Anda di halaman 1dari 17

Tema : Pajak Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh : Melisa Farha (TW/06/00130) Sri Winianti (TW/06/00135) Prodi : Terapi Wicara

POLITEKNIK AL ISLAM BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang Hasil Observasi, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana cara pembayaran atau perpanjangan pajak . Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bandung, Januari 2012

ii

Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................................................................i Daftar Isi .......................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................Lat

ar Belakang Masalah.......................................................................................1
1.2................................................................................................Tuj

uan ...................................................................................................................1 1.3 Perumusan Masalah ........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN


2.1................................................................................................Pe

ngertian Pajak, Unsur pokok, dan Ciri-ciri pajak............................................3


2.2................................................................................................Ka

rakteristik dari Pajak........................................................................................5


2.3................................................................................................Fu

ngsi Pajak.........................................................................................................7
2.4................................................................................................Ter

jadinya Pajak Berganda...................................................................................9 2.5 Cara Pembayaran Pajak Melalui SAMSAT....................................................10 2.6 Pembayaran pajak melalui SAMSAT.............................................................10 2.6.1 Pajak diurus oleh Dispenda, Pengesahan STNK diurus oleh Polisi.............................................................................................11 2.6.2 Syarat untuk Pengesahan Tahunan adalah:............................................11 2.7 Terjadinya kecurangan oleh oknum pegawai pajak.........................................12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia yang serba modern seperti sekarang ini, tidaklah ada suatu negera yang dapat mengasingkan diri dari pergaulan internasional. Pergaulan antar negera-negara yang berdaulat dan merdeka sudah barang tentu harus diatur. Perhubungan-perhubungan hukum pada umumnya yang telah ada di antara negara-negara itu, telah diatur dalam himpunan peraturan-peraturan yang disebut hukum antar negara. Sebagai modernisasi dari nama lain yaitu hukum bangsabangsa. Modernisasi nama itu membawa pula perubahan dalam artinya yang kemudian hanya ditunjukkan kepada himpunan peraturan-peraturan yang bersangkutan saja. Dengan perkataan lain lambat laun berubahlah tugasnya, sehingga dapatlah kini dikatakan bahwa hukum antar negara adalah hukum yang mengatur pergaulan internasional. Dalam hal ini tidaklah dapat dibantah lagi, bahwa kepentingan bersama dari semua negara seperti perdamaian, keamanan, keadilan, kemakmuran, cooperation dan sebagainya, menghendaki dengan mutlak adanya sopan santun dalam pergaulan antar negara yang merupakan peraturan-peraturan hukum. Demikian pula halnya yang dikehendaki oleh negara indonesia dengan tugasnya sebagai pemungut pajak. Sebagai warga negara kita wajib membayar pajak baik pajak kendaraan, pajak BBN. 1.2 Tujuan
iv

Mengetahui bagaimana cara pembayaran pajak. Tahu tentang cara-cara bagaimana sistim pelayanan pajak. Mengerti dan memahami tentang karakteristik dari pajak, sumber-sumber hukum pajak, dan terjadinya pajak berganda. Rumusan Masalah 1. Apa itu pajak?
2. siapa yang dikenakan pajak (subjek pajak) 3. apa yang dikenakan pajak (objek pajak) 4. berapa pajaknya (tarif pajak)

1.3

5. bagaimana melaksanakan hukum pajak 6. Bagaimana cara pelayanan pajak di SAMSAT 7. Pembayaran pajak melalui SAMSAT
8. Terjadinya kecurangan oleh oknum pegawai pajak.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barangbarang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Jadi, Pajak merupakan hak prerogatif pemerintah, iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung berdasarkan undang-undang. Ada bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak menurut para ahli diantaranya adalah : 1. Prof. Dr. P. J. A. Adriani Pajak adalah iuran masrayakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayararnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. 2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro S Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal yang
vi

langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 3. Sommerfeld Ray M. Anderson Herschel M. & Brock Horace R Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang sudah ditentukan dan tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugastugasnya untuk menjalankan pemerintahan. 4. Smeets Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang melalui normanorma umum dan dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukan dalam hak individual untuk membiayai pengeluaran pemerintah. 5. Suparman Sumawidjaya Pajak adalah iuran wajib berupa barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Lima unsur pokok dalam definisi pajak pajak adalah : Iuran/pungutan dari rakyat kepada Negara Pajak dipungut berdasarkan undang-undang Pajak dapat dipaksakan Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara (pengeluaran umum pemerintah) Ciri-ciri Pajak yang terdapat dalam pengertian pajak antara lain sebagai berikut : Pajak dipungut oleh negara, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

vii

Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor negara (pemungut pajak/administrator pajak). Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas negara/anggaran negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif). 2.2 Karakteristik Dari Pajak Karakteristik pokok dari pajak adalah: pemunngutanya harus berdasarkan undang-undang. diperlukan perumusan macam pajak dan berat ringannya tariff pajak itu, untuk itulah masyarakat ikut didalam menetapkan rumusannya. Ketentuan mengenai penghasilan tidak kena pajak (PTKP)

untuk wajib pajak pertahun PTKP adalah Rp. 2.880.000; untuk istri dan suami Rp. 1.440.000; tambahan untuk seorang istri Rp. 2.880.000; diberikan sapabila ada Rp. 1.440.000;tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah

penghasilan istri yang digabungkan dengan penghasilan suami dalam hal istri. ,misalnya (ayah,ibu atau anak kandung atau semenda) dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak tiga orang untuk setiap keluarga. Sumber pendapatan pajak daerah terdiri dari : A. PAD (pendapatan asli daerah ) Hasil pajak daerah Hasil retribusi daerah

viii

Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan Dan lain-lain penghasilan daerah yang sah.


B.Dana perimbangan C. Pinjaman daerah dan dana perimbangan terdiri atas :

bagian daerah dari penerimaan PBB, biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan dan penerimaan atas sda dana alokasi umum dana alokasi khusus bagian dari PBB sector pedesaan perkotaan serta perkebunan serta biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima langsung oleh daeerah penghasil.

Bagian daerah dari sector pertambangan dan kehutanan

dan

penerimaan SDA sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterima oleh daerah penghasil dan daerah linnya untuk pemerataan sesuai dengan undang-undang.

Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksu pada ayat 1,2 dan 3 ditetapkan undang undang.

Berdasarkan UU NO 34 THN 2000 tentang perubahan atas uu no 18bthn 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk profinsi kabupaten, kota adalah sebagai berikut : a. b. c.
d.

jenis pajak propinsi terdiri dari pajak kendraan bermotor dengan kendraan atas air, bbn kendraan pajak bahan bakar kendraan bermotor pajak pengeambilan dan pemanfaatan air bawh tanah dan permukaan

bermotor dan atas air

Jenis pajak kabupaten kota terdiri dari : pajak hotel, restoran, hiburan , pajak reklame, pajak penerangan jalan , pajak pengambilan bahan galian golongan c ,

ix

pajak parker. Struktur pajak di Indonesia berdasarkan urian diatas adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. pajak penghasilan (PPh) pajak pertambahan nilaio barang dan jasa dan penjualan atas pajak bumi dan bangunan pajak daerah dan retribbusi daerah bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) bea materai

baeang mewah

Untuk mewujudkan pajak-pajak tersebut menjadi kenyataan, terdapat hokum pajak formal yaitu UU RI NO 16 thn 2000 tentang perubahan kedua dari uu no 6 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Bagi wajib pajak yang menghindari pajak uu no 19 thn 2000 tentang penagihan pajak dan surat paksa. Bagi wajib pajak yang banding berdasarkan uu no 17 thn 1997 tentang badan penyelesaian sengketa pajak BPSP tyelah disebutkan diatas telah diubah dan diganti dengan uu no 14 thn 2002 tentang penagihan pajak. 2.3 Fungsi Pajak A. Fungsi budgetair Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku segala pajak untuk keperkuan negara berdasarkan undang-undang. Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
Jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar

kewajiban pajaknya.
Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus.

Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus

yang terlepas. Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas usaha wajib pajak dan fiskus. Sistem pemungutan pajak suatu negara menganut dua sistem :
1. 2.

Self assessment sistem; menghitung pajak sendiri official assessment sistem ;menghitung pajak adalah pihak

fiscus Faktor yang turut mempengaruhi optimalisasi pemasukan dana kekas negara adalah sebagai berikut :
1. Filsafat Negara

Negara yang berideologi yang berorientasi kepada kesejahtraan rakyat banyak akan mendapat dukungan dari rakyatnya dalam hal pembayaran pajak. Untuk itu rakyat diikut sertakan dalam menentukanberat rinngannya pajak melalui penetapan undang-undang perpajakan oleh DPR sebaliknya dinegara yang berorientasi kepada kepenmtingan penguasa sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi masyarakat untuk kewajiban pajaknya.
2. Kejelasan undang-undang dan peraturan perpajakan

Yang jelas mudah dan sederhana serta pasti akan menimbulkan penafsiran yang baik dipihak fiscus maupun dipihak wajib pajak.
3. Tingkat pendidikan penduduk / wajib pajak

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan wajib pajak maka makin mudah bagi mereka untuk memahami peraturan perpajakan termasuk memahami sanksi administrasi dan sanksi pidana fiscal.
4. Kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat

Sangat menentukan efektifitas uu dan peraturan perpajakan . fiscus yang professional akan akan berusaha secara konsisten untuk menggali objek pajak yang menurut ketentuan pajak harus dikenakan pajak.
5. Strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak di

Indonesia
xi

kantor pelayanan pajak kantor pemeriksaan dan penyelidikan pajak yanmg dilakukan dirjen pajak Perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984. B. Fungsi regulerend Fungsi regulerend atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Contohnya yaitu : 1) bea materai modal 2) bea masuk dan pajak penjualan 3) bea balik nama
4) pajak perseroan 5) pajak deviden

Terjadinya Pajak Berganda Pajak berganda internasional umumnya terjadi karena pada dasarnya tidak ada hukum internasional yang mengatur hal tersebut sehingga terjadi bentrokan hukum antar dua negara atau lebih. Velkenbond memberikan pengertian bahwa pajak berganda internasional terjadi apabila pengenaan pajak dari dua negara atau lebih saling menindih sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang dikenakan pajak di negara-

xii

negara yang lebih dari satu memikul beban pajak yang lebih besar daripada jika mereka dikenakan pajak di satu negara saja. Beban tambahan yang terjadi tidak semata-mata disebabkan karena perbedaan tarif dari negara-negara yang bersangkutan, melainkan karena dua negara atau lebih secara bersamaan memungut pajak atas objek dan subjek yang sama. Dari pengertian di atas jelas bahwa pajak berganda internasional akan timbul karena atas suatu objek pajak dan subjek pajak yang sama dikenakan pajak lebih dari satu kali sehingga menimbulkan beban yang berat bagi subjek pajak yang dikenakan pajak tersebut. Selanjutnya Prof. Rochmat Soemitro menjelaskan bahwa ada beberapa sebab terjadinya pajak berganda internasional, yaitu : A. Subjek pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di beberapa negera, yang dapat terjadi karena: Domisili rangkap Kewarganegaraan rangkap Bentrokan atas domisili dan asas kewarganegaraan. B. Objek pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di beberapa negara. Subjek pajak yang sama dikenakan pajak di negara tempat tinggal berdasarkan atas wold wide incom, sedangkan di negera domisili dikenakan pajak berdasarkan asas sumber. 2.4 Bagaimana cara pelayanan pajak di SAMSAT Pelayanna pajak di samsat mulanya seperti kita ketahui pemilik atau pemegang kendaraan diwajibkan membayar pajaknya dengan pergi ke samsat daerah masingmasing dengan membawa persayaratan tertentu. Karena perkembangan zaman dan kebutuhan pelayannaan pajak yang begitu menngkat makan tim samsat memngeluarkan solusi dengan samsat keliling. Jadi pemilik kendaraan tidak harus pergi ke kantor samsat tapi dengan menjumpai petugas samsat keliling atau samsat terdekat untuk membayar pajaknya, atau dengan samsat online yang baru baru ini mualai disosialisasikan.

xiii

2.6 Pembayaran pajak melalui SAMSAT Dalam Samsat, ada 3 instansi, yaitu Polri, Dispenda, dan Jasa Raharja.

Pajak tahunan sengaja 'ditempel' dengan Proses pengesahan tahunan oleh pemerintah dalam satu wadah (Samsat), dengan tujuan memaksa masyarakat untuk bayar pajak. Karena kendaraan yang tidak disahkan tahunan akan dikenakan tilang, sedangkan kendaraan yang belum bayar pajak tahunan, tidak dapat ditilang. 2.6.1 Pajak diurus oleh Dispenda, Pengesahan STNK diurus oleh Polisi. Proses pemberian stempel pengesahan tahunan, diletakkan setelah proses pembayaran pajak tahunan. Jadi mau tidak mau, masyarakat bayar pajak dulu, baru bisa distempel pengesahan tahunan oleh Polri. 2.6.2 Syarat untuk Pengesahan Tahunan adalah: 1. Identitas diri a. Perorangan : KTP/SIM b. Badan hukum : Salinan Akte Pendirian, Surat kuasa bermaterai cukup, ditandatangani pimpinan dan bersangkutan c. Instansi pemerintah: Surat tugas/Surat kuasa bermaterai cukup, dan ditandatangani oleh pimpinan dibubuhi cap instansi terkait 2. STNK asli
xiv

dibubuhi cap

badan

hukum yang

3. BPKB asli 4. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi) tahun terakhir. (Lembar yang biasa melekat di belakang STNK, ada jumlah rupiahnya di sana) Untuk pengesahan tahunan, kendaraan tidak diwajibkan datang, karena tidak ada proses pengecekan fisik kendaraan. 2.7 Terjadinya kecurangan oleh oknum pegawai pajak Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kasus penggelapan atau tindak korupsi terebesar adalah di dirjen pajak, Penggelapan pajak (tax evasion) adalah tindak pidana karena merupakan rekayasa subyek (pelaku) dan obyek (transaksi) pajak untuk memperoleh penghematan pajak secara melawan hukum (unlawfully), dan penggelapan pajak boleh dikatakan merupakan virus yang melekat (inherent) pada setiap sistem pajak yang berlaku di hampir setiap yurisdiksi. Penggelapan pajak mempunyai risiko terdekteksi yang inherent pula, serta mengundang sanksi pidana badan dan denda. Tidak tertutup kemungkinan bahwa untuk meminimalkan risiko terdeteksi biasanya para pelaku penggelapan pajak akan berusaha menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul "hasil kejahatan" (proceeds of crime) dengan melakukan tindak kejahatan lanjutannya yaitu praktik pencucian uang, agar dapat memaksimalkan utilitas ekspektasi pendapatan dari penggelapan pajak tersebut.2 Oleh sebab itulah tindak kejahatan di bidang perpajakan termasuk salah satu tindak pidana asal (predicate crime) dari tindak pidana pencucian uang. transfer sumber daya ekonomis masyarakat (privat) kepada negara (public). Pajak dapat dipungut dari aliran arus sumber daya ekonomis (flow of resources), dalam bentuk penerimaan penghasilan dan pengeluarannya) dan persediaan sumber daya ekonomis (stock of resources, dalam bentuk kekayaan) yang kesemuanya ada tiga belas titik pengenaan, dipungut dari orang pribadi, badan hukum dan subyek lainnya, serta

xv

dipungut langsung kepada si pembayar pajak (tax payer) dan tidak langsung melalui pihak lain (with holding agent) sebagai pemungut pajak. Secara umum pajak dapat diartikan sebagai pungutan yang dibebankan oleh pemerintah atas pendapatan, kekayaan dan keuntungan modal orang pribadi dan perusahaan, serta hak milik yang tidak bergerak. Dalam konteks penerimaan dan pengeluaran negara sudah pasti pungutan pajak tersebut berdampak langsung terhadap sistem keuangan dan perekonomian nasional, yang pada gilirannya mempengaruhi semua aspek kehidupan Negara.6 Praktik menyimpang dalam upaya pencapaian target pajak justru menjadi celah (loophole) yang memberi peluang bagi oknum petugas pajak, wajib pajak dan konsultan pajak untuk bekerjasama dan secara terencana melakukan tindak kejahatan di bidang perpajakan (tax crime) seperti penggelapan, penghindaran, penyimpangan, pemerasan dan pemalsuan dokumen yang tujuan pokoknya untuk mendapatkan keuntungan illegal yang sebesar-besarnya atau memperkaya diri sendiri, sehingga pada gilirannya menyebabkan distorsi penerimaan atau kekayaan negara. Dari hasil observasi kami ke salah satu instansi pajak yaitu SAMSAT di daerah kami. Kami menemukan indikasi penyimpangan tetapi keterangan dari pengawai setempat atau kepolisian yang menanangani SAMSAT, seakan menutup-nutupi bahkan juga mereka menyangkal adanya praktikum penggelapan uang pajak, kami bertanya pada beberapa pegawai,, sebagian ada yang memberikan keterangan bahwa mengalirnya uang pajak dari hasil pungutan kendaraan bermotor tidak sepenuhnya masuk uang kas negara tapi ada sebagian kecil yang bocor kepada tangan-tangan kotor atau oknum-oknum pajak tertentu. Kejadian itu bukan tidak diketahui oleh kepala SAMSAT tapi karena instansi ini sangat signifikan maka mereka berusaha menutupi kasus kecil ini tapi mungkin bukan hanya kali ini tetapi kasus penggelapan ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun lamanya. Nama baik instansi mereka juga walaupun hal atau yang namanya korupsi adalah rahasia umum.

xvi

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pajak merupakan pungutan wajib bagi mnasyarakat dan telah diatur oleh perundang undangan khusus pajak, pajak meluputi berbagai aspek diantaranya PBB(pajak bumi dan banguna), kendaraan bermotor dan juga harta kekayaan. Perhitumngannya disessuaikan dengan kualitas barang harga dan keunggulannya. Semakin besar harga barang atau samakin luas tanah makan pajak semakin besar. Salah satu cotoh pembayaran pajak melaui samsat dengan pelayann tertentu juga syarat sayarat yang harus dipenuhi. Tapi dalam hal ini pemprosesan pajak banyak terjadoi penyimpangan penyimpangan kasus korupsi dimana-mana dan tidak pernah atau banyak yang tidak terselesaikan.dalam hal ini kami fokuskan membahas jalur pajak SAMSAT terdekat hasil dari observasi kami positif penggelapan terjadi di instansi ini banyak oknumoknum pegawai pajak (Calo) yang sering melakukan kecurangan terhadap masyarakat yang akan membayar pajaknya kendaraannya.

xvii

Anda mungkin juga menyukai