PENDAHULUAN
aktif yang bermakna dan siswa lebih menguasai dan memahami pelajaran
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
STAD diharapkan dapat melibatkan siswa aktif dalam proses belajar mengajar
dengan diskusi kelompok sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan guru dan menemukan banyak hal yang menarik dalam mempelajari
belajar matematika.
Dengan berpijak pada beberapa persoalan yang ada, maka hal itulah
B. Identifikasi Masalah
tepat.
belum nampak.
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
tipe NHT
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran melalui
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
siswa.
menyenangkan.
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan mengemukakan tentang kajian pustaka, kajian teori,
terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian
kerangka konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti,
disusun berdasarkan kajian teoritis dan kajian hasil penelitian yang telah
A. Kajian Pustaka
tipe NHT lebih baik dan efektif dari pada metode konvensional.
yang pertama: Prestasi belajar dengan penerapan CTL lebih baik dibandingkan
penerapan pembelajaran konvensional. Kedua, tingkat keaktivan kelompok
hasil belajar matematika siswa. Dalam skripsi yang ditulis oleh Desi
atas berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan. Dalam penelitian ini
1. Pendekatan Kontekstual
antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
a. Konstruktivisme (constructivism)
berguna bagi dirinya sendiri dan bergelut dengan ide-ide yaitu siswa
(conclussion).
c. Bertanya (Questioning)
dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelmpok atau lebih yang
Kalau setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap
orang lain bisa menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang
e. Pemodelan (Modeling)
f. Refleksi (Reflection)
tidak hanya guru tapi bisa juga teman lain atau orang lain. Dalam
pembelajaran kontekstual, hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar
(2) PR (Pekerjaan Rumah), (3) Kuis, (4) Karya siswa, (5) Presentasi
atau penampilan siswa, (6) Demonstrasi, (7) Laporan, (8) Jurnal, (9)
yang dimilikinya.
pembelajaran kooperatif adalah : (1) belajar dengan teman, (2) tatap muka
antar teman, (3) mendengarkan antar anggota, (4) belajar dari teman
sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produktif
keputusan, dan (8) siswa aktif. Sedangkan menurut Johnson (1984) dalam
kepemimpinan, (5) berbagi tanggung jawab, (6) ditekankan pada tugas dan
kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah, (3) jika dalam kelas terdapat
siswa-siswa yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, budaya, dan jenis
terdapat ras, suku, agama, dan jenis kelamin yang berbeda pula, (4)
perorangan.
dipergunakan.
seluruh siswa.
a. Penyajian Kelompok
1) Pengajaran Kelompok
yang dihadapi.
dianggap penting.
c. Kegiatan Kelompok
4. Peningkatan
matematika.
a. Pengertian Belajar
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Hilgard
bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri
b. Matematika
matematika.
suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah
melakukan suatu hal”. Hasil (prestasi) belajar bagi siswa adalah untuk
ataukah belum.
huruf.
berikut :
a. Kecerdasan
b. Konsentrasi
c. Kesehatan jasmani
f. Cara belajar
g. Perlengkapan
h. Sifat-sifat negatif
6. Keaktivan Siswa
ada beberapa kegiatan antara lain : a. aktivitas tes awal (pretest), yang
dalam hal ini guru menstimulasi siswa untuk aktif mengingat kembali dan
132). Menurut Sriyono, dkk (1992: 75), keaktivan adalah bahwa pada
jasmani maupun rohani. Keaktivan jasmani atau rohani itu meliputi, antara
lain :
mungkin.
b. Keaktivan akal, akal-akal anak harus aktif atau diaktifkan untuk
mengambil keputusan.
mencintai pelajarannya.
masalah yang menuntut kreativitas siswa aktif. Siswa sebagai subjek didik
melalui strategi, pendekatan, metode dan teknik pengajaran yang tepat dengan
belajar, keaktivan siswa dan pengajaran yang dilakukan di depan kelas. Untuk
menarik perhatian siswa agar aktif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya
Penyelesaian Masalah
Keaktifan Siswa dan
Hasil Belajar Siswa
Meningkat
D. Hipotesis
(NHT) dilakukan terus menerus dengan tepat, maka keaktivan dan hasil
METODE PENELITIAN
representatif dan mengarah pada tujuan harus memilih prosedur secara tepat.
Memilih prosedur penelitian yang tepat merupakan bagian yang ikut menentukan
tingkat kesahihan hasil penelitian. Oleh karena itu penjelasan mengenai prosedur
adalah jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, obyek
A. Jenis Penelitian
Tabel 3.1
BULAN PENELITIAN
NO KEGIATAN Oktober November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34
1 TAHAP PERSIAPAN
PENYUSUNAN
PROPOSAL
PENGURUSAN
PERIZINAN
2 TAHAP PELAKSANAAN
PENGUMPULAN DATA
ANALISA DATA
PERUMUSAN HASIL
PENELITIAN
3 TAHAP LAPORAN
PERUMUSAN
KERANGKA LAPORAN
PENULISAN LAPORAN
REVISI DAN EDITING
LAPORAN
PENYERAHAN
LAPORAN
C. Subyek Penelitian
Subyek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas dan
peneliti. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura berperan sebagai subyek
penerima tindakan.
D. Obyek Penelitian
setelah pemberian tindakan dengan pendekatan ini, hasil belajar dan keaktivan
senantiasa berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur
dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktivan siswa pada
dan kontekstual serta menjamin diperoleh manfaat yang lebih baik. Anggota
tim terlibat dalam rangkaian kegitan antara lain: dialog awal, perencanaan
evaluasi.
1) Dialog awal
a. Identifikasi Masalah
masalah antara lain: Diskusi antara peneliti dengan guru kelas VIII
b. Identifikasi Siswa
yang hasil belajarnya bagus dan siswa yang aktif serta pasif dalam
tidak bersifat resentatif, sementara, flexibel, dan siap diubah sesuai dengan
keadaan yang ada sebagai usaha ke arah perbaikan. Pada tahap ini, peneliti
putaran.
pembelajaran tersebut baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi
kelas. Perlu diingat observer hanya mencatat apa yang dilihat dan didengar
dari guru maupun siswa, situasi kelas dan kendala tindakan, serta
5) Refleksi
adalah berupa diskusi yang dilakukan peneliti dan guru matematika untuk
yang telah dilakukan. Pada tahap tindakan ini terfokus pada pembuatan
dan revisi program tindakan yang telah dilaksanakan di kelas setiap akhir
putaran penelitian. Jika ada hal-hal yang mendesak dan perlu penanganan
6) Evaluasi
1. Metode Pokok
Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam
a. Metode Observasi
b. Metode Test
2. Metode Bantu
matematika berlangsung.
b. Metode Dokumentasi
antara lain seperti nama siswa, nomor induk siswa, dengan melihat
G. Instrumen Penelitian
sehari-hari.
pelajaran tersebut.
2. Observasi
pengamatan.
b. Partisipatif penuh yaitu pengamat selalu mengambil bagian dengan
3. Test
data mengenai hasil belajar siswa. Perangkat test yaitu test uraian dengan
alternative jawaban, jawaban yang benar diberi skor dan yang salah diberi
skor nol.
pada penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang
diisi dari segi test itu sendiri sebagai alat pengukuran hasil belajar yaitu
sejauh mana test belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik,
diberikan.
penyusunan laporan. Teknik analisis data yang terdiri atas tiga alur
(1992:15-20), alur yang dilalui meliputi reduksi data, penyajian data, dan
catatan lapangan.
mitra kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Karya
Indonesia.
BELAJAR MATEMATIKA
Oleh :
2007