Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM PADA Ny.

L DI RUANG MELATI 1 RS SARININGSIH BANDUNG

Oleh : Zustantria A.M. 220112100026

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM PADA Ny. L

A. Identitas Klien Nama Umur Agama Status Marital Pekerjaan Suku bangsa Pendidikan Alamat Diagnose medis : Ny.L : 33 tahun : Islam : kawin : IRT (ibu rumah tangga) : Sunda : SMA : Jl. Permai IV No.35 Dago Atas Bandung : post partum (spontan)

B. Identitas Penanggungg Jawab Nama Umur Agama Status Marital Pekerjaan Suku bangsa Pendidikan Alamat Hubungan dengan Klien C. Keluhan Utama Klien mengatakan nyeri pada perut D. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien dibawa ke ruang post partum setelah 2 jam melahirkan. Klien melahirkan anak keduanya ini secara spontan (G2P2A0) dua hari yang lalu (early PP, taking-in). Setelah 30 menit berada di ruang PP, klien mengeluh nyeri pada perut. Menurut klien, nyeri seperti kembung dan mules dan timbul kadang-kadang. Menurutnya, dalam satu hari bisa 5-6 kali dan nyeri bisa muncul setiap saat baik saat klien istirahat maupun sedang beraktivitas : Tn. E : 35 tahun : Islam : kawin : wiraswasta : Sunda : SMA : Jl. Permai IV No.35 Dago Atas Bandung : Suami

seperti duduk, berjalan ke kamar mandi. Menurut klien nyeri akan berkurang jika ditidurkan dan tidak sampai menganggu istirahat klien. E. Riwayat Kesehatan yang lalu Selama hamil klien tidak mengalami sakit, tidak mengalami hipertensi, varises juga tidak ada, dan tidak ada riwayat penyakit DM dan jantung. F. Riwayat Kesehatan Keluarga Menurut klien keluarga tidak ada yang mengalami penyakit jantung maupun DM. namun menurutnya, orang tua klien (ayah) mempunyai riwayat hipertensi. G. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi Eliminasi Makan 3x/hari, porsi satu piring habis, tidak suka pedas Minimal 1x/hari baik sebelum maupun setelah melahirkan, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, tidak nyeri saat BAB, 5 jam setelah Istirahat & tidur melahirkan sudah bisa BAB. Setelah melahirkan, tidur menjadi berkurang. Setiap 1 jam sekali bangun untuk member ASI. Ambulasi Kebersihan diri Sehari 5 jam 30 menit setelah melahirkan, klien mampu untuk duduk dan berjalan ke kamar mandi untuk BAK. Klien selalu mengganti pembalut setiap kali setelah BAK, BAB, mandi atau jika sudah terasa penuh. Rata-rata 6x/hari. Klien mandi minimal 1x/hari. H. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : kesadaran compos mentis TTV : TD = 110/70 mmHg, RR=18x/mnt, HR=90x/mnt, S=36,40C
2. Kepala

: distribusi rambut merata, tidak ada luka, terdapat

kotoran/ketombe, agak rontok, mudah dicabut

Muka : terdapat kloasma gravidarum, tidak ada jerawat, tidak ada luka, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, hidung : simetris, PCH tidak ada, septum utuh, tidak ada kotoran, tidak ada luka, fungsi penciuman bagus, telinga : simetris, terdapat kotoran, tidak ada luka, fungsi pendengaran bagus, mulut : simetris, bibir kering, mukosa merah muda, tidak ada luka/ sariawan, gigi bolong 2, geraham bawah kanankiri. 3. Dada : Jantung : suara jantung normal Paru : vesikuler seluruh lapang paru Payudara : simetris, tidak ada pembengkakan, areola menonjol, hiperpigmentasi, payudara kiri agak keras, ASI keluar
4. Abdomen : TFU = 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus =5x10

selama 10 menit, diatasis rectus abdominalis = 3 jari.


5. Genitalia : perdarahan 300 cc/hari, warna merah, bau amis, keluaran

pervaginam : lochea rubra


6. Ekstrimitas : udem pada kaki kiri-kanan, tidak terdapat infusan, tidak

ada pemasangan transfuse


I. Pemenuhan Kebutuhan Seksual

Menurut klien, dia dan suami sudah tidak melakukan hubungan sesksual sejak usia kandungan menginjak 9 bulan dan merencanakan kembali mekukan hubungan seksual setelah masa nifas berakhir. J. Pengkajian Psikososial Citra tubuh Klien merasa sedikit tidak percaya diri karena perutnya masih terasa besar dan tidak ramping. Klien juga merasa tidak cantik, apalagi sejak kehamilan klien tidak suka berdandan atau merawat diri karena malas. Identitas

Klien memiliki identitas yang stabil, klien senang dengan keadaannya sekarang dan tidak suka menyamakan dengan orang lain. Keadaan klien yang pas-pasan, klien terima dan syukuri. Peran Klien menyadari bahwa dirinya sekarang tidak hanya menjadi seorang istri saja, namun juga sudah menjadi seorang ibu. Klien mengetahui sedikit mengenai bagaimana merawat anaknya, hal ini ia pelajari saat klien melihat ibunya merawat adik-adiknya dahulu. Saat ini klien berencana akan tetap menjadi ibu rumah tangga dan tidak bekerja, sehingga suaminya yang akan mencari nafkah tapi tetap bersama-sama klien bekerja sama dalam merawat anak mereka. Harga diri Klien memiliki harga diri yang cukup tinggi, karena klien merasa selama ini kehidupan rumah tangganya baik-baik saja dan baru saja dianugerahi anak pertama. Kelahiran anak pertama ini membuat klien merasa hidupnya lengkap dan bahagia sehingga klien tidak merasa rendah diri. K. Pengetahuan tentang Perawatan Diri/Luka, penyakit Klien mengatakan belum mengetahui cara perawatan payudara selama menyusui.
L. Analisa data

No 1.

Data DS :
- Klien

Etiologi episiotomi Terputusnya kontinuitas jaringan+edema luka Luka terbuka+edema

Masalah Gangguan rasa nyaman: nyeri

mengatakan

nyeri di perut DO: bergerak


- Terdapat

- Pasien meringis saat Kerusakan jaringan+edema

episiotomy

- Skala nyeri 2 (0-5)

Merangsang serabut saraf nyeri bebas Merangsang pengeluaran histamin, bradikinin, serotonin Medulla spinalis Tractrus spinotalamicus thalamus Cortex cerebri Nyeri dipresepsikan nyeri

2.

DS : Klien mengatakan belum mengetahui cara perawatan selama menyusui. DO : payudara

informasi yang tidak adekuat mengenai cara perawatan payudara

Kurangnya pengetahuan tentang cara perawatan payudara

Kurangnya pengetahuan

M. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat operasi SC 2. Kurangnya pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang adekuatnya informasi

N. Intervensi Keperawatan No 1. Diagnosa Keperawatan Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat operasi SC, edema jaringan Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3x24 jam, nyeri berkuang/ hilang dengan kriteria hasil: - Klien mengatakan nyeri berkurang/ hilang - Skala nyeri 0-1 - Klien tampak tenang
- TTV dalam batas 2. Observasi nyeri pada perut klien

Perencanaan Intervensi 1. Observasi tanda-tanda vital

Rasional 1. Nadi dan nafas yang meningkat menandakan klien sedang merasakan nyeri 2. Mengetahui ada tidaknya perubahan skala nyeri
3. Kenyamanan dapat membantu

3. Atur posisi klien senyaman klien sesuai kebutuhan klien 4. Ajarkan klien teknik distraksi dan relaksasi, seperti: tarik nafas dalam, mendengarkan musik, membaca, kompres hangat, massage ringan 5. Kolaborasi pemberian obat analgetik

mengurangi nyeri 4. Distraksi dapat membantu mengalihkan perhatian klien dari nyeri, relaksasi dapat membantu mengurangi nyeri 5. Membantu mengurangi nyeri

normal: suhu 36,5C37,5C, RR 1820x/menit, nadi 80100x/menit, TD

2.

Kurangnya pengetahuan mengenai perawatan payudara setelah melahirkan

120/80 mmHg Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x24 jam, pengetahuan klien meningkat dengan kriteria hasil: - Klien mengerti dengan apa yang dijelaskan - Klien tidak bingung lagi

1. Ajarkan tentang cara perawatan

1. Meningkatkan pengetahuan ibu

payudara 2. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami klien

mengenai perawatan payudara setelah melahirkan


2. Mengidentifikasi masalah klien

O. Catatan Keperawatan No. Dx 1 Tgl/jam 13-01-11 08.30 Implemenatasi


1. mengatur

Evaluasi klien DS : klien menyatakan sesuai posisi semifowler lebih nyaman DO : klien terlihat tidak tegang, lebih rileks

posisi klien

senyaman

kebutuhan klien

08.35

2. mengajarkan klien teknik DS : -

distraksi

dan

relaksasi, DO

klien

mampu

seperti: tarik nafas dalam, melakukan tarik nafas mendengarkan massage ringan 1 08.45
3. mengobservasi tanda-tanda DS : -

musik, dalam tanpa dipimpin

membaca, kompres hangat,

vital

DO

TD RR

= =

120/80mmHg, S = 37,10C 2 10.00


3. mengajarkan tentang cara

18x/mnt, HR = 88x/mnt, DS : klien mengatakan payudara menjadi tidak tegang DO 1 11.00 : ASI keluar, payudara tidak tegang 4. Observasi nyeri pada perut DS : klien menyatakan klien nyeri masih dirasakan, namun jika nyeri datang klien akan langsung melakukan tarik nafas dalam dan posisi tubuh pada semifowler DO : klein tidak terlihat

perawatan payudara

14-01-11 08.45

tegang 1. mengobservasi tanda-tanda DS : vital DO : TD RR = = 110/80mmHg, S = 36,40C

20x/mnt, HR = 80x/mnt, 1 08.55 2. Observasi nyeri pada perut DS : klien mengatakan klien nyeri perut sudah jarang terjadi Klein menyatakan jika nyeri muncul kembali, klien mampu mengendalikannya sehingga tidak sampai menganggu DO : klien terlihat lebih segar dan rileks/ tenang 15-01-11 1. mengobservasi tanda-tanda DS : vital DO : TD RR = = 110/80mmHg, S = 36,50C
2. mengobservasi nyeri pada DS : klien menyatakan

24x/mnt, HR = 86x/mnt,

perut klien

nyeri perut sudah tidak dirasakan lagi DO : klien terlihat tenang dan rileks

3. mendiskusikan hal-hal yang DS : klien menyatakan

belum dipahami klien

tidak Klein

ada hanya

yang bingung

ditanyakan lagi, dengan langkah-langkah perawatan payudara saja

P. Catatan Perkembangan No. Tgl Dx 1 15-01-11 SOAP S : klien menyatakan nyeri sudah tidak dirasakan kembali O : TD = 110/80mmHg, RR = 24x/mnt, HR = 86x/mnt, S = 36,50C A : masalah teratasi 2 15-01-11 P:S : klien mengaku masih bingung dengan langkah-langkah perawatan payudara Klien mengaku agak lupa dengan urutannya O : klien sering bertanya A : masalah teratasi sebagian P : berikan leaflet langkah-langkah perawatan payudara Paraf

Anda mungkin juga menyukai