SALDO D K 22.500 45.000

Nama Rekening: SHU dibagikan Rekening: 350 tanggal 2007 Desember 31 Keterangan Pembagian SHU ke anggota Nama Rekening: pendapatan bunga Rekening: 410 tanggal 2007 November 29 Desember 29 Keterangan Pend. Bunga pinjaman ke anggota 7.500 Ref D K 4.900 Ref D 3.100 K

No. SALDO D K 3.100

No. SALDO D K 4.900 12.400

22

Pend. Bunga pinjaman ke anggota Nama Rekening: gaji Rekening: 510 tanggal 2007 Oktober 31 Keterangan Gaji 3 orang karyawan November 30 Desember 30 @750.000 Gaji 3 orang karyawan @750.000 Gaji 3 orang karyawan @750.000 Nama Rekening: beban bunga 520 tanggal 2007 November 30 Desember 30 Keterangan Bunga kredit usaha di Bank BTN Bunga kredit usaha di Bank BTN 765 1.530 Ref D 765 K SALDO D K 765 No. Rekening: 2.250 6.750 2.250 4.500 Ref D 2.250 K SALDO D K 2.250 No.

23

Koperasi Ogah Bangkrut Neraca Percobaan Per 31 desember 2007 Nama rekening Kas Piutang anggota Perlengkapan kantor Peralatan kantor Hutang usaha Simpanan sukarela Hutang bank Simpanan pokok Simpanan wajib SHU dibagikan Pendapatan bunga Gaji Beban bunga TOTAL D 113.620 165.900 1.500 32.000 9.000 23.000 85.000 150.000 45.000 3.100 12.400 6.750 1.530 324.400 324.400 K

24

Laporan Keuangan a) Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Ogah Bangkrut Perhitungan hasil usaha Per 31 Desember 2007 Pendapatan Gaji Beban bunga Sisa hasil usaha (SHU) b) Perubahan Ekuitas Koperasi Ogah Bangkrut Perubahan Ekuitas Per 31 Desember 2007 Simpanan pokok Simpanan wajib Ekuitas total, 1 Oktober 2007 SHU belum dibagikan, 1 Okt. 2007 Sisa Hasil Usaha SHU Dibagikan SHU belum dibagikan, 31 Des. 2007 Ekuitas Total, 31 Des. 2007 0,0 4.120 (3.100) Rp 1.020 Rp 193.980 150.000 45.000 Rp 195.000 (6.750) (1.530) (8.280) Rp 4.120 12.400

25

c) Necara Koperasi Ogah Bangkrut Neraca Per 31 Desember 2007 Kas Piutang Anggota Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor 150.000 Simpanan Wajib 45.000 Shu Belum Dibagi 1.020 113620Utang Usaha 165.900 1.500 32.000 Simpanan Pokok Simpanan Sukarela Utang Bank 9.000 23.000 85.000

Total Aktiva

313020

Total Pasiva

313.020

26

Anda mungkin juga menyukai