Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1. 1.3 Tujuan 1. Mengetahui fungsi kepala sekolah 2. Mendeskripsikan kepala sekolah sebagai pejabat formal 3. Mendeskripsikan kriteria kepala sekolah 4. Mendeskripsikan kompetensi kepala sekolah 5. Mengetahui persyaratan kepala sekolah 6. Mendeskripsikan peningkatan mutu 7. Mendeskripsikan pendidikan dan komite sekolah

BAB II ISI A. fungsi kepala sekolah Jabatan kepala sekolah di duduki oleh orang yang menyandang propesi guru. Karena itu , ia harus propesional sebagai guru sekaligus sebagai kepala sekolah dengan derajat propesionalitas tertentu. Kepala sekolah memiliki fungsi yang berdimensi luas. Kepala sekolah dapat memerankan banyak fungsi, orang yang sama, tetapi topinya yang berbeda. Di lingkungan departemen pendidikan nasional ( yang sekarang berganti nama menjadi kementrian pendidikan nasional, kemendiknas) telah cukup lama di kembangkan paradigm baru administrasi atau manajemen pendidikan, dimana kepala sekolah minimal harus mampu berfungsi sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator, disingkat dengan EMASLIM. Jika merujuk pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha atau entrepreneur. Atas dasar itu, dalam kerangka menjalani fungsinya, kepala sekolah harus memerankan diri dalam tatanan perilaku yang di singkat EMASLIME, sebagai singkatan dari educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator, dan entrepreneur, Fungsifungsi itu dijelaskan berikit ini. Kepala Sekolah sebagai Educator. Sebagai educator kepala sekolah, kepala sekolah berfungsi menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberiakan nasehat kepada warga sekolah, memberikan mendorong guru dan tenaga kependidikan untuk berbuat serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Sebagai educator, kepala sekolah harus mampu menginisiasi pengajaran tim, moving class, pengembangan sekolah bertaraf internasional, kelas unggulan dan mengadakan program akselerasi bagi siswa yang cerdas di atas normal. Sebagai educator juga, kepala sekolah perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya sebagai educator. Khususnya dalam peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan, serta prestasi belajar siswa dapat didiskripsikan sebagai berikut. Pertama menyertakan guru dalam penataran atau pelatihan untuk menambah wawasannya. Kedua, memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dengan belajar kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketiga, mengerakkan tim evaluasi hasil belajar siswa agar giat bekerja. Keempat, mengunakan waktu belajar secara efektif di sekolah dengan cara mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan. Kelima, mengoftimasi ruang kerja guru sebagai wahana tukar pengalaman antar sesame mereka demi perbaikan kinerja masing-masing. Kepala Sekolah sebagai Manager Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan guru dan tenaga kependidikan melalui persaingan dalam kebersamaan, memberikan kesempatan guru dan tenaga kependidikan untuk untuk meningkatkan propesinya. Dan mendorong keterlibatan seluruh guru dan

tenaga kependidikan dalam pelbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. Sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mengoptimasi dan mengakses sumber daya sekolah untuk mewujudkan visi, misi, dan mencapai tujuannya. Dalam kerangka pengelolaan sekolah, sebagai manajer kepala sekolah berpedoman pada asas-asas tujuan, keunggulan, mufakat, kesatuan, persatuan, antusiasme, keakraban dan asas integritas. Kepala sekolah juga perlu memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, yang diwujudkan dengan penyusunan program, menorganisasikan personalia, memberdayakan guru dan tenaga kependidikan, serta mendaya gunakan sumber daya sekolah secara unggul. Untuk itu sebagai manajer kepala sekolah harus mampu mendelegasikan tugas, mengalokasikan pekerjaan, menetapkan standar kualitas, memonitor hasil, mengontrol biaya, dan lain-lain. Kepala Sekolah sebagai Administrator Kepala Sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang erat dengan pelbagai aktivitas administrasi sekolah, baik di lihat dari pendekatan fungsional maupun pendekatan substansial. Secara fungsional, kepala sekolah harus mampu merencanakan, mengorganisasikan, menata staf, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut. Secara substansial kepala sekolah harus mampu mengeloloa kurikulum, ketenagaan, kesiswaan, hubungan kemasyarakatan, layanan khusus, administrasi kearsifan, dan administrasi keuangan. Tugas-tugas administrasi itu di lakukan secara logis dan sistematis, yang kesemuannya memoros pada kepentingan proses pendidikan dan pembelajaran demi peningkatan mutu lulusan, dengan indicator antara lain peningkatan nilai siswa dan akses mudah melanjutkan studi. Kepala Sekolah sebagai Supervisor Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi aneka tugas pokok dan fungsi yang dilakukan oleh guru dan seluruh staf. Dalam kerangka ini, kepala sekolah harus mampu melakukan pelbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini dimaksudkan agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini juga merupakan tindakan prepentif untuk mencegah agar guru dan tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat melaksanakan pekerjaannya. Pengawasan dan pegendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan khususnya guru, disebut supervise klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan propesional guru dan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran efektif. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya menyusun dan melaksanakan program supervise pembelajaran serta memamfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi pembelajaran harus diwujudkan dalam penyusunan program supervise kelas, pengembangan program supervise untuk kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan program supervisi untuk perpustakaan, laboratorium, dan ujian. Kemampuan melaksanakan program supervise klinis dan dalam program supervise kegiatan ekstrakurikuler. Kemampuan memamfaatkan hasil supervise pembelajaran diwujudkan dalam pemamfaatan hasil supervise untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan

dan pemamfaatan hasil supervise untuk mengembangkan sekolah.Kepala sekolah sebagai supervisor pembelajaran dan supervisor klinis pembelajaran perlu memperhatikan prinsifprinsif; hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; dilaksanakan secara demokratis; berpusat pada guru dan tenaga kependidikan; dilakukan berdasarkan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan, serta merupakan bantuan propesional. Kepala Sekolah sebagai Leader Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan guru dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Mereka harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan propesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Sebagai pemimpin, kepala harus memiliki sifat yang jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, dan teladan. Pada sisi lain, sebagai pemimpin kepala sekolah harus mampu; - memperkuat tim sebagai kekuatan pembangunan. - Mengabungkan aspek-aspek positif individualitas. - Berfokus pada detail pekerjaan. - Menerima tanggung jawab. - Membangun hubungan antarpribadi. - Menjaga keterbukaan. - Memelihara sifat progresif. - Bangga dan menghargai hasil kerja tim. - Menantang perubahan dan - Tanpa berkompromi terhadap kualitas. Kepala Sekolah sebagai Inovator Administrator sekolah yang bermutu selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan. Inovasinya diarahkan untuk memenuhi tuntutan mutu masa depan, sesuai kebutuhan masyarakat, local dan global. Tindakan inovatif administrator sekolah dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki atau dapat diperoleh dari lingkungan. Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan guru dan tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.Mereka di tuntut mampu meningkatkan propesionalisme tenaga kependidikan akan tercermin dari caranya melakukan pekerjaan secara konstruktif, kteatif, delegatif, integrative, rasional, obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, berdaya suai, dan fleksibel. Disamping itu dia harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan pelbagai pembaharuan di sekolah. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada guru dan staf untuk melakukan pelbagai tugas dan fungsinya.Hal ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan pelbagai sumber belajar melalui pengembangan sentra belajar. Salah satu upaya memotivasi adalah dengan memberikan penghargaan kepada guru dan stafnya. Dengan penghargaan itu, guru dan staf dirangsang untuk meningkatkan propesionalisme kerjanya secara positif dan produktif.Pelaksanaan penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi guru dan staf. Hal itu dilakukan secara terbuka, sehingga guru dan staf memiliki peluang untuk meraihnya. Karenanya, kepala sekolah harus berusaha memberikan penghargaan secara tepat, efektif dan efisien untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkannya. Kepala Sekolah sebagai Entrepreneur Sebagai administrator, kepala sekolah harus menjadi wirausaha atau entrepreneur sejati. Istilah wirausaha di sini merujuk kepada usaha dan sikap mental, tidak selalu dalam tafsir komersial. Wirausaha esensinya adalah usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko sesuai dengan peluang yang ada, dan melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, keuangan dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Untuk menjadi seorang wirausaha, administrator sekolah harus percaya diri atau memiliki kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan, kepribadian mantap dan optimism; berorientasikan tugas dan hasil atau kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik dan penuh inisiatif; pengambilan resiko atau mampu mengambil dan mengelola resiko dan suka pada tantangan; kepemimpinan atau kemampuan memimpin dan dapat bergaul dengan orang lain; keorisinilan atau menanggapi saran dan kritik, inovatif atau pembaru, kreatif, fleksibel, banyak sumber, dan serba bisa, dan berorientasi kemasa depan atau mengetahui banyak, pandangan kedepan dan perseptik. Kemampuan kewirausahaan ini sangat di pentingkan dalam rangka mencari terobosan baru pengembangan sekolah. B. Kepala Sekolah sebagai Pejabat Formal Meski sebagai tugas tambahan, jabatan kepala sekolah adalah jabatan pemimpin dengan segala kepormalannya. Setiap guru yang di beri tugas tambahan sebagai kepala sekolah di lakukan dngan prosedur serta persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan integritas. Karena itu, kepala sekolah pada hakekatnya adalah pejabat formal, oleh karena pengangkatannya melakui suatu proses dan prosedur yang di dasarkan atas peraturan yang berlaku. Secara sistem, jabatan kepala

sekolah sebagai pejabat atau pemimpin formal dapat di uraikan melalui pelbagai pendkatan yakni penggangkatan, pembinaan, tanggung jawab. Pengangkatan guru menjadi kepala sekolah harus di dasarkan atas prosedur dan peraturan yang berlaku. Di Indonesia, prosedur dan peraturan yang berkaitan dengan pengangkatan guru menjadi kepala sekolah. Khususnya sekolah negeri, ditetapkan oleh kementrian pendidikan, meski dalam hal-hal tertentu sering tidak diikuti secara taat asa di tingkat kabupaten/kota. Persyaratan administrative calon kepala sekolah meliputi;(1) usia maksimal, (2) pangkat, (3) masa kerja, (4) pengalaman, dan (5) berkedudukan sebagai tenaga fungsional guru. Persyaratan akademik antara lain latar belakang pendidikan formal dan pelatihan terakhir yang dimiliki oleh calon. Persyaratan kepribadian antara lain bebas dari perbuatan tercela dan loyal kepada Pancasila dan pemerintah. Selama menduduki jabatan, kepala sekolah berhak atas (1) gaji serta penghasilan dan pendapatan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) akses kedudukan dalam jenjang kepangkatan tertentu, (3) hak kenaikan gaji atau kenaikan pangkat, (4) kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi, (5) memperoleh kesempatan untuk pengembangan diri, (6) penghargaan atau pasilitas, (7) dapat di beri teguran oleh atasan nya karena sikap, perbuatan serta prilakunya yang dirasakan dapat menggangu tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah, dan (8) dapat dimutasikan atau diberhentikan dari jabatan kepala sekolah karena hal-hal tertentu. Kepala sekolah pun mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap atasan. Karena itu seorang kepala sekolah wajib (1) loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan, (2) berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, dan (3) selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan. Diapun harus hirau terhadap mutu, khususnya berkaitan dengan; (1) nilai-nilai dan misi sekolah, (2) tata laksana dan keadministrasian sekolah, (3) kurikulum, (4) pengajaran, (5) penilaian dan evaluasi, (6) sumber daya, (7) layanan pendukung pembelajaran, (8) komunikasi dan jalinan hubungan dengan pemangku kepentingan, (9) kegiatan kemasyarakatan dan (10) peningkatan mutu secara berkelanjutan. Termasuk dalam kerangka ini (1) visi sekolah, (2) budaya sekolah, (3) sdministrasi sekolah, (4) komunikasi dan kolaborasi dengan masyarakat, (5) sikap keteladanan, kejujuran, keadilan, dan etika propesi, (6) lingkungan politik, sosial, hokum, ekonomi dan budaya, (7) program instruksional, dan (8) implementasi kebijakan. C. Kriteria Kepala Sekolah Guru yang di beri tugas tambahan sebagai kepala sekolah harus memenuhi criteria tertentu. Dengan kata lain, kepala sekolah merupakan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Kriteria tersebut berkaitan dengan kualifikasi, kompetensi, kepangkatan, masa kerja dan lain-lain. Di dalam PP No 19 Tahun 2005 di sebutkan syaratsyarat untuk menjadi kepala sekolah seperti berikut ini. 1. Kriteria untuk menjadi kepala TK/RA meliputi; a. Berstatus sebagai guru TK/RA. b. Memiliki kwalifikasi dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) tahun di TK/RA, dan d. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. 2. Kriteria untuk menjadi kepala SD/MI meliputi; a. Berstatus sebagai guru SD/MI. b. Memiliki kwalipikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurang nya 5 ( lima ) tahun di SD/MI , dan d. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. 3. Kriteria untak menjadi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK meliputi; a. Berstatus sebagai guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK. b. Memiliki kualipikasi dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK, dan d. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. 4. Kriteria untuk menjadi kepala SDLB/SMPLB/SMALB meliputi; a. Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan khusus. b. Memiliki kualipikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun di satuan pendidikan khusus , dan d. Memiliki kemampuan kepemimpinan, pengelolaan , dan kewirausahaan di bidang pendidikan khusus. D. Kompetensi Kepala Sekolah Bagaimana kompetensi ideal kepala sekolah atau kepala satuan pendidikan?Berikut ini di sajikan pemikiran konsepsional mengenai standar kompetensi kepala sekolah. Standar kompetensi sebagai hasil dari kajian akademik di bawah ini cukup representatif untuk mengambarkan tugas yang harus di jalan kan oleh kepala sekolah. Pada sisi lain, standar kompetensi ini di rasakan baik untuk menjadi topik-topik dalam kerangka pelatihan kepala sekolah. Kompetensi di Bidang Perencanaan a. Menyusun profil sekolah b. Merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah c. Menentukan fungsi-fungsi ( komponen-komponen ) sekolah yang di perlukan untuk mencapai setiap sasaran sekolah. d. Melaksanakan analisis atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap setiap fungsi dan factor-faktornya. e. Memilih dan menentukan alternatif-alternatif pemecahan setiap persoalan. f. Merencanakan kegiatan sekolah. g. Menyusun rencana dan program pengembangan sekolah.

h. Menyusun langkah-langkah untuk merealisasikan rencana pengembangan sekolah. i. Membuat target pencapaian hasil untuk setiap program sesuai dengan waktu yang ditentukan ( milestone ) Kompetensi di Bidang Pengorganisasian a. b. c. d. Mengorganisasikan kegiatan sekolah. Menyusun sistem administrasi sekolah. Mengembangkan kebijakan operasional sekolah. Menyusun sistem pengaturan sekolah yang berkaitan dengan kualipikasi, spesipikasi, prosedur kerja, pedoman kerja, petunjuk kerja, dan sebagainya. e. Melakukan analisis kelembagaan tentang struktur organisassi yang episien dan efektif. f. Menata unit-unit organisasi sekolah atas dasar fungsi. g. Merumuskan regulasi sekolah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. h. Menyusun mekanisme koordinasi antar unit-unit organisasi sekolah. Kompetensi di Bidang Implementasi Program. a. Melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan. b. Memberikan pengarahan dan penugasan kepada staf atas dasar tugas dan fungsi staf yang bersangkutan. c. Memotivasi dan mengarahkan staf supaya bekerja secara bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Melaksanakan regulasi sekolah secara tepat dan mendorong penegakan hokum ( law enforcement ) e. Mengupayakan kepastian dan keadilan untuk memperoleh layanan pendidikan bagi warga sekolah f. Mengupayakan pemerataan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan (equity and equality of educational opportunity ) g. Menyelaraskan sumber daya sekolah dengan tujuan sekolah. h. Menyiapkan infut/sumber daya manajemen untuk mengelola sumber daya. i. Mengintegrasikan dan menyinkronkan ketatalaksanaan program j. Mengumpulkan imformasi berkualitas sebagai bahan untuk mengambil keputusan. k. Mengambil keputusan secara terampil (cepat, tepat, cekat ). l. Mengantisipasi akibat pengambilan keputusan dengan penuh perhitungan ( least cost and most benefit ) m. Mengunakan sistem impormasi sekolah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Kompetensi di Bidang Pengendalian program a. Merumuskan sistem pengendalian/monitoring dan evaluasi sekolah. b. Merumuskan indikator-indikator sekolah yang efektif dan menyusun instrument. c. Mengunakan teknik-teknik monitoring dan evaluasi.

d. e. f. g.

Sosialisasi dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Merumuskan hasil analisis data monitoring dan evaluasi. Mengendalikan kegiatan sekolah agar tidak menyimpang dari rencana. Memperbaiki kinerja sekolah berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

Kompetensi di Bidang Pelaporan a. Membuat laporan akuntabilitas kinerja sekolah. b. Mempertanggungjawabkan hasil kerja sekolah kepada pemangku kepentingan. c. Membuat keputusan secara tepat, tepat, dan cekat berdasarkan pertanggungjawaban. d. Memperbaiki perencanaan sekolah untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Kompetensi Memimpin Sekolah a. b. c. d. Memberikan keteladanan dalam sikap dan tindakan. Mengarahkan guru, staf dan siswa. Memiliki kekuatan dan kesan positif untuk mempengaruhi bawahan dan orang lain. Memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang sesuai dengan prinsif kepemimpinan pendidikan. e. Mengambil keputusan secara trampil (cepat, tepat, dan cekat ). f. Melakukan perubahan ( inovasi ) sekolah. g. Berkomunikasi secara lancer. h. Menyusun tim kerja yang kompak, cerdas dan dinamis. i. Melakukan kegiatan yang bersipat kreatif. Kompetensi Memberdayakan Sumber Daya Sekolah a. b. c. d. Menggali potensi-potensi sumber daya sekolah yang dapat dikembangkan. Menentukan cara-cara memberdayakan sekolah. Melaksanakan pembedayaan sekolah. Menilai tingkat keberdayaan sekolah.

hasil

Kompetensi Melakukan Supervisi a. b. c. d. e. f. Merumuskan arti, tujuan, dan teknik supervise. Menyusun program supervise pembelajaran. Melaksanakan program supervise. Membimbing guru, staf dan siswa. Mengajarkan wawasan/pengetahuan baru. Melaksanakan umpan balik dari hasil supervise.

Kompetensi Menciptakan budaya dan Iklim kerja yang Konduksif. a. Menciptakan suasana kerja yang konduksif.

b. c. d. e. f. g.

Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan sekolah yang demokratis. Membentuk budaya kerjasama (school corporate culture ) yang kuat. Menumbuhkan budaya propesional warga sekolah. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif-akademis. Menghargai dan mengembangan keragaman budaya dalam kehidupan sekolah.

Kompetensi Mengembangkan Kreativitas, Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan. a. b. c. d. e. Menciptakan dan memamfaatkan peluang. Menciptakan pembaruan. Merumuskan arti dan tujuan perubahan (inovasi ) sekolah. Mengunakan metode, teknik dan proses perubahan sekolah. Menumbuhkan iklim yang mendorong kebebasan berpikir untuk menciptakan kreativitas dan inovasi. f. Mendorong warga sekolah untuk melakukan eksperimentasi, prakarsa/ keberanian moral untuk melakukan hal-hal baru. g. Memberikan rewards atas hasil-hasil kreativitas warga sekolah. h. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan warga sekolah. Kompetensi Komunikasi dan Kerja Sama dalam Pekerjaan a. b. c. d. Menjelaskan arti dan fungsi komunikasi dalam pekerjaan. Menerapkan komunikasi yang efektif dalam pekerjaan. Menjelaskan arti dan fungsi kerjasama dalam pekerjaan. Menerafkan kerjasama antar staf dalam pekerjaan.

Memanfaatkan Bahasa Inggris dalam Pekerjaan Menggunakan bahasa inggris untuk memahami literatur asing/memperluas wawasan kependidikan. Kompetensi Memanfaatkan Kemampuan IPTEK dalam Pendidikan a. Pemamfaatan tekonologi dalam alat pembelajaran dan manajemen sekolah. b. Memahami pemamfaatan computer dalam pembelajaran dan manajemen sekolah. c. Menjelaskan pemamfaatan alat-alat dengan teknologi terbaru dalam pembelajaran. Kompetensi Memamfaatkan Teknologi Imformasi dan Komunikasi a. b. c. d. Menjelaskan jenis-jenis teknologi imformasi yang dimamfaatkan dalam pendidikan. Mengidentifikasi dampak negatif dan positif teknologi imformasi. Menggunakan pelbagai fungsi internet, terutama menggunakan e-mail dan mencari imformasi. Menggunakan computer terutama untuk Word processor dan spread sheed ( contoh; Microsoft word, Excel ) dalam manajemen sekolah.

Kompetensi Mengelola Kurikulum dan Program Pembelajaran a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Membentuk dan memberdayakan tim pengembang kurikulum. Memfasilitasi guru untuk mengembangkan kompetensi setiap guru kelas. Memfasilitasi guru untuk menyusun silabus/satuan kegiatan semester, mimgguan dan harian. Memfasilitasi guru untuk menentukan buku sumber yang sesuai untuk setiap bidang pengembangan. Menggarahkan tenaga kependidikan untuk menyusun rencana dan program pelaksanaan kurikulum. Membimbing guru dalam mengembangkan dan memperbaiki proses belajar mengajar. Mengarahkan tim pengembang kurikulum untuk mengupayakan kesesuaian kurikulum dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni ( Ipteks ), tuntutan dan kebutuhan siswa. Menggali dan memobilisasi sumber daya pendidikan. Mengidentifikasi kebutuhan bagi pengembangan kurikulum lokal. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum. Mengelola jadwal dan waktu belajar dan evaluasi/penilaian. Mengelola proses bimbingan dan konseling.

Kompetensi Mengelola Guru dan Tenaga Kependidikan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. Menginventarisasi karakteristik tenaga kependidikan yang efektif. Merencanakan tenaga kependidikan sekolah ( permintaan , Persediaan dan kesenjangan ) Merekrut, menyeleksi, menempatkan dan mengorientasikan tenaga kependidikan baru. Memfasilitasi pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan. Memamfaatkan dan memelihara tenaga kependidikan. Menilai kinerja guru dan tenaga kependidikan. Mengembangkan sistim pengupahan, ganjaran positif, dan hukuman yang mampu menjamin kepastian dan keadilan. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pembinaan karir. Memotivasi tenaga kependidikan. Membina hubungan kerja yang harmonis. Memelihara dokumentasi personel sekolah atau mengelola administrasi personel sekolah. Mengelola konflik. Melakukan analisis jabatan dan menyusun uraian jabatan tenaga kependidikan. Memiliki apresiasi, empati, dan simpati terhadap tenaga kependidikan.

Kompetensi Mengelola Kesiswaan a. b. c. d. e. Mengelola penerimaan siswa baru. Mengelola pengembangan bakat, minat, kreativitas dan kemampuan siswa. Mengelola sistem bimbingan dan konseling yang sistematis. Melatih disiplin siswa. Menyusun tata tertib sekolah.

f. Mengupayakan kesiapan belajar siswa ( fisik, mental ). g. Mengelola sistem pelaporan perkembangan siswa. h. Memberikan layanan penempatan siswa dan mengkoordinasikan studi lanjut. Kompetensi Mengelola Keuangan a. Menyiapkan anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang berorientasi pada program pengembangan sekolah secara transparan. b. Menggali sumber dana dari pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan sumbangan lain yang tidak mengikat. c. Mengembangkan kegiatan sekolah yang berorientasi pada aktivitas yang menghasilkan ( income generating activities ). d. Mengelola akuntansi keuangan sekolah ( cash in and cash out ). e. Membuat aplikasi dan proposal untuk mendapatkan dana dari penyandang dana. f. Melaksanakan sistem pelaporan penggunaan keuangan. Kompetensi Mengelola Sarana dan Prasarana a. Mengupayakan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana sekolah ( laboratorium, perpustakaan, kelas, peralatan, perlengkapan, dan sebagainya ). b. Mengelola program perawatan preventif, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasarana. c. Menentukan spesifikasi sarana dan prasarana sekolah. d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. e. Mengelola pembelian/ pengadaan sarana dan prasarana serta asuransinya. f. Mengelola administrasi srana dan prasarana sekolah. g. Memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana sekolah. Kompetensi Mengelola Hubungan Sekolah- Masyarakat a. Memfasilitasi dan memberdayakan Dewan Sekolah / Komite Sekolah sebagai perwujudan pelibatan masyarakat terhadap pengembangan sekolah. b. Mencari dan mengelola dukungan dari masyarakat ( dana, pemikiran, moral dan tenaga, dan sebagainya ) bagi pengembangan sekolah. c. Menyusun rencana dan program pelibatan orangtua siswa dan masyarakat. d. Mempromosikan sekolah kepada masyarakat. e. Membina kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat. f. Membina hubungan yang harmonis dengan oranmg tua siswa. Kompetensi Mengelola Sistem Impormasi Sekolah a. Mengembangkan prosedur dan mekanisme pelayanan sistem imformasi, serta sistem pelaporan. b. Mengembangan pangkalan data sekolah ( data kesiswaan, keuangan, ketenangan, pasilitas dan sebagainya ).

c. Mengelola hasil pangkalan data sekolah untuk merencanakan program pengembangan sekolah. d. Menyiapkan pelaporan secara sistematis, realistis dan logis. e. Mengembangkan SIM berbasis computer. Menguasai Landasan Pendidikan a. b. c. d. e. f. g. Memahami jenis-jenis filsafat pendidikan. Memahami landasan psikologi pendidikan. Memahami pelbagai teori pendidikan. Pengembangan kurikulum sekolah. Memahami konsep dasar pengembangan kurikulum. Memehami struktur kurikulum. Memahami bermacam pendekatan kurikulum.

Mengetahui Tingkat Perkembangan Siswa a. Memahami psikologi pendidikan yang mendasari perkembangan siswa. b. Memahami tingkat-tingkat perkembangan mental siswa. c. Memahami tingkat perkembangan siswa yang dididik. Mengetahui Macam-macam Pendekatan pembelajaran a. Memahami macam-macam teori belajar. b. Memahami strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. c. Memahami metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. d. Memahami esensi bermain sambil belajar dan belajar melalui bermain ( Khusus Kepala TK ) Menguasai Kebijakan Pendidikan a. b. c. d. e. f. g. h. i. Menguasai perundang-undangan pendidikan. Memahami dasar, fungsi dan tujuan pendidikan. Memahami prinsif penyelenggaraan pendidikan. Memahami ketentuan tentang standar nasional pendidikan dan kurikulum. Memahami ketentuan tentang pendidik dan tenaga kependidikan. Memehami ketentuan tentang sarana dan prasarana pendidikan. Memahami ketentuan tentang pengelolaan pendidikan. Memahami ketentuasn tentang evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Memahami ketentuan tentang pengawasan pendidikan.

Memahami Program Pembangunan Pendidikan dan Rencana Strategis di Bidang Pendidikan a. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. b. Memahami visi dan misi pendidikan nasional. c. Memahami program strategis di bidang pendidikan.

Memahami Kebijakan Pendidikan a. b. c. d. e. f. g. Memahami program strategis di bidang pendidikan. Menjelaskan konsep pendidikan tiap satuan pendidikan sesuai bidang nya. Memahami tujuan pendidikan pada satuan pendidikan. Memahami sistem dan struktur standar kompetensi siswa dan guru. Memahami standar kompetensi siswa dan guru dalam pembinaan sekolah. Menjelaskan konsep pengembangan pengelolaan pembelajaran. Memahami konsep pengembangan manajemen Memahami konsep dan struktur kurikulum yang di berlakukan ( missal; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, KTSP )

Memahami Konsep dan Penerapan Kepemimpinan Pendidikan dalam Tugas, Peran dan Fungsi Kepala Sekolah a. Memahami konsep kepemimpinan pendidikan. b. Memahami tugas, peran dan fungsi kepala sekolah. c. Memahami penerapan konsep kepemimpinan pendidikan dalam tugas, peran dan fungsi kepala sekolah. d. Memahami pelbagai macam gaya kepemimpinan dan penerapannya di sekolah. e. Memahami konsep dan penerapan pendekatan kepemimpinan yang sesuai termasuk kepemimpinan transformasional. Memahami Konsep dan Penerapan Manajemen Pendidikan dalam Tugas, Peran dan Fungsi Kepala Sekolah a. Memahami konsep manajemen pendidikan. b. Mengunakan sistem sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah. c. Mengidentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis infut sekolah. d. Mengembangkan proses sekolah ( proses belajar mengajar, pengkoordinasian, pengambilan keputusan, pemberdayaan, pemotivasian, pemantauan, pensupervisian, pengevaluasian dan pengakreditasian ). e. Meningkatkan output sekolah ( kwalitas, produktivitas, efisiensi, efektivitas dan inovasi ). f. Memahami, menghayati, dan melaksanakan standar pelayanan terbaik. g. Melaksanakan standar pelayanan secara tepat. h. Memahami lingkungan sekolah sebagai bagian dari sistem sekolah yang bersifat terbuka. Memahami Konsep dan Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) a. Memahami dan menghayati hakikat otonomi pendidikan. b. Memahami dan menghayati hakikat pendidikan berbasis masyarakat ( community based education ). c. Memahami dan menghayati arti, tujuan dan karakteristik manajemen berbasis sekolah (school based management )

d. Memahami kewenagan sekolah dalam kerangka otonomi pendidikan. e. Memahami, menghayati, dalam melaksakan tahap-tahap implementasi manajemen berbasis sekolah. f. Mengevaluasi tingkat keberhasilan manajemen berbasis sekolah. Memahami Konsep dan Penerapan Manajemen Stratejik di Sekolah a. b. c. d. e. f. Memahami konsep manajemen stratejik untuk sekolah. Menentukan arah ( visi, misi, dan tujuan ) sekolah. Melakukan scanning dan analisis lingkungan internal dan eksternal sekolah. Menyusun rencana stratejik sekolah. Mengimplementasikan strategi. Mengevaluasi strategi yang di laksanakan.

Menerapkan Konsep dan Penerapan Manajemen Mutu Sekolah. a. b. c. d. e. Memahami konsep manajemen mutu sekolah. Merencanakan sistem mutu sekolah. Menerapkan sistem manajemen mutu sekolah. Mengevaluasi sistem manajemen mutu sekolah. Memperbaiki dan menindaklanjuti hasil evaluasi sistem manajemen mutu sekolah.

Kompetensi Personal a. b. c. d. e. f. Menerapkan toleransi. Berakhlak mulia. Suka menolong. Berempati terhadap orang lain. Memiliki rasa sayang yang tinggi. Bekerja tanpa mengutamakan pamrih.

Berjiwa Pemimpin a. b. c. d. e. Member contoh yang baik dalam prilaku sehari-hari. Bersikap adil dan bijaksana dalam pengambilan keputusan. Melakukan pemecahan masalah secara efektif. Memotivasi bawahan. Bersikap obyektif dalam memberikan penilaian terhadap bawahan.

Memiliki Etos Kerja yang Tinggi dan Pengendalian Diri a. b. c. d. Tidak mudah tersinggung/marah. Bekerja dengan teliti, cermat, hati-hati, Disiplin dalam bekerja. Bersemangat dalam bekerja.

e. f. g. h. i. j.

Memiliki rasa percaya diri. Berinisiatif dalam bekerja. Kreatif dalam bekerja. Selalu mengembangkan diri. Berkemauan untuk meningkatkan kemampuan. Memiliki rasa keingin-tahuan yang tinggi.

Bersikap Terbuka dan Komitmen a. b. c. d. e. f. g. Mau menerima saran dan kritik. Transparan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas. Kemauan menerima pembaruan. Memiliki integritas. Loyalitas terhadap tugas profesinya. Konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas.

Kompetensi Sosial Kemasyarakatan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Bekerjasama dalam melaksanakan tugas. Bekerjasama dengan pimpinan. Bekerjasama dengan guru, staf/karyawan, komite sekolah, dan orang tua siswa. Bekerjasama dengan sekolah lain dan instansi terkait. Berpartisipasi dalam kegiatan kelembagaan. Berperan aktif dalam kegiatan akademik. Berperan aktif dalam kegiatan non akademik ( contoh; kepanitiaan, kegiatan olah raga ). Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan. Berperan aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan. Berperan aktif dalam kegiatan sosial. Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. E. kepala sekolah sebagai pejabat formal. F. kriteria kepala sekolah G. kompetensi kepala sekolah H. persyaratan kepala sekolah Di lihat dari sisi persyaratan, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No 13 Tahun 2007 tanggal 17 April 2007 telah menetapkan standar kepala sekolah madrasah. Standar dimaksud berkaitan dengan kualifikasi dan kompensasinya. Standar ini lebih luas dan komprehensip dibandingkan dengan standar sejenis yang di atur dalam PP No 19 Tahun 2005. Versi permen ini, standar kepala sekolah/madrasah di sajikan berikut ini. Standar Kwalitas dan Pengalaman.

1. Kwalifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas kwalifikasi Umum dan Kwalifikasi Khusus. 2. Kwalifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut; a. Memiliki kwalifikasi akademik sarjana (SI) atau diploma empat (D-4) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi. b. Pada waktu di angkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun. c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya lima (5) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali si Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya tiga (3) tahun di TK/RA dan d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang. 3. Kwalifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah meliputi; a. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah sebagai berikut; `Berstatus sebagai guru TK/RA. `Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan `Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetepkan oleh Pemerintah. b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah (SD/MI) adalah sebagai berikut; `Berstatus sebagai guru SD/MI. `Memiliki sertifikat pendidik SD/MI, Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah sebagai berikut; Berstatus sebagai guru SMP/MTs Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI dan Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah. d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) adalah sebagai berikut Berstatus sebagai guru SMA/MA. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA, dan Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah. e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai berikut Berstatus sebagai guru SMK/MAK Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK dan Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah.

f.

Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/ Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB) adalah sebagai berikut Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan SDLB/SMPLB/SMALB Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SDLB/SMPLB/SMALB dan Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah.

g. I. J. peningkatan mutu pendidikan dan komite sekolah

Anda mungkin juga menyukai