Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kimia Polimer

POLOMERISASI ADISI
NAMA : HAIDIL DAMIN NIM :H311 08 002

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

BAB I PENDAHULUAN

Polimer atau yang kadang-kadang disebut makromolekul, ialah molekul besar yang dibangun dari perangkaian berulang sejumlah besar satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer dapat tergolong alami dan sintetik. Polimer alami yang paling penting ialah karbohidrat (pati, selulosa), protein, dan asam nukleat (DNA, RNA). Suatu polimer terbuat dari ribuan satuan berulang dari bagian kecil yang disebut monomer. Selanjutnya monomer-monomer itu akan bereaksi dengan menghasilkan polimerisasi dimer (dua bagian) dan kemudian menjadi trimer, tetramer dan akhirnya setelah sederetan tahap reaksi akan menghasilkan molekul polimer. Perkembangan ilmu kimia polimer pada hakikatnya seiring dengan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan memanfaatkan ilmu kimia dan teknologi. Sintesis berbagai jenis bahan polimer dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam penggunaannya polimer sintesis menggantikan logam, kayu, kulit dan bahan alami lainnya dengan harga yang jauh lebih murah. Berbagai macam barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibuat dari polimer sintetis, misalnya perabot rumah tangga (dari plastik), bahan pakaian (nilon, pliester), alat pembungkus, alat transportasi, bahan organ manusia seperti ginjal, jantung dan tulang dari bahan polimer sintesis. Polimer sintetik meliputi polietilena, Teflon, Styrofoam, nilon, dakron, saran dan poliuretan. Polimer sintetik melampaui 43 miliar kg setahun. Polimer

sintetik menyentuh keseharian kita barangkali jauh lebih besar daripada bahan kimia organik sintetik lainnya. Polimer sintetik ini merupakan bagian terbesar dari sandang, peranti rumah tangga, kendaraan, perumahan, pengemas, mainan anak, cat, kayu lapis, papan serat, dan ban. Polimer sintetik atau polimer alami digolongkan ke dalam dua jenis, bergantung pada bagaimana cara pembuatannya yaitu polimer adisi dan polimer kondensasi. Polimer adisi (rantai tumbuh) adalah polimer yang dibuat dengan mengadisikan monomer sedangkan polimer kondensasi (seselangkah) adalah polimer yang dibuat melalui reaksi dua gugus fungsi berbeda dengan melepas molekul kecil. Jadi polimer adisi mempertahankan semua atom dari unit monomernya dan polimer kondensasi tidak mengandung semua atom yang semula ada di dalam monomer. Tapi yang akan dibahas pada makalah ini hanya polimer adisi.

BAB II ISI

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai. Jenisjenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda (Azizah, 2004). Polimer berdasarkan jenis monomernya terbagi atas dua jenis yaitu: Homopolimer,yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang sejenis. Struktur homopolimer adalah : ---A-A-A-A--Kopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari sejenis. Struktur kopopolimer adalah: yang lebih dari sejenis. Struktur kopopolimer adalah : ---A-B-A-B--Jenis-jenis kopolimer menurut (Azizah, 2004) a) Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . A B A A B B A A . . . . b) Kopolimer bergatian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . A B A B A B A B . . .

c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . A A A A B B B B A A A A . . . d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya A A A A A D D D D D D A

Ada 3 metode umum dalam preparasi polimer yaitu (Taba, P., 2010) 1. Polimerisasi melalui gugus fngsi. Dalam polimerisasi ini, reaksi berlangsung antara pasangan gugus-gugus fungsi yang terdapat pada dua molekul yang berbeda. 2. Polimerisasi melalui ikatan rangkap Metode preparasi polimer ini secara sederhana merupakan penggabungan molekul-molekul tidak jenuh melalui ikatan rangkap. 3. Polimerisasi melalui pembukaan ikatan cincin Unit struktur dari polimer yang dibuat dengan cara ini mempunyai komposisi yang sama dengan monomer dan secara esensil tidak ada perubahan posisi relatif atom-atom.

Berdasarkan polimerisasinya maka polimer dapat dibagi dalam dua katagori yaitu. polimerisasi secara adisi dan kondensasi. Polimerisasi kondensasi adalah polimer yang terbentuk merupakan hasil reaki kondensasi dua molekul polifungsional yang merupakan satu molekul polifungsional yang lebih besar lagi dalam eliminasi satu molekul kecil seperti air. Polimer terbentuk mengandung kesatuan berulang dan dengan demikian massa molekul relatif bertambah besar selama reaksi berlangsung. Reaksi akan terus berlangsung sampai hampir semua pereaksi digunakan, kesetimbangan reaksi dapat digeser ke arah kanan den gan kontrol reaktan dan produk (Supri dan Hamzah, 2004) XHO R - OH + xHOCO - R' COOH COO)xH + (2x-l)H2O Polimer kondensasi (juga dinamakan polimer seselangkah, step growth polymer) biasanya dibuat melalui reaksi di antara dua jenis gugus fungsi, dengan melepas beberapa molekul kecil, seperti air. Unit monomer biasanya di- atau polifungsi dan monomer biasanya muncul dalam urutan berseling dalam rantai polimer. Contoh polimer kondensasi adala nilon poliamida, yang dibuat dari 1,6 diaminoheksana (heksametilenadiamina) dan asam heksanadiot (asam diapat) (Hart, dkk., 2003). Pada polimerisasi adisi reaksi polimerisasi melibatkan reaksi rantai. Pembawa rantai dapat berupa ion atau substansi aktif berupa radikal bebas. Radikal bebas ini dapat terbentuk melalui dekomposisi material yang ttidak stabil yang disebut inisiator. Radikal bebas memiliki kemampuan untuk melepaskan ikatan rangkap pada monomer vinil, misalnya metil metakrilat (Supri dan Hamzah, 2004). CH2=C( CH3 )-CO-O-CH3 HO- (R-OCO-R'-

Polimerisasi adisi terbagi atas tiga bagian yaitu polimerisasi adisi radikal bebas, polimerisasi adisi kationik dan polimerisasi adisi anionik (Hart, dkk., 2003). Polimerisasi ini melibatkan tiga proses yaitu inisiasi, propagasi dan terminasi. Inisiasi adalah pembentukan spesies aktif yang dapat menginisiasi polimerisasi. Propagasi adalah pembentukan polimer dengan massa molekul tinggi. Terminasi adalah deaktivasi untuk menghasilkan polimer yang stabil (Taba, P., 2010). Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan

polietilena (Azizah, 2004) : a) Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2.

b) Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi . Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C C pada polimer polietilena. c) Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R) CH2 CH2 + R ? CH2 CH2 R

atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R(CH2)nCH2 + CH2(CH2)nR ? R(CH2)nCH2CH2(CH2)nR Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain. 1. Polivinil klorida n CH2 = CHCl ? [ - CH2 CHCl CH2 CHCl ]n Vinil klorida 2. Poliakrilonitril n CH = CHCN [ - CH CHCN ] polivinil klorida

1. Polimerisasi Adisi Radikal Bebas Polimerisasi adisi radikal-bebas memerlikan inisiator radikal, contohnya adalah benzoil peroksida. Inisiator ini mengurai pada sekitar 80 oC menghasilkan radikal benzoiloksi. Radikal ini dapat mengawali (menginisiasi) rantai atau dapat kehilangan karbon dioksida menghasilkan radikal fenil yang juga dapat mengawali rantai. Polimerisasi ini melibatkan tiga proses yaitu inisiasi, propagasi dan terminasi (Hart, dkk., 2003).

Anda mungkin juga menyukai