Alterasi pilik tidak hadir pada semua cebakan porfiri. Pada banyak cebakan dimana mereka hadir, bagaimanapun alterasi pilik berada di atas kumpulan alterasi potasik awal (Carson dan Jambor, 1979). Pada Chuquicamata di Chili, misalnya, zona yang intens alterasi pilik meluas sampai ke dalam inti cebakan dan menindih alterasi potasik awal dan sejumlah kecil asosiasi sulfida Cu dengan kadar Cu rendah. Zona plik ini mengandung kadar lebih tinggi daripada ratarata kadar Cu dan berasosiasi dengan arsen-pembawa Cu dan Molybdenite. Endapan porfiri adalah suatu endapan primer (hipogen) yang berukuran relatif besar dengan kadar rendah sampai medium, Pada umumnya dikontrol oleh struktur geologi, Secara spasial dan genetik berhubungan dengan intrusi porfiritik felsik sampai dengan intermediet.Porphyry (tembaga) adalah endapan mineral mengandung sebaran tembaga, yang terdapat pada batuan beku plutonik (monzonit kuarsa,granodiorit, diorit dan tonalit).Endapan epithermal terbentuk padakedalaman dangkal (~ 1 km) dan dalamkisaran suhu 50-250C."epithermal" (lebih dangkal/dingin) sedangkan "porphyry" (endapan lebih dalam/panas). Mengapa endapan epithermal dan porphyry menarik?
Harga emas relatif tinggi Perkembangan teknik pemisahan logam Banyak endapan epithermal dan porphyry ditemukan pada daerah tektonik plate-margin Perkembangan dalam konsep-konsep geologi untuk memprediksi daerah target eksplorasi Perkembangan teknik geofisika, misalnya CSAMT, magnetik, IP, dll
Porphyry tembaga (Cu-Mo-Au-Ag) Porphyry tembaga Porphyry tembaga-Molibdenum Porphyry tembaga-Emas-(Perak) Porphyry timah (Sn-W-Ag-Bi)
2. Jenis mineral a) Porfiri tembaga Chalcopyrite, Pyrite, Chalcocite, Bornite, Molybdenite, Galena, Magnetite, Gold, Copper b) Porfiri timahArsenopyrite, Frankeite, Pyrrhotite, Sphalerite, Chalcopyrite, Galena, Stannite,FluoriteTetrahedrite-Tennantite, Sheelite 3. Tipe alterasi a) Porfiri tembaga - Propylitic - Argillic - Phyllic/Sericitization - Potassic b) Porfiri timah - Propylitic
- Argillic - Phyllic/Sericitization - Tourmalinization 4. Tectonic setting Metallogenic Province yang relatif memanjang dan dangkal yang berasosiasi dengan sabuk (jalur) orogenik. a. Endapan tembaga porfiri Andesitic stratovolcanoes yang berhubungan dengan subduksi pada tatanan tektonik busur kepulauan dan busur benua. b. Endapan molibdenum porfiri An-orogenic batuan granit yang terbentuk pada kerak benua, khususnya pada zona regangan. c. Beberapa endapan Porfiri Mo, Porfiri W-Mo dan Porfiri Sn terbentuk pada kerak benua yang sangat tebal yang berhubungan dengan collosion. 5. Fluida Bijih a. Fluid inclusion Kisaran: 250-750C dengan salinitas 15-70 wt.% pada sistem orthomagmatik, jenis airnya adalah air magmatik dan air meteoric b. Sumber metal Produk sampingan dari kristalisasi magmatic (incompability element). Metal dan sulfur berasal dari batuan samping. 6. Kontrol Mineralisasi Endapan porfiri terbentuk dan berhubungan erat dengan intrusi-intrusi epizonal dan mesozonal. Pada intrusi felsik dicirikan dengan keberadaan tekstur-tekstur tertentu, seperti comb-quartz. Hubungan yang erat antara aktivitas magma dan mineralisasi hidrothermal dicirikan dengan keberadaan mineral-mineral pada intrusi dan breksi hydrothermal. 7. Karakteristik Mineralisasi Dalam skala endapan bijih (ore deposits), beberapa tipe mineralisasi berupa veins, vein sets, stockworks, fractures, 'crackled zones' and breccia pipes pada umumnya berasosiasi dengan struktur. Secara regional, suatu kompleks endapan porfiri yang memiliki nilai ekonomis biasanya dicirikan oleh tingginya tingkat kerapatan mineralized veins and fractures. Jumlah/konsentrasi veinlets tersebut akan semakin besar dengan bertambahnya permeabilitas batuan induk (host rock) sepanjang berlangsungnya proses mineralisasi. Komposisi mineralogi suatu endapan porfiri secara umum cukup bervariasi. Kehadiran pirit (FeS2) sebagai mineral sulfida yang dominan dapat mencirikan endapan porfiri Cu, Cu-Mo dan Cu-Au (Ag), yang menunjukkan tingginya porsi sulfur yang terdapat dalam endapan. Sebaliknya, pada endapan porfiri Sn, W dan Mo akan memperlihatkan kandungan sulfur dan mineral-mineral sulfida yang rendah, dimana kehadiran mineral-mineral oksida akan lebih dominan. 8. Zona Alterasi Sisi terdalam (inner zone) Umumnya zona potassic yang dicirikan oleh kehadiran biotite and/or K-feldspar ( amphibole magnetite anhydrite). Sisi terluar (outer zone)
Umumnya merupakan propylitic alteration yang mengandung quartz, chlorite, epidote, calcite and, locally, albite berasosiasi dengan pyrite. Zona-zona phyllic alteration (quartz +sericite + pyrite) dan argillic alteration (quartz + illite + pyrite kaolinite smectite montmorillonite calcite) dapat terbentuk sebagai zona-zona yang erletak diantara zona potassic and propyli