Anda di halaman 1dari 6

INISIASI 1 MENGENAL ILMU EKONOMI

Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari lmu Ekonomi umum. Oleh karena itu menjadi lebih baik apabila para mahsiswa telah memahami ilmu ekonomi secara umum sebelum mempelajari ilmu ekonomi makro. Yang menjadi masalah adalah beberapa program studi di UT tidak memasukkan matakuliah pengantar ilmu ekonomi umum dalam silabus kurikulumnya. Padahal banyak diantara mahasiswa UT (terutama input dari SMA IPA) banyak yang belum mengenal ilmu ekonomi, sehingga agak kesulitan ketika mempelajari ekonomi makro maupun mikro. Oleh karena itu pada bagian awal dari tutorial ini mahasiswa. Ilmu ekonomi diperlukan oleh manusia karena begitu banyaknya /tak terbatasnya kebutuhan manusia, sementara sumber daya yang tersedia sangat terbatas/ langka. Kelangkaan yang dimaksud berkaitan dengan harga bukan jumlah. Air walaupun jumlahnya banyak tetapi apabila cara mendapatkannya harus dengan pengorbanan / dengan cara membeli apalagi dengan harga mahal, maka bisa disebut barang ekonomi/barang langka, seperti air minum dalam kemasan yang telah diberi merk. Sedangkan tanpa memerlukan barang yang cara memperolehnya / menikmatinya penulis memaparkan

sekilas tentang ilmu ekonomi, barangkali dapat menambah pengetahuan para

pengorbanan berupa hilangnya kenikmatan yang dapat diperoleh dari barang lain disebut barang bebas, yang jumlahnya tentu sangat sedikit. Sekarang ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar barang didunia ini merupakan barang langka, baik berupa sumber daya maupun produknya.

Oleh karena itu dikembangkan konsep pilihan yang memungkinkan memilih berbagai alternative yang tersedia. Manusia dalam memilih memiliki dua keadaan, yaitu adanya kesempatan dari barang maupun jasa yang tersedia untuk bisa dipilih, dan yang kedua adalah adanya preferensi yang merupakan daftar keinginan / selera manusia yang dapat disusun secara berjenjang mulai paling tingi sampai paling rendah secara subjektif sesuai selera masing-masing indifidu/kelompok. Apabila menghendaki konsumsi akan barang, seseorang tentu memerluan sejumlah biaya, yang dalam hal ini dikenal dengan biaya alternative atau biaya oportunitas. Maksudnya adalah apabila seseorang ingin tambahan barang A, maka ia akan dapat memperoleh tambahan barang A (A) apabila ia mau mengorbankan sejumlah barang B (yang berarti barang B berkurang). Terjadi demikian karena sumber dana atau gaji seseorang tersebut besarnya tetap sehingga seseorang harus pandai mengalokasian dananya untuk barang A dan B tersebut. Cara memperoleh barang yang dikehendakitentu melalui jual beli, yang berarti ada yang ingin membeli (digambarkan dengan kurva perimtaan), dan ada yang menawarkan barang (digambarkan dengan kurna penawaran). Terbentuk pasar apabila terjadi pertemuan antara kurva permintaan dengan penawaran, seperti pada gambar di bawah.

harga (P) surplus P1 Po (excess supply) E

P2 (Excess demand) defisit D

Q1

Q2

Q0

Q3

Quantitas (Q)

Gambar 1 : Keseimbangan pasar

Dari gambar 2 di atas dapat dijelaskan, bahwa skedul pembeli dan penjual berlawanan, maka di pasar dapat terjadi tawar menawar sehingga tercapai kecocokan harga barang yang diperjual belikan. Kecocokan harga tersebut ditunjukkan oleh pertemuan kurva permintaan dan penewaran di titik E, yang disebut titik keseimbangan pasar (equilibrium) . yakni pada harga OPo dengan jumalh yang dijual atau dibeli sebanyak OQo. Pada suatu saat pembeli ingin harga lebih murah, misal seharga OP2. Pada harga tersebut penjual hanya mau melepaskan barang sebesar OQ1, sebaliknya pembeli menginginkan sebanyan OQ3, akibatnya terjadi kekurangan barang sebanyak OQ3 OQ1 = Q1Q3. Devisit sebesar Q1Q3 ini disebut kelebihan permintan (Excess demand).

Kurva yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas ( S warna merah) menunjukan kurva penawaran produsen, yang merupakan skedul dari berbagai jumlah barang yang ingin dan dapt dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Pada suatu saat penjual ingin menjual barang lebih tinggi dari biasanya, misal OP1. Maka hanya sedikit pembeli yang mau bayar setinggi itu yakni sebanyak OQ2, sebaliknya banyak penjual yang suka harga tersebut sehingga jumlah yang ditwarkan mencapai OQ3. Akibatnya terjadi kelebihan penawaran sebanyak OQ3 OQ2 = Q2Q3. Kelebihan penawaran ini disebut excess suplly. Kondisi Excess demand maupun excess suplly. Merupakan ketidak seimbangan pasar. Secara otomatis nantinya ada kekuatan yang mendorong kearah keseimbangan pasar sehingga akan bertemu di titik E lagi. Dalam hal produksi dikenal hukum biaya yang semakin meningkat, maksudnya adalah dengan sumber dana yang besarnya tetap, produsen tidak bisa menukar gantikan sumber daya modal dengan missal tenga kerja secara sempurna, yang mengakibatkan produksi tidak optimal. Artinya ada sisa dana yang tidak bisa digunakan karena kombinasi factor produksi yang tidak tepat, sehingga produksi juga tidak optimal. Demikian pula dalam hal produksi, masyarakat juga dihadapkan pada pilihan.

Y N .U .K .R .U.U .T .T o M Qx

Gabar 2. Kurva kemungkinan produksi atau Production Possibility Curve (PPC) Gambar 2 di atas bisa sedikit menjelaskan bagaimana masyakat harus menentukan pilihan kombinasi produksi barang X dan barang Y dengan sumber daya yang terbatas. Besarnya sumber daya ditunjukan oleh kurva lengkung MN. Apabila masyarakat berproduksi pada Titik T, hal ini menunjukkan pilihan yang tidak tepat sebab kombinasi hasil produksi X dan Y belum optimal karena belum menggunakan semua sumber daya yang tersedia. Masyarakat harus menaikan produksinya baik barang X maupun Y sampai seluruh sumber daya yang tersedia terpakai. Missal berproduksi di titik K atau R. Sebaliknya masyarakat tidak mungkin berproduksi di titik U, yang berada diluar kurva MN atau di luar kemampuan berproduksi karena sumber daya tidak mencukupi.

Selanjutnya masyarakat bisa berproduksi di titik U, apabila ada penambahan sumber daya missal masuknya teknologi baru. Bergesernya titik R dan K ke tiik U berarti terjadi penambahan output, yang nantinya bisa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi. Ilmu Ekonomi diangap sebagai disiplin ilmu tersendiri sejak tahun 1776, yakni sejak ditulisnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations oleh Adam Smith yang selanjutnya diangap sebagai bapak ilmu ekonomi. Dari Adam Smith kemudian dikembangkan oleh ilmuawan-ilmuawan lainya seperti Thomas R Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill, yang selanjutnya disebut sebagai ahli ekonomi klasik. Dari kelompok inilah kemudian muncul teori ekonomi mikro. yang memiliki paham ekonomi melalui mekanisme pasar Pada sisi lain muncul ekonom baru John Maynard Keynes yang menulis buku General Theory of Employmen, Interest and Money pada tahun 1930 yang merupakan dasar ilmu ekonomi makro. Era ini kemudian disebut sebagai ekonomi Keynes yang juga merupakan dasar ekonomi modern, yang menganggap perekonomian perlu ada campur tangan pemerintah. Lebih lanjut ilmu ini dikembangkan kelompok post keynesian, monitarism, maupun rational expectation.

Anda mungkin juga menyukai